Title : Be My Baby

Pairing : Kai D.O [Kaisoo OTP]

Genre : Romance Comedy Fantasy

Rating : M

Disclaimer : Kaisoo belong to each other & SM Entertainment, but THE STORY BELONGS TO ME! No plagiat!

Summary : Kyungsoo menghilang secara misterius hingga membuat banyak orang kewalahan mencarinya. Namun seorang bayi muncul secara tiba-tiba. Apa sebenarnya yang terjadi? [KAISOO], [Slight!CHANSOO], YAOI! DLDR!

WARNING! TYPOS BERTEBARAN, GAJE, OOC.

GET AWAY IF U DON'T LIKE IT! YOU'VE BEEN WARNED!

NO BASH! NO FLAME!

ALL POV IS AUTHOR POV!

.

.

.

.

.

ENJOY!

.

.

.

.

.

.

"Chanyeol-ah…"

Sebuah gumaman terucap dari bibir seorang namja yang masih tertidur di atas ranjang dengan keadaan polos. Namja itu bergerak perlahan dan langsung memeluk tubuh namja lain yang ada di sana. Keadaan keduanya tak jauh berbeda. Mereka sama-sama polos dan hanya ditutupi selimut tebal berwarna coklat. Bila diperhatikan dengan seksama, tercetak beberapa ruam-ruam merah di sekitar dada, punggung dan leher keduanya.

Namja bertubuh mungil itu mengeratkan pelukannya pada sang kekasih. Namja yang sedang dipeluk sepertinya tidak merasa terusik sedikitpun.

"Eunnnghhh…" Namja mungil itu akhirnya melepaskan pelukannya pada sang kekasih, lalu mendudukan dirinya sambil mengucek mata. Dalam keadaan seperti ini, namja bernama asli Do Kyungsoo itu terlihat seperti anak balita yang baru bangun dari tidurnya.

Kyungsoo segera turun dari tempat tidurnya. Ia segera memasang kemeja milik kekasihnya lalu berjalan dengan kaki mengangkang menuju dapur. Dalam hati ia meringis kesakitan karena bagian bawah tubuhnya masih sakit. Tanpa memakan waktu lama, ia sudah berkutat dengan bahan-bahan untuk sarapan.

.

.

.

.

"Chanyeol…" Kyungsoo memasuki kamar mereka sambil membawakan dua potong roti bakar serta 2 gelas kopi susu dan meletakannya di meja nakas.

"…." Tak ada sahutan yang berarti dari sang kekasih

"Chanyeol.. Ppalli ireona!" Kyungsoo langsung naik ke atas tempat tidur dengan brutal dan mengguncang tubuh Chanyeol agar namja itu segera bangun

"Kyung…" suara baritone ditambah suara serak khas orang bangun tidur menjadi satu-satunya nada yang terdengar dari mulut Chanyeol

"Ayo bangun, Chanyeol. Kau ada kuliah pagi ini kan?" ujar Kyungsoo menatap kekasihnya yang setengah tertidur di sampingnya

"Hmm…" gumam Chanyeol singkat

"Kalau begitu sekarang cepatlah sarapan, lalu mandi dan bersiap. Aku tidak ingin kekasihku terlambat ke kampus." Ucap Kyungsoo sambil menyodorkan sepotong roti pada Chanyeol.

Dalam keadaan mengantuk, Chanyeol menerima roti dari Kyungsoo dan memakannya perlahan sambil sedikit memejamkan mata. Kyungsoo tertawa pelan melihat cara Chanyeol memakan roti yang begitu tolol dan ikut memakan rotinya juga.

.

.

.

.

.

.

Chanyeol kini telah selesai bersiap-siap. Ia segera mengemasi barang-barangnya dan segera berangkat karena kelasnya akan dimulai sekitar 30 menit lagi.

"Chagiya, aku berangkat."

CUP!

Setelah memberi kecupan singkat di pipi Kyungsoo, Chanyeol langsung berlari gesit dan menghilang dari balik pintu apartemen milik Kyungsoo. Perlu diketahui bahwa jarak antara kampus Chanyeol dan apartemen Kyungsoo memakan waktu sekitar 20 menit apabila tidak terjebak macet. Bila macet, waktu yang ditempuh bisa sampai 40 menit bahkan satu jam. Chanyeol pernah terjebak macet hingga ia tidak boleh mengikuti kelas drum favoritnya karena sang disen tidak pernah suka bila ada mahasiswanya yang terlambat. Hal ini membuat Chanyeol benar-benar harus mengatur waktunya dengan sangat baik agar bisa sampai di kampus dengan tepat waktu apabila dia baru saja menginap di tempat Kyungsoo.

Kyungsoo berharap bahwa ia bisa berangkat ke kampus dan berada di kelas yang sama dengan Chanyeol. Sayangnya, jadwal Kyungsoo dan Chanyeol tidak pernah sama. Mereka hanya punya waktu luang ketika malam, itu pun jika Chanyeol tidak punya latihan di luar jam kuliah. Chanyeol adalah anak yang sangat sibuk karena kemampuan seninya yang begitu luar biasa, sehingga ia sering sekali diundang untuk mengisi acara dimana-mana. Namja jangkung itu nyaris dapat memainkan semua alat musik, menyanyi dan juga rap. Bisa dikatakan kalau Chanyeol itu mendekati sempurna dan sudah jelas ia pasti diperebutkan oleh banyak orang karena kelebihannya tersebut. Kyungsoo adalah orang biasa yang beruntung karena bisa menjadi kekasih Chanyeol.

.

.

.

.

.

.

.

"Kyungsoo-ya!"

Baru saja Kyungsoo sampai di kampusnya, seseorang bertubuh tak kalah mungil darinya memanggilnya dengan suara nyaring.

"Ne hyung…" Kyungsoo tersenyum dan berlari kecil menuju namja yang memanggilnya tersebut

BRUK!

"Aw!" aduh Kyungsoo saat pantat seksinya mencium lantai lobby kampusnya

"Ck! Sepertinya mata bulatmu yang besar itu tidak berguna, Soo… Berjalan pun masih harus menabrakku yang jelas-jelas lebih besar darimu." seorang namja yang lebih tinggi dari Kyungsoo menatap Kyungsoo dengan tatapan meremehkan sambil merapikan bajunya yang sebenarnya tidak berantakan sama sekali

"YAK! JONGIN-SSI!"

Kyungsoo segera berdiri dan mempelototi namja berkulit tan yang ia panggil Jongin tadi. Ia benar-benar kesal karena meskipun Jongin lebih muda, Jongin selalu bersikap tidak sopan padanya. Kyungsoo sama sekali tidak pernah memulai perkara apapun, namun si namja berkulit gelap itulah yang selalu mencari masalah hingga Kyungsoo kini sangat benci pada Jongin.

"Apa yang kau inginkan? Ah~ sudahlah cantik… Aku sedang terburu-buru… Bye cantik…" tanpa menunda waktu, Jongin langsung meremas sebongkah pantat bohay milik Kyungsoo dan berlari menjauhi Kyungsoo sambil terbahak karena lagi-lagi ia berhasil mengerjai Kyungsoo

"YAKKK!" Kyungsoo ingin sekali menendang dan menganiaya namja itu seandainya dia mampu mengejarnya

Kyungsoo menggeram kesal karena ia benar-benar tidak terima dilecehkan oleh Jongin. Tak jauh dari tempat Kyungsoo berdiri, ada Luhan yang baru sadar bahwa sejak tadi Kyungsoo tak kunjung menghampirinya karena Luhan terlalu asik dengan ponselnya untuk membalas pesan singkat dari Sehun.

"Kyungsoo! Mianhae, tadi aku tidak melihatmu sejenak karena sedang membaca pesan dari Sehun dan saat melihatmu lagi, aku melihat Jongin berlari dengan tawa bahagia. Gwaenchanha? Apa dia menyakitimu?" namja dengan mata rusa itu dengan wajah panik

"Ne Luhan hyung, dia menyakitiku!" jari mungil Kyungsoo menunjuk-nunjuk punggung namja yang sudah dengan berani-beraninya meremas aset berharga yang seharusnya hanya milik Chanyeol tersebut.

"Baiklah, nanti aku akan mengadu pada Hunnie kalau sahabatnya sudah berani menjahili sahabatku!" kata Luhan dengan wajah penuh keyakinan sambil mengerucutkan bibirnya yang malah membuatnya menjadi sangat menggemaskan

"HEY KALIAN!" seru seorang namja yang fisiknya tidak jauh berbeda dari Luhan dan Kyungsoo terlihat sedang berlari-lari kecil sambil menghampiri mereka

"Baekhyun!" seru Kyungsoo begitu bersemangat melihat kedatangan salah satu sahabatnya ini

"Apa yang kalian lakukan disini? Ayo masuk kelas!" ucap Baekhyun sambil menggiring Kyungsoo dan Luhan menuju kelas.

.

.

.

.

.

.

.

DRRTTT! DRRTTT!

From : My LuDeer

Hunnie, sahabatmu si hitam itu sangat nakal. Dia menjahili Kyungsoo!

Sehun mengernyitkan dahinya setelah membaca pesan singkat dari sang kekasih. Ia mengangkat kepalanya sejenak untuk menatap sahabatnya yang terlihat sedang sibuk menghapalkan gerakan koreografi dengan meliuk-liukan tubuhnya sesuai dengan irama lagu yang terputar disana. Sehun sendiri memutuskan untuk duduk sejenak karena ia sudah menari non-stop selama hampir 2 jam.

"Jongin-ah!" seru Sehun

"Mwo?" Tanya Jongin yang masih setia meliuk-liukan tubuhnya

"Kenapa kau sangat suka mengganggu Kyungsoo?" Sehun balik bertanya seraya mengetikan balasan untuk Luhan tanpa menatap Jongin sedikitpun

"Tak ada alasan. Aku hanya ingin mengganggunya saja." Jongin menjawab dengan nada datar tak begitu tertarik

"Hati-hati bung, kau bisa saja jatuh cinta padanya. Ingat kalau Kyungsoo sudah punya pacar." Ucap Sehun sebelum namja berkulit pucat itu kembali asyik menatap layar smartphonenya.

Jongin terpaku. Namun ia mulai menggerakan badannya dan mencoba untuk kembali fokus dengan tidak mempedulikan kata-kata Sehun.

"Memangnya kau tahu apa tentang cinta?" kata Jongin dalam hati sambil menggerakan tubuhnya mengikuti irama musik sambil tersenyum remeh

.

.

.

.

.

.

Malam itu Kyungsoo, Luhan dan Baekhyun sepakat untuk mengadakan pajama party di apartment Kyungsoo. Meskipun ketiganya adalah lelaki, mereka sangat-sangat feminine dan emosional seperti wanita. Dan dengan senang hati mereka mau menjadi pihak submissive diantara hubungan sesama jenis yang mereka jalani. Mereka bertiga sangatlah sehati dan sepikiran. Itulah mengapa ketiganya bisa dekat dan sering bermain bersama seperti saat ini.

"Baekhyunee… Kapan kau akan mengenalkan kekasihmu pada kami?" rengek Luhan tiba-tiba sambil memeluk boneka rusa yang ia bawa dari rumahnya

"Kekasih? Kekasih apa?!" Baekhyun yang masih asyik dengan iPhonenya berseru tak terima

"Aigoo… Sudahlah, Baek… Mengaku saja… Kami sering memperhatikanmu tertawa sendiri sambil melihat ke layar HP-mu. Kau terlihat seperti gadis SMA yang baru saja punya pacar pertama." Timpal Kyungsoo sambil tersenyum menggoda Baekhyun.

"AKU TIDAK!" seru Baekhyun

"KAU IYA!" kata Luhan dan Kyungsoo kompak tak mau kalah

"Haisshh… Sudahlah, aku tidak mau membahas ini lagi. Ini topik yang sensitif untukku!" elak Baekhyun dengan wajah murung dan mulai sibuk dengan iPhonenya lagi

"Arasseo arasseo… Kalau kau tidak mau memberitahunya sekarang juga tidak apa-apa…" kata Kyungsoo berusaha mencairkan suasana

Setelah itu suasana menjadi hening karena ketiga namja manis tersebut kini tengah asyik memainkan handphonenya masing-masing.

"Ugh, Chanyeol tidak membaca chatku…. Aku sebal…" ucap Kyungsoo sambil menenggelamkan wajahnya di bantal

"Mungkin dia sedang sibuk." Luhan mencoba membuat sahabatnya itu tidak khawatir

"Tapi dia sering sekali begini, aku curiga dia selingkuh dariku." Kyungsoo mengerucutkan bibirnya kesal

"Kyungie, kau tidak boleh menuduh hal yang tidak-tidak kepada Chanyeol. Apa kau tidak percaya padanya? Sehun juga sering begitu dan aku percaya dia tidak melakukan hal-hal yang akan mengecewakanku. Kunci dalam sebuah hubungan itu percaya, Kyungie-ya…" nasihat Luhan

"Hhh…. Arasseo.."

Kyungsoo membenarkan perkataan Luhan, meskipun sejujurnya ia masih tetap merasa bahwa Chanyeol melakukan sesuatu di belakangnya. Bukannya ia tidak percaya pada Chanyeol, bagaimanapun Chanyeol adalah kekasihnya. Tapi ia merasa sikap Chanyeol akhir-akhir ini mulai aneh dan mulai sering mengabaikannya. Dulu saat awal-awal jadian, Chanyeol merupakan sosok hangat yang banyak bicara serta sangat perhatian padanya. Akhir-akhir ini, Chanyeol mulai berubah menjadi lebih pendiam dan sangat jarang mengajak Kyungsoo bicara atau bahkan membalas chat dari Kyungsoo.

Kyungsoo khawatir kalau penyakit playboy Chanyeol kumat lagi. Ia sadar kalau Chanyeol dulu merupakan seorang playboy yang suka bermain dengan para gadis dan uke-uke seksi. Ketika mereka berpacaran, Chanyeol dan Kyungsoo membuat suatu perjanjian bahwa Chanyeol tidak boleh melirik orang lain selain Kyungsoo dan Chanyeol berjanji kalau ia tidak akan mengecewakan Kyungsoo sehingga kehidupan awal hubungan mereka diwarnai dengan bumbu romantic yang akan membuat banyak orang iri ketika melihatnya.

Jauh di dalam lubuk hatinya, Kyungsoo tetap berdoa agar Chanyeol tidak benar-benar selingkuh dan menodai kepercayaan yang telah ia bangun dalam hubungannya bersama Chanyeol.

.

.

.

.

[NEXT DAY]

Kyungsoo berjalan pelan. Kali ini ia pulang sendirian karena kedua sahabatnya sedang sibuk dengan urusanya masing-masing dan Chanyeol, sang kekasih sudah dua hari ini tidak memberinya kabar apapun. Terakhir kali ia bertemu dengan Chanyeol adalah ketika mereka bercinta di apartmennya beberapa hari silam. Sampai saat ini ia selalu gagal menghubungi Chanyeol dan tak menemukannya di kampus. Ia cemas sekaligus kesal pada Chanyeol yang mengabaikannya selama berhari-hari. Hal ini membuat moodnya jelek dan menjadi uring-uringan sehingga ia banyak menggerutu sepanjang hari.

BRUKK!

"Ah! Jwisonghamnida… Maaf saya berjalan dengan tidak hati-hati." Kyungsoo langsung meminta maaf karena telah menubruk seseorang tanpa sengaja akibat melamun sambil berjalan

"Sebenarnya kau ini kenapa anak muda?" ternyata orang yang ditabrak Kyungsoo adalah seorang halmeoni yang sudah kesulitan berjalan hingga harus memakai tongkat

"Jwisonghamnida halmeoni, tadi saya sedang memikirkan sesuatu. Apakah halmeoni terluka? Apa ada yang sakit halmeoni?" Kyungsoo membulatkan matanya panik karena takut melukai nenek tersebut

"Aniya… Gwaenchanha… Mata bulatmu itu lucu sekali ya…" halmeoni itu malah tertawa melihat mata Kyungsoo yang membulat lucu

"Eh… Halmeoni.." Kyungsoo malah ngambek, jangan lupa kalau sejak tadi dia sudah uring-uringan.

"Anak muda, apa kau sedang ada masalah? Halmeoni hanya menggodamu dan kamu langsung ngambek. Tidak keren sama sekali." Halmeoni yang kelihatan ramah dan baik hati itu mencoba menghibur Kyungsoo

"Halmeoni… Aku tau aku memang tidak keren, apa karena itu kekasihku mengkhianatiku?" mata Kyungsoo kini berkaca-kaca. Sepertinya Kyungsoo sangat sensitive saat ini sampai-sampai langsung ingin menangis

"Aigoo, kenapa kau menangis? Kau tidak perlu menangis hanya karena hal seperti itu. Ja… Ini halmeoni berikan untukmu. Semoga kau bisa menemukan cinta sejatimu seperti di dongeng-dongeng." Halmeoni itu tersenyum singkat sambil menyerahkan setangkai permen lollipop pada Kyungsoo

"H—Halmeoni… Kenapa kau memberikanku permen lollipop?" Kyungsoo menatap lekat permen lollipop yang berukuran sedang tersebut

"Halmeoni?" Kini Kyungsoo mencari-cari keberadaan halmeoni tadi, namun dengan ajaib, ia tak menemukan halmeoni itu dimanapun

"Aneh sekali. Seingatku tadi halmeoni tadi memakai tongkat. Kenapa jalannya cepat sekali?" gumamnya pelan, lalu mulai membuka bungkus permen itu dan memakannya.

"Rasanya tidak buruk." Gumamnya lagi

Kyungsoo berjalan pelan sambil mengemut lollipop yang diberikan oleh halmeoni tadi. Ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Namun ia berusaha menampik perasaan ganjilnya itu.

Tepat saat permen yang diemutnya habis, tiba-tiba sesuatu terjadi. Kyungsoo merasa tubuhnya dihantam sesuatu yang besar dan menyilaukan matanya.

Saat ia mulai dapat menguasai dirinya kembali, ia merasa tubuhnya menjadi aneh. Ia menatap kedua tangannya yang mengecil seperti tangan bayi belasan bulan. Seketika Kyungsoo menangis.

"Hiks… Apa yang terjadi padaku…? Appa… Eomma… HUWAAA!" Kyungsoo menangis kencang. Ajaibnya, kata-kata yang ia ucapkan barusan malah menjadi bahasa yang aneh yang terucap di bibirnya. Kira-kira begini "Hiks… Hauhawaee ppfthha ah wawa hwahaw… HUWAAA!"

"Eh, ada adik kecil menangis! Sepertinya anak ini terpisah dari orangtuanya." Seorang wanita berusia 20-tahunan menghampirinya dan menggendong tubuhnya. Beberapa orang lainnya juga ikut menghampiri Kyungsoo yang kini telah berubah menjadi bayi.

"Kasihan sekali… Aigoo… Jangan menangis adik kecil, kami akan mencari orangtuamu." Ucap wanita lainnya

"Tapi kenapa bayi ini berada di antara tumpukan pakaian pria dewasa? Bahkan ada dalamannya juga. Dan tas ini…?" Salah satu wanita yang ada disana mencoba membuka isi tas Kyungsoo dan mengambil dompet Kyungsoo lalu melihat isinya.

"Do Kyungsoo…? Hei, lihat ini! Bukankah orang ini mirip sekali dengan anak ini?" wanita itu menunjukan kartu tanda penduduk milik Kyungsoo kepada beberapa orang yang ada di sana

"Apakah tas itu milik orangtuanya?" tanya seorang lelaki yang kebetulah ikut menghampiri Kyungsoo

"Mungkin saja. Bagaimana caranya kita menemukan orangtua bocah ini?"

"Entahlah. Ayo kita lapor polisi saja."

"Hei, di dalam tas ini juga ada ponsel. Bagaimana kalau kita coba hubungi siapapun yang ada di kontaknya?"

"Ya, lakukanlah.."

Sementara orang-orang di sekitarnya meributkan hal-hal lain, Kyungsoo kini malah sibuk menangis karena ketakutan. Ia takut dengan banyak orang di sekitarnya. Yang dia inginkan hanya pulang dan bertemu dengan Chanyeol.

Seorang lelaki paruh baya mencoba menelpon kontak yang ada di daftar panggilan Kyungsoo. Namun nomor-nomor yang baru saja dihubungi oleh Kyungsoo tidak ada yang aktif. Akhirnya lelaki itu memutuskan untuk menelpon secara acak kontak yang ada di dalam handphone Kyungsoo.

"Yeoboseyo..?" sahut seorang lelaki diseberang sana

"Yeoboseyo… Maaf mengganggu tuan, apa anda mengenal anak lelaki kecil yang sedang menangis disini?" tanya lelaki paruh baya menggunakan HP Kyungsoo

"Maaf, jadi ini bukan Kyungsoo?"

"Maaf tuan, saya tidak tau siapa Kyungsoo. Tapi anak laki-laki ini sejak tadi menangis terus. Sepertinya ia terpisah dari orangtuanya. Kami menemukan HP di dekat anak ini dan hanya anda yang bisa kami hubungi. Kami tidak tahu siapa yang memiliki HP ini. Apa anda mengenalnya?"

"….Ya…"

"Mungkin saja ini HP milik orangtua bayi ini. Bisakah anda segera kesini? Mungkin anda mengenal orangtuanya. Kami ada di daerah Itaewon di jalan Bogwang tepat disebrang 7 Eleven. Kamsahamnida." lelaki itu langsung memutuskan sambungan dan mengembalikan ponsel Kyungsoo ke dalam tas.

Sementara itu, seorang lelaki yang baru saja ditelpon tadi langsung menghembuskan nafasnya pelan

"Kyungsoo-ya… Sebenarnya apa yang terjadi?" gumamnya pada dirinya sendiri

.

.

.

.

.

.

Kkeut!

TBC!

.

.

.

.

.

Annyeong readerdeul…

Akhirnya Jung Eunhee comeback… Setelah hampir setahun hiatus, hehe…

Mianhae, akhir-akhir ini aku ga punya mood buat bikin ff dan jadwal yang cukup sibuk bikin aku ga bisa produktif bikin ff.

Ok, pertama aku mau bilang kalau ff ini mungkin punya plot yang mainstream. Tapi ini murni bukan plagiat dari ff maupun karya manapun. Ini murni dari ide Jung Eunhee sejak setahun yang lalu dan baru bisa dipublish sekarang.

Nah, yang kedua. Ff ini ceritanya simple kok sebenernya, aku selalu kasih clue. Jadi, mohon diteliti aja cluenya.

Aku suka banget Kyungsoo predebut yang masih bayi2 gitu, imut banget pokoknya.

Makanya aku kepikiran buat bikin ff ini.

Tenang aja, pairing utama tetep Kaisoo :)

Nah, semoga ff ini punya sambutan yang cukup baik, supaya aku semangat buat ngelanjutin.

Makasih semuanya…

Jangan lupa REVIEW!