Tittle: Please Don't Leave Me

Author: Byun septi

Pairing: Chanbaek

Cast: Park Chanyeol (27), Byun Baekhyun (16) and other

Disclaimer: hanya milik agensi dan emak bapak mereka saya hanya meminjam nama saja

Rating: T untuk chapter ini

warning: Yaoi, Boy X Boy, shoneun ai, gaje, alur berantakan, typo bertebaran

Genre: Romance (?)

.

Chapter sebelumnya…

Baekhyun kembali berdiri setelah menemukan gelas untuk kopinya. Namun sebelum sempat Baekhyun Membuatkan kopi itu, sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya, dan tak lama, Baekhyun merasakan tangan kekar itu meremas bokongnya dengan lembut Membuat kenikmatan tersendiri bagi Baekhyun. Baekhyun menoleh untuk melihat orang yang telah melakukan itu, Namun Mata sipitnya segera terbuka lebar melihat wajah sensual si pelaku "chanyeol ahjussi?" Chanyeol menyeringai mendapati tatapan kaget dari Baekhyun.

.

Cerita ini 100% pemikiran gue, kalau mirip mungkin kehendak tuhan.. maaf penulisan kurang rapih.. wajarlah masih bocah ingusan wkwkwk

Btw yang tulisan miring menunjukkan masa lalu^^

.

Selamat membaca^^

Tak ada jawaban dari chanyeol, dia makin mengeratkan tangannya dipinggang Baekhyun dan mengenduskan nafasnya diperpotongan leher Baekhyun Membuat Baekhyun terkekeh geli "Kau wangi baek" Chanyeol menggesekkan hidungnya dileher Baekhyun.

"Aahh geli ahjussi, lagi pula aku belum mandi mana mungkin aku sudah wangi" Baekhyun terkekeh Membuat chanyeol makin gemas.

Chanyeol membalikkan tubuh Baekhyun sampai keduanya saling menatap dalam jarak yang sangat dekat. Jantung Baekhyun seketika berdetak cepat, pipinya memerah dan dia langsung menundukkan kepalanya. "Jangan menyembunyikan wajah cantikmu baek" jemari Chanyeol mengangkat wajah Baekhyun. Sehingga terlihatlah dimata bulat chanyeol wajah Baekhyun yang memerah Karena merona.

Jemari chanyeol mengusap bibir ranum baekhyun dengan lembut "jangan biarkan pemuda pirang itu menyentuh bibirmu lagi" chanyeol mendekatkan wajahnya kearah Baekhyun dan hendak menempelkan bibirnya. Namun dengan cepat Baekhyun mengalihkan wajahnya sehingga Chanyeol hanya bisa mencium pipi pemuda itu. Tangan mungil Baekhyun segera mendorong dada Chanyeol menjauh dan langsung saja bocah mungil itu lari menjauhi Chanyeol menuju kamarnya.

"Sepertinya mendapatkanmu memang butuh perjuangan baek, dan pasti aku akan memperjuangkanmu" senyuman dibibir Chanyeol mengembang.

Didalam kamar yang didominasi warna biru, Baekhyun menangkup kedua pipinya yang merona hebat dengan jemari lentiknya, jantungnya benar benar tak bisa bekerja dengan baik seperti biasanya. Detakan jantungnya sangat cepat dan nafasnya tiba tiba sesak, ia butuh oksigen sekarang, apalagi ketika ia membayangkan Chanyeol hampir menciumnya. "Aigoo, mengapa wajah ahjussi itu tampan sekali, Ah tidak! Aku tak boleh menyukainya"

Baekhyun merebahkan Tubuh mungilnya diranjang empuk, dan menutupi wajahnya dengan bantal "Akh.. bayangan ahjussi itu selalu berputar dikepalaku, dasar ahjussi mesum" umpat Baekhyun dengan menekankan lagi kepalanya pada bantalnya. "Ayolah baek, Kau masih menyukai kris".

.

Please Don't Leave Me

.

Kruyukkk...

Perut Baekhyun seakan berdemo minta diisi, semenjak pulang sekolah ia belum makan apapun, alasannya ia hanya takut bertemu chanyeol didapur. Namun sekarang, apa boleh buat? Cacing dalam Perutnya sungguh tak bisa diajak kompromi. Jadilah pemuda mungil itu keluar kamar dan menuju dapur.

Bayangan chanyeol yang memeluknya dari belakang dan hampir menciumnya terlintas saja dalam pikiran Baekhyun ketika kaki mungilnya sampai didapur, dengan perasaan ragu dia berbalik kekamar lagi mengabaikan Perutnya yang begitu ingin diisi.

Namun suara menginterupsi dari lantai atas dan turunlah seseorang yang paling ia hindari. "Aku menunggumu makan malam baek, kufikir Kau sudah tidur" chanyeol melirik jam dinding yang jarum panjangnya berhenti diangka sebelas "apa Kau lapar baek?"

Baekhyun terdiam, lebih tepatnya terpesona melihat senyum tampan milik chanyeol, chanyeol memang terlihat sangat berbeda dari biasanya. Chanyeol yang melihat gerak gerik Baekhyun yang terpesona kepadanya hanya terkekeh. Tak lama pemuda mungil itu pun tersadar dari lamunannya dan wajahnya menunduk menyembunyikan rona diwajahnya.

senyuman Chanyeol mengembang hebat, Rencana 'mari-memperjuangkan-cinta-baekhyun' Sepertinya berhasil. Bagaimana tidak? Baekhyun terpesona dengan chanyeol yang hanya memakai kaos tanpa lengan yang memperlihatkan otot indahnya, Jangan lupa rambut chanyeol ia sisir keatas memperlihatkan keningnya yang indah.

"Aku akan menyiapkan makanan, Kau bisa menunggu disini" chanyeol meninggalkan Baekhyun yang masih berdiri terdiam menuju dapur.

Aku menyukai ahjussi itu? Tidaak! Salah apa aku? Tapi tampang ahjussi lumayan juga, dia sangat tampan dan bodynya sangat bagus. Hehehe. Baekhyun segera menggelengkan kepalanya yang sudah tidak beres Karena memikirkan chanyeol.

Tak butuh waktu sepuluh menit, Chanyeol selesai memasak makanannya dan berjalan menuju meja makan, yang disalah satu kursinya terlihat pemuda mungil duduk disana. "Aku Membuat nasi goreng kimchi, dan jus strawberry untukmu".

Baekhyun masih terdiam melihat makanan lezat yang sudah tersaji dihadapannya, perasaannya sedikit aneh mendapati perlakuan chanyeol yang sedikit perhatian padanya. Mata hazel baekhyun menatap chanyeol penuh Tanya "ahjussi, sebenarnya kau kenapa sih? Apa kau sedang bahagia?"

"tentu, aku sedang bahagia baek" bahagia karena aku sadar bahwa aku telah jatuh cinta padamu. Senyuman lembut chanyeol tercetak jelas pada bibir apelnya.

Kepala baekhyun mengangguk mengerti, kemudian ia memakan nasi goreng buatan chanyeol dengan lahap, tapi tidak dengan chanyeol yang malah sibuk memandang wajah cantik baekhyun.

.

Please Don't Leave Me

.

Waktu berjalan begitu cepat, seminggu tak terasa telah terlewatkan. Sikap dan perlakuan chanyeol kepada baekhyun makin hari makin lembut dan perhatian, membuat baekhyun semakin nyaman berada disisi chanyeol. setiap hari chanyeol selalu mengantar jemput baekhyun disekolah, membuatkan sarapan dan makan malam, bahkan selalu menjadi guru privat baekhyun setiap malam.

Berbeda dengan kris, makin lama hubungan kris dan baekhyun semakin jauh. Mungkin hal ini disebabkan oleh perhatian berlebih chanyeol yang mengantar jemput baekhyun sehingga kris tak bisa pulang bersama baekhyun lagi.

Suasana kelas terlihat ramai pada pagi hari itu, seperti biasa baekhyun akan mengobrol kecil dengan keempat temannya, kyungso, sehun, luhan, dan tao didalam kelas. Namun tak berapa lama, kelas mendadak hening dikarenakan ada seseorang yang memasukki kelas. Bukan dia bukan guru!

"permisi" sapa orang itu kepada baekhyun dan kawan kawannya, mata hazel baekhyun terbelalak kaget mendapati seorang lelaki dengan tubuh tinggi menjulang, ternyata dia adalah kris. Senyuman baekhyun tercetak jelas pada bibirnya, entah mengapa insting baekhyun mengatakan bahwa kris ingin menemuinya. Namun senyuman baekhyun sirna seketika ketika kris malah mengatakan bahwa ia ingin menemui kekasihnya dan kekasihnya itu bukan baekhyun "aku ingin menemui kekasihku, zitao" senyuman tampan kris seakan menampar baekhyun membuat pemuda mungil ini tiba tiba kesal.

Tao menunduk menyembunyikan pipinya yang merona, sedangkan baekhyun benar benar sedang emosi aura hitam terlihat jelas pada baekhyun. baekhyun berdiri dari kursinya dan menatap kris nyalang "MWO?/ ZITAO KEKASIHMU? LALU KAU ANGGAP AKU APA HAH? PERSETAN DENGAN SEMUA PERHATIANMU BRENGSEK" semua mata menuju kearah baekhyun dengan tatapan kaget, kaget karena seorang bocah ingusan berani menantang seniornya yang menjabat sebagai dewan murid.

"seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu baek! Selama ini kau anggap aku apa? Setiap aku ingin pulang bersamamu kau selalu dijemput oleh ayahmu. kau harus tau baek! Ayahmu tak menyukaiku" ucap kris dengan tenang. "dan aku sadar bahwa untuk apa aku memperjuangkanmu sedangkan ada seseorang yang berjuang untukku, dan orang itu adalah zitao" mata kris menatap tao lembut membuat tao semakin merona dibuatnya.

Tangan baekhyun mengepal kuat sampai buku jarinya memutih, nafas baekhyun begitu sesak dan matanya memanas, melihat orang yang ia sukai menyukai orang lain. "asal kau tau kris! Dia bukan ayahku"

"terus om om tua itu siapa?" kris tersenyum remeh kearah baekhyun, "partner seksmu?"

PLAKKK!

Tamparan keras mengenai pipi kris membuat kris makin menyeringai setan, seluruh anak kelas membeku begitu pula kyungsoo, sehun, dan luhan. Sedangkan tao menatap kris khawatir. "JAGA UCAPANMU TUAN WU, CHANYEOL AHJUSSI BUKAN OM OM TUA DAN DIA BUKAN PARTNER SEKSKU" teriak baekhyun lalu menghujani kris dengan pukulan keras.

Kris pun membalas pukulan baekhyun tak kalah keras, saling pukull memukul pun tak bisa dihindari. Sampai sebuah suara dari ambang pintu menghentikan mereka "TUAN WU DAN TUAN BYUN HENTIKAAAAAN!" choi seonsangnim menghampiri bocah berbeda tinggi itu dan menjewer telinga mereka keras serta menarik paksa mereka menuju kantor guru.

"aku tak mengerti perasaan baru saja kemarin baekhyun dan kris terlihat akrab, lalu sekarang mereka malah seperti ini" itu suara kyungsoo yang terdengar prihatin.

Luhan menatap tao, tao menundukkan kepalanya merasa bersalah "sepertinya ini semua karena aku berpacaran dengan kris"

"tidak tao! Kau tidak salah. Bisa kau jelaskan semuanya pada kami?" Tanya luhan hati hati yang dibalas anggukan tao.

"sebenarnya aku menyukai kris semenjak JHS karena kami berada disekolah yang sama, dan tiba tiba dua hari lalu kris mengetahui aku menyukainya karena melihat lokerku, disana ada foto kris" luhan dan kyungsoo tertawa mendengar cerita tao, sedangkan sehun hanya terdiam tak berekspressi apapun. "dan saat itu juga kris memintaku menjadi kekasihnya" lanjut tao.

"akh so sweet" ucap kyungsoo dan luhan bersamaan, sedangkan sehun memutar bola matanya malas.

.

Please Don't Leave Me

.

Sepasang kaki melangkah dengan terburu buru memasukki sebuah ruangan setelah mendapat panggilan dari pihak sekolah baekhyun, mata chanyeol –pemilik sepasang kaki- membelalak kaget saat memasukki ruangan yang diketahui ruangan BP dan mendapati baekhyun, kris, dan dua orang tua yang tak chanyeol kenal. Chanyeol bertambah Kaget melihat baekhyun dan kris yang babak belur.

"permisi, saya wali dari byun baekhyun" ucap chanyeol yang menginterupsi ruangan itu.

"tuan park?" seorang pria setengah baya menghampiri chanyeol dan menjabat tangan chanyeol "masih ingat saya?"

Senyuman chanyeol melebar dan mengangguk "tuan wu? Sedang apa kau disini?"

"kris wu adalah anak saya, dan apa pemuda mungil itu anakmu?" Tanya tuan wu seraya mengajak chanyeol duduk disofa yang ada disana.

"tidak, dia keponakanku" jawab chanyeol enteng dan menoleh ke arah baekhyun dengan senyuman.

Tuan wu tertawa "hahaha. Aku kira dia anakmu tuan park. Tapi wajahmu memang sangat awet muda dan sangat tak pantas mempunyai anak yang sudah memasukki SHS"

Chanyeol ikut tertawa namun dihatinya ia sangat kesal, chanyeol berfikir bahwa ia itu masih muda jadi wajar saja wajahnya terlihat muda. Chanyeol pun menatap seorang guru yang ada disana yang semenjak tadi hanya diam "jadi apa masalah dari keponakan kesayanganku? Mengapa saya dipanggil keruangan ini dan mengapa baekhyun babak belur seperti itu?" Tanya chanyeol secara beruntut dan menatap kasihan kearah baekhyun yang meringis menahan luka lebamnya.

"jadi begini tuan park, hmm.. byun baekhyun dan kris wu bertengkar dan saling pukul memukul sampai babak belur seperti itu, dan saya ingin memberikan hukuman kepada mereka"

"hukuman? Hukuman apa?" kali ini tuan wu yang bertanya dengan tatapan menintimidasi, begitu juga chanyeol, ia menatap guru itu dengan tatapan mengintimidasi juga.

Choi seonsaengnim pun gugup ketika mendapat tatapan menyeramkan dari kedua CEO perusahaan terkenal itu. "hukumannya… hmm.. dengan memanggil kalian yang selaku wali murid dan saya meminta kalian menasehati mereka"

"apa ada skors atau semacamnya?" Tanya chanyeol.

Dengan cepat choi seonsaengnim menggeleng "tentu tidak ada tuan" choi seonsaengnim pun menatap baekhyun dan kris yang sedari tadi menunduk "meminta maaflah kalian berdua! Lalu kembali ke kelas" titah guru paruh baya itu.

"maaf" ucap kris lirih lalu menyodorkan tangannya untuk meminta maaf yang hanya dibalas oleh baekhyun sebentar.

"maaf juga"

Baekhyun, tuan wu dan kris pun berdiri hendak meninggalkan ruang BP. Namun dengan cepat suara chanyeol mengiterupsi baekhyun. "baekhyun kau harus menjelaskan semua ini padaku, dan saya meminta izin pada seonsaengnim untuk membawa baekhyun pulang" choi seonsaengnim mengangguk. Langkah kaki chanyeol pun menghampiri baekhyun dan menarik baekhyun untuk pulang.

"tapi ahjussi, aku harus mengambil tas dulu" chanyeol tetap menarik tangan baekhyun.

"dimana kelasmu?" Tanya chanyeol dengan tangan yang masih menggenggam.

"kau akan kekelas ku?" mata baekhyun melebar dengan tatapan tak percaya.

.

Please Don't Leave Me

.

"hei itu siapa yang bersama byun baekhyun?"

"apa itu ayahnya?"

"tampan sekali pria itu"

"andai saja dia masih SHS pasti akan aku jadikan pacar"

Begitulah Bisik bisikan para murid kelas baekhyun yang terpesona melihat chanyeol ketika baekhyun masuk kedalam kelas bersama chanyeol. seo seonsaengnim yang bergender perempuan pun ikut terpesona melihat kedatangan chanyeol.

Chanyeol dan baekhyun melangkah mendekati seo saonsaengnim lalu mereka membungkuk hormat "saya ingin mengambil tas keponakan saya, byun baekhyun dan ingin meminta izin pada anda untuk membawa pulang baekhyun, karena baekhyun sepertinya kurang sehat".

"b-bbaikk" ucap seo sensaengnim dengan gugup. Baekhyun pun melangkahkan kaki menuju kursinya, ia melirik kearah tao yang menatap baekhyun dengan tatapan bersalah, namun baekhyun diam dan tak merespon apapun.

.

.

Selama perjalanan pulang tak ada percakapan antara baekhyun dan chanyeol. baekhyun mengira chanyeol marah padanya karena telah membuat kekacauan disekolah. Sesampai dirumah pun chanyeol dan baekhyun masih terdiam. Baekhyun hendak berjalan menuju kamarnya namun ditahan chanyeol dan ia menyuruh baekhyun duduk disofa.

"tunggu disini, aku ambilkan obat merah dulu" baekhyun pun duduk disofa dan memperhatikan chanyeol yang sibuk mengambil sebuah obat merah, plester, air hangat, dan handuk kecil untuk kompres.

Chanyeol pun duduk dihadapan baekhyun dan mengkompres luka baekhyun, baekhyun meringis kesakitan "appo" rengek baekhyun, mata hazel itu terlihat berkaca kaca.

Melihat baekhyun yang hampir menangis chanyeol segera berhenti mengkompres baekhyun, chanyeol menatap baekhyun lama, wajah baekhyun benar benar dipenuhi luka, pelipisnya berdarah, pipinya bengkak, dan bibirnya… bibir ranum itu berdarah. Chanyeol mendekat kearah baekhyun dan mencium luka pada bibir baekhyun.

CUP!

Mata baekhyun melebar mendapat kecupan singkat dari chanyeol "ahjussi? Kau menciumku?"

"tidak, aku hanya mengecup bibirmu baek, aku tau setelah mendapat kecupan dariku pasti bibirmu membaik bukan?" chanyeol terkekeh, namun tidak dengan baekhyun.

Sekelebat bayangan masa kecil baekhyun hadir begitu saja bagai potongan film lama, kecupan chanyeol mengingatkan baekhyun pada seseorang, seseorang yang baekhyun rindu, seseorang yang ia anggap sebagai hyungnya sendiri.

"baek? Kau tak apa?" tangan chanyeol melambai dihadapan baekhyun yang melamun. baekhyun mengerjap lalu memeluk chanyeol dengan erat. "kau kenapa baek?" baekhyun tak menjawab ia malah mempererat pelukannya pada chanyeol dan menangis dalam dekapan pria tampan itu.

Cukup lama baekhyun menangis, membuat kemeja yang chanyeol pakai basah karena air mata pemuda itu. "aku merindukan hyungku hiks, aku merindukannya hiks, hyung tinggi yang baik hati" isakan baekhyun terdengar jelas saat pemuda itu bicara, chanyeol makin mempererat pelukannya dan tanpa disadari baekhyun, bibir chanyeol tertarik keatas.

.

Please Don't Leave Me

.

"kau mau membawaku kemana hyung?" Tanya baekhyun dengan polosnya,

Langkah chanyeol berhenti dan ia jongkok dihadapan baekhyun kecil "baekki memang mau kemana? Hyung siap mengantarkan baekki kemana pun"

"baekki mau eskrim stoberi" chanyeol mengangguk dan berdiri dan menggenggam tangan bocah mungil nan menggemaskan itu.

Mereka memutuskan duduk dibangku taman dan memakan eskrim masing masing, baekhyun dengan eskrim strawberry dan chanyeol dengan eskrim pisangnya. Chanyeol tertawa melihat bibir baekhyun dipenuhi eskrim yang belepotan. Ia hendak mengusap bibir itu dengan jemarinya namun tak jadi, dengan keberanian penuh, chanyeol mengecup bibir baekhyun dan membersihkan eskrim dibibirnya.

Setelah ciuman itu lepas, baekhyun mengerjap kearah chanyeol yang dibalas dengan kekehan chanyeol, chanyeol mengusak gemas rambut baekhyun. baekhyun merona membuat chanyeol makin gemas, ingin rasanya ia memakan baekhyun hidup hidup.

namun tak lama ada suara menginterupsi mereka ternyata itu hyungnya baekhyun, baekboom hyung. Baekboom menggendong baekhyun dan berterima kasih pada chanyeol "terima kasih hyung telah menjaga baekki hari ini, saya fikir baekki kenapa napa karena aku pulang telat"

"iya sama sama" chanyeol tersenyum.

"saya byun baekboom" baekboom mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh chanyeol.

"saya park chanyeol"

Baekboom pun membungkuk dan memohon pamit pulang, tak hentinya baekhyun menoleh kearah chanyeol walau baekhyun kini makin menjauh untuk pulang.

.

.

.

TBC!

Maaf kalo baru next, jalan cerita kurang menarik, dan gak bisa review satu satu.

Terima kasih yang udah sempetin ngebaca, ngefollow, ngefavorite, dan ngereview.

Btw jangan lupa RnR okeh?

Sempetin waktu buat ngeriview yah^^

Thanks to:

Nur991fah | xxcbaekido | aurell | yousee | kartika422 | ParkChoHyun | Ray KT KS CB | SHINeexo | danactebh | septianaditya1997