I Love One Person

Cast : Cho Kyuhyun

Choi Siwon

Kim Stella

Lee Sungmin

Kim Heechul as Cho Heechul (kyuhyun eomma)

Tan Hangeng as Cho Hangeng (kyuhyun appa)

Leeteuk as Choi Leeteuk (siwon eomma)

Kangin as Choi Kangin (siwon appa), dll

Warning : BL, Yaoi, Typo(s)

Genre : Family, romance, hurt

Summary :Kyuhyun mencintai dan menginginkan Choi Siwon, dan dalam kamus seorang cho kyuhyun dia harus mendapatkan apa yang dia inginkan dengan cara apapun.

Happy Reading

Siwon baru tersadar dari tidurnya, dahinya mengernyit saat merasakan ngilu di pinggang bagian kirinya. "ada apa denganku?" gumamnya pelan, matanya yang belum terlalu fokus menatap ke sekeliling ruangan yang serba putih.

CEKLEK, seseorang memasuki ruangan rawat siwon, dan tampak kaget saat melihat siwon sudah sadar, "oppa kau sudah sadar?" tanya stella langsung sambil memandang siwon

"stella, apa yang terjadi? kenapa aku disini?" tanya siwon

"oppa tidak ingat?" tanya stella, "kata dokter ginjal oppa mengalami kerusakan dan oppa baru saja selesai operasi" jawab stella

"operasi?" tanya siwon, namja tampan itu menyentuh pelan pinggang kirinya yang masih terasa ngilu

"ne, salah satu ginjal oppa harus diangkat, dan oppa juga menjalani transplantasi ginjal" jawab stella

"benarkah? Lalu siapa yang ..."pertanyaan siwon terhenti saat pintu kamar kembali terbuka, kali ini menampilkan wajah khawatir appa dan eommanya.

"siwonie, aigo bagaimana bisa begini?" tanya leeteuk khawatir

"gwenchana eomma, aku sudah baik – baik saja" jawab siwon menenangkan, eommanya pasti buru – buru pulang dari perjalanannya karna mendengarnya sakit.

"maaf anda siapa?" tanya leeteuk setelah menyadari keberadaan stella

"eumm saya teman siwon oppa nyonya" jawab stella

"lalu dimana kyuhyun?" tanya leeteuk

"molla, dia tidak ada sejak aku bangun, mungkin dia sibuk, stella yang menemaniku eomma" jawab siwon cuek, anggap saja ini sebagai kesempatan untuk memuji –muji stella di depan leeteuk dan menjatuhkan kyuhyun.

"eomma akan menghubunginya" ucap leeteuk, leeteuk mengambil ponselnya, menghubungi kyuhyun namun hanya dijawab oleh operator, "tidak aktif" gumamnya

"sudahlah eomma, anakmu sedang sakit tapi eomma justru memikirkan kyuhyun" ucap siwon merajuk

"ne, maafkan eomma chagy" ucap leeteuk sambil duduk di samping ranjang siwon, membetulkan letak selimut yang menutupi tubuh namja berbada kekar itu.

.

.

Kyuhyun melangkahkan kakinya memasuki apartemennya, jalannya terlihat sangat lesu, tangan kanannya memegang jas biru miliknya sedangkan tangan kirinya berpegangan pada tembok apartemen.

Kyuhyun berhenti saat melihat dua pasang sepatu ada di rak sepatu, kyuhyun mengenali salah satunya adalah milik leeteuk, namja manis itu tersenyum tipis, dia sangat merindukan eomma choi. Kyuhyun bergegas masuk, hendak memanggil leeteuk namun namja manis itu mengurungkan niatnya saat melihat stella ada disana bersama leeteuk dan siwon, yeoja cantik itu duduk di sofa di depan siwon sedangkan leeteuk duduk di samping siwon sambil menyuapi namja tampan itu dengan bubur.

Dengan menekan perasaan sesaknya kyuhyun menyapa mereka, "aku pulang" ucapnya pelan, namun bisa didengar oleh ketiga orang yang sibuk bercengkrama di ruang tamu itu.

"kyuhyun" panggil leeteuk sambil menatap kyuhyun, namun kyuhyun merasa ada yang berbeda disana, leeteuk tidak seperti biasanya.

"eomma" sapa kyuhyun

"darimana saja?, kenapa eomma tidak bisa menghubungimu selama seminggu ini?" tanya leeteuk, kyuhyun memang seperti menghilang seminggu ini bahkan saat siwon sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah beberapa hari dirawat, kyuhyun tidak ada di apartemen, ataupun dikantornya.

"aku ada perjalanan bisnis ke jepang eomma" jawab kyuhyun

"perjalanan bisnis? Bagaimana bisa? Kau bahkan tidak perduli saat tunanganmu sakit, dan kau justru pergi karna bisnis, bahkan teman siwon selalu menemani siwon dibanding denganmu yang berstatus tunangan siwon" ucap leeteuk dengan nada kecewa

"eomma, aku ..." kyuhyun tidak bisa membalas ucapan leeteuk

"eomma kecewa padamu kyuhyun" ucap leeteuk datar

Hati kyuhyun terasa sakit, satu – satunya orang yang memberinya kehangatan selain sungmin kecewa padanya, menatapnya datar dan dingin, kyuhyun ingin menangis rasanya. "eomma aku bisa jelaskan" ucap kyuhyun

"sudahlah, siwon, stella, eomma akan pulang, dan stella terimakasih sudah menjaga siwon selama dia sakit, kau yeoja yang sangat baik" puji leeteuk

"ahh anny ahjumma, siwon oppa adalah temanku, wajar kalau saling membantu" jawab stella manis

"baiklah eomma pulang, jaga kesehatanmu siwonnie" pamit leeteuk

"eomma biar kuantar" ucap kyuhyun

"tidak perlu" ucap leeteuk dingin lalu melewati kyuhyun begitu saja, membuat kyuhyun hanya bisa mematung, bahkan leeteuk tidak menyadari beberapa perubahan pada tubuh calon menantunya yang biasanya selalu dia perhatikan, kyuhyun tampak lebih pucat dan lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu, namun sepertinya rasa kecewa leeteuk membuatnya tidak perduli pada kyuhyun.

Stella yang menyaksikannya hanya menatap kyuhyun dengan pandangan mengejek, yeoja cantik itu lalu mengajak siwon untuk beristirahat di kamar, meninggalkan kyuhyun seorang diri di ruang tamu.

.

.

"eoppa istirahatlah" ucap stella sambil membantu merebahkan tubuh siwon di atas kasur

"gomawo, kau memang kekasih yang sangat baik, oppa beruntung mendapatkanmu" ucap siwon

"oppa bisa saja, sekarang tidurlah, aku harus kembali ke butik" ucap stella

Siwon tentu tidak rela, namun sudah berhari – hari stella menemaninya, "maaf oppa tidak bisa mengantarmu" sesal siwon

"aku tau oppa masih sakit" stella mengambil mantel coklat miliknya, dan hendak membuka pintu kamar saat siwon melihat stella menyentuh perutnya sambil merintih pelan.

"stella ada ap..." pertanyaan siwon terhenti saat otaknya berusaha menyimpulkan sesuatu, soal pendonor ginjalnya yang masih belum diketahui, dokter menolak memberitahunya karna permintaan pendonor, dan sekarang stella tampak kesakitan di bagian perutnya. Siwon bangun dari tidurnya, namja tampan itu lalu melangkah cepat ke arah stella dan memeluk stella dari belakang. "gomawo chagy, aku tau itu pasti kau" ucap siwon

"apa maksud oppa?" tanya stella bingung

"pasti kau yang mendonorkan ginjalmu, aku melihatmu memegang perutmu sambil meringis tadi, jangan mengelak, lagipula kenapa kau menyembunyikannya?" tanya siwon

"eh? Eumm n-ne, aku hanya tidak ingin oppa khawatir" jawab stella

"aku sangat mencintaimu sayang"

"aku juga oppa"

"tunggulah sebentar lagi, setelah aku berpisah dengan cho itu, kita akan menikah" ucap siwon

"tentu oppa" ucap stella senang lalu membalas pelukan siwon.

.

.

Siwon keluar dari kamar dan melihat kyuhyun sedang menikmati makan siangnya, namja manis itu tampak melahap makanan yang sebagian besar berbahan dasar dari tahu itu, ck bahkan siwon sedikit heran sejak kapan kyuhyun menyukai tahu, bahkan kalau dilihat sepertinya tahu itu hanya direbus atau dikukus, menu kyuhyun sama dengan menu makanan yang harus di konsumsi siwon sampai kondisinya pulih.

"yeoja itu sudah pulang?" tanya kyuhyun datar pada siwon

"yeoja itu punya nama, dia kekasihku stella" jawab siwon ketus

"terserah padamu, dia kekasihmu tapi aku tunanganmu, bagaimana bisa kau membawa kekasihmu saat ada eomma" ucap kyuhyun

"tunangan bohongan kalau kau lupa, dan aku tidak akan diam saja kalau kau menjelekkan kekasihku, aku sangat mencintainya, dan bahkan dia rela mengorbankan hidupnya untukku" ucap siwon dengan nada bangga

"apa maksudmu?" tanya kyuhyun

"stella yang mendonorkan ginjalnya untukku" jawab siwon sambil tersenyum meremehkan ke arah kyuhyun

"benarkah?" tanya kyuhyun dengan pandangan menerawang, "selamat untukmu kalau begitu" ucap kyuhyun, entah mengapa selera makannya benar – benar hilang tak bersisa, bahkan sampai siwon kembali kekamarnya kyuhyun hanya siam saja, membiarkan tahu – tahu yang masih tersisa banyak di atas meja itu begitu saja.

.

.

"eomma" panggil kyuhyun dan langsung menghampiri leeteuk yang baru saja keluar dari sebuah supermarket, "biar kubantu" ucap kyuhyun sambil mencoba mengambil kantong belanjaan yang dibawa leeteuk.

"tidak usah" leeteuk menyingkirkan tangan kyuhyun lalu memanggil sopirnya yang sudah menunggu di depan supermarket.

"eomma bagaimana kalau kita makan siang dulu" ajak kyuhyun, namja manis itu terus tersenyum lembut ke arah leeteuk, melupakan sejenak sifat dingin dan ketus leeteuk padanya, sudah beberapa hari ini eomma dari siwon itu terus saja menghindarinya, bahkan saat kyuhyun datang ke kediaman choi, maid yang berkerja disana sering mengatakan leeteuk tidak ada di rumah.

"tidak perlu, bukankah kau sibuk, teruskan saja pekerjaanmu, sopir kim kajja kita pulang" ucap leeteuk lalu meninggalkan kyuhyun begitu saja. Membiarkan kyuhyun hanya mematung sambil memperhatikan mobilnya yang semakin menjauh dari tepi jalan, sebenarnya leeteuk merasa kasihan pada kyuhyun tapi rasa kecewanya pada tunangan putranya itu begitu besar.

"eomma" ucap kyuhyun lirih, namja manis itu menyentuh dada kirinya, sakit sekali rasanya, saat orang yang dia percaya akan menyayanginya dengan tulus justru meninggalkannya.

Grep, sungmin yang sejak tadi menyaksikan apa yang terjadi pada kyuhyun dari jauh hanya bisa menghampiri sepupunya itu lalu memeluknya erat, kyuhyun sudah terlalu lama merasakan sakit.

"hyung, kau tidak akan meninggalkanku juga kan, hanya kau yang menyayangiku" ucap kyuhyun lirih

"tentu, hyung selalu bersamamu" ucap sungmin menenangkan sambil mengusap kepala belakang kyuhyun, membiarkan namja manis itu menangis keras di pundaknya.

"aku tidak punya siapapun, tolong jangan tinggalkan aku" mohon kyuhyun, seolah namja manis itu akan benar – benar hancur tak bersisa kalau tidak ada sungmin disisinya.

.

.

Kyuhyun tidak berhenti untuk mencoba menemui leeteuk, hampir setiap hari di sela jadwal padatnya kyuhyun selalu mampir ke kediaman choi, namun namja manis itu selalu menelan kekecewaan karna leeteuk tidak ada dirumah, sampai akhirnya namja manis itu memutuskan untuk mendatangi leeteuk di butik yang dikelolanya. Pegawai yang memang sudah mengenal kyuhyun sebagai tunangan siwon langsung mempersilahkan namja manis itu masuk.

Kyuhyun memasuki ruang kerja leeteuk, dilihatnya calon mertuanya itu sedang sibuk dengan beberapa gambar desain pakaian untuk musim semi, kyuhyun tersenyum tipis, eommanya itu memang sangat berbakat. "eomma" panggil kyuhyun, membuat leeteuk menghentikan kegiatannya sejenak untuk menoleh ke arah kyuhyun.

"kyu, kenapa kau disini?" tanyanya keget

"menemui eomma, eomma selalu sibuk" ucap kyuhyun, "seharusnya eomma jangan terlalu lelah, ini kyu bawakan beberapa vitamin untuk eomma" kyuhyun meletakkan bungkusan yang dibawanya ke atas keja leeteuk.

"bawa pulang lagi saja, kalau eomma butuh eomma akan membelinya" tolak leeteuk, kyuhyun sendiri tidak menyangka leeteuk akan berbicara seperti itu.

"tapi eomma.."

"aku sedanng sibuk jadi sebaiknya kau pulang, bukankah seharusnya kau juga masih di kantor" ucap leeteuk, "jinhae-yah, bawakan bahan yang kita beli kemarin" teriak leeteuk pada salah satu pegawainya, sikap leeteuk seolah – olah mengatakan dia sedang tidak ingin diganggu oleh kyuhyun.

"jinhae-yah!" teriak leeteuk lagi karna pegawainya itu tidak juga menyahut, eomma dari choi siwon itu akhirnya beranjak dari tempat duduknya hendak keluar ruangan untuk memanggil jinhae, namun sebuah pelukan erat dipinggangnya membuatnya berhenti, ya kyuhyun tengah memeluknya erat dari belakang saat itu.

"kyu.."

"eomma, kyu tau eomma marah pada kyu" sela kyuhyun sebelum leeteuk sempat berbicara apapun, namja manis itu meletakkan dagunya di pundak leeteuk, mecari kenyamanan dari seseorang yang sudah dianggapnya seperti eommanya sendiri.

"tapi kyu mohon kali ini saja, biarkan kyu memeluk eomma" ucap kyuhyun tulus sambil memejamkan matanya erat, "kyu janji setelah ini kyu tidak akan mengganggu eomma lagi" lanjutnya

Leeteuk terdiam, entah mengapa perasaannya menjadi tidak tenang mendengar ucapan kyuhyun, tapi dia tetap diam, dia tau kyuhyun belum selesai bicara.

"eomma harus berjanji padaku, jangan berkerja terlalu keras, selalu perhatikan kesehatan eomma, kyu tau eomma suka sakit kepala kalau sudah kelelahan, berjanjilah eomma" ucap kyuhyuh, lalu namja manis itu melepaskan pelukannya walau tidak rela, "kyu pergi eomma" namja manis itu tersenyum ke arah leeteuk sebelum keluar dari ruangan calon mertuanya itu.

Leeteuk terdiam, dia merasakan sakit saat melihat senyum kyuhyun padanya, senyum itu, kata – kata yang kyuyun ucapkan, seolah kyuhyun akan pergi jauh. Dengan langkah tergesa leeteuk membuka bingkisan dari kyuhyun, ada berbagai macam vitamin disana, jumlahnya sangat banyak, bisa menjadi stock untuk waktu yang cukup lama, dan itu semakin membuat perasaan leeteuk semakin tidak enak.

.

.

Siwon sedang berkutat dengan beberapa laporan keuangan saat kyuhyun pulang ke apartemen, siwon terlihat sangat sibuk, laporannya menumpuk karna dia lama tidak ke kantor untuk proses pemulihan luka bekas operasinya.

"arghhhhh" teriakan siwon terdengar diselingi oleh beberapa kali namja tampan itu mengacak rambut hitamnya yang sudah tidak berbentuk, kyuhyun ingin tertawa karna ini pertama kalinya kyuhyun melihat siwon dalam kondisi berantakan, namun tentu saja kyuhyun menahannya dengan sangat baik.

Kyuhyun memilih duduk tak jauh dari siwon, memperhatikan setiap pergerakan namja tampan itu. Sepertinya siwon cukup stress karna lagi – lagi mengalami kerugian.

"sebaiknya kau perhatikan biaya operasionalnya" ucap kyuhyun

Siwon menoleh sekilas, dia tidak tau kyuhyun sudah pulang, tanpa menyahut siwon menuruti ucapan kyuhyun, benar apa yang dikatakan kyuhyun, biaya operasionalnya sangat membengkak, terutama pada bagian bahan baku.

"sebaiknya kalian membeli mesin produksi baru siwon" ucap kyuhyun lagi

"apa maksudmu? Saat perusahaan rugi dan kau meminta membeli alat mesin baru?" tanya siwon tidak percaya

"biaya yang membengkak di bahan baku, karna banyak bahan baku yang terbuang percuma karna gagal produksi, mesin kalian sudah tidak bisa berkerja maksimal, dengan membeli mesin baru memang akan mengeluarkan biaya cukup besar di awal tapi produksi akan meningkat dan tidak akan membuang bahan baku secara percuma" jelas kyuhyun lancar, dia sudah hapal luar kepala masalah yang dialami choi corp, karna dia selalu memeriksa laporan keuangannya secara berkala, dia bisa saja langsung memberikan perintah untuk menganti mesin itu mengingat dia pemegang saham terbesar di choi corp tapi kyuhyun ingin siwon mandiri.

Harus siwon akui ucapan kyuhyun ada benarnya, mesin yang mereka miliki usianya memang sudah lebih dari lima belas tahun, sudah cukup tua. "kenapa kau membantuku?" tanya siwon

"apa lagi? Mungkin kau lupa jadi aku ingatkan, aku punya enam puluh persen saham di choi corp, jangan buat aku mengeluarkan uangku secara cuma – cuma disana" jawab kyuhyun sinis

Ck, tentu saja, siwon terlalu bodoh kalau menganggap kyuhyun benar – benar ingin membantunya, namja licik seperti kyuhyun tidak akan menolong kalau dia sendiri tidak diuntungkan. "akan kubuktikan padamu kalau aku bisa" ucap siwon yakin, dia merasa tersindir sekaligus termotivasi mendengar ucapan kyuhyun.

"sebaiknya kau juga menjaga komunikasi dengan para suplier, mereka bukan hanya rekanmu siwon, tapi mereka juga diibaratkan bahan bakar untuk sebuah kendaraan, kau tau kan bagaimana kendaraan tanpa bahan bakar, mereka akan tidak ada gunanya, mati, tidak terpakai, begitupun perusahaanmu, akan hancur kalau tidak ada mereka, kalau mereka merasa dihargai olehmu mereka akan percaya padamu" ucap kyuhyun

Siwon terdiam, apa lagi ini? Apa kyuhyun baru saja memberinya nasihat?, aigo sikap kyuhyun begitu membingungkan.

"appa choi mempercayakan choi corp padamu, dan kau harus menjaga kepercayaan appa, karna tidak selamanya orang – orang akan membantumu, ada saatnya kau harus berdiri dengan kakimu sendiri" ucap kyuhyun sebelum namja manis itu menghilang di balik pintu kamarnya. Siwon sendiri hanya terdiam sambil berusaha mencerna kata – kata kyuhyun yang ambigu.

.

.

"kau mau kemana?" tanya siwon saat pagi – pagi sekali dilihatnya kyuhyun sudah sangat rapi dengan dua koper besar di dekat namja berstatus tunangannya itu.

"perjalanan bisnis" jawab kyuhyun singkat

"apa lama?" tanya siwon melihat betapa besarnya koper kyuhyun

"ya, cukup lama" jawab kyuhyun lagi, keduanya sama – sama diam sampai akhirnya kyuhyun mulai beranjak dari duduknya setelah melihat jam tangan yang terpakai di tangan kirinya.

"aku pergi, jaga kesehatanmu siwon" ucap kyuhyun lalu hal yang tak terduga terjadi saat tiba – tiba kyuhyun menghampirinya lalu berjinjit untuk mengecup bibirnya sekilas, siwon bahkan tetap terdiam bahkan saat kyuhyun pergi sambil menggeret kedua kopernya, namun entah mengapa siwon merasa begitu kosong, padahal kyuhyun sudah biasa pergi untuk perjalanan bisnis. Siwon bisa merasakannya, perubahan sikap kyuhyun akhir – akhir ini, namja manis itu lebih pendiam, tapi sesekali memberinya nasihat tentang cara mengelola perusahaan.

.

.

Dua minggu, waktu yang cukup lama untuk sebuah perjalanan bisnis, yah sudah dua minggu kyuhyun pergi, bahkan siwon tidak mendengar kabar apapun tentang kyuhyun, kemana dia pergi, kapan dia akan kembali, bahkan eommanya beberapa hari ini sering menelpon, menanyakan apakah kyuhyun sudah pulang atau belum, biasanya siwon tidak perduli, tapi kali ini berbeda terlebih setelah kyuhyun mencium bibirnya sebelum namja manis itu pergi, siwon masih mengingatnya, betapa lembutnya bibir kyuhyun.

siwon menggelengkan kepalanya, fikirannya pasti sedang tidak beres, bukankah seharusnya dia senang, kyuhyun tidak mengganggunya dan dia bisa berkencan dengan bebas bersama stella, urusan pekerjaanpun berjalan sangat baik, siwon mengikuti saran kyuhyun dan hasilnya sangat baik, memang belum ada peningkatan yang signifikan tapi keadaan perusahaan berangsung membaik padahal ini baru dua minggu, harus siwon akui, kyuhyun pebisnis hebat.

Siwon mengambil smartphonenya, mencoba menghubingi stella, beberapa hari ini kekasihnya itu sulit ditemui, terakhir kali stella bilang dia akan menghandiri fashion week di hongkong tapi yang siwon tau acara itu sudah berakhir beberapa hari lalu.

Akhirnya, siwon memutuskan untuk datang ke apartemen stella, kekasihnya itu pasti senang kalau dia datang, lagipula dia sudah terlalu merindukan kekasih cantiknya itu.

Tidak memakan waktu lama, hanya dua puluh menit yang dibutuhkan untuk siwon sampai ke aparteman mewah yang ditinggali kekasihnya, tanpa rasa canggung sekalipun siwon melangkah dengan santai, ini memang bukan pertama kalinya dia datang kemari. Siwon memasuki lift, menakan angka delapan, siwon keluar dati lift begitu kotak besi itu berhenti di lantai delapan.

Siwon langsung berjalan menuju pintu nomor 195, tanpa memencet bel ataupun mengetuk pintu siwon memasukkan pin untuk masuk ke apartemen stella.

Kekosongan menyapa siwon begitu pintu itu terbuka, apa stella tidak di rumah?, siwon melepaskan jasnya lalu meletakkannya secara asal di atas sofa, namja tampan itu lalu melangkah ke kamar stella, senyum siwon muncul saat melihat pintu itu tidak tertutup rapat, sepertinya stella ada dikamarnya, siwon hendak memanggil stella saat namja tampan itu mendengar suara dua orang dari kamar stella.

"aigo, stella barang – barangmu bagus sekali" suara yeoja yang siwon yakini bukan milik stella terdengar

"tentu saja, siwon yang membelikannya" jawab stella bangga

"dia sangat baik, kau sangat beruntung, hubungan kalian sangat awet"

"tentu saja, asal kau tau saja hyorin-ah, sekarang siwon semakin terikat padaku" ucap stella

"benarkah? Bagaimana bisa?" tanya hyorin

"kau tau kan, siwon menjalani operasi transplantasi ginjal?"

"eum, lalu?" tanya hyorin penasaran

"siwon mengira akulah yang mendonorkan ginjal padanya haha" jawab stella lalu tertawa setelahnya

"mwo, bagaimana bisa? Bukankah saat siwon operasi kau masih berada di inggris?" tanya hyorin

"entahlah, aku juga tidak tau dia itu memang bodoh, kau tau kan kalau aku menstruasi perutku sering sakit?, saat aku mengunjungi siwon aku sedang menstruasi dan perutku terasa nyeri sampai tidak sengaja merintih di depannya, tapi siwon itu justru mengira aku kesakitan karna operasi donor ginjal untuknya" jelas stella sambil tertawa pelan, seolah – olah itu adalah hal yang lucu.

"lalu apa yang kau lakukan"

"ku iya kan saja, lagi pula itu cukup menguntungkan untukmu, mulai sekarang siwon tidak akan lepas dariku, dia pasti merasa hutang budi padaku" ucap stella bangga

"kau memang gadis licik kim stella, apa kau tidak mencintainya, bukankah kalian sudah lama bersama?" tanya hyorin

"itu dulu saat kami masih SMA, siapa yang tidak mau bersamanya, kaya, tampan, populer, tapi sekarang?, bahkan perusahaannya tidak akan bertahan tanpa bantuan cho corp, ck kalau saja cho kyuhyun itu tidak menyukai siwon mungkin aku sudah meggodanya, namja itu lebih kaya dari siwon" ucap stella, membuat siwon yang sejak tadi mendengar ucapan dua yeoja itu mengepalkan tangannya erat.

"tunggu, cho kyuhyun? tunangan siwon kan, bukankah mereka bertunangan karna bisnis?" tanya hyorin

"tidak, aku yakin kyuhyun menyukai siwon, bisnis itu hanya alasan untuk bisa bertunangan dengan siwon, apa kau tidak heran, untuk apa cho corp berkerja sama dengan perusahaan yang mau bangkrut"

"kau benar, jadi siapa sebenarnya yang mendonorkan ginjal untuk siwon?"

"molla, mungkin tunangan siwon, dengar, jangan katakan pada siapapun, aku pernah melihat kyuhyun dengan baju pasien saat siwon masih dirawat, aku memang tidak melihatnya dengan jelas tapi aku yakin itu kyuhyun" ucap stella

"kau benar – benar luar biasa kim stella" puji hyorin

"tentu saja" jawab stella lalu keduaya tertawa bersama sampai ...

PROK, PROK, PROK, suara tepuk tangan dari arah pintu menghentikan tawa keduanya, stella dan hyorin langsung menoleh ke arah pintu, dilihatnya siwon sedang berdiri sambil menyandar di pintu.

"cerita yang sangat bagus stella-ssi" ucap siwon dingin, namja tampan itu menggertakkan giginya menahan marah

"s-siwon oppa" kaget stella, yeoja cantik itu terlihat begitu ketakutan, "oppa sejak kapan kau disana?" tanya stella

"cukup lama untuk mendengar ceritamu" jawab siwon dingin

"oppa ini tidak seperti yang ..." stella berusaha meraih tangan siwon, namun siwon dengan kasar menepisnya

"APA? KAU INGIN MENGATAKAN INI TIDAK SEPERTI YANG KU FIKIRKAN? LALU APA KIM STELLA?! KEBOHONGAN APA LAGI YANG AKAN KAU BUAT?!"marah siwon, namja tampan itu begitu kecewa, kecewa pada stella, kecewa pada dirinya sendiri yang bisa – bisanya ditipu oleh wanita berbisa seperti stella, semua rasa cinta yang selama ini diberikannya untuk stella sia - sia.

"AKU MENYESAL MENGENALMU, AKU MENYESAL MENCINTAIMU KIM STELLA, MULAI SEKARANG JANGAN SEKALIPUN MUNCUL DI HADAPANKU, ATAU KAU AKAN MERASAKAN SENDIRI AKIBATNYA!"bentak siwon, namja tampan itu lalu meninggalkan stella yang menangis meraung sambil memanggi namanya, sesekali stella bisa mendengar suara barang yang dibanting di apartemennya, siwon pasti sangat marah. satu lah yang harus kau pelajari kim stella, semua perbuatan akan memdapatkan balasannya, dan semua kebohongan suatu saat pasti akan terungkap, dan akhirnya kau hanya bisa menyesal.

.

.

Siwon menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju cho corp, kata – kata stella terngiang di telinganya, saat mengatakan kemungkinan kyuhyun lah yang mendonorkan ginjalnya, siwon langsung teringat pada sikap aneh kyuhyun sebelum namja manis itu pergi dan juga makanan yang sering di makan kyuhyun, tahu putih, makanan wajib yang harus dikonsumsi untuk orang yang sedang menjaga kondisi ginjal, arghhh, bagaimana dia tidak menyadar hal itu.

Siwon langsung masuk begitu saja begitu mobilnya sampai di depan cho corp, tidak perduli dia menabrak beberapa karyawan, tujuannya adalah ruangan kyuhyun yang ada di lantai lima belas.

"maaf tuan choi anda mencari siapa?" tanya sekretaris di depan ruangan kyuhyun saat melihat siwon berjalan dengan terburu – buru menuju ruangngan presdir.

"biarkan aku bertemu kyuhyun" ucap siwon

"tapi tuan choi, sajangnim..." sekretaris itu tidak mampu menghentikan siwon, namja tampan itu sudah membuka ruangan kyuhyun,

"kyuhyun" panggil siwon, sambil menghampiri meja kyuhyun, namun namja tampan itu menghentikan langkahnya saat melihat bukan kyuhyunlah yang duduk di kursi direktur.

"sungmin-ssi" ucap siwon tidak percaya

"choi siwon" ucap sungmin dengan nada dingin

.

.

Siwon duduk dengan kepala menunduk di depan sungmin, secangkir kopi yang disiapkan oleh salah satu pegawai cho corp dibiarkan mendingin begitu saja di atas meja.

"apa maksud kedatanganmu kemari?" tanya sungmin, namja tampan itu berusaha menahan tangannya untuk tidak memukul namja di depannya dengan brutal

"dimana kyuhyun?" tanya siwon

"kenapa kau mencarinya, bukankah seharusnya kau senang dia tidak ada" jawab sungmin

"katakan saja dimana kyuhyun, aku ingin bicara dengannya" mohon siwon

"cih, kalau pun aku tau aku tidak akan mengatakannya padamu" jawab sungmin

"apa maksudmu?" tanya siwon

"kau salah kalau mengira aku tau dimana kyuhyun siwon, dia pergi, tanpa pamit, tanpa satu katapun dan hanya meninggalkan ini padaku" ucap sungmin sambil menunjuk nama lee sungmin yang terbuat dari kaca tebal yang diletakkan di mejanya, sungmin sendiri sangat kaget saat beberapa hari yang lalu pagi – pagi pengacara kyuhyun datang kerumahnya dan memberikan surat pengalihan kekuasaan padanya untuk menggantikan kyuhyun, sungmin bukan tidak mencoba menghubungi ataupun mencari kyuhyun tapi kyuhyun seolah menghilang di telan bumi, bahkan sungmin nyaris menghajar pengacara kim untuk mengatakan dimana kyuhyun, namun sayangnya pengacara itu juga tidak tau dimana kyuhyun, kyuhyun hanya meninggalkan surat pengalihan kekuasaan padanya.

"kenapa, kenapa kyuhyun pergi?" lirih siwon

"KAU TANYA KENAPA?!, KESALAHAN ADIKKU ADALAH MENCINTAIMU, KAU HANYA BISA MEMBERIKAN LUKA UNTUKNYA!" murka sungmin, namja tampan itu sudah tidak bisa menahan emosinya

"kyuhyun mencintaiku?" gumam siwon tidak percaya, ternyata yang dikatakan stella benar, kyuhyun mencintainya

"ikut denganku" ucap sungmin tajam, namja tampan itu menarik siwon kasar, membawanya ke pojok ruangan, disana ada sebuah lukisan yang tergantung, sungmin menggesernya, untuk membuka sebuah ruangan rahasia yang ada di ruangan kyuhyun.

"masuk" ucap sungmin datar

Dengan ragu siwon mengikuti sungmin memasuki ruangan itu, ada banyak foto yang menempel di dinding ruangan itu, rata – rata adalah fotonya sejak jaman sma, saat main basket, di perpustakaan, di kelas, di bawah foto itu ada note kecil yang berisi, kapan foto itu diambil dan siwon bisa mengenali itu tulisan kyuhyun.

"ini" siwon menatap kaget bola basket miliknya saat SMA, dia sangat mengenali miliknya itu karna ada tanda tangannya disana, tapi bagaimana kyuhyun bisa memilikinya, bukankah mereka baru bertemu hampir setahun yang lalu. Pertnyaan siwon terjawab saat melihat salah satu foto yang dicetak cukup besar, foto seorang namja cupu dengan seragam sekolah yang dikenali siwon sebagai seragam sekolahnya dulu, di latar belakang foto itu ada dirinya yang sedang berdiri di pinggir lapangan sedang meminum sebotol air. Siwon membaca tulisan di bawah foto itu, 'foto pertama bersama siwon hyung', sepertinya foto itu diambil secara diam – diam agar siwon yang ada di belakang tidak tau kalau ada seseorang yang sedang mengambil gambarnya, tapi sepertinya siwon mengenali namja cupu itu.

"dia..." gumam siwon

"benar, kyuhyun teman sekolahmu siwon, dia sudah mencintaimu sejak dulu" jelas sungmin, "kyuhyun sangan mencintaimu sampai dia melakukan apapun untuk bisa bersamamu, termasuk mengorbankan perasaannya" lanjut sungmin

"bagaimana bisa" gumam siwon, hatinya terasa ditikam, betapa dia sudah menyakiti kyuhyun selama ini

"aku juga tidak mengerti, adikku terlalu bodoh karna memberikan cintanya untukmu, selama ini dia bertahan menahan rasa sakit, kecewa, tapi sepertinya dia tidak bisa menahannya lagi" ucap sungmin lirih. "bukan hanya itu kyuhyun bahkan mengorbankan nyawanya untukmu" ekspresi sungmin berubah sedih saat mengatakan itu

"apa maksudmu sungmin-ssi?"tanya siwon sambil mencengkram pundak sungmin keras, semoga saja apa yang difikirannya salah

"kyuhyun, adikku, dialah yang mendonorkan ginjalnya untukmu, dia bahkan tidak perduli pada kesehatannya, yang hanya diotaknya hanya dirimu, dirimu dan dirimu, PADAHAL KAU HANYA BISA MENYAKITINYA, BRENGSEK!, kalau aku bisa aku ingin melenyapkanmu!" sungmin akhirnya melayangkan pukulannya ke arah siwon, dia sudah tidak bisa menahannya lagi, dialah yang menjadi saksi segala kesakitan kyuhyun, sungmin melayangkan pukulan berkali – kali, bahkan siwon sampai menabrak beberapa barang yang ada di ruangan itu tanpa berusaha melawan sama sekali, dia hanya menerima pukulan sungmin, dia pantas mendapatkannya, ini karma untuknya yang sudah menyia – nyiakan cinta tulus dari seorang cho kyuhyun.

"kyuhyun-ah, mianhae" lirih siwon, airmata menetes dari mata kelamnya, namja tampan itu terus mengucapkan maaf pada kyuhyun sampai kesadarannya benar – benar hilang karna pukulan bertubi – tubi dari sungmin.

.

.

Two years leter, Manchester, Inggris

Suasana sangat ramai terlihat di sebuah besar yang berusia cukup tua, sesekali terdengar suara tawa anak – anak yang sedang berlarian di halaman luas ruamah yang berfungsi sebagai panti asuhan itu.

"kyunnie disini!" bocah kecil berrambut pirang berteriak dengan bahasa inggris yang fasih memanggil satu – satunya orang dewasa diantara banyaknya anak – anak itu.

Satu – satunya orang dewasa yang dipanggil kyunnie, atau cho kyuhyun, yang sekarang tengah berada di tengah – tengah bocah – bocah itu berusaha mencari sumber suara dengan keadaan mata tertutup kain berwarna merah.

"josh, aku akan menangkapmu" ucap sosok bernama kyunnie itu sambil tertawa, bermain bersama anak – anak memang salah satu kegiatan favoritnya.

"anak – anak waktunya makan siang, berhenti bermain!" teriak suster ana, kepala pengasuh panti asuhan ini

"suster ana!, ayo pergi!" anak – anak itu langung berpencar begitu mendengar teriakan suster ana, meninggalkan kyuhyun masih dengan mata terikat.

"ya, kalian mau kemana?"teriak kyuhyun, tangannya meraba – raba, mencari keberadaan bocah – bocah jahil itu, "dapat" ucap kyuhyun senang saat meraakan tangannya menyentuh sesuatu, "josh, adam, elena? Ayo siapa kau, seanjutnya kau yang jadi" ucap kyuhyun sambil menggerutu imut.

"eh?!" kaget kyuhyun, bukannya menjawab seseorang yang dipegangnya itu justru memberikan sesuatu di genggaman tangannya, kyuhyun langsung bergerak melepas penutup matanya, namun sudah tidak ada siapapun di dekatnya.

Kyuhyun melihat tanganya, memperhatikan daun maple kering ditangannya yang dalam keadaan tergulung. Kyuhyun membuka gulungannya, membaca sebaris tulisan yang tertulis di atas daun maple itu. 'kau tampak bahagia'

Kyuhyun menengok ke kanan dan ke kiri, mencari sosok yang memberikan surat dari daun maple itu padanya, namun tidak ada seorangpun disana. Kyuhyun memilih untuk duduk di ayunan yang biasanya dimainkanya bersama anak – anak.

"kyunnie!" pekik josh yang tiba – tiba saja muncul

"ada apa? Cepat masuk kedalam, atau sester ana akan menangkap kalian semua" ucap kyuhyun menakut – nakuti

"ini" bukannya menyahut josh malah memberi satu gulungan daun maple lagi pada kyuhyun

"itu darimu?" tanya kyuhyun, namun bukannya menjawab josh malah pergi

"ck, anak itu" decak kyuhyun namun tangannya tetap membuka gulungan itu, ada tulisan juga disana, 'apa kau baik – baik saja?'

"kyunnie ini" satu anak lagi datang kali ini elena, dia juga memberikan gulungan mapple pada kyuhyun, disusul oleh adam, joana, dan brian. Kyuhyun membuka gulungan itu satu persatu.

'aku merindukanmu'

'aku ingin memelukmu'

'kuharap aku belum terlambat'

Kyuhyun tetap menunduk, memperhatikan tulisan – tulisan itu, siapa sebenarnya yang menulisnya, apa sungmin hyung?, tapi bukankah sepupunya itu baru mengunjunginya beberapa minggu yang lalu, ya, sungmin rutin mengunjunginya setelah kyuhyun memutuskan untuk menguhubungi sungmin untuk pertama kalinya dua bulan yang lalu, kyuhyun bahkan masih ingat bagaimana sungmin langsung mengunjunginya dan menangis keras sambil memeluknya sambil menanyakan kabarnya.

Kyuhyun menghela nafas malas saat melihat satu lagi gulungan kertas yang disodorkan padanya, kyuhyun membuka gulungan itu tanpa melihat siapa yang memberiknnya.

'aku mencintaimu', jantung kyuhyun berdebar keras membaca tulisan itu, namja manis itu lalu mendongak, melihat siapa yang memberikan gulungan terakhir itu, mata kyuhyun melebar saat melihat wajah tampan dengan mata hitam yang menatapnya penuh dengan kerinduan.

"s-siwon hyung" ucap kyuhyun tidak percaya

"kyu" ucap siwon lembut, betapa dia merindukan sosok yang sudah memporak – porandakan perasaannya dua tahun lalu itu.

"bagaimana..." gumam kyuhyun tidak percaya

GREP, siwon langsung menarik kyuhyun ke dalam pelukannya, "kumohon jangan pergi lagi, maafkan aku kyuhyun, maafkan aku yang sudah menyakitimu begitu dalam" ucap siwon penuh penyesalan, kyuhyun bahkan bisa merasakan bahunya terasa basah, apa siwon menangis? Sosok kuat seperti siwon menangis? Kyuhyun tidak percaya.

"siwon sebenarnya ada apa?" kyuhyun melepaskan pelukan siwon

"sungmin hyung sudah memberitahu semuanya kyu, perasaanmu, pengorbananmu, bagaimana sakitnya dirimu" jelas siwon dengan nada penuh penyesalan, sungguh dia meyesali semua sikapnya pada kyuhyun selama ini.

"masih adakah perasaan itu untukku kyuhyun?" tanya siwon, "apa aku belum terlambat?" tanyanya lagi sambil menatap mata kyuhyun dalam

Kyuhyun terdiam, kyuhyun akui tidak sedetikpun dia berhenti mencintai siwon, betapa besarpun rasa sakit yang diterimanya, siwon tetap menjadi satu – satunya cinta di hatinya, tapi bagaimana stella?. "aku tidak bisa" kyuhyun mundur selangkah menjauhi siwon

Siwon cukup kaget dengan reaksi kyuhyun, tapi apa yang dia harapkan?, kyuhyun akan menyambutnya hangat setelah dia dengan kejamnya menghancurkan hati namja manis itu, bahkan siwon heran kyuhyun tidak langsung memukul dan mengusirnya.

"kenapa kyu, apa kau tidak mencintaiku lagi?" tanya siwon

"anny" kyuhyun menggeleng, "kau mencintai stella-ssi, bukankah kau akan bahagia kalau aku pergi?, kenapa kau menemuiku?" tanya kyuhyun

"kyu, mianhae, ini memang salahku, salahku mempercayai stella, tapi sungguh aku menyesal, aku mencintaimu kyuhyun" ucap siwon sungguh – sungguh, setelah mengetahui semua yang sudah kyuhyun lalukan padanya bagaimana siwon tidak tersentuh oleh cinta tulus kyuhyun, dan rasa cinta itu tumbuh, walau siwon hanya bisa menyesali perbuatannya selama dua tahun ini.

Kata – kata itu, yang sudah lama ingin kyuhyun dengar dari mulut siwon, namun kyuhyun takut, siwon hanya kasihan padanya, dia tidak ingin sakit lagi, dia tidak akan sanggup sakit lagi, dua tahun ini bukanlah hal yang mudah untuknya, hidup sendiri di negeri orang, tanpa orang yang di kenal, dan sekarang, saat kyuhyun sudah berdamai dengan perasaannya siwon datang, seseorang yang dia cintai sekaligus yang menorekhan banyak luka padanya.

"kyu percaya padaku, apa aku terlihat berbohong?" tanya siwon sambil menatap mata kyuhyun

Kyuhyun menatap siwon tidak ada kebohongan disana, bolehkah dia berharap cinta sepihaknya benar – benar terbalas. Tanpa terasa air mata kyuhyun mengalir.

"oh tidak – tidak, kumohon jangan menangis" siwon menangkup pipi kyuhyun, berusaha menenangkan namja manis yang sudah dicintainya itu, melihat kyuhyun menagis membuat hatinya begitu sakit, "maafkan hyung kyu, maafkan hyung" siwon mengecup kepala kyuhyun berkali – kali lalu membawa namja manis itu kembali ke pelukannya, membiarkan kyuhyun menangis keras didadanya, kehancurannya saat ditinggalkan kyuhyun tidak sebanding dengan apa yang dialami kyuhyun.

"kenapa begitu lama h-hiks" ucap kyuhyun disela tangisnya

"maaf, hyung terlalu bodoh" sesal siwon

"hyung jahat!"

"ne, hyung jahat!"

"aku mencintaimu hyung!"

"ne, hyung juga me ... mwo? Kyu?, benarkah? Kau masih mencintai hyung?" tanya siwon tidak percaya, bahkan setelah dia menyakiti kyuhyun, kyuhyun masih menyimpan rasa cinta untuknya.

"perasaanku tidak berubah sedikitpun" ucap kyuhyun yang membuat tangis siwon pecah, siwon begitu bersyukur, mendapatkan cinta yang begitu tulus dari kyuhyun.

.

.

Siwon akhirnya menginap di panti asuhan tempat kyuhyun tinggal, suster ana, dan juga pengasuh disana menyambutnya dengan baik, dari suster analah siwon tau bagaimana kyuhyun selama hidup di inggris, namja manis itu benar – benar seperti malaikat, suster ana mengatakan kalau bukan karna kyuhyun mungkin saja mereka semua sudah kehilangan tempat tinggal.

"hyung ini pakaian milikku, mungkin agak kekecilan tapi lebih baik dari pada hyung memakai baju kotor" ucap kyuhyun sambil memberikan pakaian bersih pada siwon

"terima kasih sayang" sahut siwon dan blush wajah kyuhyun memerah dia belum terbiasa mendengar panggilan sayang siwon.

"sudah cepat ganti baju sana, siapa suruh kau datang tanpa membawa baju satupun"omel kyuhyun untuk menutupi rasa malunya, kyuhyun bahkan berbalik saat siwon berganti pakaian, sedangka siwon hanya tertawa pelan melihat tingkah lucu kyuhyun, ternyata kyuhyun sangat menggemaskan, dia psti tersiksa menyembuntikan sifat aslinya selama ini.

"sudah selesai" bisik swon tepat di telinga kyuhyun

"aish hyung" kesal kyuhyun karna siwon terus menggodanya, kyuhyun tertawa pelan melihat pakaiannya yang sangat ketat di badan siwon.

"jangan tertawa, ini karnamu, aku sangat merindukanmu sampai tidak memikirkan apapun saat sungmin hyung memberitahukan keberadaanmu, ck aku bahkan masih kesal pada sepupumu itu mengapa baru memberitahuku sekarang padahal kau sudah menghubunginya dua bulan lalu" kesal siwon

"jangan marah pada sungmin hyung, aku yang memintanya tidak memberitahukan siapapun" ucap kyuhyun, "eummm bagaimana eomma appa?" tanya kyuhyun ragu

"eomma dan appa sangat merindukanmu kyu, bahkan eomma rutin mendatangi kantor polisi untuk menanyakan keberadaanmu, mereka begitu khawatir" jawab siwon, masih teringat jelas bagaimana eommanya menangis begitu keras saat siwon menceritakan yang sebenarnya pada eommanya, leeteuk sangat menyesal dengan sikapnya terakhir kali pada kyuhyun.

"benarkah?"tanya kyuhyun seingatnya eomma choi membencinya saat terakhir kali mereka bertemu, dan salah satu alasan kyuhyun pergi adalah itu, selama ini eomma choi yang membantunya bertahan, saat eomma choi juga membencinya, kyuhyun tidak sanggup lagi.

"eomma sangat menyesali sikapnya padamu saat terakhir kalian bertemu, eomma selalu menangis kalau mengingatmu" ucap siwon

"aku juga merindukan mereka, bagaimana eomma dan appaku?" tanya kyuhyun

"mereka sangat menyesal kyuhyun, mereka sangat menyesal menyia – nyiakanmu, mereka selalu mencarimu, kau harus melihat bagaimana sungmin hyung memarahi kedua orangtuamu, aku tidak tau sungmin hyung bisa semenyeramkan itu" ucap siwon membuat kyuhyun tertawa pelan, pasti sangat lucu melihat kedua orangtuanya dimarahi sungmin

"orangtuamu tidak lagi sibuk dengan bisnis mereka sekarang, mereka sangat merindukanmu" jelas siwon

"aku juga sangat merindukan mereka" gumam kyuhyun

"pulanglah kyu, kita mulai semua dari awal" ajak siwon sambil menggenggam tangan kyuhyun

Kyuhyun terdiam, "maaf hyung, aku belum siap, aku bahagia disini, mereka menyayangiku, aku bisa mewujudkan mimpiku menjadi pelukis, aku ingin disini, bukan aku menghindar, aku akan menemui mereka tapi tidak saat ini" ucap kyuhyun sedih, bagaimanapun rasa sakit dan kecewa itu masih ada, biarlah kedua orangtuanya sedikit mendapatkan pelajaran lebih lama, bukan dendam kyuhyun hanya ingin kedua orangtuanya berubah.

Siwon memeluk kyuhyun, dia tau luka itu tidak akan sepenuhnya sembuh, waktu, ya kyuhyun membutuhkan banyak waktu, "hyung mengerti, hyung akan mendukung apapun keputusanmu" ucap siwon menenangkan, "bagaimana keadaanmu, maksud hyung ginjalmu" ucap siwon dengan rasa bersalah

"seperti yang hyung lihat, aku baik – baik saja, aku tidak menyesal telah memberikan satu ginjalku untuk hyung"

"kenapa kau tidak mengatakannya?" tanya siwon

"aku takut hyung menolaknya, hyung sangat membenciku" lirih kyuhyun

"oh kyu" siwon memeluk kyuhyun erat, bagaimana kyuhyun bisa berfikir begitu, kyuhyun adalah penyelamatnya.

"lalu bagaimana sekarang?, apa hyung akan pulang?" tanya kyuhyun

"tentu saja" jawab siwon mantap, yang membuat kyuhyun kecewa, dia fikir siwon akan bersamanya disini. "seseorang mengajarkan padaku untuk bertanggungjawab" ucap siwon lagi melihat wajah murung kyuhyun. "aku tidak bisa meninggalkan perusahaan begitu saja, seperti katamu, aku tidak boleh mengecewakan appa dan juga mengecewakanmu" ucap siwon, asal kalian tau kyuhyun juga meninggalkan tanggung jawab besar pada siwon setelah dia pergi, melalui pengacaranya dan sungmin mereka memberintahukan bahwa kyuhyun sudah menggabungkan kedua perusahaan itu, yang sekarang dikenal dengan Cho-i Corp, dan siwon dia ditunjuk sebagai direktur.

Kyuhyun tertawa pelan, siwon pasti kerepotan, biar siwon rasakan apa yang dirasakannya dulu, dia pikir menjadi pimpinan itu mudah.

"jangan tertawa, kau menyebalkan sayang, jadi ini sifat aslimu" siwon mencubit pipi kyuhyun yang kembali chubby itu gemas, "kau dengar, hyung akan pulang, menyelesaikan pekerjaan hyung secepatmya, lalu hyung akan kembali padamu, kita kan hidup bersama, memulai hidup baru, hyung akan menikahimu kyuhyun" ucap siwon sungguh – sungguh

"hyung" mata kyuhyun berkaca – kaca

"jangan menangis, mulai sekarang hanya boleh ada senyuman di bibir ini" ucap siwon sambil mencuri satu ciuman di bibir kyuhyun.

Kyuhyun memejamkan matanya sambil menikmati ciuman siwon, da tidak menyangka hari ini akan datang, hari saat cintanya terbalas, hari saat ada kebahagiaan untuknya, ini adalah buah dari kesabarannya, dari cintanya, karna selamanya kyuhyun hanya akan mencintai satu orang, dan dia adalah choi siwon.

END

Selesai, udah lama gak bikin yang begini, jadi mohon maaf kalau aneh ya hehehe, semoga bisa menghibur, maaf kalau masih banyak typo yang bersebaran, sebenernya pengen bikin siwon lebih tersiksa tapi gak tega, tapi kok aku tega – tega aja nyiksa kyuhyun #plakkk #abaikan cuap – cuapnya segini aja deh, jariku sudah pegal, pai – pai #bow