U' R'

Chapter 1 :

From The Begining, this ugli appearance

Cast:

Lu Han, Se Hun

EXO Members

Romance, Angst, a little bit Humor and Drama

This is Genderswitch. For Hunhan Indonesia Big Event

.

.

"Saat sedang 'Me Time' biasanya kau akan membayangkan siapa?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut lancang Shindong saat otaknya sudah dipenuhi berbagai spekulasi. Setelah sebelumnya dengan setannya ia bertanya 'apakah kau itu normal?' atau 'apakah kau menyukai wanita atau pria?' dan pertanyaan sialan lainnya seperti 'siapa yang membuatmu lebih terangsang, paha seorang gadis atau seorang perjaka?' tiba-tiba saja mulutnya dengan fasih bertanya hal yang nampak tabu tersebut.

Semua mata tertuju pada laki-laki yang ada di tengah lingkaran setan itu. Keadaan kelas kala itu lebih seperti bilik pengakuan dosa ketimbang ruang belajar. Sepuluh mahasiswa kurang ajar itu duduk di pojok ruangan membentuk lingkaran setelah menggeser beberapa kursi untuk memperluas wilayah. Awalnya mereka melakukan pekerjaan mahasiswa pada umumnya, mengerjakan tugas sambil berdiskusi hingga salah satu dari mereka mengeluh tidak mengerti dengan materi hari itu dan disahuti oleh yang lainnya dan berakhirlah mereka membentuk lingkaran setan seperti sekarang.

Sehun memandangi kedua teman dekatnya ragu, mengharap kedua gadis itu menyelamatkannya namun yang ada mereka malah menatapnya penuh rasa penasaran. Kyungsoo dengan mata besarnya benar-benar terlihat penasaran meski diwajahnya masih tersisa gurat ketidakpercayaan sementara Baekhyun –yang dulunya anak didikan keagamaan malah menatapnya penuh minat dan binar penasaran.

Anggap saja kelas mereka kala itu sedang kerasukan setan mesum, terbukti dari lontaran pertanyaan Shindong yang penuh konten dewasa. Setelah lingkaran setan itu terbentuk, mereka semua bergurau seperti biasa sampai Shindong yang lagi-lagi menjadi manusia paling kontroversi melontarkan sebuah pertanyaan,

"Sehun, sebenarnya gaya metroseksualmu ini memang benar-benar kau yang suka berdandan rapi atau karena ada jiwa wanita?" –intinya Sehun apa kau ini gay?

Setelah pertanyaan itu terlontar, semua orang disana seperti tersedot blackhole. Mereka langsung menggerumuni Sehun, Baekhyun dan Kyungsoo yang masih dalam kondisi terkejut akan pertanyaan Shindong. Mereka kemudian mendesak Sehun untuk menjawab pertanyaan itu dengan jelas tanpa rahasia dengan embel-embel 'Jangan malu, kami toleransi'.

Dan setelah itu bisa kau tebak jika Sehun menjawab pertanyaan Shindong dengan perlahan dan pasti –memang dasarnya Sehun terbuka dengan semua orang atau dia yang bodoh mudah percaya dengan orang lain.

"Aku menyukai pria namun aku juga masih menyukai wanita."

Kyungsoo terus mendesaknya untuk jujur karena terkejut sementara Baekhyun hanya tersenyum maklum. Dalam otaknya ia sudah pernah menduga hal ini pasti terjadi, semua kecurigaannya terbukti. Dengan tanda-tanda yang Sehun tunjukan dan dengan kemampuannya dalam dunia boy x boy yang ditekuninya sejak menjadi seorang fangirl, Baekhyun yakin jika sahabatnya adalah seorang penyuka sesamanya. Jadi ia sama sekali tidak kaget –kaget sih sedikit karena tebakannya benar.

"Ayo jawab Hun, jangan ragu tenang saja." Shindong kembali meyakinkan Sehun untuk menjawab pertanyaan saru-nya.

"Teman-temanku ada yang lesbian kok, tenang aku sudah biasa dengan hal itu." Min Ah jadi ikutan mendukung Sehun untuk tetap tenang dan menjawab pertanyaan Shindong. Bukan mendukung sih lebih tepatnya karena ia juga penasaran pada jawaban Sehun.

Sementara yang lain hanya seperti suporter pertandingan bulu tangkis yang terus merubah perhatian mereka dari sumber suara yang satu lalu pindah ke Sehun. Begitu terus sampai Sehun menjawab pertanyaan Shindong.

"Kyung, bantu aku." Sehun menggenggam kedua tangan Kyungsoo berharap gadis itu benar-benar menyelamatkannya. Membongkar identitas sebagai seorang Biseksual saja sudah cukup memalukan baginya sekarang apa ia harus juga menjawab pertanyaan siapa yang ia bayangkan saat sedang masturbasi? Sehun masih punya urat malu yang tersambung dengan baik meski terkadang sering mengalami kerusakan.

Ada batas di mana rahasia harus tetap menjadi rahasia meski itu kepada teman sendiri.

"Hun," Shindong menarik Sehun untuk menghadapnya, "Jawab saja tidak apa. Ini pengetahuan. Lagipula kita sudah cukup umur untuk menyikapinya." Sepertinya Shindong salah masuk jurusan perkuliahan. Seharusnya ia masuk jurusan psikologi atau manajemen saja karena ia ahli mempengaruhi seseorang.

Sehun terlihat berpikir sejenak tentang apa yang akan ia lakukan. Menjawab atau menyudahi interogasi –jika ia boleh menyebutnya demikian secepatnya. Bukan tidak nyaman akan pandangan teman-teman sekelasnya namun lebih kepada apa yang akan terjadi pada pertemanannya dengan keempat temannya yang lain seperti Kyungsoo dan Baekhyun lalu dengan dua manusia lagi yang sedang meliburkan diri yakni Luhan dan Jongdae. Ia belum siap untuk mendapatkan pandangan aneh mereka berempat atau perubahan pertemanan mereka.

Sesekali Ha young mengintip ke arah pintu kelas barang kali dosen mereka akan datang mendadak dan membubarkan perkumpulan mesum itu. Setelah memanjangkan lehernya dan bertanya pada anak yang duduk di dekat pintu keluar jika kondisi aman maka ia akan duduk lagi dengan wajah penasaran. Sementara gadis yang paling tenang diantara perkumpulan itu Dayoung hanya bisa menghela nafas sambil mengelus dadanya. Sepertinya ia sedang ketiban sial saat ikutan penasaran akan pembahasan mesum Shindong barusan. Ia jadi mendengar penuturan tidak terduga dari mulut teman sekelasnya yang sialnya lumayan berhubungan baik dengannya. Sehun itu pria tampan yang ramah dan Dayoung senang bisa menjadi teman pria itu. Ia selalu berpikiran positif akan semua perilaku Sehun namun hari ini fakta membalikkan semuanya.

Perlu diingat Dayoung benar-benar murni senang berteman dengan Sehun karena pria itu mengerti perasaan wanita dengan baik, bukan karena ia menyukai pria itu.

Kembali pada Sehun yang tiba-tiba berubah gugup dengan semua mata yang memandang ke arahnya, ia akhirnya memilih untuk melepaskan beban saja. Menarik nafas sekali dan meyakinkan diri jika Kyungsoo atau paling tidak Baekhyun akan mengerti perasaannya.

"Tergantung. Jika aku ingin wanita maka bayanganku wanita dan sebaliknya."

Shindong reflek tertawa lebar sambil memundurkan dirinya. Ia membelakangi barisan lingkaran tersebut dan terkikik bahagia diiringi tepuk tangan kagumnya. Tidak ia sangka Sehun akan menjawab pertanyaannya dengan begitu jelasnya. Sehun ini pria dewasa yang kelewat jujur, bodoh atau polos sudah tidak ia pedulikan lagi. Yang penting anak itu menjawab pertanyaanya.

Kyungsoo hanya mampu mengeluarkan pandangan terkejutnya sementara otak Baekhyun malah memutar adegan yang tidak-tidak dari beberapa karangan fiksi yang ia pernah baca. Ternyata di dunia nyata ada yang melakukannya kira-kira seperti itulah otak nona Byun tersebut.

Percaya atau tidak tapi itulah yang terjadi di ruang kelas mata kuliah penelitan kuantitatif anak Komunikasi tingkat lima. Mereka berbicara seenak hati, meyakinkan jika semua akan baik-baik saja agar mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya dan membuka pikiran mereka secara luas akan semua kemungkinan. Setelah mendapat jawaban dari Sehun akan acara mastrubasinya, berbagai pertanyaan yang lebih aman mengalir dari mulut gadis-gadis mesum lainnya yang ada di lingkaran setan tersebut.

"Kau masih suka perempuan kan?"

"Sekarang kau punya kekasih?"

"Berarti kau ini gay?"

"Kapan kau menyadari kalau kau ini menyukai sejenis?"

"Apa kau masih mau menikah?"

"Apa orang tuamu tahu?"

"Kau mengalami trauma ya?" Itu satu-satunya pertanyaan yang dilontarkan Baekhyun setelah puas tertawa kagum pada jawaban Sehun. Pertanyaan itu sejak tadi berputar-putar di otak nona Byun sampai ia merasa ada yang salah dengan temannya itu. Diam-diam ia mengingat jika kedua saudara Sehun adalah wanita dan ia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Itu artinya kedua kakak Sehun adalah perempuan. Seharusnya ia trauma dengan laki-laki jika melihat saudari-saudarinya disakiti pria bukan malah menjalin hubungan dengan pria. Namun setelah mendengar jawaban Sehun jika ia tidak memiliki trauma –dengan keraguan di dalamnya, Baekhyun semakin yakin jika ada yang salah pada diri Sehun.

Anak ini bisa sembuhkan?

Apa pendapat Luhan saat tahu ini semua? Aku memang pernah dibina keagamaan selama setahun tapi Luhan 'kan enam tahun pembinaan. Apa ia bisa menerima Sehun?

Kyungsoo baik-baik saja mendengar ini semua?

Ia tidak kaget atau geli atau malah jijik?

Ah, untuk apa aku khawatir, toh semua anak di sini juga cuek.

"Aku kasihan padanya. Bukan apa-apa tapi dia menyalahi kodratnya." Perkataan Dayoung yang penuh nada kasihan serta kecemasan membuat Baekhyun tersadar.

Benar juga.

Semua akan baik-baik saja kan?

.

.

.

Seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Kira-kira seperti itulah keadaan Luhan sekarang. Hanya menuruti kemana arah tangan Kris menariknya, memerintahnya untuk melakukan ini dan itu. Luhan sih pasrah-pasrah saja dengan semua permintaan Kris toh ia melakukannya dengan ikhlas sepenuh hati dan cinta.

Ia bahkan merelakan kelasnya hari ini demi menemani pria itu mengganti potongan rambutnya. Luhan yang dasarnya memang suka dengan dunia fashion sih senang-senang saja ketika pria yan dicintainya itu meminta bantuannya untuk memilihkan model potongan rambut yang cocok untuknya. Sialan, Kris itu tampan jadi potongan rambut apapun cocok saja. Bahkan botak sekalipun Luhan tetap cinta.

Sekarang pasangan yang tengah dimabuk cinta itu sedang asik duduk bercengkrama dengan semangkuk ice cream dan segelas kopi dingin di sebuah kedai yang ada di pusat perbelanjaan. Anggap saja mereka seperti pasangan romeo dan juliet yang selalu romantis dalam kondisi apapun –bahkan dalam kondisi membolos kuliah sekalipun.

Luhan dan Kris sebenarnya teman satu kelas sejak awal perkuliahan. Dalam buku absensi saja mereka hanya berurut atas bawah. Kris dulunya gemar menggoda Kyungsoo dan berniat menjadikan gadis itu kekasihnya namun semua racun cintanya tidak ada yang mampu menembus ketebalan kesetiaan Kyungsoo. Padahal kalau dibandingkan dengan Jongin kekasih Kyungsoo yang sebenarnya, Kris jelas menang banyak. Satu hal yang membuat Kyungsoo benar-benar memasukkan Kris ke dalam daftar hitamnya adalah pria itu playboy. Benar-benar bajingan kelas atas.

Sejarah hidup Kris benar-benar penuh lika-liku dan wanita. Kris adalah kakak tingkat mereka berlima –Luhan, Sehun, Kyungsoo, Baekhyun dan Jongdae. Awalnya ia adalah anak Psikologi yang merasa salah masuk jurusan hingga memutuskan untuk pindah jurusan menjadi Komunikasi dan bertemulah ia dengan Kyungsoo, Luhan, Baekhyun, Sehun dan Jongdae. Sejak pertama kali melihat Kyungsoo, Kris sudah jatuh hati pada gadis itu, sayangnya ia terhalang Jongin –kekasih Kyungsoo dan kekasihnya sendiri.

Sudah kukatakan bukan jika Kris itu playboy. Sifat alami yang tidak tahan aturan dan larangan. Maka berlandaskan rasa jenuh akan larangan kekasihnya kala itu, Kris memutuskan hubungan mereka dan fokus untuk meruntuhkan tembok kesetiaan Kyungsoo. Ia juga lumayan dekat dengan Baekhyun karena keahlian bahasa asing mereka, sisanya ia tidak begitu dekat dengan Sehun apalagi Jongdae. Sedangkan dengan Luhan, ah gadis itu memang terkenal ramah dengan semua orang maka tidak heran jika ia dan Kris bisa bertukar pesan dan menceritakan beban hidup masing-masing.

Tahun kedua perkuliahan Kris sempat menghilang dari peredaran entah apa sebabnya. Ia juga sudah berhenti menggoda Kyungsoo dan membatasi pertemannya dengan Baekhyun karena ternyata ia dan gadis itu sedikit tidak cocok. Baekhyun itu cerewet dan keras kepala ditambah lagi ucapannya benar-benar menusuk hati –sangat bukan Kris sekali. Kalau dengan Luhan entahlah ia sudah mulai jarang berhubungan dengan gadis mungil itu juga. Intinya ia hilang dari peredaran entah apa sebabnya.

Sampai akhirnya ia muncul kembali pada tahun ketiga perkuliahan. Datang dengan tenang dan menawarkan pertemanan untuk semua orang. Maka ia memutuskan untuk ikut perkemahan dengan teman-teman sekelasnya pada akhir tingkat empat bersamaan dengan Luhan, Kyungsoo dan Baekhyun yang secara ajaib mengikuti kegiatan tersebut. Sepertinya satu malam cukup membuat Kris menemukan siapa yang berhasil menabur benih-benih cinta dan pilihannya jatuh pada gadis mungil bermata rusa, Luhan.

Kira-kira begitulah awal hubungan Kris dan Luhan terjalin. Semuanya berlandaskan kekuatan cinta Jack dan Rose sehingga mampu membuat Luhan sedikit menjauh dari teman-temannya. Hanya ada Kris dan Kris. Tidak ada ruang untuk yang lain termasuk kuliah.

Kembali pada pasangan romantis kita KrisLu, mereka benar-benar menikmati semua waktu yang tersaji dengan sangat baik. Selesai istirahat dengan makanan dan minuman ringan, Kris mendadak pusing dengan keadaan Luhan. Oh salahkan ice cream gadis itu yang secara kurang ajar terjatuh dan mengenai baju gadis itu –tepat di bagian jalur belahan dadanya. Luhan memang membersihkan noda ice cream itu dengan baik namun gerakannya menggundang pikiran liar kekasihnya.

"Lu,"

Luhan hanya menoleh ke arah Kris sambil memegangi tisu bekas ice creamnya. Ia mendapati mata kekasihnya sesekali menatapnya dan dadanya. Luhan bukan gadis polos yang tidak tau apa maksud Kris. Ia jelas tahu pasti apa maksud panggilan rendah Kris padanya. Laki-laki itu tengah menahan gairahnya pada Luhan.

Kali ini apa lagi?

Tempo lalu ia baru saja di gempur habis-habisan hanya karena menggunakan kaos putih bertuliskan 'just the way you are' yang agak tipis dan celana pendek saat pria itu berkunjung ke apartementnya sehabis latihan basket. Sekarang kesalahan seksi apalagi yang Luhan lakukan hingga membangunkan nafsu birahi Kris seperti itu?

Mata Luhan bergerak melihat ke arah bajunya yang terkena lelehan ice cream. Oh! Sekarang ia mengerti apa kesalahan seksinya.

Sepertinya aku akan membolos lagi besok.

"Maafkan aku ya. Tidak sengaja." Mata Luhan membentuk lengkungan manis saat mengucapkan kalimat maafnya pada Kris. Jari lentiknya mengelus lembut tangan Kris yang ada di meja dengan maksud menenangkan nafsu pria itu yang sialnya malah membangkitkannya dengan sangat baik.

"Kita belum pernah melakukannya di mobil dan saat siang hari bukan?" Kris memajukan dirinya hingga berhadapan sangat dekat dengan Luhan. Dapat ia lihat gadis itu terkejut dengan kata-katanya barusan. Memangnya salah bercinta dalam mobil di siang hari? Kan wajar-wajar saja.

"Jangan gila sayang. Kalau kau mau, di apartemenmu atau tidak sama sekali." Sebuah kecupan manja mampir di pucuk hidung Kris yang langsung membuatnya hilang akal. Gadis rusanya benar-benar menggairahkan dalam bentuk yang sesungguhnya. Untung saja ia berhenti mengejar Kyungsoo dan membuka matanya lebar-lebar untuk melihat pesona Luhan. Bisa saja saat itu ia memutuskan untuk jatuh ke dalam pesona Baekhyun yang benar-benar seksi namun Tuhan masih menolongnya untuk mendapatkan yang lebih dari sekedar seksi.

"Jangan menyesal untuk membolos besok ya." Kris segera menarik tangan Luhan untuk berdiri dari kursinya dan keluar kedai tersebut. Membawa gadis itu secepatnya terserah jika harus menabrak orang-orang yang berlalu lalang sekalipun. Yang ada dipikirannya sekarang adalah sampai ke mobil secepatnya, membuka pintu apartemennya dan menuju puncak gairah dunia bersama gadisnya.

.

.

.

Mungkin Sehun bisa bernafas sedikit lega setelah dosen nyentrik itu masuk ke dalam ruang kelas mereka dan kembali membuat perkumpulan biadap itu membubarkan diri lalu memulai pembelajaran kembali. Untuk dua puluh menit waktu yang tersisa semua terasa baik-baik saja, semua berjalan sebagaimana kelas pada umumnya. Dosen laki-laki dengan potongan rambut atas bahu yang nyaris mirip potongan bob itu menjelaskan maksud tugas mereka dan memberikan waktu untuk pengumpulan tugas dengan penuh kebijaksanaan tanpa pemaksaan serta tekanan untuk mahasiswa. Para gadis-gadis mesum, si kurang ajar Shindong, Kyungsoo bahkan Baekhyun memperhatikan penjelasan dosen itu dengan sangat baik dan bahkan bertingkah seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya.

Kurang ajar. Membuat orang lain nyaris mati ketakutan sekarang malah bertingkah seperti orang tanpa dosa.

Sehun ingin sekali kelas ini cepat berakhir agar ia bisa secepatnya mengubur diri di kamar apartementnya sampai batas waktu yang ditentukan. Meskipun acara interogasi itu telah berakhir namun perasaan was-wasnya masih menjalar dengan sangat baik diseluruh saraf yang ada ditubuhnya. Sehun jadi merinding sendiri jika mengingat pertanyaan-pertanyaan biadap yang teman-temanya lontarkan.

Dosen itu terus mengoceh hingga tanpa sadar sisa waktu belajar pun habis begitu saja. Setelah salam perpisahan dan mengingatkan tentang tugas minggu depan, semua mahasiswa mesum itu kemudian keluar begitu saja tanpa dosa dengan salam semangat kepada Sehun. Mereka menepuk bahu laki-laki itu dan kemudian berlalu begitu saja –berhambur ke kantin lebih tepatnya.

Kyungsoo yang sibuk mengabari Jongin dari ponselnya sementara Baekhyun yang entah sudah menghela nafas yang keberapa kalinya sembari mengomeli kelambatan Sehun dalam mengemasi barang-barangnya. Sama sekali tidak ada perubahan berarti dari mereka berdua dan Sehun yakin kalau kedua teman gadisnya ini sudah mulai tidak waras.

Terutama Baekhyun.

Setelah berjalan dengan cepat menuju mobil mereka –Sehun dan Baekhyun lantas menghempaskan tas dan semua perlengkapan kuliah ke bangku belakang. Sepanjang perjalanan sebenarnya Sehun sudah was-was kalau Baekhyun akan menginterogasinya lebih lanjut mengingat sifat gadis itu yang selalu ingin tahu dan pandai menjebak. Sudah berapa kali ia mendengar bagaimana kelihaian gadis itu dalam menjebak teman-temannya yang lain sehingga tanpa sadar mereka akan keceplosan bercerita tentang rahasia.

Sehun nyaman sebenarnya dengan Baekhyun terlepas dengan semua sifatnya. Gadis itu begitu santai dan terlihat tidak terlalu peduli dengan apapun kecuali para oppa idolanya –tentu saja. Gadis itu masih betah sendirian setelah tahun lalu hubungan percintaannya kandas begitu saja entah apa masalahnya. Meskipun banyak pria yang dekat dengannya namun nyatanya Baekhyun masih setia duduk di samping kanannya menjadi penumpang setia serta teman nongkrong baginya.

"Baek," Sehun berusaha membuka suara untuk menormalkan keadaan hatinya yang tidak karuan.

"Apa?"

"Kau tidak ingin bertanya apa gitu padaku." Tanya Sehun lagi setelah ia mendapati reaksi Baekhyun yang kelewat santai.

"Tidak ada. Soal kau ini gay? Aku sudah mengira sejak lama kok." Dengan santainya gadis itu menjawab pertanyaan Sehun tanpa beban. Sehun menelan ludahnya keras setelah mendapati pernyataan 'aku sudah mengira sejak lama' dari mulut Baekhyun. Yaampun kalau begini Sehun benar-benar menyatakan jika Baekhyun memang gadis yang tidak normal.

"Kau tidak risih padaku?"

Baekhyun menoleh sejenak ke arah Sehun setelah mengikat rambutnya tinggi. Kepercayaan dirinya meningkat begitu saja saat mengetahui jika pria tampan yang satu mobil dengannya tidak bernafsu dengan wanita. Ia pasti aman-aman saja dengan Sehun jika ingin memakai pakaian kurang bahan atau celana yang kelewat pendek.

"Biasa saja. Toh kau juga tidak bernafsu padaku kan?"

Tangan lentik Baekhyun terarah menuju pemutar musik dan menyalakannya. Ia sedikit membesarkan volumenya dan mulai bernyanyi mengikuti apa yang mengalun dari sana.

"Baek, aku ini masih suka wanita."

"Benarkah? Apa kau sudah pernah meniduri Luhan?"

Kan apa yang sudah kukatakan?! Mulut Baekhyun itu rusak. Bisa-bisanya ia bertanya demikian gampangnya. Untung saja keadaan lalu lintas sedang menunjukkan lampu merah jika tidak pasti mereka sudah menabrak sesuatu sejak tadi karena Sehun yang mendadak hilang fokus karena pertanyaan vulgar Baekhyun.

"Ya ampun Baekhyun. Kalau aku mau meniduri wanita mungkin kau adalah orang pertama yang aku serang!" Sehun memutar badannya menghadap Baekhyun dan mendekati gadis itu.

"Kenapa aku!?"

"Karena mulutmu yang terlalu seksi itu tidak bisa bicara normal nona Byun."

Plak!

"Dasar kurang ajar!" Satu pukulan mengenai kepala belakang Sehun yang lantas membuat pria itu mundur dan mengelusi kepalanya yang berdenyut. Jangan lupa Hun, Baekhyun juga bisa bela diri.

"Sakit Baek~"

"Menyetir saja yang benar sana. Aku lapar!"

Sehun tidak bisa berhenti tersenyum dan menuruti permintaan sahabatnya yang satu ini setelah tangan lentik gadis itu mengelus belakang kepalanya lembut.

.

.

.

Berhubungan badan dengan orang yang kau cintai memang menyenangkan dan itulah yang Luhan rasakan selepas surga dunia yang entah keberapa ia raih itu. Kris yang sedang membersihkan diri membuatnya mempunyai waktu untuk sekedar menikmati sisa-sisa percintaan mereka yang selalu luar biasa dan penuh gairah panas. Ia tidak pernah menyesal selalu melayani Kris yang punya gairah besar serta kreatifitas yang tinggi dalam bercinta sehingga membuatnya harus rela berubah berbagai posisi untuk memuaskan pria itu. Selama Kris suka, Luhan suka.

Gadis berambut cokelat gelap itu mengambil ponsel Kris untuk sekedar melihat gambar-gambar terbaik mereka. Ok, gambar percintaan terbaik mereka. Luhan selalu merona hebat saat melihat rekaman wajahnya terpampang jelas di setiap foto dan video yang Kris ambil, belum lagi suaranya yang tiba-tiab saja terdengar seksi sekaligus menggoda itu entah mengapa bisa membuatnya siap lagi untuk pertempuran selanjutnya.

Luhan merasa tempat tidurnya bergoyang dan selimutnya tersingkap dengan sebuah tangan yang melingkari pinggangnya. Itu pasti Kris. Aroma segar sudah menguar dari tubuh pria itu membuat Luhan merasa seperti pelacur kalau sudah begini.

"Melihat apa sayang?" Kris bertanya sembari menciumi leher Luhan yang entah bagaimana bentuknya itu. Ia sedikit mengendusnya lalu menggerakkan hidungnya mengikuti leher gadis rusa itu.

"Ini." Luhan mengarahkan ponsel Kris yang lantas membuat pria itu menghentikan kegiatannya mencumbu Luhan. Ia sedikit mengernyit melihat gadisnya yang melihat galeri percintaan mereka namun kemudian ia tersenyum puas.

"Yang ini kesukaanku." Kris menunjuk sebuah video dan membuatnya terputar menampilkan seorang gadis tengah menggunakan pakaian dalam berwarna merah yang menutupi kedua dadanya sedang bersimpuh dengan kedua tangan diikat diatas kepalanya. Bagian bawah gadis itu hanya ditutupi selimut yang memperlihatkan kedua paha cantiknya. Selang beberapa detik datang seorang pria dan memulai aksinya dengan menciumi si gadis mulai dari bibir, mencumbu lehernya dan menuju pusarnya –melewati kedua dada si gadis begitu saja. Secara mendadak kemudian pria itu melepaskan pakaian dalam si gadis dan melemparkan selimut yang menutupi hidangannya sembarangan. Kamera tersebut kemudia mengarah tepat di samping wajah sang pria yang tengah asik mengeksplorasi bagian selatan si gadis tanpa ampun. Suara desahan yang begitu kuat dari mulut si cantik terdengar begitu jelas hingga membuat Luhan memerah.

Tanpa harus dijelaskan lagi gadis itu adalah dirinya dan sang pria yang sekarang tengah memainkan gerakan piston dengan jarinya ke dalam pusat gairah sang gadis adalah kekasihnya, Kris. Luhan sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya pada video itu karena hari itu adalah pertama kalinya Kris memintanya untuk bermain peran sebelum melakukan hubungan seks. Kris memang kreatif bukan?

Luhan benar-benar ingin menghentikan video itu sebelum dirinya kembali 'basah' namun dengan kurang ajarnya Kris menahan tangannya dalam kungkungan pria itu hingga mau tidak mau ia juga Kris kembali menyaksikan video tersebut.

"Kau seksi dan liar sekali disini. Aku suka." Kris menciumi pucuk kepala Luhan tanpa melepas pandangannya dari video yang terputar. Jangan salahkan siapapun jika Luhan kembali merasakan sesuatu yang mulai mengeras mengenai bagian belakang tubuhnya.

"Kris," Luhan mulai bergerak tak nyaman saat Kris mulai menggerakkan bagian selatannya menggoda Luhan. Oh ayolah bahkan ia masih-sangat-berbau-sperma masa ia harus melakukan kegiatan itu lagi?!

"Ya sayang," Kris tahu jika gadisnya sebenarnya sudah mulai tak nyaman sejak mendengarkan suara desahannya sendiri dari dalam video tersebut. Ia mulai menggerakkan tangan nakalnya menuju bagian selatan si gadis dan merasakan jika bagian itu sudah mulai siap untuk kegiatan panjang selanjutnya.

"Krishh~ Kau sudah mandi," Luhan mendesah tertahan saat ia merasakan jari-jari Kris mulai menggodanya lagi.

"Aku tidak keberatan harus mandi lagi jika dengan itu aku bisa mendapatkanmu lagi sayangku."

.

.

.

Tbc.

Ehehe. ._.)v

Haloo! Apakabar kalian semua haha. Maapkeun aku ya bukannya melanjutkan cerita yang ada malah membuat cerita baru u,u)/

Ternyata membuat adegan smuth begitu susah yak haha~

Oia, ini sudah memasuki akhir bulan Maret, beberapa bagian cerita dari Andante juga sudah selesaikan tinggal merapihkannya saja. Tenang aku akan menyelesaikan cerita tersebut kkk~

Ah, sebagian dari kejadian dalam cerita ini adalah kisah nyata dengan beberapa modifikasi dan hal tersebut terjadi dalam kehidupanku bersama orang-orang terdekatku hehe.

Terima kasih banyak atas apresiasi kalian semuanya! Doakan aku lulus tahun ini daaan bisa menyelesaikan cerita-cerita yang ada dengan baik.