Drabble 1: Kejahilan Kangin
Cast: Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Kim Kangin dll
Pair: Kihyun
Warn: Crack Pair, Typos, AU
Genre: Romance, Brothership
Disclaimer: cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada nama tokoh yang sama dengan nama asli dari member the King of Kpop itu memang unsur kesengajaan karena penulis meminjam nama mereka.
Summary: Kyuhyun yang berencana untuk melepas rindu dengan kekasihnya justru bertemu dengan adik dari kekasihnya yang tengil dan sialan menurutnya.
Selamat membaca
Kyuhyun memasuki lobby apartemen yang cukup luas itu, dengan senyum yang masih merekah dibibir, berjalan menuju lift yang akan mengantarkannya pada apartemen sang kekasih. Hari ini ia pulang cepat, dia sedang senang, sangat senang, dapat ijin dari sang manajer yang biasanya sangat sulit untuk membiarkan bawahannya pulang lebih awal dan juga ditambah sang kekasih yang sedang free dari scedule padatnya. Biarlah untuk kali ini saja ia singkirkan gengsinya, ia lebih memilih untuk menghubungi kekasihnya lebih dahulu lalu menemui kekasihnya di apartemen, daripada rindunya tak tersampaikan kalau saja ia tak bergerak lebih dahulu.
Flash back On
Tuutt... tuutt... Kyuhyun mengetuk-ngetuk meja kerjanya saat menunggu jawaban dari orang yang dia telepon.
Kyuhyun bisa mendengar suara teleponnya telah diangkat "Wae?" tanya suara datar dari seberang sana yang seketika membuat sebuah perempatan imajiner muncul di dahi namja berkulit pucat itu.
"Apanya yang wae?" Kyuhyun berteriak kesal, kekasihnya itu sungguh sangat pintar mengubah moodnya menjadi buruk.
"Ada apa kau meneleponku sepagi ini Kyu-ee?" ini adalah sebuah prosedur pertanyaan yang pernah diajarkan Kyuhyun pada Kibum karena berulang kali kesal dengan jawaban pertama Kibum ketika menerima telepon darinya.
"Kau dimana? Sedang apa?" basa basi saja Kyuhyun menanyakan itu karena dia sudah mendapat schedule Kibum setiap minggunya dari manajer Kibum.
"Sedang di waiting room, menunggu jadwal syuting" jawaban singkat nan to the point itu membuahkan cebikan di bibir Kyuhyun.
"Kapan kau akan free dari schedul sialanmu itu?" ini Kyuhyun juga sedang pura-pura bertanya.
"Nanti sore aku free" Kyuhyun juga tahu itu tapi pura-pura tak tau saja, bisa malu dia kalau Kibum tau dia sudah kepo schedule Kibum pada sang manajer, memohon pada sang manajer untuk membiarkan Kibum libur sampai besoknya. Tapi Kyuhyun tak khawatir kalau Kibum akan tau ulahnya itu karena sang manajer sudah Kyuhyun bungkam dengan kartu truff sang manajer yang Kyuhyun pegang. "Ayo kita bertemu sore ini!" nah ini dia tujuan Kyuhyun menelepon Kibum supaya namja tampan itu mengajaknya bertemu tanpa diminta, pelan-pelan tapi pasti Kibum mulai bisa berlaku romantis padanya.
"Humm" Kyuhyun bergumam, berpura-pura berpikir "Karena kau yang meminta di sela-sela padatnya schedulemu, maka aku takkan menolak" seperti inilah Kyuhyun yang aseli -,-
"Aku di apartemen setelah jam 3"
"Mengapa harus ke apartemenmu? Tidak bisakah kita jalan-jalan di luar saja?" Kyuhyun mencoba bernegosiasi pasalnya mereka memang sudah lama tak berkencan diluar.
"Dramaku sudah tayang dan produser melarangku untuk berkeliaran diluar sementara" inilah resiko menjadi pacar seorang aktor terkenal, tak boleh keluar dari sangkar emas.
"Baiklah aku akan kesana setelah mendapat ijin dari atasanku" hening sebentar "Apa adikmu ada di apartemen?" sangat menyebalkan jika ada adik kekasihnya yang hobi merusak suasana itu.
"Dia biasa ke tempat hankyung saat aku tak ada di apartemen" ini artinya Kibum tak mengabari adiknya kalau ia akan pulang sore ini.
"Oke, aku akan segera meminta ijin pada atasanku"
"Hem, saranghae" nah Kibum benar-benar sudah belajar banyak selama 4 tahun ini.
"Nado" Kyuhyun langsung menutup telepon sambil tersenyum, kemudian mengangkat surat ijin yang telah ia dapatkan dari manajer tempatnya bekerja, berakhir dengan cengiran setan ala Cho Kyuhyun.
Flashback Off
Kyuhyun masih sempat terkikik geli saat mengingat percakapannya tadi pagi dengan Kibum. Dengan langkah ringan Kyuhyun menyapa orang-orang yang ia temui -mekipun tak ia kenal
"khuyuuuunnn hyuuuunggggg!"
-sampai sebuah suara yang diikuti dengan dengungan kaset rusak itu menghancurkan segalanya. Mukanya seketika langsung ditekuk, bibirnya mengomel pelan. Kyuhyun menolehkan kepalanya ke sumber suara, dan nampaklah makhluk berseragam SMA yang sedang nyengir dari pintu lobby apartemen tengah berjalan ke arahnya.
"hyung waeyo?" tanya bocah tersebut dengan raut tanpa dosa.
"Waeyo kepalamu! Kau tidak lihat aku sedang sebal?" bocah menyebalkan di sampingnya ini selalu sukses membuat moodnya memburuk.
Namja SMA itu mencibir "Sejak kapan kau tak sebal? Seingatku, selama aku melihatmu sejauh ini kau selalu kelihatan cemberut jelek seperti itu"
Tuh kan apa Kyuhyun bilang, bocah ini memang menyebalkan dan mulutnya itu memiliki tingkat kecerewetan yang bahkan mengalahkan prestasi dirinya. "Itu karena kau adalah biang kesebalanku" jari telunjuk Kyuhyun digunakan untuk menoyor dahi bocah SMA di depannya.
"Yak hyung! Jangan menoyorku, kau mengurangi kadar ketampananku tau!" protes namja SMA itu sambil merapikan rambutnya yang ia anggap berantakan akibat ulah Kyuhyun.
"Yak! Kim Kangin! Kau tak sopan berbicara dengan hyungmu eoh?" Kyuhyun yang tak terima dengan kata 'Yak!' yang dilontarkan bocah SMA yang dipanggilnya kangin ini meletakkan kedua tangannya di pinggang.
Sedangkan Kangin hanya nyengir "Hyung, kata 'Yak'hanya sebuah kata seruan, tak bermaksud apa-apa, lagipula kalau kita terlalu formal pada akhirnya tak baik untuk hubungan hyung-dongsaeng kita kedepannya nanti hyung, seperti ada tembok tinggi nan tebal yang menghalangi" bocah itu mencoba memberi alasan yang masuk akal.
Kyuhyun menyipitkan matanya, memandang Kangin dengan pandangan iritasi, apa ia sedang mendapat karma? Biasanya alasan seperti itu yang ia katakan ketika ia ditegur saat berbicara tak formal pada yang lebih tua. "Tetap saja kau ini di Korea, dan kata-kata seperti itu sungguh tak sopan" masih tak mau kalah terhadap bocah di depannya ini.
"Hyung, kau seperti orang tua saja yang meributkan hal-hal kecil macam itu, apa karena terlalu lama berpacaran dengan hyungku membuatmu jadi lebih tua 12 tahun?"
Mulut bocor Kim Kangin memang sekali-kali perlu disumpal dengan kaos kaki Hyukjae sepertinya, selalu sukses membuatnya darah tinggi. "Sekali lagi kau mengataiku tua, kusumpal mulutmu dengan teddy bear" ancam Kyuhyun dengan senjata terakhirnya berfikir kalau kaos kaki Hyukjae saja belum cukup, Kangin itu takut teddy bear, sungguh ketakutan yang tidak elit menurut Kyuhyun.
"Hyung beraninya mengancam yang lemah" Kangin mulai mendramatisasi.
Kyuhyun melotot, siapa yang sebenarnya lemah disini? Kangin yang berbadan besar dan berotot itu yang hobinya berkelahi di sekolah, atau Kyuhyun dengan porsi tubuh yang tak ideal sama sekali itu?
TING
Suara lift yang terbuka terdengar, membuat dua orang berbeda usia yang sedang bertengkar di depan lift itu menoleh kearah lift. Muncullah seorang namja imut yang keluar dari lift dengan raut herannya, pasalanya seorang yang berkulit pucat yang berdiri di depan lift itu memandangnya galak dan seorang lagi yang memandangnya sambil nyengir. Tak mau berurusan dengan mereka berdua, namja bergigi kelinci itu memilih pergi dari sana.
Kyuhyun langsung masuk ke dalam lift dengan wajah sulking nya, sedangkan Kangin masih berdiri di depan lift sambil melihat kearah perginya namja tadi.
"Youngwoon! Sampai kapan kau mau berdiri di sana? Kau mau masuk lift tidak?"
Kangin yang sebal karena Kyuhyun memanggilnya dengan nama aslinya menggerutu, sampai sebuah bohlam lampu berpijar di atas kepalanya, mendapat ide jahil "Aku tak jadi naik, lebih baik aku mengikuti peri cantik daripada berlama-lama dengan jelmaan setan tua yang kekanakan sepertimu" lalu siap-siap berancang-ancang untuk lari sebelum Kyuhyun meledak.
Kyuhyun mencopot sepatunya, bermaksud melemparkannya pada kepala Kangin jika saja bocah itu tidak lari dan pintu lift yang tak tertutup, berakhir dengan memberikan sumpah serapah pada adik kekasihnya itu.
-Drabble KiHyun-
Kyuhyun mulai memasuki apartemen yang sudah hampir sebulan ini tak dikunjunginya.
"Kibuum~~" panggilnya manja sambil berjalan menuju kamar kekasihnya, Kyuhyun bertaruh Kangin pasti akan mengejeknya habis-habisan bila ia mendengar panggilan manja Kyuhyun barusan, melongokkan kepalanya sesaat setelah membuka kamar yang sering dikunjunginya tersebut. Tak ada orang. Suara gemericik air dari arah kamar mandi membuat Kyuhyun tahu kalau kekasihnya itu sedang mandi. Kyuhyun memilih keluar dan menuju kamar mandi luar di apartemen itu, memilih untuk mandi juga, tak perlu khawatir dengan sabun karena kamar mandi di apartemen Kibum ini selalu menyediakan sabun cair dan ia selalu membawa sikat serta pasta gigi kemanapun.
Dengan senyum yang masih melekat dibibirnya, ia masuk ke dalam kamar mandi, membasuh wajahnya, senyumnya semakin melebar begitu melihat poninya yang basah setelah ia mencuci muka membuatnya teringat ketika terakhir kali ia membuat Kibum marah, kenangan yang mengerikan tapi juga manis di saat yang bersamaan, saat itu rambut Kyuhyun basah karena terkena hujan. Kyuhyun sedang berjanji dengan Kibum untuk bertemu di taman kota, mereka merencanakan untuk jalan-jalan bersama meskipun sebentar sampai langit yang mendung itu menurunkan titik-titik air hujan, Kibum masih belum muncul juga. Saat matahari tenggelam Kibum tak menemukan Kyuhyun di apartemennya padahal Kibum sudah mengabari Kyuhyun untuk menyuruhnya pulang ke apartemen saja karena cuaca tak mendukung. Kibum lalu mencari ke taman dan menemukan Kyuhyun yang sedang memeluk dirinya sendiri karena kedinginan, Kibum langsung mencopot jaketnya untuk dipakaikan pada Kyuhyun dan membawa pemuda itu ke apartemennya.
Kyuhyun masih ingat bagaimana marahnya Kibum saat tau Kyuhyun yang tetap berada di sana meskipun hari tengah hujan "Apa kau bodoh? Kenapa kau tak pergi saja darisana? Kau tau sendiri kalau aku tak suka jika kau mengabaikan kondisi fisikmu dengan imunitas rendah yang kau miliki itu? Tidakkah kau berpikir jika kau sakit aku takkan memaafkan diriku sendiri?" saat Kyuhyun menjawab kalau ia tak ingin Kibum mengira dirinya membatalkan janji, ia tak ingin Kibum kecewa saat datang dan dirinya tak ada "Kau bisa berteduh! Apa kau tak punya akal?" bentakan Kibum saat itu bahkan membuat Kyuhyun terlonjak, jika dalam kondisi biasa mungkin Kyuhyun akan menjawab dengan kata-kata yang lebih tajam dari itu, tetapi waktu itu kondisinya lain dimana Kibum yang sedang dalam puncak amarahnya itu sangat mengerikan, yang bisa ia lakukan saat itu hanya menunduk dalam sambil menangis, ia tak suka Kibum yang mengerikan seperti itu, mulai saat itu ia menanamkan sesuatu pada dirinya sendiri bahwa ia takkan lagi melakukan sesuatu yang dibenci Kibum cukup satu kali pengalaman yang sangat mengerikan baginya. Belakangan Kyuhyun baru tau kalau kibum telah mengirim Kakao message untuknya tapi bodohnya Kyuhyun saat itu ia lupa menon aktifkan mode pesawat ponselnya ketika ia selesai mencharge baterai ponselnya sehingga tak ada satu pesanpun yang masuk. Kyuhyun mengacak rambutnya, kembali teringat jika saat itu Kibumlah yang mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menjaganya tetap hangat sepanjang malam.
Setelah selesai membersihkan diri Kyuhyun ke ruang tamu menemukan Kibum yang sedang duduk di sofa dan tengah asyik dengan ipadnya, Kyuhyun tersenyum lalu menjatuhkan diri ke badan Kibum, rasanya sudah lama sekali ia tak memeluk pria maskulin ini. Kibum yang tau apa yang akan Kyuhyun lakukan langsung mengoper ipadnya dari tangan kanan ke tangan kirinya dan menjauhkannya untuk menghindari tertindas oleh badan gembul kekasihnya yang sekarang mendusal-dusal manja di dadanya, mengelus rambut namja itu yang membuatnya berhenti mendusal dan diam sambil memeluk Kibum. Kibum kembali melihat ipadnya sambil memeluk Kyuhyun.
"Apa yang kau lihat?" Kyuhyun sedikit melongokkan kepalanya demi melihat ipad Kibum.
"Schedule" jawaban singkat dari Kibum membuat Kyuhyun mencibir, kekasihnya tak pernah berubah meski sudah tak bertemu lebih dari dua minggu.
"Kau selalu sibuk, tak pernah punya waktu untukku"
"Aku free weekend minggu depan dan juga akhir bulan ini" jawab Kibum masih tak mengalihkan fokusnya dari ipad, kini ia mengecek berita yang beredar tentang dirinya.
"Kau selalu begitu, kau tak merindukanku"
Kibum menghela napas, Kyuhyun sedang merajuk dan Kibum tau itu sehingga dia meletakkan ipadnya di meja dekat sofa.
"aku selalu merindukanmu bila kau tak ada di sampingku" kata-kata gombal keluar lagi dari mulut Kibum yang direspon dengan cebikan bibir oleh Kyuhyun, sebal namun tak berpindah posisi.
Keduanya larut dalam keheningan yang menenangkan untuk beberapa menit.
"Ibu menanyakanmu lewat telepon" Kibum membuka suara.
"Memangnya kapan ibu meneleponmu?" Kyuhyun menempelkan telinganya ke dada Kibum, mendengar detak jantung prianya yang beraturan dan menenangkan.
"Kemarin" Kibum mulai mengelus rambut halus Kyuhyun, Kibum memang suka melakukan ini saat mereka sedang bermesraan seperti ini.
"Lalu apa lagi yang ditanyakan ibu?" mulai memainkan jari telunjuknya di dada Kibum, posisi yang romantis eh?
"Kangin"
Kyuhyun cemberut, kekasihnya ini memang paling bisa menghancurkan suasana romantis yang telah terbangun, menepuk pelan dada Kibum karena kesal "Aku serius, apa yang ditanyakan ibu tentangku?"
Kibum merengkuh Kyuhyun lebih dalam tau jika apa yang akan dikatakannya adalah hal yang tak disenangi Kyuhyun "Beliau bertanya kapan kau bersedia dikunjungi oleh kedua orang tuaku?" yang dimaksudkan Kibum disini adalah 'kapan Kyuhyun bersedia untuk menerima pinangan dari Kibum' dan Kyuhyun paham akan hal itu.
Kyuhyun menggeliat, mencoba melepaskan diri tapi tak berhasil, akhirnya ia hanya bisa mendongakkan kepalanya yang membuat wajahnya sangat dekat dengan wajah Kibum. "Apakah ibu tak bisa menungguku lagi dan menginginkan kau bersama yang lainnya? Dengan orang yang dipilihnya? yang mau menikah secepatnya?" inilah yang Kyuhyun takutkan, ia takut berpisah dengan Kibum karena Kyuhyun terlalu lama larut dengan ketakutannya sendiri terhadap pernikahan.
"Tidak, tidak seperti itu" Kibum panik ketika melihat mata Kyuhyun yang mulai berkaca-kaca, dia jadi menyesal telah mengatakannya "Ibu hanya tak sabar untuk bertemu denganmu lagi"
Kyuhyun masih terdiam, Kibum mengecup bibirnya singkat, tak suka dengan ekspresi yang ditunjukkan kekasihnya. "Kau sangat mempesona ketika tersenyum atau tertawa" memulai tersenyum lebih dulu, Kibum berharap bisa menularkan senyumnya pada Kyuhyun.
Beberapa detik masih tak ada respon dari Kyuhyun sampai perlahan-lahan pemuda ikal itu mulai menarik keatas sudut-sudut bibirnya hingga lama-lama ia jadi sedikit terkikik, "Kau memang tukang gombal"
"Tidak, kau benar-benar mempesona sekarang" memuji Kyuhyun yang kini sedang terkikik karena perkataanya. Kibum memang lelaki sejati yang bisa menenangkan pasangan dengan kata-kata keramatnya.
Kyuhyun lalu mengalungkan kedua tangannya di leher Kibum, "Kibum, cium aku" pemuda itu sedang menantang kekasihnya untuk menyentuhnya.
Dengan senang hati Kibum mencium bibir kekasihnya, melumat-lumat pelan dan mendapatkan balasan dari Kyuhyun, yang kemudian berlanjut dengan ciuman kasar yang saling menuntut, berlomba untuk mendominasi. Kibum menggeser Kyuhyun ke pangkuannya untuk lebih mudah mengeksplorasi mulut Kyuhyun. Kyuhyun yang lelah dengan ciuman mereka menepuk dada Kibum yang direspon pria itu dengan geraman, lalu mengalihkan ciumannya ke pipi, rahang dan merambat ke leher. Kyuhyun yang mendesah-desah karena Kibum tak hanya mencium tapi juga menjilat dan menggigit lehernya yang cukup sensitif.
"Wah wah wah, kalian bermesraan tak tau tempat, akan kuadukan pada ibu kalau kalin berbuat tidak senonoh di depan anak di bawah umur sepertiku" suara sumbang terdengar lagi di telinga Kyuhyun. Membuatnya menoleh ke asal suara dengan kecepatan cahaya. Sedangkan kibum masih tak peduli dengan kedatangan makhluk yang disebut dongsaeng kandungnya itu, masih menjilati leher Kyuhyun.
Kyuhyun menyayangkan kegiatannya dalam mendesah-desah harus diinterupsi oleh kehadiran bocah tengil yang berlabel Kangin, "Apa yang kau lakukan disini bocah?" Kyuhyun berteriak dengan suara aneh karena Kibum masih mengerjainya.
"Tentu saja menonton adegan yadong secara gratis" Kangin menjawab dengan santai, posisinya yang jongkok di sofa sebelah sambil menumpukan wajahnya ke kedua tangannya membuat Kyuhyun sebal. Apapun yang dilakukan Kangin memang membuat Kyuhyun sebal sebenarnya.
"Yak kau pergi sana!"
"Wae? Ini kan apartemen ku" Kangin mulai dengan sikap menjengkelkannya.
"Yah, anak kecil sepertimu tidak seharusnya mengganggu urusan orang dewasa"
Kibum mulai menjauhkan badannya dari Kyuhyun meskipun pemuda itu masih di pangkuannya, melepaskan kedua tangannya yang tadinya menggerayangi tubuh Kyuhyun untuk dilipatnya di depan dada, mulai sedikit jengkel karena aktifitasnya harus terganggu.
"Kalian saja yang tak tau tempat" jawab Kangin dengan nada sing a song, mengacuhkan kakaknya yang mulai menguarkan aura tak menyenangkan.
"Kalau kau tau kami sedang bermesraan seharusnya kau tak masuk"
"Lalu aku harus kemana? Ke apartemenmu?"
"Yah!..." belum selesai Kyuhyun berbicara diinterupsi oleh pergerakan tubuh disekitarnya.
Kibum menurunkan Kyuhyun dari pangkuannya, tak habis pikir dengan kedua bocah itu yang selalu bertengkar setiap kali bertemu, sungguh seperti Tom and Jerry versi manusia. Ia yang memang pada dasarnya tak banyak berbicara lebih memilih untuk beranjak menuju kamar pribadinya daripada telinganya harus terkena polusi suara karena pertengkaran mereka yang sama sekali tak penting.
"Mau kemana Kibum?" Kyuhyun yang tak terima karena kegiatan menyenagkan yang barusan terjadi dihentikan langsung berteriak pada Kibum ketika pria itu menjauh darinya.
"Ke kamar, kalian teruskan saja pertengkaran kalian sampai puas" lalu menutup pintu kamar pribadinya.
"Ini gara-gara kau bocah!" bentak Kyuhyun pada Kangin yang malah mendudukkan dirinya di atas sofa.
"Memangnya apa salahku?" menggerutu seolah-olah ia adalah korban disini.
"Ish dasar kau, awas kalau sampai Kibum marah padaku!" menunjuk wajah Kangin sambil berdiri, lalu beranjak menyusul kekasihnya.
Kyuhyun membuka kamar kekasihnya dengan perlahan kemudian menyembulkan kepalanya ke dalam kamar, dapat dilihatnya sang kekasih sedang duduk di pinggir ranjang, mengecek sesuatu di ponselnya. Memasuki kamar dengan pelan, takut Kibum marah padanya "Kau marah?"
Kibum mengangkat wajahnya yang sebelumnya menunduk karena melihat ponselnya, menunjukkan raut muka datar khas seorang Kim Kibum.
"Mianhae" Kyuhyun sedikit bergumam.
"Kemarilah" Kibum membuka kedua tangannya, Kyuhyun yang mengerti langsung menghambur ke pangkuan Kibum, memeluk pria itu, lega karena kekasihnya tak marah. "Bisakah kau mengabaikan Kangin jika dia mengganggumu?"
Mana bisa begitu? Bocah menyebalkan itu harus di balas biar dia tau kalau tindakannya itu bisa merusak moral anak bangsa, Kyuhyun lupa kalau mereka berdua baru saja melakukan tindakan tak senonoh di depan seorang anak SMA, siapa yang sebenarnya merusak moral anak bangsa? Tapi Kyuhyun takkan menjawab sesuai kata hatinya, takut merusak suasana, ia hanya menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher kekasihnya.
"Kangin masih 16 tahun, dia hanya anak-anak yang masih suka bermain"
Tuh kan Kibum membela adiknya lagi, kalau menyangkut Kangin rasa-rasanya Kibum itu tak pernah tak membela adiknya itu jika mereka sedang berdua saja. "Dia yang memulai duluan, Kibum" kata-kata Kyuhyun terdengar seperti gumaman karena teredam di ceruk leher Kibum.
"Kau lebih tua 8 tahun darinya Kyu" Kibum mencoba memberikan pengertian pada kekasihnya sambil mengelus-elus punggungnya, ia harus hati-hati karena meskipun secara fisik telah dewasa terkadang Kyuhyun itu memiliki jiwa yang lebih kekanakan dari Kangin. "Bukankah kau seorang Hyung yang lebih dewasa darinya?"
"Heum" hanya gumaman disertai anggukan di ceruk leher Kibum sebagai respon yang diberikan oleh Kyuhyun.
Lagi, mereka berdua larut dalam keheningan yang nyaman, Kibum mulai menepuk-nepuk punggung Kyuhyun, meletakkan dagunya di atas surai ikal Kyuhyun, membiarkan kekasihnya bermanja-manja padanya.
"Ck, kalian terlalu lama berbasa-basi" suara yang terdengar annoying di telinga Kyuhyun itu membuatnya reflek menoleh ke arah sumber suara, matanya menyipit tajam melihat sosok bocah yang menyembulkan kepalanya di celah pintu kamar Kibum.
"Kalian bisa melakukan kegiatan rutin kalian sekarang, anggap saja aku tak ada". Kyuhyun mengepalkan tangannya, 'sabar, sabar, kau lebih dewasa daripada bocah SMA sialan itu Cho Kyuhyun' mencoba untuk memberikan sugesti pada dirinya sendiri agar tak meledakkan amarahnya.
"Oh ya Kyu Hyung, aku sarankan jangan sering-sering melakukan hubungan sex dengan hyungku, nanti kau bisa hamil loh"
Cukup sudah. "YOUNGWOON SIALAN! KUHAJAR KAU!" Kyuhyun berdiri sambil berteriak, tak habis pikir dengan kelakuan Kangin, melipatkan tangannya di depan dada sambil menggembungkan kedua pipinya, sebal.
Yang diteriaki langsung berlari menjauh masih dengan seragam SMAnya, tertawa terbahak sampai suaranya hilang setelah pintu apartemen tertutup. Ia lebih memilih menginap di tempat sahabatnya saja daripada berada di satu apartemen dengan dua makhluk mesum yang sedang dilanda rindu.
Beberapa detik berada dalam keheningan Kyuhyun kemudian merasakan aura dingin yang merasuk tubuhnya, pelan-pelan ia berbalik seperti dalam adegan slow motion demi mendapati Kibum yang masih duduk dengan wajah menengadah menatapnya dingin tanpa ekspresi di wajahnya. Kali ini sepertinya Kibum benar-benar kesal, baru saja Kyuhyun diberi tau tetapi pemuda itu seperti tak mendengarnya sama sekali. Bukankah hari ini seharusnya berujung dengan bermesraan dan bermanja-manja keduanya? 'semua ini gara-gara Youngwoon, ish dasar bocah sialan!' gerutu Kyuhyun dalam hati. Kita tinggalkan saja Kyuhyun untuk merayu Kibum agar laki-laki itu tidak lagi kesal terhadapnya.
Fin
Selesai untuk drabble 'kejahilan kangin'
Kesannya jadi lebih banyak cenderung ke Kangkyu daripada Kihyun? Memang iya, apalagi yang drabble selanjutnya, spoiler, haha! Dan kenapa justru Kangin yang notabene lebih tua itu jadi adik Kibum? Karena aku sering kepikiran ahjussi satu itu saat menulis ini, jadilah membayangkan seberapa tengilnya Kangin saat masih di tingkat High School. Terimakasih untuk yang sudah membaca. Review please. Semoga kita bisa bertemu lagi di drabble-drabble selanjutnya, pai-pai~~