Disclaimer :
Naruto milik Masashi Kisimoto
Summary : Bagaimana kisah hidup Naruto saat memiliki Kakak-Kakak yang mencintainya dan berusaha membuat menjadi milik mereka bersama dan apa yang akan dilakukan Naruto
Forbidden Love
Pair : Naruto X Harem
Genre : Romance, Fantasy Dll.
Rate : M
Warning : Typo, OC, OOC, Multichap, alur berantakan, Lime, Lemon
" Halo " Berbicara
' Halo ' batin
Note : Yo! Kembali Update! Yosh! Biar gak penasaran langsung saja yuk!
.
Rabu, 29 Agustus 2015
Kediaman Uzumaki
06.00 AM
.
Di pagi yang cukup buruk, terlihat di kediaman Uzumaki, telah melakukan kegiatan biasa mereka, namun mereka hanya bisa diam di kediaman mereka karena kabar mengatakan akan ada hujan deras melanda kota membuat Kota jepang seperti kota mati yang sepi.
Karena hal itu, keluarga Uzumaki akhirnya menikmati hari mereka dengan mengistirahatkan tubuh mereka di ranjang mereka kecuali Hinata yang memang harus menyiapkan makanan untuk keluarga mereka dan Naruto yang memang harus terpaksa bangun karena tidak bisa tidur lagi.
" Hahh~ Jika seperti ini kita pasti akan bosan jika terus ada di rumah " gerutu Naruto yang berbaring di sofa, sementara Hinata hanya tertawa kecil mendengar gerutuan adik tirinya itu.
" Kau tidak perlu menggerutu seperti itu Naru-kun, paling tidak kita saling bersama bukan " ucap Hinata sambil mematikan kompornya dan mendekati adiknya yang berbaring di sofa itu sambil membawakan kopi hangat
" Ya, memang sih " gumam Naruto lesu
" ini, kopi hangat untuk menghangatkan tubuhmu " ucap Hinata menyerahkan kopi di tangannya pada Naruto.
" Um, Arigato Hinata-nee " ucap Naruto membangunkan tubuhnya lalu meminum kopi itu beberapa teguk tidak tahu bahwa kakaknya menyeringai kecil melihat itu " Uh~ Hangat sekali " gumam Naruto meletakkan Kopi itu. dan tanpa dia sadari Hinata sudah duduk di pangkuan membuat Naruto mendongak dan dia bisa melihat wajah manis kakak tiri pertamanya itu.
" Ne Naru-kun, bagaimana kalau kita melakukan itu sekali saja? " ajak Hinata sambil tersenyum manis, membuat wajah Naruto memerah.
" Ba-baka, mana mungkin kita melakukannya, di rumah ada mereka tahu! " balas Naruto menjauhkan sedikit jaraknya dari Hinata.
Bruk!
Dengan tenaga bak macan, Hinata langsung Menindih Naruto di sofa membuat Naruto tidak bisa kemana-mana, di elus-elusnya dada bidang Naruto dari balik kaosnya mencoba memberikan rangsangan pada Naruto.
" Daijoubu, asal kau bermainnya lembut mereka tidak mungkin dengar " ucap Hinata yang mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto ' walau aku tahu setelahnya pasti kami akan bermain dengan liar ' lanjut Hinata.
" Hi-Hinata-nee, kumohon jangan di sini " pinta Naruto sangat gugup
" Daijoubu, ayo kita lakukan dengan lembut " ucap Hinata semakin mendekatkan wajahnya.
Cup~
Akhirnya kedua bibir itu'pun menyatu seperti waktu itu, Naruto mencoba mendorong Hinata untuk melakukan hal yang seharusnya bukan pada tempatnya, tapi Hinata mengalungkan lehernya membuat Ciuman itu tidak bisa lepas.
Deg!
Tubuh Naruto menegang sesaat ketika lidah Hinata menyentuh lidahnya, dirinya seperti merasakan kejutan listrik kecil ketika lidah mereka saling bersentuhan.
Entah bagaimana, lidah Naruto mulai bergerak dan mengikuti alur ciuman Hinata, Hinata yang merasakan Naruto membalas ciumannya mengerakkan tangan kanannya turun dan meremas milik Naruto yang masih di balut celana pendek miliknya.
" Umhhmm~ Hinata_ Neehmm~ " lenguh Naruto, tak mau kalah kedua tangan Naruto mulai bergerak ke bokong Hinata dan meremas-remasnya dengan lembut.
" Hnnn~ Naru-kun Ahnn~ " lenguh Hinata ketika bokongnya di remas dengan lembut, karena kehabisan Oksigen, mereka'pun melepaskan ciuman mereka hingga menimbulkan benang saliva yang tebal.
" Fufufu, Otouto no Hentai, kau sudah nakal ya " goda Hinata sambil memasukan tangannya ke dalam celana Naruto dan meremas-remas penis Naruto dengan lembut.
" U-Ughh~ I-Itu karenamu sendiri Nee-chan no Hentai " balas Naruto sambil melenguh karena remasan Hinata.
" Fufufufu~ Padahal kau juga menginginkannya bukan? Lihat milikmu saja sudah tegang " goda Hinata sambil membebaskan milik Naruto dari sarangnya " hihihi, padahal baru di remas saja, tapi sudah keras sekali " ejek Hinata sambil menaik turunkan tangannya memberikan rangsangan pada Naruto.
" Shh~ N-Nee-san, ja-jangan lakukan itu " pinta Naruto walau dirinya menikmatinya.
" Heh~ Dasar, padahal kau menginginkannya bukan? " ejek Hinata sambil memindahkan tubuhnya hingga berhadapan dengan penis Naruto yang tegang
" Slurrpp~ "
" A-Ahh~ N-Nee-chan " desah Naruto begitu penisnya di manjakan oleh kakaknya itu, Tangannya mencoba menjauhkan kepala kakaknya itu, tapi tetap saja, tangannya seolah tidak menuruti perintahnya, malah tangan itu menekan-nekan kepala Hinata untuk mempercepat manjakannya.
" Puaahh~ Fufufu, Naru-kun no hentai, kau ingin menolak tapi kau menahanku, dasar mesum " ucap Hinata melepaskan kulumannya hanya untuk menggoda Naruto lalu kembali melanjutkan kegiatannya.
" Ahk! Gu-uhh Ne-Nee-chan ji-jika terus seperti itu a-aaku akan keluar " ucap Naruto mencoba mengatur suaranya agar tidak di dengar oleh kakak-kakaknya yang lain. Namun Hinata tidak mendengarkannya justru Hinata memperkuat hisapannya dan mempercepat maju mundur kepalanya agar bisa merasakan cairan Naruto
" Ne-Nee-chan, a-Aku ke-keluaarhh! " ucap Naruto sambil menekan kepala Hinata.
Croot~
Cairan Naruto'pun menyembur dan masuk ke dalam mulut Hinata, Hinata yang merasakan cairan Naruto menelannya tanpa tersisa, merasa semua sudah tertelan, Hinata'pun melepaskan penis Naruto lalu tersenyum tipis pada Naruto yang mengatur nafasnya.
" Fufufufu~ seperti biasa cairan Naru-kun sungguh nikmat " ucap Hinata sambil menarik kaos lavender miliknya ke atas hingga memperlihatkan dua gunungnya yang besar yang sudah tegang dan membuka celana miliknya berserta dalamnya yang sudah basah.
" Ayo kita langsung saja, aku tidak ingin reuni kita di ganggu " ucap Hinata mengarahkan penis Naruto yang sudah tegang ke arah vaginanya lalu memasukkannya secara perlahan.
" Ahhh~ " desah Hinata begitu penis Naruto masuk secara sepenuhnya " U-Uhh~ Penis Naru-kun tegang dan panas sekali " gumam Hinata lalu mengerakkan pinggulnya membuat kenikmatan bagi Hinata dan Naruto.
" N-Nee-chmpphh~ " Naruto yang ingin mendesah harus berhenti begitu Hinata menciumnya dengan sangat liar. Tangan Hinata mengarahkan kedua lengan Naruto kearah dadanya sementara pinggul Hinata tetap bergerak karena Naruto masih belum mau bergerak.
" Ahh~ Mhhnnn~ Ummm~ " rancau mereka dalam ciuman panas mereka, beberapa menit setelahnya akhirnya Naruto'pun mulai bergerak dan mengubah posisi mereka di mana Hinata di bawah dan Naruto di atas, mereka tidak menghentikan ciuman mereka seolah bibir mereka tidak mau lepas.
" Hnnn~ Hmmnnn~ " gumam Mereka saling berciuman liar, bahkan banyak saliva mengalir di sudut bibir mereka.
" Fuaahh~ Hah.. Hah.. Hah.. " akhirnya ciuman itu'pun terlepas karena kebutuhan oksigen yang sangat banyak, bahkan gerakan mereka harus terhenti sesaat karena harus fokus mengisi udara di paru-paru mereka.
" hah.. Hah.. I-itu.. Hah.. Hah.. Ta-di.. Hah.. Adalah ciuman terlama kita " gumam Naruto sambil mengendalikan nafasnya.
" U-umm~ Hah.. Hahh.. " jawab Hinata dengan nafas terengah-engah.
Merasa mereka sudah bisa melanjutkan kegiatan mereka, Naruto'pun mulai mengerakkan pinggulnya sambil menjilati leher Hinata bermaksud memberikan tanda Kissmark bahwa Hinata sudah menjadi milik adiknya, milik Naruto.
" Ahh~ Ahh~ Yahh~ Terus Naruhh~ Gerakanhn~ yang cephatt~ " pinta Hinata sambil memeluk leher Naruto dan kakinya memeluk pinggang Naruto agar lebih masuk.
" Sshhh~ Ta-tapi.. " gumam Naruto ingin memberitahu bahwa jika dirinya mempercepat gerakan mereka, semua bisa mendengarnya.
" Kumohonnn~ " pinta Hinata sayu pada Naruto.
" U-Ughh~ Ba-Baiklahh~ " jawab Naruto sambil mempercepat gerakan mereka hingga Hinata terhentak-hentak karena gerakan cepat Naruto.
" Ah! Hmmnnn~ Yeaahh~ Ohh~ Yaa~ Terushh! Terushh~ Lebihh~ Cepat Naruuuhh~ " rancau Hinata ketika merasakan kenikmatan dari gerakan Naruto.
" Ahh~ Haanhh~ ya~ Yahhh~ Hisaphh~ Hisaphh~ Terus Naruuhh~ " desah Hinata ketika Naruto menghisap putingnya dan menyedot sesuatu yang ada di dua gunungnya.
Selama sejam lamanya mereka terus dalam posisi seperti itu tak luput mereka berciuman, saling memberi tanda, mencakar, mengeram bersama dalam cinta mereka, bahkan gerakan Naruto semakin membabi buta, namun Hinata tetap menikmati sangat gerakan Naruto, bahkan kakinya semakin mengerat untuk menandakan bahwa dia sangat menginginkan gerakan seperti itu.
" Ne-Nee-chhann " geram Naruto melepaskan ciumannya pada kakaknya yang sekarang sudah menjadi wanitanya itu.
" Yaah! Keluarkan di dalam! Ahh~ Ahh! Penuhi Rahimkuhh~ " ucap Hinata tahu maksud Naruto.
" AHHHHHHHNNN~! "
" G-Guuhh! "
Croot~ Croot~ Croot~
Penis Naruto'pun menembakkan banyak sperma yang telah dia tahan sejam lamanya ke rahim Hinata hingga penuh bersamaan cairan Cinta Hinata yang menyembur dan menyatu dengan sperma Naruto.
Bahkan Sperma Naruto terus keluar hingga keluar dari selah penyatuan mereka, mereka'pun mengatur nafas mereka yang terengah-engah, bahkan mereka tidak sadar bahwa hujan telah mengguyur di luar memberikan efek yang sangat dingin, namun mereka seolah tidak merasakannya.
" Hah.. Hah.. Hah.. Na-Naru " panggil Hinata dengan nafas terengah-engah.
" U-Um "
" Kita lakukan lagi ya " pinta Hinata mengalungkan kakinya dan lengan di pinggang dan leher Naruto agar tidak kabur " Hyaahh~ " pekik Hinata ketika tiba-tiba Naruto berdiri membuatnya tergendong di depan Naruto, mereka tidak melepaskan penyatuan mereka dan mereka mulai berjalan ke arah Kamar Mandi untuk melanjutkan ronde selanjutnya.
Setelah sampai di kamar mandi, Naruto meletakkan Hinata di sebuah meja keramik yang di gunakan untuk menaruh alat-alat mandi mereka, setelahnya Naruto'pun kembali mengerakkan pinggulnya membuat Hinata mendesah kenikmatan kembali.
" Yahh~ Terushh~ Ahh~ Ohh~ " desah Hinata menikmati setiap gerakan Naruto yang menyetubuhinya
" U-Ugh~ Ne-Nee-chan " gumam Naruto mengangkat tubuh Hinata dari meja keramik itu hingga dada Hinata tepat di depan wajahnya dan membuat Naruto bisa menghisap dua gunung itu dengan liar.
" Ahh~ Yaaahh~ Hisap! Hisahhhpp terushh~ Naruuhh~ " desah Hinata sambil menekan kepala Naruto agar melakukan lebih.
Plakplakplak!
Gerakan Naruto'pun semakin cepat hingga membuat ruangan kamar mandi itu sedikit berisik, mereka sama-sama mendesah dan mengeram bersama menikmati hal tabu itu, beberapa menit setelahnya mereka'pun merasakan akan keluar kembali dan itu membuat mereka mendesah sangat keras karena akan menikmati kembali klimaks mereka.
" Ne-Nee-chann~ A-Akuu_ "
" Yaah~ Yaahh~ Didalamhh~! Didalam lagihh~! "
" AHHHHHH~!/UGGH~! "
Mereka'pun keluar bersamaan dan kembali memenuhi rahim Hinata hingga penuh, mereka mengatur nafas mereka yang terengah-engah karena sehabis klimaks mereka, dengan sisa tenaga Naruto mengajak Hinata ke bathup dan berendam bersama.
Mereka saling memandang dan tersenyum bersama dan berciuman kembali untuk yang terakhir dari kegiatan mereka.
.
.
Tap! Tap! Tap!
Setelah bermain dengan Hinata, Naruto dan Hinata mandi bersama dan melakukan kegiatan masing-masing, baru saja dirinya Melewati kamar Rias, dirinya merasakan tarikan ke dalam dan setelahnya dirinya hanya melihat ruangan gelap karena memang seluruh ruangan itu tertutup cahaya karena cuaca buruk.
Menemukan tombol lampu di sampingnya Naruto'pun menghidupkannya dan seketika dirinya terkejut mendapat Rias sudah di depannya mengunci pergerakkannya dengan tubuh Polos, Naruto meneguk ludahnya ketika melihat itu.
' Ku-Kuso, mu-mungkin permainan tadi sudah di dengar oleh yang lain, ji-jika begini hari ini pasti hari yang melelahkan ' Batin Naruto.
" Naru-kun~ " seketika tubuh Naruto menegang begitu mendengar bisikan sensual di telinganya, bahkan dia baru menyadari bahwa kakaknya itu sudah mempersempit jaraknya.
" Ne-Nee-chan, a-apa kau melakukan ini karena mendengarnya? " tanya Naruto sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang kakaknya itu.
" Um, kau bermain dengan buas bersama Hinata-chan, jika kau belum puas, kali ini biarkan aku yang memberikanmu kepuasan " jawab Rias mendekatkan wajahnya hingga wajah mereka bersentuhan.
Tangan nakal Rias mulai bergerak ke dalam celana Naruto dan mengeluarkan Penis Naruto yang sudah tegang walau baru saja bermain dengan Hinata.
" Fufufu, Penis Naru-kun memang perkasa dan kuat, aku suka itu " gumam Rias sambil mengocok penis Naruto.
" S-Shhh, Ne-Nee-chan, ni-nikmat " desis Naruto menikmati kocokan Rias.
" Fufufu~ Kau sungguh mesum ne Naru-kun " goda Rias menghentikan kocokannya sesaat lalu menurunkan badannya dan mengapit penis Naruto dengan kedua dadanya lalu mengulum penis tegang Naruto itu.
" U-Ugh! Ne-Nee-chan Go-Gomenasai " ucap Naruto meminta maaf lalu memegang kepala Rias dan memaju-mundurkan penisnya dengan cepat di mulut Rias hingga Rias mengalami kesusahan saat memberikan servis pada penis Naruto
" Ummhh~ Uhhnnn~ Uummm~ " Rancau Rias berusaha mengulum penis tegang itu.
" Ne-Nee-chan, a-akuu.. Ke-keluuaarr~ " desah Naruto sambil menekan kepala Rias.
Croott~
Cairan Naruto'pun di muntahkan kedalam mulut Rias, bahkan Rias sempat tersedak karena berusaha meminum cairan Naruto.
Merasa sudah, Naruto'pun melepaskan kepala Rias membuat Rias bisa melepaskan kulumannya pada penis Naruto.
Sret! Bruk!
Tanpa di duga Naruto mendorong Rias hingga berbaring di lantai dan menjilati leher jenjang Rias memberikan tanda kiss mark bahwa Rias hanya miliknya
" Ahh~ Ahh~ Na-Naruu~ " desah Rias meremas rambut pirang Naruto.
" Ne-Nee-chan, kau harus menerima akibatnya seperti Hinata-nee, akan aku buat kau mendesah hingga semua mendengarnya " Bisik Naruto sebelum memasukkan Penisnya ke Vagina Rias.
" Ahhhh~ Ba-Baka, tidak akan aku biarkan " balas Rias lalu mencium bibir Naruto dengan ganas.
Selagi berciuman, Naruto'pun mengerakkan pinggulnya membuat Rias mendesah dalam ciumannya, di remasnya rambut Naruto untuk menyalurkan kenikmatannya itu
Karena kebutuhan Oksigen, Naruto dan Rias'pun melepaskan ciuman mereka hingga memperlihatkan benang saliva mereka.
" Na-Naruuhh~ .. Le-lebihh~ Cepatthh~ " pinta Rias sambil mengalungkan kakinya ke pinggul Naruto untuk memperdalam permainan Naruto.
" Shh~ Ri-Rias-nee, penisku terasa di pijat di-dalam, shh~ " desis Naruto mempercepat gerakannya hingga tubuh Rias terhentak-hentak.
" Ahh~ Yaahh~ Yahh~ Terushh~ Terushh~ Naruhh~ " resah Rias menarik kepala Naruto hingga terbenam di dua gunungnya.
Selama 30 menit mereka dalam posisi itu, akhirnya mereka'pun akan mencapai klimaks mereka, gerakan Naruto'pun bahkan sudah tidak teratur membuat Rias mendesah nikmat karena akhirnya mereka akan mencapai klimaks mereka.
" Ne-Nee-san aku mau keluar " desis Naruto semakin mempercepat gerakkannya sambil mengangkat tubuh kakaknya itu dari berbaring hingga Rias duduk di pangkuannya.
" Ya, Yahhh~ Di-Dalam! Ahh~ Ahh~ Di dalam Naruuhh~ " rancau Rias kemudian mencium bibir Naruto.
" HHHHMMMMNNNN~! " teriak mereka dalam ciuman mereka untuk meredam suara mereka.
Crooot~
Cairan Naruto'pun kembali keluar dan masuk ke dalam Rahim Rias, sementara Rias mengeluarkan cairannya hingga membasahi Penis Naruto.
" Fuuahh~ "
Bruk!
Setelah berciuman, mereka'pun mendesah bersama dan ambruk ke lantai bersama dengan Rias di atas tubuhnya.
" Hahh.. Hah.. Hah.. Ku-Kuso " gumam Naruto mengumpat.
Blesh~
" Ahhk~! " pekik Rias begitu Penis Naruto telah lepas dari Vaginanya membuat Sperma Naruto keluar dengan sangat banyak.
Setelahnya Naruto mengendong Rias yang tampak lelah dan menaruhnya di kasur, setelah itu, Naruto'pun berjalan keluar dan menuju kamar lain yaitu kamar Serafall dan Sona.
Sampai di sana Dia sudah menemukan Serafall dan Sona yang terbaring dengan nafas terengah-engah dengan cairan cinta mereka membanjiri lantai.
Sret! Bruk!
Melihat itu Naruto menarik Sona lalu menggendong Sona dari depan dan sudah menyiapkan penisnya yang masih tegang ke Vagina Sona.
" Sial, Aku sudah tidak tahan " umpat Naruto lalu menusukkan penisnya hingga membuat Sona terpekik.
" AHHHHKKK~! " Pekik Sona begitu penis Naruto langsung saja masuk, padahal dirinya masih sensitif " Ba-Bakaahh~ A-Apa yang baru saja kau lakukan?! " bentak Sona dengan wajah memerah.
" Aku sudah tidak kuat lagi Nee-Chaan~ " balas Naruto lalu memaju mundurkan pinggulnya membuat Sona mendesah karena gerakan Naruto.
" Ahh~ Ahhh~ Na-Naruutoohh~ Ahh~ Ahh~ Ahhhh~ " desah Sona merasakan kenikmatan kembali karena gerakan Naruto.
" Mouu~ Naru-tan curang, padahal Aku mahmmmph~ " Serafall yang ngambek seketika Naruto menciumnya, saat ini posisi mereka Sona di bawah, Serefall di atas wajah Sona, sementara Naruto tengah menyetubuhi Sona sambil mencium Serefall.
" Ahh~ Ahhh~ Cu-Curanghh~ Pa-Padahal, A-Aku jugahh Ahh~ Ma-mau merasakan Ahh~ Ahh~ Bibir Naruhh~ " ngambek Sona sambil mendesah.
" Uuumm~ Uummmmnn~ Na-Naruuhh~ " desah Serefall mengalungkan lengannya di leher Naruto untuk memperdalam ciuman mereka, sementara Naruto semakin mempercepat gerakkannya membuat Sona terhentak-hentak.
" Ahhh~ Ahhh~ Yahhh~ Le-lebiih~ Cepat~ Cepaathh~ Naruuhh~ " rancau Sona, Sona yang melihat Vagina kakaknya di atasnya menjulurkan lidahnya membuat mata Serefall melebar.
" Uummm~ Unnn~ So-SonaHhnnn~ " desah Serafall dalam ciumannya, merasa kebutuhan Oksigen mereka'pun melepaskan ciuman mereka membuat desahan Serafall bebas hingga memenuhi ruangan itu.
" Ahhh~ Ahhh~ Yahhh~ Teruss~ Terushh~ Sona Ahhh~ " rancau Serefall, Naruto yang melihat itu semakin tidak tahan, di hisapnya satu buah dada Serafall dan di mainkannya dada Sona yang bergoyang-goyang untuk meningkatkan nafsunya.
" Yaaahh~ Ni-Nikmat sekalii~ AhhN Ahhh~ Yahhh~ Hisaphhh~ Hisapphhh~ " rancau Serafall sambil menekan kepala Naruto.
Selama 30 menit mereka terus dalam posisi itu dan akhirnya mereka'pun mencapai klimaks mereka dengan Naruto kembali memenuhi rahim Sona dan Serafall mengeluarkan Cairannya hingga membasahi wajah Sona.
" Belum.. Hah.. Masih belum " gumam Naruto melepaskan Penisnya dari Vagina Sona lalu mulai memutar tubuh Serafall dan langsung memasukkannya ke dalam Vagina Serafall
" AHHHHH~ m-masukk~ Penis Naruhh-tanhh~ Masukhh~ " Desah Serafall begitu daerah sensitifnya kembali sensitif " Ahhh~ Ahhh~ Ohhh~ Ohhh~ " desah Serafall kembali berlanjut begitu Naruto kembali memaju mundurkan penisnya dengan cepat hingga membuat tubuh Serafall terhetak-hentak ke depan
" Na-Naruuhh~ Ahhh~ Ahhh~ Le-Lebiihh~ Cepathhh~ "
.
.
Sementara itu di sebuah Ruangan terlihat Hitagi, dan Yumi saat ini tengah gelisah karena mendengar keributan dari tadi di luar, diri mereka sudah tidak tahan mendengar desahan-desahan yang terus mengganggu telinga mereka dan suara yang terus meningkatkan nafsu mereka.
Mereka berdua'pun saling berpandangan kemudian mengangguk bersama lalu keluar dari kamar itu bersama.
.
" Ahh~ Yaahh~ Di dalam Naruuhhh~ Di dalam~! "
" AHHHHH~!/UGGHH! "
Bruk!
Akhirnya mereka'pun ambruk bersama dalam kelelahan yang luar biasa, Naruto yang ada di atas tubuh Serafall merebahkan tubuhnya ke samping hingga terlentang di samping Serafall, selagi mengumpulkan nafasnya, Naruto tidak sadar bahwa Hitagi dan Yumi telah di hadapannya.
Grep!
" Uggh! " seketika Naruto terpekik begitu dua tangan meremas penisnya yang lemas, matanya bergerak ke arah siapa yang memegang penisnya dan dia melihat Hitagi dan Yumi yang tengah menatapnya sayu.
" Yumi-nee, Hitagi-Nehhhmmph~ " seketika gumaman Naruto terhenti begitu Hitagi langsung menciumnya dengan liar namun tangan Hitagi tetap membantu Yumi untuk membuat tegang kembali Penis itu.
" Mou~ Walaupun sudah banyak keluar tetap tegang ne~ " gumam Yumi mulai mengulum penis Naruto ke dalam mulutnya
" Umm~ Ummmnnn~ " Lenguh Naruto ketika Hitagi menciumnya cukup liar, selagi berciuman Yumi memaju mundurkan kepalanya sambil mengulum penis Naruto
" Shh~ A-Aku akan keluaarr! " ucap Naruto ingin menyemburkan Spermanya, Dengan cepat Yumi melepaskan secara bersamaan Yumi dan Hitagi menjilati Penis Naruto hingga membuatnya berkedut-kedut.
" A-Akuhh Keluaarr! " ucap Naruto.
Crooot!
Sperma Naruto'pun langsung menyembur dan membasahi wajah Hitagi dan Yumi, melihat wajah mereka saling terkena sperma langsung saling menjilati Sperma di wajah mereka, Naruto yang melihat itu semakin terangsang dan membuat penisnya kembali tegang.
" Naruto-kun, Ayo~ Lakulah " ajak Hitagi dengan wajah sayu yang saat ini di tindih oleh Yumi. Naruto yang melihat posisi itu langsung mendekati kedua kakaknya itu dan mulai mengarahkan penisnya ke arah Vagina Hitagi
" A-Ahh~ " desah Hitagi begitu merasakan sesuatu yang besar dan keras memasuki dirinya.
" Nee-chan bertahanlah " ucap Naruto sedikit membungkukkan badannya hingga menindih Yumi.
Blesh~
" AHHKKHHMMPPH! " seketika teriakan Hitagi terhenti begitu Yumi mencium bibirnya.
Naruto yang merasa di pijat melenguh nikmat karena Penisnya terasa di pijat-pijat. Selagi menunggu Hitagi terbiasa, Naruto memijat pelan dua dada Yumi yang bergesekan dengan dada Hitagi tak lupa memberikan tanda kiss mark di leher Yumi.
" Ummnnn~ Uummmhh " keduanya sama-sama melenguh nikmat dalam ciuman mereka begitu Naruto mencium lehernya, dan memainkan dada mereka secara bergantian.
" Ahhh~ Ohhh~ Mo-Motto Naruto-kunhh~ Ahh~ Ahhh~ " desah Hitagi begitu dirinya lepas dari ciuman Yumi, Naruto yang mendengar itu langsung saja mempercepat gerakannya sambil mencium bibir Yumi penuh nafsu.
" Ummmhh~ Ahh~ Naruhmmphh~ " desah Yumi di selah-selah ciuman, Hitagi yang merasa panas ketika melihat mereka saling berciuman langsung menggoda Yumi dengan menghisap puting Yumi membuat desahan Yumi semakin terdengar.
" Ahhh~ Ahhh~ Hitagi-chan~ Jangan Ahhhh~ " rancau Yumi ketika Hitagi menggodanya dengan menghisap dadanya.
" Shhh~ Aku mau.. K-Keluaar " lenguh Naruto mempercepat gerakannya hingga Hitagi melepaskan godaannya pada dada Yumi karena gerakan Naruto yang semakin cepat.
" Ahh~ Ahhh~ Na-Naruu A-Aku mau keluarhh~ Ahhh~ Ahh~ Lebih Cepatthh~ " rancau Hitagi.
" Ahhh~ Ahhh~ Na-Naruuhh~ re-remas lagihh~ Ahhh~ Ahh~ Aku mau keluar~ " desah Yumi ketika Naruto meremas-remas Dadanya.
" Ahhhhhh~!/Uggh! "
Croot~!
Cairan Naruto'pun melesat cepat ke dalam rahim Hitagi di susul Cairan cinta Hitagi yang membasahi penis Naruto dan juga Cairan Yumi yang membasahi lantai.
Merasa sudah dengan Hitagi, Naruto mengarahkan penisnya ke vagina Yumi dan mulai memasukkannya perlahan " Ahh~ Ma-Masih Sensihmmpphh~ " omelan Yumi yang akan terlontar pada Naruto terhenti begitu Naruto menariknya dan mencium bibirnya.
Blesh~
" HMMMPPH! " dengan sekali sentak Naruto berhasil merobek selaput dara Yumi dan membuat Yumi berteriak dalam ciuman mereka.
Tak membiarkan Yumi kesakitan, Naruto mulai memperdalam ciuman mereka sambil meremas-remas dada Yumi " Umm~ Ahh~ Na-Naruuhh umm~ " rancau Yumi dalam ciuman mereka sambil mengalungkan lengannya ke belakang di mana leher Naruto berada.
Perlahan gerakan Naruto'pun semakin cepat hingga membuat tubuh Yumi terhetak-hentak " Ahhh~ Ahhh~ Motto Ahh~ Ahh~ Motto Naruhh~ Ohhh~ " desah Yumi ketika merasakan gerakan Naruto semakin cepat dan itu membuatnya ketagihan.
Bosan dengan gaya itu Naruto mengangkat satu kaki Yumi tanpa menghentikan kegiatan mereka, karena kebutuhan Oksigen Naruto dan Yumi'pun menyudahi ciuman mereka hingga terlihat benang saliva yang menjembatani kedua bibir mereka.
Tak sampai sana, mulut Naruto berpindah ke arah dada Yumi dan mengulumnya dengan rakus seperti ingin menghisap apa yang ada di dalamnya.
" Ahhh~ Hhnnn~ Na-Naruuhh~ " desah Yumi merasakan kenikmatan karena dadanya di mainkan oleh Naruto " Ahh~ Ahh~ Le-lebih Cepat, Lebih cepathh Naruuhh~ " rancau Yumi.
Bosan dengan posisi itu Naruto mengubah posisinya menjadi duduk bersila dengan Yumi duduk di pangkuannya menghadap ke arahnya, tanpa basa-basi Naruto langsung mempercepat gerakannya karena mereka akan mencapai klimaks.
" Ahh~ hnn~ Na-Naruuh A-Aku akahnn Samphaainn! "
" Ugghh, Ki-kita lakukan bersama, shh~ "
" Aaaahhhnn! " akhirnya dua pasangan itupun klimaks bersama dan ambruk bersama, terlihat jelas raut lelah di wajah mereka terutama Naruto yang sudah bermain selama berkali-kali.
" Hah... Hah.. Kuso... Melelahkan sekali.. " gumam Naruto dengan nafas terengah-engah.
" Sepertinya kau sudah selesai dengan mereka ne Naru-kun " Naruto yang mendengar suara itu mendongak dan dia bisa melihat Akeno yang sudah telanjang bersama Rias, Asuna, dan Miyuki.
" Hey, kumohon biarkan aku istirahat sebentar, apa kalian tidak kasihan denganku " mohon Naruto dengan lemasnya.
" Fufufu~ Kami memang membiarkan kau istirahat Naru-kun, tapi jangan pikir bahwa kau hanya akan bermain dengan kami saja " ucap Akeno menyeringai cantik.
" A-Apa maksudmu? " tanya Naruto memiliki firasat tidak enak.
" Ayo silahkan kemari minna-san " Naruto yang mendengar itu menegang, mata Naruto melebar seketika ketika melihat beberapa wanita yang dia kenal sebagai senseinya dan beberapa tema sekelasnya diantaranya, Mei Terumi, Yugao uzuki, Kurenai, Shizune, Samui, Grayfia, Tsubaki, Gabriel, Mikoto Uchiha, Shizuka, dan Koyuki.
" A-Ah! Ka-Kalian?! " teriak Naruto panik.
" Fufufu~ Sungguh tidak di percaya kau melakukan hal seperti ini Naruto " gumam Kurenai dengan senyum menggodanya.
" To-Tolong ja-jangan laporkan.. "
" Kami tidak akan melaporkannya sebelum kau melakukan itu dengan kami dan menikahi kami " potong Samui membuat mata Naruto melebar kembali dengan wajah shock.
" Ta-Ta-Tapi bagaimana dengan.. "
" Jangan Khawatir Naruto-kun, kami bisa mengatasi itu, dari pada itu sebaiknya kita langsung saja yuk, sepertinya kau sudah pulih " balas Mikoto sambil membuka bajunya hingga telanjang bulat begitu juga yang lain.
.
.
.
.
17 years After
.
" Ahhhnn~ Su-Sugoiii aah~ Ohhh, Le-lebih cepathh~ Naruuhhh~ "
" Shhh~ Sesuai keinginanmu Miko-chan "
17 tahun berlalu akhirnya keluarga Uzumaki kembali terbentuk setelah setahun kejadian itu di mana Hinata, Rias, Akeno, Serafall, dan Asuna hamil dan melahirkan keturunan uzumaki baru di mana lahirnya Uzumaki Himawari, Uzumaki Kushina, Uzumaki Shui, dan Uzumaki Leafa.
Dan setahun kembali akhirnya, Sona, Hitagi, Miyuki, Gabriel, Tsubaki dan Yumi juga hamil dan memiliki keturunan bernama Uzumaki Xenovia, Uzumaki Tsubasa, Uzumaki Nozomi, Uzumaki Naruko, Uzumaki Kurumi dan Uzumaki Ayumi.
Dan untuk Mei Terumi, Samui, Kurenai, Mikoto, Yugao, Grayfia, Shizuka dan Koyuki, mereka sampai saat ini belum memiliki keturunan, karena mereka menggunakan obat pencegah kehamilan, dengan begitu Naruto bisa fokus membesarkan anak-anaknya, tak ayal hampir setiap hari, terjadi keributan di rumah keluarga Uzumaki yang besar itu, tapi keributan itu tak sampai keluar rumah.
Untuk Mei, Samui, Kurenai, Mikoto, Yugao, Grayfia, Shizuka dan Koyuki mereka telah bebas karena mereka telah menceraikan suami mereka, tentunya awalnya mereka menolak, tapi pada akhirnya mereka menggunakan senjata terakhir mereka berupa bukti di mana suami mereka selingkuh, mau tak mau mereka harus melepaskan mereka.
Setelah anak Naruto berumur 2-3 tahun, akhirnya mereka'pun melakukan pernikahan tersembunyi yang tidak ada yang mengetahuinya, sampai sekarang keluarga Uzumaki baru saat ini penuh keributan dari desahan dan geraman. Karena merasa kediaman ini sudah tak cukup, dengan penghasilan mereka, mereka'pun membuat rumah yang cukup jauh dari kota.
Setelah Anak-Anak Naruto berumur 17-16 tahun, mereka juga mengalami hal yang sama seperti ibu mereka yaitu mencintai ayah mereka bahkan dari mereka telah melakukan itu dengan ayah mereka.
Seperti saat ini, dimana Naruto tengah bermain di dapur bersama Mikoto yang bertugas memasak hari ini, sekarang adalah pukul 5 pagi dan mereka telah melakukannya, mereka sekarang benar-benar menjadi penggila seks.
" Ahh~ Ohhh~ Ohhh~ Na-Naruuhh~ A-Aku mauhhh~ Keluarrhh~ " ucap Mikoto sambil mendesah kecil " Ahhhhhhh~! " karena tidak kuat menahan akhirnya Mikoto keluar dan membuat cairannya membanjiri lantai dapur itu.
" Hehehe, kau sungguh cantik Miko-chan, sebaiknya kita cepat sebelum mereka mengganggu kita " ucap Naruto membalikkan tubuh Mikoto hingga menghadap ke arahnya tanpa melepaskan penyatuan mereka
Setelahnya Naruto'pun kembali memaju mundurkan pinggulnya, tak lupa dirinya menghisap dua gunung besar milik Mikoto " Ahhh~ Ohhh~ Yahh~ Terushh~ Terushh~ Naruuhh~ " Desah Mikoto sambil menekan kepala Naruto untuk melakukan lebih.
Diangkatnya kedua kaki jenjang itu membuat tubuh Mikoto lebih tinggi darinya, Mikoto yang di perlakukan hal seperti itu langsung mengalungkan kakinya dan lengannya, dirinya tahu bahwa Naruto akan keluar saat ini.
" Oohh~ Luarhh~ Biasahh~, Penishh~ Naruhh~ sungguhhh~ Nikhhmathh~, Akuhh~ Tidakhh~ Menyesalhh~ bersamamuhh~ Naruhh~ " rancau Mikoto dengan lidah menjulur keluar bahkan air liurnya mengalir hingga ke dagunya.
" Mi-Miko-chan, Shhh~ A-Akuhh~ Sudah tidak tahanhh~ lagihh~ " desis Naruto mempercepat gerakannya
" Yahh~ Yahhh~ Ayohh~ Kitahhh~ Lakukan bersamahh~ " balas Mikoto menarik kepala Naruto lalu mencium bibir Naruto dengan liar.
" UUUUMMMHHH! " tak lama setelahnya mereka mengerang bersama dalam ciuman mereka karena telah mencapai klimaks mereka, karena tidak kuat menampung, Sperma Naruto'pun jatuh cukup banyak karena banyaknya sperma yang di keluarkan.
" Fuuahhh~ Hah... Hah... Hah.. " karena kebutuhan Oksigen mereka'pun melepaskan ciuman mereka, terlihat benang saliva menjembatani, setelahnya Naruto'pun menurun Mikoto tak lupa memberikan ciuman akhir dari permainan mereka.
" Tadi itu sungguh hebat Miko-chan, nanti kita lanjutkan " ucap Naruto sambil menggoda dada Mikoto, jujur Naruto menyukai dada Mikoto.
" Ahh~ Umm, baik Naru-kun " ucap Mikoto sambil kembali menggunakan celemeknya dan melanjutkan kegiatan memasaknya.
Lalu Naruto'pun berjalan menuju ruang makan dan saat akan duduk dirinya sudah melihat keluarganya pada sudah bersiap untuk kegiatan mereka.
" Ohayo Minna " sapa Naruto mendekati mereka.
" Ohayo Mo Naru-kun/Tou-chan! " balas mereka langsung mencium bibir Naruto bergantian.
" jadi, apa kalian sudah siap hari ini? " tanya Naruto menduduki kursinya kembali.
" Tentu saja, lagi pula sudah tugas kami untuk menjadi guru " jawab Mei yang sudah berpakaian gurunya begitupun Shizune, Kurenai, Samui, Yugao, Grayfia, Shizuka, dan Koyuki.
" Dan sudah tugas kami untuk sekolah " jawab Himawari dan yang lainnya.
" Souka, lalu bagaimana dengan kalian? " tanya Naruto pada para istrinya.
" Bagaimana ya? Kami sih tidak ingin kemana-mana, lebih baik kami memuaskan adikmu ini " ucap Hinata sensual sambil mengeluarkan penis Naruto dari celananya dan memberikannya service.
" hey! Jangan main curang Kaa-chan! Baru kami tinggal jangan seenaknya bermain bersama Tou-chan! " kesal Himawari.
" Itu benar! Kemarin seharusnya jatahku jika begitu lebih baik aku membolos saja dan ingin bermain bersama Naru-kun! " seru Shizuka beranjak dari kursinya dan memeluk Naruto dari belakang.
" Fufufu~ Sepertinya kita semua tidak akan kemana-mana " gumam Kurenai tertawa halus.
" Ya~ Kalian kecuali Kami " balas Nozomi lesu.
" Daijoubu, kalian bisa lakukan nanti setelah pulang " balas Naruto menenangkan mereka " Aw! " pekik Naruto ketika merasakan cubitan di pinggangnya dan pelakunya adalah Serafall yang menatapnya kesal.
" Benarkah! Janji?! " seru Katsuragi meminta janji, mau tak mau Naruto mengangguk.
" Yeah! Kalau begitu kami berangkat! " ucap Kurumi senang lalu mengambil tasnya tak lupa mencium bibir ayahnya begitu juga yang lain, selepas peninggalan mereka, semuanya mengerumuni Naruto dan Menatap Naruto dengan tatapan menggoda.
" Ne sebaiknya kita cepat karena kita berbanyak, nanti mereka pasti akan ribut karena kita tidak membiarkan mereka melepaskan nafsu mereka " usul Grayfia membuat semua tersenyum di sana kecuali Naruto.
" Tapi bagaimana caranya? Kalian tahu, jumlah kalian banyak sementara aku sendiri, tenagaku tidak mungkin cuhmmpphh~ " ucapan Naruto terpotong begitu Tsubaki mencium bibir, dan Naruto dapat merasakan sesuatu masuk kemulutnya dan tak sengaja dia menelan itu.
" Fuahh~ A-Apa yang kau masukkan tadi? " tanya Naruto menatap istrinya itu.
" Obat perangsang, efeknya 24 jam, jangan khawatir, dengan begini kau pasti kuat memuaskan kami bukan? " jawab Tsubaki dengan wajah sayu.
" Satte~ Sebagai langkah awal, aku akan lebih dulu " ucap Hinata berpangkuan dengan Naruto dan mencium bibir Naruto dan permainan keluarga Uzumakipun di mulai.
.
The End
.
Note : Yahoo! Minna! Akhirnya up dan berakhir sudah, fiuuh~ Sungguh membuat cerita ini butuh mood yang bagus dan sekarang cerita ini berakhir, aku harap kalian senang dengan ceritanya, maaf karena tidak up bersama My Love Is My Partner, saya akan menghapus cerita itu untuk membuat sedikit list cerita saya dan saya bisa memfokuskan cerita saya pada NTDF, NACTLM, dan The Protector. Tidak ada yang keberatan bukan? Lalu mengenai fic baru yang waktu itu, saya batalkan karena kurangnya Mood, jika ada mood saya akan buatkan.
Baiklah itu saja dari saya jaa-na!
Please Review