Hujan yang disertai angin juga kilat masih nampak di luar sana. Mengantar hawa dingin yang terasa mencekam jiwa.
Jam berdetak seiring berjalannya waktu, dan tepat saat itu, buku bersampul tebal tertutup sempurna. Mengundang helaan napas lega dari pemiliknya.
Melepaskan kacamatanya, Sasuke memijit lembut pangkal hidungnya, lalu melirik jam yang berada di sebelahnya.
Pukul 00:13, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga larut malam. Membuat Sasuke medesah pelan, lalu beranjak dari sana.
Mengusap wajahnya dengan handuk, Sasuke berjalan keluar dari kamar mandi. Menelusuri lorong pendek yang menjadi penghubung antara kamarnya.
Suara langkah kaki yang disertai gemuruh hujan menyatu dalam kesunyian. Membuat Sasuke mengusap belakang lehernya saat merasakan hawa dingin malam, yang berbaur dengan dinginnya hujan.
Entah mengapa dia seperti merasakan deja vu. Di mana dia pernah melihatnya di flem horror yang pernah ditontonnya bersama teman-temannya.
Mendenggus geli, Sasuke merasa konyol sendiri karena berpikir dia tengah berada disituasi jalan cerita horror yang pernah ditontonnya. Yang benar saja!
Merebahkan tubuhnya, Sasuke menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Berharap bisa sedikit menghangatkan tubuhnya dari hawa dingin yang terasa mencengkam disetiap detiknya.
Mengubah posisi tidurnya menyamping, Sasuke merasa kesal sendiri. Pasalnya sudah beberapa kalipun dia memejamkan mata dan menyamankan posisi tidurnya.
Dia masih saja tidak bisa tidur, ditambah selimut yang dipakainya seolah tidak berguna sama sekali. Bahkan hanya untuk menghalau udara dingin yang lambat laun membuat tubuhnya mengigil kedinginan.
Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Sebenarnya dia agak ragu, tapi yang dia dengar bila mematikan lampu sebelum tidur, biasanya bisa membuat tidurmu nyaman.
Mungkin, itu bisa sedikit membantu. Maka dari itu Sasuke segera mematikan lampu tidurnya, dan kembali merebahkan tubuhnya. Berharap bisa cepat tertidur.
Namun, alih-alih tertidur. Sang raven malah semakin dibuat tak tenang dengan keadaan gelap, juga hawa dingin mencengkam ini.
Kenapa hawa dinginnya masih terasa? Bahkan terasa semakin intens saat bersentuhan dengan kulitnya. Padahal hujan sudah reda sejak tadi.
Menyentak selimutnya kasar, Sasuke sedikit mengangkat tubuhnya. Lalu mengulurkan tangannya menelusuri meja di samping tempat tidurnya guna mencari saklar lampu.
Namun, seolah telah melakukan sebuah kesalahan fatal. Iris onyx Sasuke membulat sempurna, dengan pupil mata mengecil, saat ruangan bernuansa biru itu kembali disinari lampu tidur.
Di sana, tepat beberapa centi dari wajahnya. Sesosok wanita tampa pupil tengah menatap balik padanya.
Tersenyum lebar, bahkan terlalu lebar untuk seorang manusia yang sudah merobekan bibirnya sendiri.
Dan dia merasakannya, merasakan udara dingin yang sendari tadi dirasakannya berhembus dari sosok itu.
"Apa terlalu dingin? Apa kau ingin aku menemani tidurmu?"
.
.
.
Owari~
.
Hai ketemu lagi, *lambai-lambai geje* bagi kalian yang punya pengalaman seram, boleh kok berbagi pengalaman kalian di kolom review, atau mau ngasih saran, atau reques juga boleh.
Nanti akan kubuatkan drabblenya bagi cerita yang menarik. Oh iya, ini akan menjadi kumpulan drabble yang diperankan Naruto juga Sasuke, atau mungkin char yang lainnya. Semoga suka. :v /