Akhir Perjalanan Sang Pelindung Pulau Rintis (CH 1)

Disclaimer : BoBoiBoy ©Animonsta Studios

Warning: Typo (s), OOC, absurd, Friendship, dll

BoBoiBoy POV'S ON

Raja siang telah kembali dari peraduannya, cahaya penyemangatnya menerobos masuk melalui ventilasi kamarku. Suara nyanyian burung-burung kecil menyapa indra pendengaranku. Aku menyembulkan kepalaku keluar dari kain yang menutupi seluruh tubuhku.

"Kringg!" aku mengerjapkan mataku mengontrol masuknya cahaya yang masuk ke dalam mataku dan mengumpulkan sebanyak mungkin nyawa agar bisa terjaga. Aku memfokuskan mataku pada jam weker yag berada di meja kecil disamping tempat tidurku untuk melihat dimana jarum jam berada.

Jam 04.00

Aku kemudian mengibaskan selimutku dan merapikan tempat tidurku dengan wajah yang masih kusut khas orang bangun tidur. Tentu saja.

Setelah selesai merapikan tempat tidur, aku kemudian berjalan menuju kamar mandi dan mengambil wudhu dan menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslim. Setelah selesai shalat, aku kembali masuk ke dalam kamar mandi, namun kali ini untuk menunaikan ritual sebelum memulai hari (you know lah).

Kini aku sudah siap dengan seragam sekolahku, lengkap dengan atributnya. Aku berjalan perlahan menuju jendela kamarku, pemandangan indah Pulau Rintis saat menjelang pagi memang indah jika dilihat dari atas. Cahaya dari lampu-lampu rumah warga menambah keindahan pagi ini. Ku hirup udara segar sebanyak-banyak nya. Ah.. memang segar.

'TOK TOK TOK!' terdengar suara ketukan dari arah luar. Tak lama kemudian, pintu pun terbuka dan memperlihatkan sosok yang mengetuk pintu itu tadi.

"BoBoiBoy ba- ah.. kau sudah bangun rupanya,"

"Iya Ochobot, aku sudah bangun dari tadi."

"Ehehehe.. kalau begitu, jangan berlama-lama disini, atok sudah menunggumu dibawah."

"Baiklah, aku akan turun sebentar lagi.." ucap BoBoiBoy seraya menyunggingkan senyum manis khasnya.

"Jangan lama-lama, aku dan atok menunggumu dibawah."

"Iya.."

Ah.. sayang sekali aku sudah di panggil kakek, dan aku harus segera berangkat sekolah.

BoBoiBoy POV'S END

BoBoiBoy segera keluar dari kamarnya dan langsung menuju ruang keluarga untuk menyapa kakek tersayangnya itu.

"Selamat pagi atok.. selamat pagi Ochobot," sapa BoBoiBoy dengan ceria menyapa sang kakek dan robot kesayangannya itu.

"Selamat pagi BoBoiBoy.." jawab mereka berdua bersamaan.

"Atok sama ochobot kompak banget.." gerutu BoBoiBoy sementara sang pelaku hanya terkekeh kecil. Dan akhirnya BoBoiBoy juga ikut tertawa.

Keluarga kecil yang bahagia bukan? Yah.. seperti itu lah keseharian sang jagoan Pulau Rintis, BoBoiBoy. Ia dan teman-temannya dikenal diseluruh pelosok Pulau Rintis berkat jam tangan istimewa yang diberikan Ochobot pada mereka. Mereka juga terkenal karena mereka suka membantu warga Pulau Rintis dengan sepenuh hati, atau lebih tepatnya mereka adalah geng Super Hero Pulau Rintis.

Berbagai kejahatan berhasil mereka tuntaskan dengan bantuan jam 'istimewa' mereka.

BoBoiBoy pun berpamitan dengan kakeknya untuk pergi ke sekolah.

"BoBoiBoy pergi sekolah dulu tok, assalamu'alaikum.."

"Walaikumsalam.. hati-hati di jalan."

"Baik tok.."

Pintu rumah pun tertutup seiringan dengan perginya sang penghuni rumah. Angin berbisik membelai rambut remaja bertopi dino terbalik ini. Langkah kakinya membawanya menuju tempat menimba ilmu dan disana juga ia bisa bertemu dengan teman-teman geng Super Hero nya itu.

Matahari masih malu-malu untuk keluar, namun sinarnya sudah terpancar dari ufuk timur menandakan hari baru dan harapan baru akan segera dimulai. Kicauan burung-burug kecil turut menemaninya. Gumpalan kapas putih raksasa berjalan perlahan mengikuti alur kemana angin pergi.

BoBoiBoy POV'S ON

Namaku BoBoiBoy. Kalian boleh menganggap nya aneh atau apa. Aku hanya manusia biasa yang punya banyak kekurangan dan kesalahan. Tentu saja. Tapi orang-orang selalu menganggapku berlebihan. Mereka selalu me-nomor satukan aku dengan alasan aku super hero lah, aku suka menolong lah, dan lain sebagainya. Aku tidak terlalu mempersalahkannya selama itu tidak menggangguku.

Aku hanyalah bocah polos yang diberi amanah oleh robot Sfera Kuasa Ochobot, aku sendiri tak tahu kenapa robot bulat ini memilihku. Kenapa bukan orang lain saja? Ah.. sudahlah. Aku tidak mau membuat kepalaku pusing hanya karena hal sepele itu.

Jujur, sebenarnya aku sudah lelah dengan semua ini. Aku lelah dengan semuanya. Aku lelah terus-terusan dimanfaatkan seperti ini. Aku lelah harus terus menolong orang lain, sedangkan aku sendiri tidak pernah ada yang mengerti bukan artinya aku tidak ikhlas menolong mereka, hanya saja.., kalian juga tau bukan jika manusia tidak bisa terus menerus bekerja? Ya karena manusia bukan robot yang bisa terus-terusan bekerja tanpa batas sampai baterai mereka habis. Tapi apa boleh buat? Ini sudah menjadi tanggung jawabku. Meskipun, semua ini telah merampas kehidupanku, aku tak ingin membuat orang-orang yang percaya padaku menjadi kecewa. Semuanya telah mengusik hidup tenangku. Aku lelah.. aku ingin istirahat.

Tapi.. ah sudahlah tidak akan ada yang mau mendengar keluh kesahku, selain angin bisu yang selalu menjadi temanku kapan pun dan di mana pun.

BoBoiBoy POV'S END

Ia terus melangkahkan kaki-kaki kecilnya itu. Hingga sampailah ia di tempat tujuan nya. Ia pun masuk kedalam pintu gerbang bangunan itu. Taman yang asri nan sejuk, murid-murid yang berlarian kesana kemari ada juga yang hanya duduk-duduk di bangku taman bersama teman-teman mereka. Ia pun segera berjalan menuju kelasnya. Entah kenapa hari ini ia merasa agak pusing dan kepalannya terasa sakit. Tapi, dasar anak laki-laki emang suka ngeyel. Ia mengabaikan kondisinya dan tetap pergi ke sekolah, meskipun kondisinya bisa dibilang sedang tidak baik sekarang. Dan ia yakin, sekarang wajahnya sudah pucat. Tapi ia mengabaikan semua itu.

Sesampainya ia di ruang kelasnya-Kelas 5 Jujur-ia langsung disambut keempat sahabatnya dan juga teman-teman sekelasnya.

"Selamat Pagi BoBoiBoy.." sapa keempat sahabatnya.

"Selamat Pagi.." jawabnya lesu.

"BoBoiBoy, apa kau baik-baik saja?" tanya seorang gadis berkerudung merah jambu.

"Ya, aku baik-baik saja."

"Tapi wajahmu pucat BoBoiBoy, apa kau sakit?"

'Ya, wajahku memang sudah pucat dari tadi. Aku tahu itu.'

"Ah.. tidak, aku hanya kurang tidur karena menonton bola sampai larut malam hehehe.." jawabnya sambil menggaruk pipi yang tidak gatal itu. Ya.. meskipun ia sedikit berbohong, karena ia tak mau keempat sahabatnya tahu dan menghawatirkan dirinya.

"Apa kau yakin BoBoiBoy? Jangan sok kuat deh kalau lagi sakit.."

"Aku yakin Landak Ungu, kau tak perlu khawatir,"

Yang bersangkutan hanya mendengus kasar dan kembali ke tempat duduknya. Sementara yang lain hanya tertawa geli. Tak lama kemudian guru yang akan mengajar pun datang. Hari ini adalah jadwalnya Pendidikan Jasmani atau Olahraga, keempatemannya menyarankan agar BoBoiBoy tidak usah ikut pelajaran Olahraga hari ini, tapi ia tetap bersikers ingin mengikutinya. Alasannya ia tidak ingin tertinggal pelajaran dan tidak ingin nilainya kosong.

Namun, saat pelajaran berlangsung, wajah BoBoiBoy semakin pucat dan kepalanya semakin sakit. Tapi ia mengabaikan semua itu dan tetap mengikuti pelajaran. Hari ini adalah pertandingan sepak bola kedua antara Fang dan BoBoiBoy. Ia sadar kalau kondisinya sedang tidak baik dan tidak boleh melakukan olahraga berat seperti ini.

Pertandingan pun dimulai. Tak biasanya hari ini BoBoiBoy lemas dan tak bersemangat. Biasanya, meskipun sedang agak pusing tapi ia tidak sampai lemas seperti ini, wajahnya semakin pucat. Dan perlahan-lahan pandangannya pun mengabur dan ia sempat merasakan area di bawah hidungnya basah dan mencium bau anyir disana. Ia sudak tak kuat lagi, pandangannya semakin kabur dan tubuhnya ambruk. Yang terakhir kali ia dengar adalah semua orang berteriak menyerukan namanya.

-TBC-

Hahah.. okay sampai sini dulu, ada yang udah bisa nebak kira-kira BoBoiBoy kenapa? Penasaran? Lihat di next chapter ya.. kalau responnya bagus & reviewnya banyak, author update kilat (kalau nggak sibuk, kalau updatenya lama berarti author sibuk x'3)

See you next time

Maaf kalau absurd :'3 author newbie x'3

Review please :3