author : MY Yeon

Cast : Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Min Yoongi

KookV, YoonTAe


Percintaan mereka selalu panas. Terlalu panas.

Taehyung terengah, baru saja melepas klimaks bersamaan dengan Jungkook. Jungkook berguling, menatapi Taehyung lantas keduanya tertawa. Menertawakan bagaimana keduanya cukup gila dengan melakukan seks hebat di luar ruangan. Selama itu Taehyung membungkam mulutnya rapat-rapat mengunci desahannya di dalam sana. Dan Jungkook senantiasa membantunya dengan turut serta membungkamnya melalui ciuman panas.

"Bagaimana? Mau meralat ucapanmu?" Jungkook menyangga kepalanya menggunakan siku kiri sedangkan jemari kanannya ia pergunakan untuk mengusap wajah Taehyung yang penuh peluh lalu memberinya sebuah kecupan di kening. Taehyung terpejam, menarik napas dalam kemudian balik menatap Jungkook. "Kau panas, Jungkook. Tidak peduli di ranjang ataupun lantai dingin sekalipun, kau berhasil menyulut api dan membakarku. Makanya kulitku jadi hitam begini."

Jungkook tertawa, mencubit gemas pipi Taehyung dan menyadari jika daging di sana telah semakin menipis. "Kau perlu banyak makan, Tae."

"Inginnya sih begitu, tapi coordie noona selalu saja menggerutu jika ada salah satu kostum yang tidak muat di badanku." Taehyung mencebik lucu, membuat Jungkook tak kuasa menahan untuk tidak menciumi bibirnya berkali-kali.

"Jungkook."

"Ya?"

"Meski kau panas sekalipun, aku sudah mulai kedinginan di sini."

"Apa itu kode agar kita melanjutkannya?"

Taehyung mendelik, memukul lengan Jungkook hingga pemuda itu mengaduh sakit. Pukulan tangan Taehyung tak pernah main-main. "Gendong aku ke ranjang bodoh."

"Dan bercinta lagi?"

"Jungkook!"

Jungkook tertawa lebih keras. Menggoda kekasihnya adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan selain bercinta dengannya tentu saja. Maka sebelum lengannya memar akibat pukulan Taehyung, Jungkook menurut, mengalungkan lengan Taehyung ke lehernya lalu menggendongnya bak koala. Melangkah masuk membiarkan baju mereka berserakan di balkon.

Untung saja pagar rumah mereka tinggi, nyaris menutupi keseluruhan bangunan di dalamnya. Bayangkan saja jika tidak? Sudah pasti setelah itu beredar gosip mengenai aktivitas mesum dua aktor korea ternama. Dengan narasumber tetangga mereka ataupun orang yang kebetulan lewat. Dan itu bukan berita bagus tentunya.

Jungkook membaringkan Taehyung ke ranjang, menarik selimut menenggelamkan tubuh tanpa busana Taehyung secara keseluruhan. Menyisakan manik kecoklatannya yang tengah memperhatikan Jungkook memakai bokser yang baru diambilnya dari lemari. Omong-omong itu bokser kuning bergambar donat milik Taehyung. Mereka sudah biasa saling meminjam pakaian dan tak ada yang keberatan untuk itu.

"Mau kemana?"

Jungkook berhenti di tengah pintu, menoleh lalu memberi senyum jahil. "Ingat jika televisi masih menyala?" Taehyung mengerutkan dahi. "Oh tentu saja kau tak ingat. Aku paham betul tabiatmu yang akan melupakan apapun jika sedang bernafsu."

"Yak! Kau yang bernafsu!"

Taehyung memekik jengkel, berniat melempar lampu tidur di samping ranjangnya sebelum kemudian pintu kamar terbanting. Jungkook kabur.

Sial. Jungkook memang panas. Tentu saja membuat pipi Taehyung memanas bukanlah hal sulit untuknya.

.
Televisi telah dimatikan. Saat ini Jungkook tengah membereskan beberapa bungkus cemilan dan minuman kaleng yang berserakan di atas karpet. Ulah kekasihnya. Sedang asyik begitu ia malah disuguhi kedatangan tiba-tiba sepasang kaki jenjang di depannya yang begitu menggoda. Jungkook mengangkat kepalanya perlahan, menatapi kulit mulus di hadapannya dari bawah hingga ke atas. Paha kesukaannya. Dan selangkangan kecintaannya yang sialnya tertutupi kaus kebesaran.

"Kenapa menyusul kemari hm?" Jungkook menjatuhkan kantung plastik di tangannya sembarang hanya demi menggapai bokong sintal kekasihnya dan merapatkan tubuhnya. Kaleng yang telah dikumpulkannya bahkan ada yang menggelinding keluar. Jungkook mengecup selangka Taehyung yang terlihat dan menggigit kecil di sana. "Kau belum mandi. Dan mengenakan kausku."

Taehyung memutar bola matanya. "Sudah tahu masih saja bertanya."

Jungkook terkekeh, menggesekkan hidungnya dengan hidung Taehyung. "Aku tidak bertanya, sayangku, hanya memastikan."

"Kalau sudah selesai memastikan, lepaskan aku. Aku lapar, tahu."

"Ah, kukira kita akan satu sesi di sofa, sekali lagi."

Taehyung mencubit pinggang Jungkook. "Jangan macam-macam, Jeon. Besok jam 12 aku harus stand by untuk mendengarkan petuah pak tua yang selalu sama tiap kali aku mendengarnya."

Sutradara. Jungkook paham betul jika yang dimaksud Taehyung adalah sutradara botak itu.

"Baiklah, baiklah. Makan yang banyak, lalu tidur, oke? Aku akan menyusul setelah membersihkan semua kekacauan ini beserta dapur yang nyaris kau hanguskan pagi tadi."

Taehyung kembali menggerutu. Dalam hati menyesal tak membakar saja dapur itu sekalian.

.

Seperti biasa, Taehyung selalu menuruti semua perkataan Jungkook. Maka setelah ia menyelesaikan acara makannya dengan imbuhan segelas susu dingin yang dituang oleh Jungkook, Taehyung segera mengencani ranjangnya. Namun begitu, ia tak lantas tidur. Lebih tepatnya tidak bisa tidur karena bantal guling favoritnya masih saja berkutat di dapur. Agaknya sedang mencuci piring sebab suara gesekan beling terdengar hingga kamar yang sengaja terbuka pintunya.

Taehyung tersenyum kecil kala netranya terpejam dan mendapati bayangan Jungkook di kelopaknya. Jungkook yang selalu memanjakannya, Jungkook yang selalu menghangatkan malam-malamnya dengan sentuhan yang membuatnya mendamba.

Dan sentuhan itu dirasakannya saat ini, detik ini.

Taehyung membuka matanya dan hal pertama yang dilihatnya adalah seringai mengesalkan milik sahabatnya semasa di daegu.

Min -sialan- Yoongi.

"YAH HYUNG JANGAN SENTUH DADAKU!"

PRAAANGG

Terdengar suara pecahan beserta debum sandal yang menapaki tangga terburu-buru dan beberapa detik kemudian Jungkook muncul di pintu kamar.

"Ada apa teriak Tae- hyung?" Jungkook menatap heran pada Yoongi. Sementara Yoongi membalasnya dengan tatapan datar.

"Mungkin Tae bermimpi kau sedang menggerayanginya." usai mengucapkan kalimat yang mampu membuat Taehyung membelalakan matanya dan Jungkook menyeringai, Yoongi keluar begitu saja dari kamar setelah meletakkan koper besarnya di samping lemari. Jungkook inginnya sih mewujudkan impian Taehyung, tapi apa daya, tangannya penuh busa dan Taehyung sudah memperingatinya dengan mata melotot.

"JUNGKOOK AKU TIDAK MAU TAHU! GANTI KUNCI PINTU DEPAN SEGERA!"

Di luar sana, Yoongi memutar-mutar anak kunci yang bertengger di telunjuknya sembari tersenyum lebar. Berkat benda itulah Yoongi berhasil memasuki rumah Taehyung tanpa perlu mengetuk pintu lebih dulu.

Dan perlu diketahui, pemandangan di balkon beberapa jam yang lalu sangat sangat menghiburnya.


sekali-kali, posisi Jimin sebagai sahabat gilanya Taehyung digantikan Yoongi :v