Yo! Minaaa... *teriak pake toa*

Uzu-chan kembali lagi nih...

Tapi bukan dengan fic sebelumnya, ini adalah fic kedua saya.

.

.

.

Kebetulan lagi kepikiran gimana ya jika Hinata bersifat Tsundere? Maka ter lahirlah fic gaje ini...

Yang nunggu fic sebelumnya tenang saja, itu juga akan di lanjut kok.

Ok gak usah banyak omong. ini dia...

.

.

.

.

.

.

Konoha City 07:00 AM

.

.

.

.

Disalah satu rumah megah bergaya eropa berlantai dua, terlihat tiga sosok (?) manusia tengah melakukan sarapan pagi di ruang makan.

"Kaa-san, aku mau pindah sekolah..." Ucap seorang pemuda beririskan Blue Sapphire seindah langit biru tanpa awan yang bernama lengkap Namikaze Naruto.

"Memangnya ada apa dengan sekolahmu?" Sahut wanita bersurai merah yang di panggil Kaa-san oleh Naruto atau bernama (Uzumaki) Namikaze Kushina.

"Hah~ aku bosan karena semenjak di Junior High School sampai sekarang, mereka terus yang kutemui..." Jawab Naruto di iringi menyuapkan sendok dengan nasi dan lauk ke dalam mulutnya. Sedangkan sang Kaa-san yang sudah mengerti apa maksud dari putra semata wayangnya tersebut, menganggukkan kepala dan memakan makanannya.

"Kalau menurut Kaa-san terserah, asalkan kau nyaman dan bisa belajar dengan benar supaya bisa meneruskan Namikaze Corp yang sekarang ada di tangan Tou-san mu.." Kushina kembali menyuapkan sendok ke dalam mulutnya.

"Coba kau tanyakan kepada Tou-san mu..."

Naruto mengambil gelas berisikan susu putih dan meminumnya.

"Tou-san..." Memanggil Tou-san nya dengan raut wajah memohon.

"Hahh~..." Sang Tou-san yang diketahui bernama Namikaze Minato tersebut menghela nafas. Ia meletakkan koran yang sedari tadi dibacanya, kemudian menyesap kopi yang sudah dibuatkan istrinya tadi.

"Boleh..." "Be..benarkah?" Seketika juga wajah Naruto berbinar.

"Ya, asalkan dengan satu syarat-" "Apa syaratnya?!" Tanya Naruto antusias dan tidak sabaran.

"Asalkan kau bisa peringkat pertama di ujianmu bulan depan"

.

.

.

.

.

.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : OOC, Typo(s), No EYD, Gaje, Abal, Membosankan, Mungkin ide pasaran, Jauh dari kata sempurna, dll.

.

.

.

.

~Don't Like? Don't Read!~

.

.

.

RnR

.

.

.

Love At First Sight

.

.

.

Konoha City 06:50 AM

Di salah satu sekolah yang berada disana atau yang bernama KHS (Konoha High School). Terlihat suasana di salah satu kelas, lebih tepatnya kelas XI-A. Suasana di sana cukup ramai karena hampir semua siswa-siswi sudah datang dan hanya beberapa saja yang belum datang.

TAP TAP BRUK

Seperti siswi satu ini, ia bersurai Indigo sepinggang dan beririskan Lavender Amethsyt yang baru saja datang dan langsung duduk disalah satu bangku dengan seorang gadis bersurai merah muda seperti permen kapas dan beririskan Emerald.

"Ohayou Hinata-chan, tidak biasanya kau berangkat siang..." Sapa gadis berisis Emerald tersebut kepada Hinata -nama siswi di sampingnya yang baru saja datang- dengan senyum manis miliknya.

"Ohayou Sakura, semalam aku tidak bisa tidur" Balas Hinata datar, lalu ia menyangga kepalanya menggunakan kedua tangannya.

"Hah~ kau ini Hinata-chan, bisakah kau menghilangkan sifat Tsundere mu?!" Ujar Sakura cemberut.

"Memangnya kenapa?!" Tanya gadis Indigo itu sinis.

"He..hehe, tidak apa-apa kok" Sakura tertawa canggung dan menggaruk bagian belakang kepalanya yang mendadak gatal. 'jika kau tidak berubah mungkin tidak ada laki-laki yang mendekatimu...' Batinnya

Heh, kau tidak tahu Sakura? Bahkan seorang Prince Of KHS Uchiha Sasuke yang sekarang menjadi kekasihmu itu pernah mencoba untuk menjadikan Hinata sebagai kekasihnya. Namun naasnya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak kepada Uchiha bungsu itu, dan akhirnya ia menjadi di ceramahi oleh Putri Sulung dari Hyuga Hiasi itu.

.

.

.

KHS 08:00 AM

CKLEK

Terlihat seorang siswa KHS baru saja keluar dari ruangan yang bertuliskan Tsunade Room. Ia keluar dengan wajah sedikit cemberut dan rambut pirangnya yang berantakan.

"Huh, dasar! kepala Sekolah Pasti semuanya sama!" Gerutu siswa tersebut atau yang bernama Namikaze Naruto.

"Padahal aku sudah berangkat pagi, tetap saja terlambat masuk kelas"

TAP

Naruto menghentikan langkahnya ketika melihat pertigaan koridor dihadapannya. 'Shit! lengkap sudah penderitaanku sekarang!' Batinnya frustasi.

Sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak kepadamu Naruto. Dimulai dari masuk ke dalam Tsunade Room dan diceramahi hampir satu jam lebih disana, dan sekarang kau baru ingat bahwa belum menanyakan dimana letak kelas baru yang akan kau masuki.

'kiri? kanan? kiri? kanan?' Pikir Naruto bingung. "Hahh~ kanan saja.."

Akhirnya ia pasrah dan berjalan ke arah kanan. Namun...

BRUKK

"Kyaa-hmph"

Ia menabrak seorang siswi dan membuatnya terjatuh bersama. Lebih parah lagi, posisi jatuhnya yang menipa tubuh siswi tersebut dengan bibir saling bersentuhan. Sukses membuat keduanya membelakakan mata terkejut.

Namun tanpa pikir panjang, putra tunggal Namikaze itu menutup matanya perlahan dan menikmati apa yang sedang terjadi. Ia lalu menggerakkan tangan kokohnya mencoba menyentuh pipi putih dibawahnya. Sukses, perbuatannya itu membuat sang gadis bersurai indigo tersebut memejamkan matanya perlahan.

Namun sebelum iris Lavender Amethsyt nya tertutup sempurna, ia merasakan ada tangan yang menyentuh pipi kirinya. Ia lalu sadar, dan tanpa pikir panjang langsung mendorong tubuh laki-laki di atasnya. Membuat sang empu terduduk di lantai sedikit keras dan mengaduh.

Dengan cepat gadis yang bernama Hyuga Hinata itu berdiri, Naruto juga ikuti berdiri.

"Apa yang kau lakukan!" Bentak Hinata. Naruto balik melihatnya.

DEG

'k..ka..kawaii...' Pikir Naruto. Walaupun menatapnya tajam, tapi dengan pipinya yang sedikit merona itu membuatnya terlihat... terlihat... Hahh~ Naruto sendiri bingung bagaimana mengatakannya.

"Eh, gome-" "Bukankah kau punya mata?!" Belum sempat Naruto menyelesaikan ucapannya, gadis Indigo itu sudah membentaknya kembali.

"Gome-" "Gunakan matamu jika sedang berjalan!"

"Gomen Sen-" "Dasar tidak tahu diri!" Arghhh~ mau tidak mau Naruto jengah, karena ucapannya selalu saja diacuhkan dan malah terus membentaknya.

GREB BRUK

Ia langsung mendorong Hinata ke tembok, dan mengurungnya dengan tubuh kekar dan kedua tangannya. Beruntung juga tinggi badannya yang melebihi tinggi badan sang Senpai. Dan tentu saja tindakan itu membuat sang empu terkejut.

"Apa yang kau lakukan?!" "Aku melakukan ini karena kau terus memotong ucapanku!" Ujar Naruto. Hinata hanya mendengus.

.

.

.

.

.

"Aku menyukaimu, Will you be my girl?" Tanya Naruto menatap iris Lavender Amethsyt di hadapannya dengan intens.

Apa? Hinata cengo mendengar apa yang diucapkan pemuda itu. Apakah ia tidak salah dengar?

Ia lalu menatap balik Blue Sapphire di hadapannya. Pemuda yang baru saja menabrak dan mencuri First Kissnya yang selama ini ia jaga, bahkan ia sendiri belum pernah melihatnya. Sekarang disini, berada di hadapannya menyatakan cinta dan meminta dirinya untuk menjadi kekasih pemuda pirang beririskan Blue Sapphire itu? Yang benar saja! Tidak mungkin ia menerimanya!

"Apa aku tidak salah dengar?" Tanya Hinata dengan nada yang meremehkan.

"Tidak, aku menyukai- bukan, mencintaimu. Will you be my girl?'' Ulang Naruto.

Kali ini ia lebih serius, terlihat dari tatapan mata dan juga suaranya yang sedikit tegas.

Hening...

Terdiam dengan posisi masing-masing cukup lama. Gadis Indigo itu baru menyadari bahwa Blue Sapphire di hadapannya itu sangat mempesona. Iris Blue Sapphire, kulit Tannya, di tambah tiga garis halus di kedua pipinya.

'Tampan' Pikirnya. Tapi akhirnya ia sadar dari pesona pemuda di hadapannya dan menyadari sesuatu.

"Sampai kapan kau menghalangiku? aku akan kembali ke kelas karena sedang ada pelajaran" Tanya Hinata dingin dan mencoba untuk menganti topik pembicaraan.

"Jangan mencoba untuk mengganti topik pembicaraan dan melarikan diri..." Putra Namikaze tunggal tersebut mulai mengeluarkan godaannya.

"Apa maksudmu melarikan diri hah! Kelasku memang sedang masuk, dan aku sudah terlalu lama di sini!" Nada ketus sang gadis Indigo mulai keluar.

"Kalau begitu jawab dulu-" "Tidak, aku tidak mau!" Jawab Hinata cepat.

"He~ benarkah?" Naruto menaik-naikkan sebelah alisnya.

"Ugh, kau ini menyebalkan. Sudah pergi!" Hinata mendororong tubuh di hadapannya, namun yang di dorong sama sekali tidak bergerak.

"Aku tidak akan pergi sampai kau mau menjadi kekasihku" Hinata berdecak sebal. "Sudah kubilang aku tidak mau menjadi kekasihmu! Tidak akan pernah, walaupun kau terus memaksaku!

"Berani berjanji?" Naruto mengarahkan jari kelingkingnya ke hadapan Hinata.

"Sudah pergi!" Hinata kembali mendorongnya, walaupun usahanya sia-sia. Naruto mengeleng. "Hahh~ baiklah, apa janjimu?"

Lebih baik mengalah dari pada tidak kembali ke dalam kelas. Ia menautkan jari kelingkingnya kepada kelingking Naruto. Sedangkan sang empu tersenyum lebar.

"Kau berjanji tidak akan mencintaiku dan tidak akan menjadi kekasihku. Tapi jika kau melanggar..." Naruto menghirup oksigen sejenak.

"..Dan mau menjadi kekasihku dan mencintaiku, kita akan melakukan hal 'itu' pada malam harinya" Ujar Naruto panjang lebar. Hinata memutar bola matanya bosan.

"Baiklah aku berjanji" Ia langsung menjawab tanpa berpikir dua kali.

"Bagus" Mereka lalu melepaskan jari masing-masing. Narto tersenyum, sedangkan Hinata tengah memikirkan janjinya.

"Siapa namamu dan kelas berapa?" Tanya Naruto.

"Hyuga Hinata, XI-A"

"Oh..."

TING

Hinata baru manyadari janjinya. "Hei tunggu dulu, apa yang kau maksud kita akan melakukan hal 'itu' pada malam harinya?" Tanya Hinata.

"Yah~ malam pertama seperti suami istri" Jawab Naruto santai.

BLETAK

"I..itai, itaii... kenapa kau memukul ku?!" Tanya Naruto kesakitan.

"Itu karena janjimu aneh Baka!" Bentak Hinata. Ia langsung berjalan pergi.

TING

Sekarang pemuda pirang itu yang mengingat sesuatu. "Tunggu dulu!" Ia menahan tangan kanan Hinata.

"Apa lagi?!" Kesabaran putri sulung Hyuga Hiasi itu sudah habis. Naruto menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Hehehe... bisa kau antarkan aku ke kelas X-B?"

"Kau tidak tahu kelas X-B?!" Tanya Hinata tidak percaya.

"Eto... sebenarnya aku murid baru di sini Senpai..." "Murid baru!" Pekik Hinata. Ia tidak tahu kesilan apa yang menimpanya hari ini.

"..Iya, Namaku Namikaze Naruto" Hinata mendengus.

"Aku tidak menanyakan namamu!" Ia kembali berjalan.

"Tunggu Senpai, tolong antarkan aku kekelas X-B" Naruto mengekori Hinata dari belakang.

"Senpa-" "Sudah ikut saja"

Akhirnya Naruto pasrah mengikuti Hinata dari belakang. Tidak sampai lima menit mereka sampai di pertigaan koridor lagi.

"Itu kelasmu!" Hinata menunjuk salah satu pintu bertuliskan X-B.

"Arigatou Hinata-senpai. Tidak hanya cantik, Senpai juga orang yang baik. Membuatku bertambah mencintai Hina-" Ucapan Naruto terhenti ketika sang Senpai sudah berjalan kembali.

'Hyuga Hinata XI-A' Ucapan Senpainya terngiang, seringaipun muncul di wajah tampannya.

"Coba kita lihat sampai berapa lama kau akan bertahan..." Ia lalu berjalan menuju kelas barunya.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Gimana gaje kan? tidak apalah, yang penting

R-E-V-I-E-W

Mau flame juga tidak apa-apa, semua review di terima...

Ok akhir kata Saya Uzu-chan sampai jumpa di chapter berikutnya...

JAA