"CUT! ASTAGA KIM TAEHYUNG, SUDAH BERAPA KALI KUBILANG? KAU SEMENYA DI SINI, BERSIKAPLAH LAYAKNYA SEORANG SEME!"

Sutradara berteriak mencak-mencak. Ini sudah pengambilan gambar yang ke lima, tapi aktor utama dalam film gay yang tengah di garapnya belum juga bisa melakukan acting seperti yang di harapkan. Jangankan dalam kata sempurna, bahkan seujung kuku pun tak dapat mengambil hati sang sutradara.

Jeon Jungkook, lawan main Kim Taehyung dalam drama kali ini terkikik kecil. Sepasang maniknya berkilau mengamati Taehyung yang tengah mengeluarkan ekspresi yang menggemaskan. Lihat bagaimana alis itu hampir menyatu, bagaimana bibir itu sedikit mencebik, hingga dengusan lelah yang keluar dari hidungnya. Lampu memang tengah dimatikan tapi berbagai macam ekspresi Taehyung terlihat jelas bagi Jungkook.

Jungkook terus mengamati detail tingkah Taehyung sembari menyender pada pegangan tangga. Hingga sang objek melirik kemudian menyipitkan matanya. "apa lihat-lihat. Aku tahu aku tampan" Taehyung melengos, objek indah milik Jungkook itu mulai menuruni anak tangga meninggalkan Jungkook yang tak bisa memperkecil volume tawanya.

Scene kali ini berlangsung di anak tangga eskalator yang diceritakan mati fungsi. Jadi, entah insiden apa yang terjadi, supermarket tempat sepasang kekasih ini berbelanja tiba-tiba gelap tanpa nyala lampu, eskalator berhenti dan Jungkook sang pemeran uke tak dapat menyeimbangkan bobot tubuhnya, ditambah lagi desakan para wanita yang takut gelap yang tiba-tiba saja bertenaga kuda menubruknya dari belakang. Beruntung Taehyung selaku seme sigap menangkapnya, mendekapnya erat. Kemudian wajah mereka yang terlalu dekat memicu gairah Taehyung, membuat sang seme menginginkan bibir pasif Jungkook menempel dengan miliknya.

Ya, benar. Kiss scene.

"sampai kapan kau disitu bodoh? Tak dengar sutradara bilang kita harus istirahat dulu hah?"

Jungkook berkedip. Jadi tadi sutradara mengatakan sesuatu dan Jungkook sama sekali tidak mendengarnya? Dan kenapa pula suara berat milik Taehyung bisa begitu mudah masuk ke dalam pendengarannya?

Jungkook berdecak sembari kakinya mulai bergerak menuju tempat di mana terdapat minuman isotonic miliknya. Seharusnya kiss scene ini sudah selesai sedari tadi, dan berlanjut ke scene berikutnya -bercinta dalam mobil- uh Jungkook tak sabar melakukan scene itu yang pastinya akan menyenangkan.

Tapi sekali lagi, ini semua karena Taehyung yang tak bisa mendekati wajah Jungkook tanpa memejamkan mata. Menurut sutradara, seme tak seharusnya menutup mata saat awal berciuman.

Padahal Jungkook sebelumnya sudah berbaik hati memberitahu sang sutradara jika seharusnya Jungkook saja yang memerankan seorang seme dan Taehyung seorang uke.

Dan jawaban sang sutradara benar-benar menguji kesabarannya. Ia bilang wajah sangar bereyeliner tebal milik Taehyung cocok sekali memerankan seorang seme sedangkan Jungkook dengan gigi kelincinya akan terlihat sangat menggemaskan khas uke pada umumnya.

Karena hanya Jeon Jungkook lah yang dapat melihat betapa menggemaskannya seorang Kim Taehyung.

Jungkook baru sekali menggigit roti isinya ketika sang sutradara meneriaki jika pengambilan gambar akan dilakukan lagi. Dan lampu yang saat istirahat di nyalakan, dipadamkan lagi. Jungkook pun bergegas menaiki anak tangga diikuti Taehyung dibelakangnya.

"seriuslah Kim, jangan permalukan imagemu sebagai aktor serba bisa" Jungkook berbisik kala langkahnya telah berhenti di pertengahan eskalator, mengundang sebelah jemari Taehyung untuk mendekati tengkuknya, kemudian mendekatkannya ke wajah. Taehyung memang seorang aktor yang serba bisa. Dari drama action hingga drama percintaan sudah pernah masuk ke dalam schedulnya. Namun semua kemampuannya itu seakan tidak berlaku saat ini.

Jeon Jungkook adalah aktor pendatang baru, ini adalah drama pertamanya. Bagi Taehyung hal itu bukanlah masalah. Dalam drama percintaan, Taehyung selalu seperti menggunakan sihirnya jika tengah memainkan hal romantis dengan lawan mainnya hingga lawan mainnya akan terlihat natural dalam aktingnya. Lagi pula, akting Jungkook benar-benar sempurna. Dari awal ia hanya melakukan pengambilan gambar satu kali, dengan ataupun tanpa Taehyung.

Dan Taehyung menghilangkan rekor pengambilan gambar satu kali miliknya hanya karena kiss scene.

Astaga.

Tidak ada yang salah dengan kiss scene, hanya saja memainkan drama dengan kekasihnya dan bertukar peran di dalamnya itu sungguh sulit.

"dengar ya bocah jelek, panggil aku hyung!"

"YAA TAEHYUNG, SEPERTI ITU! KAU HARUS MELAKUKANNYA DENGAN GERAK GERIK MENDOMINASI SEPERTI ITU!"

Jungkook terkekeh. Bukan karena teriakan sang sutradara dari bawah sana yang menyakiti gendang telinganya, tetapi karena Kim Taehyung yang tengah marah memang beraura mendominasi -hingga Jungkook harus segera menuruti semua kemauannya saat itu terjadi-

Jungkook mendekatkan diri, menggeser mulutnya hingga menempel pada sisi telinga kiri Taehyung.

"bokongmu Tae. Selamatkan bokongmu pulang nanti, aku yakin aku akan khilaf dan memasukimu berkali-kali hingga kau kesulitan berjalan saat syuting esok hari"

Astaga. Bukan hanya syuting drama ini, tetapi beberapa sesi pemotretan hingga jumpa fans akan dilakoninya besok. Dan Kim Taehyung kesulitan berjalan? Merasa sakit yang keterlaluan? Hell N.O!

"sialan kau Jung!"

Taehyung menggeram di sambut kekehan Jungkook yang menggema ke seluruh ruangan akibat microfon yang dipasang di dalam bajunya.

Setelahnya, pengambilan gambar pun dimulai. Taehyung serius kali ini. Sebelah jemarinya menahan pinggang Jungkook. Sebenarnya ada keniatan untuk melepaskannya dan membuat bocah menjengkelkan itu jatuh terguling ke bawah, tetapi nanti hari Taehyung akan terasa sepi jika Jungkook sungguhan mati. Dan tidur Taehyung tak ada yang menemani. Uhuk.

Perlahan namun pasti, Taehyung mendekatkan wajahnya. Menatap dua obsidian kembar di hadapannya lekat kemudian beralih menatapi bibir yang terukir seksi. Menempelkan diri, melumat semua sisi. Di tengah aktingnya, Taehyung sempat melirik ke arah kelopak Jungkook yang terpejam.

Jungkook terlihat manis kali ini. Biasanya Jungkook selalu terlihat tampan nan seksi dari sudut pandangnya.

Jika ia tahu Jungkook semanis ini sedari dulu, Taehyung akan menolak menjadi bottomnya dalam dunia nyata. Dan beralih menjadi top untuknya.

Tentu saja Jungkook akan menolak hal itu mentah-mentah jika Taehyung mengatakannya. Jungkook tidak akan pernah membiarkan dirinya dimasuki siapapun termasuk Taehyung sekalipun.

"CUT! BAGUS TAEHYUNG, AKTINGMU KEMBALI KEREN SEPERTI BIASA!"

Padahal Taehyung tidak sedang berakting. Ia hanya sedang membayangkan jika dirinya mendominasi seorang Jeon Jungkook.

Tiba-tiba sebuah ide jahil hinggap di otak aliennya. Mengukir seringai mengerikan yang terlihat jelas akibat lampu yang kembali dinyalakan, kemudian berucap lirih -memastikan suaranya tak masuk ke dalam microfon-

"setelah ini scene bercinta bukan?"

"yeah" Jungkook tersenyum bahagia. Akhirnya scene yang sekian lama di tunggunya akan datang juga.

"kau berperan sebagai uke di sini, kau ingat?"

"yeah" Jungkook kembali tersenyum. Tetapi kemudian langkahnya terhenti di anak tangga terakhir. Senyum yang sebelumnya terukir tampan menghilang seketika. Oh tidak. Ada hal penting yang di lupakan olehnya. Melirik ke arah Taehyung, sial. Seringainya begitu menjengkelkan.

"sebentar lagi akan ada sejarah seorang top yang dimasuki. Dan mungkin aku akan melakukannya lagi lain kali." Taehyung tertawa kemudian melengos pergi meninggalkan Jungkook.

"YAAAA SUTRADARA-NIM, SCENE NANTI HANYA AKAN MEMPERLIHATKAN SEPARUH TUBUH BAGIAN ATAS SAJA KAN? TIDAK ADA ACARA MASUK MEMASUKI SUNGGUHAN KAN? JAWAB AKU!"

Sayangnya sutradara juga berniat jahil, jadi ia menjawab sebaliknya hingga Jungkook jatuh terduduk lesu meratapi nasibnya.

Dan Kim Taehyung mengumbar tawa penuh kemenangannya.

.

.

END

A/n : hai? Ketemu ayeon lagi XD

Ide ini muncul begitu saja semalam, dan ayeon tak kuasa menghentikan pergerakan jari ini. Uhuk. Bahasanya :v

Ayeon selalu menulis kata END semata-mata biar ayeon ga merasa terbebani kata tebece, sebab saya punya beberapa utang tebece beserta sequel di luar sana.

Tapi sialnya ayeon selalu luluh kalo readers minta sequel, huhu.