NEVER

Main Cast : Sehun x Kai

Other Cast : EXO Member

HAPPY READING

Jongin mendenguskan nafasnya kasar seraya menghempaskan tubuhnya keatas kasur. Ia mendengus tidak suka sambil menatap iphonenya, kembali mengutak-atik benda canggih tersebut kemudian melempar benda itu asal dan mendarat dengan mulus diatas bantal empuknya.

"huh! menyebalkan. mengapa seluruh fansku sering membuat fiction dengan diriku yang menjadi bottom dan mengklaim bahwa aku ini adalah ultimate ukenya sehun? Sudah jelas saat distage aku terlihat sangat manly dan tampan tapi mengapa mereka masih berfikiran bahwa aku ini adalah uke? Bahkan sehunnie lebih imut dan menggemaskan dibanding diriku. Jelas bahwa sebenarnya yang uke itu sehunnie kan bukan aku.. ugh menyebalkan sekali."

Jongin bermonolog sambil mengerucutkan bibirnya. Ia tidak suka jika dianggap uke oleh para fansnya, tetapi lihatlah kelakuannya sekarang. Persis seperti anak gadis yang sedang kesal bukan? Mana ada seorang seme mengoceh panjang lebar sambil mengerucutkan bibir seperti itu? Mungkin jongin bisa menjadi seme. Hanya ketika ia tidur, di alam mimpi. Ya, mimpi.

Jongin mengerjapkan matanya sambil menatap langit langit kamarnya, seperti sedang memikirkan sesuatu. Lalu tiba-tiba terukir senyum manis dari bibir sexy-nya.

"mungkin dengan cara ini aku akan diakui sebagia ultimate seme oleh seluruh hyungdeul tak terkecuali sehun. Ya, benar! Kau sangat pintar jonginie kkk"

Jongin memuji dirinya sendiri sambil tersenyum penuh kemenangan membayangkan jika rencananya berjalan dengan mulus dan ia akan mendapatkan gelar seme tentunya. Gelar yang sangat diharapkannya selama ini namun belum tercapai hingga sekarang.

Jongin segera bangun dan bersiap untuk melancarkan rencana pertamanya yang ia yakin akan berhasil. Ia keluar dari kamarnya lalu berjalan mengendap ke kamar kekasihnya, sehunie.

Ya, kekasihnya. Kalian tidak salah baca dan author juga tidak typo. Jongin dan sehun memang sudah berpacaran tanpa tau kapan hari jadi mereka. Diantara keduanya, tidak ada yang menembak. Karena kedekatan keduanya yang sudah sangat lama, mereka berdua menganggap bahwa mereka ini berpacaran. Bahkan mereka juga tidak tahu tentang posisi mereka berdua. Namun, member lain mengklaim bahwa sehun lebih cocok menjadi seme karna sifatnya yang tidak terlalu banyak bicara, lucu namun menyebalkan, lebih suka memanjakan daripada dimanjakan dan jangan lupakan bahu luasnya yang tegap dan bidang. Berbanding terbalik dengan jongin yang mempunyai sifat bawel, manja, suka merajuk, dan suka berteriak seperti wanita.

Jongin membuka pintu kamar kekasihnya dengan perlahan agar tidak membangunkan sang penghuni kamar. Ia melangkahkan kakinya tanpa mengeluarkan suara lalu kembali menutup pintu dan menguncinya.

CEKREK

"berhasil.."

Jongin bergumam dalam hati dan mencoba mengatur nafasnya. Jujur saja ia sebenarnya takut namun demi sebuah harga diri berlabel 'seme' jongin rela melakukan apapun termasuk melaksanakan rencana gila yang dibuat oleh dirinya sendiri.

Jongin berjalan mendekati ranjang dimana kekasihnya sedang terjaga di alam mimpi. Ia mencoba mengontrol deru nafasnya agar tetap tenang meskipun kini jantungnya berdetak dengan sangat hebat menandakan bahwa dirinya sedang dilanda ketegangan dan ketakutan.

Perlahan …

Perlahan …

TAP TAP TAP

Jongin sudah berada di tepi ranjang. Matanya sangat focus melihat wajah kekasihnya untuk memastikan bahwa kekasihnya tidak terbangun dan masih benar benar tertidur.

'selamat tinggal gelar 'seme' pada dirimu.. oh sehun. Sebentar lagi semua orang akan mengetahui siapa seme yang sebenarnya. Huh! Mereka semua menyebalkan!'

Jongin tanpa sadar memajukan bibir bawahnya setelah mengakhiri omongan batinnya. Kemudian ia segera tersadar bahwa dirinya tidak boleh terlalu lama membuang waktu karena kekasihnya bisa terbangun kapan saja dan tentunya akan menyadari kehadiran beruang manis ini. Jongin dengan perlahan menaiki ranjang lalu menduduki dirinya diatas perut sehun dengan reflek memejamkan matanya mengira sehun akan terbangun atas perbuatannya ini. Jongin membuka matanya lalu mengerjapkannya beberapa kali.

'tidak terbangun? Padahal aku ini berat tapi kenapa makhluk ini tidak dapat merasakan sesuatu yang menindih dirinya? Ah aku tidak peduli. Baiklah, permainan akan segera dimulai.'

Jongin segera mendekatkan bibirnya dengan bibir tipis sang kekasih.

Chu-

Kedua bibir itu telah menempel dengan indah.

1 detik

2 detik

3 detik

Tidak ada pergerakan dari kedua bibir yang menyatu itu. Hanya menempel dan posisinya pun tidak berubah. Wajah jongin kini memerah seperti kepiting rebus dan ia membulatkan matanya.

'god! A-apa yang h-harus ku lakukan sekarang? Padahal aku baru menciumnya tapi mengapa rasanya sangat aneh. Jantungku berpacu semakin cepat! Bagaimana ini…'

Masih dalam posisi yang sama, jongin membeku saat ini. Ia tidak bisa menggerakan tubuhnya. Jongin panik, ini adalah first kissnya.

'tenang jongin tenang- rileks.. okay, kau hanya perlu mengulumnya lalu menghisapnya sambil sesekali menjilati bibir ini.. layaknya memakan lollipop kim jongin!'

Jongin kemudian menutup matanya. Bibirnya mulai bergerak mengulum dengan lembut dan pelan bibir tipis kekasihnya lalu menghisap sambil sesekali menjilatinya.

"mnh.."

Ia mulai menggigiti bibir itu dan mengulumnya dengan sedikit kasar. Tangannya tanpa sadar mengelus dada bidang kekasihnya mencari sebuah tonjolan berwarna pink yang sepertinya sudah sedikit mengeras. Jongin menjentikan jari lentiknya di tonjolan pink tersebut lalu memilinnya dengan lembut.

GRAB

"A-aakh!"

Jongin reflek membuka mata dan melepaskan ciumannya merasakan sesuatu telah meremas aset berharganya. Ia membulatkan mata melihat sehun yang tengah menatapnya dengan tatapan 'lapar' dan menyeringai seperti satan. Dan benar saja, tangan sehun dengan indah bertengger pada bagian selangkangannya yang sangat sensitive.

"a-apa yang k..kau lakukan se- aangh!"

Belum selesai berbicara, sehun dengan santainya kembali meremas gundukan itu membuatnya terlihat semakin besar dan keras. jongin mengigit bibir bawahnya mencoba menahan agar desahan laknatnya tidak keluar dan mengalun begitu saja.

"hm? Seharusnya aku yang bertanya jongin. Apa yang kau lakukan disini? Diam-diam masuk ke dalam kamarku lalu menindih tubuhku dan langsung mencium bibirku tanpa membangunkanku? aku butuh penjelasan beruang manis."

Sehun kembali meremas gundukan itu dan menyentilnya. Ia menyeringai.

"a-aanhh.. s..sakit s-sehunie.."

Jongin mencengkram bahu sehun mengaduh kesakitan karena asetnya yang berharga itu dilecehkan oleh sehun dan kini sangat sesak didalam sana. Ia tak habis fikir kini rencananya malah berbalik menyerang dirinya seperti boomerang. Senjata makan tuan, huh?

"jawab aku kim jongin."

Sehun semakin menguatkan remasannya pada gundukan itu membuat sang empu memekik kencang.

"A-AAANGHH"

Jongin memejamkan matanya menahan sakit sambil memukuli dada pria yang kini tengah melecehkan asetnya. Sehun memelankan remasannya pada gundukan itu tanpa memindahkan tangannya dari daerah itu. Seolah siap untuk kembali meremasnya jika beruang manis ini tidak mau menjawab pertanyaannya. Jongin yang menyadari bahwa sehun memberikan kesempatan untuk berbicara langsung menjelaskan seluruh rencananya.

"aku ingin menidurimu tau! Aku ingin membuktikan bahwa aku yang lebih pantas menjadi seme dibanding kau sehun. Mereka semua menyebalkan! selalu mengataiku uke, huh!"

Kini bibirnya kembali maju sambil berkacak pinggang mengekspresikan betapa kesal dirinya saat ini. Sedangkan pihak yang dibawah -oh sehun- tertawa menyeringai melihat betapa lucunya beruang manis kesayangan ini. Bertingkah seperti wanita tetapi ingin dianggap seme. Sehun kemudian menampar bongkahan kenyal jongin lalu mencengkram pinggang rampingnya.

"kau sendiri yang menyerahkan dirimu padaku jongin. Jangan salahkan aku, kau yang sudah membangunkan jiwa setanku."

Sehun merubah posisinya menjadi duduk. Kini ia dan jongin saling berhadapan dan dapat dilihat mata puppy jongin yang sayu itu mengerjap beberapa kali membuat sehun semakin hard. Sedangkan jongin masih bingung dengan apa yang terjadi sampai akhirnya..

BRRTT..

SREETT

"E-EH? YA! SEHUN! APA YANG KAU LAKU- MNHH!"

Sehun dengan cepat mencium bibir tebal itu membuat yang dibawah kaget dan terdiam. Setelah jongin diam sehun melepaskan ciuman nya lalu mengarahkan wajahnya tepat di telinga jongin.

"Perlu kau tau jongin. Aku tidak akan pernah menjadi uke siapa pun. Never."

Sehun meniup lubang telinga itu dan menjilatnya sekilas.

"kau adalah uke-ku kim jongin. You're my bottom."

"s..sehunie..u..unhh.."

Kini posisi keduanya tertukar. sehun diatas jongin. Namun yang dibawah mencoba mendorong tubuh yang diatas berniat untuk kabur. Jongin sekuat tenaga mendorong badan sehun lalu memukulinya dan usahanya tidak membuahkan hasil. Sehun lebih kuat dan akhirnya mengunci gerak kedua tangan jongin dengan mudah.

Sehun langsung mencium bibir tebal menggoda itu dan melumatnya berulang kali. Ia tidak menyangka bahwa bibir jongin terasa begitu manis baginya. Ia terus menjilati dan mengulum bibir jongin sambil sesekali menggigitnya kecil agar jongin membuka mulutnya. Namun jongin bertahan dan masih berontak.

"mphh-"

Sehun tidak kehilangan akal, ia menggesekan penisnya dengan penis jongin dan sukses membuat jongin reflek membuka mulut.

"a-aanh!"

Sehun langsung memasukan lidahnya kedalam mulut jongin. Lidahnya mulai ber-grilya di dalam sana. Mengabsen satu-persatu deretan gigi rapih tersebut dan mendorong lidah lain lalu melilitnya dengan lembut.

Jongin akhirnya pasrah dan mulai membalas ciuman itu. Jongin balas melilit dan mendorong keluar lidah asing itu namun dibalas dengan dorongan yang lebih kuat menghasilkan jongin yang kalah dalam sesi ciuman. Sehun semakin beringas menciumi bibir jongin dan menghisap kuat bibir itu sesekali menggigit kecil bibirnya. Jongin yang sadar pasokan udaranya semakin menipis langsung menggerakan badannya dan menggigit bibir sehun. Sehun yang menyadari bahwa dirinya kehabisan oksigen langsung melepas ciuman dengan tidak rela.

"hah.. sehun menyebalkan! aku tidak akan membiarkanmu menjadi seme!"

Jongin kembali memberontak dan mencoba membalik posisi mereka seperti semula. Ia masih bertekad untuk menjadi seme. Sehun menahan gerakan jongin lalu mengambil tali khusus dan mengikat kedua tangan jongin di kepala ranjang.

"sudah kubilang.. jangan pernah mencoba menjadi seme untuk ku karna itu hanya sia-sia jongin."

Sehun tersenyum puas melihat jongin yang pasrah dan ekspresinya berubah menjadi sangat sendu, memelas.

"sehun lepaskan aku.."

Jongin terlihat tidak berdaya ketika sehun berhasil mengikat masing-masing tangan nya. Sehun hanya tersenyum kemudian beranjak mengambil dua tali lagi yang ada di lemari nya.

"lebih baik jika ku ikat juga kaki mu agar kau tidak berontak nanti jongin."

"A-APA?"

Seketika jongin membulatkan matanya. Ia menggeleng cepat dan menendang segala arah berharap sehun kewalahan mengikatnya. Namun ternyata sangat mudah bagi sehun menahan gerakan kaki tersebut dan langsung melebarkan kedua kakinya untuk diikat pada sekat ranjang. Jongin di ikat membentuk huruf X. jongin juga tidak menyangka bahwa sehun akan berbuat seperti ini.

"s-sehun.. ku mohon, jangan di ikat. Aku janji tidak akan berontak lagi jika kau lepaskan ikatanku ini.."

Jongin mengeluarkan puppy eyes andalan nya berharap sehun akan merasa iba dan melepaskan ikatannya. namun sangat disayangkan, jiwa setan sehun jika dibangunkan tidak akan mempunyai rasa iba maupun kasihan pada siapapun.

"sudah terlambat sayang. Aku akan memberi tahumu bahwa menjadi uke itu lebih menyenangkan. Kau tinggal menikmati saja permainan ku jongin."

Rasanya jongin ingin mengamuk dan menggigit sehun jika ia tidak di ikat seperti ini. Sebenarnya ia masih belum menyerah untuk mendapatkan gelar seme idamannya.

"Aku tidak peduli. Aku menginginkan gelar seme, bukan uke!"

Jongin membuang mukanya. Ia sengaja tidak memfokuskan pandangan nya kepada sehun agar wajahnya tidak berubah menjadi merah hanya karena sehun terlihat semakin tampan jika dilihat dari bawah seperti ini.

'oh tuhan, haruskah aku menjadi uke?'

TBC

Berhubung saya masih newbie dalam dunia per-authoran atau penulisan cerita, saya akan lanjut cerita ini secepatnya jika review mencapai 25. Masukan dari kalian sangat membantu saya dalam melanjutkan penulisan cerita, terimakasih sudah membaca karya saya yang absurd ini *bow* see y'all!