White love
Story by, OnyxLevender
.
.
Disclamer Masashi kishimoto
(U Sasuke & H Hinata) dan (U Itachi & Konan)
Genre: Drama and Romance
Rated: T
Warning! Segala macan kekurangan pada subuah fict kemungkinan ada di fict ini, Typo-nya pasti ada! Occ jelas ada. Au dan kemungkinan masih banyak lagi, Harap diMaklum lah aku masih newbie di sini dan masih dalam proses belajar membuat fict jdi mohon bantuannya ya Senpai dan reader
.
.
SELAMAT MEMBACA Minna
^^Maaf jika mengecewakan^^
.
.
Suasana pagi yang cerah mengawali hari sebuah keluarga kecil yang sedang mengadakan picnic di halaman masion Uchiha. Terlihat sepasang suami-istri yang sedang duduk di kursi taman Mansion Uchiha, dengan sesekali tertawa kecil ketika melihat tingkah laku 2 putra mereka yang berumur 7 tahun dan 10 tahun sedang bermain. Ya merekalah keluarga kecil dari Fugaku Uchiha.
Namun di selah-selah kegiatan mereka sang kepala keluarga Fugaku mendapatkan telepon dari ayahnya yang berada di perusahaan Uchiha Corp.
"Telpon dari siapa itu Anata.?" Tanya Mokoto halus pada suaminya.
"Dari Otou-san," jawab Fugaku.
"Kenapa tidak diangkat? Siapa tau ada yang penting yang ingin tou-san sampaikan padamu.!" Ucap Mikoto lagi ketika melihat suaminya tidak menjawab panggilan ditelponnya.
"Aku tidak mau acara kita digangu dengan urusan-urusan kantor. Lagian aku sudah janji kepada anak-anak untuk menghabiskan waktu satu harian ini untuk bermain bersama mereka" ucap Fugaku.
"Sudah angkat saja dulu telponnya siapa tau ada masalah di perusahaan yang penting." Ucap Mikoto agak sedikit memaksa suaminya untuk mengankat telponnya.
Setelah mandapatkan paksaan istrinya Fugaku akhirnya mengangkat telponnya dan berbicara dengan ayahnya dengan agak sedikit menjauh dari istrinya.
.
.
Selang beberapa menit Fugaku menelepon, akhirnya dia kembali ketempat istrinya dengan wajah masam
"Ada apa Otou-san menelpon mu Anata?" tanya Mitoko ketika suaminya sudah duduk di sebelahnya.
"Masyarakat mendemo masalah limbah pembuangan perusahaan kita yang sampai ke ladang-ladang mereka dan itu mengakibatkan ladang-ladang mereka gagal panen" jawab Fugaku.
"Kok itu bisa terjadi bukankah perusahaan kita selalu membayar setiap bulannya kepada pabrik pembuangan sampah untuk selalu mengangkut bekas-bekas libah produksi perusahaan kita.?" Tanya Mikoto heran, pasalnya setaunya perusahaan mereka selalu membayar pabrik pembuangan sampah untuk selalu mengangkut bekas-bekas libah produksi perusahaan mereka, dan kini bagaimana bisa limbah-limbah itu bisa sampai keladang-ladang masyarakat.
"Itulah masalahnya pabrik pembuangan sampah mengaku bahwa bulan ini mereka tidak mendapatkan bayaran. Makanya mereka tidak mengangkut bekas-bekas libah produksi perusahaan kita. Aku curiga ada pihak dalam yang menyelewang dana untuk pembayaran pabrik sampah dan dia membuang limbah-limbah perusahaan ke ladang-ladang masyarakat, dan sekarang aku dipanggil tou-san ke kantor untuk menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi dan tou-san meyuruhku supaya perusahaan mengganti rugi kepada masyarakat-masyarakat yang ladangnya terkena dampak limbah perusahaan" Ucap Fugaku penjang lebar.
"Terus nunggu apa lagi.! Kenapa kamu tidak langsung keperusahaan Anata?" Tanya Mitoko yang melihat suaminya bukan pergi kekantor secepatnya malah memilih masih berada di sini.
"Kok aku keperusahaan bagaimana dengan anak-anak aku sudah janji dengan mereka hari ini aku akan menghabiskan waktu bermain dengan mereka."
"Sudah pergilah, anak-anak biar aku yang urus mereka pasti mengerti."
"Tapi~~.." Belum selesai Fugaku bicara Mikoto sudah memotongnya.
"Sudah kau pergi saja kasihan para masyarakat yang ladangnya gagal panen,! Kau tidak perlu khawatir pada anak-anak mereka pasti mengerti." Ucap Mikoto.
"Hn,, baiklah aku pergi dulu kau jaga anak-anak ya, Didik mereka supaya menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab" Ucap Fugaku.
Fugaku mencium kening istrinya yang sudah 11 tahun hidup dengannya sebelum berangkat ke kantor.
"Kau ini apa-apan itu amanah mu,, kau seperti tidak akan kembali lagi saja. Sudah jelaslah aku akan merawat mereka tapi bersama dengan mu" Ucap Mikoto sebal kerena perkataan Fugaku yang menurutnya lebih seperti ucapan perpisahan selamanya dari pada pamitan.
"Tou-san ayo bermain bola bersama!" Ucap Sasuke kecil yang masih berumur 7 tahun, menghampirin ayahnya dengan membawa bola dalam pelukannya dan tak lupa sang kakak Itachi yang lebih tua 3 tahun darinya yang berada dibelakang dia.
"Sasu-chan,,, tou-san harus ke kantor dulu ada urusan penting, Sasu-chan main sama Kaa-san dan Nii-san mu saja ya." Ucap Mikoto menghampirin putra bungsunya.
"Tidak mau pokoknya aku mau main-nya sama tou-san. Lagian tou-san kan sudah janji hari ini akan menemani aku bermain sampai puas" Ucap Sasuke dengan memasang wajah kesalnya.
Fugaku yang mendengar ucapan putra bungsunya berjongkok menyamai tingginya dengan anaknya kemudian mulai berujar "Sasu-chan main sama kaa-san dan Nii-san mu dulu ya hari ini.! Tou-san ada urusan penting hari ini.! Tapi tou-san janji besok tou-san akan bermain sama sasu-chan sampai sasu-chan puas" Ucap Fugaku sambil mengelus-ngelus kepala anaknya.
Tapi sasuke yang di perlakukan seperti itu segera menepis tangan ayahnya "Tou-san selalu saja begitu, Selalu mengingkar janji. Tou-san lebih mementingkan urusan kantor dari pada anak sendiri. Terus apa gunanya aku punya tou-san jika tou-san ku gak pernah ada buat aku, lebih baik aku gak usah punya tou-san lagi." Ucap Sasuke sedikit berteriak.
PLAK.
Mikoto yang mendengar perkataan anaknya langsung menampar pipi anak bungsunya dengan cukup kesar "Apa yang kamu bilang Sasuke, cepat minta maaf pada tou-san mu tidak baik bicara begitu." Ucap Mikoto membentak anak bungsunya
"Kaa-san sama saja seperti tou-san selalu saja membela tou-san, Aku benci kalian, AKU BENCI lebih baik aku gak punya orang tua dari pada punya tapi kalian gak pernah ada buat aku, Pokoknya aku benci sama kalian." Setelah mengatakan itu dengan penekanan di kata Benci sasuke pun pergi berlari meninggalkan Taman tempat ayah,ibu dan kakaknya berada, Dia masuk ke dalam Masion Uchiha. Dia bahkan tidak mempedulikan ucapan kaa-san nya yang memanggil namanya. Sasuke langsung menuju kamarnya mengunci kamar dan mulai menangis di kamarnya "Aku benci kalian, Aku benci kaa-san. Aku benci Tou-san. Tidak ada yang sayang sama ku." Teriak Sasuke dari dalam kamarnya sambil menangis.
.
.
"Sudahlah Anata kau pergi saja ke kantor biar Sasuke nanti aku yang mengurusnya. Dia masik anak-anak jadi wajar kalau dia bersikap seperti itu kau tidak usah memikirkannya lebih baik kau memikirkan perusahaan dulu dan para masyarakat yang ladang-ladangnya terkena ibas limbah perusahaan." Ucap Mikoto pada suaminya.
"Baiklah aku pergi dulu aku titipkan anak-anak sama mu." Ucap Fugaku "Itachi kau jaga ibu dan adik mu ya kalau tou-san tidak ada lagi, Tou-san berangkat dulu." Ucap Fugaku pada anak sulungnya Itachi yang masih ada di antara mereka.
"Hn.. Hati-hati di jalan tou-san" ucap Itachi.
"Kenapa sih kau hari ini Anata kau selalu berucap seperti kau akan meninggalkan kami." Ucap Mikoto sebal saat mendengar perkataan suaminya pada putra sulungnya.
"Aku berangkat dulu, titipkan salam ku pada Sasuke, bilang samanya kalau aku menyayanginya." Ucap Fugaku tidak mempedulikan ucapan istrinya.
Sebelum berangkat Fugaku memcium kening Mikoto untuk yang kedua kalinya dalam pagi ini dan mengacak rambut Itachi setelah itu Fugaku pergi meninggalkan Mansion Uchiha menuju ke kantornya.
"Hati-hati di jalan Anata" ucap Mikoto.
'Kenapa ya perasaan ku gak enak' ucap Mikoto dalam hati ketika melihat mobil suaminya keluar dari Masion Uchiha.
.
.
"Itachi panggil Sasuke di kamarnya.! ajak dia makan malam bersama" Ucap Mikoto setelah selesai menyiapkan makan malam.
"Baiklah kaa-san" Itachi langsung berjalan ke lantai dua tempat kamar sang adik berada.
Setibanya di depan kamar Sasuke, Itachi langsung mengetok pintu kamar Sasuke.
Tok Tok Tok
"Otoutou buka pintu mu,! Kau disuruh kaa-san untuk makan malam." Ucap Itachi agak sedikit berteriak supaya adiknya dapat mendengarnya.
"Aku tidak lapar Aniki, kau saja sana makan duluan," jawab Sasuke dari dalam kamar.
"Wah,, benarkah begitu Otoutou? sayang sekali ya padahal kaa-san hari ini masak tomat yang banyak loh spesial untuk mu" ucap Itachi.
Merasa tidak ada sahut-tan dari Sasuke, Itachi kembali berkata "Kau jangan menyesal ya otoutou kalau tomat-tomat masakan kaa-san aku habiskan semua." Ucap Itachi menggoda adiknya.
Sasuke yang memang belum makan dari tadi siang dan di tambah lagi kakaknya menyebutkan bahwa ibunya banyak memasak makannan kesukaannya tomat.
Sasuke Segera keluar dari kamarnya dan langsung melangkah melewati Itachi menuju ruang makan.
"Woy otoutou kau mau kemana? " tanya Itachi ketika melihat adiknya melangkah menuruni tangga meninggalkan dia di depan pintu kamar sasuke.
"Mau kemana lagi kalau bukan ke ruang makan.! Mana sudi aku membiarkan kau memakan semua tomat-tomat masakan kaa-san, dan sebaiknya kau cepat keruang makan jangan berdiri di situ saja atau kau lah yang tidak akan dapat memakan tomat masakan kaa-san hari ini." Ucap Sasuke.
Itachi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya, Kalau sudah menyangkut makanan kesukaannya tomat, sasuke selalu saja tidak ingin membaginya dengan siapapun.
.
.
"Kaa-san,, Tou-san sudah pulang?" tanya Sasuke ketika sudah tiba diruang makan dan duduk di bangkunya dengan disusul Itachi duduk di sebelah kanannya.
"Tou-san masih ada kerjaan di kantor jadi tou-san belum pulang" jawab Mitoko.
"Selalu saja Kerja,Kerja,Kerja kapan sih tou-san punya waktu untuk kita. Bahkan hanya untuk makan malam besama kita saja tou-san tidak sempat." Keluh Sasuke.
"Sudahlah Sasu-chan. Tou-san kan kerja untuk Sasu-chan juga,! Lebih baik Sasu-chan cepat makan, Kaa-san masakin makanan kesukaan Sasu-chan. Lihat itu nii-san mu uda makan duluan kau mau makanannya di habiskan Nii-san mu" Ucap Mitoko.
Semantara Itachi yang dari tadi melihat adik dan ibunya bicara memutuskan untuk makan duluan tidak mempedulikan apa yang di bicarakan adik dan ibunya.
Sasuke melirik ke sebelah kanannya tempat kakaknya duduk dan sedang asik makan tanpa mempedulikan dia dan ibunya.
Sasuke langsung mengambil piring dan menyusul kakaknya makan sebelum semua makanan di habiskan oleh Itachi.
.
.
Selesai makan malam Itachi dan Sasuke pergi kekamar mereka masing-masing untuk tidur.
Selang beberapa jam Itachi tidur tiba-tiba dia terbangun karena merasakan haus, tidak mendapati air minum di dalam kamarnya. Itachi memutuskan untuk mengambil air minum yang barada di dapur. Tapi saat dia melewati ruang tamu Itachi melihat ibunya sedang duduk di sofa ruang tamu. Di liriknya jam dinding yang ada didekat ruang tamu jam sudah menunjuk'kan pukul 00:30 pm.
'Apa yang dilakukan kaa-san malam-malam begini duduk sendiri di sofa ruang tamu' batin Itachi.
Itachi yang melihat ibunya memutuskan untuk menghampirin ibunya terlebih dahulu sebelum kedapur "Sedang apa kaa-san duduk di sofa tengah malam bigini" Tanya Itachi ketika dia sudah berada di belakang tempat ibunya duduk.
Merasa ada yang berbicara dengannya Mitoko melihat Itachi yang sudah ada di belakangnya "Apa yang kau lakukan malam-malam begini Itachi.? Cepat kembali kekamar mu besok kau bisa ketinggallan sekolah jika kau belum tidur sekarang" Ucap Mikoto tidak menjawab pertanyaan anaknya.
"Aku tadi mau kedapur mau mengambil air minum tapi aku melihat kaa-san duduk di sofa tengah malam begini" ujar Itachi "Sebenarnya apa yang kaa-san lakukan tengah malam begini .? Kenapa kaa-san tidak kekamar kaa-san?." Ucap Itachi lagi.
"Kaa-san sedang menunggu tou-san mu pulang. Sudah sana katanya mau mengambil air minum. Setelah itu kau langsung kekamar mu tidur" Ucap Mikoto.
"Baiklah kaa-san" Setelah mengatakan itu Itachi pun kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk mengambil air minun setelah itu langsung menuju ke kamarnya.
Setelah beberapa saat Itachi kembali ke kamarnya Mikoto masih setia duduk di sofa ruang tamu menunggu suaminya pulang. Tak terasah hari semangkin larut jam sudah menunjukkan pukul 02:00 pm kantuk pun mulai menyerang Mitoko, akhirnya Mikoto tertidur di sofa ruang tamu.
.
.
Hari masih terlalu pagi jam masih menunjukkan pukul 05:30 tapi Mikoto terpaksa terbangun ketika di dengarnya telpon rumah berbunyi, Mikoto menghampirin telepon rumah untuk menjawab panggilan.
"moshi-moshi, dengan siap ini?" tanya Mikoto ketika mengangkat telpon.
'Apa benar ini kediaman bapak Fugaku Uchiha' tanya orang di sebrang telepon sana.
"Ya benar, saya istrinya ada perlu apa ya dan anda ini siapa?" Tanya Mikoto pada si penelpon.
'Saya dari pihak kepolisian saya ingin menyampaikan bahwa mobil yang dikendarai suami anda mengalami kecelakaan jatuh kejurang dan suami anda dinyatakan meminggal dunia'
Mikoto yang mendengar itu melepaskan gengaman telponnya hingga terjatuh ke lantai, Mikoto merasakan kaki lemas seperti tidak memiliki tenaga lagi untuk menopang tubuhnya pandangannya buram hingga akhirnya dia jatuh pingsan.
.
.
Mikoto membuka matanya lantaran sinar matahari yang mengenai wajahnya. Objek yang pertama di lihatnya adalah wajah putra-putranya yang terlihat khawatir.
"Kenapa kaa-san ada di kamar?" Tanya Mikoto.
"Tadi kaa-san pingsan di ruang tamu jadi aku dan Aniki membawa kaa-san ke kamar." Ucap Sasuke "Sebenarnya apa yang terjadi kenapa kaa-san sampai pingsan.?" Tambah Itachi
Mikoto yang mendengar perkataan anaknya teringat kejadian tadi pagi pada saat polisi mengabarkan bahwa suaminya telah meninggal , Tanpa Mikoto sadari air matanya tumpah dengar derasnya di kedua pipinya.
Itachi dan Sasuke yang melihat ibunya menangis panik sendiri tidak tau apa sebab ibunya menangis.
"Kenapa kaa-san menangis.?" Tanya Itachi "Siapa yang membuat kaa-san menangis biar Sasu hajar orang itu" Ucap Sasuke memenangkan ibunya sambil menunjuk-nunjuk dirinya.
"Hiks Hiks Hiks T-Tou-san k-kalian," ketika Mikoto mengatakan itu seketika itu pula Sasuke menghentikan gerakan'nya yang menunjuk-nunjuk dirinya dan langsung bungkam tidak berani berkata apa-apa lagi "Hiks Hiks T-Tou-san kalian kecelakaan mobilnya jatuh kejurang dan polisi mengatakan bahwa tou-san kalian meninggal dunia" Ucap Mikoto sambil menangis.
"Kaa-san berbohong-kan? tou-san tidak meninggal kan kaa-san? tou-san masih hidup kan kaa-san?" Tanya Itachi beruntun menahan agar air matanya yang sudah menumpuk di pelupuk matanya tidak terjatuh membasahi bumi.
Mikoto menggelengkan kepalanya kemudian mulai berujar lagi "Hiks Hiks Kaa-san tidak bohong tou-san kalian sudah tidak ada lagi di dunia ini dia sudah meminggalkan kita Itachi" ujar Mikoto.
Itachi yang mendengar perkataan ibunya tidak dapat lagi menahan air matanya yang ingin keluar dari matanya dia kini menangis menunjukkan sisi lemahnya pada adik dan ibunya.
"TIDAK,, Tou-san masih hidup tou-san sudah janji hari ini akan bermain dengan ku Jadi tou-san gak mungkin meninggal" Teriak Sasuke. Langsung melangkah-kan kakinya menuju kamarnya untuk menumpahkan semua air matanya yang sudah dia tahan dari tadi.
.
.
Hari ini kediaman Uchiha dipenuhi dengan seluruh pegawai perusahaan Uchiha Crop yang berada di kediaman Uchiha. Tapi mereka bukan ingin bersenang-senang. Malah sebaliknya Mereka datang hanya untuk mengenang dan berduka lantaran sang Direktur perusahaan Uchiha Crop, Fugaku Uchiha yang terkenal sangat baik kepada pegawai-pegawainya telah meninggal dunia.
Diantara kerumunan orang banyak terlihat seorang wanita dengan 2 orang laki-lakinya yang paling berduka diantara orang-orang yang berada disana, Ya dialah Mikoto Uchiha dan kedua anaknya Itachi Uchiha dan Sasuke Uchiha.
Setelah pulang dari tempat pemakaman Fukagu, Kediaman Uchiha terlihat sunyi senyap seakan tidak berpunghuni. yang terdengar hanyalah isak tangis dari Mikoto dan kedua anaknya. Setelah selesainya pemakaman Fugaku para pegawai memutuskan untuk kembali ke kantor melanjukkan pekerjaannya, Kini hanya tinggal Mikoto, Itachi dan Sasuke yang berada di rumah yang sangat besar tersebut. Sampai seorang laki-laki yang sudah berumur sekitaran 70-an menepuk bahu Mikoto kemudian mulai berujar.
"kau yang sabar Mitoko relakan Fugaku pergi, Aku tau kau sangat terpukul atas kematian Fugaku akupun demikian. Tapi setidaknya cobalah untuk tegar menghadapi semua ini demi anak-anak mu. Lihat anak-anak mu mereka masih membutuhkan kasih sayang mu. Bagaimana mereka bisa tegar atas kematian Tou-san mereka semantara kaa-san mereka saja masih menangis. Jadi cobalah untuk tegar di depan mereka" Ucap Madara Uchiha ayah dari Fugaku Uchiha. Madara sebenarnya sangat terpukul atas kepergian anak ke sayangnya dengan cara memdadak seperti ini, tapi dia berusaha bersikap tegar untuk menjadi contoh bagi menantu dan cucu-cucunya.
Mikoto yang mendengar perkataan ayah mertuanya melihat kedua anaknya yang masih menangis, Mikoto segera menghapus air matanya dan langsung memeluk kedua anaknya. Benar kata mertuanya tidak ada gunanya dia terus menangis, toh jika dia menangis walau pun selama 100 tahun suaminya juga tidak akan pernah kembali lagi ke dunia ini. Jadi dia harus tegar demi anak-anak nya.
"Rawat anak-anak mu dengan kasih sayang mu supaya mereka menjadi lelaki yang dapat membanggakan seperti tou-san mereka." Ucap Madara lagi.
"Ya tentu tou-san aku akan menjaga mereka walau nyawaku taruhannya,,, Arigatou tou-san" ucap Mikoto.
"Hn,,Kalau begitu aku harus pulang dulu Mikoto masih ada urusan yang harus aku urus" Ujar Madara.
"Ha'i,,kalau begitu mari saya antar kedepan tou-san" Ucap Mikoto.
"Tidak perlu,,! kau di sini saja jaga anak-anak mu aku bisa pulang sendiri" ucap Madara, setelah mengatakan itu Madara langsung melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kediaman menantunya menuju rumahnya.
Tanpa mereka sadari ada sosok seorang laki-laki yang dari tadi memperhatikan mereka dari balik tembok dengan tersenyum atau lebih tepatnya dibilang menyeringai meyaksikan Mikoto dan kedua anaknya 'Penderitaan kalian baru akan dimulai.' Gumam laki-laki tersebut.
.
.
TCB
.
.
Kritik dan Saran akan author terima dengan lapang dada. Silakan di review setelah membaca fic author yang abal-abal ini.
Salam hangat dari saya untuk para Senpai dan Reader
OnyxLevender
.
Mind to RnR
.
