Chapter 4

.

.

.

[Deidara x Tenten]

CRAVE?

.

.

"Ten-chan! Kenapa kau suka sekali mencepol rambutku? Aku jadi terlihat seperti Panda, un~" pemuda pirang itu menyentuh cepolan di rambutnya. Ekspresinya menunjukkan wajah ngambek dengan semu merah. Dan pelaku yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rambutnya tertawa lepas di atas sofa.

"Dei-kun, kau benar-benar kawaii!" serunya menyentuh perutnya yang terasa geli. Tawanya makin keras.

Laki-laki bernama Deidara itu hanya bisa menekuk wajah dengan bibir yang monyong. Namun tak terlihat adanya perlawanan, tak ada pula niat untuk merapikan rambut pirang berbentuk pandanya itu. Yah, mau bagaimana lagi, dia tak bisa menolak permintaan wanita itu sekarang. tidak mampu menolak juga tidak boleh menolak. Pasrah! Yah, dia hanya bisa pasrah.

Teman-temannya memang pernah memperingatinya tentang ini.

'Sebentar lagi dia akan jadi sangat merepotkan!' begitu kata Itachi. Teman sekantor, saingan terbesar. Orang menyebalkan.

'Dia tak akan membiarkanmu santai' komentar Nagato. Teman sekantor, kakak angkat. Si muka membosankan.

'Dia, akan tampak lebih menyeramkan!' aku tak percaya akan mendengar ini dari Yahiko. Apakah dia akan lebih menyeramkan dari Konan saat menjewer telingamu? Tentu ia tak akan mungkin mengatakan hal itu, jika tak ingin di pecat oleh si Bos.

'Uang, kau butuh banyak uang, Deidara! Mau kupinjamkan?! Bunganya hanya 50%'

Dasar si tukang peras Kakuzu!

'Itu akibat perbuatanmu sendiri, datanglah padaku kapanpun kau bosan hidup'

Sasori sialan...

'Deidara, persiapkan dirimu untuk hal-hal paling memalukan, ah aku akan sangat menikmatinya!"

Hidan, aku akan benar-benar membunuhmu!

'Tenang saja, itu tak seburuk kedengarannya. Dia hanya seperti akan menghisap separuh jiwamu saja'

Itu malah terdengar paling buruk, Kisame-teme!

'Apa yang kau khawatirkan Deidara? Aku bersedia meminjamkan topengku untuk menyembunyikan wajah jelekmu'

Tobi, aku sungguh ingin membotaki rambutmu!

Yah, Deidara tentu tak menyangka bahwa wanita bermanik cokelat ini akan semerepotkan ini.

"Dei-kun~ aku ingin kau berangkat ke kantor dengan gaya rambut seperti itu!"

"N-NANI?!"

Kali ini Deidara ternganga. Diam-diam mengakui bahwa Tenten memang 10 kali lebih menyeramkan dari yang ia duga. Hei, ayolah! Mencepol rambut seperti ini di dalam rumah sudah begitu memalukan baginya. Dan dia memintanya pergi ke kantor dengan model rambut seperti ini? ASTAGA! Haruskah ia meminjam topeng Obito sekarang? Ataukah pergi ke rumah Sasori untuk mengakhiri hidup? Ia yakin, Hidan akan benar-benar menikmati kesengsaraannya.

Urat-urat di keningnya tampak keluar, wajahnya menampakkan aura mengerikan, dengan wajah setan ia hampiri sang Auburn yang masih duduk manis di sofa seberang. Kemudian menyingkirkan remote tv yang sedari tadi Tenten pegang. Hal itu tentu membuat Tenten berjengit heran. Terlebih saat melihat aura yang terpancar dari Deidara begitu tak nyaman.

"H-hei, Dei-kun! A-apa kau baik-baik saja?!"

Tak ada jawaban, hanya manik Azure yang mengkilat menatapnya lekat. Memegang kedua bahu Tenten erat dengan wajah yang kian mendekat.

"D-Dei-kun?! Ap_"

"Ten-chan~ bukan hanya kau yang ngidam, aku juga sedang ngidam dirimu, un!"

"A-Apa?"

Wajahnya memerah, dan Deidara selalu suka melihatnya tersipu seperti ini.

.

.

.

.

FIN~

.

.

[Obito x Tenten]

Dandelion...

.

Sejak lama, aku telah buta. Tak mampu melihat yang nyata.

Katanya, aku bisa melihat segalanya. Tapi sejatinya, buta segalanya.

Katanya, aku tak terkalahkan. Tapi sebenarnya, aku telah lama dikalahkan.

Katanya, aku bisa berbuat apa saja. Tapi nyatanya, tidak semuanya.

Aku telah lama berlindung dalam topeng kegelapan, hingga tak kuingat lagi bagaimana warna pelangi. Aku telah lama berjalan dalam lautan darah, merampok, menipu, membunuh, menghancurkan. Seingatku, hanya itu yang kulakukan.

Seluruh dunia tahu siapa aku. Seseorang yang mereka panggil Uchiha Madara, pendiri dan penghancur sebuah Negara. Seluruh dunia mengetahui keberadaanku. Tobi, seseorang yang dikabarkan telah mati. Yah, seluruh dunia mengenalku, manusia-manusia bodoh itu menyadari keberadaanku. Tapi sejatinya...

Aku telah lama hilang!

Bagiku, dunia hanyalah tempat bagi orang-orang bodoh. Dan anggapanku tentang mereka, sama seperti semut kecil yang tak berarti. Buruk, tak berguna!

Aku, ingin menghapus kepalsuan itu...

Dengan caraku!

Aku ingin melepas wajah palsu mereka yang menjijikkan. Dan menunjukkan kepada dunia tentang kebenaran.

Kebenaran, yang aku yakini...

..

Kukira, semuanya berjalan lancar. Apa yang kurencanakan sejak lama, berjalan sebagaimana mestinya. Apa yang telah lama kutata dengan banyak pengorbanan, berjalan sebagaimana seharusnya. Seandainya, tak ada salah satu dari orang-orang itu yang menghentikanku.

Kukira, aku yang telah lama membuang perasaan manusiawi, akan mudah menghancurkannya dalam potongan kecil. Mencabiknya dengan Katana yang selalu kubawa kemana-mana.

Seharusnya...

Kukira, aku akan dengan mudah menghindar, dan mematikannya dengan sekali kipasan. Atau membakarnya di lautan minyak dan mengubahnya menjadi abu.

Semestinya...

Nyatanya?!

Aku, telah dikalahkan! Entah sejak kapan...

"Obito-kun! Cepatlah!"

Dan dialah orang yang bertanggung jawab menghancurkan rencanaku. Menghancurkan apa yang telah lama kubangun. Membuatku merasa, bahwa semua pengorbanan yang kulakukan sia-sia. Membuatku tak berdaya, dan menarikku untuk hidup dengan caranya. Dialah orang bodoh, yang menghancurkanku dengan tangan kecilnya. Dialah orang aneh yang membuatku tak mampu menegakkan kepala dengan sorot matanya. Dialah orang, yang menarikku dari kegelapan ini. Membuatku melepas topeng yang selama ini menghalangi , dia... Satu-satunya manusia yang tahu siapa aku sebenarnya. Bukan Uchiha Madara, bukan pula Tobi. Tapi Obito, Uchiha... Obito.

"Obito-kun, cepatlah! Hari sudah mulai petang" omelnya lagi.

"Dasar cerewet!" gumamku.

"Aku mendengarmu, Obito-kun"

Dan entah kenapa aku tersenyum. Sejauh yang kuingat, aku tak pernah melengkungkan bibirku seperti ini. Tidak pernah! Tapi sejak ia datang di hari itu, menolongku yang sekarat akibat ledakan Bom musuh, merawatku dengan senyum itu, membagi hal-hal yang tak pernah aku tahu. Aku, menyukainya!

Dan aku tak berbohong soal ini!

"Obito-kun, lihatlah! Kelopak Dandelion yang berterbangan seperti ini, pernahkan kau melihatnya dari balik topeng?"

"Tidak!"

"Indah bukan?!"

Aku tak menjawab, namun mata kelamku seolah terpaku pada pemandangan di sore itu, pada pucuk Dandelion yang berterbangan, bak peri-peri yang tengah menari. Yah, harus kuakui, ini indah!

Gadis itu meraih tanganku, kemudian mendekapnya erat. "Akan kutunjukkan, dunia yang tak pernah kau tahu, dunia yang tak dapat kau lihat dari bali topeng gelapmu itu, Obito-kun"

Aku terpaku, entah kenapa kurasakan hatiku menghangat. Dan aku tak bisa untuk tak menarik gadis itu dalam dekapanku. Kupeluk erat ia, mencoba menyampaikan apa yang tak bisa kuucap lewat kata-kata.

"Jadi, apa kau mau aku menunjukannya, Obito-kun?!"

"Ya!" ucapku mantap. Mengiringi pelukan yang semakin erat, "Hanya kau yang boleh menunjukkannya padaku, Tenten!"

Yah, hanya orang bodoh ini yang boleh membawanya pergi jauh.

Bertanggung jawablah karena sudah menarikku sejauh ini. Dan tunjukkan padaku, seperti apa pucuk Dandelion saat terbang, seperti apa warna pelangi sesudah hujan, seperti apa mawar saat mekar. Tunjukkan padaku, seperti apa dunia yang seharusnya kulihat dan bagaimana aku harus melihat dunia.

.

.

.

~FIN~

Pengennya bikin Akatsuki x Tenten, tapi baru bisa bikin Dei-nii dan Obito.

Adooohhhh entah kenapa pas nemu gambar yang ada Deidara di cepol jadi timbul ide Gaje ini... amvun Dei-nii, saya gak bermaksud menistakanmu, sumpah! :"""

Terus kalo yang Obito, pas liat video adek yang nampilin Dandelion, malah terlintas bikin ini. dan kenapa jadi absurd begini? :"'

GOMEN KALAU GAJE LUAR BIASA!

#lagi mincing-mancing mood biar WB tersingkir. Gak enak banget tiap kali ada ide tapi mendeg pas buka laptop. :""

Saya ucapkan terima kasih bagi yang udah review kumpulan Drables ane ini. semoga gak kapok dengan segala ketidakjelasan yang ane tebar.

My special thanks to:

Pandaman23: hehehe... iyaah, disini Tenten Crack... saya emang Niat mau pasangin Si Panda-chan imut dengan semua Ikemen. Kalo abizz ikemen di pendom ini, nanti pindah ke Ikemen pendom sebelah :v terima kasih revienya ya~ #pelukkk

Uchiha Nuari: Dedeeeeekkkkkkk *Nak x"D haha, entah kenapa kalo ane bayangin Tenten punya adek, jatuhnya pasti Konohamaru :v makaciiih udah sudi mamvirr. Maap ya ane lama munculnya :"3 #Tjiuum :v

Leny-chan: Leny-Cwaaaannnn, kamu bahagia aku apalagi (mode lebay) :"v terimakasiih udah mamvir, maap yo blom bisa lanjut yang lain, ini lagi incing mood, siapa tahu WB bisa saya usir *PeyukEratttGakMauLepas x"D

Tofu Megane: Dedeek, tahu gk? Ane gak berniat Hiatus kok. Tapi entah kenapa setiap mau ngetik yang udah full di otak, malah mandek. Ni jari-jemari gak mau gerak. Gomen ne~ :" tapi ane syeneng bangeetttt Dedek perhatian banget ke saya, saya jadi terharu, sumpah. Terima kasih banyaaaakkkkkk. #ciuuuummmm /nak Xd

Yong Soo Kim: terima kasih sudah mamvir dan beri ane suntikan semangat. Saya jadi lebih semangat buat bikin, meski kadang otak ane rada macet. Maaf kalau gaje, dan terima kasih sudah membaca.

And thanks to all of fav/follower whome i love. Fic ini tak akan berarti tampa kalian. :*