I Love One Person
Cast : Cho Kyuhyun
Choi Siwon
Kim Stella
Lee Sungmin
Kim Heechul as Cho Heechul (kyuhyun eomma)
Tan Hangeng as Cho Hangeng (kyuhyun appa)
Leeteuk as Choi Leeteuk (siwon eomma)
Kangin as Choi Kangin (siwon appa), dll
Warning : BL, Yaoi, Typo(s)
Genre : Family, romance, hurt
Summary :Kyuhyun mencintai dan menginginkan Choi Siwon, dan dalam kamus seorang cho kyuhyun dia harus mendapatkan apa yang dia inginkan dengan cara apapun.
Happy Reading
Kyuhyun melangkahkan kakinya memasuki sebuah apartemen mewah yang sudah ditempatinya lebih dari enam bulan, sesekali namja manis berbalut setelas jas resmi berwarna hitam itu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, seharian berkutat dengan dokumen, laptop dan juga harus hadir di beberapa meeting membuat kepalanya seperti mau pecah, badannya pun terasa sangat lemas karna tidak sempat mengisi perutnya, seingatnya dia hanya makan roti panggang dan segelas susu saat sarapan pagi tadi, itupun karna sungmin hyung, sepupu sekaligus sekretarisnya yang memaksanya makan, wajar bukan kalau badannya terasa lemas, terlebih dengan aktivitasnya yang tidak bisa dikatakan sedikit, yahh menjadi pimpinan salah satu perusahaan besar, Cho Coorporation membuatnya harus menerima keadaan seperti ini.
Kyuhyun spontan menghentikan langkahnya saat mata bulatnya menangkap sepatu asing yang ada di rak sepatu dekat pintu masuk, kyuhyun sangat yakin dia tidak mempunyai sepatu itu, karna sepatu itu jelas milik wanita, dengan mutiara yang menghiasinya dan juga heels yang tingginya hampir sepuluh senti, ahh dan kyuhyun juga yakin sepatu itu bukan milik 'teman' satu apartemennya.
Namja manis itu bergegas memasuki apartemennya, telinganya mendengar suara berisik dari arah ruang tamu, matanya terbelalak dan tangannya mengepal erat saat melihat pemandangan yang tersaji didepannya, seorang namja tampan tampak sedang mencium seorang yeoja yang duduk di pangkuannya, keduanya larut dalam nuansa romantis tanpa menyadari kyuhyun yang menatap mereka miris sekaligus muak, tv yang menampilkan film romantis di ruang tamu juga bahkan tidak dihiraukan kedua sejoli itu, hahh sebenarnya mereka yang menonton atau mereka yang ditonton oleh televisi?, batin kyuhyun geram.
Kyuhyun berusaha menghilangkan ekspresi kecewa dan terluka di wajah manisnya, menggantinya dengan tatapan arogan dan datar yang biasa dia tampilkan di depan orang lain, "ehemmmm" dehemnya dengan kuat sambil melipat tangannya di depan dada, kedua sejoli yang mendengar suarnya itu sontak menghentikan ciuman panas mereka, menengok ke arah kyuhyun dan selanjutnya melayangkan tatapan sebal pada kyuhyun yang mengganggu kegiatan mereka.
"ck, mengganggu saja, ayo kita pergi chagi" ucap namja tampan yang bernama siwon, atau lengkapnya adalah choi siwon pada yeojanya stella, atau kim stella. Siwon membantu stella merapikan penampilannya, tidak menghiraukan kyuhyun yang masih berdiam di tempatnya.
Siwon membantu stella berdiri lalu merangkul pinggang ramping yeoja itu dan membawanya melewati kyuhyun, tepat sebelum namja tampan itu membuka pintu siwon memdengar kyuhyun berbicara, membuatnya sejenak menghentikan langkahnya.
"setidaknya jaga kelakuanmu siwon-ssi, yang orang lain tau kau adalah tunanganku"ucap kyuhyun datar dan dingin sebelum namja manis itu melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai dua, yang tidak siwon tau kyuhyun semakin mengeratkan genggaman tangannya, mencoba menahan sakit hati yang siwon torehkan terus – menerus di hatinya yang sangat rapuh.
.
.
"kyu, berhentilah kau sudah berkerja hampir 24 jam non stop" ucap sungmin, namja tampan berbadan tegap itu berusaha menghentikan atasan sekaligus adik sepupunya yang berkerja seperti orang gila, namja berusia 30 tahun ini sudah sangat mengenal sifat atasannya, kyuhyun hanya akan seperti ini kalau dia sedang ada masalah.
"kyuhyun, kumohon, kau bahkan belum makan apapun" ucap sungmin lagi kali ini lebih memelas
"sebentar lagi hyung" balas kyuhyun walaupun tangannya tetap memeriksa tumpukan berkas di mejanya dan sesekali membenarkan letak kacamata minus yang dipakainya.
"hentikan" tegas sungmin, dipegangnya tangan kyuhyun, memaksa namja manis itu untuk berhenti, dan sepertinya sungmin tidak bisa menerima bantahan.
"hahh baiklah" pasrah kyuhyun
"sekarang rilekskan tubuhmu, kau manusia kyu dan bukannya robot, kau butuh istirahat dan juga makanan" marah sungmin
"aku tau ketahanan tubuhku hyung" ucap kyuhyun sambil menghindari tatapan mata sungmin yang mengintimidasi.
"tau kau bilang, lihat dirimu, kau begitu pucat, aku juga yakin kau kehilangan berat tubuhmu, kasihanilah dirimu sendiri kyu, apa kau ingin ambruk lagi seperti waktu itu" lirih sungmin, masih jelas diingatannya bagaimana kyuhyun beberapa minggu lalu tiba – tiba saja ambruk setelah menghadiri rapat.
"untuk apa hyung berduli padaku, eomma dan appa saja tidak perduli" ucap kyuhyun sinis, yahh eomma dan appanya saja tidak perduli, meleka lebih perduli apakan saham Cho Corp naik atau tidak.
"siapa yang akan perduli padamu kalau bukan aku hah!?" marah sungmin, namja bergigi kelinci ini menatap miris adik sepupunya, yahh siapa yang akan perduli padanya, kedua orangtuanya terlalu sibuk untuk mengurus perusahaan mereka di luar negeri dari pada memperhatikan anak semata wayang mereka, lalu siapa lagi? tunangannya?, choi siwon berengsek itu bahkan tidak perduli sama sekali pada kyuhyun.
"kau benar hyung, tidak ada" ucap kyuhyun dingin
"mian" sesal sungmin, dia tau kata – katanya menyakiti hati kyuhyun, "katakan pada hyung ada apa?" tanya sungmin lembut
"tidak ada, semuanya baik – baik saja" jawab kyuhyun berusaha bersikap normal
"jangan bohong, hyung mengenalmu, apa ini mengenai siwon lagi?" tanyanya, sungmin bisa melihat tatapan terluka di mata bulat kyuhyun, tatapan yang sering dilihatnya setelah namja manis itu bertunangan dengan siwon, sungmin tau benar bagaimana hubungan siwon dan kyuhyun, mungkin diantara orang – orang yang berada di sekitar kyuhyun hanya dialah yang tau bagaimna perasaan kyuhyun pada tunangannya itu yang sebenarnya, cinta yang tak terbalas, bukankah itu menyakitkan?.
"tidak kah kau sebaiknya melepaskannya saja kyuhyun, dia hanya akan membuatmu semakin sakit" lirih sungmin
"tidak, aku sudah bersusah payah membuatnya berada disisiku hyung, memang apa salahku? Aku hanya ingin membuatnya menjadi milikku, walaupun dia tidak mencintaiku dan hanya menganggap hubungan kami hanya untuk kepentingan bisnis" ucap kyuhyun sinis
"bukankah aku sudah melakukan hal yang benar, bukankah semua bisa didapatkan dengan uang dan kekuasaan, bahkan eomma dan appa menggantikan perhatian yang seharusnya mereka berikan dengan uang yang selalu mereka kirimkan setiap bulan, apa aku salah hyung?" tanya kyuhyun frustasi
"tidak, tidak, maafkan hyung" sungmin memeluk kyuhyun, dia ingin menangis melihat keadaan kyuhyun, sejak kecil peran orang tua tidak pernah didapatkannya, bagi kedua orang tua kyuhyun, mereka dapat menghidupi kyuhyun dengan kemewahan itu sudah cukup, tentu saja hal itu mempengaruhi sifat kyuhyun, membuat kyuhyun tumbuh menjadi anak yang arogan dan menganggap uang dapat membeli segalanya termasuk cinta. Sungmin masih ingat kata – kata saat kyuhyun masih duduk di bangku SMP dulu, 'aku tidak butuh teman hyung, mereka akan datang asalkan aku punya uang', kata – kata anak yang saat itu masih berusia 12 tahun itu selalu terngiang di telinga sungmin, membuatnya bertekad untuk selalu menjaga dan melindungi kyuhyun yang sebenarnya terluka sangat dalam karna orangtuanya.
"hyung kau cengeng" ejek kyuhyun saat merasakan pundaknya basah
"anak nakal, hyung tidak cengeng" sungmin menghapus air matanya, "sekarang kita keluar oke, hyung akan mentraktirmu jangmyeon"
"baiklah, bersiaplah, aku akan makan sangat banyak" ucap kyuhyun dengan senyumnya yang kekanakan
"ne" jawab sungmin, dalam hati namja tampan itu berharap agar kyuhyun lebih sering tersenyum seperti itu, senyum yang sudah lama tidak dia lihat di wajah polos kyuhyun.
Setengah jam kemudian keduanya sudah berada di kedai jangmyeon langganan mereka, sambil menunggu pesanan keduanya datang mereka membicarakan bisnis, dan kontrak dengan perusahaan baru. Sampai tiba – tiba mata kyuhyun menangkap sepasang kekasih yang baru saja memasuki kedai, walaupun si namja tampak memakai atribut penyamaran, tentu saja kyuhyun sangat mengenali seseorang yang sudah enam bulan ini menjadi tunangannya itu. Kyuhyun berdecih sebelum tiba – tiba pancaran matanya itu berubah menjadi dingin.
"ada apa ky..." ucapan sungmin berhenti saat melihat objek yang dilihat kyuhyun, tatapannya mengeras, ingin sekali dia menghajar siwon, berteriak di depan wajah tampan itu betapa kyuhyun sangat mencintainya, dan memendam perasaannya itu selama bertahun – tahun, namun sayang kyuhyun melarangnya melakukannya.
"kyu haruskah kita pindah tempat?" tanya sungmin
"tidak perlu, nikmati saja makanan kita hyung" jawab kyuhyun santai, namja manis itu memasukkan mie berkuah hitam yang baru saja sampai di mejanya itu dengan cepat, berusaha menghilangkan rasa sakit yang terus menggerogoti hatinya.
"kyu"lirih sungmin, matanya menatap kyuhyun miris, masih segar diingatannya bagaimana dulu pertama kali kyuhyun bercerita tentang siwon padanya. Kejadian itu lima tahun lalu, saat kyuhyun masih berada di senior high school, tampilan kyuhyun dulu sangat berbeda dengan sekarang, dulu kyuhyun berpenampilan culun, namun walau begitu dia bukanlah objek yang bisa ditindas dan dibully di sekolahnya, orang – orang justru takut padanya karna ayahnya adalah penyumbang dana terbesar di sekolahnya.
Pertemuan pertamanya dengan siwon terjadi tidak sengaja, siwon memang sosok yang terkenal karna ketampanannya dan prestasinya di bidang basket, namun bukan itu yang membuat kyuhyun menyukai siwon. Siwon berbeda dengan yang lainnya yang mendekati kyuhyun karna kekayaan ayahnya, namun siwon justru terkesan membenci kyuhyun dan tidak ingin mengenalnya karna menganggap kyuhyun hanya anak manja yang memanfaatkan kekayaan ayahnya., namun justru itu yang membuat kyuhyun mencintai siwon, kyuhyun ingin mendapatkan cinta yang tulus dari seseorang yang tidak memandang statusnya.
Kyuhyun sadar dia sudah jatuh hati pada siwon, namun dia harus menelan sakit hati saat tau siwon sudah menjalin hubungan dengan teman sekelasnya bernama stella, namun hal itu tidak membuat kyuhyun berhenti mencintai siwon.
Setelah lulus sekolah, kyuhyun sempat kehilangan jejak siwon, namja tampan itu meneruskan kuliah di luar negeri, kyuhyun sendiri menyelesaikan studynya di jepang, sampai mereka bertemu lagi setelah empat tahun dalam acara pertemuan para pengusaha, dimana siwon menggantikan appanya sebagai perwakilan choi corporation, siwon tentu saja tidak mengenali kyuhyun yang benyak berubah, kyuhyun sendiri tidak pernah sedetikpun melupakan siwon. Rasa cinta kyuhyun semakin besar, sampai akhirnya dia memanfaatkan kekayaan orang tuanya untuk bisa bertunangan dengan siwon, orang tua siwon tentu sangat mendukung terlebih kyuhyun berasal dari kelauarga terpandang, siwon sendiri menolak saat itu karna dia masih berhubungan dengan stella namun akhirnya dia setuju bertunangan dengan kyuhyun karna keadaan perusahaannya yang sedang terpuruk, walaupun begitu setelah pertunangan siwon sama sekali tidak merubah sifatnya pada kyuhyun, dia jelas – jelas menunjukkan sifat permusuhan pada namja manis itu, kecuali di depan orangtua mereka, dia pun masih menjalin hubungan dengan stella di depan kyuhyun, tanpa dia sadar dia sudah menyakiti hati namja manis yang sudah mencintainya lebih dari lima tahun ini. Sesakit apapun kyuhyun tidak pernah berhenti mencintai siwon.
.
.
Kyuhyun menyesap cairan berwarna merah pekat dari gelas kristal di tangannya, di sampingnya siwon melakukan hal yang sama, ya, keduanya memang sedang menghadiri pertemuan keluarga. Di depan mereka para tetua choi dan cho sedang menyantap makanan mewah yang tersaji di meja makan ukuran besar itu, sedangkan di sisi kanan kyuhyun ada sungmin dan saeun kekasih sungmin, sedangkan orangtua sungmin sedang berada di luar negeri.
"siwon-ah kapan rencananya kalian akan menikah" tanya cho heechul pada tunangan putranya, namja cantik yang baru saja pulang setelah menghadiri peragaan busana di paris, sedangkan suaminya cho hangeng tampak sedang sibuk dengan ponselnya, seperti biasa dia selalu sibuk dengan urusan bisnisnya.
"kami masih sama – sama sibuk eomma" jawab siwon ramah, "lagi pula kyunnie sedang mengerjakan project baru di perusahaannya, benarkan sayang?" tanya siwon sambil menyunggingkan senyum manis
"ne eomma" jawab kyuhyun dengan ekspresi datar, dalam hati namja manis itu mencibir siwon yang sangat pandai beracting didepan kedua orang tua mereka.
"menunggu apalagi kyu, kalau kalian cepat menikah siwon bisa menggantikanmu di perusahaan, contohlah sungmin yang baru mengenalkan calonnya tapi langsung merencanakan menikah" omel heechul, sungmin dan sa eun yang dibawa – bawa oleh imo mereka itu hanya tersenyum simpul.
"kyu berbeda dengan hyung eomma" sahut kyuhyun malas, "lagipula siwon hyung juga masih banyak urusan" ucap kyuhyun sambil menatap siwon dengan tatapan penuh arti, tentu saja yang di maksud kyuhyun adalah kim stella, kekasih tunangannya itu.
"terserah kalian saja, ahh kyu setelah ini eomma dan appa akan langsung berangkat ke belgia"
"terserah kalian, lagipula untuk apa kalian mengatakannya padaku, bisasanya juga kalian langsung pergi begitu saja" ucap kyuhyun sarkastik
"Cho Kyuhyun!, jaga ucapanmu kami orangtuamu!" tegas hangeng
"eoh?, tentu saja, appa dan eomma, aku bahkan sudah sedikit lupa kalau kalian orang tuaku" ucap kyuhyun remeh
"CHO KYUHYUN!" murka hangeng
"maaf tuan cho tapi aku sudah tidak berminat lagi mengikuti makan malam ini" ucap kyuhyun, "aku pulang, terserah kalau kau masih ingin berada di sini" ucap kyuhyun pada siwon, "kyu permisi eomma appa" pamit kyuhyun pada kedua orangtua siwon sambil membungkuk sekilas, dia tentu masih punya sopan santun pada orangtua tunangannya itu.
"siwon pulang eomma" pamit siwon sambil mengambil jasnya yang disampirkan di kursi lalu berjalan mengikuti kyuhyun
"ya hati – hati nak, jaga kyuhyun sepertinya dia sedang banyak masalah" ucap leeteuk, sebenarnya dia sangat menyayangi kyuhyun, dia sangat tau kyuhyun tidak hidup dengan baik selama ini, yahh bisa dibilang calon menantunya itu kurang perhatian, karna itulah leeteuk sering menjenguk kyuhyun ke kantornya atau sekedar mengantarkan makan siang untuk namja manis itu, mugkin bisa dibilang kyuhyun lebih dekat dengan leeteuk daripada dengan umma kandungnya sendiri. Bagi leeteuk kyuhyun itu anak yang baik, kyuhyun sering mengiriminya hadiah atau obat – obatan herbal, bahkan saat akhir pekan kalau sempat namja manis itu akan main ke kediaman choi.
"kita lanjutkan makannya" ucap hangeng seolah – olah tidak terjadi apapun sebelumnya, namja paruh baya ini tidak tau sejak kapan putra tunggalnya menjadi anak yang seperti ini, seingatnya waktu kecil dulu kyuhyun adalah anak yang penurut walau pendiam.
Sungmin yang melihatnya hanya mengepalkan tangannya menahan marah, dia ingin berteriak di depan imo dan samchonnya ini bahwa selama ini anak mereka itu begitu tersiksa, dan mereka sebagai orangtuanya merupakan salah satu dari orang – orang yang membuatnya menderita.
Genggaman sungmin mengendur saat merasakan sa eun memegang tangannya, mencoba menenangkannya, sa eun sangat mengerti bagaimana perasaan sungmin karna sungmin sudah menceritakan semua tentang sepupu kesayangannya itu.
Acara makan malam itu akhirnya kembali di lanjutan walaupun suasana dan mencekam meliputi ruang makan mewah tersebut.
.
.
"maaf tuan tapi tiba – tiba mobilnya mogok" sesal sopir kang sambil membungkuk ke arah siwon dan kyuhyun, sopir kang merasa sangat bersalah, mereka sedang berada di perjalanan saat tiba – tiba mesin mobil mati.
"apa tidak bisa diperbaiki?" tanya kyuhyun sambil memeluk tubuhnya sendiri, udara sangat dingin karna ini malam hari, selain itu udara bertiup cukup kecang karna mobil mereka mogok di atas jalan layang.
"saya sudah mencobanya tuan, tapi tidak bisa" sesal sopir kang
"sudah memhubungi bengkel?" tanya siwon
"sudah, mereka bilang akan datang satu jam lagi" jawab sopir kang, "sebaiknya tuan muda menunggu di dalam mobil, udara cukup dingin" usul sopir kang
"anny, aku akan mencari taksi saja" ucap kyuhyun, fikirannya sedang kalut sekarang, dan menunggu satu jam bersama siwon mungkin akan membuatnya semakin pusing saja.
"tapi disini tidak ada taksi tuan"
"aku akan berjalan sampai menemukan taksi" ucap kyuhyun, lalu namja manis itu mengambil mantelnya dri dalam mobil dan mulai berjalan menjauh.
"apa anda akan menunggu disini tuan?" tanya sopir kang pada siwon yang masih berdiri sambil menatap kyuhyun yang berjalan menjauh, sopir kang tidak terlalu kaget melihat interaksi yang cukup dingin antara kedua tuan mudanyanya, sopir kang adalah salah satu yang mengetahui bagaimana dinginnya hubungan wonkyu.
"aku bisa mati bosan, aku cari taksi saja" ucap siwon
"baiklah, hati – hati tuan muda, dan tolong jaga tuan muda kyuhyun, tuan muda tidak tahan dengan cuaca dingin" ucap sopir kang, lihat, bahkan sopir kyuhyun itu lebih tau tentang kyuhyun dari pada tunangannya sendiri.
"hemm" siwon hanya membalas seadanya, namja tampan itu mulai melangkah, jaraknya dan kyuhyun lumayan jauh, namun dia masih bisa melihatnya. Dahi siwon berkerut bingung saat melihat kyuhyun berjalan pelan sambil sesekali melihat ke atas, siwon melihat apa yang dilihat kyuhyun, langit, tapi apa yang dicari kyuhyun dilangit, bahkan tidak ada bintang satupun karna cuaca mendung.
Kyuhyun terus melangkahkan kakinya, dia bukan tidak tau siwon berjalan dibelakangnya, bahkan sejak tadi jantungnya berdegup cepat hanya karna mendengar langkah kaki siwon dibelakangnya, ini kejadian langka, dimana dia bisa berjalan berdua saja dengan siwon, tentu kyuhyun tidak berharap banyak seperti bergandengan tangan, mereka bisa jalan 'berdua' tanpa adu mulut dan tatapan sinis dari siwon saja itu sudah kemajuan pesat.
Sekali lagi kyuhyun menatap keatas, menatap langit malam yang gelap pekat tanpa bintang, kyuhyun merasa hidupnya seperti itu, dia lupa kapan hidupnya dihias setitik saja cahaya, sejak kecil kyuhyun sudah dituntut untuk menjadi sempurna, tidak ada waktu bermain, hanya belajar, belajar dan menjaga sikap, padahal dia ingin bermain seperti anak diusianya, dan saat kyuhyun menemukan satu titik cahaya dihidupnya yaitu siwon, satu – satunya namja yang dicintainya, cahaya itu seperti tertutup awan gelap sampai tak terlihat, mencintai siwon lebih banyak membawa sakit untuknya, namun walau begitu dia tidak akan berhenti mencintai siwon, karna siwon adalah miliknya.
Entah sudah berapa lama mereka berjalan dalam diam, akhirnya kyuhyun dan siwon tiba di jalanan yang cukup ramai, beberapa kali taksi melewati mereka, namun sekarang sepertinya kyuhyun sudah tak berminat untuk pulang, jalan – jalan malam sepertinya menyenangkan.
"hey kau mau kemana?" tanya siwon agak berteriak karna jaraknya yang agak jauh dengan kyuhyun, namja tampan itu heran melihat kyuhyun yang justru berbelok ke daerah pertokoan dan bukannya menyetop taksi.
"kau bicara padaku?" tanya kyuhyun datar
"kau fikir siapa lagi, cepat kemari, aku sudah memanggil taksinya" sahut siwon ketus, dia memang sempat memanggil taksi tadi, dia memang membenci kyuhyun, tapi dia tidak mungkin membiarkan kyuhyun pulang dengan taksi lain, apa kata orang nanti, bagaimanapun di muka publik meraka berstatus sebagai tunangan.
"kau pulang saja" sahut kyuhyun
"ck, jangan kau kira aku juga ingin pulang denganmu" ucap siwon dengan suara lebih pelan, agar tidak ada yang mendengarnya, beruntung tidak banyak orang di sekelilingnya, "eomma memintaku menjagamu lagipula apa kata orang – orang kalau aku meninggalkan tunanganku" ucap siwon lagi
Kyuhyun tersenyum sinis, cho kyuhyun memang apa yang kau harapkan?, siwon menghawatirkanmu?, ck bermimpilah, batin kyuhyun. "kau tidak perlu melapor pada eomma, eomma tidak akan tau, dan sejak kapan kau peduli dengan pandangan orang, bahkan kau seenaknya bermesraan dengan kekasihmu di tempat umum" ucap kyuhyun sinis lalu berbalik meninggalkan siwon dan mulai berjalan menjauh.
"ck sial, maaf ahjussi tidak jadi" siwon membungkuk sekilas pada sopir taksi sebelum menyusul kyuhyun. dia juga tidak tau kenapa dia memutuskan 'menemani' kyuhyun, dia hanya merasa bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada namja manis itu, lagi pula eommanya sudah menitipkan kyuhyun, siwon bahkan heran bagaimana bisa eommanya menyayangi kyuhyun yang sombong dan arogan itu, siwon hanya tidak tau bagaimana sikap kyuhyun saat bersama eommanya.
.
.
Siwon tidak pernah tau kalau kyuhyun suka makan jajanan yang dijual di kedai pinggir jalan, siwon pikir kyuhyun hanya akan makan – makanan mewah di restoran ataupun makanan yang dimasakkan koki dirumahnya. Tapi ini, kyuhyun bahkan berkali – kali singgah di beberapa kedai, sepertinya namja manis itu kelaparan, bagaimana tidak kyuhyun bahkan nyaris tidak menyentuh makanannya saat makan malam keluarga tadi.
Dia tersenyum?, batin siwon, saat melihat kyuhyun tersenyum begitu tulus pada ahjumma penjual fish cake, siwon fikir hanya ada dua ekspresi yang bisa ditunjukkan oleh wajah kyuhyun, sinis dan datar, ternyata kyuhyun bisa tersenyum, dan harus siwon akui senyum kyuhyun sangat manis.
"ini"
"huhh?" siwon kaget saat tiba – tiba saja kyuhyun sudah ada di depannya dengan tangan memegang fish cake yang diarahkan padanya. Siwon sempat melamun tadi sampai tidak sadar kalau kyuhyun berjalan ke arahnya.
"mwo?" tanya siwon heran
"kau tidak mau?" tanya kyuhyun, "terima saja" ucap kuyuhyun sambil mengambil tangan siwon dan menyerahkan fish cake itu ditangannya, kyuhyun tau siwon hanya makan sedikit saat makan malam tadi karna memutuskan ikut kyuhyun pulang, kyuhyun tidak ingin siwon sakit. Setelah memastikan siwon memakan fish cakenya namja manis itu kembali berjalan menyusuri pertokoan.
"huh?!" ucap siwon bingung sambil memandang fish cake ditangannya, dia cukup kaget saat kyuhyun menyentuh tangannya, siwon bisa merasakannya, tangan kyuhyun begitu dingin namun juga lembut, siwon jadi mengingat ucapan sopir kang tadi, 'tuan muda kyuhyun tidak tahan dingin'.
Entah apa yang siwon fikirkan, tidak pernah terfikirkan sedikitpun melakukan hal ini, tiba – tiba saja kakinya sudah melangkah sendiri kearah kyuhyun dan tangannya melepas jas yang dipakainya lalu memakaikannya pada kyuhyun. "eommaku akan marah kalau kau sakit" ucap siwon datar, sedang kyuhyun hanya terpaku, andai siwon bisa melihat senyum tipis di bibir kyuhyun.
Keduanya akhirnya berjalan bersisian walau masih saling diam, sesekali kyuhyun merapatkan jas siwon yang dipakainya, dia tidak pernah suka udara dingin yang akan membuat tulangna serasa ngilu, sesekali kyuhyun membeli makanan yang hangat untuknya dan siwon, ini benar – benar seperti kencan yang kyuhyun inginkan, jalan berdua, membeli makanan di pinggir jalan, walau tidak ada obrolan hangat dan pelukan tapi kyuhyun sudah sangat senang, tapi sepertinya kesenangan itu tidak bertahan lama, saat kyuhyun mendengar ponsel siwon berbunyi nyaring.
"yoboseo chagy" kyuhyun hanya bisa membuang mukanya ke lain arah saat siwon berucap manis pada sang penelpon, satu difikirannya, pasti kim stella.
"eohh, aku baru selesai makan malam" ucap siwon lagi
"kau dimana?, baiklah tunggu disana, aku akan menjemputmu" ucap siwon sebelum mengakhiri
sambungan telponnya. Namja tampan itu lalu menoleh ke arah kyuhyun.
"pergilah" ucap kyuhyun dingin, "kekasihmu menunggumu kan? Nanti dia akan menunggu lama jadi pergilah, aku akan disini, dan ..." kyuhyun melepaskan jas siwon, "ini, aku tidak butuh" ucap kyuhyun lalu meninggalkan siwon begitu saja.
"cepat pulang ini sudah malam, aku pergi" pamit siwon sedikit berteriak sebelum namja tampan itu menghilang dibalik taksi yang dihentikannya, kyuhyun tidak menyahut ataupun menoleh ke arahnya sedikitpun, namja manis itu terus berjalan lurus dalam diam dengan ekspresi datar, tanpa seorang pun tau didalam hatinya namja manis itu menyimpan kesakitan yang begitu besar.
.
.
Kyuhyun sampai di apartemennya hampir pukul dua, keadaan apartemennya kosong, sepertinya siwon belum pulang, mungkin tunangannya itu sedang bersenang – senang dengan kekasihnya, kakinya sudah pegal, dia pulang berjalan kaki, tubuhnya menggigil karna kedinginan dengan wajah yang sangat pucat, kyuhyun tidak sanggup lagi melangkah ke kamar, kyuhyun memutuskan merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah, sampai tidak lama kemudian mata itu benar – benar terpejam.
Kyuhyun terbangun masih di ruang tamu, bedanya ada selimut tebal yang menyelimuti tubuhnya dan juga sepatu yang dipakainya semalam sudah terlepas, kyuhyun juga mendengar suara ribut dari arah dapur, apa sungmin datang?, pikirnya.
Beberapa saat kemudian pertanyaannya terjawab saat sesosok berwajah malaikat keluar dari dapurnya dengan apron biru yang dipakainya, "kau sudah bangun kyunnie?, kenapa kau tidur di sofa?" tanya sosok berwajah malaikat itu
"eomma" sapa kyuhyun dan langsung mendudukkan tubuhnya saat melihat eomma choi, tumben sekali eomma dari tunangannya itu datang pagi – pagi
"kemana siwon? Kenapa dia tidak memindahkanmu ke kamar?" tanya eomma choi sambil duduk di samping kyuhyun, tangannya mengelus pundak calon menantunya itu lembut, memberi perasaan hangat pada namja manis itu.
"eumm hyung ada rapat pagi ini dan sepertinya karna terlalu lelah kami tertidur di sofa semalam" bohong kyuhyun, tidak mungkin dia mengatakan siwon bermalam di tempat kekasihnya.
"kau harus sabar menghadapinya, dia memang seperti itu" ucap leeteuk sambil tersenyum lembut, "eomma melihatmu agak kurusan kyunnie, karna itu eomma datang untuk memasakkanmu makanan" ucap leeteuk semangat
"benarkah?" tanya kyuhyun dengan tatapan berbinar – binar, tingkahnya sudah seperti anak kecil yang senang diberikan permen, tentu kyuhyun senang, eomma kandungnya tidak pernah memasak untuknya.
"ne, dan kau harus memakannya sampai habis, eomma sangat menyukai pipi chubbymu, tapi sekarang dia mengempis" leeteuk mencubit pipi kyuhyun pelan
Mata kyuhyun berkaca – kaca karna terharu, beginikah rasanya diperhatikan eomma, tiba – tiba kyuhyun memeluk leeteuk, menenggelamkan tubuhnya ke tubuh hangat leeteuk, mencari kehangatan, kenyamanan dan perlindungan disana.
"aigo, ada apa?" kaget leeteuk namun tangannya tetap mengelus punggung kyuhyun
"anny, bisakah, bisakah eomma selalu menyayangiku seperti ini"pinta kyuhyun sungguh – sungguh, dia sangat menyayangi leeteuk, leeteuk adalah salah satu alasan dia bertahan dengan cinta sepihaknya pada siwon.
"tentu saja, kyu juga anak eomma, sama seperti siwonnie" ucap leeteuk, "sudah kaja kita makan, makanannya sudah siap" ucap leeteuk, yeoja paruh baya itu melepas pelukannya lalu menarik kyuhyun ke meja makan, di atas meja makan berbentuk bundar itu sudah tersedia banyak makanan, padahal biasanya meja makan itu jarang dipakai, siwon lebih suka sarapan dengan kekasihnya dan kyuhyun lebih sering sarapan di kantor kalau sempat.
"selamat makan" ucap kyuhyun riang sebelum menyantap makanannya dengan lahap, yang hanya dibalas kekehan pelan dari leeteuk melihat sisi lain menantunya yang selalu terlihat sempurna di depan publik itu, leeteuk suka kyuhyun yang seperti ini, ceria dan polos.
.
.
"ohh aigo, pelan – pelan oppa" stella berusaha membantu siwon berjalan memasuki apartemen yang di tempati namja tampan itu bersama tunangannya, siwon tampak tidak terlalu sadar, namja tampan itu terlihat sangat mabuk, mereka baru saja menghadiri acara reuni sekolah mereka, bersenang – senang, melupakan kyuhyun yang khawatir karna siwon tidak pulang selama tiga hari, reuni itu memang diadakan di jeju, harusnya kyuhyun juga ikut karna dia juga dulu berada di satu sekolah yang sama dengan siwon dan stella, namun namja manis itu tidak ada waktu, dan lagipula dia tidak ingin seluruh 'teman' sekolahnya dan juga siwon menyadari kalau dia dulu adalah si namja cupu itu.
"ughh berat sekali" stella menjatuhkan siwon di atas sofa
"apa yang kau lakukan?" tanya kyuhyun, namja manis itu keluar dari kamarnya karna mendengar suara barang – barang yang ditabrak oleh stella dalam usaha membawa siwon
"apa lagi, tentu mengantar kekasihku pulang, harusnya kau berterima kasuh padaku sudah mengantar tunanganmu pulang" ucap stella meremehkan, stella dengan sengaja mengecup bibir siwon yang setengah sadar di depan kyuhyun, "aku sangat kasihan padamu, kau berdiam disini, sedangkan tunanganmu bersenang – senang bersamaku" ejek stella, yeoja cantik itu melipat tangannya di depan dada, "harusnya kau menyerah saja dan melepaskan siwon oppa"
"melepaskannya untuk yeoja licik sepertimu" ucap kyuhyun sinis
"ohh ayolah, lagipula kau juga tidak mencintainya kan, kalian bertunangan karna bisnis" ucap stella
Kyuhyun menggeram kesal, semarah apapun dia pada seseorang dia pantang memukul yeoja, padahal tangannya sudah sangat gatal untuk melayang ke pipi yeoja bermakeup tebal itu.
"kenapa kau tidak bisa mengelak kan?, sebaiknya aku pergi, kau urus tunanganmu itu dengan baik, oppa sayang aku pulang dulu" pamit stella sambil mengusap pipi siwon yang hanya dibalas gumaman tidak jelas dari siwon.
Setelah kepergian stella kyuhyun hanya memandang siwon, sampai akhirnya namja manis itu berjalan mendekat, berjongkok untuk menyamakan wajahnya dengan wajah siwon, perlahan tangannya terangkat untuk mengusap pipi siwon, hal yang tidak akan bisa dia lakukan saat siwon dalam keadaan sadar.
"kau minum – minum lagi hyung?" tanya kyuhyun, namja manis itu tau dia tidak akan mendapat jawaban namun dia tetap bicara, " itu bisa merusak organ dalammu kau tau, seharusnya kau menolak kalau dia mengajakmu minum" gumam kyuhyun, satu lagi hal yang tidak dia suka dari stella, yeoja cantik itu memberi pangaruh buruk pada siwon.
"tidak bisakah kau melihatku? Dia bisa dengan bebas menyentuhmu, sedangkan aku, melihatkupun kau jijik" gumamnya, yah siwon sangat membencinya, bagi siwon kyuhyun hanya penghalang hubungannya dengan stella.
Tau siwon tidak akan mendengar dan menjawabnya akhirnya kyuhyun dengan susah payah membawa siwon ke kamar, melepaskan dasi dan juga sepatu namja tampan itu lalu menyelimutinya, lama kyuhyun hanya diam memandang namja tampan itu sebelum kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.
.
.
"arggg" siwon terbangun dengan kepala pusing dan nyeri di pinggang bagian kirinya, rasa sakit yang akhir – akhir ini sering menyerangnya. Siwon melirik ke sampingnya, ada sebuah nakas disana, diatasnya ada dua butir obat dan segelas air putih.
"siapa yang menyiapkannya, si cho itu?, tidak mungkin pasti stella" ucap siwon, namja tampan itu lalu menelan dua butir obat untuk meredakan mual diperutnya, sepertinya dia minum sangat banyak semalam dengan teman – teman lamanya.
Setelah tidak terlalu mual siwon melangkah keluar kamar, mencari keberadaan kekasihnya.
"kalau kau mencari kekasihmu, yeoja itu sudah pergi" ucap kyuhyun dengan nada datar
Siwon mendelik jengkel pada namja manis berstatus tunangannya itu, tumben sekali namja manis itu masih ada di rumah jam segini, biasanya dia sudah ke kantor pagi – pagi sekali, tidak taukah siwon kalau kyuhyun sebenarnya menghawatirkannya.
"ck, kekasihku punya nama kyuhyun-ssi, dan namanya kim stella" sahut siwon
"masa bodoh, aku pergi" ucapnya, kyuhyun mengambil jas dan tas kerjanya, dia memang memastikan siwon baik – baik saja dulu baru akan ke kantor, dia bahkan harus membatalkan satu rapat penting demi siwon.
"pergi saja, aku tidak perduli" ucap siwon cuek, "arghh" ringis siwon, namja tampan itu kembali merasakan nyeri di pinggangnya, siwon melangkah ke ruang makan, melihat ada semangkuk bubur yang masih mengepul disana.
"apa dia yang membuatnya?" gumam siwon, "mungkin dia mau meracuniku" ucap siwon sadis, dan tanpa perasaan membuang bubur itu di tempat cuci piring, tidak tau perjuangan kyuhyun, mengorbankan waktu tidurnya yang singkat dan memasak untuk pertama kalinya untuk siwon.
Siwon mengambil smarthonenya yang masih berada di saku jas yang dipakainya semalam yang belum berpindah dari tempatnya di atas sofa, "halo chagy, datanglah kemari, si cho itu sudah pergi" ucap siwon manis saat sambungannya sudah terhubung oleh stella.
"dan belikan aku bubur, sepertinya semalam aku minum terlalu banyak, dan perutku terasa tidak enak" ucap siwon
"ne, oppa menunggumu chagy" sahutnya sebelum menutup telpon
.
.
"bagaimana keadaan choi corp?" tanya kyuhyun pada sungmin sedangkam matanya yang tertutup kacamata tipis masih menelururi laporan keuangan yang diatas mejanya.
"banyak suplier yang berniat memutuskan kontrak" jawab sungmin, bukan rahasia lagi kalau choi corp sedang mengalami masalah setelah direktur utamanya, choi yong woon memutuskan berhenti setelah kesehatannya menurun digantikan oleh putranya choi siwon. Banyak yang belum percaya pada siwon, siwon masih terlalu gegabah dalam mengambil keputusan, terbukti dari beberapa kerugian yang ditanggung perusahaan karna keputusan salah yang dibuat siwon, bahkan mungkin kalau bukan karna suntikan dana dari cho corp, choi corp sudah bangkrut.
Kyuhyun memijit kepalanya yang terasa berdenyut, kyuhyun tau impian siwon bukanlah menjadi pebisnis, dia ingin menjadi atlet, namun harusnya siwon lebih bertanggung jawab, bagaimanapun appanya mempercayakan perusahaan itu pada siwon.
"hubungi para suplier itu, aku akan bicara pada mereka" putus kyuhyun
"lagi?" tanya sungmin tidak percaya, ini memang bukan pertama kalinya terjadi, sudah berkali – kali supplier itu mau memutuskan kontrak dengan choi corp, tapi kyuhyun selalu berhasil mencegah niat mereka, mereka tentu akan percaya pada kyuhyun yang memang sudah terkenal sebagai pebisnis muda yang hebat, dan tentu saja siwon tidak tahu sama sekali tentang lah ini.
"apa kau akan menyelesaikan masalah yang dibuatnya lagi?" tanya sungmin miris
"aku tidak bisa membiarkan perusahaan yang dibangun appa choi susah payah hancur hyung" ucap kyuhyun
"demi tuhan kyuhyun, bahkan siwon tidak perduli padamu, perjuanganmu, kerjakerasmu, dia bahkan tidak melihatmu sedikitpun!" marah sungmin, dia tidakmengerti pada kyuhyun, sebesar itukah rasa cinta kyuhyun pada siwon.
"dia tunanganku hyung" jawab kyuhyun lirih
"dia tidak mencintaimu kyuhyun!" bentak sungmin yang langsung membuat kyuhyun terdiam, "k-kyunnie, mian" sesal sungmin, namja tampan itu sadar dia sudah membuat kesalahan besar, "maafkan hyung" sesal sungmin
"gwenchana" balas kyuhyun dengan nada datar, namja manis itu kembali berkutat dengan laporan – laporannya, "ingat ucapanku tadi, hubungi para suplier itu sekretaris lee" ucap kyuhyun dingin, sekarang sungmin tau kyuhyun benar – benar sakit hati dengan ucapannya.
.
.
"terimakasih atas pengertian anda tuan lee" kyuhyun membungkuk dalam pada salah satu perwakilan suplier choi corp, yah dia baru saja menyelesaikan pertemuan dengan para suplier choi corp dan akhirnya mereka mau memberi kesempatan pada choi corp.
"semua ini kulakukan karna anda kyuhyun-ssi, saya sangat percaya pada anda" ucap tuan lee
"sekali lagi saya ucapkan terimakasih" ucap kyuhyun sungguh – sungguh, kalau saja tuan lee tidak meyakinkan suplier yang lain mungkin saja choi corp sudah kehilangan para suplier itu saat ini.
"kalau begitu kami permisi"
"sekretaris lee akan mengantar anda tuan lee" ucap kyuhyun sopan
"mari" ucap sungmin sambil memimpin jalan untuk para suplier itu, mengantar mereka sampai memasuki mobilnya masing – masing.
Kyuhyun menghela nafas lega begitu para suplier itu pergi, satu masalah sudah selesai. Kyuhyun memijat kepalanya yang berdenyut, sepertinya dia lupa makan lagi, kepalanya pusing dan perutnya terasa mual, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah resikonya menjadi pimpinan cho corp.
Kyuhyun akan kembali ke ruangannya saat ponselnya berbunyi nyaring, dahinya berkerut saat melihat nama siwon di layar ponselnya, bisa dihitung dengan jari siwon menelponnya, pasti ada yang mendesak kalau sampai namja berstatus tunangannya itu menelpon.
"yoboseo" ucap kyuhyun
"yoboseo cho sajangnim" balas suara dari sebrang line telpon
Dahi kyuhyun berkerut samar, ini bukan suara siwon, "ini siapa? Kenapa kau menggunakan telpon siwon?" tanya kyuhyun to the point
"maaf menganggu anda sajangnim, saya karyawan choi corp, s-siwon sajangnim..."
Perasaan kyuhyun mendadak tidak enak mendengar nada suara seseorang yang mengaku sebagai karyawan siwon itu, "ada apa dengan siwon?" tanya kyuhyun panik, dan handphone kyuhyun langsung meluncur ke lantai begitu mendengar jawaban dari namja itu.
"siwon hyung" gumam kyuhyun, tanpa memperdulikan handphonenya yang sudah pecah kyuhyun langsung berlari keluar gedung kantornya, namja manis itu lalu menyetop taksi yang melintas di depan kantornya, padahal bisa saja kyuhyun memanggil sopirnya, namun sepertinya kyuhyun tidak ingin menunggu lama.
"kyuhyun-ah!" teriak sungmin sambil memanggil kyuhyun, namun percuma, taksi yang ditumpangi kyuhyun sudah berjalan menjauh, sungmin sendiri kaget saat melihat kyuhyun tiba – tiba berlari keluar lalu menyetop taksi.
"sekretaris lee, permisi, ini handphone sajangnim" ucap salah satu pegawai pada sungmin
"mwo bagaimana bisa begini?" tanya sungmin kaget melihat handphone kyuhyun yang sudah tak berbentuk, beruntung handphone itu masih menyala walau layarnya sudah pecah di beberapa bagian.
"saya tidak tau, tadi sajangnim menerima telpon, lalu sajangnim tampak kaget, sajangnim bahkan membiarkan ponselnya jatuh begitu saja" jawab pegawai itu, dia memang menyaksikan apa yang terjadi pada kyuhyun tadi.
"telpon" gumam sungmin, namja tampan itu langsung memeriksa riwayat panggilan, ada nama siwon disana, apa ini apa hubungannya dengan siwon?. "minta sopir kang untuk menyiapkan mobil!" perintah sungmin cepat, dia harus menyusul kyuhyun, kyuhyun akan selalu bertindak bodoh kalau menyangkut siwon.
.
.
"ini ahjussi" kyuhyun mengeluarkan uang di dompetnya, namja manis itu mengambil asal, tidak punya waktu untuk sekedar menghitun uang, namja manis itu langsung keluar dari taksi begitu uang itu diterima oleh sopir taksi.
"tuan tunggu, ini terlalu banyak!" teriak sang sopir taksi, kyuhyun memberikan seluruh uang yang ada di dompetnya, mungkin jumlahnya beberapa puluh kali lipat dari biaya taksi kyuhyun sebenarnya. "aigo sepertinya tuan itu buru – buru" ucap sopir itu
Kyuhyun berlarian di sepanjang lorong, tidak perduli beberapa orang yang ditabraknya sejak tadi mengumpatinya karna berlari seenaknya di rumah sakit, yah kyuhyun sekarang berada di rumah sakit, setelah salah satu karyawan siwon memberitahukan bahwa siwon tiba – tiba saja pingsan setelah memimpin rapat.
Kyuhyun berlari kearah emergency room, kyuhyun bisa melihat beberapa namja berpakaian formal yang diyakininya sebagai bawahan siwon berdiri di depan emergency room.
"sajangnim" tiga orang itu langsung membungkuk ke arah kyuhyun begitu melihat kyuhyun yang sudah sampai di depan emergency room.
"bagaimana keadaannya? Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya kyuhyun langsung tanpa meredakan nafasnya yang memburu terlebih dahulu, dia sangat khawatir dengan keadaan siwon.
"sebenarnya sejak pagi sajangnim mengeluh pinggangnya terasa sakit, lalu tiba – tiba sajangnim pingsan saat memimpin rapat, kami langsung membawanya ke rumah sakit dan sekarang sajangnim sedang di periksa oleh uisa" jelas sang pegawai
Kyuhyun mengangguk sekilas, "aku mengerti, terimakasih sudah membawanya, kalian boleh kembali ke kantor" ucap kyuhyun sambil memandang pintu emergency room yang tertutup.
"kalau begitu kami permisi" pamit para pegawai itu yang hanya dibalas anggukan dari kyuhyun, fikiran kyuhyun sedang penuh dengan keadaan siwon.
.
.
Kyuhyun menunggu di depan emergency room sambil menunduk, tanganya saling bertaut, berdoa untuk siwon. Kyuhyun langsung terbangun begitu ruangan di depannya terbuka, menampilkan seorang dokter berusia paruh baya yang baru saja keluar dari ruangan.
"keluarga siwon-ssi" panggil sang dokter
"saya uisa" ucap kyuhyun cepat, namja manis itu menghampiri sang dokter, "bagaimana keadaan siwon?" tanya kyuhyun
Dokter itu tidak langsung menjawab, membuat kyuhyun semakin takut saja, apa siwon sakit parah? Ahh fikiran – fikiran buruk itu sudah berkeliaran dikepala kyuhyun.
"untuk keadaan siwon-ssi, mari anda ikut keruangan saya" ucap sang dokter
"a-apa sakitnya parah?"
"saya akan menjelaskan diruangan saya" ulang sang dokter dan akhirnya kyuhyun menurut, namja manis itu hanya bisa mengikuti dokter itu menuju ruangannya. Begitu sampai di ruanga dokter kyuhyun langsung duduk di depan meja dokter, sedangkan dokter bername tag Park Jung Soo itu fokus dengan kertas – kertas di depannya.
"jadi begini ..."
"kyuhyun, cho kyuhyun" ucap kyuhyun
"ah ne, cho kyuhyun-ssi, menurut hasil pemeriksaan kedua ginjal siwon-ssi rusak parah dan tidak berfungsi" jelas yang uisa
"mwo?!" kaget kyuhyun, "b-bagaimana bisa uisa?" tanya kyuhyun dengan nafas tercekat
"apakah siwon-ssi suka mengkonsumsi alkohol secara berlebihan?" tanya jung soo
Kyuhyun terdiam, dia mengingat siwon sering sekali pulang dalam keadaan mabuk berat setelah pergi dengan stella, "ne, uisa" jawab kyuhyun lemas
"itu adalah salah satu penyebab kedua ginjal siwon-ssi mengalami kerusakan" ucap jung soo lagi
"lalu apa yang harus dilakukan uisa, saya mohon lakukan yang terbaik" mohon kyuhyun, oh ini pertama kalinya seorang cho kyuhyun memohon pada orang lain.
"ada satu cara"
"apa uisa? Lakukan apapun, saya akan membayar semahal apapun"
"dengan donor ginjal, kita bisa memeriksa pihak keluarga apakan memiliki ginjal yang cocok dengan siwon-ssi" jelas jung soo uisa
Otak kyuhyun berfikir cepat, siapa yang bisa mendonorkan ginjalnya untuk siwon, jiwon adik perempuan siwon sedang sekolah di canada, eomma dan appa choi sedang melakukan perjalanan bisnis ke china, lagipula kesehatan appa choi juga tidak memungkinkan untuk melakukan donor.
"uisa, siapkan seja semuanya, saya akan mendapatkan donor ginjalnya" ucap kyuhyun yakin
TBC
Annyeong, aku bawa ff baru hehehe, ini ff sebenernya oneshot tapi karna kepanjangan jadinya malah two shot, sebenarnya sudah selesai tapi di post chap 1nya dulu aja deh .. agak gak pede sebenernya mau post, udah lama gak nulis genre ini, tapi semoga bisa menghibur, kalo ada typo mohon dimaklumi ya, pai – pai #bow