.

.

.

LULU OH LULU

Cast: Luhan, Sehun, Kris.

Sup Cast: Kai, Chanyeol, Baekhyun, Kyungsoo.

.

.

.

"BAGAIMANA BISA KAU KEHILANGAN LUHAN?!! AKU MEMPEKERJAKANMU UNTUK MENJAGA ISTRIKU BUKAN MENUNGGUNYA DIMOBIL!"

Suga hanya menunduk takut mendapati murka Sehun. Mengerikan? Tentu saja! Suga tidak habis pikir kenapa Luhan bisa cinta dengan pria seperti Sehun?

Tapi untuk sekarang Suga tidak peduli alasan Luhan bisa mencintai Sehun yang mengerikan seperti ini. Untuknya adalah bagaimana dia bisa lolos dari kematian sekarang. Suga ingat, sebelum resmi bekerja sebagai bodyguard Luhan, Sehun pernah mengancamnya, "Jika terjadi sesuatu dengan istriku, aku tidak segan-segan mempertaruhkan nyawamu" terdengar kejam bukan? Suga bahkan menggigil ketakutan saat itu.

"Ma.. maafkan saya Tu-.."

"Maaf? Kau kira dengan kata maafmu, istriku dapat kembali? Apa dengan kata maafmu, Luhan bisa bersamaku lagi, BRENGSEK!"

BUGH

Sehun melayangkan pukulan keras kearah pipi Suga yang akan dipastikan akan memar dan dinding pipi bagian dalam akan pecah.

Suga bisa merasakan rasa anyir dalam mulutnya. Dia tidak membalas, dia pantas mendapatkannya.

Jimin yang sedari tadi terdiam dengan tangan terkepal akhirnya melangkah mendekati Sehun dan Suga berdiri.

"Sudah cukup, Sehun. Kau masih membutuhkan dia untuk mencari istrimu. Dan lagipun, apa kau tidak mau bergerak dengan cepat mencari Luhan? Dia sedang menunggumu sekarang ini,"

"Dan jangan sampai Kris lebih dulu memberitahu kebusukanmu dulu untuk mendapatkan Luhan" bisik Jimin terakhir tepat ditelinga Sehun.

Tangan Sehun terkepal erat, bahkan buku-buku jarinya mulai memutih. Jimin benar. Seharusnya dia bergerak cepat mancari Luhan. Dia tidak boleh memberi Kris kesempatan untuk menghancurkan hubungannya dengan Luhan.

Sehun kembali menatap Suga, kali ini tidak dengan tatapan memangsa seperti sebelumnya. Namun masih setajam dan sedingin sebelumnya, dan juga masih terlihat kobaran api amarah didalam sana.

"Kali ini aku akan memaafkanmu, dengan satu syarat. Dapatkan Luhan kembali. Kalau tidak.. Aku benar-benar akan membunuhmu" setelah mengatakan itu Sehun melangkah pergi meninggalkan ruangannya yang masih diisi oleh Suga dan Jimin.

Jimin perlahan mendekati tubuh Suga yang masih menegang. Bahkan pria mungil itu masih tidak berani mengangkat kepalanya.

grep

Pelan tapi pasti Jimin memeluk tubuh mungil itu. Tangan kirinya ia posisikan dipinggang pria itu dan sebelahnya mengelus punggung prianya agar tenang.

"Aku akan melindungimu" bisik Jimin lembut disebelah telinga Suga.

*

Luhan masih memeluk lututnya dipojokan dinding. Semenjak Kris meninggalkannya tadi, Luhan sama sekali tidak berani bergerak sedikitpun. Seakan kalau dia bergerak sedikit saja, Kris akan datang untuk menyakiti anaknya. Atau bahkan merenggut anaknya. Luhan tidak mau itu sampai terjadi. Sekuat tenaga Luhan akan menjaga anaknya.

klek

Luhan kembali waspada ketika pintu depannya terbuka. Ia melihat Kris mendekatinya dengan sebuah nampah yang ia bawa.

Kris berjongkok didepannya dan menaruh nampan disamping Luhan.

"Saatnya makan malam" perintah Kris dingin.

Luhan tidak merespon ucapan Kris. Luhan hanya fokus untuk melindungi anaknya dari monster depannya.

Melihat Luhan tidak menanggapinya, Kris mengambil sendok dari nampan dan mengendokkan nasi serta lauk pauknya untuk Luhan. Setelahnya ia menyodorkan ke mulut Luhan.

"buka mulut Lu"

Luhan sama sekali tidak menganggapi Kris. Ia hanya menunduk dan semakin erat memeluk lututnya.

Kris menghela. Dengan sedikit paksaan dia mendorong masuk sendok ditangannya ke mulut Luhan yang semakin ditutup rapat oleh sang empu.

"Makan lu!" ujar Kris tegas.

"AKU TIDAK MAU!"

TRANG

Sendok dalam genggaman Kris terlempar kesamping setelah ditepis kasar oleh Luhan. Kris menatap datar sendok itu dan mengambilnya. Ia mengelap sendok itu dengan jasnya dan kembali menyendokan nasi yang ada ditangan kirinya. Setelahnya ia kembali menyodorkan sendok tersebut kedepan bibir Luhan.

"Makan Lu" ujar Kris mulai lembut. Tidak ada unsur paksaan atau ketegasan seperti tadi.

"Aku bilang aku tidak mau" ucap Luhan tertahan.

"MAKAN!"

PRANG

Kini bukan hanya sendok yang Luhan tepis, piring yang ada ditangan Kris juga ia tepis, sehingga piring itu pecah dan isinya berhamburan kemana-mana.

Kris menggeram tertahan dengan matanya menatap penuh emosi ke arah piring dan nasi yang bertaburan. Giginya bergemeletuk menahan amarahnya agar tidak menjadi mengerikan lagi seperti tadi.

Tapi usaha Kris sia-sia saat mengingat Luhan yang sedang hamil.

Kris meraih ponsel yang ada disaku jasnya dan menghubungi seseorang diseberang sana.

"Berikan aku sepiring nasi lagi, SEKARANG" perintah Kris tak terbantahkan.

"Pastikan kau makan kali ini Lu"

Seorang pria dengan tubuh kekar memasuki ruangan dengan nampan yang sama seperti yang dibawa oleh Kris sebelumnya.

"Ini bos" Dia menyerahkan nampan tersebut pada Kris.

Kris berdiri dari jongkoknya dan mengambil nampan itu. "Kau bolrh pergi"

Pria itu menundukkan kepala hormat, dan meninggalkan ruangan.

Kris kembali berjongkok depan Luhan dan menyendokkan nasi. "Makan Lu" titah Kris.

Luhan menoleh kesamping, menolak suapan dari Kris. Demi apapun dia tidak akan mau menerima apa saja yang Kris berikan kepadanya, tak terkecuali makanan. Dia tidak peduli!

"Luhan kau harus makan" lirih Kris mulai kehabisan cara.

"Kau tau jawabanku" balas Luhan tak kalah lirih dan terkesan dingin.

"Kau tidak mau makan? Apa yang kau inginkan sebe-..."

"AKU INGIN SEHUN"

"Sekali lagi kau menyebut nama bajingan itu, aku tak akan berpikir dua kali untuk menyakiti anaknya, Lu" ancam Kris.

Kris meletakkan nampan didepan Luhan dan berdiri dari jongkoknya. "Makanlah, setidaknya anakmu tidak akan kelaparan"

Setelahnya Kris melenggang pergi meninggalkan ruangan itu,

Blam

Ruangan kembali menggelap, namun tidak berapa lama setelahnya kembali terang dengan lampu yang menyala. Luhan bahkan tidak menyadari ada lampu diruangan ini.

Makan ya? Kau lapar nak? batin Luhan bertanya kepada anaknya didalam sana.

"Baiklah kita makan, hmm"

Luhan mengambil sendok diatas nampan dan menyendokkan sesendok nasi kedalam mulutnya. Suapan pertama dia baik-baik saja. Tapi masuk ke suapan kedua, air mata yang sedari tadi dia tahan keluar begitu saja. Bibirnya bergetar tak terkendali. Isakan demi isakan terdengar dari bibirnya.

Luhan kambali menyuapkan nasi kedalam mulut dan mengunyahnya perlahan. Luhan merindukan Sehun. Kapan Sehun akan mencarinya? Kapan Sehun menjemputnya? Apa Sehun tidak merindukannya? Apa Sehun tidak khawatir dengannya? Apa Sehun tidak tahu kalau Luhan ketakutan berada disini? Kris itu mengerikan seperti monster. Luhan ingin pulang, berbaring di ranjangnya yang empuk dan berada didalam pelukan hangat suaminya, Sehun.

*

"Kris?" seorang wanita dengan tubuh langsing tapi ideal dan tinggi mendekati Kria yang kini disibukan dengan berkas pekerjaannya.

"Hmm" jawab Kris seadanya.

Wanita tersebut adalah Tao, Huang Zi Tao. Wanita belasteran Korea-China yang memilih menetap di Korea. Di Korea awalnya Tao tinggal bersama dengan pamannya. Tahun pertama kehidupan Tao masih baik-baik saja, sampai suatu hari pamannya membawanya ketempat yang Tao sendiri tidak tau namanya. Dan dimulai dari sanalah, semua cita-cita Tao hancur.

Pamannya telah menjualnya kepada direktur sebuah BAR untuk dijadikan Tao sebagai pemuas nafsu semua laki-laki. Tapi bolehkah Tao bersyukur dengan apa yang dilakukan pamannya? Dia bertemu dengan Kris dari BAR itu, dan dia menjadi milik Kris. Hanya Kris yang boleh memilikinya, dan dengan syarat Tao tidak boleh merasakan yang namanya cibta kepada Kris. Posisi Tao hanyalah seorang submissive untuk Kris.

"Eumm.." gumam Tao masih ragu untuk mengatakannya.

Kris yang tadi disibukan dengan pekerjaannya lebih memilih mengalihkan pandangannye ke Tao yang masih terlihat bimbang.

"Ada apa?" tanya Kris datar seperti biasa.

"Apakah tidak terlalu berlebihan menyekap Luhan di penjara itu?" tanya balik Tao melirih diakhir kata.

Tempat yang sekarang ini menjadi tempat dimana Luhan disekap adalah ruangan paling mengerikan untuk Tao. Kalian taukan arti submissive itu? Menjalin kontrak yang sangat menguntungkan untuk dominan.

Kalian tidak perlu tau darimana Tao bisa mengetahui keberadaan Luhan, dia banyak teman dirumah Kris. Tao hanya tidak mau Luhan memiliki trauma seperti dirinya. Menurut Tao tenpat itu adalah tempat mengerikan yang pernah ia tempati. Awal-awal dia berada disini, Tao hanya mendapatkan siksaan dari Kris. Tapi dari situlah rasa itu muncul perlahan.

"Jadi menurutmu berlebihan?" Tao mengangguk.

"Baiklah nanti akan aku pindahkan dia kekamarku, kau boleh keluar"

DEGTao tidak tau dia harus merasakan senang atau malah sebaliknya. Dipikirannya dia merasa lega dengan keputusan Kris, tapi dalam hati ia hancur. Ahh, Tao sudah hancur dari dulu.

"Baiklah" gumam Tao melangkah pergi meninggalkan ruang kerja Kris.

Kris menatap kepergian Tao dengan ekspresi, entahlah susah dibaca. Jika kalian pikir, apakah Kris tidak merasakan sedikit saja, perasaan suka terhadap Tao? Jawabannya, YA! Kris menyukai Tao, tapi Kris tidak ingin memberikan Tao harapan lebih darinya. Ribuan kali dia memantapkan hatinya mengatakan bahwa hanya Luhanlah yang ia cintai.

Dan secara tidak langsung, Kria membohingu dirinya sendiri.

TBC

ASSA!! Hai aku comeback. Masih pendek? Udahlah ya, dinikmatin aja. Lebih baik pendek daripada gak update sama sekali. Bener gak sih?

Hari ini aku membawakan kabar baik plus kabar bahagia? entahlah ini bisa dibilang kabar bahagia atau nggak.

Mulai dari kabar baik atau bahagia dulu nih? Baik dulu aelah ya.

Kabar baiknya, Sexy wife alias Lulu Oh Lulu gak bakalan di hapus dari akun aku. Yeeeey bahagia kagak? Mudah2an kalian bahagia.

Kabar bahagianya, aku berhenti dari dunia FFN.

Tapi tenang, akun ini aku kasih ke teman aku dan dialah yang melanjutkan semua cerita aku. Jadi aku mohon sama kalian, respect sama dia ya.. Dia orangnya baik kok, dan bisa buat Luhan sama Sehun banjir keringat malam-malam .

Oke sekian dari aku, selamat membaca. Jangan lupa follow dan favorite cerita di lapak ini oke.

Jangan anggap ini sebuah perpisahan, kita masih bisa berjumpa lewat wattpad kok hehehe..