IT'S (not) A
PERFECT WEDDING
Sherry Kim

.

.

WARNING
GS. Typo bertebaran. Alur tidak jelas juga lambat.
Tidak suka jangan baca.
NO BASH.

..

.

..

Cast :
Jung Yunho.
Tiga puluh tiga tahun. Duda dengan tiga anak. Directure utama perusahaan Jaeyun Corp ternama di Korea, bergerak dalam bidang electronik yang juga mendirikan Hotel serta taman hiburan di semua penjuru Korea. Pengusaha tersukses no satu di Korea.

Kim Jaejoong.
Dua puluh satu tahun. Yatim piatu sejak berumur sepuluh tahun, di besarkan oleh pamannya sendiri sebagai anak angkat. Fotografer pemula yang harus rela melepaskan mimpinya demi pernikahan yang terpaksa ia lakukan untuk menyelamatkan nama baik sang paman dan keluarganya.

. Prolog.

Membeli seorang istri. Tidak pernah terpikir sebelumnya bagi seorang Jung Yunho melakukan hal yang membuat dirinya sendiri terdengar menjijikan dan tak berguna.

Bukan ia tidak memiliki pilihan lain dan harus membeli seorang gadis untuk ia jadikan istri ketika banyak gadis dan wanita dewasa menginginkan posisi sebagai Mrs. Jung.

Mungkin itu sedikit berlebihan, tetapi baginya tidak! Dirinya tampan, kaya, terlebih memiliki semua aset yang di butuhkan seorang gadis untuk menjadikan Jung Yunho tangkapan emas mereka.

Yunho membutuhkan sosok figure seorang ibu bagi anak-anaknya, seseorang yang menyayangi mereka lebih dari pundi angka bank yang ia milikki. Bukan hanya sekedar kecantikan fisik semata yang Yunho inginkan, yang paling utama ialah mampu menduduki posisi ibu bagi ketiga putra kembarnya.

Seorang itu harus menyayangi petiga putranya lebih dari apapun. Mendidik membimbing serta memenuhi kebutuhan serta memberi luapan kasih sayang untuk mereka yang tidak pernah merasakan cinta seorang ibu semenjak mereka di lahirkan. Bahkan tidak juga dari Yunho.

Seperti pernikahan Yunho sebelumnya, ia tidak butuh cinta untuk membina rumah tangga yang nyaman. Istrinya adalah wanita pilihan orang tua Yunho, gadis cantik yang lebih muda lima tahun dari usia Yunho sendiri.

Seorang gadis sederhana yang ia sayangi meskipun tidak dapat di katakan cinta. Istrinya meninggal setelah melahirkan kembar tiga karena mengalami pendarahan. Ia berduka, sedih, tentu saja! Bagaimanapun juga ia menyayangi wanita itu yang telah melakukan kewajibanya sebagai seorang istri dengan sangat baik.

Tidak ada cinta di antara mereka, tapi bukan berarti mereka tidak bahagia. Dua tahun pernikahan mereka tidak sekalipun ada pertengkaran sekecil apapun di antara keduanya. Dan Yunho bersyukur karena istrinya tidak banyak mengeluh tentang kesibukan bisnis yang ia geluti setiap harinya baik di dalam atau di luar negeri.

Begitu juga pernikahannya kali ini. Ia menginginkan seorang gadis sederhana yang tidak begitu ia kenal, seorang gadis dari kalangan biasa, putri dari keluarga biasa yang hanya memiliki sebuah restoran untuk menopang kehidupan keluarga mereka.

Kim Heechul, seorang guru magang baru berumur dua puluh lima tahun di taman kanak kanak di mana ketiga putra belajar. Gadis dengan kecantikan yang menurut Yunho biasa namun memiliki aura seorang ibu setiap kali ia melihat gadis itu bermain dengan ketiga putranya. Gadis yang tentunya akan mampu menjaga dan memberikan putranya kasih sayang yang tidak mereka dapatkan selama ini. Pekerjaan mengharuskan Yunho selalu berada jauh dari mereka, dan ia tidak benar benar tahu bagaimana harus memperlakukan mereka dengan baik.

"Kau gila Yunho, kau mendatangi kedua orang tua gadis malang itu dan membelinya." Suatu hari sahabatnya Yoochun mencerca, yang hanya ia abaikan karena ia tidak membutuhkan pendapat orang lain untuk menentukan masa depannya sendiri dan anak-anak.

"Empat tahun, dan kenapa baru sekarang kau memutuskan ingin menikah?"

"Karena Ibuku, dan aku sadar sudah saatnya aku menikah. Tidak mungkin aku melajang seumur hidup bukan?" Itu benar. Bahkan Ibunya yang terkenal memanjakan tiga putranya itu kabur ke luar negeri, mengabaikan tiga cucu lucu itu tanpa pengawasan siapapun selain pelayan. Dan Yunho tidak terlalu menyukai ide bahwa anak-anaknya akan di besarkan oleh pelayan seumur hidup mereka.

"Tentu! Kau harus menikah. Tapi haruskah membeli istri?"

"Ya." Jawaban itu menutup perbincangan mereka.

Tidak hanya sapai di sana. Yunho memastikan bahwa kedua orang tua Heechul menerima lamaran itu dengan sebuah ancaman kecil tentang restoran mereka yang kebetulan perada di salah satu pusat taman hiburan milik keluarga Jung.

Tidak butuh banyak kata untuk membujuk kedua orang tua malang itu. Heechul menerimanya dengan sikap tenang, tidak ada penolakan karena apa yang Yunho janjikan setelah mereka menikah nantinya. Apapun itu akan Yunho berikan, asalkan gadis itu meluapkan kasih sayang untuk ketiga putranya.

Hanya saja Yunho tidak menyangka bahwa guru teladan yang ia anggap pantas untuk menjadi ibu dari anak-anaknya telah berbadan dua. Terkutuklah gadis itu, undangan telah di sebar dan dua hari lagi mereka akan menikah dan terpaksa harus di batalkan. Entah ia harus bersyukur atau marah karena tahu tentang kehamilan gadis itu lebih awal.

Dan di sinilah Yunho. Di kediaman Mr. Kim dengan anggota keluarga Kim yang terdiam menunggu luapan amarah Yunho yang siap meledak beberapa saat lagi.

Kim Jong Kook, ayah dari Heechul duduk di sofa bersama istrinya, Yoon Eun Hae. Pria itu menghubunginya pagi ini dan menginginkan mereka bertenu secepatnya.

Kim Heechul sendiri berlutut di lantai tanpa berkata apa apa bahkan tidak juga menangis, sesuatu yang seharusnya gadis itu lakukan. "Kau benar, kita harus membatalkan pernikahan ini."

"Tapi Mr. Jung?"

Yunho mengangkat tangan untuk menghentikan apapun yang akan di ucapkan Mrs. Kim. "Putrimu mencintai pria lain, dan pria itu berada di sini." Dengan marah Yunho menunjuk seorang pria keturunan China yang berlutut di sebelah Heechul. Hangeng yang memiliki nama Korea Hankyung.

"Aku memang tidak membutuhkan cinta untuk mecari istri dan ibu bagi anak-anakku, tapi bukan berarti aku akan menikahi wanita yang saat ini mengandung bayi orang lain, terlebih... " Yunho menarik nafas untuk menahan amarah yang siap meledak. "putri kalian mencintai ayah dari bayinya. Itu adalah penghalang terbesar baginya untuk mencintai anak-anakku."

Seluruh penghuni ruangan terdiam. Mrs. Kim menangis ketakutan karena apa yang pernah Yunho janjikan tidak dapat mereka dapatkan, terlebih beliau takut akan kehilangan satu satunya penghasilan keluarga mereka.

"Aku ingin kalian menutup restoran kalian mulai besok."

"Mr. Jung." Suara ke empat orang itu berseru.

"Aku tidak akan menoleransi apapun, kalian sudah mempermalukanku dengan pembatalan pernikahan ini, tahukah kalian berapa banyak undangan yang telah tersebar, berapa kerugian yang sudah aku tanggung terutama harga diri dan nama baik Jung telah kalian hancurkan." Tidak ada yang bersuara untuk menyangkal akan hal itu karena itu kenyataan.

Kedua tangan Yunho terkepal di kedua sisi tubuh, wajahnya merah padam melihat mereka hanya diam membisu.

Sialan, siapa yang ia salahkan dalam masalah yang ia cari sendiri. Ia terlalu bodoh dengan memberi waktu bagi gadis itu selama dua bulan agar bisa mepersiapkan diri sebelum pernikahan. Seharusnya ia menikahi gadis itu setelah lamaran, dan bukanya memberi waktu untuk kedua orang itu mengucapkan salam perpisahan yang berakhir fatal.

Yunho tidak akan mengaku ia salah karena membeli gadis untuk ia jadikan istri, ia punya uang, punya segalanya dan mereka sudah sepakat tentang pernikahan ini tapi apa yang ia dapatkan sekarang.

Kursi terbanting, meja berguling terbalik dengan sekali sentakan tangan kekar Yunho, kaca meja itu retak dan pecah saat kaki Yunho menendang kursi dan menghantam meja tersebut. Pria itu terlihat benar benar murka. Beruntunglah mereka karena ia datang seorang diri.

"Kalian akan membayar semua ini." Dengan amarah yang masih bekobar ia meninggalkan ruang tamu atau ia akan membakar rumah itu detik itu juga.

Tanganya terulur maraih handel dan bersiap membuka pintu ketika pintu terayun terbuka.

Sedetik sebelum ia membuka pintu seseorang mendorong pintu tersebut lebih dahulu. "Oh, maaf." Gadis itu membungkuk meminta maaf karena hampir saya daun pintu menghantam wajah Yunho.

Gadis itu tersenyum begitu lebar, begitu berbeda dengan amarah di wajah Yunho yang sangat kentara.

Sadar akan sesuatu yang salah, gadis itu bertanya. "Apa ada masalah? Apa yang terjadi disini, dan siapa Anda?" melongok dari atas bahu Yunho gadis itu menggeryit. Tinggi tubuh Yunho menghalangi gadis itu untuk melihat jauh ke dalam.

"Biar aku tebak." Jari telunjuk gadis itu mengusap dagu berpikir, ujung bibirnya tertarik ke atas. "Tinggi, tampan serta jas mahal." gadis itu menilai dengan cermat. "Kau calon kakak iparku." Dan senyum gadis itu laksana guyuran salju di atas api yang dengan mudah membuat amarah di dada Yunho lenyap.

"Kau... siapa?"

"Calon adik iparmu." Senyum itu merekah lebih indah. "Kim Jaejoong." Gadis itu mengulurkan tangan.

Yunho menyambut uluran tangan itu dengan wajah dingin yang tidak sedikitpun membuat gadis itu gentar atau sekedar menggeryitkan alis.

Dan Yunho telah mengambil keputusan baru. "Bukan calon adik ipar. Tapi calon istriku."

~TBC~

.

.

.

Wuaaaa tangan gatal mau update ff ini. #Plak

Ff baru gaya baru. Plak.
~sama aja akh~
Semoga ada yang suka dengam coretan coretan ini.

Ada yang punya pic jj edit cewek. Minta dong.