Capter 1.

Smarting

Story by : Kittyheow

Cast : KOOKV (Jungkook x Taehyung)

Rated : M (Berjalan sesuai cerita)

Warning! Yaoi, BL, Boyxboy, AU! Romance, Mistery, Author masih belajar, Typo berserak, EYD eww, gaje. No! Judge! Gak suka silahkan pergi, gak nerima bash! Keritik dan saran Ok! Yes, Yes Yes.. Seme! Jungkook, Uke! Taehyung. Gak suka? I don't care -_-

.

.

Malam yang dingin dengan kabut gelap yang menyelimuti. Sebuah bangunan tua tampak kusam dan tak terawat, begitu menyeramkan karna letaknya di pinggiran kota. Lebih tepatnya di sebuah kota yang tidak berpenguni. Kota mati yang sudah kosong sejak sepuluh tahun lalu.

Yeongdeok kota mati tanpa seorang penduduk. Dan sebuah rumah tua yang menjadi mistery sampai saat ini, aura horror menyelimuti bangunan tua yang terletak di Yeongdeok, tidak ada satupun yang berani datang ataupun berkenjung –tidak jika kalian tidak ingin mati sia-sia.

Hanya sebuah bangunan biasa layaknya rumah-rumah pada umumnya, namun sekarang telah berubah tampak lesuh dan tak terawat. Bangunannya yang sudah tua terlihat mulai rapu dan dikelilingi banyak pohon serta dahan kering. Rumah Yeongdeok ini berada di atas bukit dengan pemandangan laut lepas pantai timur korea selatan. Dan begitu banyak mistery yang sampai sekarang belum terungkap.

Dari kejauhan tampak sekelompok orang memasuki rumah tua. Walaupun tampak kusam kita dapat menilai bahwa rumah tua itu dahulu sebuah bangunan yang mewah dan kokoh. Terbukti dengan keadaan sekarang yang masih berdiri tegak tanpa cacat sedikitpun, hanya sedikit kusam dan kotor.

"Apa semua sudah siap!"

"Sesuai perintah ketua"

Seorang lelaki manis bertubuh mungil yang kini duduk di kursi dengan sosok setia yang selalu berada di sampingnya. Kedua mata indah itu menatap tajam orang-orang yang berdiri di hadapannya. Walaupun memiliki wajah manis tapi tidak dengan hati dan sikapnya. Berbanding terbalik, begitu kejam dan dingin. Dan tidak ada yang menyangka jika sosok itu adalah pembunuh berdara dingin.

"Besok semua akan dimulai! Dan tidak ada kata gagal! Atau kalian yang akan kubunuh!"

"Siap! Sesuai perintah!" Suara jawaban yang begitu keras dan serentak. Menandakan bahwa mereka siap dengan perintah yang di berikan ketua berwajah manis.

"Hancurkan mereka!" Dan senyum jahat terukir di wajah manis sang ketua "Cepat urus mereka"

Lelaki bertubuh tegap dan atletis yang sejak tadi berdiri di samping ketua tampak menganggukkan kepala. Siap menjalankan perintah.

"Destruction will pick you! Haha"

Tidak ada yang perna tau jika ada seseorang yang mati-matian memperjuangkannya. Begitu banyak luka dan dendam membuat sebagian orang rela hidup di rumah tua yang terkenal super seram. Meminta sebuah keadilan dan menyipan sebuah dendam.

.

.


Smarting


.

.

'Triinggg...Tringg...Tringgg'

Sebuah Alarm tampak berbuyi keras, mengganggu seseorang yang masih tertidur pulas. Dan sepertinya suara bising dari Alarm itu tidak berpengaruh sedikitpun, Sosok manis berbalut selimut tampak masih terjaga dalam tidurnya.

"Tuan Kim, waktunya bangun" Suara lembut wanita yang berstatus 'Maid' membangunkan lelaki yang sepertinya adalah majikannya.

"Jangan ganggu aku sialan!" Bukannya bangun, saat maid itu menarik selimut dan makianlah yang didapatkannya. Tidak heran, Maid itu sudah terbiasa mendapat makian dan bentakan dari sang tuan muda yang kini masih tertidur.

"Aigoo! Apa Taehyungiie –ku belum bangun?" Suara melengking dari luar kamar membuat pemilik nama 'Taehyung' secepat kilat membuka matanya. "Taehyungiiee~"

"Eomma?" Taehyung dapat melihat sosok lelaki berparas rupawan berdiri di sisi tempat tidurnya. Tidak hanya itu, kini lelaki manis yang di panggilnya 'Eomma' duduk manis di sampingnya.

"Yunah, kau bisa pergi sekarang" Sang Maid sedikit membungkuk memberi hormat sebelum keluar dari kamar. Sekarang sudah ada Baekhyun yang akan mengurus bocah nakal bernama Taehyung. Dan Yunha tidak perlu repot-repot mengurusnya, pekerjaan rumah sudah membuatnya lelah di tambah lagi mengurus Taehyung , bisa-bisa ia akan mati mudah. Oh shit itu mimpi buruk!

"Eomma pergilah, jangan mengganggu tidurku" Taehyung menarik selimut membuat seluruh tubuhnya tertutup. Hari libur seperti ini tidak akan di sia-siakan. Bangun telat mungkin menjadi awal yang baik. –ingat itu hanya bisa di lakukan saat libur seperti ini.

"Ck!" Baekhyun berdecak kesal. Lihatlah, betapa menyebalkan anak tersayangnya. "Taehyungiie cepat bangun, Appa dan Hyung–mu sudah menunggu di bawah" Jari-jari lentik milik Baekhyun menarik selimut yang menutupi Taehyung. "Cepat bangun" Sebuah kecupan mendarat di kening Taehyung sebelum Baekhyun beranjak pergi.

Tidak ada tanda-tanda untuk bangun. Bahkan Taehyung tidak melakukan pergerakan apapun kecuali bernafas.

Lima menit..

Enam menit..

Tujuh menit..

"TAEHYUNGG!" Sebuah teriakan membuat Taehyung kalang-kabut. Dengan cepat ia bangun dan berlari ke kamar mandi. Begitu menggelegarnya suara Baekhyun, dari lantai bawa menembus sampai kamar Taehyung. –daebak, daebak!

.

.

Setelah selesai Taehyung langsung melesat ke lantai bawah.

"Selamat pagi semua" Sapa Taehyung ceria pada Eomma, Appa dan Hyung-nya.

"Aku kira kau tidak akan bangun" Ucap Jin, Hyung-nya. "Tidak, jika eomma tidak mengganggu!" Taehyung memajukan bibirnya kesal dan menatap Baekhyun yang duduk di depannya.

Jin dan Baekhyun tertawa geli melihat Taehyung, lalu melanjutkan sarapan paginya.

"Taehyung!" Kini Taehyung mengalihkan wajahnya, menatap orang yang memanggilnya. Seseorang yang sangat dihormati dan di takutinya.

Lelaki berwajah tampan yang kini duduk di kursi tengah meja makan. Suara dingin yang keluar dari mulutnya menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang berwibawa dan berpendidikan tinggi. Chanyeol, sosok Appa yang sangat di hormati oleh Jin dan Taehyung.

Chanyeol membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di mulutnya sebelum akhirnya mengeluarkan suara. "Cobalah merubah sipatmu. Bertingkalah layaknya bangsawan" Lelaki tampan itu menatap dingin Taehyung yang kini menundukkan kepala. "Jaga nama baik keluarga!"

"Ne" Taehyung hanya bisa mengangguk dengan kedua tangan dibawah sana mengepal keras. Terasa begitu sakit kata-kata yang terlontar untuknya, membuatnya ingin menangis.

"Ingat itu Taehyung!"

Hidup Taehyung bisa di bilang sangat sempurna. Memiliki harta berlimpa dan tuhan memberikannya wajah manis dengan pahatan tulang rahang yang sempurna mengalahkan kecantikan sang bidadari. Dia memiliki Eomma yang sangat menyayanginya, orang yang sangat mengerti dengan tingka nakal dan segala keburukannya. Taehyung juga memiliki Hyung yang selalu menjaga dan merawatnya. Jika di lihat tidak ada cacat di dalam hidupnya, semua yang di inginkannya dengan mudah di dapatkan.

Tapi ingat, tidak ada hidup yang benar-benar sempurna. Walaupun kau hidup di dalam dongeng, tetap saja tidak ada yang sempurna selalu ada penderitaan untuk sang pemeran utama, sampai akhirnya cerita berakhir bahagia –ada perjuangan di dalamnya. Begitu juga dengan kehidupan Taehyung, semua memang terlihat sempurna, bahkan banyak orang iri padanya dan ingin bertukar posisi dengannya. –tapi tidak ada yang tau betapa sakitnya Taehyung menjalani semuanya.

Tidak ada kebebasan, bergerak mengikuti peraturan, menjadi seseorang yang telah di atur. Tidak boleh mengeluh dan membantah karna kau harus mengikuti peraturannya. Itulah yang Taehyung rasakan, hidup di dalam kendali Appanya. Semua yang di lakukannya harus sesuai perintah dan peraturan. Sedikit saja berbuat salah maka hukuman yang akan di dapatkan. Taehyung tidak merasa benar-benar hidup baginya hidup tidak ada arti apapun.

Chanyeol seorang lelaki tampan dengan segala kesempurnaannya. Begitu tegas dan dingin, tidak ada seorangpun yang berani membantah perintahnya. Di dalam hidupnya tidak ada kata gagal dan main-main. Sebagai pakar politik dan penasehat Negara membuatnya menjadi orang berpengaruh dan disegani di Korea.

Dan Taehyung tidak perna menyesali hidupnya. Ia selalu menerima apapun yang terjadi, dan semua akan berjalan baik jika ia mengikuti peraturannya. Tidak perlu menangis dan mengeluh karna Taehyung orang yang kuat.

"Yap! Bukankah kita memiliki sesuatu untuk Taehyungie?" Baekhyun berusaha mencairkan suasana mencekam yang terjadi beberapa menit lalu. Taehyung sangat beruntung karna memiliki Eomma yang sangat mengerti dengan perasaannya. Dan ia benar-benar menyayangi Baehyun sebagai Eomma yang sempurna.

"Chagia kau yang mengurusnya. Aku harus pergi" Chanyeol bangkit dari duduknya, kedua matanya kembali menatap Taehyung yang ada di sisi kanannya. "Taehyung ini untuk yang terakhir kalinya! Jika kau membuat masalah lagi! Aku yang akan turun tangan!"

Baekhyun, Jin dan Taehyung bangkit dari duduknya dan sedikit membungkuk memberi hormat pada sang Appa sebelum lelaki bertubuh tinggi itu benar-benar pergi.

Dan satu lagi, Taehyung tidak perna bisa menjadi sosok sempurna seperti yang di inginkan Appa-nya. Menjadi seorang bangsawan hanyalah sebuah kutukan baginya. Dan Taehyung tidak perduli jika ia harus melanggar peraturan dia akan melakukan apapun yang membuatnya bahagai tidak perduli apapun, bahkan Appanya! Taehyung selalu berpikir jika tuhan terlalu menyayanginya sehingga memberi hidup seperti ini. –yes Positive thinking.

"Aku ingin tertawa melihat wajahmu saat di marahi Appa" Jin menahan tawanya "Tae, kau lucu sekali" Tentu ini pemandangan yang langkah bagi Jin, melihat wajah ketakutan sang adik membuatnya ingin tertawa.

Taehyung benar-benar kesal dengan sosok menyebalkan yang duduk di sampingnya, kalau ia tidak ingat jika Jin adalah Hyungnya sudah pasti ia membunuhnya. "Brengsek kau Hyung! I'll Kick you!"

"I Don't Care!"

"Sialan! Hyung ka-"

"Yak! Apa kalian ingin kuhajar!" Taehyung benar-benar menutup mulutnya saat omelan Baekhyun keluar. Tentu saja Taehyung memilih diam daripada kesehatan telinganya terancam karna omelan Baekhyun. Sedangkan Jin, lelaki itu tertawa penuh kemenangan.

"Ck! Dasar kalian" Jika seperti ini Baekhyun harus ekstra sabar "Jin, Panggil Namjoon. Dan suru dia membawa Butler baru Taehyungie"

Jin mengangguk mendengar perintah sang Eomma. Ia tidak perlu repot-repot berkeliling rumah mencari lelaki yang berstatus menjadi Butlernya. Jin hanya perlu menelfon Namjoon dan memintanya membawa Butler baru Taehyung.

"Bukankah sudah kubilang! Aku tidak membutuhkan seorang Butler!" Ini bukan pertama kalinya Taehyung mengatakannya. Beribu kali ia mengatakannya namun tidak ada satupun yang mendengarkannya, dalam masalah ini Baekhyun tidak berpihak padanya.

"Tapi Taehyungie, mereka akan membantumu. Mereka bekerja untukmu dan kau berkuasa atas dirinya. Coba lihat Jin Hyung dan Namjoon"

"Aku bisa melalukan semuanya sendiri!"

"Tidak ada penolakan Taehyungie"

Jika di hitung ini adalah Butler yang ke sepuluh kalinya. Dan butler sebelum-sebelumnya berakhir mengundurkan diri. Semua mengeluh tidak tahan karna perlakuan Taehyung yang tidak manusiawi. Sebenarnya Butler tidak hanya bertugas mengurusi kehidupan sang majikan, dalam hal ini Baekhyun berharap banyak Jika Butler itu dapat menjadi teman sekaligus pengasuh untuk anak-anaknya. Tentu saja Baekhyun masih melihat dan membuat jarak dengan setatus Kasta.

"Kau belum mendapatkan yang tepat Taehyungie. Ada waktunya kau menangis karna Butlermu!" Taehyung mengangkat sebelah alisnya saat mendengar bisikan dari Hyung-nya. "Apa maksutmu Hyung?"

"Jika kau mendapatkan yang tepat. Kau akan mengemis pada Butlermu, aku pastikan kau tidak akan bisa melepaskannya Taehyung"

"Hyung, kau berkata seperti—, Jangan katakan Namjoon membuatmu—" Taehyung menghentikan kalimatnya saat melihat Jin tersipu malu. Oh shit! Tahyung tidak percaya ini. "Hyung kau—" Lagi-lagi Taehyung harus menghentikan kalimatnya saat seseorang baru saja datang.

Lelaki bertubuh tinggi dengan rambut berwarna pink yang tertata rapi. Dan tampak di belakanya tiga orang lelaki berpakain rapi melangkah mengikutinya.

"Semua sudah hadir Nyonya" Namjoon lelaki berambut pink memberi hormat dengan sedikit membungkuk. Dan Baekhyun menyambutnya dengan senyum terbaiknya. Sedangkan Jin dan Taehyung memperhatikan tiga lelaki yang kini berdiri di hadapan mereka.

"Mereka adalah Butler pilihan. Terlatih dan berpendidikan, usia masih mudah, tidak memiliki penyakit kronis, menjaga keberisan dan tentu meraka dapat di percaya" Seperti biasa Namjoon selalu menjelaskan latar belakang dari calon Butler. Demi menghindari kejadian yang tidak di inginkan tentu Baekhyun dan Chanyeol memilih seseorang yang memiliki latar belakang yang bagus, dan tentu tidak sembarang orang bisa berada di dalam keluarga mereka.

Kini tiga orang lelaki berpakaian rapi dan menawan berdiri tegap di hadapan Baekhyun, Jin dan Taehyung. Dari samping kiri seorang lelaki berambut pirang, tidak terlalu tinggi namun memiliki wajah yang manis dan lelaki itu terus menampakkan senyumnya. Sekarang lelaki yang berdiri di tengah, tubuhnya tegap dan tinggi berambut hitam dan memiliki wajah yang sangat tampan, namun lelaki itu tidak menunjukan ekspresi apapun wajahnya begitu datar dan dingin tatapannya begitu tajam. Dan yang terakhir lelaki berambut coklat, tingginya sama dengan lelaki berambut hitam hanya saja lebih kurus, wajahnya tampan dan taklupa senyum manis yang menghiasi wajahnya.

"Taehyung mereka semua tampan.. Aaaaa!" Taehyung benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikir Hyungnya. Jin terus menarik-narik tangannya dan berteriak di telinganya membuat Taehyung ingin menendangnya. "Hyung! Aku tidak sedang mencari pasangan!" Ada penekanan di setiap perkataan Taehyung. Namun masah bodoh, Jin tidak perduli ia semangkin berteriak dan membuat Taehyung kesal.

"Taehyungie sekarang kau pilih yang mana?" Taehyung sebenarnya tidak ingin memilih, namun Baekhyun tentu akan memaksanya. Dan Chanyeol, sudah pasti lelaki itu akan marah. Mau tidak mau ia harus memilih.

Kini kedua mata Taehyung mengamati ketiga namja yang berdiri di hadapannya. Penampilan dan latar belakang yang masih sama dengan Butler sebelum-sebelumnya. Cih! Taehyung benci sunyum sok manis yang terukir di wajah mereka, itu hanya akan membuatnya bersemangat menyiksa. Namun dari tiga lelaki ini ada satu yang menarik perhatiannya, -tidak lebih tepatnya membuatnya kesal. Lelaki berambut pirang dan coklat tersenyum manis padanya, tampak seperti anak anjing yang meminta makan. Namun tidak dengan lelaki berambut hitam, orang itu tampak acuh dengan wajah dinginnya, tidak menampakan raut meminta sedikitpun. 'Huh!' Baru kali ini Taehyung merasa terhinia, lelaki berambut hitam itu telah menjatuhkan harga dirinya, dengan sikapnya seperti itu membuat Taehyung ingin menyiksanya seperti Butler lamanya.

"Huh! Kau akan menyesal" Taehyung menunjukkan smirknya, kini ia telah menentukan pilihannya.

"Bagaimana Taehyung, apa pilihanmu?"

"Eomma, aku pilih dia!" Taehyung menunjuk lelaki berambut hitam.

Lelaki berambut pirang dan coklat bernapas lega, terlihat dari cara mereka yang tersenyum bahagia karna penolakan. Tentu saja mereka tidak bodoh, siapa yang tidak tau dengan sikapTuan muda Taehyung yang memperlakukan Butlernya secara tidak manusiawi. Dan tentu saja tadi adalah senyum palsu. Kini kedua Butler itu beranjak pergi dan meninggalkan lelaki berambut hitam yang menjadi pilihan Taeyung.

"Sekarang perkenalkan dirimu" Ucap Namjoon mempersilahkan lelaki berambut hitamg yang berdiri di sampignya.

Sebelum berbicara lelaki berambut hitam sedikit membungkuk memberi hormat pada tuan muda Taehyung, wow begitu mempesona membuat Baekhyun kagum. "Perkenalkan nama saya Jeon Jungkook, umur Delapan belas tahun, terlatih selama Lima tahun, dan saya dapat melakukan banyak hal" –tidak ada senyum sedikitpun.

"Ya! Selamat datang Jeon Jungkook" Teriak Baekhyun senang, kini Baekhyung berjalan menghampiri Jungkook Butler baru Taehyung. "Mulai sekarang kau adalah Butler Taehyungie, semoga kau betah" Semua bertepuk tangan kecuali Taehyung, kedua matanya masih terus memperhatikan Jungkook –tidak suka.

"Menjaga tuan muda Taehyung, selalu ada untuknya, membantunya, mengikuti perintahnya, Dan satu lagi, Jungkook mulai besok kau bersekolah dengan tuan muda Taehyung, semuanya telah di atur sesui dengan perjanjian yang telah di setujui" Namjoon menjelaskan segala tugasnya. "Apa kau mengerti" Dan Jungkook mengangguk mengerti.

Kini kedua mata Jungkook berlawanan menatap Taehyung. Tatapan yang begitu dingin dan penuh emosi. Taehyung tidak sabar ingin menyiksa Butler barunya, wajah dingin Jungkook seolah meminta untuk di siksa. "Welcome to death! Huh!" Taehyung berkata tanpa bersuara, dan begitu terkejutnya saat melihat sebuah senyum mengerikan dari bibir Jungkook, lelaki itu membuat Taehyung bergidik ngeri.

"You will die KIM TAEHYUNG!" Ada penekanan di akhirnya, dan segaris senyum horror membuat Taehyung diam membeku.

.

.

TBC~

.

.

.

A/N: a beautiful day together KOOKV :* , salam kenal semua..
Ini baru awalan, ada yang penasaran /kkkk ngarep/ eemmm mungkin ini FF debutku di uname baru Kittyheow , kalian bisa panggil aku kitty /niatnya biar lebih deket, oke I'm gone/ semoga di awal yang baru membawa feels manis untuk para pecinta KOOKV :*

emm di cerita ini Marga gak terlalu di tekankan, kayak Park Chanyeol sama Kim Taehyung. Walaupun ceritanya si taetae anaknya Chanyeol, gak aku buat dia jadi Park, so free.
di dalam cerita, anggap aja si Baekhyun bisa berojolin anak ya, hahah walaupun namja kkk :v

Yes, Thank you very much :* /mumumuc/ See you later...