Hai minna, maaf saya tidak update lagi fanfic "Taiyo High School" lebih tepat lagi BERHENTI. Namun silakan sedih, karena fanfic saya yang standar tentang sekolah telah update! Jadi silakan nikmati sendiri.

Disclaime: Masashi Kishimoto

Warning: Terdapat kejelekan fanfic!

Udah berikutnya nilai sendiri!

Don't Like? Don't Read!

.

.

.

Ch 1: Pembukaan

Bahwa sesungguhanya kemerdekaan itu ialah… Eh maaf author nyasar.. Silakan nikmati!

"GESER COEG!"

"INI DAH SEMPIT A*JI*G! SALAHIN TUH PANT4T LO YANG GEDE ITU JING!"

"HEI SITU JANGAN BERISIK! KECUALI KALIAN MAU IBU LEMPAR PENGHAPUS!"

"HIDAN NIH, SENSEI!"

"APA MAKSUD LO TAI?! MAU NGAJAK BERANTEM LO!"

"BOLEH! AYO GUE TUNGGU DILAPANGAN!"

"HEI! HIDAN, JAE! KAMU KELUAR DARI PELAJARAN IBU! SEKARANG!"

"Ta-tapi bu…"

"GAK ADA TAPI! KELUAR SEKARANG!"

"Ck.. Ini gara-gara lo Jae!"

"Apaan lo?! Ini gara-gara lo T IK!"

"A*JI*G LO!"

Sfx: BAK.. BUK.. BAK.. BUK.. PAMINTAPULSA.. BUK.. BUK..

"HEI!"

Ya.. Disinilah kami. Berada di sebuah tempat pendidikan formal. Dimana para pengajar dan pelajar berada di tempat ini. Atau disebut sebagai sekolah! Hal ini dikarenakan sebuah ajakan dadakan dari ketua ketusuk percing besi..

Flesbek….

"Ada Line!" suara berasal dari smartphone milik ketua pierchingan yang sedang tidur pake kolor.

"Ada Line!" Lagi! Suara itu muncul lagi.

"Ada Line!"

"ADA LINE COEG! CEPET BANGUN DAN CEK LINE ELO KETUA JOMBLO!" alarm Line tersebut berubah drastis menjadi alarm penusuk hati yang membuat orang pertama terbangun.

"Iya.. Iya gue cek…" ketua tersebut langsung bangkit dan mengambil smartphonenya dan mengecek pesan yang masuk.

"Hmm… Undangan masuk sekolah? Bodo amat, mending gue molor lagi." Ketua itu langsung merebahkan dirinya di pulau kapuk dan mencoba untuk membuat pulau lagi diatasnya. #IYKWIM.

"UAPAAAAAAAAAAAAAA!?" dia langsung shock dan buru-buru pake kostum umum miliknya dan langsung mendatangi aula di markas mereka.(Ini kok rasanya dimana-mana, kalo shock suka telat? Mainstream dasar!)

Scene: Tempat berkumpulnya Akatsuki

Waktu: Biar tuhan yang atur

"Kenapa pagi-pagi buta begini kau membanguni kami sih, ketua?" keluh Deidara yang masih memiliki kantung mata.

"Iya nih. Baru aja aku mau dicium Avril dalam mimpi!" kali ini si ikan yang mengeluh.

"Aduh kalian ini banyak tingkah sekali sih! Kalo kalian masih aja berisik gak akan aku mulai deh!" ujar si ketua yang udah mau naik darah.

"Ya udah! Cepet mulai! Rese amat sih!" ujar Sasori yang udah gak sabar mau mendengar yang akan disampaikan.

"Jadi gini… Kita mulai besok AKAN SEKOLAH!" Seru Pain dengan semangat pahlawan.

"Oh.." para Akatsuki minus Pain hanya ber-oh ria dan berekspresi datar.

"Loh? Kalian gak kaget?" tanya Pein dengan muka bingun dan berantakan.

"Gak kok." Jawab Akatsuki bareng.

"TIDAKK! KENAPA?" seru Pein ala habis ditolak gebetan.

"Kamu terlalu baik buat aku."

"Sekolah itu membosankan."

"Enak tinggal dimarkas aja."

"Sekolah itu apa ya?" tanya Tobi dengan muka polos.

"Aduh, Tobi. Sekolah itu adalah tempat pendidikan formal, hm!" ujar Deidara.

"Pendidikan gimana Dei-senpai?" tanya Tobi lagi dengan muka WATADOS.

"Jadi gini…."

50 menit kemudian…

"Gimana.. Hosh.. Hosh..? Udah paham?" tanya Deidara sambil terengah-engah karena habis menjelaskan tentang sekolah.

"Gak Dei-senpai. Bisa tolong ulangi?" ujar Tobi polos.

"TOBII! LU MAU MASUK LUBANG KUBUR SEKARANG YA!?" ancam Deidara 'sambil menyiapkan bom andalannya.

"HUWAA GAK MAU SENPAI! AMPUNI SAYA!" ujar Tobi sambil berlari dari kejaran Deidara.

"Deidara, tenanglah sedikit!" Sasori menenangkan Deidara.

Setelah berlama-lama kemudian…

"Jadi gimana ada yang setuju kita sekolah?" tanya Pein.

"GAK!" jawab Akatsuki kompak.

"Baiklah kalo begitu kita gak jadi sekolah."

"OK!"

Tamat…

Editor:" WOI AUTHOR NI CERITANYA KOK MALAH GINI SIH?!"

Kucing(author):" HUWAA AMPUNI SAYA EDITOR SAYA HANYA BERCANDA."

Back to story…

"Baiklah, jadi apa kalian setuju jika kita akan sekolah?" tanya Pein kepada anak buahnya.

"Hei Itachi kau punya AS hati?" tanya Hidan.

"Aku gak punya." Jawab Itachi.

"Jack 4!" seru Konan sambil menaruh empat buah kartu Jack.

"Tidak itu bomb!" seru Deidara.

"AH aku kalah!"

"Muahahaha!" tawa Konan dengan penuh kemenangan.

"Ikut dong main reminya!" ujar Zetsu sambil menghampiri rombongan main remi.

"Gak boleh udah pas 4 orang!" Tolak Hidan.

"HEI KALIAN! DARI TADI DENGERIN GAK SIH?" teriak Pein yang dari tadi udah gerah ngeliat anak buahnya.

"Iya kami denger kok. Kami setuju masuk sekolah." Ujar Akatsuki kompak.

"Yaudah, deal nih kita masuk sekolah?" tanya Pein yang kurang yakin.

"Iya! Deal kok!" ujar Akatsuki kompak.

"Aku gak yakin kalo mereka mau masuk sekolah.." batin Pein sambil melihat anak buahnya yang sedang asik sendiri.

Keesokan paginya…

"Gak, gak, gak, gak kuat.. Gak, gak gak kuat! Aku gak kuat sama playboy, playboy!" alarm Pein berbunyi dengan kerasnya sehingga membuat Pein terbangun setelah alarm tersebut berbunyi selama 10 menit.

"UWAAA… UDAH JAM 6.40!" teriak Pein setelah melihat jam yang ada di smartphonenya.

"BANGUNN WOII!" Pein langsung membangunkan anak buahnya yang sedang molor di atas pulau kapuk(kasur).

Secara spontan anggota Akatsuki langsung terbangun dan berebutan kamar mandi.

"Aku duluan!"

"Aku!"

"Bukan, aku duluan!"

"Ya udah gini aja biar adil kita tentuin pake hom pim pa saja." Usul Kakuzu.

"Yah.. Tobi dah bosen senpai! Mendingan pake kartu aja!" usul Tobi.

"Iya deh tapi kartunya dimana?" tanya Kakuzu.

"Tadi rasanya ada di ruang tengah." Jawab Zetsu sambil mikir.

"Ya udah gini aja, kita hom pim pa. Yang kalah ngambil kartu." Usul Hidan yang disertai anggukan dari anggota Akatsuki minus Konan.

"UDAH REPOT AMAT SIH! LANGSUNG HOMPIMPA SAJA!" protes Konan.

Setelah berlama-lama kemudian…

"Gimana nih? Gak ada yang tinggal , kan?" tanya Konan.

"Gak ada nih!" ujar anggota Akatsuki serempak.

"Baiklah yuk kita langsung ke sekolah!"

"HAJAR HAJA HAYUK!"

~To Be Kontinyu~

Hai minna, akhirnya fanfic ini terbit. Walaupun fanfic ini kurang peminat, tapi saya akan tetap menjalankannya.

Baiklah jika ada yang ingin mendaftar OC, silakan daftar lewat PM/ Reviews. Semua peran author terima, bahkan peran jadi tukang sedot WC sekalipun.

Contoh mendaftar OC:

Nama: Instant No Ramen (jenis kelamin)

Kelas: XI IPA 2

Ciri-ciri: pokoknyo Cowok

Cerita/Sifat: sifatnya buruk. Dulu jadi tukang penjual boraks keliling

Sudah itu saja

Sekali lagi mohon dukungan, pujian, kritik dan saran.

Terima kasih untuk Jade Owrah, saya jadi lebih bersemangat karenanya.

Maaf jika fanfic ini terlalu pendek, chapter berikutnya bakalan panjang kok.