_Baekkie21 Present_

.

.

.

.

.

My First Love

.

.

.

.

.

Chapter 1

_First Time To See You_

.

Luhan adalah gadis berdarah China yang sekarang tinggal menetap di Korea. Mama dan Baba Luhan tentu saja tidak bisa ikut pindah dengan Luhan ke Korea, ada perusahaan turun temurun dari kakek Luhan yang harus dijalankan dengan baik oleh Baba Luhan. Sebagai istri yang baik tentu Mama Luhan memilih tetap tinggal dengan Baba Luhan. Dan begini lah Luhan yang sekarang. Tidak lagi tinggal di mansion megah, ia hanya tinggal di apartemen yang cukup untuk ia tempati seorang diri atau bersama seorang temannya. Bukan karena Baba Luhan tak mampu untuk menyewakan Luhan apartemen yang mewah, orang tua Luhan ingin Luhan terbiasa dengan hidup sederhana dan bisa menjadi seseorang yang mandiri lagipula Luhan tak mempermasalahkan keputusan orang tua nya itu. Apartemen yang Luhan tempati termasuk apaartemen mewah, tapi tidak yang paling mewah seperti rumah Luhan yang ada di China.

Tahun ini adalah tahun kedua Luhan tinggal di Korea dan Luhan pastinya telah sukses menyesuaikan dirinya dan berbaur dengan yang lain. Terbukti saat ini Luhan telah memiliki dua orang sahabat dekat dari sekian banyak temannya, yaitu Byun Baekhyun dan Do Kyungsoo. Luhan juga cukup dekat dengan Yixing, salah satu temannya di sekolah yang juga berasal dari negeri tirai bamboo itu walaupun tak sedekat dengan Kyungsooo dan Baekhyun.

Singkat ceritanya, Luhan menjadi dekat dengan Baekhyun dan Kyungsoo dimulai dari Luhan yang mendapat hukuman dari seniornya saat Masa Orientasi Siswa tahun lalu. Entah apa itu sebuah kebetulan, Baekhyun dan Kyungsoo juga bernasib sama seperti Luhan. Jadi, mereka mulai dekat dari saat itu.

"Bersihkan kamar mandi ini sampai bersih!"perintah salah satu senior tak terbantahkan, para siswa baru hanya bisa menunduk dan mengangguk.

"Hey, bisa aku meminta bantuanmu?"tanya salah satu gadis ke gadis lainnya.

"Tentu saja, aku Luhan njgomong-ngomong"gadis yang tadi meminta toloong menyambut jabat tangan Luhan.

"Aku Kyungsoo dan itu Baekhyun"gadis dengan nama Kyungsoo itu menunjuk salah satu gadis yang sedang mengepel tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ey, kalian membicarakan ku?"ternyata Baekhyun mendengar lalu datang menghampiri Luhan dan Kyungsoo.

"Semoga kita bisa berteman baik"ucap Baekhyun senang sambil menjulurkan tangannya, mengajak Luhan berjabat tangan. Dengan senang hati Luhan menerimanya.

"Iya, kuharap begitu"

"Ey, kau tak apa?"Luhan refleks menahan seorang siswa lelaki yang hampir terpeleset di sebelahnya. Kyungsoo dan Baekhyun juga tak dapat menutupi rasa kagetnya.

"Eum, terima kasih"balas namja itu datar. Luhan ingin mengomel dengan sikap kurang ajar namja yang baru saja ditolongnya, namun ia memaklumi sikap namja itu. Yah, mungkin karena mereka baru bertemu. Seperti namja itu menganggapnya orang asing begitu, mungkin.

"Hey Hun, cepat kembali, Yunho sunbae menunggu kita"panggil salah seorang namja jakung di depan toilet khusus guru ini.

"Ya"balas namja yang dipanggil datar lalu melangkah malas ke arah temannya itu.

"Dia keren ya?"puji Baekhyun menggebu-gebu setelah kedua namja tadi keluar.

"Maksudmu yang tadi Luhan tolong? Dia terlalu dingin"komentar Kyungsoo.

"Tidak, yang meanggilnya itu"sanggah Baekhyun cepat.

"Semoga kau berjodoh dengannya"ucap Luhan dengan kekehan.

"Iya, dia kan seangkatan kita"tambah Kyungsoo.

"Hey, bersihkan dengan benar!"tiba salah seorang sunbae berteriak memperingati. Dengan cepat Luhan, Baekhyun, dan Kyungsoo kembali membersihkan toilet.

...

_First Time To See You_

...

Rupanya cuplikan masa lalu Luhan menjadi kenyataan. Sebulan setelah itu Baekhyun manjadi semakin dekat dengan Chanyeol karena mereka masuk ke dalam club yang sama, club musik. Lalu setelah tiga bulan dekat, Chanyeol dengan resmi menyatakan cintanya ke Baekhyun di depan semua murid ketika ia selesai latihan Basket.

"Baek, apakah benar hari ini ada latihan tambahan untuk club basket?"tanya Kyungsoo sambil mencomot donat strawberry milik Baekhyun.

"Iya, kemarin malam Chanyeol mengirimku pesan tentang latihan tambahan itu, memangnya Kai tak mengatakannya kepadamu?"tanya Baekhyun menggoda disusul dengan siulan Luhan membuat pipi Kyungsoo makin memerah.

"Ekhem, jadi Kyungsoo sudah taken? Berarti aku sendirian dong"ucap Luhan dengan menambahkan ekspresi sedih yang ia buat-buat. Bagi Kyungsoo, kedua sahabatnya itu sedang bersekongkol untuk memojokan dirinya.

"Kau itu tidak single Luhan, setiap hari ada setangkai bunga di lokermu"sangkal Baekhyun dengan mulut masih mengunyah donat strawberry buatannya.

"Ish, entah siapa yang meletakannya, yang jelas dia bukan kekasihku"kesal Luhan membuat Baekhyun terkekeh.

"Jadi, kini aku sendirian, kalian berdua sudah taken"ucap Luhan berpura-pura sedih.

"Aish… Kalian ini, aku masih single kalau kalian mau tahu saja"balas Kyungsoo kesal padahal ia mati-matian menahan pipinya yang siap merona ketika Kai tiba-tiba lewat bersama teman-temannya di depan meja mereka.

"Byunnie, itu donat buatanmu, hmm?"Chanyeol mengambil tempat untuk duduk di sebelah kekasihnya, lalu dengan seenak jidatnya ia mengambil satu donat Baekhyun. Mungkin jika Chanyeol bukan kekasih Baekhyun, Baekhyun sudah menjitak Chanyeol dengan sifat kurang ajarnya itu.

"Iya, itu Baekhyun yang buat!"celetuk Luhan semangat karena Baekhyun masih diam menikmati pipinya yang merona. Chanyeol bertepuk tangan bangga seperti orang gila.

"Kalian lihat, kekasihku memang sangat hebat walaupun donat buatannya tidak lebih manis dari dirinya sendiri"ucapnya bangga dengan deretan gigi putihnya yang sengaja ia pamerkan. Kedua sahabatnya hanya mendecih mendengarkan ocehan sahabat happy virus mereka yang berlagak seperti idiot.

"Eh, aku yakin jika Kyungsoo yang mengajarinya, lagipula yang buat donatnya itu Baekhyun tapi kenapa kau yang pamer, huh?"cerocos Kai ketus lalu beralih melirik ke arah Kyungsoo lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Masih single rupanya, jadi aku ada kesempatan bukan?"bisik Kai pelan persis di telinga Kyungsoo lalu menarik wajahnya kembali. Pipi tembem Kyungsoo sudah bisa dipastikan memanas lalu mengeluarkan warna pink. Kyungsoo benci saat itu terjadi padanya, apalagi ketika itu terjadi karena Kai.

"Hey, hey, bilang saja kau iri lagipula di sini aku memamerkan Baekhyun bukan donatnya dan lagi kalau kau memang tertarik dengan gadis pendek dengan mata bolanya itu langsung tembak saja, jangan hanya menggodanya terus"balas Chanyeol dengan nada mengejek di akhir kalimatnya. Kai mendelik tajam ke sahabat dengan mulut besarnya itu lalu berbalik lagi dan menampilkan senyuman canggungnya ke gadis incarannya, tepatnya gadis yang telah memikatnya.

"Kalian benar-benar"umpat Luhan dengan seorang namja yang Luhan tak kenali secara bersamaan. Bisa dibilang ini pertama kali ia melihat namja itu, Luhan menoleh. Ia menyipitkan matanya untuk membaca name tag yang ada di jas almamater namja itu.

Oh Sehun.

Tapi sepertinya Luhan pernah bertemu atau ah… Luhan tak ingat dan tak peduli itu.

"Kalian akhirnya mengeluarkan suara, tapi ngomong-ngomong kalian cocok untuk menjadi sepasang kekasih tahu" Chanyeol rupanya sedang memulai perang dengan sahabat bermuka datarnya itu. Baekhyun bergidik ngeri melihat tatapan datar tapi tajam yang Sehun tujukkan untuk kekasihnya itu.

"Baek, namja itu menyeramkan bukan?"bisik Kyungsoo yang juga bergidik ngeri melihat tatapan Sehun.

"Iya, setidaknya aku sudah bertemu sekitar 3 atau 4 kali dengannya, dia lumayan tertutup ketika aku datang menghampiri Chanyeol"bisik Baekhyun membalas pertanyaan Kyungsoo.

"Dan lagi, dia itu tak pernah tersenyum dan sangat hemat dalam berbicara"tambah Baekhyun lagi masih tetap berbisik.

"Pantas saja dia masih melajang, yahh walaupun banyak sih siswi yang memohon cinta ke dia"balas Kyungsoo berbisik sambil menatap Sehun sekilas.

"Eum, ngomong-ngomong apa yang Chanyeol katakan itu tidak salah juga sih, kau kan bisa mencobanya, Hun"sahut Kai tiba-tiba dengan nada menggoda di akhir kalimatnya. Sahutan Kai itu sukses membuat Kyungsoo memberikan cubitan sayangnya ke pinggang Kai. Yang dicubit hanya bisa meringis lalu memanyunkan bibirnya merajuk ke kekasihnya, ralat calon kekasihnya itu.

"Tutup mulutmu dan jangan campuri urusanku. Urus saja urusan kalian sendiri"balas Sehun datar terkesan tak perduli. Sedangkan Luhan, ia masih bersabar menunggu waktunya untuk mengeluarkan omelannya.

"Karena kita sahabatmu maka kami ikut campur urusanmu, lagipula kami dengan senang hati merekomendasikan Luhan untuk memutus status lajangmu itu" Oh tidak, mulut besar dan blak-blakan Chanyeol mulai lagi. Sehun memutar bola matanya jengah, masih terlalu pagi untuk bertengkar dengan sahabat kurang ajarnya itu.

"Luhan itu cantik, pintar, dan pastinya tidak manja jadi itu pas sekali dengan tipe ideal mu"kini bukan Chanyeol lagi yang kompor, tapi Kai dengan berani sudah ikut serta. Chanyeol sengaja menyenggol lengan kekasihnya. Baekhyun menoleh, ia mengerti jika Chanyeol ingin ia ikut membuka suara juga.

"Eum, menurutku kalian itu memang cocok, kalian juga sama-sama populer di sekolah"Baekhyun mulai mengeluarkan pendapatnya takut-takut, ia tak menyadari Luhan mulai menatapnya kesal.

"Populer di sekolah? Alasan yang tak masuk akal, Soo Jung atau Irene juga populer, kenapa kalian tak jodohkan eum.. Oh Jehun, eh maksudku Oh Sehun dengan mereka"sungut Luhan kesal sambil mengeja ulang nama Sehun. Sehun sempat mendelik kesal ke arah Luhan karena salah menyebut namanya.

"Ya karena… akan asik jika kau berpacaran dengan Sehun. Seperti aku dengan Baekhyun dan Kai dengan Kyungsoo"celetuk Chanyeol. 'Dasar idiot' kurang lebih itulah arti tatapan Sehun ke arah Chanyeol saat ini.

"Ya! Aku bukan kekasih Kai, Park Yoda!"Kyungsoo dengan kesal menggetok kepala Chanyeol dengan sendok.

"Argh, Oke-oke kalau begitu calon kekasih"ralat Chanyeol. Kyungsoo diam tak tahu harus merespon apa, ia bahkan tak menyadari Kai mendekatkan dirinya ke Kyungsoo saat ini.

"Eum, calon kekasih ya?"bisik Kai pelan penuh penekanan. Kyungsoo sontak langsung menjauhkan wajahnya dari Kai. Suara serak dan berat Kai cukup membuatnya gemetar.

"Setidaknya pukulan dari gadis pendek itu bisa membuat otakmu bergeser menjadi lebih benar"ucap Sehun masih dengan nada datarnya. Kai sebenarnya kesal saat Sehun memanggil Kyungsoo dengan sebutan gadis pendek walaupun kenyataannya memang begitu, tapi tangan Kyungsoo segera menggenggam tangan Kai sambil menggeleng.

"Aku pergi"lagi-lagi Luhan dan Sehun mengucapkannya bersamaan dan sama-sama dengan nada datar. Chanyeol semakin menunjukkan senyuman sumingrahnya.

"Sudah kubilang kalian itu jodoh, terima saja"ucap Chanyeol berlaqgak seperti bisa membaca masa depan. Sehun mendecih mendengarnya.

"Setidaknya kau bisa mencarikanku yeoja yang lebih er—"Sehun menggantungkan kalimatnya, manik matanya mengamati Luhan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"—yeoja yang lebih sexy dan elegan"balas Sehun lalu dengan seenaknya berjalan lebih dulu meninggalkan yang lain tanpa melihat ekspresi kesal yang Luhan tunjukkan.

"Dasar laki-laki mesum"umpat Luhan lalu berjalan cepat menuju kelasnya, tanpa ia sadari ia sudah berjalan lebih cepat dari Sehun, membuatnya kini beralan di depan Sehun. Sehun mngerutkan alisnya melihat tingkah aneh Luhan.

"Hey kau, jangan melamun, ada tiang di hadapanmu"Sehun memperingati Luhan dengan nada datar tapi Luhan tak mendengarnya hingga…

Grep

Sehun menarik lengan Luhan. Bola mata Luhan membola ketika manik matanya sekarang disuguhi dengan dada bidang Sehun yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya. Tidak, wajah Luhan memerah lagi.

"Sudah ku bilang ada tiang di depanmu"bisik Sehun tepat di telinga Luhan membuat bulu kuduk Luhan bergidik mendengarnya.

"Dan sepertinya kau perlu ke dokter mata, bisa jadi kau rabun"tambah Sehun lagi membuat pipi Luhan memanas seketika.

"Hey, Lu. Jangan marah, kami hanya bercanda"tiba-tiba Baekhyun datang langsung menepuk pundaknya. Luhan tersadar dari lamunannya, manik matanya melihat sosok Sehun sudah berjalan menjauh darinya, tak lama kemudian ia melihat Kai dan Chanyeol berlari menyusul Sehun.

"Kau memperhatikan Sehun terus ya?"tebak Baekhyun kesal karena tak dapat respon dari sahabat Chinanya itu. Sedari tadi Baekhyun mencoba mengamati sorot mata sahabatnya itu dan ia dapat menyimpulkan Luhan sibuk memperhatikan punggung tegap Sehun yang berjalan menjauh dari tempat mereka. Luhan tersentak lalu menggeleng cepat.

"Tidak, untuk apa memperhatikan manusia es itu, yasudahlah lebih baik sekarang kita ke kelas"ketus Luhan tanpa sadar. Luhan mengumpati dirinya sendiri yang tertangkap basah sedang menatap punggung tegap Sehun yang mulai berjalan menjauh darinya.

"Lu, tunggu!"Luhan tak sadar jika ia berjalan duluan meninggalkan dua sahabatnya di belakang, ia berhenti lalu tersenyum lima jari ke arah sahabatnya.

"Kau aneh sekali"komentar Kyungsoo curiga, Luhan tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Luhan seperti remaja yang sedang jatuh cinta.

"Ah, mungkin hanya perasaan kalian saja, kajja"Luhan berjalan paling depan seolah memimpin kedua sahabatnya itu. Kyungsoo menatap Baekhyun namun Baekhyun hanya menghendikan bahunya lalu menyusul Luhan.

"Kyung, kenapa diam saja, Baekhyun dan Luhan sudah jalan duluan"bisikan Kai membuat Kyungsoo terlonjak kaget. Wajahnya memerah lagi dan Kyungsoo membenci itu. Kai menatap gadis imut di hadapannya ini gemas.

"Eumm, nanti sepulang sekolah aku tunggu di ruang dance, calon kekasihku"tutur Kai dengan tangan yang masih mencubiti pipi Kyungsoo. Ia juga menekankan kata calon kekasihku yang tentunya membuat pipi Kyungsoo merona.

"Uch iyou umh"Kyungsoo membalasnya dengan nada yang kelewat lucu karena Kai belum berhenti mencubit pipinya.

"Sekarang kau susul kedua sahabatmu, sampai nanti"pamit Kai tak lupa dengan mengecup punggung tangan Kyungsoo.

Ah… Kyungsoo jadi merona lagi. Begitu tersadar dengan bunyi bel sekolah yang sudah berdering, Kyungsoo langsung berlari mengejar kedua sahabatnya yang sudah berjalan jauh di depannya.

"Luhan? Xiao Luhan?"samar-samar Kyungsoo mendengar suara seseorang menggumamkan nama Luhan. Kaki mungilnya jadi terhenti. Ia menyipitkan mata bolanya.

"Itu Se-Sehun?"gumam Kyungsoo bingung sekaligus curiga.

"Hey, Kyungsoo, ternyata kau di sini, ayo cepat"tiba-tiba kedua sahabatnya datang menghampirinya. Kyungsoo menampakkan cengiran polosnya lalu ikut ke kelas bersama kedua sahabatnya.

Tapi Kyungsoo masih bingung sekaligus ragu, apa benar tadi Sehun yang menggumamkan nama Luhan?

_My First Love_

"Aku duluan ya"pamit Kyungsoo sambil menutup pintu lokernya. Entah memang mungkin ditakdirkan untuk delalu bersama, loker Kyungsoo, Baekhyun, dan Luhan letaknya bersebelahan.

"Kyung, kau tak ikut nonton latihan tambahan club basket? Latihannya mulai mungkin 15 menit lagi"tanya Baekhyun heran.

"Mana mungkin aku tidak nonton, aku harus menemui Kai di ruang club dance, nanti aku menyusul ke sana"balas Kyungsoo dengan kantung kresek yang di genggamnya.

"Mau menemui calon kekasihmu ya?"goda Luhan yang tiba-tiba datang lalu membuka lokernya. Seperti biasa, aka nada setangkai bunga dan note kecil.

-"Semoga harimu menyenangkan manis –Pangeranmu—"-

Luhan tersenyum membacanya, setidaknya hal ini menyenangkan dan menghibur dirinya.

"Itu minuman isotonic sebanyak itu hanya untuk Kai?"tanya Luhan dengan nada menggoda di akhir kalimatnya.

"Entahlah, mungkin Kai akan membagikan ke teman-temannya"balas Kyungsoo, ia mengecek arloji kesayangannya, arloji pink tosca pemberian Kai. Ia harus segera ke ruang club dance.

"Aku pergi dulu ya"Kyungsoo berlari meninggalkan kedua sahabatnya yang terkikik gemas akibat tingkahnya.

"Kadang aku penasaran siapa 'Pangeran' mu itu"tutur Baekhyun saat melihat Luhan terus memperhatikan bunga mawarnya. Luhan terkekeh.

"Setidaknya ini menyenangkan, hahaha"Luhan kemudian melihat ada beberapa tangkai bunga mawar yang sudah layu masih ia letakkan di dalam lokernya. Sedangkan sticky notes yang selalu ia dapat, ia tempel di lokernya.

"Lu, kau setelah ini tak ada acara kan?"tanya Baekhyun memastikan. Luhan terlihat berfikir sejenak.

"Tidak, memangnya kenapa?"tanya Luhan balik lalu menutup lokernya setelah selesai menata beberapa buku dan berkaca. Di sekolah mereka, setiap loker memiliki sebuah cermin panjang. Baekhyun menghentikan kegiatan memakai eyeliner nya.

"Bagus kalau begitu, kau ikut nonton basket ya"ajak Baekhyun semangat.

"Tidak mau, aku tak suka basket dan aku tak ingin ujung-ujungnya aku di bully lagi seperti tadi"tolak Luhan sambil memperhatikan Baekhyun yang fokus memakai eyeliner nya.

"Eyyy, kami tak akan membully dirimu lagi, lagipula tadi itu hanya bercanda, seperti tidak tahu Park Chanyeol saja"balas Baekhyun yang masih fokus memakai eyeliner nya. Ia tersenyum puas setelah selesai, ia memang ahli dalam hal make up.

"Ayolah Lu, kau hanya menemaniku dan Kyungsoo, kita sahabat bukan?"Luhan memutar bola matanya malah ketika Baekhyun sudah seperti ini. Selalu membawa embel-embel 'sahabat'.

"Eughh, baiklah tapi aku tidak ikut jika selesai menonton harus berkumpul dengan Chanyeol, Kai, dan Sehun lagi atau dengan teman-teman mereka lainnya"balas Luhan final. Baekhyun tersenyum penuh kemenangan. Di tutupnya pintu loker miliknya lalu mengecek arlojinya. Sekitar 7 menit lagi latihan dimulai.

"Ayo, kita ke kantin, aku ingin beli beberapa snack dan minuman"ajak Baekhyun ceria sambil menggandeng lengan Luhan semangat. Luhan memang kesal, tapi ia juga senang. Baekhyun dan Kyungsoo adalah sahabat terbaiknya dan orang yang paling mengerti dirinya.

_First Time To See You_

Luhan hanya duduk diam di salah satu bangku menunggu Baekhyun selesai membeli snack dan minuman. Sebelumnya Luhan sudah memesan bubble tea ke Baekhyun.

"Sudah selesai?"tanya Luhan ketika Baekhyun duduk di bangku sebelahnya dengan dua kantung plastik penuh dengan snack dan minuman. Baekhyun mengangguk. Luhan menyipitkan matanya, sepertinya ada yang kurang dari belanjaan Baekhyun.

"Oh ya, dimana bubble tea pesananku?"tanya Luhan curiga, Baekhyun menepuk dahinya. Ia lupa dengan pesanan Luhan itu. Baekhyun hanya mengeluarkan cengirannya membuat Luhan mendengus.

"Ya sudah, kau duluan saja ke lapangan, nanti aku menyusul"ucap Luhan, Baekhyun hanya mengangguk.

"Jangan lama-lama, aku tunggu di sana dengan Kyungsoo, tadi Kyungsoo menghubungi ku kita duduk di kursi barisan pertama"jelas Baekhyun ikut berdiri, bersiap pergi dngan dua kantung plastik yang ia bawa, lumayan berat sih.

"Eum, aku tak lama, hanya beli bubble tea, kau mau titip sesuatu?"tawar Luhan. Baekhyun menggeleng.

"Aku lebih tertarik dengan milkshake strawberry dan aku sudah membeli nya"balas Baekhyun sambil menunjukkan milkshake strawberry miliknya. Luhan mendengus lagi.

"Giliran titipanku kau lupa, tapi kau tak pernah lupa dengan buah berry berwarna merah itu"rajuk Luhan, Baekhyun terkekeh.

"Maafkan aku untuk itu, oke. Sudah lah, aku harus segera ke sana. Kau jangan lama-lama ya"pamit Baekhyun. Luhan tersenyum sambil mengangguk. Baekhyun dan Luhan berjalan ke arah yang berbeda.

"Eum, bubble tea taro satu/bubble tea chocolate satu"Luhan menoleh ke arah seseorang yang memesan bersamaan dengannya.

"Kau?"Luhan menunjuk Sehun yang sudah siap dengan seragam basket melekat ditubuhnya. Sehun memiringkan kepalanya sambil memanyunkan sedikit bibirnya.

"Kenapa?"balas Sehun datar, Luhan menggelengkan kepalanya lalu kembali menatap Bibi Song yang sedang meracik bubble tea pesanannya sekaligus pesanan lelaki menyebalkan di sebelahnya.

"Kenapa kita selalu bertemu?"monolog Sehun membuat Luhan menoleh ke namja di sebelahnya. Sehun menoleh lagi dan tatapannya bertemu denga tatapan Luhan.

"Aneh atau memang kau yang mengikutiku? Aku tahu aku populer"Sehun dengan tingkat kepercayaan dirinya yang tinggi membuat sebuah kesimpulan yang membuat Luhan mendecih.

"Huh? Mengikutimu? Memangnya aku sudah gila? Dan lagi aku juga populer, banyak siswa di sekolah ini yang bahkan lebih populer dari mu"balas Luhan dengan nada yang sama meremehkan seperti nada bicara Sehun tadi.

"Aku terkejut"balas Sehun dengan nada yang sangat menjengkelkan untuk Luhan. Luhan harap Bibi Song telah selesai meracik bubble tea pesanannya.

"Ini pesanan kalian, kalian ini pasangan muda yang lucu"kekeh Bibi Song membuat Luhan membulatkan matanya.

"Bibi aku bukan kekasihnya, aku kan masih waras"balas Luhan lalu menyerahkan beberapa lembar won.

"Betul, itu tidak mungkin aku menjadikannya kekasih"ucap Sehun lalu menyerahkan beberapa lembar won seperti Luhan.

"Kalian ini ada-ada saja, ya sudah sana Sehun kau harus segera latihan basket"Bibi Song mengingatkan, Sehun tersenyum untuk itu. Luhan sedikit terkejut, ia tak tahu Sehun bisa tersenyum juga.

Sehun dan Luhan berjalan ke arah yang sama namun berjauhan. Sehun sempat menuduh Luhan mengikutinya namun dengan sama sinis nya Luhan menyanggah itu. Sehun dan Luhan benar-benar aneh, baru kenal sudah seperti ini.

Luhan mengangkat ponselnya yang bergetar, Baekhyun menghubunginya, pasti Baekhyun ingin berkata "Luhan kau dimana? Cepatlah kemari dan jangan berpikiran untuk tak ikut menonton!".

"Halo, iya Baek ada apa?"

"Luhan kau dimana? Cepatlah kemari dan jangan berpikiran untuk tak ikut menonton!"

Dan benar sekali tebakan Luhan.

"Iya, aku sudah jalan menuju lapangan, kau tunggu saja dan aku tak akan kabur karena aku bukan seorang tahanan"kekeh Luhan lalu memutuskan sambungan teleponnya dengan Baekhyun. Namun karena Luhan tak memperhatikan jalannya…

Bruk

"Argh! Aku mulai latihan kurang dari 5 menit lagi dan kaosku basah karena ulahmu!"bentak Sehun sambil menunjuk Luhan geram. Luhan tahu ia salah dan ia tak bisa melawan. Ia menunduk takut. Sehun menggeram, ia tak bisa melihat wanita menangis.

"Sudahlah, kau jangan menangis, aku bisa urus ini"ucap Sehun terdengar lumayan frustasi. Luhan yang merasa bersalah ingin membantu setidaknya sebagai permintaan maafnya.

"Ehm, biarkan aku membantumu, sebagai permintaan maafku"ucap Luhan takut-takut. Sehun terlihat memperhatikan sekitar. Sudah sepi, kebanyakan para siswa menonton latihan basket atau sudah pulang.

"Hey, tangkap"Luhan mendongak lalu menangkap kaos Sehun. Wajah Luhan memanas ketika menyadari Sehun toples. Kulitnya putih bersih dan terlihat abs-nya mulai terbentuk. Luhan menggelengkan wajahnya cepat.

"Sudahlah, berhenti mengagumi badanku, sekarang ikuti aku cepat"perintah Sehun, dapat Luhan dengar samar Sehun sedang menahan tawanya, Luhan hanya bisa mengumpati dirinya sendiri dan Sehun juga. Pria itu benar-benar menyebalkan sekali. Dengan malas Luhan buru-buru mengikuti Sehun yang berjalan dengan sangat cepat.

_First Time To See You_

"Lu, kenapa lama sekali? Untung latihannya di undur karena katanya Sehun ada sedikit masalah"tanya Baekhyun cepat. Luhan mengambil posisi duduk yang nyaman.

"Untung latihannya di undur karena katanya Sehun ada masalah"ucapan Baekhyun di bagian itu makin membuat Luhan susah menghapus ingatannya di bagian ia menjadi seperti budak Sehun itu.

"Tadi aku ke toilet sebentar"balas Luhan, Baekhyun dan Kyungsoo hanya mengangguk-angguk mengerti. Ah, Luhan benar-benar tak bisa menghapus ingatannya ketika harus menunggu Sehun mengganti kaosnya di ruang ganti. Ia tahu kalau Sehun sengaja mengerjainya tadi.

"Tak usah tutup matamu, aku tahu kau ingin melihat tubuhku bukan, kau beruntung bisa melihatnya, tak banyak fansku bisa seberuntung dirimu"

"Dasar namja gila yang mesum"

"Ow, kau sepertinya yang tergila-gila dengan tubuhku sekaligus wajahku"

"Cih percaya diri sekali"

"Itu kenyataan"

Cuplikan percakapannya tadi dengan Sehun itu terus saja terngiang-ngiang di otaknya, ia tak bisa fokus saat ini. Ini benar-benar hari yang menyebalkan. Bertemu dengan manusia es dengan otak jahilnya ditambah dengan kelakuan menyebalkannya. Ugh, kalau bukan karena Baekhyun dan Kyungsoo, Luhan lebih memilih tidur siang di ranjang hello kitty-nya saja.

_My First Love_

Latihan basket sudah selesai, Baekhyun dan Kyungsoo memaksa Luhan untuk ikut ke ruangan club basket. Dengan segala paksaan, dengan berat hati Luhan menerima ajakan kedua sahabatnya itu Luhan berjalan malas turun ke lapangan dari kursi penonton sedangkan Baekhyun dan Kyungsoo dengan Semangat '45 berlari ke arah sebuah ruangan dekat lapangan.

Duk

"Aw… sakit"tiba-tiba Luhan merasakan bola basket memukul kepalanya. Ia menggeram kesal dan menoleh mencari pelakunya.

"Aish… Kau lagi, dasar namja menyebalkan, tidak bisa tak mengusikku barang sekali saja"umpat Luhan kesal, namja yang Luhan maskud tertawa.

"Sudah kubilang kau rabun, pergilah ke dokter mata. Sudah tahu ada yang masih main basket, tapi tetap saja berjalan di tengah lapangan"sahut namja itu mengejek lalu pergi meninggalkan Luhan yang masih mengelus kepalanya yang sdeikit timbul sebuah benjolan.

"Kurang ajar"umpat Luhan kesal lalu berjalan ke ruangan club basket itu.

"Hey, lihat tumben Sehun tertawa selepas itu"ucap Kai heran, Baekhyun, Chanyeol, dan Kyungsoo mengangguk setuju.

"Sudah kubilang mereka berjodoh"celetuk Chanyeol sok tau membuat Baekhyun reflek menjitaknya.

"Diam, aku tak ingin bertengkar dengan Luhan karenamu"perintah Baekhyun tak terbantahkan.

"Kau Kai, jangan ikut-ikutan"ucap Kyungsoo memperingati. Kai dan Chanyeol langsung hormat. Benar-benar kelakuan mereka.

_First Time To See You_

_My First Love_

"Annoying Oh Sehun"

"Cute Luhan"

.

.

.

tbc.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Don't forget to review, follow, and favorite this story guys