"Perkenalkan nama saya Asano Gakushuu, mantan Ketua Osis serta murid kelas A dan menjadi murid kelas E mulai hari ini mohon bantuannya minna" Membungkuk 90 derajat selama beberapa detik lalu bangkit berdiri.
Hening
Matanya memindai seluruh isi kelas, bisa di lihat penghuni kelas ini menunjukkan ekspresi sama yaitu err shock(?) yah kecuali Karma sih.
"BAGAIMANA MUNGKIN?!"
Hanya satu kata kesan pertama Asano pada kelas E.
Kompak.
Assasination Classroom ©Matsui Yusei
Warning: Kemungkinan uhuksedikituhuk OOC, KaruAsa #smirk, Typos, DLL
Genre: Family, Romance, Friendship DLL
.
.
.
.
Tidak Ada yang Sempurna by Leomi no Kitsune
Don't Like Don't Read!
.
.
.
.
.
.
Happy Reading Minna ^_^
.
.
.
.
Semuanya masih memandang tak percaya kearah Asano, tidak ada suara gaduh yang menyertai akibat masih diliputi rasa heran dan bingung.
Asano Gakushuu masuk kelas E
Asano Gakushuu masuk kelas E
Asano Gakushuu masuk kelas E
Asano yang itu, yang menjabat ketua Osis itu loh anaknya kepala dewan sekolah. Iya yang itu kenapa bisa masuk kelas E?
Kok bisa?
Bisalah buktinya orang di depan sana bahkan sampai memperkenalkan diri lagi.
Batin hampir semua siswa di kelas tersebut, karena Karma tidak masuk di dalamnya.
"Ehem!" Karasuma berdehem, agar para siswa memusatkan perhatian padanya.
"Kali ini aku yang akan mengajarkan kalian pelajaran matematika karena dia sedang-"
Grek!
Woooshh
"Ohayou!-"
"-pergi, hei! bukankah tadi kau minta izin untuk ke Brazil?!" Sekarang Karasuma memandang jengkel makhluk di hadapannya,
"Nurufufufu, aku mengabaikan pertandingan sepak bola saat tahu ada murid baru yang masuk kelas E" Koro-sensei berkata sambil memandang Asano.
Koro-sensei bisa merasakan pandangan Asano mengarah padanya, ia merasa ada yang janggal akan tatapan Asano.
"Kau itu...apa?"
Kentara sekali nada suaranya bingung melihat eksitensi makhluk aneh didepannya. Asano memindai dari atas lalu kebawah tubuh Koro-sensei lalu kembali ke atas, dimana membuat Koro-sensei memekik dan menyilangkan kedua tangan tentakelnya, "Aw! Asano-kun jangan melihatku seperti itu~!"
Ctak!
Perempatan jalan tercetak di masing-masing jidat yang melihat adegan tersebut tak terkecuali Asano sendiri.
Kelemahan Koro-sensei ke xxx: Dia geer sekali jika ada yang melihati tubuhnya -_-"
"Eh?" Nagisa bergumam kecil namun masih terdengar oleh Kayano yang duduk disamping bangkunya.
Kayano bertanya, "Ada apa Nagisa-kun?"
Nagisa segera menoleh kearah si penanya, "Tidak, aku heran-" sekarang ia melihat Koro-sensei sedang menjelaskan siapa dia sebenarnya di sambut anggukan-anggukan paham dari Asano, membuat seisi kelas sweetdrop.
"-bagaimana mungkin orang yang masuk kelas E tidak di beri tahu perihal Koro-sensei?" Kayano terdiam sama tidak tahu nya seperti Nagisa.
Pertanyaan Nagisa pun terjawab seketika beberapa detik selanjutnya.
"Bolehkah aku memegang tangan mu sensei?" Asano berkata dengan nada antusias, membayangkan bagaimana tekstur tangan makhluk gurita kuning tersebut.
Disambut Koro-sensei "Nurufufufu tentu saja boleh! Asano-kun"
Karasuma sebenarnya ingin menginterupsi pembicaraan Asano dengan Koro-sensei, karena mereka telah membuang waktu belajar kelas selama 15 menit, namun...
Asano yang kelewat antusias tidak sengaja terpeleset tubuhnya limbung ke belakang dimana Koro-sensei segera menangkap tubuh Asano akan tetapi...
Craaaasssshhhh!
Semua mata terbelalak seketika,
"Nurufufufu untung saja sensei sudah mengantisipasi hal ini"
Asano terkejut, "Apa-" yang terjadi? ingin ia melanjutkannya tapi entah kenapa lidahnya terasa kaku.
"Sensei sudah merasakan kejanggalan ini, kemampuan yang Asano-kun lakukan yaitu akting serta bela diri sangat menakjubkan! bahkan kau lebih hebat di bandingkan akting seluruh siswa kelas E! walaupun sensei harus mengorbankan cake spesial limited edition dari Prancis! hiks hiks ini semua salah Sugino-kun!" Diakhiri jeritan lebay Koro-sensei.
("Kenapa jadi aku yang di salahkan Sensei?!"
"Ini karena Sugino-kun tidak membawa sarung tangan baseball membuat sensei harus mengorbankan cake itu!"
"Kan biasanya sensei bawa untuk berjaga-jaga! dan darimana sensei tahu aku tidak membawanya?!")
bla bla bla
Kelemahan Koro-sensei ke xxx: Sangat suka makanan manis-manis.
Kini sepatu kanan Asano kotor dengan krim berwarna-warni, Asano hanya memandang datar sepatunya. Walaupun dalam hati sedikit merutuk, well sepatu anti senseinya ini menguras uang tabungan hampir setengahnya. Hari pertama di pakai malah sudah kotor begini.
Puk
"Tenang Asano-kun sensei punya cadangannya untuk mu. Dan jangan sedih masih banyak waktu untuk membunuhku" sambil menyerahkan sepatu hitam dengan model sama walau bukan dengan bahan dasar anti sensei.
Asano menatap sebentar Koro-sensei lalu mengangguk dan mengambil sepatu tersebut, setelah itu langsung menggantinya.
Semua mata sempat terpana melihat aksi pembunuhan tadi, bahkan Karasuma mengakui kecerdikan dalam menggunakan beladiri yang dipraktekan Asano tadi.
Bagaimana tidak, Asano berakting seolah-olah ia tidak tahu apa-apa tentang guru yang bermaksud menghancurkan bumi itu. Lalu terpeleset ke belakang di mana Kuro-sensei mau menolong ketika jarak mereka sudah sangat dekat dengan tumpuan kaki kiri, Asano berputar cepat dan mengarahkan kaki kanannya menuju organ vital Koro-sensei. Kecepatan menendangnya sangat mengejutkan bahkan Koro-sensei tak bisa berkutik sehingga mengorbankan makanan manis kesayangannya yang berada di saku baju.
Setelah itu Asano di persilahkan duduk di bangku kosong setelah sebelumnya Karasuma pamit, serta Koro-sensei mengucapkan selamat datang di kelas E, dimana kebetulan sekali dekat dengan bangku Karma.
"Akting yang bagus Ketua Osis ups! maksudku Mantan Ketua Osis" Karma menyeringai sedangkan Gakushuu hanya melirik sinis.
Berkata dengan nada mengancam, "Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Aku mempunyai nama Akabane"
Karma menaikkan alis main-main seringai makin melebar, "Tersinggung eh? Kalau aku memanggilmu Gakushuu bagaimana? Soalnya jika Asano aku merasa memanggil ayahmu"
Menggemeretakkan gigi kesal, Asano menjawab. "Terserah"
.
.
.
.
.
Tentu saja sebenarnya Karma tahu betul jika hubungan ia dengan Asano tidak mencair walaupun tadi pagi sikap Asano kelewat manis sampai rasanya ngilu di hati dan jantungnya.
"Rencanamu apa selanjutnya?" Dingin. Kalimat yang dilontarkan Asano tunjukkan untuknya.
Dengan polosnya Karma bertanya balik, "Rencana? Rencana apa?"
Hening.
Kini hanya ada mereka berdua di kelas E, karena semua penghuni sudah pulang terlebih dahulu. Saling berhadapan di depan kelas.
Asano mendengus sebal, "Kau tahu maksudku Akabane"
Karma berjalan menuju pintu kelas melewati Asano lalu berhenti di belakangnya, "Well tidak ada rencana apapun. Kau hanya harus tetap di kelas ini Gakushuu"
Asano berjengit dan tubuhnya agak bergetar saat Karma menyebut nama kecilnya,
"Aku yang akan membebaskanmu, kau hanya perlu bertahan dan menunggu"
Syuuhhh
Angin sepoi-sepoi mengayunkan rambut keduanya, menambah dramatis suasana. Membuat jantung Asano berdetak lebih cepat dari biasanya, sampai-sampai ia meletakkan tangannya di dada berharap bisa meredakannya.
Dengan pandangan kosong Asano bertanya pada diri sendiri, lirih "Perasaan apa ini?"
.
.
.
.
Pada waktu bersamaan di lain tempat
"Aku masih heran, bagaimana mungkin Asano masuk kelas E?" Terasaka berpikir keras berusaha menemukan jawabannya. Yang lain pun mengangguk, masih penasaran akan perihal tersebut.
Maehara yang berada di sampingnya berkata, "Sudahlah Terasaka jangan kau pikirkan, otak mu tidak mampu untuk memikirkan hal itu" Di sambut anggukan setuju lainnya.
Terasaka mendelik kesal kearah Maehara dimana yang mendapat delikan menunjukkan cengiran dan tangan membentuk huruf v.
Maehara merangkul tubuh Isogai dan bertanya, "Menurutmu bagaimana Isogai?"
"Hah?" Isogai yang ternyata sedari tadi termenung, bingung akan pertanyaan temannya ini.
"Kau sedang memikirkan apa?" Maehara menghentikan langkahnya dimana Isogai pun ikut terhenti. Serentak teman-temannya menatap dengan berbagai pandangan.
Heran, bingung, curiga dan yang lebih mendominasi adalah penasaran. Ah Isogai merasa seperti tertangkap basah. Ya mereka akhirnya tahu Isogai menyembunyikan sesuatu dan ini pasti ada hubungannya dengan Asano.
TBC
A/N: Hola! bertemu lagi dengan Leo, ehehe maklum ya kalau ceritanya pendek lagi. Serta maaf ya kalau agak lama Leo kemarin-kemarin lagi gak ada kuota/galau/. Saatnya balas review.
Lune Sonya: Ahaha/keringetdingin/ ampuni Leo Lune/sujudsembah/ ceritanya gantung sebenernya karena ini udah jadi gaya tulis Leo nanti kalau gak gantung jadi gak enak(?)/emangnyamakananapa/ eh Lune perasaannya pernah di gantung?/senyumpolos/Lunebawapisau/KYAAA!AMPUNILEO!/ Aduh jadi tersipu nih sama pujian Lune, makasih ya atas pujian dan review nya :D tetep review ya semoga gak kapok sama Leo dengan tingkah kurang ajarnya ya? XD/nyadardiri/ #p.s:Leo masih mau idup kalau Leo mati nanti fanfic nya gimana Lune?
akai no yuki: Ah jangan panggil Leo dengan embel-embel sama karena itu untuk orang terhormat dan sakral(?) sama-sama! yha Leo gak janji untuk hal itu tapi Leo akan mengusahakan agar ini lanjut kok asal Yuki mau review terus/modus/kodekeras/ Akh Leo terharu hiks makasih banget yaa mau nunggu dan memberi semangat /pelukYuki/ sekali lagi makasih udah mau review :D
cimplo: jangan di adopsi karena Gukushuu udah milik Karma/smirk/ bapak nya pun gak berhak buat menodai anaknya/apaan/muncullipan/ Iya ini Gakushuu uke Leo lagi suka sama haremxGakushuu Kyaaaa! asli emang Gakushuu itu sangat krenyes sekali buat di uke kan gurih/plak/ Peluk balik Cimplo, iya bukan sampah kok karena review mu itu memberi semangat :D Ah gomen belum saat nya Gakushuu meratap (?) kemungkinan chapter depan jujur aja gini-gini Leo gak tega engh buat nyiksa dia hiks/pelukGakushuu/ makasih buat reviewnya yaaa :D
Terimakasih juga para silent reader dan yang sudah memfollow dan fave ini cerita jujur aja Leo seneng banget hehehe ^_^
Leomi, 18-03-2016