Ada banyak misteri yang menyelimuti Tsuna dan teman-temannya. Sudah saatnya bagi Namimori untuk menyadarinya.

.

.

Menjadi anak orang kaya itu sulit, Kaneda Osamu membatin. Apalagi jika ayahmu adalah seorang pengusaha hebat yang memiliki banyak koneksi dengan orang-orang penting.

Osamu memperhatikan tamu-tamu ayahnya. Dari gaya bicara, tingkah laku, dan pakaian yang dikenakan, dia bisa melihat betapa pentingnya peran mereka sebenarnya dalam dunia bisnis.

Sebagai anak satu-satunya, Osamu diharapkan melanjutkan usaha keluarga. Dia harus memberikan kesan yang bagus dalam pesta yang hanya bisa dihadadiri oleh orang-orang berpengaruh ini.

Lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.

Ibunya sudah membelikan tuxedo yang mahal dan berkualitas tinggi. Paman Gin mengirimkan banyak nasehat dari Amerika. Osamu sudah membaca buku tata krama yang disiapkan oleh ayahnya.

Tapi, tuxedo mahal, nasehat dari orang berpengalaman, dan isi buku tata krama yang sudah dihafalnya tidak membantunya merasa lebih percaya diri saat dia berhadapan dengan rekan bisnis ayahnya.

"Iemitsu, ini adalah Osamu, anakku satu-satunya."

"Senang bertemu denganmu."

Osamu membungkukkan badan dan tersenyum gugup.

"Kau membawa anakmu, Jin?" Berbeda dari dugaannya, teman pebisnis ayahnya berbicara dengan nada ramah dan baik hati. "Aku juga membawa anakku. Kemarilah, Tsuna."

Untuk sesaat, Osamu pikir dia telah salah dengar.

Tapi, anak laki-laki yang muncul dari belakang Iemitsu tidak salah lagi adalah Sawada Tsunayoshi, teman sekolahnya dulu.

Sawada Tsunayoshi, anak laki-laki yang lemah dan payah itu berdiri di pesta mewah ini. Osamu hampir tidak mempercayai matanya.

Terakhir kali dia melihat Sawada Tsunayoshi adalah saat kelulusan SMP Namimori. Osamu lalu pindah ke luar kota dan belajar di sekolah yang lebih bagus.

Tsuna tidak banyak berubah. Dia masih lebih pendek dari tinggi anak laki-laki pada umumnya meskipun dia jelas bertambah tinggi beberapa senti. Rambut coklat acak-acakannya juga sama anehnya dengan yang dia ingat.

Tetap saja, Osamu merasa ada sesuatu dari Sawada Tsunayoshi yang telah berubah.

Begitu kedua orang dewasa itu meninggalkan anak-anaknya sendirian, Osamu langsung bertanya terus terang, "Kau adalah Dame-Tsuna, kan?"

Tsuna terlihat terkejut. "Kita pernah satu sekolah sebelumnya?"

Tidak bisa dipercaya, si payah itu telah melupakan wajahnya!

Osamu mendelik kearahnya. Anak orang penting atau bukan, dia tetap seorang Dame-Tsuna. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Jangan menatapku seperti itu," Tsuna memutar mata, ekspresinya campuran antara bosan dan kesal. "Kalau bisa aku tidak ingin berada disini juga tapi dia terus memaksaku dan Reborn juga setuju-"

"Reborn?"

Osamu pernah mendengar ayahnya menyebutkan nama itu sekali dengan ekspresi takut.

Kaneda Jin adalah laki-laki pemberani. Apapun yang membuatnya takut masuk kedalam daftar hal-hal yang harus dihindari.

"Ya," ucap Tsuna, menginterupsi jalan pikirannya. "Reborn setuju karena itulah aku berakhir di disini meskipun Kyuudaime bilang ini masih terlalu awal untukku mengikuti pesta besar semacam ini."

Tsuna mengatakannya sambil mengambil segelas wine dari pelayan yang lewat sementara Osamu menatapnya dengan mulut terbuka. Dia tidak mengerti separuh dari yang si payah itu katakan.

"Bagaimana bisa kau mengikuti pesta ini? Kupikir pesta ini hanya bisa diikuti orang-orang penting, bukan oleh orang tidak berguna sepertimu!"

"Tidak berguna, ya...?" Tsuna bergumam sebelum meminum winenya.

Sebelum Osamu bisa bertanya lebih lanjut, ayahnya sudah membawanya pergi.

.

Keesokan harinya, Osamu mengetahui dari ayahnya bahwa Sawada Iemitsu, ayah Dame-Tsuna, adalah pemimpin dari organisasi terkenal, CDEF.

Fakta ini tidak meringankan beban pikiran Osamu yang sepenuhnya terpusat pada misteri yang melingkari Tsuna. Terutama karena semalam, bocah payah-yang-sekarang-tidak-terlihat-terlalu-payah itu tidak menjawab pertanyaannya sama sekali.

.

.

A/N : Sebelum kalian bisa komplain mengenai ceritanya yang super pendek, ijinkan saya menjelaskan, cerita ini memang sengaja dibuat sepert itu.

Cerita ini hanya menjadi selingan saat saya sedang senggang atau saat lagi mencari motivasi dan inspirasi seperti sekarang.

Apdetnya bakalan lambat dan tidak menentu karena cerita ini memang dibuat karena lagi gak ada kerjaan aja.

Tsuna di chapter ini sedikit OOC, ya? Kalau memang iya, ada alasannya. Dia lagi minum wine, lho!

Persetan dengan aturan anak dibawah umur tidak boleh minum alkohol. Peraturan tidak bisa mengikat mafia.

Kalau readers tertarik, silahkan tinggalkan review!

Jaa nee~!