Disclaimer…. Kishimoto sensei.. mianhae
.
.
.
DLDR
Berhenti/menyingkir sebelum kalian memuntahkan sesuatu dihadapanku
Karena fic nista amatir ini
.
.
.fic ini sudah pernah sy publish di blog ketika aku belum punya akun FFn.
Dan selamat membaca, bagi yang mau..
"Katakan sebelum semuanya terlambat", mata hitam itu terus memandang sinis gadis kecil yg sedari tadi menundukkan kepalanya."hn, kau tidak perlu mengorbankan masa muda mu demi keluarga"
Gadis itu tetap diam menunduk, tidak Tau apa yg ada dipikirannya. Tidak biasanya juga ia murung, melihat kesehariannya yg slalu ceria. Hanya saja ini bukan masalah sepele, "huuft.. baiklah jika itu maumu" lelaki itu pergi meninggalkan gadis itu-masih-dengan kalimat yg menggantung. Gadis itu mengangkat wajahnya melihat sosok lelaki itu dari belakang, pergi dengan seenaknya meninggalkan gadis itu di taman sendirian. Ia meneteskan air mata "bukan aku yg menginginkannya" gadis itu berbalik arah, pulang dan berharap bisa menangis lega dikamarnya.
.
.
.
"Kakak, apa arti menikah?", tanya sakura kepada kakaknya, karin.
Karin tersenyum tipis "menikah itu menyenangkan, melihat setiap hari orang yg kau cintai, tertawa bersama, menikah itu menyempurnakan hidup kita"
Sakura mengernyitkan dahinya apanya yg mencintai, apanya yg tersenyum, apanya yg bahagia dan sempurna? Bahkan aku tidak pernah kenal calon suamiku sebelumnya keluh sakura dalam hati, tp dia hanya terdiam
"Kau mengerti tidak?" Tanya karin
sambil menata ulang hiasan bunga di rambut sakura
"Hari ini hari pernikahanku, tapi aku masih belum mengerti kak" jawab sakura dengan senyum agak memaksa.
" .. adik kecilku. Walaupun kau dijodohkan. Ketahuilah jika kau bisa menikah se kali dan bahagia, kau termasuk wanita paling beruntung didunia ini. Belajarlah menyukainya. Yah walaupun umur kalian terpaut 10 tahun, aku yakin sasuke adalah pria yg baik dan pantas untukmu" karin menyemangati adiknya yg sedari tadi rasanya ingin memecahkan tangisnya.
"Iya kak. Aku tau" menunduk lagi matanya masih berkaca-kaca.
KRIEK-suara pintu dibuka.
"Ayo sakura kau sudah siap nak?!" Wanita paruhbaya masuk dengan busana elegan.
"Hm, iya bu" sakura berdiri riang, menyembunyikan wajah keraguannya dibalik senyumnya yg manis.
.
.
Pengantin pria mengucapkan ikrarnya. Menuju janji suci yg mereka buat. Dan mengecup kening sang pengantin wanita yg sekarang menjadi istrinya.
.
.
Hari ini cukup melelahkan bagi sakura, berpura2 menjadi gadis yg manis, menikah diusianya yg masih muda 18th demi menyelamatkan status keluarganya. Bahkan belum mengenal laki2 yg sekarang menjadi suaminya. Keluarganya memaksa nya untuk menikah, agar perusahaan milik ayah sakura tidak bangkrut. Awalnya, Madara uchiha, kakek sasuke itu resah melihat kehidupannya yg sudah tua, dan menginginkan penerus untuk memimpin perusahaan Uchiha. Sebelumnya perusahaan itu diteruskan oleh ayah sasuke, Fugaku, akan tetapi Fugaku meninggal ditengah karirnya karena sakit jantung. Sedangkan ibu sasuke, Mikoto hanya tau menghamburkan uang dan berselingkuh tanpa sepengetahuan Fugaku. Sasuke yg kecil, sering memergoki ibunya bersama pria lain. Sasuke berfikir, ayahnya yg sedang banting tulang dan berusaha melawan penyakitnya malah ibunya yg bersenang2 dg pria lain. Kala itu sasuke marah, dia memendam amarahnya. Itu sebabnya sasuke benci dg wanita-eits bukan berarti dia gay ya- dan sampai sekarang ia merasa wanita itu pembawa masalah. Beberapa kali kakek Madara mencoba menjodohkannya, tetapi gagal. Ketika kakek madara benar2 sakit, disitulah letak kelemahan sasuke. Dia dijodohkan dg anak dari mitra kerja Madara,yaitu Keluarga Haruno yg memiliki 2 anak perempuan, karin dan sakura. Karena karin sudah menikah, maka perjodohan itu berlaku bagi sakura. Walaupun kakek madara cerewet, dalam lubuk hati sasuke, kakeknya lah yg paling ia sayang, yg membesarkannya.
Malam pun datang, setelah selesai menyambut semua tamu, sakura hendak mandi, menenangkan pikirannya yg sedari tadi berkecamuk. Berendam di bath tub, sesekali menenggelamkan kepalanya, rasanya segar...
Apa yg harus aku lakukan pikirnya, lalu menggelengkan kepalanya. Berhenti dari lamunannya yg semakin kacau, dia beranjak berniat menyelesaikan aktifitasnya.
.
"Kau selesai? Cepatlah" suara sasuke dari sebrang pintu.
Pikiran sakura semakin kacau bagaimana ini, dia kan berjanji tidak akan menyentuhku, kenapa sekarang begini? Tenang. Tenang sakura, jangan berpikir macam2
Setelah berganti baju, Sakura membuka pintu kamar mandinya dengan gugup dan lemas.
"Kau lama sekali sih, aku sudah tidak tahan-"
"Hah?apa yg kakak laku-"
Tiba2 mulut sakura dibekap oleh tangan sasuke, "sepertinya kau yg berpikir macam2" kata sasuke datar "aku hanya ingin BAB, lagipula aku tidak tertarik padamu gadis kecil" sasuke mengangkat kedua alisnya.
Wajah sakura memerah. Dasar .
.
.
Malam semakin larut. Sakura belum juga tidur. Baginya aneh. Tidur bersama orang asing-yah skarang jd suaminya-di kasur yg sama dan hanya disekat oleh guling. Dari posisinya telungkup, hingga terlentang, ia membuka matanya sedikit. Dilihatnya sasuke yg sudah tertidur pulas. "tampan sekali kakak ini" pikirnya sambil memerah. Tersadar, ia menggelengkan kepalanya. "Syukurlah tidak terjadi hal yg tidak aku inginkan" katanya keceplosan pelan memandang ke langit2.
"Hn"
Sakura menoleh kearah sasuke. Dilihatnya sasuke yg melihat dia dg tatapan tajam. Kedua mata itu onyx dan emerald bertemu.
"Kukira kakak sudah tidur"
"dari tadi kau berisik mana bisa aku tidur. Kau membolak balik posisi tidurmu, sampe ratusan kali. Bergumam sendiri."
Sakura semakin salting. "yasudah maaf. Aku akan segera tidur" sakura segera menutup wajahnya dg bantal
.
Sinar mentari pagi menembus jendela dan mengenai wajah sasuke. Sasuke duduk terbangun. Melihat sekeliling. Gadis nya semalam sudah tidak ada disebelahny. Gadisnya? .
Kriek-sakura keluar dari kamar mandi. Rambutnya yg basah membuat tubuhnya terlihat sexy? Pikir sasuke
"Kakak. Kau sudah bangun. Aku sudah menyiapkan air panas untukmu"
"Hn. Trimakasih"
.
Pasangan baru itu sarapan bersama kakek Madara. Yah, mereka masih tinggal di kediaman uchiha yg sangat megah. Segala sesuatu sudah tertata dan disiapkan oleh para pelayan.
"Hahahaa.. akhirnya kakek bisa lega sasuke bisa melihatmu menikah. Ini akan menjadi seru jika ayahmu masih ada.. " tawa kakek madara memandangi sepasang insan didepannya. "aku harap segera ada uchiha uchiha penerus generasi kita"
.Sakura tersedak mendengar omongan kakek madara tiba2. Sasuke menginjak kaki sakura "auu. Sakit" sakura segera melihat ke arah sasuke yg bersikap tenang. Kakek madara bingung melihat keduanya.
"Tentu saja kakek. Kakek tidak usah khawatir. Kita akan segera berbulan madu. Ya kan sayang" mengarah ke sakura dg pandangan meledek.
Sakura mengernyitkan keningnya. Berfikir, menjengkelkan juga ternyata suaminya. Tentu saja mereka harus berpura2 romantis didepan kakek. Kalau tidak, semua rencana mereka akan gagal. Sebelum menikah,Mereka bersepakat, akan mengakhiri hubungan pernikahan mereka setelah 1tahun. Baik pihak sakuke ataupun sakura tidak boleh ada yg menuntut ego mereka masing2. Ini hanya kesepakatan antara sasuke dan sakura.
.
"Sakura. Adikku yg manis. Bagaimana keadaanmu? Sudah seminggu dari pernikahanmu, tp kau tidak pernah menelponku" suara karin lewat hp
"hmmm.. kakak.." mata sakura sambil berkaca2, bibirnya sedikit gemetar. Sambil melihat kedepan jendela kamarnya
"ada apa sakura?" tanya karin nadanya khawatir.
"kak karin. Aku rindu kalian (keluarga)" sakura pelan hampir tak terdengar.
Karin tersentuh kalimat sakura. Ia kasihan kepada adiknya. Seperti bukan sakura yg ia kenal. Walaupun ia tau bahwa adiknya melakukan semua ini karna terpaksa, tp dia mana mungKin akan mengatakan kenyataannya kepada keluarga mereka.
"Tenang sayang. Hari ini aku akan mampir ke rumahmu" kata karin lembut.
"Benarkah?"sakura senang bukan main. Baginya, kakaknya lah yg juga teman satusatunya bagi dia "aku tunggu ya kak. Bawakan makanan favoritku"
"Oke. Aku akan kesana setelah senja"
" " -tut- sakura menutup telponnya.
Tanpa sakura sadari sasuke yg sedari td masuk kamar menatapnya dingin. Saat sakura menoleh, sasuke malah acuh dan beranjak menuju lemari berganti pakaian dan hendak mandi.
"Kau sudah datang dari tadi kak sasuke. Tumben pulangnya siang?"
"rapatnya dibatalkan, jd aku pulang" mengambil baju menuju kamar mandi.
"kau sudah makan?" tanya sakura perhatian. Sudah seminggu mereka bersama dan sepertinya sakura sudah terbiasa dg sikap sasuke.
"Sudah" jawab sasuke datar , menutup pintu kamar mandi.
Selalu begitu. Bicara tanpa melihat lawan bicaranya. "hufft..." sakura menghela.
Sakura membereskan kamarnya dan menyiapkan baju ganti sasuke. Walaupun pernikahannya adalah suatu kebohongan, tp tetap saja sakura adalah gadis yg baik maka dia akan menjadi istri yg baik.
.
"Kak karin" tawa sakura riang nemeluk kakanya yg barusaja datang dan sudah berada di ruang tamu."kau bawa apa, sepertinya makanan kesukaanku ..hihi" sakura merampas barang yg dibawa karin.
"Hei... tunggu. Itu bisa tumpah nanti"
"Ayo ikut aku kak, kita bicara di kamarku" sakura menggandeng tangan karin bersemangat.
kamar dibuka. Kamar sakura dan sasuke sangat luas sampai seukuran rumah keluarga haruno. Karin terkagum. Ruang tamu juga ada di dalamnya.
"ayo kak masuk"
Sasuke yg masih tiduran dalam kamar kaget melihat seseorang yg di bawa sakura.
"ah. Kakak ipar" sasuke memberi salam dg menganggukkan kepalanya.
"h-hai sasuke" karin agak ragu. Dia menoleh ke sakura berbisik "kau mau mati ya, kenapa membawaku kekamarmu"
Sakura tersenyum"tidak apa2 kok kak. Dia tidak akan mengurusi kita. Dia akan tetap tiduran" dan menatap Sasuke "Kak sasuke. Maaf aku membawa kakakku kesini. Aku akan berbincang2 dengannya"
"Yah lanjutkan saja" sasuke menarik selimutnya lagi.
"lanjutkan juga tidurmu"
Sakura dan karin duduk bersebelahan disofa. Sakura membuka bungkusan yg dibawa karin. Hmm.. sosis chicken soup buatan ibu. Segera sakura mengambil sendok dan melahap sup itu.
"pelan2 sakura. Nanti kau tersedak"
"ini lezat kak, aku rindu masakan ibu"
"Bukankah kau disini banyak makanan enak ya" karin memandangi sakura yg melahap makanannya seperti tidak makan dari seminggu lalu "lagi pula kau agak gemukan sekarang. Apa kau hamil?"
Mendengar itu sakura langsung tersedak
"tuh kan jangan makan cepat2" karin memberikan tisue kepada sakura
Sakura tersedak bukan karena makanannya melainkan mendengar ucapan karin yg bilang sakura hamil? Sasuke dibalik selimutnya yg mendengar percakapan tersebut hanya tersenyum kecil.
" itu. Aku tidak hamil. Lagi pula kami –"sakura menghentikan omongannya, melirik ke arah sasuke . Sakura hampir membocorkan rahasianya kepada karin "hanya saja ini masih seminggu kak. Krnapa menyimpulkan seperti itu"
.
"jadi kapan kalian berbulan madu?" tanya kakek madara kepada dua orang didepannya "kakek sudah memesan tiket ke paris penerbangan lusa. Kalian persiapkan ya" kata kakek senyumnya lebar.
Sasuke hanya diam menyantap makan malamnya. Sementara sakura sepertinya merasa bersalah sudah menipu kakek. Betapa kakek madara ingin melihat dan menggendong keturunan dari sasuke.
"Ano kakek.. apa kakek mau ikut ke paris juga?" tanya sakura lugu.
Kakek madara tertawa lebar "hahaha.. manamungkin kakek ikut. Itu akan mengganggu kalian"
Wajah sakura memerah. Ditatapnya sasuke. Sasuke dengan pembicaraan seperti itu masih bisa melahap makanannya. Sakura berpikir kenapa sikapnya bisa biasa2 saja.
"berapa lama kami disana?" tanya sasuke
"empat hari. Atau kalau mau lebih lama juga tidak apa2 sasuke. Kakek akan mengurus semuanya" jelas kakek
Empat hari?lama sekali. Batin sakura. Disini saja sehari rasanya seperti 1bulan.
"Seminggu. Aku ingin berlama2 disana" tegas sasuke selesai makan.
Apa? Seminggu? kenapa? Sakura semakin bingung.
"tentu saja, kami akan menghabiskan waktu bersama, ya kan sayang" goda sasuke. Sakura semakin memerah. Walaupun kata 'sayang' itu bohongan, tp entah kenapa sakura merasa jika sasuke yg mengatakan itu terdengar hangat di hatinya.
.
.
"lakukan yg ingin kau lakukan" sasuke merebahkan diri ke kasur. Sepertinya ia lelah setelah sampai di paris "aku mau istirahat"
Sakura bingung "bukankah seminggu disini adalah ide mu?"
"Yah aku hanya ingin menghindari kakek"
"Kakak merasa bersalah pada kakek?"
Sasuke langsung bangun dalam posisi duduk dari tidurnya. Menatap tajam sakura tanpa berkata
"j-jangan marah kak. Aku hanya bertanya apakah—" tiba2 tangan sakura ditarik oleh sasuke dan menjatuhkan terbaring sakura di ranjang. Sekarang posisinya sasuke di atas dan sakura dibawah. Kedua tangan sasuke mencengkram erat tangan sakura.
"jadi maksudmu sebenarnya kau yg merasa bersalah dan menginginkan ini?!" kata sasuke emosi.
"S-sakit. Lepaskan aku" Pinta sakura meronta "bukankah yg bilang tidak tertarik adalah kakak sendiri"
"Kau tidak mengerti apa yg ku rasakan"
"Lalu apa kakak mengerti apa yg ku rasakan?" sakura diam sejenak dan meneteskan airmata "aku hanya berusaha menyukaimu" suara sakura terdengar begetar.
Sasuke tersentak dg penyataan sakura. Sasuke mengendorkan cengkraman tangannya dan sakura terlepas. Dia berdiri berpaling dari sasuke yg masih duduk terdiam.
"Aku hanya ingin melakukan apa yg ingin kulakukan" sakura berlalu dengan sempoyongan. Menghapus sebagian air matanya. Sasuke masih terdiam menatap sakura.
.
Malam di kota paris sangat indah. Paris dikenal sebagai kota yg paling romantis sedunia. Banyak muda mudi berpasangan bertebaran disekeliling kota. Tapi itu tidak berlaku bagi sakura. Sakura berjalan sendirian tak tau arah. Melihat semuanya, pandangan rasanya kabur.
"Apa yg salah dariku?" gumam sakura. Hawa dingin semakin membuat wajah sakura memerah, apalagi dia tidak memakai jaket sekarang. Hanya dress pendek yg ia kenakan.
Ia berpikir, bagaimana bisa kalimat itu terucap begitu saja dari mulutnya. Padahal selama ini sasuke juga tak pernah menganggapnya. Ia sendiri bahkan belum yakin seutuhnya tentang perasaannya. Hanya saja ia teringat kata2 karin 'bila bisa menikah sekali dan berbahagia. Rasanya akan menjadi gadis paling beruntung' tapi tidak untuk sakura. Ia ingin menarik kalimat yg ia katakan pada sasuke . "aku selalu bertindak bodoh" . Awal hubungannya dg sasuke saja sudah salah, bagaimana melangkah selanjutnya. Apapun yg dipikirkan sakura sekarang, kejadian tadi tak kan terulang kembali.
Sampai seseorang menarik pundaknya dari belakang dan - sakura pun tak sadarkan diri.
TBC
Ampun SasuSaku lover…..
Di chidori rame2 sama fans nya abang Sasu….
#ngumpet
Review please,….
Ato flame its ok…