Terlihat seorang pemuda sedang makan bersama dengan Mama nya di ruang makan di rumah nya. Pemuda tersebut bernama Xi Luhan, seorang pria berumur 19 tahun dengan tubuh mungil, kulit putih mulus, wajah yang cantik, dan senyum yang tak pernah luntur dari wajah indah nya. Dulu hidup Luhan sangat lah berbanding balik dengan kehidupan nya sekarang. Baba luhan merupakan seorang saudagar kaya yang sering mengarungi lautan untuk berdagang dari satu negara ke negara lain.

Setiap tahun ajaran baru, Luhan selalu bersekolah di negara yang berbeda-beda. Mama Luhan tidak ingin di tinggal hanya berdua dengan Luhan di China karena mereka tidak punya sanak saudara di China. Sejak Luhan lulus dari Junior High School nya di Jerman, Baba Luhan memutuskan untuk berlayar kembali menuju Korea Selatan, lebih tepat nya ke kota Busan.

Pada umur meranjak 17 tahun, Luhan sedang pada masa remaja yang sangat menyenangkan karena dia selalu berlimpah kasih sayang dari orang tua nya, sahabat yang selalu menemani nya dan dia tidak pernah tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Luhan tumbuh dengan jiwa periang dengan senyum yang selalu melekat di bibir tipis nya. Setelah merasa terlalu lama di Busan, Baba Luhan memutuskan untuk kembali ke China. Tetapi, Luhan dan Mama nya tidak ikut karena Luhan harus melanjutkan sekolah nya yang hanya tinggal beberapa bulan lagi. Sebenarnya Luhan tidak keberatan jika harus ditinggal sendirian di Busan, karena dia sudah memiliki banyak teman yang bisa disebut sahabat untuk nya. Luhan bisa hidup mandiri dengan bantuan sahabat-sahabat nya. Tetapi Baba Luhan tetap ingin Luhan dan Mama nya menetap di Busan karena dia hanya sebentar di China, dia hanya ingin menyelesaikan beberapa urusan nya di China. Dan akhirnya Luhan dan Mama nya menetap di Busan. Tetapi, kebahagiaan Luhan seakan terenggut begitu saja, karena berita duka yang menghampiri dirinya.

Flashback

"Luhaaaann" teriak teman Luhan yang tak lain adalah Kyungsoo, Baekhyun, dan Kris. Mereka memang selalu bersama saat ingin berangkat ke sekolah nya yang hanya membutuhkan waktu 10 menit berjalan kaki dari rumah Luhan.

"Luhannie cepatlah teman-teman mu sudah menunggu" ucap Mama Luhan kepada Luhan yang sedang memakai sepatu nya. Setelah selesai, Luhan langsung bangkit dan menghampiri Mama nya, menyalimi tangan Mama nya dan mencium pipi Mama nya. "Bye maa" ucap Luhan seraya tersenyum dengan manisnya.

"Hati-hati dijalan Luu" Mama Luhan berkata dan menutup pintu utama rumah nya.

Luhan membuka gerbang rumah nya dan menghampiri teman-teman nya.

"Kenapa kau lama sekali, Lu?"

"Kami sudah menunggu mu sedari tadi"

"Maafkan aku"

Itulah awal percakapan mereka yang dimulai dengan gerutuan dari Baekhyun dan Kyungsoo, Luhan hanya meminta maaf dengan pandangan menyesal nya yang dihadiahi usapan di rambut halusnya oleh Kris. Mereka segera memulai perjalanan mereka ke sekolah.

.

.

.

Luhan dan teman-temannya sedang menikmati makanannya di salah satu meja di kantin sekolahan nya. Setelah bel berbunyi, Luhan, Baekhyun, Kyungsoo, dan Kris segera kembali ke kelas masing-masing. Saat sedang serius mendengarkan penjelasan Kim Ssaem, tiba-tiba salah satu penjaga sekolah mengetuk pintu dan menyampaikan bahwa Luhan sedang ditunggu seseorang di ruang tunggu sekolah.

Luhan segera bangkit dan menuju ruang tunggu yang merupakan salah satu fasilitas di sekolah nya. Saat memasuki ruang tunggu, Luhan melihat Paman Zhang yang merupakan orang kepercayaan Baba nya dengan raut wajah sedih. Melihat kedatangan Luhan, Paman Song langsung menghampiri Luhan dan mulai menitikkan air matanya dan memberi tau bahwa kapal yang di gunakan oleh Baba nya diterjang ombak besar yang menyebabkan kapal itu harus karam di tengah lautan.

Mendengar hal itu Luhan hanya terdiam dan tidak menitikkan air matanya sama sekali. Karena dia sudah berjanji kepada Baba nya bahwa dia tidak akan pernah menangis karena dia adalah seorang lelaki yang tangguh. Luhan merupakan orang yang selalu menepati janjinya.

Flashback end

.

.

.

Luhan sama sekali tidak menitikkan air matanya sejak kejadian itu, sampai sekarang ia berumur 19 tahun. Dia tetap menjalani kehidupan nya seperti biasa, seperti saat masih ada Baba nya meskipun banyak yang berubah di kehidupannya.

Rencana awal nya untuk melanjutkan masa di perguruan tinggi bersama teman-teman nya di Seoul pun kandas sudah, karena dia harus menggantikan posisi Baba nya. Awal nya Kris, Baekhyun, dan Kyungsoo pun mengurungkan niat nya untuk melanjutkan study di Seoul, tetapi Luhan jelas-jelas menentang maksud mereka karena itu merupakan mimpi mereka bertiga dan Luhan ingin mereka mengejar mimpi mereka. Luhan menjadi penerus bisnis yang Baba nya jalani dengan Paman Zhang yang menemaninya dan Mama nya yang semenjak mendengar suami nya telah tiada menjadi jatuh sakit. Dan Mama nya tidak pernah mau dibawa kerumah sakit.

Luhan selalu merawat Mama nya dengan sepenuh hati nya dan senyuman tetap tidak pernah luntur di bibir tipis nya.

Saat merasa kesepian, Luhan akan menghubungi teman-teman nya yang sekarang berada di Seoul. Pernah beberapa kali Luhan mengajak Mama nya untuk kembali ke China, tetapi Mama Luhan tidak mau dan tetap ingin berada di Busan. Luhan tak tau kenapa Mama nya tetap memilih berada di Busan tetapi Luhan tidak pernah menanyakan alasan Mama nya karena ingin menjaga perasaan Mama nya.

.

.

.

Bisnis Babanya berkembang dengan pesat di tangan Luhan dan Paman Zhang. Luhan mulai membangun sebuah gedung yang akan menjadi tempat terbaru nya untuk mengembangkan bisnis Baba nya menjadi legal. Luhan yang merancang sendiri seperti apa bangunan yang akan menjadi tempat yang akan sering dia kunjungi dibantu dengan arsitek handal di kota Busan. Beberapa bulan kemudian, bangunan yang Luhan inginkan pun sudah jadi.

Luhan mulai memindahkan barang-barang yang akan dia perlukan dan membeli barang-barang baru untuk keperluan kantor baru nya. Luhan dan Paman Zhang mulai merekrut beberapa karyawan yang dianggapnya pantas untuk bekerja di perusahaan nya. Dan tentu saja Luhan menjadi pimpinan dengan Paman Zhang yang menjadi asisten kepercayaan nya di perusahaan yang Luhan beri nama "Xi Corporation"

.

.

.

Memimpin perusahaan bukan merupakan hal yang tabu untuk Luhan, karena dia sudah diajarkan oleh Baba nya saat Baba nya masih berada di sisi nya. Apalagi dibantu dengan Paman Zhang yang sudah handal dalam bidang ini karena sudah bertahun-tahun dia bersama Baba nya menggeluti dunia bisnis walaupun masih ilegal. Tetapi, sekarang perusahaan Baba Luhan akan menjadi legal ditangan Luhan.

Dulu Baba Luhan hanya menjual beberapa bahan yang sangat bagus untuk membangun sebuah bangunan. Baba Luhan mendapatkan bahan-bahan itu dari negara asal nya, yaitu China. Dan Baba Luhan tidak berfikiran untuk membuat bisnis nya itu menjadi lebih kokoh dan permanen. Dia hanya membawa banyak bahan di kapal barang milik nya dan berlayar ke negara-negara tetangga dan menjual nya di sana. Sedangkan sekarang, Luhan ingin bisnis yang Baba nya bangun dari awal ini menjadi lebih maju dan lebih menguntungkan.

Drrt..drrt..drrt...

Ponsel Luhan bergetar saat dia sedang memeriksa berkas-berkas yang tadi di serahkan oleh asisten nya. Luhan melihat layar ponsel nya dan tersenyum. "Ya Ma, apa kau merindukan ku?" Ucap Luhan dengan kekehan di akhir kalimat.

"Kenapa kau mirip sekali dengan Baba mu huh? Mama sedang dalam perjalanan menuju kantor mu Lu, Mama membawa masakan Mama untuk makan siang mu. Mama tak ingin kau makan di luar Lu." Jawab Mama Luhan dengan senyuman di bibir nya. Luhan segera menggerakkan mata nya ke arah jam dinding yang berada tepat di depan nya. Ya ternyata jam sudah menunjukkan angka 11 lewat 30.

"Uuuu.. baik sekali hati wanita cantik ini" ucap Luhan dengan nada menggoda Mama nya.

"Yak! Jangan coba-coba merayu ku anak nakal!"

"Hahahaa..." Seketika Luhan menghentikan tawa nya. "Kau kesini dengan siapa Ma?"

"Aku bersama dengan Paman Kim Lu. Sudah dulu ya, aku menyayangi mu, Lu"

"Aku juga menyayangi mu Ma"

Mama Luhan mematikan sambungan telfon nya dengan Luhan. Luhan segera melanjutkan kegiatannya.

.

.

.

Cklek..

"Luhannie..."

Luhan melihat ke arah datang nya suara dan melihat Mama nya sedang menghampiri nya dengan tangan kanan memegang tas nya sedangkan tangan kiri membawa tas yang berisi makanan. Luhan bangkit dan menghampiri Mama nya dan menggiring Mama nya untuk segera duduk di sofa yang berada di pinggir ruangan nya.

"Mama tunggu sebentar" ucap Luhan dan Mama nya mengangguk tanda mengerti. Luhan segera berjalan ke arah pintu ruangannya. Saat membuka pintu, Luhan menemukan Paman Zhang yang baru saja melewati ruangannya.

"Paman Zhang" seru Luhan

Paman Zhang berhenti dan membalik kan badannya ke arah orang yang memanggil nya. Mengetahui Luhan yang memanggil nya, Paman Zhang membungkukkan badan nya.

Luhan terkekeh dan menghampiri Paman Zhang. "Kenapa kau begitu formal Paman, aku sudah mengatakan nya berkali-kali" Ucap Luhan seraya menarik tangan Paman Zhang ke arah ruangan nya.

Luhan dan Paman Zhang memasuki ruangan Luhan dan segera menghampiri Mama Luhan yang sedang menyiapkan makanan yang dia bawa di meja yang berada di depan sofa.

"Zhang, mari kita makan bersama. Aku membawa banyak makanan."

"Tidak perlu repot-repot Nyonya Xi aku bisa makan di luar bersama yang lain." Ucap Paman Zhang seraya membungkukkan badan nya.

"Astaga Paman mengapa kau selalu seperti ini" ucap Luhan dengan nada yang di buat-buat.

"Zhang, kau sudah kuanggap kakak ku sendiri, berhentilah bersikap formal seperti itu. Cepat duduk atau aku dan Luhan tidak akan mau berbicara dengan mu lagi." Mama Luhan mulai mengancam Paman Zhang yang sebenarnya hanya candaan.

"Ba-baiklah" Paman Zhang segera duduk.

Mereka mulai memakan makanan yang di bawa oleh Mama Luhan dengan diselingi oleh obrolan dan candaan yang Luhan lontar kan.

.

.

.

Cup..

"Sampai rumah langsung istirahat Ma, aku tak mau kau kelelahan" ucap Luhan setelah mengecup kening Mama nya.

"Iya Lu, kau jangan pulang larut. Bawa saja berkas-berkas mu dan kerjakan di rumah." Ucap Mama Luhan dan dia langsung memasuki mobil yang dikendarai oleh Paman Kim. "Bye Luu" ucap Mama Luhan seraya menggerakkan tangannya di udara dan jendela mobil pun tertutup saat mobil mulai berjalan.

Luhan hanya tersenyum dan saat mobil yang di naiki Mama nya sudah tak terlihat, Luhan mulai memasuki kembali gendung tempatnya bernaung. Saat perjalanan ke ruangannya, karyawan yang berpapasan dengan nya menyapa nya yang dibalas senyum manis oleh Luhan.

Semua karyawannya menyukai Luhan, karena hey siapa yang tak suka kepada pria sukses berumur belia yang memiliki wajah sempurna itu.

.

.

.

"Ya ada apa Lu?"

"Mama malam ini aku tidak pulang ya, aku ingin mengunjungi flat Kyungsoo."

"Kau yakin?"

"Iya Mama, aku akan baik-baik saja"

"Kapan kau kembali?"

"Mungkin besok atau lusa. Aku juga ingin menghadiri rapat pemegang saham di perusahaan Baba nya Kris, aku bersama Paman Zhang dan aku sudah berbicara ke Paman Kim untuk menetap dirumah hari ini. Mama tak usah khawatir hm, aku akan baik-baik saja"

"Hmm baiklah, jaga diri mu baik-baik Lu. Saat sampai di flat Kyungsoo langsung kabari Mama"

"Iya Mama, aku berangkat dulu jangan lupa makan dan minun obat mua secara teratur, aku menyayangi mu"

"Kau juga Lu, aku menyayangi mu"

Tut..tut..tut..

Sambungan telfon dimatikan oleh Luhan, dia langsung membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang. "Ayo Paman, aku sangat merindukan teman-teman ku"

"Baik tuan muda" jawab Paman Zhang masih dengan nada formal nya.

"Astaga Paman sudah berapa kali aku mengatakan pada mu" Luhan hanya bisa menggerutu yang dibalas kekehan oleh Paman Zhang.

Mobil yang membawa Luhan langsung melesat membelah jalanan kota Busan.

.

.

.

Sementara itu..

"Yak Byun Baekhyun! Luhan akan kesini dan dia ingin menginap disini! Cepat bereskan barang-barang mu kalau tidak aku akan membakar barang-barang mu yang tak berguna ini!" Omelan Kyungsoo langsung menyembur muka Kyungsoo saat Baekhyun baru saja membuka pintu flat nya.

Baekhyun hanya mengernyitkan dahi nya seraya memahami apa yang Kyungsoo katakan.

Pluk!

"AKKHH... Yak Kyungsoo kenapa kau melempari kepala indah ku ini dengan sepatu jelek mu!" Teriak Baekhyun saat kepala nya ditimpuk sepatu oleh Kyungsoo. Sedangkan Kyungsoo masih melanjutkan pekerjaan nya yaitu membersihkan flat mereka dengan diiringi kekehan karena berhasil membuat Baekhyun tersadar dari dunianya sendiri.

.

.

.

"Hmm Paman, nanti aku tidak menginap di hotel yang telah disiapkan oleh Kris, aku akan bermalam di flat Kyungsoo dan Baekhyun. Jadi kau akan menempati kamar ku. Nanti turunkan aku di flat Kyungsoo dan Baekhyun. Tetapi kita menepi sebentar jika kau melihat kedai makanan, aku ingin memberi kejutan kepada mereka dan aku tau kau belum makan malam kan?" Ucap Luhan dengan mata tetap fokus ke arah ponsel nya.

"Iya belum Luhan, tetapi apakah tak berlebihan jika Paman yang harus menempati kamar mu? Kamar mu pasti sangat mewah karena Kris pasti tak akan memberikan yang biasa-biasa saja kepada mu. Paman bermalam di mobil ini saja, Lu" Paman Zhang membuka mulutnya masih dengan mengendarai mobil yang membawa dia dan Luhan dengan hati-hati.

"Paman, ayolah mana mungkin aku membiarkan mu bermalam di mobil. Jika aku tidak menginap di flat Kyungsoo dan Baekhyun pun kau akan tetap tidur di hotel bersama ku. Aku tak mau tau pokok nya kau harus tidur di kamar hotel yang sudah disiapkan oleh Kris titik." Luhan mengalihkan perhatian nya kepada Paman Zhang seutuhnya.

"Fiuh.. baiklah"

"Bagus"

Luhan mulai mengalihkan kembali pandangannya ke ponsel nya dan mencari kontak Kris.

Tuut..tuut..tuutt..

Tak lama, panggilan pun tersambung. Luhan mengaktifkan mode loudspeaker di ponsel nya.

"Yoboseyo? Kris?"

"Ya ada apa Lu?" Jawab Kris dengan nada tenang nya.

"Hmm Kris apa kau sudah menyiapkan kamar yang akan aku tempati?" Tanya Luhan yang sekarang sedang mengambil sesuatu di dalam tas nya.

"Sudah Lu"

"Hmm Kris jadi gini, malam ini aku akan menginap di flat Kyungsoo dan Baekhyun jadi tak apa kan kalau kamar di hotel mu yang harus nya aku tempati di tempati oleh Paman Zhang? Apa kau tega melihat tubuh tua nya harus tertidur di mobil? Apa kau tega jika besok dia berjalan dengan bungkuk karena punggung nya sakit?" Ucap Luhan dengan nada yang dia lebih-lebihkan. Mendengar Luhan berbicara mengenai diri nya, Paman Zhang melihat ke arah Luhan dengan mengernyitkan dahi nya. Karena, hey! Siapa juga yang mau tubuh mu dibilang tua? Dasar Luhan ck ck.

Melihat dipandang sedemikian rupa oleh Paman Zhang, Luhan hanya tersenyum lebar polos nya seraya mengangkat dua jari tangan nya tanda peace.

Terdengar suara tawa Kris saat mendengar penuturan Luhan. "Ya tak apa Lu, suruh Paman Zhang kesini dan aku akan memberikan pelayanan terbaik untuk nya" ucap Kris masih dengan kekehan di bibir nya.

"Benarkah? Gomawo Kris aku menyayangi mu!" Ucap Luhan senang dan langsung mematikan sambungan telfon nya tanpa mendengar apa yang akan Kris tambahkan selanjutnya.

"Yak Paman kau sudah dengar sendiri kan jadi kau harus beristirahat di hotel Kris." Ucap Luhan seraya memandang Paman Zhang dengan senyum kemenangan nya.

"Tapi Lu, harus kah kau menyebutkan tubuh ku tua?" Tanya Paman Zhang.

Dan Luhan hanya tertawa dan mengangkat dua jari nya membentuk tanda peace lagi. Dan Paman Zhang pun ikut tertawa.

.

.

.

"Baek, ini baju kau?" Tanya Kyungsoo sembari mengangkat baju baseball yang seingat nya itu bukan baju dia dan sangat tidak pas ukuran nya jika di pakai oleh Baekhyun, dan untuk memastikan nya dia pun bertanya ke Baekhyun.

"Astaga Kyungie itu baju Chanyeol! Bagaimana bisa aku lupa kalau baju nya ada di sini" teriak Baekhyun histeris.

Kyungsoo mengernyitkan dahi nya dan melemparkan baju itu ke arah Baekhyun. Baekhyun mengambil nya dan menciumi baju itu.

"Baekhyun apa kau salah makan?" Tanya Kyungsoo dengan muka polosnya. Baekhyun melihat nya sebentar ke Kyungsoo, lalu melanjutkan acara menciumi baju senior nya itu.

Flashback..

"Kyung kau ke kantin duluan saja, aku ingin ke toilet sebentar." Ucap Baekhyun didepan pintu ruang kelas nya sedangkan Kyungsoo yang sedang memasukkan buku nya ke dalam tas hanya menganggukkan kepala nya.

Baekhyun berlari cepat menuju toilet karena dia sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi. Tetapi, karena berlari begitu cepat dia menabrak seseorang.

Bruk!

"AKKHH!" Teriakan dengan nada berat tersengar sangat kencang dan sangat memilukan. Baekhyun hanya terdiam dan memejamkan matanya siap untuk merasakan sakit di bokong nya. Tetapi dia tidak merasa sakit sedikit pun. Dan setelah memdengar suara teriakan bernada berat tadi, Baekhyun membuka mata nya dan terkejut karena saat ini dia sedang duduk menimpa perut orang yang berteriak tadi.

Baekhyun segera bangkit dan membungkukkan badan nya berkali-kali. "Ah mianhaeyo mianhae mianhae mianhae..." Baekhyun terus mengulang kata-katanya sampai dia tak sadar kalau orang yang tadi dia tabrak telah berdiri tepat didepan nya dan memandang nya aneh.

"Hey sudah lah tak apa. Lain kali hati-hati" Ucap orang tadi dan mengusap rambut Baekhyun.

Baekhyun berhenti membungkukkan badan nya dan melihat ke arah orang yang telah dia tabrak dan dengan memalukan nya dia tercengang karena wajah orang yang dia tabrak. Tinggi semampai, mata besar, hidung mancung, dan bibir yang tersenyum menampakkan gigi yang berderet rapi. Orang tadi pun mencubit pipi kiri Baekhyun karena gemas dengan wajah Baekhyun.

Baekhyun tersadar dan mulai salah tingkah karena malu sudah ketahuan memandangi wajah orang itu sampai tercengang.

Orang itu terkekeh dan menepuk lembut kepala Baekhyun beberapa kali. Setelah itu, orang itu pun membalik kan badan nya dan mulai berjalan menjauhi Baekhyun. Baekhyun memegang pipi nya yang memanas dan tertawa. Saat ingin melanjutkan jalannya, kaki Baekhyun tersangkut sesuatu, ternyata adalah sebuah baju. Baekhyun mengambil baju tersebut dan meneliti dengan tatapan bingung nya. Ternyata itu merupakan baju baseball dengan nama 'Chanyeol' di punggung nya. Mungkin itu baju orang yang dia tabrak tadi. Dan Baekhyun pun langsung melihat ke arah orang tadi.

"Hey!" Teriak Baekhyun yang mengarah ke orang tadi yang dia tabrak. Merasa terpanggil orang itu pun membalik kan badan nya dan melihat ke arah Baekhyun dengan pandangan 'ada apa?'.

Baekhyun pun menunjukkan baju yang ada di tangan nya ke arah orang tadi masih dengan jarak nya yang jauh dengan orang itu. Orang itu pun berteriak "Kau bawa saja dulu baju ku, kapan-kapan akan kuambil" dan setelah mengatakan hal itu, orang tadi langsung melanjutkan jalan nya dan menghilang di ujung jalan.

Baekhyun pun tersenyum dan memegang erat baju yang ada di tangan nya. Dan segera berlari menuju toilet karena dia baru ingat kalau tadi dia sangat kebelet.

Flashback end

"Baek? Baekhyun?" Cicit Kyungsoo karena dia mulai takut karena sedari tadi Baekhyun terus-terusan menciumi baju yang dia pegang. Kyungsoo mencari sesuatu yang bisa diraih nya dan mengambil nya.

Pluk!

Baekhyun seakan langsung tersadar dan menatap tajam Kyungsoo.

"YAK TERKUTUK KAU DO KYUNGSOO!"

.

.

.

"Paman, kita menepi di depan kedai pizza itu ya" ucap Luhan saat melihat plang pizza dengan merk yang cukup terkenal itu.

Mendengar hal itu, Paman Zhang pun menepikan mobil yang ia kendarai.

Saat mobil sudah terparkir, Luhan segera turun dari mobil sambil membawa dompet dan ponsel nya. Luhan langsung masuk ke dalam kedai tersebut. Saat sudah di dalam Luhan langsung memesan apa yang sekiranya cukup untuk nya, Baekhyun, Kyungsoo, dan Paman Zhang tentunya.

Setelah membayar makanan yang sekarang ada di tangan nya, Luhan segera keluar dari kedai tersebut dan segera menghampiri mobil nya. Setelah duduk nyaman di dalam mobil, Luhan menaruh makanan yang tadi di beli nya di bangku belakang. "Ayo kita berangkat Paman, langsung ke flat Kyungsoo ya" ucap Luhan dan kembali sibuk dengan ponsel nya.

Paman Zhang lansung menjalankan lagi mobil yang dikendarai nya dan kembali membelah jalan kota Seoul.

.

.

.

"Paman kau harus langsung menuju hotel Kris dan hampiri resepsionis dan mintalah dia menghibungi Kris bilang pada nya kalau kau sudah membuat janji pada nya. Tadi aku sudah memberitahu kan Kris bahwa aku hanya mau Kris yang mengantar mu sampai ke kamar dengan selamat dan Paman jangan kemana-mana tapi langsung ke hotel arra. Jarak dari sini ke hotel Kris itu dekat jadi sekitar 10 menit lagi aku akan menelfon Kris dan memeriksa keadaan Paman jadi Paman jangan berfikiran bisa kabur dari ku oke dan satu lagi, aku sudah membelikan Paman pasta daging kesukaan Paman, makan lah setelah Paman membersihkan diri Paman. Dan besok rapat akan di mulai jam 8, Paman bisa menjemputku jam 7 tepat karena aku ingin berbicara terlebih dulu pada Kris. Jaljayo Paman..." ucap Luhan panjang lebar seperti pidato yang biasa Luhan dengarkan saat menghadiri acara-acara penting yang sangat membosankan untuk nya.

Mendengar penuturan panjang lebar Luhan, Paman Zhang hanya bisa menggelengkan kepala nya seraya bergumam "like mom like son" dan diakhiri dengan kekehan dan Paman Zhang mengucapkan hal itu setelah pintu ditutup oleh Luhan karena dia tidak mau harus mendengarkan pidato panjang lebar Luhan. Jujur, dia sangat lelah hari ini. Dia ingin segera sampai hotel dan membersihkan diri nya. Dan setelah melihat Luhan sampai di depan pintu flat Kyungsoo dan Baekhyun, Paman Zhang mulai menjalan kan mobil yang di kendarai nya menuju hotel kepunyaan Kris.

.

.

.

Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok ...

Luhan mengetuk pintu flat Baekhyun dan Kyungsoo dengan tenaga seadanya karena dia benar-benar lelah, kedinginan, dan ingin segera beristirahat di flat hangat milik sahabat nya itu tetapi dia tetap mengetuk pintu flat kecil itu tak berhenti.

Cklek..

Sampai dibuka oleh tuan rumah, barulah dia berhenti dan dengan cengiran khas anak kecil nya Luhan memandang kedua sahabat nya itu.

Baekhyun dan Kyungso hanya bisa memandang Luhan dengan pandangan yang sulit diartikan. Luhan bilang ingin menginap di flat kecil mereka dan dia baru saja memberitahu Kyungsoo sekitar 3 jam yang lalu saat Kyungsoo masih berada di kampus nya dan setelah mendengar hal itu, Kyungsoo langsung berlari menuju flat kecil nya karena dia harus membereskan flat dia dan Baekhyun yang sangat terlihat seperti kapan pecah. Dan mau tak mau dia harus segera membersihkan flat nya kalau tidak, Luhan akan tidur dimana?

Dan sekarang lihatlah, Luhan sedang berdiri dengan cengiran khas anak kecil di bibir nya menahan dingin nya malam, tangan kanan memegang ponsel, dan tangan kiri memegang kemasan pizza yang tadi dia beli saat perjalanan ke flat kecil Kyungsoo dan Baekhyun. Dan dia hanya memakai celana hitam katun nya dengan kemeja yang sudah dia lepas dasi nya. Benar-benar nekat pikir Kyungsoo. Dan Baekhyun segera menarik Luhan kedalam dan menutup pintu flat nya.

Sesampai nya di dalam, Luhan menaruh kemasan pizza dan ponsel nya di meja dan segera memeluk kedua teman yang sangat ia rindukan itu. Sudah beberapa bulan ini dia tidak bertemu dengan mereka dan Kris. Luhan hanya bisa memandang mereka di layar ponsel nya saat mereka melakukan video call.

Baekhyun merupakan orang pertama yang mengakhiri adegan mari berpelukan nya Luhan. Luhan memandang Baekhyun kesal dan mengerucut kan bibir nya. Kyungsoo pun tertawa dan segera mendorong Luhan ke kamar mandi yang ada di flat nya. "Cepatlah mandi dan kita akan berpelukan selama yang kau mau. Nanti akan aku pinjamkan baju ku karna aku tau kau pasti tidak membawa apa-apa dasar pemalas"

Brak!

Kyungsoo menurut pintu kamar mandi dan segera meninggal kan Luhan di dalam kamar mandi yang hanya bisa mengernyitkan dahi nya dan menghela nafas nya. Setelah itu dia mulai membuka pakaian yang dipakai nya dan memulai ritual mandi nya.

.

.

.

Luhan keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi dan memakai piyama tidur Kyungsoo yang bergambar kartun pororro di setiap bagian nya. Saat keluar dari kamar mandi, Luhan langsung melihat ke arah teman nya yang sedang memakan pizza bawaan nya seraya menonton drama kesukaan mereka bertiga. Luhan yang melihat hal itu pun langsung bergabung dengan mereka dan mereka bertiga langsung larut ke dalam cerita yang drama itu sajikan.

Tok tok tok...

Mendengar ketukan di pintu, mereka pun saling berpandangan dan mulai berfikir macam-macam.

'Siapa itu?'

'Yak bagaimana kalau yang mengetuk merupakan penjahat?'

'Astaga bagaimana ini?'

Kira-kira seperti itu lah pemikiran mereka.

Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok...

Mendengar ketukan yang sangat brutal, Luhan dan Baekhyun pun memeluk Kyungsoo yang ada di tengah-tengah mereka dengan wajah pucat pasi karna ketakutan.

.

.

.

.

.

tbc

Ya bisa nebak siapa yang ngetok pintu? Sekian dan terima kasih:)