SATU HATI TIGA SUDUT

A Remake Novel

dengan judul yang sama "Satu Hati Tiga Sudut"

by KY

.

.

.

[CEK BIO SEBELUM BACA BIAR GA SALAH LAPAK]

.

.

.

NO Plagiat Just Remake!

Genre: Romance, complicated story, Drama, Hurt

Rating : M [NC21]

Disclaimer : the real story belong to KY and I remake it with cast Exo member

Pairing : Kaisoo, Hunsoo story

Slight : Kaibaek, Chanbaek, Hunhan

Kim Jongin (34th)

Do Kyungsoo (27th)

Kim Sehun (27th)

Baekhyun (24th)

Others?

Find by yourself.

It's Complicated Story!

Don't Like Don't Read!

No Bash!

OOC/GS/typo(s)/ EYD tidak sesuai

.

.

.

[BAB 10]

Thousand Years

.

.

.

Jongin memang benar, pindah ke apartemen Jongin sangat membantuku memulihkan sisa-sisa luka hati. Suasana baru dan kehadiran Jongin disisiku setiap hari mencerahkan warna rona-ku. Sekyung juga terlihat sangat menikmati lingkungannya. Setiap sore Sekyung selalu bermain di playground yang ada di lingkungan apartemen.

Sudah sebulan lebih aku di apartemen bersama Jongin, banyak sekali hal yang aku baru ketahui tentang dia. Makanan apa yang dia sukai, kebiasaan sehari-harinya, hal-hal yang dibencinya, keromantisannya….

Sore ini Jongin pulang tiba-tiba. Wajahnya berseri-seri, mencium tengkukku mesra.

"Jong! Aku belum mandi, nih masih bau!" aku kegelian dan mencoba mengelak. Jongin tidak perduli, bahkan meletakkan pisau dan sayur bayam yang sedang aku pegang di meja dapur.

Jongin memutar tubuhku, menghadapnya.

Aku mengerjabkan mata melihat ia menyodorkan sebuah kotak panjang dengan bahan beludru berwarna soft pink.

"ige mwoya?" tanyaku penasaran.

"Bukalah." Jongin menyuruh Kyungsoo.

ku buka celemek dapur ku, lalu mendudukan diri di sofa ruang tamu. Di ikuti Jongin yang mengekor dan duduk di lengan sofa tetap di belakangku.

Dalam hati teruntai doa indah…..

Aku buka kotak pink itu perlahan…di dalamnya ada bunga mawar pink, masih lengkap dengan tangkai tunggal dan dua lembar daun hijau.

Tapi bunga ini sudah kering, walaupun warnanya masih terlihat jelas.

"Jong, ini….?"

Jongin tiba-tiba berjongkok di hadapanku. Mata indahnya menatapku mesra.

Duniaku terasa berhenti berputar!

"Mawar ini adalah mawar yang sama ketika dulu aku berniat menyatakan cinta ke kamu Kyung…saat kamu masih kelas 1 SMA….aku mengawetkan bunga mawar itu…aku tidak pernah sanggup untuk membuangnya…."

Aku terbelalak kaget!

"Omo, Jong….." aku kehabisan kata. Mataku berkaca-kaca, membelai kelopak bunga yang terlihat kering rapuh….

"WOULD YOU MARRY ME, KYUNGSOO?"

Aku membelalakkan mata, air mata jatuh tidak tertahankan lagi. Jongin mengeringkan air mata yang mengalir di pipiku dengan tangannya. Aku hanya mengangguk – berkali kali, memeluk leher Jongin erat…

Jongin tersenyum lebar, mencium bibirku dengan serakah!

Bibir kami berpagutan lama sekali. Tangan Jongin mulai menggerayangi dadaku. Tangannya yang lain membelai pinggulku, lalu menelusup masuk ke dalam celana dalamku.

Jongin tersenyum puas melihat aku sudah siap menerimanya! Dan Aku selalu siap untuknya….

Jongin menurunkan celana dalamku, mendudukkan ku di sofa, menyuruhku bersandar. Lalu dia menekuk kedua lututku, hingga pangkalku terbuka lebar.

Dia mendekatkan mulutnya ke pangkalku, kedua tangannya membuka lebarlebar area itu.

Ketika lidahnya menyentuh clit dan liangku, aku mengerang keras, rasa nikmat yang luar biasa membuatku lupa kami tengah berada di ruang tamu!

Dia memasukkan kedua jarinya ke dalam ku, menekan intens titik kenyamanan disana.

Perpaduan luar biasa antara lamaran, permainan lidah dan jarinya, membuatku merasa mendapatkan 'Jackpot' hari ini!

Aku mengerang lebih keras lagi, ketika klimaks menyambutku, aku tarik rambut kepalanya keras!

Aku terkulai dalam kepuasan.

Jongin melepaskan celana panjang nya sendiri, sekaligus underwear-nya. Dengan sekali dorongan dia memasukkan dirinya dalam diriku yang masih dengan posisi yang sama.

Aku tersenggal – senggal lagi merasakan lubangku yang penuh.

Jongin mengatur ritmenya, Aku tenggelam lagi dalam hitam matanya. Sesekali bibirnya memagut bibirku dan tangannya bergerilya di dadaku yang tertutup.

Dan Kami mencapai klimaks bersamaan…..

.

.

Aku merasa badanku 'remuk' oleh gempurannya sore itu. Tiba-tiba Jongin mengangkat tubuhku.

"Jongin! Mau kemana?" jeritku.

"Mandi bareng….." Jongin mengeluarkan senyum nakalnya, matanya masih kelam hitam. Ohhh Pinus-ku…

.

.

.

Hari Minggu, Jongin mengajak ku dan Sekyung jalan-jalan. Jongin tidak memberi sedikit petunjuk pun kemana ia akan membawa kami.

Ketika ia berbelok masuk ke sebuah real estate di daerah selatan, aku semakin bingung.

Jongin berhenti di depan sebuah rumah besar, dua lantai, berwarna kombinasi warna Salem dan Merah maroon. Aku bertanya-tanya dalam hati rumah siapa yang kami datangi hari ini.

Jongin menuntun tangan kananku, jemari nya memainkan cincin pernikahan kami tiga bulan yang lalu.

Sekyung molompat-lompat kegirangan melihat sebuah ayunan dan seluncuran yang ada di halaman.

Di depan pintu, Jongin merogoh kantong celananya, menyodorkan sebuah kunci ke tanganku.

"Silahkan dibuka pintunya, Mrs. Kim Jongin. Selamat datang di rumah baru kita…."

Aku terperangah, mengangah melihatnya….

Jongin tersenyum melihat kekagetanku.

"Jong….ini….." aku tidak sanggup melanjutkan kalimatku.

"Rumah kita sayang…..ayo bukalah…." Jongin mencium kepalaku menenangkan.

Aku sedikit gemetar ketika memutar anak kunci ke pintu rumah itu. Sebuah rumah yang luas bagiku, perabotan di dalamnya sudah lengkap. Semua ruangnya sudah memiliki furniture masing-masing!

"Kalau ada yang kamu tidak suka, kamu boleh menggantinya sesuai kemauan kamu Kyungsoo….Aku sendiri yang mendesign rumah ini untuk kita….."

Aku hanya mampu menggelengkan kepalaku….Semuanya terlihat indah….

"Aku suka, semuanya Jong, suka!" aku mulai bisa tersenyum. ku peluk Jongin dan memanggut bibirnya dalam.

"Ayo aku tunjukkan semua ruangan disini!" Jongin menarik tanganku dan menggendong Sekyung.

Mulai menunjukkan ruang tamu, ruang keluarga, dapur basah, dapur kering, kamar mandi tamu, ruang tidur untuk tamu…..

Di sebuah kamar besar bernuansa pink, Jongin menurunkan Sekyung. Berjongkok dan menunjukkan kepada Sekyung sebuah istana plastik mainan di sudut ruangan.

"Ini kamar tidur Sekyung, Kyungsoo."

"Oh Jong, ini sangat indah!" aku mengagumi design kamar Sekyung yang sangat imajinatif.

Kami meninggalkan Sekyung di kamarnya bersama pengasuhnya. Jongin menarik tanganku, menunjukkan dua ruangan lainnya.

"Ini untuk anak kita yang ke dua dan ke tiga….Aku ingin rumah ini ramai Kyung…."

Aku tersipu malu mendengar kata-kata Jongin.

"Sekarang ini yang terakhir….kamar kita Kyungsoo….."

Sebuah kamar dengan dinding berwarna kuning pucat, perabotan kayu berwarna coklat tua.

Aku menutup mulutku, tidak bisa berkata-kata lagi….

Sebuah foto berukuran kanvas, foto pernikahanku dengan Jongin + Sekyung sebagai pengiring terpajang dengan manis di atas tempat tidur.

Bahkan di meja rias sudah tertata rapi semua alat kosmetik yang biasa aku pakai.

"Kita akan pindah segera dalam beberapa hari ini Kyungsoo…." Jongin mengecup punggung tanganku…..

.

.

.

Semenjak pindah ke rumah baru, usaha Jongin semakin berkembang pesat. Banyak proyek-proyek besar yang dia tangani sekarang.

Beberapa kali Jongin mengajak aku dan Sekyung ke kantornya. Pandangan mata beberapa karyawan wanita disana memandangku dengan tatapan ilmu-peletapa-sih-yang-dipakai-wanita-ini-?

Dengan bangga aku berjalan disisi Jongin yang tidak pernah melepaskan genggamannya dari jariku.

Pagi ini aku berdiri tegang di kamar mandi sendirian. Di depanku ada sebatang alat tes kehamilan dan segelas kecil urine yang baru saja aku celupi alat itu. Jantungku berdebar an menanti hasilnya…

Sejak pindah ke rumah baru aku belum mendapatkan 'tamu bulanan' ku…..

.

.

.

Setelah tahu hasil tes ku, ku buka account emailku, sebuah pikiran iseng melintas. Aku merogoh-rogoh lemari pakaianku, mengambil sebuah kotak kecil yang tersembunyi di sudut.

ku buka dan sedetik aku merasakan panas di wajahku…

Bola kecil yang kenyal, dengan benjolan-benjolan kecil diseluruh permukaannya…..aku menemukan ini di kamar Jongin ….Aku pernah memakai ini dulu…..

Aku mengulum bola itu, membasahi seluruh permukaanya, dan mencari angle yang sempurna untuk difoto.

Dengan perasaan tegang, ku kirim fotoku yang terlihat erotis…ke email pribadi Jongin, langsung ke smartphonenya.

ku lihat jam dinding menunjukkan waktu jam sepuluh pagi. Jongin sedang meeting dengan para kepala divisi mengenai proyek baru mereka. Aku tahu itu karena semalam Jongin bercerita tentang mega proyek yang sudah dia dapatkan dengan susah payah.

tidak sampai dua menit, aku mendapatkan email balasan Jongin!

"O o….." aku agak ketir membuka email balasannya. Marahkah dia atas tindakanku?

MRS. KIM JONGIN, KAMU SUDAH BERHASIL MEMBUAT MR. JONGIN KEHILANGAN KONSENTRASINYA.

AKU AKAN PULANG SESEGERA MUNGKIN, DAN AKAN LANGSUNG MENGAJARI KAMU DIMANA BOLA INI SEHARUSNYA BERADA!

Oh my….ancamannya sungguh membuatku tergelitik, darahku mendesir kencang…

Aku memencet tombol reply.

MR. JONGIN, AKU SELALU SIAP MENGIKUTI PELAJARAN INI, AKU AKAN MEMBERI EKSTRA XXX KALAU KAMU BISA SAMPAI DI RUMAH SEBELUM JAM 12 SIANG! DARI MRS. KIM JONGIN YANG SEDANG BASAH…

Aku membayangkan ekspresi Jongin membaca pesanku. Tidak berhenti aku tersenyum- senyum sendiri memikirkannya.

tidak ada balasan dari Jongin setelah itu. Mungkin dia sedang serius di tengah meeting yang penting itu.

Jam sebelas siang lebih, aku memanggil pengasuh Sekyung, menyuruh dia untuk mengirimkan sekotak makanan hangat untuk makan siang Sekyung di sekolah.

Aku sedang di kamarku membaca majalah ketika pintu kamar di buka tiba-tiba!

JONGIN DATANG!

Dia terlihat misterius, dasinya sudah terlihat longgar, dan matanya…..sehitam jelaga….

Aroma Pinusnya semakin tajam…

"Kamu kan sedang meeting, Jong?" tanyaku bingung.

"Well, aku harap Mrs. Jongin menepati janjinya untuk pelajaran ekstra yang dia janjikan karena aku meninggalkan 15 orang di ruang meeting tiba-tiba dan tanpa alasan! I hope it's worth!"

Jongin menyeringai, menyentak lepas dasinya dan melemparkannya asal.

Oh my…..

"Dan aku menunggu petunjuk dari Mr. Jongin yang selalu membuat Mrs. Jongin bergairah, tentang posisi yang tepat meletakkan bola kenikmatan itu…."

Aku mendesah menggoda.

Jongin menggeram dan langsung memberiku ciuman panas di bibirku. Aku mambalas menghisap lidahnya kencang.

Satu persatu aku buka kacing baju kemejanya, ikat pinggangnya dan memelorotkan celananya ke bawah. Kejantanannya yang selalu membuatku puas berdiri kencang.

"Aku akan memberi pelajaran ekstra itu Mr. Jongin. Anda hanya perlu diam dan menikmati saja….." aku berbisik dengan desahan di telinganya. Matanya menyipit makin gelap….

ku dorong tubuh telanjangnya ke ranjang kami. Lalu aku mulai melakukan fellatio…

Berkali-kali Jongin mendorong kepalaku agar seluruh batangnya berada dalam mulutku.

Aku menggerak-gerakkan lidahku disepanjang urat batangnya, dengan iraman tetap. Jongin semakin menggelinjang, dan akhirnya kurasakan aliran deras menyemprot tenggorokanku.

Jongin melenguh mendorongkan batangnya lebih dalam lagi!

Aku telan semua semen yang ada di mulutku, yang mengingatkanku aroma buah alpukat mentah…

Jongin menatap liar kepadaku yang sedang mengusap mulutku dengan tangan.

"Mana bola itu?" tanyanya langsung.

Ini dia.

Aku menyerahkan bola kenyal itu ke Jongin, lalu membuka helai demi helai pakaianku sendiri hingga telanjang bulat.

Jongin menyentuhkan jarinya ke pangkalku.

"Aku puas kamu selalu siap Kyungsoo. Sekarang tengkurap!" Jongin memerintahku.

Aku tengkurap di guling, aku angkat pantatku agak tinggi, dan Jongin meletakkan bola itu di atas clitku. Ohhh…. Pelan-pelan aku gerakkan pinggulku, menggesekkannya ke guling. Bola itu mulai intens memberi kenikmatan di pusatku.

Dari belakang Jongin membelai seluruh pantatku lalu memasukkan kedua jarinya ke dalam ku! Mengorek daerah sensitifku!

tidak perlu waktu lama bagiku untuk mencapai orgasme…..

Jongin membalikkan badanku yang berkeringat, mencium bibirku dalam, dan mulai membuka kedua kakiku lebar-lebar. Satu kakiku dia gantung di bahunya….

Hah? Lagi? batinku bertanya spontan, ku lirik kejantanan Jongin yang ternyata sudah tegak perkasa…lagi.

Jongin sangat paham bagaimana membuatku 'bangkit' lagi…. Dan akhirnya yang kedua ini membuatku benar-benar lemas…

.

.

.

Menjelang sore kami berdua terbangun, aku cium pipinya sekilas. Lalu ke kamar mandi. Jongin sudah memakai baju santainya ketika aku keluar dari kamar mandi.

Aku mendekati Jongin, memeluk dia dari belakang.

"Jong….aku perlu bicara…."

Jongin menoleh kaget, memandang ku yang tertunduk.

"Ada apa sayang….." tanyanya.

Aku menyodorkan sesuatu ke tangannya.

Dia bengong menatap benda kertas kecil panjang dengan dua buah garis ungu disana.

"Aku hamil Jong…" aku menjelaskan.

Beberapa detik berikutnya Jongin hanya membelalakkan matanya seakan akan tidak percaya!

"Sungguh Kyungsoo?"

Aku mengangguk mantab.

"YIHAA!" Jongin tiba-tiba berteriak dan melompat-lompat kegirangan… memelukku erat, menghujani wajahku dengan ciumannya, mengelus-elus perut ku penuh Cinta…

.

.

.

.

END

Huwaaaa END..

Ngga ada sequel ya di FF ini, tungguin FF Hanna lainnya aja..

Big Thanks buat semua Readers ku yang paling aku sayang, maaf aku ngga bisa nyebutin satu – satu .. pokonya Hanna sayang kaian semua :*

*BOW*

Hanna

KAISOODYO