JUNIOR SCHOOL 'GIRLFRIEND

Cast : CHANBAEK

Other : Cari sendiri ..

Summary : Manja, cengeng, namun periang. Itulah Baekhyun. Kekasih mungil Chanyeol. Yeoja cantik nan imut yang masih duduk di bangku kedua Junior High School. Namun Chanyeol pria dewasa. Apa yang tidak bisa dilakukannya dengan Baekhyun ? Check This Out !

Age

Baekhyun : 14 , 8th Junior School

Chanyeol : 19, 3rd Senior School

Part 1

KISS ME

Sore hari di taman kota memang menjadi tempat favorit untuk melepas penat ataupun bersantai. Banyak juga pasangan kekasih yang menghabiskan hari sorenya setelah seharian belajar disekolah.

"Oppa..". Yeoja cantik itu menggelayut di lengan kekar sang namja tampan. Tangan satunya memegang se cup ice cream kesukaannya. Jangan lupakan dirinya yang masih memakai seragam sekolahnya. Tak beda jauh dengan sang namja.

"Hmm ". Jawab sang namja singkat menanggapi panggilan kekasihnya.

"Ishh .. Oppa~~~". Rengekan itu terdengar lagi. Kali ini sambil mengerucutkan bibirnya.

"Wae, Baekhyunnie ?".

"Oppa tidak mendengarku berbicara".

"Oppa mendengarmu, sayang".

"Gotjimal. Chanyeol Oppa berbohong".

"Ani...". Jawab Chanyeol sambil mengelus pucuk kepala Baekhyun sayang.

"Es krim-mu sudah habis ?". Tanya Chanyeol lembut.

"Sudah".

"Wae ?"

"Ani.."

"Kau marah?"

"Ani.."

"Kau kesal dengan Oppa?"

"Ani..". Chanyeol tersenyum mendengar jawaban Baekhyun. Inilah Baekhyun. Dengan segala manjanya yang membuat Chanyeol jatuh cinta kepadanya.

"Lihat oppa ". Suruh Chanyeol.

"Baekhyunnie .."

"Baiklah, Oppa pergi. Kekasih oppa tidak mau berbicara pada oppa". Chanyeol berpura-pura akan beranjak pergi meninggalkan Baekhyun. Sampai jari-jari mungil itu memegang pergelangan tangannya.

"Oppa.. mianhe". Baekhyun menundukkan kepala tanpa berani melihat Chanyeol. Chanyeol kembali duduk dan melihat ke Baekhyun.

"Hhh"

"Mianhee"

"Kau tidak perlu meminta maaf, sayang".

"Tapi aku membuat oppa kesal".

"Ani... Oppa tidak apa-apa"

"Oppa marah".

"Oppa tidak marah, sayang"

"Tapi..."

"Lihat oppa, Baekhyunnie ...". Chanyeol menarik dagu Baekhyun sehingga wajah manis Baekhyun kini beralih menatapnya.

"Oppa tidak marah, kau harus mengerti. Bukannya oppa tidak mendengarmu. Oppa mendengarmu, sayang. Oppa hanya sedikit lelah". Chanyeol menjelaskannya. Masih dengan menatap wajah Baekhyun disana. Membuat Baekhyun merasa bersalah.

"Arrasseo ?".

"Nde.. Arasseo. Mianhe oppa "

"Gwaenchana, sayang". Chanyeol menatap lembut Baekhyun.

"Jja .. Sudah larut. Kita harus pulang atau aku akan babak belur dimarahi oleh ahjussi". Canda Chanyeol membuat Baekhyun tertawa kecil.

"Oppa.! Appa tidak sejahat itu!". Sangkal Baekhyun sambil mencubit pinggang Chanyeol pelan.

"Ishh! Kau tidak tahu saja". Chanyeol berdiri dan mulai berjalan meninggalkan Baekhyun disana. Membuat jeritan dan teriakan Baekhyun terdengar.

"Ya! Oppa ! Chakkaman..!". Baekhyun mengejar Chanyeol sambil membenarkan letak tas di punggungnya.

"OPPA ?!"

Chanyeol terus berjalan.

Mengacuhkan teriakan Baekhyun.

Kekasih manjanya.

Kekasih kecilnya.

Kekasih tercintanya.

Sudah pagi.

Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 saat Baekhyun terbangun dari tidurnya. 30 menit lagi bel sekolahnya berbunyi.

"OMO!". Baekhyun berseru kaget. Beranjak dari selimut tebalnya dan berlari menuju kamar mandi. Hanya sebentar saja untuk membersihkan diri.

Berlari menuruni tangga dan melihat kursi diruang makan sudah penuh seperti biasa. Appa, Umma, Oppa-nya Kris, dan Oppa-nya yang satu lagi -Chanyeol-. Chanyeol memang sudah biasa sarapan dirumahnya. Sebenarnya bukan sarapan melainkan menjemput Baekhyun.

"Jangan tergesa-gesa, sayang". Nyonya Byun mengingatkan Baekhyun.

"Sudah terlambat, umma".

"Yeoja pemalas. Tidur jam berapa kau semalam?". Kris mengejek Baekhyun. Membuat Baekhyun hanya memutar bola matanya malas memaklumi sifat kakaknya.

"Terserah". Jawab Baekhyun acuh.

"Cih"

"Umma~~". Rengek Baekhyun.

"Makan sarapanmu, Baekhyun. Kau tidak malu ada Chanyeol oppa-mu disini?". Pertanyaan Tn Byun mengalihkan pandangan Baekhyun pada namja tampan yang duduk di seberang meja yang hanya dibalas dengan senyum maklum.

"Appa~~". Kedua kalinya Baekhyun mengerang malu. Menundukkan kepalanya sambil memainkan garpu ditangannya.

Seketika suasana hening.

Semua orang sibuk dengan sarapannya masing-masing setelah Kris memimpin doa. Tidak terkecuali Baekhyun dan Chanyeol. Meskipun sepasang kekasih ini saling mencuri pandang satu sama lain sampai acara sarapan selesai.

"Umma, Appa. Baekhyun berangkat dulu ne!". Baekhyun pamit diikuti Chanyeol dibelakangnya.

"Hati-hati sayang!".

"Um!". Baekhyun mengangguk lalu berjalan menuju teras rumahnya dimana sudah ada Chanyeol yang menunggunya disana.

Menaiki sepeda motor Chanyeol lalu meninggalkan pelataran rumah perlahan sampai tidak terlihat lagi di tikungan.

Hanya butuh 10 menit jarak dari rumah Baekhyun menuju sekolahnya. Tapi hal itu tidak membuatnya terselamatkan dari kata terlambat. Karena sesampainya disekolah, sudah banyak temannya yang berbaris dibawah tiang bendera.

"Huhh ! Terlambat lagi". Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar.

"Gwaenchana, Oppa pergi dulu ne". Pamit Chanyeol mengecup pucuk kepala Baekhyun.

"Hati-hati oppa".

Setelah melihat Chanyeol berlalu dari sekolahnya. Baekhyun beranjak memasuki lapangan sekolah dimana sang guru killer sudah menunggunya disana.

"Mianhamnida, songsaengnim". Baekhyun membungkuk 90°.

"Byun Baekhyun, kelas 8-1. Sudah berapa kali kau terlambat?"

"Mianhamnida".

"Masuk ke barisan!".

"Ne"

Setelah kurang lebih 15 menit berdiri dilapangan dengan terik matahari. Baekhyun diizinkan masuk kedalam kelasnya. Peluh sudah bercucuran didahi mulusnya membuat sebagian rambutnya basah.

"YA ! Yeoja manja. Jam berapa ini? Kau pikir ini sekolah milik nenekmu!". Cih, pagi-pagi sudah ada gangguan.

"Kau tidak bersekolah. Mulutmu seperti ahjumma-ahjumma di pasar, Krystal". Jawab Baekhyun tak kalah sengit.

"Cihh! Aku tidak percaya Chanyeol oppa mau menjadi kekasihmu".

"Apa urusanmu ! Jangan ikut campur!". Hal ini yang membuat Baekhyun naik darah dengan Krystal. Ia maklum dengan semua ejekan Krystal. Namun tidak untuk Chanyeol.

"Aku percaya kalau Chanyeol oppa terpaksa menjadi kekasihmu. Yeoja manja ! Kau tidak pantas bersanding dengan Chanyeol Oppa!".

"Apa hakmu berbicara seperti itu!". Muka Baekhyun sudah merah padam menahan amarah. Krystal memang bermulut tajam. Semua teman sekelas mereka sudah tahu bahwa Baekhyun kekasih seorang Park Chanyeol dan Krystal yang memendam dendam pada Baekhyun karena tidak mendapatkan Chanyeol.

Semua juga sudah maklum dengan kelakuan kedua yeoja itu. Bertengkar setiap hari.

"Kau memang tidak pantas dengan Chanyeol oppa. Chanyeol oppa sempurna. Sedangkan kau angsa buruk rupa!".

"KAU"

PLAKKK

Sudah habis kesabaran Baekhyun. Tangannya sudah selesai menampar pipi Krystal. Membuat amarah Baekhyun terpuaskan. Tidak peduli pada Krystal yang mengepalkan tangannya disana. Bersiap menyerang Baekhyun.

"Heh..". Krystal mendecih sambil mengusap pipinya. Berjalan mendekati Baekhyun yang berjaga-jaga didepannya.

Teman-temannya sudah dikejutkan dengan tindakan Baekhyun barusan. Mereka memang sering bertengkar. Namun tidak sampai kekerasan fisik seperti ini. Tapi tidak ada yang bersuara sampai saat ini. Tegang mungkin.

Sretttt !

"AKH !". Baekhyun mengerang sakit. Kepalanya seperti ingin putus sebab Krystal menjambak rambutnya.

"Kau menamparku?". Krystal berujar sengit ditelinga Baekhyun.

"Wae? Kau pikir aku takut?". Jawab Baekhyun.

"Sudah berani rupanya hah ?"

"Aku tidak takut dengan yeoja ular sepertimu".

"Baek- Baekhyun.. Krystal-ssi. S-sudah hentikan saja". Kyungsoo, sahabat Baekhyun berusaha menghentikan keduanya.

"Tidak akan. Aku tidak akan menyerah dengan yeoja U-"

"BYUN BAEKHYUN ! KRYSTAL JUNG ! IKUT SONGSAENGNIM KE KANTOR".

Ucapan Baekhyun terpotong dengan teriakan Han Songsaengnim. Krystal buru-buru melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Baekhyun.

"Ne ...". Jawab keduanya kompak sambil beranjak mengikuti Han Songsaengnim menuju kantor.

"Apa kubilang ...". Suara Kyungsoo menyadarkan teman-temannya dan kembalil duduk ditempat masing-masing.

"Sudah berapa kali kalian bertengkar? Apa kalian tidak lelah? Masih kecil sudah berani bertengkar. Kalian mau bertanggung jawab?". Han Songsaengnim berbicara panjang lebar.

Baekhyun hanya menundukkan kepalanya saja.

Lain halnya dengan Krystal yang tampak biasa saja.

"Aku akan memanggil orangtua kalian. Kali ini sudah keterlaluan".

"Aniyo, Songsaengnim". Baekhyun memohon. Oh, jangan sampai ke orang tua.

"Wae? Kau takut?". Han Songsaengnim berujar meremehkan.

"Nde". Jawab Baekhyun lemah

"Lalu kenapa kau tidak takut saat kau bertengkar?".

"Kenapa diam?"

"Mianhamnida, Songsaengnim".

"Aku akan menghubungi orang tua kalian. Mereka akan sampai 30 menit lagi. Silahkan keluar". Keputusan Han Songsaengnim membuat Baekhyun tidak bisa berkutik. Pasrah sudah menjadi pilihan yang tepat saat ini.

Sudah 30 menit Baekhyun duduk didepan ruang guru. Menunggu dengan perasaan was-was dan juga takut. Ditemani dengan yeoja ular disampingnya. Santai sekali dia. Apa Krystal tidak takut? Ia berharap umma-nya lah yang datang. Sampai kemudian terdengar langkah kaki tegas beberapa orang dilorong sekolah.

Baekhyun menoleh. Huh, sial baginya.

Tidak seperti harapannya. Appa-nya lah yang datang. Dan juga-

Chanyeol ?

Untuk apa dia ikut? Baekhyun mengernyit heran.

Namun tidak berselang lama karena appa-nya menatap dirinya tajam.

Appa-nya adalah orang yang tegas. Apalagi ini menyangkut Baekhyun.

Sungguh, anaknya yang satu itu sangat sulit diatur. Membuatnya pusing dengan berbagai laporan dari wali kelas anaknya.

"Appa ..". Panggil Baekhyun pelan saat appa nya berjalan melewati dirinya untuk masuk menuju ruang guru. Namun Baekhyun tidak mendapat jawaban apa-apa.

"Chanyeol oppa. Kau pasti kesini karena aku kan ? Uhh, ini sakit sekali. Baekhyun menamparku". Ucap Krystal manja sambil memeluk Chanyeol.

"Mianhe, Krystal. Tolong maafkan Baekhyun. Dia memang bersalah".

Mengadu. Baekhyun benci saat-saat seperti ini.

Chanyeol oppa yang mengacuhkannya. Seharusnya Chanyeol tahu di posisi mana seharusnya dia berada.

"Bukan aku yang salah!". Baekhyun berujar tegas. Membuat Chanyeol menoleh menatapnya.

"Krystal yang memulai semuanya". Lanjut Baekhyun meyakinkan Chanyeol.

"Baek, minta maaf". Suruh Chanyeol.

"Aku tidak mau. Bukan aku yang bersalah!". Baekhyun sedih. Kenapa Chanyeol tidak percaya padanya?

"Minta maaf Baekhyun!".

"Tidak mau!". Baekhyun tetap teguh pada pendiriannya.

"BAEKHYUN!"

"Hiks...". Hancur sudah pertahanan Baekhyun. Selama ini Chanyeol tidak pernah membentaknya. Kenapa hanya karena yeoja ular itu Chanyeol melakukannya. Apa istimewanya yeoja itu?

"WAE ?! AKU TIDAK BERSALAH ! HIKSS ..DIA YANG MEMULAI ! KENAPA OPPA TIDAK PERCAYA PADAKU .. HIKSS .. DIA JUGA MENJAMBAK RAMBUTKU.. SAKIT .. HIKKSS .. KENAPA OPPA TIDAK PERCAYA.? HIKSS.. WAE ?". Baekhyun berteriak marah kepada Chanyeol. Tangisnya tidak terbendung lagi. Air mata sudah mengalir dipipinya sedari tadi. Chanyeol mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Oppa tidak pernah mengajarimu berperilaku seperti ini. Ikut oppa". Chanyeol mencengkram pergelangan tangan Baekhyun keras. Membuat Baekhyun meringis kesakitan. Menarik Baekhyun menjauh dari ruang guru meninggalkan Krystal yang tersenyum puas disana.

Sampai akhirnya keduanya tiba ditaman belakang sekolah yang masih dalam keadaan sepi. Kegiatan KBM masih berjalan. Itulah sebabnya taman ini sepi.

Membawa Baekhyun berdiri dibelakang pohon maple yang ada disana agar tidak menimbulkan keributan.

"Apa yang terjadi,?". Chanyeol membuka suaranya.

"Tidak ada apa-apa". Baekhyun melengos.

"Baekhyun !".

"Percuma ! Oppa tidak akan percaya! Oppa hanya percaya denga perkataan yeoja ular itu". Baekhyun mengeluarkan amarahnya.

"Jaga ucapanmu, Baekhyun !". Chanyeol berujar tegas. Menunjukkan bahwa dirinya sedang marah saat ini.

"Wae ?! Krystal bilang aku tidak pantas bersanding dengan oppa. Krystal bilang oppa sangat sempurna dan aku hanyalah angsa buruk rupa .. Hikss .. Krystal bilang oppa terpaksa berpacaran denganku .. Krystal juga bilang. Hikss .. Oppa .. Hikss .. Oppa tidak mencintaiku. Aku marah.. Hikss .. Apa itu tidak boleh ? Hikk hikss ..". Baekhyun menangis lagi. Air matanya turun tanpa bisa ditahan. Tangannya mencengkram kerah seragam Chanyeol didepannya. Buku jarinya memutih.

Chanyeol terpaku.

Tidak menduga dengan apa yang didengarnya.

Jadi semua ini karena dirinya?

"Hikss .. Kenapa oppa hanya diam hikkss.."

"Mianhe, Baekhyun ! Mianhe !". Chanyeol merengkuh Baekhyun kedalam pelukannya. Memeluknya erat-erat seperti tidak ada hari esok. Mengusap punggung Baekhyun menenangkan.

"Oppa ..". Suara Baekhyun serak. Mungkin efek terlalu banyak menangis.

"Nee ..". Jawab Chanyeol lembut.

"Kiss me ..".

Chanyeol tersentak. Darimana Baekhyun mendapat pemikiran seperti itu ?

"Baekk .. Oppa-"

"Wae? Oppa tidak mau?". Baekhyun tahu pasti jawabannya.

Selama ini Chanyeol memang tidak pernah mecium Baekhyun.

Mungkin hanya sebuah kecupan di pipi ataupun dahi. Chanyeol tidak ingin merusak Baekhyun. Baekhyun masih terlalu kecil dalam hal seperti ini.

"Oppa ..".

"Baek .. Mengertilah"

"Ah, ne.. Memang benar apa yang dikatakan Krystal. Oppa memang tidak mencintaiku. Oppa terpaksa ber- Mmmmpphh"

Chanyeol tidak tahan lagi. Ucapan Baekhyun 100% salah. Itu tidak benar.

Chanyeol meraup bibir Baekhyun secara tiba-tiba. Membuat Baekhyun tersentak kaget dan menutup matanya secara perlahan kemudian. Menempelkan beberapa saat sebelum melumatnya.

Ini ciuman pertama mereka. Chanyeol menutup matanya. Merasakan betapa lembut dan manisnya bibir mungil Baekhyun.

"Mmmpphhh.,.. Ngghhh". Masih melumat yang lama kelamaan menjadi cepat dan kasar. Seharusnya Chanyeol tidak melakukan hal ini. Tapi bibir Baekhyun sudah menjeratnya.

"Oppahhh .. Mmhhh". Lenguhan Baekhyun menjadi alunan indah tersendiri bagi Chanyeol. Membuatnya bersemangat dan melupakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Oppahhh .. S-sudahhh.. Mmhh". Baekhyun meringis dalam ciumannya. Oksigen dalam paru-paru nya sudah hampir habis. Bibirnya juga sudah terasa perih. Namun Chanyeol masih setia melumatnya.

"Oppaahhh...! ". Baekhyun mendorong dada Chanyeol keras membuat Chanyeol melepaskan ciumannya. Baekhyun terengah. Begitu juga dengan Chanyeol. Bibir keduanya sudah membengkak.

"Hhh .. Jangan menyuruhku menciummu lagi, Baekhyun.. Hhh ..". Ucap Chanyeol terengah.

"Ngghh... Ne".

"Saranghae". Chanyeol mengecup dahi Baekhyun lama. Menyampaikan perasaanya lewat ciuman itu. Sedangkan Baekhyun hanya terpejam menikmati

"Nado..."

-TBC-

HAIII !

BAWA FF BARU ..

SWEET GAK ?

INI PEDO BUKAN SIH ?

Chapter pertama udah bawa konflik aja..

Tpi ringan kan ?

Kepikiran bikin ff kayak gini

Lucu aja gituh.

Iya gak ?

Oke reader semua

Trima kasih yang udah mau baca. Dan big thanks buat yang udah review

Buat FF 'Between Us and Him"..

Chap 5 baru proses .. Ditunggu ya ?