Note: yg punya lagu NICO Touches The Walls - Niwaka Ame Ni Mo Makezu, bisa diputar :v (Dengerin yg Ost Narutonya bukan Lagunya)
Sfx music: Terlihat Naruto yang menutup kedua matanya mulai membuka menampakan kedua iris safir beku kemudian dengan cepat berganti menjadi logo Lucifer beserta Romajinya.
Jyū yoku gō wo seishimashite Gō yoku jyū mo tatsu Muchū de kakkō tsuketara Hijyōberu ga naru.
Terlihat Azazel yang terpejam dengan background Gagak hitam bermata merah terang kemudian scene berganti Kokabeil yang juga terpejam dengan background Gagak hitam bermata Biru terang.
Gojyuppo ijyō mo saki aruite Chototsuōshin na sutairu Jiyū de kibunya no Kimi ha dōyattatte mushi.
Scene kembali berganti terlihat Ophis dan Great Red yang saling menyatukan kedua telapak tangan mereka sambil terpejam kemudian terlihat dibelakangnya Sosok separuh wajah yang tertutupi topeng putih menyeringai kecil.
Dare ni mo tokenai nazo ga aru Fukidashita kaze ni furueteru Kono meiro wo hodoite yaru!.
Terihat Naruto yang menunduk dengan kondisi tubuh yang basah kemudian mendongak menatap tajam sosok bertopeng dihadapannya yang menyeringai lebar dan dengan cepat Naruto melesat kearah sosok bertopeng tersebut.
Kimi ga waratta ashita ha ame kai Sōmei na hikari ga chikachika hikaru Me wo korasanakucha mirai ga kawatte shimau Mae ni kitto kitto ima wo saratte iku.
Kokabeil, Azazel, dan Michael terlihat terlempar keras saat akan menyerang sosok pemuda bersurai hitam dengan tombak dibahunya yang menatap mereka remeh namun pandangan remehnya digantikan shock saat mendapatkan sebuah tebasan pedang yang masih dapat ditangkisnya dari sesosok berarmor naga (Jin Toujo) membuatnya akhirnya menyeringai kecil.
Kimi to jyanakucha mirai ha kawaite shimau no kamo Isoge kitto ima wo waratte iku.
Terlihat Issei yang berlutut dalam genangan air menatap kecewa dirinya yang lemah namun tersentak saat merasakan sebuah tangan raksasa terulur kearahnya dan ketika mendongak terlihat Draig tersenyum kecil sambil menyodorkan kepalan tinjunya kearah Issei yang tersenyum kecil kemudian dengan perlahan membalasnya.
.Happy Read.
Ost op: NICO Touches The Walls -( Niwaka Ame Ni Mo Makezu)
¤Uchida Tokugawa¤
-Present-
.Naruto belong's Masashi Kishimoto.
Naruto © Kishimoto M.
.Highschool DxD belong's Ichie Shibumi.
Highschool DxD © Ichie Shibumi
.
.
.
.
.
.
.
.
(Seraph of the end)
Wussssh!
Suara bisikan angin yang dengan pelan berhembus disebuah tanah lapang nan gersang, mayat mayat tergeletak diberbagai penjuru entah itu Manusia, Iblis, Malaikat, Youkai, Malaikat jatuh mereka semua tergeletak bagaikan sampah di segala penjuru menatap takut sesosok yang sedang terbang tidak jauh dari keberadaan mereka semua, sosok pemuda bersurai abu abu dengan kedua iris hitam legam memandang kosong kearah sekumpulan mahluk dibawahnya.
"Penghabisan" Desis sosok melayang tersebut datar, kemudian melirik sekilas kearah punggungnya atau lebih tepatnya kearah kedua sayapnya yang masih tertutup dipunggungnya akibat rantai hitam legam yang melilitnya serta beberapa pedang sihir yang menancap disana.
Srak!
Bunyi kedua sayapnya yang dipaksa membentang menghiraukan beberapa pedang serta rantai yang melilit kedua sayapnya membuat darah hitam segar mengucur deras akibat beberapa tulangnya patah namun bukannya merasa kesakitan sosok tersebut hanya setia memandang kosong kearah sekumpulan mahluk dibawahnya.
"Penghabisan" Sosok tersebut kembali bergumam pelan namun kali ini dihadapannya tercipta sebuah terompet emas dan dengan perlahan sosok tersebut memegangnya kemudian mengarahkan menuju mulutnya berniat meniupnya.
Wonggggggggg!
Seluruh mahluk diseluruh penjuru bumi mulai terdiam membeku saat dengan tiba tiba mendengar suara terompet yang berdengung disegala penjuru bahkan hewan juga menghentikan segala aktifitasnya, seketika bumi menjadi sunyi, seluruh aktivitas terhenti dan hanya suara dengungan terompet yang terdengar.
Kembali menuju tempat mahluk tersebut yang masih meniup terompet dihadapannya perlahan membuatnya menjadi pusat tatapan dari seluruh mahluk yang berada dibawahnya, tidak jauh dari hadapannya terdapat sosok naga Hitam raksasa yang tergeletak tidak berdaya dengan luka yang memenuhi tubuhnya bahkan kedua sayapnya telah hilang akibat terpotong, naga Hitam tersebut menatap sosok yang melayang tersebut khawatir dan takut.
"Mahluk tersebut" Ucap Naga tersebut lirih akibat menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, sekilas dirinya melirik kesamping menatap seorang gadis bersurai merah yang tergeletak tak sadarkan diri dengan sebuah pedang emas bersarang diperut gadis tersebut, "R-red" Sambung Naga tersebut pelan.
"N-naru" Isak Malaikat perempuan bersurai pirang hanya bisa terisak lirih melihat sosok yang sedang meniup terompet tersebut.
"Owari No Seraph" desis Malaikat pria yang berdiri disamping Malaikat yang sedang terisak tersebut sambil memandang shock kearah langit.
Sedangkan Sosok yang sedang meniup terompet tersebut dengan perlahan mengakhiri kegiatannya kemudian kembali memandang kosong kearah mahluk dibawahnya.
"Penghabisan"
Sring!
.
.
.
Brak!
Hah!
Hah!
Suara Naruto yang terbangun dari tidurnya, Entah mengapa mimpi barusan terasa sangat nyata bahkan tubuhnya dipenuhi oleh bulir bulir keringat dan baru kali ini dirinya mendapatkan mimpi seperti itu.
"Mimpi" desis Naruto sambil menghirup nafas dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, "Kurasa bukan pertanda baik" sambung Naruto pelan.
Srek!
Naruto yang sedang termenung akibat mimpi anehnya barusan mengalihkan perhatiannya kearah bagian selimut yang dirinya pakai terlihat menonjol dibagian perut sampai kakinya dan juga barusan terlihat bergerak seperti ada sesuatu dibalik selimut tersebut, kemudian dengan perlahan dirinya menyingkap kain selimutnya menampakkan seorang wanita bersurai pirang yang sedang tidur dengan nyenyak dipangkuannya.
"Gabriel" ucap Naruto pelan saat mengetahui bahwa wanita yang tidur dipangkuannya adalah kekasihnya dulu waktu masih di surga dan juga wanita yang tadi berada di mimpi anehnya tersebut, dengan perlahan Naruto menjulurkan tangannya kearah pipi Gabriel yang sedang tertidur pulas.
Naruto tersenyum kecil menatap wajah damai Gabriel yang sedang tertidur sambil mengusap pipinya lembut, entah mengapa hal ini sedikit membuatnya tenang akibat mimpi anehnya beberapa saat yang lalu.
"Enggh!"
Gabriel menggeliat kecil sambil mengeratkan pelukannya kepada Naruto dan dengan perlahan kedua matanya terbuka menatap sayu kearah Naruto yang tersenyum kecil.
"Lucifer" Ucap Gabriel pelan masih setengah sadar.
"Kenapa kau menyelinap ke kamarku Gabriel, jika terus seperti ini kau akan jatuh" Ucap Naruto pelan sedangkan Gabriel hanya tersenyum lembut saat mendengar kalimat Naruto barusan.
"Tidak apa Lucifer, Seandainya jika aku jatuh karena mu itu bukanlah masalah sebab rasa ini" Balas Gabriel pelan sambil mengalihkan pandangannya menatap kearah bulan yang terlihat dari jendela kamar Naruto, "Rasa ini semakin lama semakin besar" sambung Gabriel pelan.
Tuk!
"I-ittai" runtuh Gabriel pelan saat Naruto menyentil dahinya pelan.
"Jangan pernah berkata seperti itu Gabriel, Ayah menciptakan kita semua dengan kehendaknya yang mutlak dan aku percaya akan takdir yang menyertai kita, percayalah bahwa suatu saat kita akan selalu bersama" Ucap lembut Naruto mengusap lembut Surai pirang Gabriel yang hanya terpejam sambil tersenyum lembut, inilah yang membuatnya sangat menyukai bahkan mencintai Lucifer, sifatnya lemah lembut meskipun banyak rumor yang mengatakan bahwa sosok yang dicintainya ini sangatlah kejam dan tak mempunyai hati namun mereka hanyalah mengatakan suatu omong kosong.
"Nee Lucifer" Gumam Gabriel pelan membuat dirinya ditatap oleh Naruto yang sekarang bisa melihat wajah Gabriel mulai memerah entah karena apa.
"B-bisakah aku meminta sebuah Ciu-!"
Batak!
"Apa yang kalian lakukan!"
Naruto beserta Gabriel membeku ditempat saat dengan tidak berperikepintuan Katarea serta Sirina mendobrak pintu kamarnya sampai jebol, kemudian menatap dirinya dengan aura ungu yang menyelimuti kedua tubuh wanita tersebut.
"Tak kusangka Malaikat suci disurga akan menyelinap mencari kesempatan seperti ini" cibir Katarea kearah Gabriel yang memerah malu.
"T-tidak seperti yang katarea-chan pikirkan" Ucap Gabriel terbata pelan.
"Hoo~ Jadi ternyata Gabriel-chan Agresif juga"
Gabriel kembali memerah mendengar sindiran Sirina barusan, sebenarnya niat awal dirinya hanya untuk tidur bersama Lucifer namun entah mengapa tubuhnya terasa panas dan bergejolak saat beradu pandang dengan Lucifer tadi membuat pikirannya menjadi kacau.
"Hoi kalian menghancurkan pintu kamarku" Desis Naruto pelan melihat pintu kamarnya yang tergeletak tak berdaya akibat dobrakan Katarea dengan pandangan sedih :'v seolah dirinya bisa mendengar rintihan pintu kamarnya yang kesakitan akibat didobrak secara paksa oleh Otong jumbo :'v (Abaikan).
"Salahmu sendiri berani menyelendupkan Malaikat Bohay ini dikamar mu Naru-kun" Ucap Sirina datar, membuat Naruto menghela nafas lelah kesekian kalinya dalam fic ini.
"Terserah kalian"
-o0o-
Keesokan paginya terlihat Naruto yang duduk diruang tengah rumahnya sambil menatap sebuah buku tebal yang diletakkan tepat dihadapannya, entah mengapa dirinya masih kepikiran tentang mimpinya tadi malam, seolah mimpi tersebut seperti sebuah petunjuk.
"Apa yang kau lakukan Lucifer?"
Naruto yang sedang membolak-balik halaman menghentikan kegiatan nya kemudian menoleh kearah Kokabeil yang melangkah pelan kearahnya sambil menyeduh segelas kopi panas ditangan kanannya.
"Entahlah, aku hanya ingin memastikan sesuatu" Ucap Naruto datar membuat Kokabeil menaikan sebelah alisnya sesaat ketika melihat sampul buku yang sedang dibaca sahabatnya ini.
"Bible?" Batin Kokabeil bingung karena baru kali ini dirinya melihat Lucifer membaca kitab, karena seharusnya mereka (Anak Ayah) sudah diciptakan dengan ingatan mengenai seluruh isi buku kitab tersebut.
"Lucifer"
Naruto serta Kokabeil mengalihkan pandangannya kearah Aerith yang melangkah mendekati mereka berdua kemudian duduk disampingnya Naruto, sedangkan Kokabeil hanya diam memandang wanita yang sedang duduk disamping Naruto tersebut bingung karena baru pertama kali melihatnya dirumah ini.
"Dia Aerith, gadis kecil yang kuselamatkan dulu diVatikan" Ucap Naruto ketika melihat Kokabeil memandang bingung kearah Aerith, "Dan Aerith dia ini Kokabeil salah satu temanku" Sambung Naruto pelan dibalas anggukan Aerith pelan.
"Kokabeil sang Malaikat perang?" Ucap Aerith sedikit kaget ketika mendengar bahwa pria dihadapannya sekarang ini adalah Kokabeil sang Malaikat perang, yang legendanya tertulis di kitab, bahkan kekuatan Malaikat dihadapannya ini tidak main main, dengan cepat Aerith membungkuk hormat kearah Kokabeil.
"Merasa beruntung bisa bertemu Malaikat legenda seperti anda Kokabeil-sama" Ucap Aerith hormat membuat Naruto terdiam sedangkan Kokabeil hanya cengo sesaat kemudian tertawa nyaring karena sekian ribu tahun baru kali ini dirinya bisa melihat kembali seorang manusia yang hormat kepadanya setelah dirinya jatuh dari surga.
"Hahahaha!" Tawa nyaring Kokabeil membuat Aerith memandangnya bingung, "Baru kali ini aku melihat manusia yang hormat kepadaku setelah sekian ribu tahun berlalu sejak aku jatuh" sambung Kokabeil kemudian mengelus Surai Aerith lembut.
"Mungkin benar bahwa manusia adalah mahluk terhina dan tersuci yang ayah ciptakan dari seluruh makhluknya" ucap Kokabeil lembut sambil tersenyum tipis, "Namun aku percaya kepada mereka melebihi diriku sendiri" sambung Kokabeil menyerupai bisikan, Naruto yang mendengar perkataan Kokabeil barusan hanya tersenyum tipis karena sebenarnya dirinya tahu bahwa Malaikat perang tersebut sebenarnya sangatlah mencintai manusia, bahkan tujuannya membasmi pemegang Artefak Tuhan ialah agar manusia tidak terlibat jika suatu saat terjadi perang kembali dan dirinya pernah sekali memergoki Kokabeil yang menangis didalam Gereja, berdoa kepada ayah agar manusia yang ia bunuh agar bisa masuk kedalam surga tanpa syarat membuatnya akhirnya tau bahwa dibalik sosok bengis dan tegas Kokabeil terdapat sisi lembut seorang Malaikat pada umumnya.
"Jalan pikiran manusia itu sangatlah unik, mereka menjadi mahluk yang sangat penuh kasih sayang dari seluruh mahluk ciptaan ayah, hidup dengan cinta dan kasih sayang namun jika manusia merasa tersakiti serta kehilangan cintanya mereka bahkan bisa menjadi mahluk mengerikan yang sangat kejam" Ucap Naruto datar membuat Kokabeil serta Aerith mengalihkan pandangannya ketika mendengar perkataan Naruto barusan, "Namun aku juga percaya bahwa suatu saat semua mahluk yang ayah ciptakan akan saling mencintai dan membagi cinta satu sama lain, tidak ada lagi perang, dendam seperti yang dikatakan ayah dulu" sambung Naruto pelan kemudian menoleh menatap Aerith serta Kokabeil sambil tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya.
Bruk!
Bruk!
Kokabeil cengo karena baru pertama kali ini melihat Lucifer tersenyum lebar seperti sekarang, mungkin ini akan masuk rekor dunia karena untuk pertama kalinya dalam sejarah seorang Lucifer berwajah datar bagaikan tembok bisa tersenyum lima hari namun pikiran Kokabeil buyar ketika melihat gadis gadis yang sedari tadi sudah dirinya ketahui menguping pembicaraan mereka tiba tiba ambruk dengan wajah memerah akibat melihat senyuman Naruto barusan.
"Ck! Drama picisan lagi" desis Kokabeil datar, namun dirinya kembali sweatdrope ketika melihat Aerith yang berada disampingnya juga memerah total dengan asap mengepul di kepalanya, "Wanitamu merepotkan Lucifer" desis Kokabeil terkekeh pelan ketika melihat Sirina, Katarea, Grayfia yang pingsan dengan wajah memerah total minus Aerith yang masih sadar.
"Bantu aku membawa kekamar mereka" Ucap Naruto sambil sweatdrope melihat tingkah tukang numpang dirumahnya ini , "Aku tidak menerima penolakan" sambung Naruto ketika melihat Kokabeil akan menolak membuat sebuah persimpangan tercipta didahi Malaikat perang tersebut.
"Kuning sialan" batin Kokabeil kemudian membantu Naruto mengangkat para gadis menuju kamar mereka masing masing.
-o0o-
Tap!
Tap!
Blaaar!
Debu debu dan asap memenuhi seluruh area sebuah tanah tandus dengan beberapa bangunan tua yang telah termakan usia karena ditinggalkan oleh pemiliknya sejak lama.
"Haah! Haah! Mahluk apa dia itu" ucap sesosok pemuda ber armor putih yang barusan terpental dan menabrak dinding bangunan keras, dirinya tidak menyangka lawannya sekarang ini sangatlah kuat bahkan sudah puluhan kali ia menggunakan Divine namun entah mengapa sosok didepannya seolah tidak terpengaruh bahkan berhasil mengalahkan rekannya yang lain.
"Kuroka, Arthur" desis sosok berarmor putih tersebut sambil melihat kondisi rekannya yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya sekarang, Kuroka yang kondisinya terbilang parah karena diperutnya terdapat dua tombak dan sebilah pedang yang menancap sedangkan Arthur bisa dikatakan yang terparah karena sebelum lawannya mengeluarkan sebuah teknik aneh dimana tiba tiba tercipta portal sihir raksasa dihadapan mereka kemudian melontarkan ribuan pedang kearah mereka, Arthur sempat melindungi Kuroka dengan menjadikan tubuhnya sebagai tameng, terlihat kondisi Arthur yang tidak sadarkan diri dengan beberapa serpihan besi masih tertancap ditubuhnya dan darah segar masih mengucur dari bahu kanannya akibat lengannya yang terpotong beberapa saat yang lalu.
Tap!
Tap!
"Jadi bisa beritahu kepadaku tempat keberadaan Cao Cao? Vali Lucifer?"
Sosok berarmor putih atau dikenal Vali menoleh cepat saat mendengar kalimat sosok dihadapanya, dirinya tidak menyangka akan kalah telak seperti ini dan entah mengapa jiwa maniak bertarungnya kali ini hilang entah kemana, hanya perasaan takut yang mulai menggerogoti hatinya ketika melihat kekuatan mahluk dihadapannya ini seolah dirinya dipaksa tunduk hanya dengan auranya saja.
"Jangan bercanda brengsek!" Bentak Vali emosi kemudian menunduk menyembunyikan ekspresi dibalik Surai putihnya, "Ku akui kau lawan yang kuat namun Iblis pirang yang pernah mengalahkan ku hanya dalam sekali melakukan serangan masih jauh diatas kau kuatnya brengsek!"
Blaaaar!
Teriak Vali diakhir kalimatnya sambil memandang sosok berzirah emas dihadapannya tajam kemudian dengan perlahan energi naga dalam jumlah besar mulai merembes dari armor Vali yang dengan perlahan mulai beregenerasi kembali membentuk seperti semula.
"Vali jangan gegabah" Sosok Naga yang bersemayam dalam sayap mekanik Vali bersuara membuat pemuda bersurai putih tersebut menoleh sesaat kearah sayapnya kemudian kembali memandang musuh yang telah mencelakai rekanya tajam.
"Aku tidak peduli Albion, selama dia bisa aku musnahkan dan membalas perbuatannya terhadap rekanku" Desis Vali tajam membuat sang Naga yang menjadi partnernya tersebut terdiam sesaat kemudian menghela nafas berat.
"Terserah kau saja Vali, tapi jika kau mati dalam pertarungan ini aku akan mencari inang baru" Balas Albion pasrah mengingat sifat maniak bertarung partnernya ini, Sedangkan Vali hanya menyeringai tipis.
.I am the dragon that will rise up.
.I cried in joy, laughed in despair, and craze on the dominance of red-and-white rivals.
.The two sky dragons that have robbed the principle of domination of the god.
.The abandoned reality, hiding in the shadows and forgotten by the times!.
.I laughed at "unboundness", mourning "Pride" and insulting "Abandoned ignorance".
.I promise to make a brighter and beautiful future.
.I will be a white dragon of domination.
Juggernaut Drive!
Blaaar!
Aura naga putih meledak dengan dahsyat membentuk sebuah pilar raksasa yang menjulang ke langit membuat area disekitarnya hancur berantakan bahkan sampai membuat sebuah kawah raksasa berdiameter 1km.
"Kekuatan Heavenly Dragon kah" desis sosok berzirah emas yang menjadi lawannya Vali dengan nada datar memandang lonjakan dahsyat energi tidak jauh dihadapannya tersebut, dengan perlahan dirinya dapat melihat Vali yang dalam mode terlarang Juggernaut Drive yang bahkan mode ini bisa membunuh penggunanya, dirinya melihat perubahan Armor naga yang dikenakan Vali sekarang hampir menyerupai bentuk dari sosok Naga aslinya, "Merepotkan" sambung sosok berzirah emas tersebut.
.Kuoh Place.
Azazel yang sedang memancing dengan tenang badannya sedikit menegang ketika merasakan sebuah lonjakan energi yang sudah tidak asing lagi, kemudian dirinya mendongak menatap langit arah barat atau lebih tepatnya menatap sebuah pilar cahaya berwarna putih yang menjulang tinggi dilangit, "Bocah yang merepotkan" desis Azazel saat mengetahui Vali sedang mengamuk saat ini dan entah bertarung dengan siapa namun yang pasti bocah tersebut sedang menemukan lawan yang setara hingga sampai seperti ini.
Sedangkan di akademi Kuoh atau lebih tepatnya diruang klub penelitian milik Rias terlihat Issei yang menegang ketika sedang duduk diruangan klub bahkan keringat dingin mulai bercucuran didahinya saat merasakan sebuah hawa aneh membuatnya seperti ingin mengamuk.
"Ini Aura si white" ucap sang partner kepada Issei membuat pemuda bersurai coklat tersebut memasang ekspresi bingung.
"Albion sedang bertarung saat ini dan sedang menggunakan mode terlarang" jelas Draig pelan, Issei yang mendengar perkataan partner naganya barusan hanya tersenyum kecil.
"Kalau gitu aku bisa menggunakan mode terlarang itu jugakan? Draig?" Ucap Issei semangat karena berharap bisa menjadi semakin kuat dan impian haremnya akan segera terwujud.
"Jangan bercanda Gaki! Kau akan langsung tewas saat menggunakan mode terlarang" Balas Draig nyaring membuat Issei kembali berkeringat dingin kemudian mengangguk pelan namun tidak lama dirinya terdiam sesaat kemudian memandang langit dari jendela klub.
"Kurasa Vali sedang dalam masalah" ucap Issei pelan.
Beralih lagi menuju atap sekolah terlihat Naruto yang sedang duduk ditempat favorit nya sambil menghisap sebatang rokok memandang pilar energi putih yang menjulang tinggi dengan datar.
"Yo Lucifer"
Naruto dengan cepat menoleh memandang kearah sosok yang memanggilnya barusan, dirinya dapat melihat Shiro yang entah dari mana berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk sambil memandang pilar energi yang dikeluarkan Vali.
"Walah tak kusangka dia dapat mengeluarkan energi sebanyak itu, mungkin gelar sebagai pemegang artifak white one terkuat pantas dipegang oleh Vali" Ucap Shiro riang sedangkan Naruto hanya meliriknya datar seolah tidak tertarik mendengar perkataan mahluk bertopeng yang berdiri tidak jauh dibelakangnya tersebut
"Apa mau mu?" Ucap Naruto datar sedangkan Shiro yang mendengarnya hanya tertawa pelan.
"Tidak ramah seperti biasanya nee Lucifer" Balas Shiro sambil tertawa pelan diakhir kalimatnya, "Sebenarnya tujuanku kesini hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu Lucifer" sambung Shiro pelan membuat Naruto memandangnya datar seolah mengatakan 'Cepat katakan apa mau mu?' .
"Kau pasti ingin mengetahui apa maksud mimpimu waktu itu kan Lucifer?" Ucap Shiro pelan membuat Naruto memandangnya dengan ekspresi terkejut karena entah mengapa sosok dihadapannya ini tau apa yang beberapa hari ini menjadi beban pikirannya.
"Dari mana kau tahu?" Tanya Naruto datar namun hanya tawa pelan yang dikeluarkan Shiro sebagai balasan.
"Tidak penting aku tahu dari mana Lucifer" desis Shiro pelan namun kali ini nada cerianya berubah menjadi datar tanpa emosi, "Namun ingatlah kebangkitan Owari No Seraph akan terjadi" sambung Shiro dengan perlahan tubuhnya transparan kemudian hilang bagaikan hantu meninggalkan Naruto yang memandang datar kearah tempat bekas Shiro berdiri.
"Cih" decih Naruto pelan
.Vali Place.
"Jadi hanya segini kah kekuatan Seorang pewaris Heavenly White Dragon?"
Terlihat daratan yang telah hancur disetiap penjuru dengan kawah kawah raksasa yang entah tak terhitung jumlahnya namun dibagian kawah yang terbesar terlihat sesosok berzirah emas mencekik seorang pemuda bersurai putih yang sudah tidak sadarkan diri akibat tubuhnya yang dipenuhi luka bahkan kondisi armor yang digunakannya tampak menyedihkan.
"Namun kuakui kau pemegang White one terkuat" Ucap sosok berzirah emas dan dengan perlahan melempar tubuh Vali kedepan layaknya sampah kemudian berbalik berniat pergi namun dilangkah ketiga dirinya berhenti saat melihat sosok pemuda bersurai hitam dengan tombak yang menguatkan energi suci dalam skala besar dibaginya menatapnya sambil tersenyum kecil.
"Kau mencari ku kheh?" Desis pemuda bersurai hitam tersebut sambil menyeringai kecil, "Gilgamesh" sambung sang pmuda pelan, sedangkan sosok berzirah emas yang bernama Gilgamesh tersebut hanya menatap datar kearah lawan barunya ini.
"Akhirnya kita bertemu Cao Cao"
¤TBC¤
Note: Yo Uchida balik lagi :v untuk chap depan kayanya full fight :'v jadi mohon bersabar ^^
.Dont Like Dont Read.
END OST: Black Night Town (Naruto ost End)
.THANKS FOR READ FIC UCHIDA.
.Lucifer Belong's Uchida Tokugawa.
.Keep calm and read fic Uchida tokugawa.
-SAYONARA-