Trap

Naruto dkk, Masashi Kishimoto

Warning : Typo(S),OOC dan sebagainya

Pair : Sasuhina

Rate : T

Chapter 9

"Baiklah jika kau memintanya Sasuke-kun, aku akan menceritakan sedikit jalan hidupku belasan tahun terakhir" Ujar Hinata sembari bersandar di pundak sang suami.

"Hn"

Flashback ON

"Nona bayi anda lahir dengan selamat, bayi anda kami dekatkan dengan anda saja" Ujar seorang dokter yang dibantu beberapa perawat.

Suara tangis yang mulanya terdengar riuh lambat laun memudar saat sang bayi didekatkan pada ibunya, Hinata. Saat Hinata selesai menyusui bayinya, seorang laki-laki berjas dan sorotan khawatir memasuki ruangan Hinata.

"Bagaimana keadaanmu? Apa kau sudah punya nama untuk bayimu?"

"Aku baik saja, Em Neji-nii"

"Biar kubantu dengan bayi perempuanmu biar kuberi nama Aita, cantik bukan?"Tambah Neji sembari mengambil bayinya perlahan.

"Sangat Neji-nii, dan... bayi tampan ini akan kuberi nama Dai yang berarti kesetiaan, iya Daisuke yang artinya juga Sasuke" Ujar Hinata yang mulai tidak bisa menahan air matanya.

Flashback OFF

"Cukup Hime, aku tidak ingin membuatmu menangis" Ujar Sasuke segera merangkul Hinata dan mengusap pelan air yang mulai turun dari pelupuk lavendernya.

"Bukankah kau ingin mendengarnya?" Sanggah Hinata.

"Yang terpenting sekarang adalah kita, jadi aku tidak akan pernah membuka goresan lamamu itu"Tambah Sasuke.

Hinata hanya terdiam mendengar penuturan suaminya , sambil mulai memandang Onyx sekelam malam yang sudah lama tidak ada di dekatnya. Rasa bersalah mulai menenggelamkan Hinata, saat ia mengingat kalimat demi kalimat Aita atau Dai yang seringkali bertanya-tanya tentang ayahnya.

"Kenapa kau memandangiku sambil menangis Hime?"

"A-, aku.."

"Apa kau mengagumi suamimu ini? Tenang, ini bukanlah mimpi" Sela Sasuke.

Dengan cepat Hinata menahan air yang akan jatuh dari pelupuk matanya, Hinata tidak ingin terlihat lemah di depan suaminya. Hinata menorehkan sebuah senyuman terindah untuk Sasuke, jika saja mereka sedang tidak di taman kota pasti Sasuke sudah menyerangnya sedari tadi.

"Kau sangat manis Hime" Goda Sasuke sembari menarik dagu Hinata.

"Em.." Ujar Hinata mulai menutup matanya.

"Oji-chan!"

Sreeeng

Seketika Sasuke menghentikan pergerakannya, sedangkan Hinata segera mengerjapkan matanya beberapa kali dengan semburat merah di bagian pelipisnya.

"Apa?!" Ujar Sasuke frustasi.

"Gomen hehe, ini sudah hampir malam jadi aku,Aita dan Kak Dai pulang duluan kare-"

"Pergilah" Balas Sasuke cepat.

Daisuke dan Aita yang baru saja menghampiri Nata, segera berbalik karena rangkulan dan bisikan Nata. Hinata terlihat bingung dengan tingkah Nata dan kedua anaknya, sedangkan Sasuke segera memandang wajah Hinata dengan seringai yang menghiasi wajahnya.

"Lanjutkan?"Goda Sasuke.

"A,em bagaimana kalau kita beli ice cream?" Ucap Hinata asal.

"Boleh" Balas Sasuke segera berjongkok membelakangi Hinata.

"..."

"Ayolah, aku tidak pernah berjongkok untuk kelas olahraga, tapi pasti untuk wanitaku"

Seketika wajah Hinata memanas mengartikan kalimat Sasuke, Hinata yang tengah mengenakan dress selutut itu melangkah perlahan dan pada akhirnya Sasuke mengangkat tubuhnya. Hinata mengalungkan tangannya erat,

"Tidak banyak berubah sejak pertama aku menyentuhmu"Goda Sasuke.

"Sasuke-kun" Ujar Hinata malu.

Saat mereka sampai di sebuah kedai ice cream dan membeli sebuah ice cream ukuran besar, sepasang suami istri paruh baya memandang mereka lucu dan berujar "Anak muda jaman sekarang, pacaran di tempat umum".

"Sasuke-kun.."Ucap Hinata terbata sembari mengisyaratkan sesuatu pada Sasuke.

"Tak apa kau istriku Hime"

Setelah mengeluarkan kalimat tulus itu, Sasuke yang masih menggendong Hinata berjalan ke tengah taman kota yang terlihat cukup sepi malam itu. Sasuke menyeringai saat melihat beberapa lampu taman yang di padamkan, sedangkan Hinata mulai memperhatikan sekelilingnya.

"Uchiha-sama, semuanya sudah dilaksanakan sesuai perintah" Ujar seorang pria berjas hitam yang sedari tadi menunggu.

Sasuke hanya memandangi sekelilingnya yang tampak cahaya remang lampu taman, pria yang nampak mengerti akan isyarat atasannya itu segera pamit untuk pergi. Selang beberapa detik kepergian pria itu, Sasuke segera menurunkan Hinata dari punggungnya dan mengelus lembut wajah Hinata.

Tuar tuar tuar

"Sasuke-kun!" Ujar Hinata setengah berteriak dan segera memeluk erat Sasuke.

Sasuke tidak tinggal diam dan membalas pelukan Hinata dan mulai mencium helai indigo Hinata, setelah suara petasan itu berhenti Hinata memundurkan sedikit tubuhnya dan memperhatikan sekelilingnya. Hinata melihat dengan jelas puluhan mungkin ratusan lilin bertebaran di tanah, lilin itu hidup dengan sendirinya dan semakin menghangatkan suasana.

"Ini sangat cantik" Kagum Hinata.

"Ah!" Ujar Hinata setengah berteriak saat Sasuke tiba-tiba mengangkat tubuhnya ala bridal style, Sasuke membaringkan tubuh Hinata di atas picnic mat yang nyaman.

"Hime, maukah kau?" Goda Sasuke.

...

Setelah cukup larut Sasuke dan Hinata sampai juga di kediaman Uchiha, dengan perlahan Sasuke mengangkat tubuh Hinata ala bridal style ke kamar mereka. Sepertinya semua Uchiha memang memberikan Sasuke waktu untuk terus bersama Hinata .

"Aita, kau lihat Oji-chan sangat mencintai ibumu" Bisik Nata yang sedari tadi mengintip dari kamar mandi dekat kamar Sasuke.

Aita hanya mengangguk pelan mengiyakan ucapan sepupunya itu, mereka terus mengamati sampai akhirnya Sasuke dan Hinata masuk ke dalam kamar. Nata mengarahkan senyum jahilnya pada Aita, Nata berdiri dari tempatnya dan menarik pergelangan tangan Aita untuk menemaninya ke depan kamar Sasuke.

"Apa-" Ujar Aita terpotong saat Nata mengeluarkan electrocardiogram dari saku celananya.

Kamar Sasuke memang kedap suara yang membuat Nata semakin iseng ingin mendengarkan apa yang terjadi di dalam sana. Aita terlihat tidak telalu nyaman karena menurutnya itu cukup mengganggu, tapi Nata masih bersikukuh dan akhirnya Aita hanya bisa diam.

"Sasuke-kun.."

Belum lama Nata merasakan seseorang menarik daun telinganya, saat Nata berbalik Nata melihat tatapan dingin khas seorang Uchiha .

"Dai?"

"Tidurlah ini sudah larut" Sela Daisuke.

"Em" Ujar Aita yang diikuti oleh Nata.

...

Sungguh inilah yang di harapkan Aita dan Daisuke selama ini, mungkin bukan hanya mereka melainkan seluruh anggota keluarga Uchiha dan Hyuuga yang tengah makan malam bersama sambil merayakan hari lahir Hinata.

"Hime, kau sakit?" Ujar Sasuke sambil meraba dahi Hinata.

Semua yang ada di sana juga memperhatikan Hinata yang sedari tadi terlihat tidak nafsu makan, Mikoto yang tahu akan sesuatu segera membisikan sesuatu pada Fugaku.

"Bagaimana jika kita beri ucapan selamat datang pada Uchiha baru?" Jelas Fugaku sambil mengarahkan pandangannya pada Sasuke.

"Uhuk..uhuk" Daisuke dan Aita serempak tersedak.

"Hime?" Ujar Sasuke sembari segera mengecup lembut dahi Hinata.

END

COMPLETED

Peka aja kalau chap kemarin belum selesai hehe, Arigato.