Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pair: SasuFemNaru

Warning: Typo(s), AU, FemNaru, Alur Cepat(maybe), EYD not perfected, Gender Switch.

Chapter 4

~Selamat Membaca~

Naruto kini tengah membersihkan ruangan tamu dengan Vacum Cleaner dan untuk Sasuke sendiri dia tengah membaca majalah yang diberikan oleh Kiba, dan anehnya lagi majalah yang dibacanya saat ini berisikan 'gosip-gosip' hangat mengenai kehidupan asmaranya, dia bingung bagaimana bisa para paparazi itu membuat cerita semacam ini seingatnya dirinya bahkan tak pernah dekat dengan yang namanya perempuan.

Sasuke melirik kearah Naruto dari balik majalahnya. "Yang bersih Dobe, jika menggunakan Vacum Cleaner saja tidak bersih lebih baik berhenti saja."

Naruto mematikan mesin Vacumnya lalu berdiri menghadap Sasuke. "Ini juga sudah bersih Dasar Teme, lagipula kau tidak bisa memecatku karena majikanku itu Itachi-san."

Sasuke menggetarkan giginya. Hei, bukankah dia pemilik rumah ini tapi kenapa seperti dia yang bukan majikan disini.~Sial.

Sasuke menutup majalahnya lalu meletakannya diatas meja. "Sekarang kau pergi ke dapur dan buatkan aku makanan." Ucap Sasuke.

"Hm... sepertinya aku ingat dengan orang yang bilang bahwa masakanku itu tidak enak dan tidak ingin memakannya, tapi kenapa sekarang dia menyuruhku untuk membuatkannya makanan." Naruto berpura-pura memegang dagunya sambil melihat keatas, berusaha untuk menyindir Sasuke.

"Dobe..."

Naruto tertawa mendengarnya. "Hehe... baiklah Tuan Teme." Naruto meletakkan kembali Vacum Cleaner kedalam gudang lalu pergi kearah dapur tepatnya kearah lemari es lalu membukanya.

Sweatdrop

'Jarang memasok sih jarang memasok, tapi tidak sampai seperti ini juga kan?.' Batin Naruto miris, kenapa? bagaimana tidak. Lemari Es didepannya saat ini benar-benar kosong hanya ada minuman soda yang bertengger disana.

Dia bingung

Selama ini Sasuke itu makan apa?

Naruto kembali keruang tamu, Sasuke yang melihat Naruto kembali berpikir bahwa makanannya sudah siap.

"Mana makananku Dobe?." Ucap Sasuke sambil mengangkat tangannya.

"Ini makananmu." Tanpa disangka Sasuke Naruto malah meletakkan sebuah minuman soda diatas meja.

"Kau gila ya Dobe?, inikan soda bukan makanan." Sasuke mengangkat kaleng sodanya keatas.

"Kau yang gila Teme, bagaimana mungkin aku bisa membuat makanan kalau Lemari Es-mu kosong tanpa ada satupun bahan makanan." Naruto melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ck bukannya sudah kubilang aku jarang memasok bahan makanan."

"Jarang sih jarang tapi bukan sampai kosong seperti itu." Tunjuk Naruto kearah Lemari Es dapur, dirinya saja kalau memiliki uang lebih langsung pergi ke pasar untuk mengisi stok bahan dirumah.

Sasuke berdiri dari sofanya. "Sudah kukatakan aku jarang makan dirumah."

Fix, jarang darimananya selama ia bekerja disini ia tak pernah melihat Lemari Es itu penuh dengan bahan makanan, kecuali pertama ia datang kesini dan itupun hanya tersedia beberapa buah wortel dan tomat yang memaksanya untuk membuat sup. Dan Naruto terpikirkan akan satu hal.

Bagaimana Sasuke memasak makanannya selama ini?.

"Daripada kita ribut seperti ini, lebih baik aku pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan, Berikan kartu kreditmu." Naruto menengadahkan tangannya kearah Sasuke.

"Ck."

Sasuke memutar kedua matanya ia pun merogoh sakunya lalu mengeluarkan kartu kreditnya dari dalam dompet.

"Jangan lupa wortel dan tomatnya."

Naruto menghela nafas. "Aku tahu."

#Di Supermarket

"Hm... sebaiknya aku juga membeli beberapa ramen, Stok dirumah kan sudah habis." Naruto pun menuju sisi Supermarket yang menyediakan aneka ragam makanan instan, mengambil lima buah cup ramen dan memasukkannya ke Troli.

"Tadaima."

Sasuke yang tengah menonton Televisi melirik kearah pintu depan dan melihat Naruto yang kini membawa dua plastik belanjaan disana.

Naruto langsung pergi menuju dapur dan berniat untuk mencuci sayuran yang dibawanya, sedangkan Sasuke sendiri melihat Naruto yang pergi ke dapur berniat untuk mengikuti gadis itu.

Naruto mengambil sayuran yang ada didalam plastik belanjaannya lalu mencucinya di keran dan meletakkan satu-persatu diatas piring.

Sasuke yang berada di daun pintu menatap kearah satu buah kantong plastik berwarna putih yang masih terlihat rapih diatas meja.

"Ini apa Dobe." Sasuke membuka kantong plastik itu.

Naruto sendiri yang mendengar ucapan Sasuke melirik kearah belakang.

"Ah itu adalah Ramen yang kubeli untuk stok di rumah."

Sasuke mengernyit bingung. "Ramen? Kenapa kau hanya membeli ini?."

"Yah mau bagaimana lagi, uangku hanya cukup untuk membeli itu hehe." Sasuke menaikkan alis matanya. "Bukannya kau membawa kartu kreditku?."

"Oh iya aku lupa mengembalikannya, sebentar..." Naruto merogoh sakunya lalu mengeluarkan kartu kredit Sasuke dari sana. "Ini kartu kreditmu."

"Bukan itu maksudku, kenapa kau tak membeli bahan makanan untuk dirimu sendiri dengan kartu itu?." Ucap Sasuke.

"Bukankah sudah pernah kukatakan, aku menerima uang jika itu hasil kerjaku." Naruto menyerahkan kartu kredit itu ke Sasuke.

"Hah baiklah." Sasuke merogoh sakunya lalu mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar yen dari sana.

"Ambil ini." Sasuke menyerahkan lembar yen tersebut kepada Naruto.

"Apa maksudnya ini Teme?." Naruto mengangkat uang yang diberikan Sasuke, tak mengerti maksudnya.

"Anggap saja itu adalah gajimu bekerja disini." Ucap Sasuke, Naruto yang mendengar ucapan Sasuke menyernyit.

"Majikanki itu Itachi-san Teme, dia menggajiku satu bulan sekali. Jadi kau tak perlu menggajiku lagi."

"Anggap saja itu gaji tambahanmu, bagaimana hm..."

Naruto menghela nafas. "Hah... baiklah aku terima." Sasuke tersenyum lalu memasukkan kembali dompetnya ke saku. "Gunakanlah uang itu untuk membeli bahan makanan yang lebih layak. Dan sekarang cepatlah buatkan aku makanan aku sudah menunggu dua jam lamanya."

"Baiklah Tuan Teme." Naruto berpose seperti tentara yang hormat kepada tuannya membuat Sasuke tersenyum. Sasuke kembali keruang tamu melanjutkan acara menonton TV-nya.

Sepertinya mereka berdua terdengar lebih akrab saat ini.

To Be Continued

*Maaf ya kalau saya udah lama gak update, kena Writer Block soalnya hehe dan untuk word yang pendek... segini aja dulu takut nyasar kalau banyak-banyak #Alasan Author. Dichapter depan Itachi bakal ngasih tahu Sasuke kalau pestanya bakal dipercepat. Tetap tunggu ya:-)

Terima Kasih untuk Review, Fav dan Follownya. :D