Just it

Cast :

Kim Taehyung

Other

Rate : T

Warning : BL Story (BxB), Typo, OOC.

.

.

.

"kenapa kau mengikutiku?"

"tidak ada, hanya ingin mengikutimu"

"Hanya itu?"

"iya. Hanya itu."

.

.

.

Suni Present

.

.

oooOOOooo

_Just it_

03 Januari 2016

TAP... TAP... TAP...

Suara derap langkah kaki terdengar menggema ditengah koridor salah satu Universitas ternama dikorea selatan, Sungkhwan Unniversity. Terlihat seorang pemuda berbalut kaos putih polos dilapisi kemeja hijau tua yang sengaja tak dikancing serta celana jeans hitam berjalan sendiri di koridor yang sepi itu. Tingginya begitu proposional. Bentuk wajah tirus, mata tajam bak elang, hidung luar biasa mancung dan bibir tebalnya menjadi perpaduan yang sempurna diwajah tampannya. Snapback yang digunakan terbalik mengapit poni depan rambutnya yang berwarna coklat menampilkan dahinya yang lebar dan alisnya yang tebal menambah kesan menawan dari pemuda itu.

Pemuda itu berjalan pelan menyusuri koridor. Tasnya disampirkan dibahu kanan dan kedua tangannya dia masukkan kedalam saku membuat kharismanya semakin menguar. Ia terlihat begitu keren sampai akhirnya_

"Huwaaaa!" sebuah teriakkan yang berasal dari belakangnya berhasil mengagetkannya. Ia terlonjak dan segera berbalik kebelakang dengan wajah pucat dan raut luar biasa kaget.

"kyaaaaaaa" _teriakkan histerisnya melunturkan sedikit kharismanya. Hanya sedikit.

"hahaha. Kim Taehyung. Wajah kagetmu lucu sekali. Haha aku yakin jika para penggemarmu melihatmu tadi mereka akan merasa risih." Ujar seorang pemuda lain yang terlihat lebih pendek darinya sambil tertawa lebar membuat kedua mata sipitnya terlihat terutup akibat tawanya.

"Yak! Park Pendek Jimin. Kalau aku terkena serangan jantung bagaimana Hah? Dasar!" gerutu pemuda tampan itu, Kim Taehyung. Ia terlihat sangat kaget.

"Haha maafkan aku Tae. Aku tidak bermaksud mengagetkanmu. Hanya saja aneh melihatmu berjalan sendiri disini apalagi ini masih sangat pagi dan Kau sama sekali tidak menyadari kehadiranku, jadi sekalian saja kukagetkan mungkin saja aku bisa melihat bagaimana jeleknya wajahmu saat kaget. Dan benar saja kau sungguh terlihat jelek. Haha harusnya aku mengabadikannya tadi lalu kujual pada para penggemarmu pasti aku akan dapat banyak uang" Jelas pemuda yang dipanggil park Jimin itu.

"Mati saja kau Park Jimin. Kau benar-benar mengagetkanku bodoh." Ujar Taehyung kesal.

"haha iya. Iya. Maafkan aku. Lagipula kau benar-benar lucu tadi sungguh." Jimin berucap, masih sulit mengendalikan tawanya.

"Cih. Terserah kau saja" Taehyung Mendecih. "dan asal kau tau saja. Penggemarku itu setia dan menerimaku apa adanya. Mereka tidak akan meninggalkanku bahkan jika melihat ekpsresi terjelekku pun sekaligus. Kau pikir mereka sama dengan penggemarmu yang hanya mengejar ABS kempesmu itu?" Lanjutnya.

Jimin akhirnya berhenti tertawa. Ekspresinya langsung berubah masam. "itu kejam Tae" Ucap Jimin sedikit kesal. Yah Jimin juga tidak bisa menyalahkan perkataan Taehyung tadi. Karena sebenarnya perkataan Taehyung ada benarnya juga.

Taehyung dan Jimin adalah sahabat. Mereka berdua bisa dibilang sebagai pangeran kampus di Sungkhwan Unniversity melihat banyaknya Wanita maupun Pria yang mengidolakan mereka. Tidak salah, karena wajah Tampan Taehyung dan Badan atletis Jimin mampu membuat siapapun terpikat. Tapi semenjak berat badan Jimin sedikit naik dan ABSnya menghilang, Penggemarnya jadi ikut berkurang, sedangkan Taehyung penggemarnya semakin hari malah semakin bertambah.

"tapi Tae, aku benar-benar penasaran. Apa yang kau lakukan disini? Pagi-pagi begini? Biasanya jam segini kau pasti masih bergelut dengan selimutmu. Seperti bukan kau saja" rentetan pertanyaan kembali dilontarkan Jimin.

Taehyung mengedikkan bahu. "entahlah. Hanya saja aku merasa akhir-akhir ini ada seseorang yang selalu mengikutiku. Jadi aku memutuskan untuk berangkat pagi-pagi sekali. Jika aku berangkat sepagi ini, orang itu mungkin tidak akan menyadari keberangkatanku" Jawab Taehyung.

"hahaha" Jimin kembali terbahak, menggema dikoridor yang masih sepi itu. "kau berlebihan Tae. Jadi maksudmu kau punya stalker sekarang?" Ucap Jimin dengan nada sedikit mengejek.

"aku serius bodoh. Aku benar-benar merasa sedang diikuti akhir-akhir ini." Kesal Taehyung.

Jimin mengernyitkan kening. "bukankah kau punya banyak Penggemar? Mungkin saja orang itu adalah salah satu dari penggemarmu?"

Taehyung menggeleng. "kurasa tidak. Selama ini mereka hanya akan cekikikan saat melihatku, memberikan hadiah kecil, ataupun berteriak histeris. Tidak ada yang nekat menjadi stalker seperti itu karena mereka pasti tau aku membenci hal seperti itu." Jelas Taehyung.

Jimin mengangguk. "Kau benar. Selama ini kau selalu tidak suka jika ada orang yang mengejar-ngejarmu hanya untuk memberikan hadiah padamu dan meminta mereka untuk memberikannya secara langsung. Penggemarmu cukup tau tentang itu. Jadi mungkin memang bukan mereka"

Taehyung menghela nafas panjang. "Jika aku tau siapa orangnya, aku benar-benar akan memberinya pelajaran. kelakuannya benar-benar membuatku merasa tidak nyaman" gumamnya.

"Tapi Tae. Orang gila mana yang mau mengikuti seseorang dicuaca dingin seperti ini? Ini masih musim dingin." Tanya Jimin memiringkan kepalanya bingung.

"orang gila yang memang orang gila" Jawab Taehyunga asal. sahabatnya ini terlalu banyak bertanya.

"Jika dia bukan Penggemarmu, apa mungkin dia adalah penjahat yang ingin mencelakaimu?" tanya Jimin lagi.

Taehyung sedikit berpikir, lalu kemudian menggeleng keras. "kurasa tidak. Tapi entahlah. aku masih harus memastikannya."

Jimin mengangguk lagi. "baiklah terserah kau saja. Kusarankan sebaiknya kau berhati-hati." ucap Jimin. "sekarang sebaiknya kau ke ruangan kuliah saja. Disini sudah mulai ramai aku takut stalkermu itu tiba-tiba muncul dan menyerangmu" lanjutnya setengah bercanda dan hampir dihadiahi jitakan dari Taehyung jika saja pemuda itu tidak segera berlari.

Teahyung memperhatikan punggung temannya yang mulai menghilang dipertigaan koridor itu, ia tidak perlu bertanya kemana perginya Jimin, karena pemuda itu memang selalu datang pagi-pagi sekali kekampus untuk melakukan latihan dance. Taehyung memperhatikan keadaan Koridor yang ternyata memang mulai ramai. Ia mendengus lalu melanjutkan langkahnya menuju keruangan perkuliahan.

Taehyung melirik Jam yang bertengger indah di lengan kurusnya. Pukul 03.50. perkuliahan baru berakhir lima belas menit yang lalu. Hari pertama kuliah setelah liburan panjang musim dingin ternyata cukup melelahkan. Ia ingin langsung pulang kerumah dan segera beristirahat. Jimin masih berada dikampus, Katanya ingin berdiskusi tentang gerakan dance bersama senior mereka Jung Heseok.

Taehyung melangkah cepat menuju gerbang utama kampus, mengabaikan bisikan-bisikan kecil maupun teriakan berlebihan dari penggemar yang terdengar disekitarnya. Ia mengambil Jaket tebal dari dalam tasnya lalu memakainya guna melindungi badan dari hawa dingin yang mencekam. Ia berlari kecil menuju halte terdekat dari universitasnya namun belum jauh meninggalkan area kampus, Taehyung langsung merasakan hal aneh. Seperti seseoang sedang mengikutinya. Ia memperlambat langkahnya mepertimbangkan apakah sebaiknya ia berbalik dan memastikan secara langsung bahwa ia benar-benar sedang diikuti.

Taehyung menghitug dalam hati. 1.. 2.. 3.. Taehyung berbalikdan_

Kosong.

Tidak ada seorangpun yang mengikutinya. Dahi Taehyung mengerut, Ia yakin seseorang tengah mengikutinya tadi. Ia mengedikkan bahu, kembali berbalik kedepan dan melanjutkan langkahnya.

Tapi Perasaan aneh itu datang lagi. 1.. 2.. 3.. Taehyung secara cepat kembali menoleh kebelakang dan hasilnya masih sama, Kosong. Ia melirik ke kanan dan kekiri. Ia berada di pinggiran trotoar dan Taehyung bersumpah tidak ada tempat yang bagus untuk dijadikan tempat bersembunyi ditempat itu.

Taehyung kembali membalik badannya dengan gerakan kaku namun beberapa menit kemudian ia kembali menoleh kebelakang untuk melihat apakah ia benar-benar diikuti dan mendapatkan hasil yang sama, kosong. Tidak ada seorangpun disana.

"ini aneh. Aku yakin tadi benar-benar melihat ada seseorang yang mengikutiku. Ahh sudahlah. Mungkin aku kelelahan sehingga menjadi berlebihan begini" batinnya. Ia kemudian berbalik lagi untuk menuju ke Halte bis namun sama seperti sebelumnya. Ia tiba-tiba langsung menoleh kebelakang saat dirasa ada seseorang yang sedang bersamanya, namun hasilnya tetap sama.

07 Januari 2016

Sebuah bola berwarna orange terlihat menggerling ditengah lapangan dibawah terik matahari sere. Bola itu mengguling kesana-kemari kala seorang pemuda berambut coklat melempar dan memasukkannya kedalam sebuah ring. Pemuda itu sesekali bersorak saat bola itu tepat mengenai Ring dan mendesah kecewa saat lemparannya meleset.

Kim Taehyung. Pemuda itu memilih menghabiskan hari senin sorenya untuk bermain Basket sendiri dilapangan basket yang tersedia dikompleks perumahannya. Sebenarnya, pemuda itu bukanlah seorang pemain handal ataupun penggemar olahraga. Demi tinggi badan Jimin, Taehyung bahkan nyaris membenci yang namanya olahraga. Namun, kemalasannya kali ini harus Ia lawan demi memancing si penguntit.

Terdengar konyol. Memancing seorang penguntit. Tapi mau bagaiman lagi, pemuda itu sudah terlanjur penasaran dengan seseorang yang beberapa hari ini mengikutinya. Taehyung bukannya kelebihan percaya diri memiliki penguntit. Tapi mungkin hanya orang bodoh dan temannya Park Jimin yang tidak akan menyadari saat seseorang terus mengikutimu seperti bayangan.

Saat Taehyung bangun pagi. sepagi apapun itu, ia akan merasa bahwa siluet seseorang sedang berdiri tidak jauh dari jendela kamarnya. Lalu dimanapun Taehyung berjalan, entah itu ke kampus, ke supermarket, ke taman, ke lapangan, pulang kerumah. Kemanapun, siluet itu pasti mengikutinya. Dan anehnya. Saat Taehyung hendak melihat orang itu, dengan cepat orang itu akan hilang dari sudut matanya. Bahkan Taehyung tidak tau rupa orang itu. Apakah laki-laki atau perempuan, orang tua atau remaja, Taehyung tak tau. Atau mungkin hantu? Oke. Taehyung tidak mau memikirkan opsi terakhir.

Well, bukan tanpa alasan Taehyung rela-rela mengeluarkan keringatnya seperti ini. Hanya saja. Saat hari minggu kemarin Taehyung menghabiskan waktu bersama teman-temannya dilapangan ini, Ia bisa merasakan bahwa orang it uterus menunggunya sampai kegiatannya kemarin selesai.

Maka Otak jenius Kim Taehyung berpendapat bahwa jika Ia lama-lama bermain basket begini, orang itu pasti terus menungguinya, kemudian Ia akan kelelahan lalu tertidur dan saat itulah Taehyung akan langsung menemuinya dan member pelajaran. HAHA Rencana sempurna dari Kim Taehyung. Dan disinilah Taehyung sekarang bermain seorang diri dihari yang sudah semakin petang.

"argggghhhh" Taehyung menggera marah, melemparkan bola basketnya dengan keras kelantai lapangan yang tak berdosa. Umpatan demi umpatan keluar dari bibirnya saat menyadari bahwa sudah hampir tiga jam Ia membuang waktu ditempat ini, tapi Penguntitnya itu ternyata malah tak menampakkan diri. Apa orang itu mengetahui rencananya?. Tapi tidak mungkin, hanya Tuhan dan Kim Taehyung yang tau tentang rencananya ini.

Taehyung berjalan dengan gusar kearah pinggir lapangan. Ia meraih botol mineral dan meminumnya kasar. Sial. Pekerjaan yang sia-sia hanya membuat tubuhnya menjadi lelah.

Saat Taehyung tengah meneguk minumannya, ekor matanya tak sengaja menangkap siluet seseorang yang tengah memperhatikannya dari balik pohon besar tak jauh dari lapangan basket itu.

"sial" umpat Taehyung lagi. Ia segera membuang botol mineralnya dan berlari menuju pohon itu namun siluet itu segera berlari saat mengetahui Taehyung menyadari keberadaannya. Dan lagi-lagi Taehyung mengumpati kelincahan penguntit itu.

10 Januari 2016

Taehyung berjalan lambat menyusuri jalanan kompleks rumahnya, Ia menghela nafas jengah saat lagi-lagi merasa bahwa seseorang tengah mengikutinya. Dan sama seperti sebelum-sebelumnya, saat Taehyung berbalik untuk memastikan, ia tidak melihat seorangpun dibelakangnya.

Taehyung mengepalkan tangannya kesal, ia mempercepat langkahnya menyusuri jalanan kompleks yang sepi. Ia semakin memercepat langkahnya saat melewati gang-gang kecil sekitar kompleks itu. Taehyung segera berbelok arah pada salah satu gang itu dan berhenti disana. ia menopang tubuhnya menggunakan salah satu tangannya, Mengatur nafasnya sebentar sebelum akhirnya memilih untuk keluar dari gang kecil itu.

"Mencariku?" ucap Taehyung sambil berjalan santai keluar dari gang sempit itu.

Tidak ada jawaban.

"Kau mencariku bukan?" ucap Taehyung lagi. Nadanya terdengar datar.

Tidak. Taehyung sedang tidak berbicara sendiri. ia sedang berbicara, atau lebih tepatnya bertanya pada seorang laki-laki dijalan utama kompleks itu. Taehyung berdiri beberapa meter dari tempat laki-laki itu berada dan Taehyung dapat melihat laki-laki itu sedikit tersentak saat mendengar suara Taehyung tadi. Dan dari gayanya yang celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu, Taehyung yakin laki-laki itu pasti adalah orang yang selama ini telah mengikutinya. Pemuda itu memiliki tinggi badan sepertinya, atau mungkin sedikit lebih pendek beberapa centi darinya.

Hening. Masih tidak ada jawaban.

Taehyung hendak melangkah untuk mendekati pemuda yang membelakanginya itu tapi gerakaannya terhenti saat pemuda yang diajak bicara tiba-tiba berlari sambil bergumam "maafkan aku" padanya.

Dahi Taehyung mengernyit tak suka. Sekarang Ia yakin orang tadi pasti penguntitnya. Ia menjambak suarainya sendiri. merasa Frustasi, sekelebat pertanyaan bermunculan dikepalanya. siapa sebenarnya orang itu? Apa maunya? Kenapa dia menguntitnya?. Pertanyaan-pertanyaa seperti itu terus berputar dikepalanya. membuat kepalanya sedikit pening.

"yaah setidaknya aku tau. Penguntit itu adalah seorang bocah laki-laki, setidaknya bukan hantu" gumam Taehyung. Diam-diam merasa lega, setidaknya penguntit itu ukanlah seorang yang menakutkan. Dilihat dari seragam Senior High School berwarna kuning yang dikenakannya.

Taehyung menghela nafas panjang lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju rumahnya yang hanya tinggal beberapa blok. Tanpa ia sadari orang tadi sudah kembali mengikutinya dari belakang.

_TBC_