ANGKOT.

By: akuma

Pair : Sasuhina

Punya OM MK

Warning!

Dijamin GEJE, OOC, pen muntah, pingsan.

Hahhahahah

.

.

.

Don't like, don't read.

Chapter 1

Hinata POV

Aku duduk termenung di dalam angkot yang sumpek dan pengap, tak disangka ada yang mengajak kenalan, orangnya aneh, rambutnya melawan gaya grafitasi bumi, mukanya emmmm... bisa di bilang tampan sih, tapi aku ragu (?), yang sangat menganehkannya lagi yaitu umurnya, kalau tidak salah, kira-kira sekitar 16 tahunan lah, tp tunggu dulu 16 tahun? Berrti dia SMA donk! Dasar anak SMA gak ada kerjaan, mau-maunya gajakin tante-tante kenalan, tunggu dulu, siapa yang tante-tante, orang aku belum tante-tante kok, malahan umurku juga masih 20 tahunan.

"Mba, kok diem aja sih?" Tanya anak SMA itu sok akrab.

"Trus?" Ujarku cuek.

"Jangan judes-judes mba ntr gak laku loh!." Sumpahnya mengejek.

".." Aku hanya meliriknya sebal.

"Mba rumahnya dimna?"

"Apaan sih!."

"Mba rumahnya dimana?" Ulangnya lagi.

Dia kira aku budeg ya. "Dimana aja boleh." Jawabku dengan nada suara jutek.

"Berarti di hati ku juga boleh ya mba?"

"Apaan sih." Ujarku semakin sinis.

"Mba kenalin namaku Sasuke, mba sendiri siapa?" Ujarnya mengulurkan tangan ke arahku.

Tak ku balas uluran tangannya, "Bukan siapa-siapa." Jawabku sinis.

"Ohw, berarti aku namain boleh?.., em..., bagaimana kalau Hime?"

"..."

"Hime~" panggilnya dengan nada manja yang di buat-buat.

Hinata hanya memandang sang empuh dengan bosan.

"Stop pak!." Ujar sang gadis berdiri untuk segera keluar dari mobil angkot.

Tapi sang lelaki mengikutinya turun dari angkot, dengan gaya angkuh pluss arogan.

"Hime?" Sasuke menarik lengan baju hinata dengan lembut.

Diliriknya sang lelaki dengan wajah horor bercampur binggung, "Apa?"

Sasuke tersenyum. "Akhirnya kau mengakui juga panggilan yang ku buat.." Ucapnya menghembuskan nafas lega.

Merona, itulah wajah hinata saat ini. Dia sangat tidak menyangkah dengan refleknya yang tanggap akan ucapan sang lelaki.

"Kau mau kemana?" Tanya sasuke kemudian.

Muka cego, "Memangnya kenapa?" Nada suaranya meninggi. Sok kenal bangat sih nih cowok.

"Hn." Jawabnya ambinggu, lalu menyeringai.

.

.

.

Setelah hinata hampir sampai tempat yang di tujuh, sebuah gedung berdiri apik di hadapanya berpagarkan pagar besi dengan tinggi hampir 1 meter menjulang melingkari gedung itu. Sang lelaki masih asik mengikuti sang gadis yang mulai kelelahan berjalan.

"Cepak ya?" Nada suara sasuke khawatir.

Hinata mengusap keringat di dahinya. "Enggak kok." Ujarnya singkat.

"Yakin?" sasuke menyakinkan.

Hinata hanya menjawabnya dengan anggukan ragu.

"Besok ku jemput." Nada suara sasuke tegas serat akan perintah yang tak mau dibantah. Meninggalkan hinata yang masih berdiri mematung di depan gerbang rumahnya.

'Apa-apa an sih cowok ini.'

TBC.

Hahhhaha, jumpa lagi minna, bersma akuma alias author geje, yang lagi punya ide geje pula, untuk di bagi bersama kalian semua, supaya ketularan gejrnya hehehehhe #plak

Mohon Review nya.

Lanjut/tidak?

Sampai jumpa lagi~

~sj = 12/08/2015