Bonus chapter ( chapter 4 )

HUNKAI'S NC-SCENE

Omelan jongin terpotong karena sehun yang langsung menciumnya dengan kasar. Menempelkan bibirnya pada bibir ranum itu, membuatnya bungkam dan suasana kamar menjadi sepi dan terasa panas kembali.

Happy reading!

"m-mnnh.."

Jongin menggerakan kepalanya dengan gelisah, mencoba melepaskan lumatan sehun yang terbilang kasar dari bibirnya. ia menggeliatkan badannya tidak nyaman, membuat sehun terpaksa melepaskan lumatannya.

"jong, kau ingin aku bermain kasar atau lembut?"

Sehun menatap jongin dengan tatapan berbeda. Kali ini sehun bertanya dengan serius karna ia sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya yang harus dipenuhi sekarang juga.

"m-maksudmu, hun?"

Jongin memberanikan diri menatap sehun, wajahnya menjadi semakin merah padam.

"baiklah, kuanggap kau membolehkan ku untuk melakukan apapun padamu."

Sehun bangkit dari duduknya, meraih dildo dan vibrator yang terletak dengan rapih tepat disebelah tubuh molek jongin yang terikat mengenaskan.

"S-sehun! Apa yang kau inginkan?!"

Jongin membulatkan matanya dengan sempurna sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat. Mencoba menarik tangannya dari ikatan sialan itu namun tidak berhasil. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Jongin tau apa yang akan terjadi jika sehun benar-benar menggunakan alat itu padanya. Tubuhnya sekarang sudah lelah karna ia telah keluar sebanyak dua kali akibat ulah sehun yang mempermainkannya. Sementara sehun tidak peduli, ia malah menyunggingkan senyum liciknya lalu memposisikan dirinya tepat di depan jongin.

"Lebarkan kakimu jongin. Aku ingin melihat lubang ketatmu yang indah."

"T-tidak akan! Aku tidak mau sehun! L-lebih baik kau hentikan semua permainan gila ini! Karna sampai kapan pun aku tidak akan mau menurutimu!"

Jongin malah semakin merapatkan kakinya lalu memalingkan wajahnya kearah lain. Sengaja agar ia tidak bertemu dengan tatapan setan milik sehun.

"aku tidak menyangka kau akan sangat keras kepala seperti ini jong."

SRET

"awalnya aku sudah memutuskan untuk bermain dengan lembut. Aku merubah fikiranku setelah melihatmu tersiksa dengan hanya memakaikan cock ring pada penismu jong."

SRET SREEET

"tapi bahkan kau tidak bisa menjadi seorang good boy di depanku. Kau sangat nakal jonginnie, aku harus menghukum-mu."

Sehun melepaskan ikatan kedua tangan jongin lalu mencengkramnya dengan erat kedua tangan itu, mencoba mengambil kontrol sepenuhnya terhadap jongin.

GRAB

"a-arghh! H-huni! Lepaskan- k kau mencengkramnya terlalu kuat h-hun!"

Jongin meringis saat dirasa kedua pergelangan tangannya nyeri akibat cengkraman tangan sehun yang terlalu kuat dan ketat. Sehun seakan tuli malah semakin mengeratkan cengkramannya, memposisikan dirinya duduk di pinggir kasur.

"Sekarang balikan badanmu jongin. Tengkurap di pangkuanku. Aku tidak menerima penolakan."

Jongin dengan berat hati menuruti perintah sehun untuk tengkurap diatas pangkuannya. Ia sudah terlalu lelah melawan, apalagi sekarang kedua tangannya sudah di genggam erat oleh sehun. Tidak ada lagi yang jongin bisa lakukan selain menurutinya, menjadi seorang good boy untuk oh sehun.

Jongin lalu memposisikan dirinya seperti apa yang diperintahkan oleh sehun. Ia menolehkan kepalanya, matanya bertemu dengan tatapan tajam sehun, membuatnya semakin merinding dan bungkam.

"jongin.. kau taukan apa yang akan di dapatkan oleh seorang yang sudah menjadi bad boy seperti dirimu, hm?"

Kedua tangan jongin kini dikepalkan menjadi satu lalu diikat kembali kebelakang. Jongin hanya bisa meringis ketika tangannya terasa seperti hampir patah akibat ikatan yang terlalu ketat pada pergelangannya. Jongin tidak bisa menjawab pertanyaan sehun, ia merasa sangat di dominasi oleh sehun. Dirinya juga tidak mempunyai kontrol apapun pada tubuhnya sendiri.

Jongin kini meratapi nasibnya yang menjadi sangat memalukan ini. Terikat dengan posisi seperti ini dan tubuh yang telanjang benar-benar membuat harga dirinya hancur. Jongin menghembuskan nafasnya dengan berat, matanya tertutup rapat. Mempersiapkan diri untuk menerima apapun yang akan dilakukan oleh sehun atas perbuatannya yang sudah ia lakukan tadi.

PLAK

Sehun yang merasa diabaikan oleh jongin langsung mendaratkan pukulan ringan pada kedua bongkahan sintal dihadapannya.

"a-akh!"

Jongin meringis pelan, matanya tertutup semakin rapat.

"jawab pertanyaanku, jongin."

Jongin ingin mengeluarkan suaranya, tetapi tidak bisa. Rasanya seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya.

"masih tidak mau menjawab?"

PLAAK

Pukulan yang lebih keras kembali mendarat dengan mulus pada bongkahan itu.

"sehun h-hentikan.."

Suara jongin melemah, badannya bergetar merasakan sensasi baru yang diberikan oleh sehun barusan.

"aku akan menghentikannya jika kau menjawab pertanyaanku jongin."

"a-aku tidak tahu sehun! Aku tidak tahu hukuman apa yang akan didapatkan oleh seorang bad boy yang tidak mau menurut s-seperti diriku! Aku tidak pernah tahu hal semacam itu!"

Jongin meninggikan suaranya, emosinya meledak dengan tiba-tiba.

"Seorang good boy tidak boleh meninggikan suara ketika sedang berbicara dengan daddy-nya, jongin."

"A-apa katamu? D-daddy? Sejak kapan kau menjadi daddy ku, hun? Kau bahkan belum resmi menjadi seme-ku! Jadi kau tidak berhak melarangku ini itu dan menyuruhku untuk memanggilmu daddy! Hentikan omong kosong ini hun! Kau benar-benar memperlakukan-ku seperti bocah yang membuat kesalahan sekarang! Memukul bokongnya sampai merah dan menyuruhnya minta maaf, berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Apa apaan! Aku tidak sudi menjadi yang terdominasi dan di kontrol oleh pinku pinku seperti dirimu huh!"

PLAK PLAK PLAAK

Sehun kembali melayangkan pukulannya sebanyak tiga kali pada pantat jongin.

"hhmmpp! S..sakitt..h-hunnie.."

Jongin mengeratkan kepalan tangannya. Giginya menggigit dengan kencang bibir bawahnya. Badannya semakin bergetar, bokongnya terasa panas dan sensasi yang mengalir seperti aliran listrik membuat penis mungil nya terbangun. Jongin terangsang. Bahkan ia tidak percaya bagaimana bisa penisnya bangun hanya karena mendapat tamparan (spanking) pada bokongnya. Sensasi ini sangat menyakitkan tetapi.. memberi kenikmatan tersendiri. Matanya mulai berkaca-kaca. Jongin bingung dengan apa yang ia rasakan sekarang. Rasanya ingin menangis tapi juga menginginkan lebih, lagi dan lagi.

Sehun meremas bongkahan pantat itu lalu menamparnya lagi, lebih keras dari pukulan sebelumnya.

"A-aaghh! S-sehun sudah! I-ini begitu sakit..hss.."

TES-

Airmata mulai menetes dari mata puppy-nya. Jongin tidak bisa menahannya lagi. Ia merasa dilecehkan namun juga di sayang.

"itu baru lima tamparan jongin. Kau telah melakukan kesalahan yang sangat fatal, kau tahu?"

"t-tapi ini sungguh menyakitkan hun.. bokongku terasa perih sekali..hiks"

Jongin menahan isakannya. Ia tidak mungkin menangis hanya karna tamparan pada bokongnya. Ini benar-benar diluar dugaannya. Ia tidak menyangka sehun akan melakukan ini padanya.

"Hukuman tetaplah hukuman baby boy."

Sehun mengusap belahan pantat itu dengan lembut. Kembali menggoda jongin.

"aku ingin kau menghitung berapa kali aku menampar bokongmu, jongin."

"..."

Tidak ada jawaban dari jongin.

"jongin, kau mendengarku kan?"

"k-kau akan memukulku berapa kali, h-hun?"

Dengan takut-takut, jongin mencoba membuka suaranya. Bertanya dengan suara yang amat pelan kepada sehun. Sungguh jongin sangat takut sekarang. Misinya untuk menjadi top kini benar-benar gagal. Tidak ada lagi harapan untuk dirinya menjadi top pada situasi kali ini. Jongin menyerah. Ia memberikan kontrol sepenuhnya kepada sehun.

"dua puluh tamparan sepertinya cukup untuk membuatmu menyesali kesalahanmu."

"a-apa?! Dua puluh kali? K-kau gila seh— AAAKHH!"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, sehun sudah melayangkan tamparannya lagi. Meninggalkan bercak merah muda pada bongkahan lembut itu.

"berhitung jongin."

"S-s..satu."

PLAK

"D—du-dua.."

PLAK

"Hiks t-tiga.."

Sehun terus memberikan pukulan 'sayang' pada kedua pantat itu secara bergantian. Sementara jongin bersusah payah menghitung sambil menahan rasa sakit yang terus menerus menyerang daerah bokongnya. Ia sudah tidak bisa lagi mengendalikan dirinya. Jongin terus mengerang dan terisak ketika sehun mendaratkan pukulannya.

PLAK

"S-sembilan b-b..belash.."

PLAK PLAK

"Delapan belas jongin. Kau salah menghitungnya."

"hmmmp! d-delapan..h-hiks bel..as.."

PLAK

"S—semb-ilan..belas..s"

PLAK

"d-dua pul-uh..sshh.."

Jongin menangis. Tangannya yang terikat tidak bisa melakukan apa apa dan hanya terkepal dengan kuat. Pantatnya kini berwarna merah padam, tercetak telapak tangan sehun dengan jelas. Badannya bergetar hebat, penisnya berlumuran precum yang daritadi mengalir. Tidak bisakah sehun berhenti mempermainkan tubuhnya? ia sudah sangat lelah.

"Good, kau telah berhasil melewati hukumanmu."

Jongin masih memejamkan matanya. Ia tidak bisa berkata apa-apa sekarang.

"Sekarang, aku akan memberikanmu pengalaman yang sangat berkesan jongin."

Sehun menggendong jongin bridal, membaringkannya diatas kasur dengan posisi tengkurap.

"Angkat kakimu sedikit. Menungginglah."

"A-apa yang akan kau lakukan lagi sehun? Kumohon b-berhenti m-menggoda tubuhku. Aku sudah sangat lelah sekarang hun.."

Suara jongin seperti bergumam, sangat samar dan lemah. Untungnya sehun masih bisa mendengarnya.

"Jangan banyak bertanya jongin, lakukan saja apa yang aku perintahkan."

"ugh..kau menyebalkan sekali.."

Wajah jongin kini menempel dengan bantal, lututnya menjadi tumpuan untuk mendukung posisinya yang kini menungging dengan badan yang tergeletak lemah dikasur. Jongin menungging mengikuti perintah sehun karna tidak ingin mendapat hukuman lain jika ia membangkang seperti tadi. Bokongnya masih berhias bercak merah muda, membuatnya tampak terlihat semakin menggiurkan.

Sehun yang melihat pantat sexy itu kini tepat berada di depannnya hanya bisa tersenyum licik lalu mengambil dildo dan vibrator yang tadi ia letakkan di samping jongin. Dengan seringai dibibirnya, sehun mengelus permukaan lubang itu dengan ibu jarinya, berniat untuk menggoda jongin lagi.

"eungh.. s-sehun.. apa yang- aaahh.."

Sehun meluncurkan ibu jarinya masuk ke dalam lubang itu, memainkan dan menggerakannya dengan sensual didalam sana. Menusuk nusuk daging kenyal yang menjadi titik kenikmatannya.

"aahh..ahh s-sehunn.."

Jongin benar benar sudah lelah karena menangis daritadi. Dan sekarang sehun membuatnya terangsang kembali, mempermainkannya untuk yang kesekian kalinya. Sehun menikmati desahan jongin yang seperti musik yang mengalun dengan indah di telinganya. Setelah merasa cukup, sehun mengeluarkan jarinya. Jongin menghembuskan nafasnya merasakan kekosongan ketika jari sehun keluar dari lubangnya. Sehun hanya tersenyum kecil lalu menggenggam dildo yang tadi diambilnya, menggesekan dildo itu pada permukaan lubang jongin yang terlihat bekedut meminta diisi dengan sesuatu yang lebih besar.

"Sepertinya ada yang tidak sabar untuk dipuaskan."

Sehun menggoda jongin kembali. Ia tidak juga mendorong dido itu masuk. Sebenarnya sehun hanya ingin menggoda jongin dengan dildonya, bukan untuk dimasukan. Ia tidak mau keperawanan lubang jongin diambil oleh benda mati yang lonjong itu. Tentu saja sehun ingin penisnya yang membobol keperawanan jongin, buka benda lonjong besar itu.

"sehun..berhenti menggodaku!"

Jongin berusaha menolehkan wajahnya kebelakang untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan sehun. Matanya terbelalak ketika dildo lah yang sedaritadi menggesek permukaan lubangnya. Ia sangat terkejut, matanya membulat dengan sempurna. Hell, jongin sangat tidak terima jika sehun memasukan dildo itu ke dalam lubangnya. Yang benar saja? Ia sudah mengorbankan harga dirinya untuk mengalah menjadi yang dibawah lalu dengan tidak elitnya dimasukan dildo ke dalam lubang perawannya?!

What the fuck.

Jujur saja, jongin lebih baik dimasuki oleh penis besar sehun dibanding dildo sialan itu. Ia tidak mau pengalaman pertamanya adalah dengan benda lonjong besar yang terbuat dari plastik seperti itu. Sangat tidak elit dan.. ew, terdengar seperti seorang jalang yang haus akan belaian okay. Jongin tidak seperti itu dan ia sangat menjaga imagenya di depan public tentu saja.

"jangan coba coba memasukan itu kedalam lubangku sehun!"

Jongin meninggikan suaranya dengan susah payah, mencoba untuk menahan sehun melakukan hal gila itu.

"Baiklah jika kau tidak mau bermain dengan dildo..lagipula aku tidak akan memasukannya."

"E-eh? K-kau tidak akan m-memasukannya?"

"Ya, tentu saja tidak. Apa kau gila? Mana sudi aku membiarkan benda mati ini mengambil keperawanan lubangmu jong."

BLUSH

Pipi jongin merona ketika mendengar apa yang sehun katakan barusan. Seperti ada kupu-kupu yang memaksa keluar dari dalam perutnya, entah mengapa jongin merasa sangat bahagia. Ternyata sehun menginginkan keperawanannya. Ia bersyukur karna sehun tidak segila yang di pikirkannya tadi.

"Huft.. untunglah. Ku kira kau akan bertindak gila lagi, hun."

"Ya. Aku memang tidak akan memasukan dildonya tapi.. aku akan bermain dengan ini pada penismu sebelum kita ke permainan intinya."

Sehun memperlihatkan sebuah vibrator yang berada digenggamannya kepada jongin. Ia tersenyum melihat ekspresi jongin yang sangat lucu dimatanya. Jongin membulatkan mata puppy nya dengan sempurna ditambah mulutnya yang menganga lebar. Dengan cepat jongin menggelengkan kepalanya dan menurunkan lututnya, membuatnya kini menjadi tengkurap sepenuhnya. Jongin berusaha melindungi penisnya dari jangkauan sehun. Ia menutup dengan rapat kakinya berusaha sebisa mungkin agar penisnya tidak dapat di sentuh oleh sehun.

"S-SEHUN JANGAN! KUMOHON JANGAN VIBRATOR SEHUN!"

Jongin panik. Ia memendamkan wajahnya di bantal, bagian penisnya ditekan dengan kuat agar terus menempel pada kasur. Membuatnya mendesah pelan, merasakan sedikit kenikmatan akibat tekanan pada penisnya.

PLAK

Sehun tiba-tiba memukul bokong jongin dengan keras.

"A-akhh sehun j-jangan.."

Jongin terkejut ketika sehun menampar pipi pantatnya lagi. Seketika Ia teringat akan hukuman spanking-nya. Sehun bisa saja kembali memberikan hukuman kepadanya jika ia tidak menuruti permintaannya. Dan jongin tidak mau itu terjadi lagi. Ia sudah kapok dengan hukumannya yang tadi, tidak ingin mendapatkan yang lainnya.

"berbaringlah jongin..aku tidak ingin mengasarimu lagi."

Sebenarnya sehun juga tidak tega memberikan hukuman lagi pada jongin. Ia berharap semoga jongin tidak memancing emosinya agar tidak lepas kendali. Sehun baru menyadari bahwa dirinya sangat menyukai kontrol penuh. Ia tidak suka jika seseorang membantah perintahnya.

"aku tidak bisa terlentang sehun.. jika tanganku masih terikat seperti ini."

Tanpa pikir panjang, sehun langsung mengerti lalu membuka ikatan tangan jongin dengan cepat.

"sekarang telentang lah jongin."

Jongin hanya diam. Sehun telah membuka ikatan tangannya, itu berarti ia bisa merubah posisi sekarang jika ia bergerak dan mengikat sehun. Apakah sehun lupa jika jongin masih mempunyai keinginan untuk menjadi yang diatas jika diberi kesempatan seperti ini? Sepertinya jongin memiliki kesempatan sekarang.

Jongin kemudian membalikan badannya dan kini ia telentang. Tali yang tadi digunakan untuk mengikat tangannya kini berada didalam genggaman tangannya. Entah sejak kapan dan bagaimana, jongin berhasil mengambil tali itu tanpa sepengetahuan sehun. Kini tugas jongin hanyalah mengikat tangan sehun dan bam! Jongin yakin ia akan bisa mendominasi sehun.

'INI ADALAH KESEMPATAN EMASKU! AKU TIDAK AKAN MENYIA-NYIAKAN INI, YANG PERLU KULAKUKAN HANYALAH BERAKTING LALU MENGIKAT TANGANNYA SAAT SEHUN MULAI LENGAH! YA! KIM JONGIN, KAU BEGITU PINTAR SEKALI! KKK, OH SEHUN.. BERSIAPLAH MARGAMU BERUBAH MENJADI KIM~'

Pikiran jongin sudah melayang membayangkan jika idenya berhasil kali ini. Jongin pun mulai berakting dengan sungguh-sungguh.

"Sehun, bolehkan aku duduk? A-aku ingin merasakan hal yang beda.. emm, maksudku, daritadi aku hanya memakai posisi terlentang dan tengkurap. Aku ingin mencoba bagaimana rasanya jika aku duduk sehun. Bolehk-kah?"

Dengan takut-takut, jongin menggigit bibir bawahnya, jantungnya berdesir cepat, menduga-duga hal terburuk yang akan terjadi.

"Hm, tentu. Duduklah tuan putri."

'Huh? Tuan putri? Apa-apaan! Oh sehun, aku akan membuatmu menyesali ini dan kupastikan kau akan memanggilku daddy!"

Jongin sedikit mengerucutkan bibirnya. ia sebal dipanggil tuan putri oleh sehun. Dirinya adalah seorang pria, apakah sehun gila? Mengapa ia memanggilnya tuan putri?! Jongin pun menahan emosinya, agarrencananya kali ini berhasil. Ia mendudukan dirinya dan menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, mencoba untuk rileks.

"Sudah? Kau siap?"

Sehun menyalakan vibratornya. Kepala vibrator itu mulai bergetar dengan kecepatan pelan. Jongin seketika merinding melihat alat itu semakin mendekati kepala penisnya.

"T-tunggu!"

Sehun menghentikan gerakannya, menatap jongin dengan tatapan bingung. Namun penglihatannya teralihkan oleh suara bising yang terdengar dari luar jendela. Sehun menolehkan kepalanya kearah dimana suara itu berbunyi.

SREEK- SREEK- SREEK

"eh—?"

Sehun terhenyak ketika menolehkan kembali kepalanya pada jongin dan melihat tiba-tiba tangannya telah terikat cukup kuat menjadi satu. Sehun menatap jongin dengan tatapan tajamnya, meminta penjelasan untuk apa yang dilakukannya.

Jongin yang mengerti hanya tersenyum licik lalu bangkit dari kasur, ia berdiri tepat didepan sehun yang masih terduduk dipinggir kasur. Tanpa ragu-ragu, jongin mendorong tubuh sehun dengan kuat untuk menelantangkan tubuhnya. Sehun yang masih bingung hanya bisa melongo ketika dirinya kini yang terlentang dengan tangan terikat.

"Jongin, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku. Ini tidak lucu jongin."

Sehun berusaha untuk tetap tenang dan tidak gegabah. Ia hanya bingung sebenarnya apa yang ada di pikiran jongin? Sungguh dirinya sama sekali tidak menduga ini semua.

"Kau pikir aku akan melepaskanmu setelah apa yang kau perbuat padaku huh? Sehunnie jahat sekali, aku begitu lelah menerima permainanmu yang sangat luar biasa tau. Dan sekarang, akulah yang akan membuatmu mendesah hunnie. Bersiaplah margamu akan berubah menjadi kim setelah ini hunnie! Ahaha."

Jongin tertawa puas setelah memberitahu apa yang akan ia lakukan pada sehun. Dengan cepat ia menindih tubuh sehun, kini wajah manisnya bertatapan dengan wajah sehun yang terlihat sangat masam namun fuck, sangat tampan jika dilihat dari atas seperti ini.

"selamat tinggal pada keperawanan lubangmu, oh sehun.."

Jongin langsung menjalankan misinya. Ia tidak mau membuang waktu lagi seperti tadi. bibirnya kini mulai menciumi leher sehun, menggigitinya dan menghisapnya sampai tertinggal bercak berwarna keunguan.

"S-shit jongin!"

Sehun menggeram pelan, ia tidak mau terbuai dengan sentuhan jongin. Sehun menggigit bibir bawahnya berusaha menahan agar tidak mendesah. Ini sangat memalukan, sehun tidak ingin didominasi oleh beruangnya yang sangat manis dan imut ini. Yang benar saja?!

Sehun memejamkan matanya ketika jongin mulai menjamah nipple nya. Jongin mengecup nipple itu lalu menjilatinya sambil menghisapnya sesekali. Shit, ini benar-benar keterlaluan. Harusnya dirinya yang melakukan ini pada jongin, bukan kebalikannya.

"mmh.. kau menikmatinya, hunnie?"

Jongin kini menciumi abs sehun yang terbentuk dengan sempurna. Lidahnya bergrilya menjilati perut sexy itu, dan semakin turun sampai pada bagian penis besarnya yang sudah tegang.

"Jongin-"

"Aku ingin mencicipi penismu hunnie, bolehkan?"

Belum sempat sehun menjawabnya, jongin sudah memasukan penis besar itu ke dalam mulutnya. Sebenarnya ini pertama kalinya untuk jongin memberikan blowjob pada orang lain. Ia belum pernah merasakan penis didalam mulutnya dan sekarang, ia mencobanya. Rasanya sangat asing bagi jongin. Ia menahan rasa aneh ini agar tidak terlihat lemah di depan sehun. Jongin mulai mengulum penis besar itu, memaju-mundurkan kepalanya sambil lidahnya bermain pada kepala penis itu seakan-akan ia telah terbiasa melakukan ini.

"shit, damn you kim jongin.."

Sehun memejamkan matanya. Jujur saja, ia menikmati mulut jongin yang sekarang sedang memberinya blowjob. Mulut jongin terasa begitu basah dan hangat. Baru kali ini sehun merasakan kenikmatan yang besar bergejolak pada penisnya. Sehun pun berusaha untuk tetap mengontrol dirinya, tangannya masih terus bergerak berusaha melepaskan ikatan itu.

Jongin yang sibuk mengulum penis sehun tidak menyadari pergerakan aneh sehun. Ia terlalu menikmati mengulum penis besar itu sambil memejamkan matanya. Setelah dirasa penis sehun mulai membesar didalam mulutnya, jongin membuka matanya dan mengeluarkan penis itu dari dalam mulutnya.

Jongin merangkak naik keatas tubuh sehun, dan melebarkan kakinya. Kini jongin dapat melihat dengan jelas lubang kecil sehun dan di posisikannya penis mungil itu tepat di depan lubangnya.

"Sebelum aku membobol keperawananmu, ada yang ingin disampaikan, baby?"

Jongin mulai belaga seperti pria sejati yang ingin menggagahi wanitanya. Sementara sehun, ia hanya menatap jongin dengan tatapan pokerface nya. Enggan mengeluarkan kata-kata.

"Baiklah hunnie.."

Jongin mengenggam penis mungilnya, mengocoknya pelan, bersiap untuk memasuki lubang yang diidam-idamkan nya itu dari dulu.

"Mulai sekarang kau harus memanggilku dad-HAAAH!"

Tiba-tiba jongin menjatuhkan tubuhnya disamping sehun. Badannya masih shock dengan apa yang barusan menyentuh penis mungilnya. Sementara sehun, ia langsung bangun dan dengan sigap membuka ikatan pada tangannya yang sudah mengendor.

Berhasil.

Kini tangan sehun sudah tidak diikat dan sehun langsung menindih jongin, mengambil gesper yang tergeletak dilantai lalu digunakannya untuk mengikat kedua tangan jongin lagi. Sehun langsung mengangkat kedua tangan jongin dan menempatkan tepat diatas kepalanya, lalu diikat dengan gesper dan disambungkan pada tiang ranjang. Ia juga melebarkan kedua kaki jongin lalu mengikatnya menggunakan tali yang tadi dipakai untuk mengikat tangannya.

"s-sehunnie.. a-apa yang k-kau pakai tadi..? a-alat apa itu.. uhh s-sial..."

Jongin masih lemas. Benda yang tadi menyentuh kepala penisnya benar-benar membuat jongin seperti tidak mempunyai tulang. Penisnya masih terasa nyeri namun sengatan kenikmatan juga melanda bagian penisnya. Jongin mengatur nafasnya yang kacau. Kali ini tidak ada lagi kesempatan untuk dirinya. jongin tahu sehun tidak akan lengah lagi untuk yang kedua kalinya. Jongin pasrah dan membiarkan sehun mengikat kedua tangan dan kakinya yang mengangkang seperti ini.

"kau c-curang.. sehunnie c-curang..ungh.."

Jongin terus bergumam sangat pelan. Tenaganya seketika hilang. Demi dewa langit, seumur hidupnya baru kali ini ia merasakan efek begitu dahsyat seperti ini.

"Aku tadi menggunakan vibrator dengan volume penuh. Dan aku mengenai bagian penismua yang paling sensitif. Wajar jika kau terhentak kaget dan menjadi lemas tiba-tiba itu karna rangsangan dari vibrator ini begitu besar. Kau tidak akan kuat bertahan jika belum pernah mencoba vibrator. Orang awam sepertimu hanya boleh memakai vibrator dengan volume paling rendah jongin." Sehun menjelaskan apa yang tadi ia lakukan sampai membuat jongin terkulai tidak berdaya dengan secepat itu.

"Dan aku tidak curang, bukankah kau yang pertama mencoba untuk curang jongin? Kau mengambil kesempatan disaat aku sedang lengah. Sama halnya denganku, aku mengambil kesempatan saat kau lengah. Adil bukan? Hm?"

Sehun kini telah memposisikan dirinya tepat diantara kaki jongin yang terbuka lebar. Tangannya mengocok kembali penisnya agar semakin tegang, mempersiapkan sebelum dimasukan kedalam lubang imut itu.

"Sehun.. k-kumohon.. pelan-pelan.."

Jongin hanya bisa berharap jika sehun memasukinya dengan perlahan. Namun sepertinya kesempatan yang tadi ia dapatkan malah menjadi ancaman baginya.

"Pelan katamu? Setelah apa yang kau lakukan tadi, jong?"

Sebenarnya sehun tidak ingin bermain kasar. Tapi karna jongin tadi membuat harga dirinya begitu terinjak dan ia sangat tidak menyukainya, sehun terpaksa bermain kasar agar jongin kapok dan tidak mau mengulangi kesalahannya lagi.

"s-sehun maafkan-"

"aku akan menghukum-mu jongin."

Sehun langsung memotong perkataan jongin. Penisnya sudah berada tepat didepan lubangnya. Ia hanya perlu menyentakan sedikit pinggulnya, penis besar itu akan masuk kedalamnya.

"t-tidak.. jangan d-di hukum s-sehun, kumohon! A-aku lelah.."

Jongin menatap sehun dengan pandangan sayunya. Matanya memancarkan kelelahan dan sehun hampir terbuai oleh tatapan itu. Namun ia segera mengalihkan tatapannya agar tidak bertemu dengan tatapan angel itu disaat seperti ini.

"Seorang bad boy seperti dirimu memang harus dihukum jonginnie."

Sehun tidak mau mengulur waktu lagi. Ia segera memajukan pinggulnya, membuat kepala penis itu mulai membuka lubangnya, dan..

JLEB

"H—H AAAAKHH!"

Jongin berteriak dengan sangat kencang. Masa bodo dengan member lain yang pasti akan mendengarnya, ia sudah tidak peduli lagi dengan itu semua. Dalam sekali hentak, sehun benar-benar memaksa masuk penis besarnya itu kedalam lubang sempitnya.

"argh- shit jongin.. kau sempit sekali."

Sehun memejamkan matanya, menikmati betapa ketatnya dinding rektum itu meremas penisnya didalam sana.

Dan jongin, ia merasakan berbagai macam rasa sekarang.

Sakit.

Bagian bokongnya terasa begitu perih dan..sakit. sakit sekali.

Terbakar.

Lubangnya seperti terbelah dua. Rasanya benar-benar perih dan panas.

Penuh.

Sensasinya begitu aneh. Bokongnya terasa sangat penuh dan hangat, seperti sesuatu menyumpal didalam sana.

Jongin meneteskan airmatanya, bibir bawahnya ia gigit kuat kuat sampai mengeluarkan sedikit darah dan tangannya menegang,terkepal dengan kuat.

"i ini.. sakit s-sekali unh..h-hunnie..sshh.."

Jongin terisak pelan. Bagian bawahnya masih terasa panas.

"Kau akan menikmatinya juga nanti, jongin. Ini adalah hukumanmu."

Tibatiba penis besar itu bergerak tanpa pemberitahuan, dan dengan cepat menemukan titik kenikmatan jongin. Sehun yang mengetahui bahwa itu adalah prostatnya jongin langsung kembali menghujam penis besarnya ke dalam titik nikmat itu dengan sangat akurat.

"A-aahh! Aahh! S-sehunnie aahhh pelaannh!"

Sehun tidak peduli dengan apa yang dikatakan jongin. Ia juga sudah tidak bisa mengontrol dirinya. Sehun mempercepat hentakannya pada lubang itu dan mengenai prostat jongin lagi dan lagi. Membuat jongin semakin kewalahan dengan kenikmatan yang terus menerus melanda dirinya.

"nnhhh aahhh.. sehunnn!"

Jongin semakin terhentak mengikuti irama yang diberikan sehun. Badannya hanya bisa pasrah menerima perlakuan sehun yang benar-benar memberikannya kenikmatan tanpa henti.

" jongin shhh, kau begitu ketat, fuck."

Sehun mempercepat tempo hentakannya, terus menyodok daging kenyal itu tanpa henti. Tangannya meraih vibrator yang terletak disamping kakinya. Ia menyalakan vibrator itu dengan volume rendah lalu menempelkannya pada kepala penis jongin.

"Hha—ahh! aakkhh! s-sehuunn j-jangan.. ahh!"

Desahan jongin semakin terdengar ketika sehun memberikannya double kenikmatan secara langsung. Sehun terus menggerakan vibratornya, menempelkannya pada penis jongin tanpa mengurangi kecepatan hentakannya pada lubang itu. Dinding rektum jongin semakin meremas dan menghisap penis sehun setiap kali menghantam titik kenikmatannya.

Jongin terus mendesah, ia benar-benar diambang batas. Sehun terlalu banyak memberikan kenikmatan padanya.

Kaki jenjang itu bergetar dengan indah.

Bulir keringat mengaliri keningnya.

Matanya terpejam dengan bibir yang terbuka,

terus mendesahkan nama 'sehun'.

"s-sehun sehun, aku ingin.."

"tidak sekarang, jongin."

Sehun masih terus menghentakan penisnya pada lubang itu. Penis mungil dihadapannya terlihat mengeluarkan precum. Jongin akan sampai dan sehun tidak ingin ditinggal oleh kekasihnya. Dengan cepat sehun menempelkan ibu jarinya pada lubang yang terdapat di kepala penis mungil itu, menekannya untuk menahan cairannya agar tidak keluar dulu.

"P-please, please.. hiks"

"S-sehun, i want—h..haahh!"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, sehun lagi-lagi menghantam titik kenikmatan itu dengan sangat akurat dan dalam. Membuat jongin bergetar hebat, badannya melengkung dengan indah dan perutnya menegang. Kepala penis mungil itu menjadi merah padam, beberapa tetes cairan mengalir memaksa untuk keluar, membasahi jari sehun yang berusaha menahannya. Sementara sehun semakin cepat menumbukan penisnya pada lubang sempit itu dengan beringas.

Dirinya benar-benar melayang menikmati betapa ketatnya lubang jongin. Sehun hampir sampai pada puncaknya. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah jongin yang benar-benar menggoda.

Matanya yang bengkak, namun sayu..

Bibirnya yang sangat merah dan basah..

Rambutnya yang lepek dan acak-acakan..

Pipinya yang memerah akibat sensasi nikmat..

Membuat libido sehun semakin naik dan memancing puncak kenikmatannya agar segera datang.

Chup

Sehun mencium dengan lembut bibir penuh yang basah itu.

Setelah menciumnya, sehun mendekatkan mulutnya pada telinga jongin, lalu berbisik dengan suara beratnya.

"Aku yang akan melindungimmu jongin."

C—CUM!

"argh, kim jongin!"

Sehun menembakan benihnya di dalam lubang itu. Jarinya yang masih berada di penis mungil itu segera dilepaskan. Jongin merasakan lubangnya sangat penuh dan hangat setelah sehun menembakan benihnya. Semakin membuat jongin ingin mengeluarkan cairannya juga.

"B-bolehkah aku..? P-please.. A-aku sudah tidak bisa menahannya lagi s-sehun.."

Airmata kembali menglir dari pelupuk mata jongin. Ini benar benar perih, jongin hanya ingin mengeluarkan cairannya.

"Cum lah untukku, jongin."

C—CUM!

"a-aaahh...s-sehunnie!"

Jongin menyemburkan cairan cintanya dan mengenai dadanya sendiri. Ia memejamkan matanya, merasakan surga dunianya yang sudah di nantikan sejak tadi. Sambil mengatur nafasnya, dada jongin bergerak naik turun tidak beraturan.

"hosh..hosh.."

Sehun menjatuhkan tubuhnya di sebelah jongin, lalu melingkarkan tangannya pada pinggang ramping itu dengan erat. Ia lupa jika jongin masih dalam keadaan terikat.

"s-sehun.."

Sehun yang masih memejamkan matannya, merasakan kehangatan dan menghirup aroma keringat jongin hanya bergumam pelan membalas panggilan jongin.

"bisakah kau melepaskan ikatanku ini? Em—aku.. aku lelah.. tanganku terasa pegal sekali.."

Dengan sangat berhati-hati jongin mencoba mencari kata-kata yang tidak membuat sehun marah. Alih alih marah, sehun malah tersenyum lembut lalu terkekeh ketika mendengar suara jongin yang bergetar dan sangat pelan. Persis seperti seseorang yang habis diperkosa semalam suntuk. Sehun pun mendudukan kembali dirinya dan membuka seluruh ikatan yang mengikat kekasihnya.

Brukk

Tangan jongin seketika langsung ambruk terjatuh ke kasur. Kakinya yang juga terasa sangat pegal langsung diluruskan. Jongin kini merasa benar-benar tidak mempunyai tenaga sama sekali. Terlebih bagian bokongnya masih berdenyut dan rasa nyeri terus menjelar di daerah itu. Sehun kembali menempatkan dirinya di samping jongin lalu memeluk dengan erat tubuh lemas itu.

Jongin hanya pasrah dan menikmati kehangatan yang diberikan sehun lewat pelukannya. Ia sangat suka jika sehun memeluknya dengan sayang seperti ini. Perasaan hangat begitu mendominasi seluruh tubuhnya. Jongin menyamankan posisinya, kepalanya disenderkan pada dada bidang itu. Mengendus setiap aroma yang keluar dari tubuh atletis sehun, membuatnya tersenyum kecil sambil memejamkan matanya.

"Kau suka jika aku memelukmu seperti ini, hm?"

"Uhm.." jongin hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Aku tidak menyangka kita telah melakukan hal gila semacam ini jong, haha."

Sehun mengusak dengan lembut surai hitam beraroma strawberry di dalam dekapannya itu sambil mengecupi pucuk kepalanya berkali-kali.

"Salahkan dirimu yang begitu mesum huh."

"Kau yang pertama kali mencoba menyerangku duluan jong. Aku tidak akan berani melakukan ini jika saja kau tidak memancingku seperti tadi."

Sehun mencubit pelan pipi gembil jongin dengan gemas. Mengapa kekasihnya begitu polos? Padahal ini terjadi karna ulahnya.. tapi dia malah menyalahkan orang lain. Sehun rasanya ingin meremas penis mungilnya agar ia kembali berteriak dan tidak menyebalkan seperti sekarang.

"I-itu karna aku.."

"karna kau ingin menjadi seme, hm?"

"ish.. aku belum selesai berbicara bodoh."

"jongin, mau aku beritahu sesuatu?"

"em—? Apa itu?" Jongin mendongakkan sedikit wajahnya agar ia bisa melihat wajah tampan sehun. mata puppy-nya membulat, menambah kesan imut pada wajahnya sekarang. Sehun yang ditatap seperti itu berusaha menahan libidonya untuk tidak menyerang beruang manis kelewat polos yang sok manly di hadapannya ini. Ia menghembuskan nafasnya perlahan, sebelum mengeluarkan kata-katanya.

"Menjadi seme itu bukan hanya soal siapa yang mendominasi ketika diatas ranjang jongin."

"U-um? Bagaimana maksudnya, hunnie?"

"Astaga.. Maksud dari perkataanku, kau tidak bisa ingin menjadi seme hanya karena bisa mendominasi ketika diatas ranjang jong. Kau harus melindungi kekasihmu dan bisa lebih dewasa dalam menyikapi sesuatu."

Jongin hanya manggut-manggut dengan tatapan polosnya.

Dan sehun yang sepertinya sudah hilang kesabaran langsung mengeratkan dekapannya pada tubuh kekasihnya, menepok dengan pelan pantat sintalnya.

"Percuma berbicara dengan beruang polos seperti dirimu, jong."

"YA! AKU TIDAK POLOS BODOH! AKU MENGETAHUI HAL TENTANG SEX TOYS DAN SEMACAMNYA! AKU JUGA PRIA SEJATI YANG TAU CARANYA MEMUASKAN HASRAT ORANG! JANGAN MENGANGGAP REMEH DIRIKU OH SEHUN! UGH! SEHUNNIE MENYEBALKAN!"

Jongin meronta-ronta didalam dekapan sehun, berteriak seperti seorang gadis yang sedang pms. Sehun hanya menghembuskan nafasnya dengan berat, berusaha menulikan pendengarannya dari ancaman gelombang ultraviolet milik jongin. Bisa-bisa sehun menjadi tuna runggu di usia mudanya. Kalau sudah seperti ini rasanya sehun ingin menyumpal mulut jongin dengan penis besarnya saja agar tidak mengeluarkan gelombang dahsyat lagi.

"Tingkah seperti ini ingin menjadi seme? Cih— siapa yang mau menjadi uke mu jong? Kau bahkan lebih berisik dari ibuku yang notebane-nya adalah seorang wanita."

"JADI KAU SECARA TIDAK LANGSUNG MENGATAIKU LEBIH BERISIK DARI WANITA? BEGITU OH SEHUN?"

"Yap. Tepat sekali. Kekasihku begitu pintar hm."

Sehun tiba-tiba menciumi leher jongin, membuat yang dicium merasa tersengat listrik kembali dan seketika amarahnya padam.

"u—uh om.. sudah jangan dicium lagi.. nini udah lemes om..."

"biarin, om mau bikin dedek pingsan aja sekalian kalo gitu."

Sehun kemudian semakin beringas menciumi dan memberikan tanda keunguan pada leher jenjang jonginnienya. Dan yang dicium lagi-lagi hanya bisa pasrah dan mendesah keenakan.

"H—hyaah... d-daddy aahh..~"

Ouch.

Sepertinya sehun akan memperkosa jongin lagi. Ronde kedua segera di mulai. Dan kali ini sepertinya beruang manis kita sudah menikmati perannya menjadi bottom kawan. Apakah jongin masih ngeyel ingin menjadi seme lagi? Atau malah menjadi little bitch yang akan menggoda iman sehun? Pikirkan sendiri jawabannya.

SEQUEL/END?

Thanks for reading ya mesum-ers. Gue tau kalian semua yang baca fic ini pasti tingkat kemesumannya udah akut. Karna apa? Karna fic ini 90% isinya NC. Ayo ngaku jangan bohong nanti dosa. HEHE.

Maaf ya super duper late update. Soalnya sempet ngestuck nulis NC nya. Dan wow, gue kaget banget masa. Awalnya gue niat bikin chapter ini paling sampe 2k aja. Eh ternyata.. nembus 4k gini mamen betapa bangganya gue nulis NC sampai 4k gini. Suatu prestasi yang sangat mengerikan.

Udah ah, banyak omong banget ya gue heran. Reviewnya dong? Kan udah dibikinin full NC nih. Kalo ga review nanti gue ngambek gamau bikin ff nc lagi ah.

Apaansi gue sok ngambek gini geli. Udah ah. Beneran. Bye. Mwah.