Luhan berjalan , tidak hanya berjalan . Ia berjalan sambil sibuk membaca ulang email yang pernah di kirimkan oleh Jongin 3 tahun terakhir.

"Sehun sakit ... Ia tak mau makan ''.

" Seulgi kecelakaan bersama kekasihnya , dan mereka meninggal''.

'' Sehun memutuskan untuk Wajib militer ''.

'' Sehun telah kembali ''.

Tunggu ... Luhan mengoreksi tanggal pengirimannya.

Matanya terbelak ,.

'' berarti 4bulan yang lalu '' ucapnya kacau.

Ia berhenti berjalan dan mengomel tidak jelas . Ia benar-benar tidak siap untuk pulang dan bertemu dengan namja pucat itu .

'' apalagi OPPA ?!'' ucap Luhan malas ketika melihat siapa orang yang menelfon.

''Luhan , tolong kirimkan alamatmu sekarang juga .. oppa sedang berada di London''.

Luhan tersentak

'' mengapa oppa tidak memberi kabar ?'' protesnya.

'' jangan banyak alasan , oppa akan berangkat langsung ke Leeds sekarang juga , ku tunggu alamatmu '' ucap Jongin cepat dan menutup sambungan telfon.

Luhan terhenyak dan mendengus kesal . Ia benci disaat ia benar-benar harus kembali ke negri kelahirannya , bukan benci , lebih tepatnya takut , ah tidak , lebih lebih lebih tepatnya ia belum siap

.

.

..

.

.

Suara pintu apartement terbuka . Luhan dengan malas berjalan ke arah ruang utama dengan rambut berantakannya . Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam , dan oppanya sepertinya sudah datang . Luhan sengaja memberikan kode unitnya karna ia malas jika harus mendengar gedoran pintu kasar dari oppa hitamnya

'' o-opp-ppa '' Mata Luhan yang mengantuk , tidak lebih tepatnya ia kini sudah sadar setellah berulang kali mengucek kedua matanya

.

Jongin sekarang berada di kantor bersama Sehun . Entahlah , semenjak kepulangannya dari Wamil beberapa bulan yang lalu . Sehun , ceo tampan itu kini sering mengunjungi tempat Jongin berkerja . Ia bahkan sering membantu untuk sekedar menanam saham kepada perusahaan Jongin , entahlah , Jongin benar-benar pusing.

'' Hyung .. ''.

Jongin menaikkan alisnya sebelah , tidak biasanyanamja pucat yang hanya berbeda 3 bulan dengannya itu memanggilnya dengan embel-embel 'Hyung'.

'' Kau benar-benar gila Sehun '' sentak Jongin dan duduk di kursinya , sementara Sehun duduk di depannya

'' biar aku yang menjemput Luhan .. Kumohoooonnn ''

''Hyung ... buing buing ''

Jongin merutuk dirinya sendiri , ia sangat membenci kelakuan bocah dari Oh Sehun , ia sudah berkepala tiga , tapi tingkahnya masih seperti anak SD

''Kau menjijikkan '' dengus Jongin

'' Apartement Edwin Loidis di Leeds , London ... kodenya sama seperti kode apartmentmu '' ucap jongin cepat

'' bagaimana kau tahu kode apartementku ?''

'' Aku melihatnya Sehun , aku melihatnya ketika kau megatakan perasaanmu ke adikku dan meciumnya '' balas Jongin tanpa memandang wajah Sehun yang hanya mengangguk anggukan kepalany

'' setidaknya kau tidak melihat malam panasku dengan Luhan ''

'' Ya!'' sebuah map terlempar kearah Sheun yang sudah berlari kearah pintu

'' aku akan menjaga Luhan Hyung '' teriaknya girang dan berlalu

.

.

Sehun berdiri sambiil bersender kecil di sebelah kopernya

'' ada apa Luhan ? '' ucapnya polos

Sehun hanya tersenyum disaat melihat ekspresi Luhan yang .. entahlah

'' k-ke-kenapa ... di-sini ?'' ucap luhan

'' aku ? menjemputmu '' jawab Sehun

'' bu-bukan ... bu-kannya ... eh ''

Luhan tersentak kaget , ia belum menyelesaikan kalimmatnya tetapi dengan cepat Sehun sudah menariknya kedalam pelukan yang ... Hangat.

Sehun memeluknya erat, benar-benar erat . Ia bersumpah tidak akan melepaskan Luhan lagi , benar , Luhan tidak boleh di lepaskan begitu saja.

'' missing you , baby '' lirih Sehun

'' oppa tidak akan meninggalkanmu lagi ... sungguh .. jangan pernah melanggar janji dan pergi begitu saja , kumohon '' ucap Sehun

Dengan ragu , Luhan meligkarkan tangannya ke pinggang Sehun . menguncinya dengan jari-jarinya yang lentik dan membenamkan seluruh wajahnya di dada Sehun.

'' aku ... tidak akan pergi '' balas Luhan

Sehun melepas pelukannya , ia menatap Luhan dengan lekat

'' Aku mencintaimu sungguh , aku kau tidak ada di sebelahku ... Aku benar-benar mencintaimu , sungguh '' ucap Sehun

Tatapan tajam yang membuat Luhan benar-benar takut , takut jika menatapnya ia akan lulus , dan benar ... ia kalah dalam hal asaling menatap.

Sehun menciumnya . ciuman yang hangat , Luhan benar-benar meindurkan laki-laki di hadapannya , sunguh demi apapun di dunia ini ia hanya mencintai seorang Oh Sehun . Perlahan dengan keberanian yang tinggi Luhan membuka bibirnya dan melumat pelat bibir tipis Sehun . Sehun membalasnya , Luhan dengan spontan berjalan mundur dan berhenti tepat ketika merasakan bahwa dirinya sudah berdiri di ambang pintu kamarnya.

'' sranghae ... oppa'' ucap Jangmi dan memeluk Sehun

Sehun membalas pelukannya

.

.

.

.

Epilog

.

.

.

Luhan kecil sedang tidur di Apartemen Sehun , entahlah . Luhan belum juga muncul dan menjemput Luhan . Jam sudah menunjukan pukul 10 malam , Jongin telat 2 jam . Sehun menghela nafas dan menggendong Luhan ke arah kamarnya . Sehun membaringkan Luhan dengan pelan , menyelimutinya dan memandang wajahnya . Luhan masih sangat kecil , umurnya bahkan belum genap 10th , tapi entah mengapa gadis kecil itu dapat membuat Sehun lupa akan umur mereka dan jantungnya berdebar sangat keras ketika berada di dekatnya .

Sehun menunduk mengecup kening Luhan dan mengelus pelan ujung kepalanya

.

.

.

. **

.

Jognin terlambat , ia yakin bahwa ia akan mendapat amukan karna tidak membawa pulang Luhan tepat waktu . Dengan cepat ia berlari kearah unit Sehun setelah keluar dari lift . Tangannya dengan cepat menekan paswoard unit milih Sehun . Jongin tahu semuanya karna ia memang sahabat dengan Sehun sejak mereka masih berumur 2th.

Jongin berjalan menuju ruang tamu , tidak ada orang di sana .Dengan pelan ia berjalan mencari Luhan dan Sehun . Langkah kakinya terhenti ketika ia baru saja ingin membuka kasar pintu kamar Sehun . Luhan sedang tertidur lelap dan Sehun ... Astaga , namja pucat itu baru saja menjauhkan bibirnya dari bibir adiknanya . Jongin mengepalkan ktangan kanannya , bersiap untuk menghambur masuk dan membunuh namja yang sedang melecehkan adiknya . Tunggu .. bukannya mereka sering melakukannya ?... tidak , ini berbeda , Sehun mencium Luhan ketika gadi itu tidak mengetahuinya.

'' aku sangat mencintaimu .. sungguh ... ''

Ucapan Sehun membuat Jongin terhenyak dari pikirannya sendiri . Kepalan tangannya perlahan merenggang

'' .. Jika bisa , aku ingin mencarikan sebuah ramuan khusus agar kau tumbuh dengan cepat , agar aku bisa memelukmu , agar kau bisa makan malam denganku , dan aku bisa berkencan dengamu ...''

Jongin tersenyum ,. Cinta seperrtiny abenar-benar membuat orang buta . Ia tidak menyangkka , sungguh .. orang seperti Sehun mencintai adiknya yang masih .. astaga ..

Jongin mundur beberapa langkah dan berjalan ke arah pintu . Ia kemudian berpura pura masuk kembali sambil berteriak , membuat Sehun dengan cepat keluar dari kamar dan menyapanya . Entahlah , Jongin memang orang berkepribadian ganda , ia bertingkah seolah-olah tidak melihat apapun ... Jongin tahu segalanya.

.

.

.

.AND

.

.

Maaf banget aku gak bisa lanjut cepet .

.

.

sequel menyusul ya