"THE MARRIAGE"

Main cast : Cho Kyuhyun (N) and Lee Sungmin (Y)

And other cast

Genre : Romance

Rate : T – T+

Warning : GENDERSWITCH! OCC! Yang bukan KyuMin Shipper DILARANG MEMBACA.Ide pasaran, cerita merakyat, typo(s) bertebaran dan tulisan membosankan.

Pemain di dalam fanfic ini bukan milik saya, saya hanya meminjam nama mereka. Namun, fanfic ini sudah pasti milik saya, author(?) abal-abal. Tapi yang jelas, Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik Kyuhyun. Mereka saling memiliki ^_^

.

.

.

"Umma sudah ku bilang aku tak mau mengikuti acara perjodohan ini"

"Tidak boleh menolak, Umma memaksa"

Yeoja mungil dengan bibir mengerucut itu melipat kedua lengannya di depan dada, mengabaikan kekehan dari kedua orang tuanya yang melihat wajah lucu anak mereka.

"Lihat, kau akan segera menikah tapi masih suka merajuk" goda sang Appa

"Biarkan! Aku sudah menolak untuk menikah, tapi kalian memaksaku. Ayolah Umma, Appa aku bahkan baru lulus sekolah. Aku masih ingin melanjutkan pendidikan ke Universitas" Pinta sang anak, eum... sebut saja namanya Sungmin – Lee Sungmin.

"Sungmin, kau tak tahu Umma dulu menikah dengan Appa-mu saat kami masih berusia belia"

"Percayalah pada kami, kalau kau menerimanya kami jamin kau tidak akan menyesali perjodohan ini"

"Keluarga Cho bahkan sudah mengharapkan perjodohan ini segera dilaksanakan, tapi Umma mengatakan untuk menunggumu lulus sekolah"

Bibir Sungmin semakin manyun mendengar obrolan kedua orang tuanya, ayolah dia masih ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti teman-temannya yang mendaftarkan diri mereka di universitas ternama di kota mereka. Lalu kenapa dia harus menerima perjodohan ini?

Sebenarnya perjodohan ini sudah di rencanakan oleh kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua dari calon suaminya, janji itu terucap beberapa tahun silan saat keduanya – Ibu Sungmin dan Ibu mertuanya – tengah hamil. Mereka merencakan sebuah perjodohan konyol jika anak yang mereka kandung berjenis kelamin berbeda.

Dan disinilah takdir Sungmin. Dirinya harus menikah di usianya yang baru beranjak 18 tahun, akibat perjodohan yang ibunya lakukan.

"Terserah kalian saja"

Dengan menghentakan kedua kakinya Sungmin meninggalkan meja makan, mengabaikan makan malam dengan menu kesukaannya dan beralih menuju kamarnya.

"Aku tidak bisa membayangkan jika Sungmin melakukan itu saat sudah menikah, apa kita harus menundanya dulu?" Tanya Kangin – ayah Sungmin

"Dan kau ingin membuat Heechul kecewa, dia bahkan paling bersemangat jika menyangkut masalah Sungmin" ujar Leeteuk

.

.

.

"Menyebalkan!"

Bruk

Sungmin terlentang di ranjangnya masih dengan wajah tertekuk masam karena masalah perjodohan, dia ingin menolak tentu saja. Dia masih dangat muda dan bahkan dia belum tahu seperti apa calon suaminya. Namun, walaupun Sungmin sangat ingin kalau perjodohan ingin di tunda tapi dia juga tak ingin kedua orang tuanya kecewa.

Apalagi melihat sang Umma yang setiap harinya menceritakan betapa menawanya calon suaminya jika mereka tengah bersantai.

"Memangnya wajahnya seperti Jamie Dornan?" lirihnya

.

.

.

Seperti apa yang di katakan oleh kedua orang tuanya soal pertemuan antara keluarganya dan keluarga dari calon suaminya yang akan di laksakan akhir minggu, membuat Sungmin murung selama beberapa hari. Sang Umma begitu semangat menyiapkan segalanya, mulai baju yang seragam dan juga aksesoris serta sepatu baru untuknya.

"Umma tidakkah ini berlebihan?" ujar Sungmin

"Anniya, kau selalu cantik sayang" jawab Leeteuk

"Apa semuanya sudah siap?"

Tiba-tiba dari arah pintu, Kangin terlihat tampan dengan setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih miliknya.

"Waow... Lihat ini, kedua wanita ini nampak cantik dengan gaunnya" decak Kangin setelah melihat penampilan Sungmin dan Istrinya

"Appa tidakah ini terlalu berlebihan, Umma memberikanku gaun yang terlalu seksi " kata Sungmin seraya membalikan badannya, berniat menunjukkan gaunnya yang memperlihatkan punggung putih bersih miliknya.

"Itu namanya elegan sayang, Umma membelikan gaun tersebut juga untuk membuat kau bertambah cantik"

Bukan itu yang ingin Sungmin dengar, tapi pembelaan agar dia bisa menggunakan gaun biasa. Bukan yang memperlihatkan punggungnya ini.

"Kalau semua sudah siap, ayo kita pergi"

"Kajja! Kita tidak boleh terlambat"

Dengan setengah hati meng-iyakan perintah kedua orang tuanya, Sungmin berjalan pelan di belakang. Menatap jengah Appa dan Umma-nya yang begitu bersemangat.

.

.

.

Perjalanan menuju tempat yang telah disepakati hanya menempuh waktu 15 menit, dan begitu sampai di sebuah restoran mewah disana , Sungmin semakin murung dan sama sekali tak bersemangat. Dalam perjalanan pun dia hanya membalas pertanyaan orang tuanya dengan setengah hati.

"Akhirnya kita sampai, ayo kita masuk. Sepertinya keluarga Cho sudah datang"

Dengan langkah yang dibuat sepelan mungkin, Sungmin mengikuti kedua orang tuanya dari belakang. Menginjakan kakinya yang beralaskan high heel berwarna hitam senada dengan gaunnya malam ini.

Memasuki restoran yang berhiaskan lampu indah membuat Sungmin sedikit mencoba merilekskan tubuhnya. Nampaknya dia terlalu tegang karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan calon suaminya hingga beberapa kali tersandung saat berjalan.

Tak lama, Sungmin melihat kedua orang tuanya melambai, mengajaknya untuk memasuki sebuah ruangan yang tersedia di restoran tersebut. Ruangan makan pribadi. Dan Sungmin-pun menghirup oksigen disekitarnya sebelum masuk kedalam, bergabung dengan mereka.

.

.

.

"Ah... Ini dia yang kita nanti"

Sungmin terkejut saat sebuah pelukan menerjangnya, dia bahkan baru menginjakkan kakinya ke dalam ruangn ini dan sudah di peluk sedemikian eratnya? Mengabaikan wajah melongo Sungmin , Heechul – sang ibu mertua – tersenyum senang bahwa malam ini sang menantu tampak cantik.

"Kau selalu cantik Sungmin sayang" Puji Heechul setelah melepas pelukannya

"Terima kasih Ahjumma " kata Sungmin menunduk

"Ahjumma? Tidak boleh, mulai sekarang kau harus memanggilku Umma, Heechul Umma" kata Heechul

"Ahh... Ne" balas Sungmin salah tingkah

"Sudahlah Chulie, kau membuat menantu cantikku ketakutan. Kesini Sungmin, duduklah"

Hangeng – calon ayah mertuanya – memeluk tubuhnya dengan hangat dan memberikan senyuman kecil sebelum mempersilahkannya duduk.

"Baiklah, karena semuanya sudah datang. Aku akan membicarakan masalah pernikahan anak kita"

"Chulie, apa kau tak ingin memperkenalkan anak kita kepada calon istrinya?" suara Hangeng yang tegas menginterupsi semangat Heechul untuk segera membahas tentang tanggal pernikahan anak mereka

"Sungmin, kenalkan ini adalah calon suamimu. Namanya Cho Kyuhyun"

Deg

Sungmin tak sadar jika ada seseorang duduk tepat diseberang mejanya, sosok yang menatapnya dengan senyum memikat di wajah rupawan bak dewa Yunani itu dengan mata berwarna biru tua yang indah.

"Annyeonghaseyo, Aku Cho Kyuhyun. Calon suamimu, manis"

'Dia adalah sebuah kesalahan'

.

.

.

Waktu yang terus bergulir tak menyurutkan semangat Heechul, wanita yang masih cantik di usianya yang hampir memasuki usia 45 tahun itu menjelaskan tentang hari pernikahan anaknya. Mulai dari konsep acara, gaun, gedung, undangan dan lain sebagainya. Sementara Sungmin hanya bisa menundukkan wajahnya karena merasakan tekanan dari seseorang di depannya.

Sungmin tidak bisa kalau di tatap dengan tatapan tajam seperti itu.

"Kyuhyun, apa yang kau lakukan?"

Suara Heechul terdengar, membuat Sungmin mendongak dan mendapati tatapan calon suaminya yang begitu... eer... tajam tapi lembut dan panas.

"Kau jangan menakuti menantu cantiku" sambung Heechul

"Aku bahkan tidak menyentuhnya Umma" jawab Kyuhyun

"Eum... Kyuhyun, bagaimana kalau kau mengajak Sungmin keluar sebentar. Nampaknya dia begitu bosan disini. Biar kami yang menyelesaikan masalah pernikahan kalian"

Sungmin sudah berniat menolak tawaran Hangeng, tapi sebuah tarikan membuatnya mengurungkan niatan tersebut dan disinilah Sungmin berada. Di taman yang berada di belakang restoran, yeah... restoran ini memiliki sebuah taman untuk digunakan para pengunjung bersantai.

"..."

Keduanya nampak terdiam, meresapi dinginnya malam di kota tersebut dengan taburan bintang di langit sana. Suasana yang romantis.

"Ku dengar kau baru lulus ya?" tanya Kyuhyun

"Eum"

"Kau tak ingin melanjutkan kuliahmu?"

"Itu – "

Wuuush...

Hembusan angin malam itu membuat Sungmin memeluk tubuhnya dan mendesis kedinginan, astaga dia lupa kalau dia mengenakan gaun malam yang mengekpose pungungnya dan bahkan dia melupakan mantelnya dirumah.

Sret

"Lain kali pakailah pakaian yang pantas dimusim dingin seperti ini"

Sebuah suara tepat di telinga Sungmin membuatnya menoleh dan wajah Kyuhyun sudah sangat dengannya. Wajah bak di ukir oleh maestro itu begitu tampan, dengan rahang tegas, hidung mancung, mata tajam dengan bola mata indah. Jangan lupakan bibirnya yang tebal dan seksi itu.

'Apa yang aku pikirkan' batin Sungmin

Deg

Karena terlalu terhipnotis oleh keindahan wajah calon suaminya membuat Sungmin mengabaikan tangan Kyuhyun yang masuk kedalam mantel yang telah dia sampirkan di bahu Sungmin, mengelus punggung polos Sungmin dengan usapan seringan bulu.

"Jangan pernah menunjukkan punggung indahmu ini di depan umum jika kita sudah menikah, atau kau tahu akibatnya"

.

.

.

TBC

Halooooo... aku kembali dengan membawa FF kyumin baru nih. Gimana? Bagus nggak? Nggak ya... Hehehe #Plak

Maaf menghilang lama dari dunia ff karena entah kenapa syndrom menulis saya hilang, semangat menulis pergi nggak tahu kemana padahal punya ide segudang. Untuk ff yang lain bakal di lanjut kok, jadi di tunggu aja sambil berdo'a semoga tangan saya nggak males nulis. Oke, sekian ya. Kita ketemu minggu depan lagi untuk lanjutannya. Setelah baca jangan lupa REVIEW loh... nanti bakal ngambek!

Pay pay