Let's Stop It!

.

.

.

.

Prolog...

Siapa yang tak kenal dengan sosok Oh Luhan yang memiliki paras cantik dan tampan di saat yang bersamaan? Memiliki tubuh mungil, bibir merah alami, hidung bangirnya dan mata bulat bagaikan rusa. Tak ayal hal tersebut membuatnya menjadi rebuatan para pria yang berposisi sebagai seme

Saat ini ia tengah menempuh pendidikkan tingkat tiganya di salah satu sekolah bertaraf internasional, SM High School.

Baginya, tiada hari tanpa ajakkan kencan dari sosok seme yang berbeda - beda setiap harinya. Dan tentu saja Luhan akan menerima ajakkan kencan tersebut dengan senang hati. Tapi jangan pernah berharap bisa memiliki Luhan seutuhnya.

Hanya boleh melihat tak boleh disentuh.

Itulah kata - kata yang tepat jika kalian ingin memiliki Luhan. Kalian mungkin akan berkencan satu harian penuh dengan Luhan, tapi kalian tak akan pernah memilikinya walau hanya dalam mimpi.

Hell,,, walaupun ia terlihat seperti play-girl-boy, namun ia memiliki segudang prestasi yang telah ia cetak semenjak ia sekolah dasar. Mereka berpikir, walaupun Luhan tak pernah terlihat membaca bukunya dan hanya bermain rubik saat guru sedang memberikan materi, Luhan akan lulus saat mengikuti ujian akhir semester dengan nila di atas rata - rata.

Bukankah hidupnya terlihat sempurna?

Tidak!

Pada kenyataannya, tak ada hidup yang sempurna sobat.

"Untuk apa kau datang ke apartemenku?"

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu bocah tengil."

.

.

.

.

.

"Kau terlihat berantakkan"

"Kau seperti kehilangan semangat dan tujuan hidupmu."

"Yeahh... kau lebih terlihat seperti zombie. Hidup tapi tak bernyawa."

"Yahh,,, aku memang tak bernyawa setelah dia berkata kalau aku gila."

"Mengenaskan . . ."

.

.

.

.

.

"Pulanglah. Dia sangat mencintaimu. Dia,,, terlihat sangat berantakkan."

"Tidak. Inilah yang seharusnya aku lakukan sejak dulu."

.

.

.

.

.

BRAAAAKKK!

"Kau yang dulu merebutnya dariku. Kau berkata kau sangat mencintainya. Namun mengapa sekarang kau meninggalkannya?!"

"Maaf! Saat itu aku hanya seorang bocah yang tak tahu apa akibat yang akan timbul dari tindakkanku."

.

.

.

.

.

"Hidupku terasa sangat hampa. Kris,,, dia membenciku. Sungguh, aku akan melakukan apapun agar ia kembali."

"Kau mabuk."

.

.

.

.

.

"Mana Luhan? Aku ingin bertemu anakku."

.

.

.

.

.

"Aniya! Tidak mungkin!"

"Jadi kau mau tinggal bersamaku?"

.

.

.

.

.

"Lu? Ini kau?"

"Ne daddy. Ini Lulu. Lulu pulang."

"Ohh syukurlah."

"Mian daddy. Ter-"

"Daddy janji tak akan memaksakan kehendak Daddy lagi. Daddy janji akan melupakan segalanya. Daddy janji akan mencari cinta yang lain seperti yang kau katakan."

"Tapi daddy Lulu ti-"

"Gumawo Lu. Daddy senang kau kembali."

.

.

.

.

.

"Daddy, siapa dia?"

"Dia calon eomma barumu Lu."

.

.

.

.

.

"Tak ada gunanya kau menyesal! Semua sudah terlambat. Bukankah kau yang berkata kau tak ingin menjalin hubungan itu lagi dan menyuruh Sehun untuk mencari cinta yang lain. Jadi terimalah! Kau yang memintanya melakukan itu."

.

.

.

.

.

"Daddy, Lulu mencintai daddy. Hikss... jangan tinggalkan Lulu. Jebal."

"Tapi bukankah ini yang kau inginkan Lu. Aku hanya melakukan apa yang kau inginkan."

.

.

.

.

.

"Bocah gila! Aku tak akan menyerahkan Sehun padamu. Bahkan aku akan menghasut Sehun agar ia membencimu."

.

.

.

.

.

"Apa yang kau lakukan Lu?!"

"Tap-"

"Pergi! Kau bukan anakku. Aku tak sudi memiliki anak sepertimu Luhan. Bahkan aku tak sudi kau memakai margaku."

.

.

.

.

.

"Daddy,,, Sarangahae. Good Bye..."

.

.

.

.

.

"Maaf,,, Tapi aku tak gila. Dia bukan darah dagingku."

.

.

.

.

.

Cha! Ini dia squel yang Zhiyu bilang. Zhi mau liat gimana pendapat kalian tentang FF ini, dan besok Zhi bakalan up date chap satu-nya

Review, Please,,,