Jujur, Eunhyuk tidak mengerti bagaimana jalan pikiran sahabatnya. Gadis kurus itu menatap malas pada Sungmin yang duduk di hadapannya dengan koper disamping kirinya.

"Jadi kau ingin bagaimana?" tanyanya.

Sungmin mengerucutkan bibirnya. "Aku sudah bilang tadi kan." Sungmin mengalihkan pandangannya dari Eunhyuk. Walau sudah tidak bertemu sangat lama dengan sahabatnya itu, tetap saja Eunhyuk orang yang tidak bisa untuk ia bohongi.

"Terselah lah," Eunhyuk mendesah. "Kau sudah makan?" Sungmin menggeleng. "Aku punya bahan makanan. Kau masak sendiri saja."

Sungmin tersenyum lebar. "Thank youuu. Kau memang sahabatku yang terbaik." Lalu melesat ke dapur.

Eunhyuk geleng-geleng melihat Sungmin. Kapan sih sahabatnya itu tumbuh dewasa? Maksudnya, pikirannya.

Drrt drrt

Eunhyuk merogoh ponselnya yang ia simpan di atas meja. Gadis kurus itu tersenyum lega melihat siapa yang menghubunginya.

"Haloo!"

"Eunhyuk-ah..."

.

Disclameir :

Ini hanya FF, sebuah karya fiksi yang terlahir dari otak sederhana saya. Jangan bash cast yang saya pakai karena mereka tidak tahu apa-apa. Saya hanya pinjam nama saja. V cinta damai chingu

Cast : KYUMIN

Warn : Genderswicth, Typo(s), geje, abal, OOC

.

"Jauh-jauh mengajakku ke restoran di hotel mewah ini, kau hanya memesan segelas jus stowberry? Serius!"

Sungmin memutar matanya jengah. "Eunhyuk-ah kenapa kau cerewet sekali sih." Sungmin menggengam tangan sahabatnya itu. "Kau kan sudah berjanji untuk menemaiku selama aku di LA"

"Yah! Kapan aku bilang seperti itu?" protes Eunhyuk tidak terima. Sungmin malah nyengir lebar. "Ayolah Sungmin. Kau hanya harus menelponnya, benar?"

Sungmin cemberut lalu menggeleng. "Aku ingin mengejutkannya"

"Ya ampun" Eunhyuk menepuk dahinya pelan.

"Ah! Ayo pergi" Sungmin melempar senyum cerahnya pada Eunhyuk. Belum sempat Eunhyuk menjawab, Sungmin meletakkan selembar uang dollar di meja lalu menarik Eunhyuk.

Sungmin berjalan terburu-buru, Eunhyuk ingin menasihati sahabatnya itu namun terlambat. Sungmin menubruk tubuh tegap seorang pria.

"Ups, sorry sir." Sungmin menundukan kepalanya, namun tak lama ia mendongak.

Sepasang foxy eyesnya bertemu dengan manik hitam pria itu. Raut wajah pria itu tampak terkejut, entah kenapa.

"Kyu, kau baik-baik saja?" tanya wanita yang bersama pria itu. Tentu saja, tautan mata Sungmin dan pria bernama Kyuhyun itu harus terputus.

"Tidak apa-apa." Kyuhyun tersenyum tipis pada wanita rekan bisnisnya.

Namun wanita itu tampak tidak terima. Ia menatap Sungmin dengan wajah garang. "Nona, lain kali kalau jalan hati-hati."

"Victoria. I'am okay!" Kyuhyun mencoba menengkan.

Sungmin sebal pada wanita itu. Ia membungkukan badan lalu pergi, namun ia tidak melepas kontak mata yang kembali terjalin dengan Kyuhyun.

"Geez! Wanita itu menyebalkan sekali!" kata Eunhyuk setelah mereka keluar dari restoran.

Sungmin tertawa. "Ya, aku juga tidak menyukainya. Iyuh!"

Gadis mungil itu tersenyum miring saat ia merasakan ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh. Sungmin menoleh ke belakang.

Gotcha!

Manik elang pria yang bernama Kyuhyun itu menatapnya. Sungmin pun menyunggingkan senyum menggodanya, lalu dengan nakal Sungmin mengedipkan sebelah matanya pada Kyuhyun.

.

Victoria menghembuskan nafasnya jengah, terlihat sekali dirinya tengah sebal. "Kyuhyun?"

Pria itu mengalihkan pandangannya pada rekan bisnisnya. "Ada apa?" tanyanya.

"Kau tertarik dengan gadis seperti mereka?" Victoria menatap Kyuhyun.

Kyuhyun hanya tersenyum kemudian terkekeh pelan tanpa berniat menjawab pertanyaan Victoria.

Kyuhyun kembali melihat gadis mungil tadi yang kini sudah mulai menjauh. Sedangkan Victoria menggeram dalam hati.

'Gadis-gadis sialan.'

Rencananya untuk menggoda patner bisnisnya itu sudah di pastikan gagal.

.

oOo

.

Dentuman musik begitu keras seakan memecahkan gendang telinga. Namun entah bagaimana orang-orang yang berada disana sangat menyukainya.

Sungmin tersenyum melihat Eunhyuk yang tengah menari bersama Donghae pria blasteran Amrik-Korea, kekasihnya. Ya ampun! Padahal tadi Eunhyuk menolak mentah-mentah usulannya untuk pergi ke Club malam tapi lihat sekarang, gadis itu malah menikmatinya. Dan kini Sungmin merana karena tidak memiliki pasangan.

"Boleh aku duduk disini?"

Sungmin menoleh saat suara bass itu berbisik di telinga. Ia sedikit tidak percaya jika pria yang ada di restoran tadi kini berada disini, meminta izin untuk duduk disampingnya.

Sungmin tersenyum. "Silahkan."

Pria itu mengacungkan tangannya memanggil seorang waiters. "Kau ingin minum sesuatu?" tanyanya.

Sungmin menggeleng. "Terima kasih. Tapi aku sudah punya minumanku sendiri." jemarinya menyentuh segelas jus jeruk. Pria itu mengerti, ia memesan minuman untuk dirinya.

"Aku tak menyangka gadis kecil sepertimu bisa masuk Club malam seperti ini."

"Well, aku hanya mengeluarkan identitasku saat penjaga di luar tidak memperbolehkanku masuk kesini."

"Ya, sesuai dugaanku. Kau memang terlihat seperti gadis kecil," balas Kyuhyun. Seorang Waiters datang menyerahkan pesanan Kyuhyun.

Sungmin paling sebal jika ada yang mengatakannya gadis kecil. Hell, dia sudah cukup umur. "Aku sudah 22 tahun."

Pria di sampingnya tersenyum kecil. "Benarkah? Boleh aku melihat kartu identitasmu? Mungkin saja kau berbohong?" ia menyesap minumannya, tanpa melepas pandangannya pada Sungmin.

Sungmin mendelik. "Kau ingin tahu saja, Kyuhyun-ssi."

"Kau tahu namaku?"Kyuhyun tampak tidak percaya. Ya, memang Kyuhyun akui dirinya cukup terkenal karena dia adalah pria yang sukses di usia muda dan banyak pula media massa yang meliput tentang dirinya.

Sungmin memutar bola matanya malas, tidak peduli. Ia meminum jus jeruknya. Ia melirik pria itu lagi, dan hatinya bersorak saat pria itu menatap lehernya yang putih. Namun, Sungmin hampir tersedak saat pria itu membalas tatapannya. Oh my god! Apa dirinya ketahuan? Jika begitu usaha jual mahalnya akankah terbongkar?

Kyuhyun mengulum bibirnya yang ingin tersenyum. "So, Gadis kecil ap-"

"Sungmin. Namanku Sungmin. Bukan gadis kecil." Sungmin mendengus.

Kyuhyun tertawa, ia segera menghentikan tawanya saat Sungmin menatapnya tidak suka.

"Jadi, Sungmin. Dengan siapa kau pergi ke Los Angeles?"

"Sendiri. Kenapa?"

"Ah kau cukup berani juga ya." Kyuhyun berbisik, yang membuat Sungmin merinding. Ia menandaskan jus jeruknya. Kemudian berjalan menuju lantai dansa.

Gadis itu mulai menari. Banyak mata yang memperhatikan Sungmin. gadis itu sungguh menggoda. Dress mini berwarna silver yang di pakainya membuat lekuk tubuhnya semakin terlihat.

Sungmin menyeringai menantang Kyuhyun. Beberapa kali gadis itu mengerling padanya kemudian menari dengan sensual. Kyuhyun tentu saja tidak melepaskan kesempatan ini. Ia pun menandaskan minumannya kemudian bergegas menghampiri Sungmin.

Matanya menatap tajam pada siapa saja pria yang berusaha mendekati Sungmin. Seakan berkata 'dia milikku'.

Sungmin pun tidak terkejut saat tak ada pria yang menghampirinya. Ia terkekeh pelan sembari terus menggoyangkan tubuhnya ups, pantatnya lebih tepat menggoda Kyuhyun yang kini sudah berada di hadapannya.

Tangan Kyuhyun mulai menyentuh pinggangnya dan menarik tubuh Sungmin mendekat pada tubuhnya. "Kau sungguh sexy dengan dress ini."

"Terima kasih." Sungmin semakin merapatkan tubuhnya dengan Kyuhyun hingga tidak ada celah di antara mereka. Sungmin sengaja menggesekan alat sensistifnya dengan Kyuhyun.

Ia tersenyum saat mendengar Kyuhyun menggeram. Ia merasakan Kyuhyun memijat pinggangnya. Mereka tahu jika mereka sudah terjerat dalam nafsu.

"Siapa wanita yang kau ajak makan siang tadi?" tanya Sungmin.

Kyuhyun menyerukkan wajahnya pada leher Sungmin. Menghirup aroma tubuh gadis itu. "Hanya rekan kerja." jawabnya jujur.

"Tapi kalian seperti memiliki hubungan."

"Tidak. Aku tidak tertarik padanya."

Sungmin menyunggingkan senyum. Menatap Kyuhyun seakan ia berkata 'aku tidak percaya'.

Sungmin menggerakan tangannya mengalung indah di leher Kyuhyun. "Jadi kalian sungguh tidak ada hubungan? Karena itu akan membuatku tak nyaman."

Kyuhyun memegang sisi wajah Sungmin. "Walau wajahku tidak meyakinkan. Percayalah, aku pria yang jujur." smirk kebanggannya, Kyuhyun perlihatkan pada Sungmin.

Sungmin tersenyum sangat manis. Bisa di lihat raut kelegaan dari wajahnya. Ia semakin mendekatkan wajahnya pada Kyuhyun. Deru nafas mereka saling bersahutan. Menggebu dengan nafsu masing-masing.

Detik itu juga, Kyuhyun mencium bibir Sungmin. Mereka tampak tenggelem, saling bertarung untuk memimpin ciuman panas mereka. Sungmin membuka mulutnya mempersilahkan lidah Kyuhyun untuk menyapa lidahnya. Tak di pedulikan dengan orang-orang yang berada disana. Toh, ini negara barat.

Eunhyuk yang sedari tadi memperhatikan Sungmin, kini tersenyum puas. "Why baby?" tanya Donghae.

Eunhyuk menggeleng. "Bukan apa-apa."

.

Sungmin membuka matanya saat Kyuhyun melepas ciuman panjang mereka. Sungmin menikmati saat Kyuhyun memijat tengkuknya kemudian kembali memerangkap bibirnya. Ciuman itu berlanjut. Mereka saling melumat bibir pasangan masing-masing.

Sungmin mengerang saat Kyuhyun meremas pantatnya. Sungmin yang tak ingin kalah, tangannya menyelinap, menggengam sesuatu yang hampir mengeras di selangkaan pria itu. Dan balasannya, Kyuhyun semakin menghisap kuat bibirnya.

Sungmin mendorong Kyuhyun pelan. Pria itu mengusap sudut bibir Sungmin. "Kenapa?" kekehnya.

Sungmin menatap Kyuhyun dengan wajah memerah. "Bawa aku ke kamarmu."

Kyuhyun menyeringai membuatnya tambah tampan. "Apa kau sudah basah?"

"Ya. Bawa aku sekarang."

.

oOo

.

Sungmin mengagumi dekorasi kamar hotel yang Kyuhyun tempati. "Wow, kamar ini luar biasa. Kau pandai memilih kamar."

"Aku tidak ingin mendengar pujianmu tentang kamar ini."

Sungmin berdecak. "Kamar ini benar-benar bagus dari pada-" Sungmin kehilang kata-katanya, saat berbalik ia sudah menemukan Kyuhyun dalam keadaan bertelanjang dada. Ia menggigit bibir bawahnya. "Kau sungguh tidak sabar."

Kyuhyun berjalan kearahnya. "Ya, kau begitu nakal dan aku akan menghukummu." Kyuhyun memagut Sungmin. Gadis itu kepayahan saat Kyuhyun tak memberinya kesempatan untuk membalas.

Sungmin mencengram rambut Kyuhyun memperdalam ciuman mereka. Tangan Kyuhyun mulai membuka resleting dress Sungmin. Gaun itu merosot dari tubuh Sungmin hingga gadis itu hanya memakai bra dan celana dalam.

Jemari Kyuhyun pun kembali merayap ke punggung Sungmin. Membuka kaitan bra yang Sungmin pakai hingga kini bra itu pun sudah terlepas.

"Ahhh..." Sungmin menelan ludahnya saat Kyuhyun mulai meremas dadanya. Jemari lentiknya pun bergegas membuka resleting jins Kyuhyun. Selangkaan pria itu tampak mengembul. Sungmin berhasil mengeluarkan kejantanan Kyuhyun yang sudah menegang.

Kyuhyun menggeram. Semakin memperdalam ciumannya pada Sungmin. Gadis itu terus meremas kejantananya. Sungmin memegang pinggiran ranjang saat Kyuhyun membalikkan tubuhnya. Pria itu mengecupi tengkuk Sungmin sedangkan tangannya meremas kedua payudaranya.

Tangan Kyuhyun beralih memainkan kedua bongkahan pantat Sungmin yang kencang dengan itu pula kecupan Kyuhyun turun kebahunya.

"Ahhh... Kyuuu!" Sungmin mendongak saat Kyuhyun berjongkok di belakangnya dan menggigit gemas pantat putihnya. Tangan Kyuhyun melepas kedua high heels yang Sungmin pakai setelah itu menurunkan celana dalam Sungmin, satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh gadis itu. Kini Sungmin sudah full neked.

"Ahhh... ahh... ahhh... Ohh shit!" Sungmin menenggelamkan wajahnya pada kasur saat Kyuhyun memberi jilatan pada vaginanya. Lidah pria itu menggoda klitorisnya dari belakang. Menggoyangkannya, menghisapnya.

Kyuhyun berdiri memeluk tubuh ramping Sungmin. Keduanya tampak di liputi nafsu. "Aku akan masuk." Kyuhyun menghisap kulit leher Sungmin. Gadis itu memejamkan matanya.

Tanpa berusaha menanggalkan jinsnya, Kyuhyun menuntun kejantanannya memasuki vagina Sungmin. Gadis itu menjerit pelan saat batang tegang itu sudah masuk sepenuhnya.

"Ahh... ahh... sshhhh... ahhh!" Sungmin mencengkram sprei saat Kyuhyun mulai mengin-outkan kejantannya. Gesekan daging berotot itu membuat lubang Sungmin sangat panas dan gatal.

Kyuhyun meremas payudara Sungmin sedangkan bagian bawahnya masih tetap bekerja. Bibirnya terus mencumbu leher serta tengkuk Sungmin.

"Ahhh... Kyuu ahhh... ssshhh... ohhh!" Sungmin mendongak saat batang itu semakin dalam memasukinya. Hentakan Kyuhyun pelan namun tepat mengenai titik nikmatnya.

"Shh... Sungminn." Kyuhyun mengigit bahu Sungmin dan kembali menghentakan miliknya.

"Cepat Kyu ahhh!"

Jemari Kyuhyun turun, menggoda klitoris Sungmin membuat gadis itu semakin mengerang. "Tidak. Aku ingin bermain pelan, bukankah seperti ini terasa tambah nikmat?" desisnya. Ia menghisap kulit telinga bagian dalam Sungmin. Hingga timbul warna kemerahan disana.

Kyuhyun mencabut kejantananya. Secepat kilat menanggalkan seluruh celananya. Sungmin kaget saat Kyuhyun menggendongnya kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang.

Sungmin menekan tengkuk Kyuhyun saat pria itu menciumnya. Namun ciuman itu sangat singkat karena Kyuhyun beralih mengecup pucuk dada Sungmin kemudian menghisapnya membuat Sungmin terpekik.

"Akkkhhh... ohhhh!" Sungmin memainkan rambut Kyuhyun. Sungmin suka saat nipplenya bergesek dengan gigi Kyuhyun.

Pria itu melepas dada Sungmin dan menghisap dada satunya. Sungmin bergerak gelisah. Ciuman Kyuhyun kembali turun mengecup perut Sungmin, lidahnya menggoda pusar Sungmin sebentar.

"Ohhhh... that's good!" Sungmin mencengkram bantal, kini Kyuhyun menghisap klitorisnya kuat. Kyuhyun menatap Sungmin yang begitu menggairahkan. Ia menghentikan hisapannya kemudian kembali memasukan kejantannya pada lubang senggama Sungmin.

"Ahhh... ahh ahhh... ohhh... sssshhhh!"

Kyuhyun menempelkan tubuhnya pada Sungmin. Mereka kembali berciuman, saling bertukar saliva. Lidah mereka kembali bertemu. "Hhmmff... ahhh!" Sungmin mendongak saat Kyuhyun mempercepat genjotannya.

"Kyuu... fasterr pleasee!" Sungmin menatap Kyuhyun sayu. Pria itu tersenyum. Mencium Sungmin kemudian menegakkan tubuhnya. Tangannya bertengger di pinggang Sungmin kemudian mengabulkan keinginan gadis itu.

"Akkhh... yesss ohhh good... Kyuu ahhhh!"

"Like this eoh?" Kyuhyun mengentakan kejantanannya lebih dalam. Ia sangat menikmati ekpresi Sungmin yang terangsang seperti itu.

"Ahh... yess honey ahhh... ahhh... ssssh... oh fuck me!"

Kyuhyun memejamkan matanya menikmati remasan otot vagina Sungmin pada kejantanannya.

"Kyuu more faster please" Sungmin menatap Kyuhyun dengan puppy eyes andalannya. Ini sangat menyiksa, Sungmin ingin batang tegang itu menghentak sangat keras dan cepat di vaginanya.

Kyuhyun mengecup bibir Sungmin kemudian semakin mempercepat gerak pinggulnya. Membuat Sungmin mengelinjang.

"Akkhh! Ya! Ya! Ohhh... nice.. ahhh... ahhh!" jerit Sungmin.

Tanpa melepas kejantanannya, Kyuhyun membalikan tubuh Sungmin untuk menungging dengan tubuh atas Sungmin menempel pada bantal.

Ia pun kembali mengenjot vagina istrinya itu.

Istrinya?

"Akhhh... Kyuu sshhh... ahhh!"

Kyuhyun ikut menempelkan dadanya pada punggung Sungmin. Satu tangannya memainkan klit Sungmin lagi. Tangan satunya saling menggenggam dengan tangan Sungmin.

"Kyuuu... ahhh... ahhh... ahh... ohhh... shhh ahhhh!"

Sungmin menggigit bibir bawahnya saat kejantanan itu semakin membesar. Ia tahu, ini akan segera mencapai klimaks.

Kyuhyun menggeram sembari menghisap leher Sungmin. Leher itu yang tadinya putih kini berubah warna menjadi kemerahan.

"Sungminn... mmhh!"

"Kyuu... ahhh... aakhh!" Sungmin terpejam saat klimaksnya datang. Kyuhyun masih berusaha mencapai puncaknya.

Ia membalikan tubuh Sungmin hingga terlentang kembali. Membuka kaki istrinya semakin lebar kemudian ia pun mengenjot Sungmin dengan mengontrol kecepatannya.

Beberapa hentakan yang ia lakukan akhirnya Kyuhyun pun menyusul Sungmin. Kyuhyun mendongak saat spermanya menyembur memenuhi rahim Sungmin.

"Ahhh!" desah Sungmin saat Kyuhyun mencabut kejantanannya.

Sungmin meraih kejantanan suaminya. Mengurutnya pelan, mengeluarkan seluruh sperma yang ada.

Kyuhyun membuka matanya saat sensasi klimaksnya berakhir. Ia mengkungkung Sungmin. Mencium bibir Sungmin lembut. Ia melepas ciumannya kemudian mengecup kening Sungmin.

Ia rebahkan tubuhnya sembari memeluk tubuh mungil itu. "Kau kabur lagi."

Sungmin tersenyum pada Kyuhyun. "Itu karena kau tidak mengajakku kemari."

Kyuhyun semakin merapatkan tubuh mereka. "Baiklah. Kita bahas ini nanti. Aku tahu kau kelelahan, sekarang tidur hmm."

Sungmin mengangguk, membenamkan wajahnya pada dada bidang suaminya lalu memejamkan matanya.

Ya, ini bisa di bahas nanti!

.

.

.

.

.

TBC

Halooo JOYer apa kabar? Hehehe... aku balik bawa ff GS absurd ini :p, eotteo? RnR yaa...

Oh ya, disini ada yg baca FF ku yg I AM SORRY ga? Klo ada, I am Sorry ga ada sequel, bow heheheh...

Oke, sampe ketemu kamis depan :D