Darkness Immortal

.

.

.

.

'Jun gege..' batin Minghao. Minghao terus menatap Jun hingga pandangan merea bertemu, Minghao merasa ada yang berbeda… iris mata Jun… kini berwarna Merah..

Saat itu juga pandangan Minghao menggelap.

.

.

.

"KYAAA!"

.

BRAK!

.

"Sugar! Apa yang terjadi, hm?" Akibat teriakan kencang milik Minghao, Jun dengan barbar membuka pintu kamarnya kasar.

"Hiks! Ugh! Hiks!" Minghao tidak menjawab sama sekali, malah asik menangis.

"Sugar~ ada apa, hm?" Kini Jun tepat berada di sebelah, Minghao. Minghao yang menyadari Jun berada di dekatnya segera menjauh.

"Ja-jangan…" Bisik Minghao.

"Hei! Ada apa sebenarnya?" Jun dengan entengnya memegang lengan Minghao, menahan supaya Minghao tidak bergeser menjauh. Membuat Minghao tersentak kaget.

"Aaaa! Jangan menyentuhku! Hiks! Jangan! Menjauh dariku! Hiks.." Jerit Minghao. Nampaknya Ia trauma akan kejadian yang menimpanya.

.

GREP!

.

"Tenanglah, Sayang. Semua baik-baik saja! Ini aku, Jun Gege mu." Bisik Jun sambil menahan Minghao yang berontak dalam pelukannya.

"G-gege…" Lirih Minghao dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Iya, Sayang. Ini Gege, tenanglah." Balas Jun, kini ia sesekali mengecup puncak kepala Minghao.

"Gege.. Hiks! Jun Gege.." Lirih Minghao lagi.

"Ssst! Gege disini, sayang~ berhenti menangis, nee?" Rayu Jun, sedikit mempan untuk Minghao.

"Gege…" Panggil Minghao yang nampaknya masih betah berada di dalam pelukan Jun.

"Apa, Sayang?" Tanya Jun lembut.

"Aku kotor, Ge… Hiks! Aku kotor! Jangan menyentuhku!" Kini isakan mulai keluar dari bibir mungil Minghao.

"Aniya! Kamu tidak kotor sama sekali, Sugar!" Bantah Jun.

"Gege bo-hmph!"

.

BRAK!

.

"O-oh.. maafkan Umma! Lanjutkan saja kegiatan kalian!" Tau apa yang terjadi? Tao dengan seenak jidatnya mendobrak pintu kamar milik Jun. Mengganggu Jun yang baru 5 detik mengecup bibir Minghao.

.

"Gege.. Hao malu.." Bisik Minghao. Kini ia menyembunyikan wajahnya diperpotongan leher milik Jun. Manis sekali!

"Menggemaskan sekali sih!" Keluh Jun sambil menggigit dan meniup daun telinga Minghao. Membuatnya memerah.

"Uggh~"

.

.

.

CKLEK!

.

Kini Minghao keluar dari kamar Jun dengan pakaian seadanya. Lalu pergi menuju dapur untuk mengambil minuman.

"Hao-ie?" Panggil seseorang dari arah ruang makan yang menyatu dengan dapur.

"N-ne?" Jawab Minghao kaget. Hampir saja gelas yang dipegangnya jatuh!

"Astaga! Sayang! Kenapa pakaianmu seperti itu? Ah! Pasti Jun yang memakaikannya! Ck! Dasar Jun mesum!" Bacot Ibu Jun, Tao.

"Ung?" Dengan polosnya Minghao menatap pakaian yang dikenakannya. Ibu Jun benar, pakaiannya sangat aneh untuk ukuran dirinya. Bagaimana tidak? Dengan lancangnya Jun hanya memakaikan Minghao kemeja putih tipis yang tentu saja kebesaran hingga menutupi sanggup boxer pendek Minghao. Seketika wajah Minghao memerah.

"Aih! Manisnya~ Kenapa wajahmu memerah, Hao-ie?" Goda Tao sambil terkikik manis.

"A-ani.." Bantah Minghao dengan suara kecilnya.

"Benarkah? Apa kalian melakukan sesuatu tadi?" Goda Tao lagi.

"A-aku.."

.

"Umma, berhenti menggoda Minghao sugar!" Sahut Jun sambil menuruni tangga.

"Ayolah! Dia sangat imut saat digoda! Benar-benar manis!" Pekik Tao kegirangan.

"Umma.." Jun sambil memandang Tao tajam.

"Issh! Dasar overprotective!" Rajuk Tao, pergi meninggalkan JunHao berdua di dapur.

"Nah, Sugar! Apa yang sedang kau lakukan, hm? Bukankah Gege menyuruhmu untuk beristirahat sementara Gege pergi meninggalkanmu ke ruang kerja?" Tanya Jun. Terlihat sekali bila Jun tidak suka dibantah.

"G-gege.. aku hanya haus.." Jawab Minghao tanpa sadar menggunakan jurus puppy eyesnya.

"Arraseo. Tapi lain kali, kau bisa mengambil minuman di kulkas mini milik Gege, Sayang." Ujar Jun sambil mengelus kepala Minghao lembut.

"Mianhae…" Lirih Minghao imut. Membuat Jun tersenyum lembut.

"Oiya, pukul 10.00 nanti Gege akan mengantarmu pulang. Sekarang baru pukul 08.00, sarapanlah dulu lalu mandi, oke?" Pinta Jun.

"N-ne.." Setelah itu, Minghaopun sarapan dan mandi sesuai dengan perintah Jun.

.

.

"Gege~!" Panggil Minghao riang. Sepertinya mandi membuat Minghao yang ceria kembali.

"Nee, Sugar?" Balas Jun dari ruang tamu.

"Ayo, antar Hao pulang!" Ujar Minghao sambil menghampiri Jun di ruang tamu.

.

DEG!

.

BLUSH!

.

"GEGE!" Pekik Minghao nyaring disaat ia sampai di ruang tamu.

"Aigoo~ ada apa, eoh? Kenapa berteriak?" Balas Jun agak panik.

"I-itu…" Lirih Minghao.

"Itu apa, Sugar?" Tanya Jun gemas.

"I-itu~!" Kini Minghao menunjuk ke arah sesuatu yang membuatnya memekik dan blushing. Dengan sigap Jun melihat ke arah dirinya dan menyadari bahwa dirinya Topless.

"Oh.. Gege paham sekarang. Kenapa menutup matamu, hm?" Goda Jun.

"Pa-pakai bajumu, Ge!" Sahut Minghao malu. Masih dengan menutup matanya.

"Kenapa, hm? Ini kan rumah Gege! Jadi, Gege bebas dong mau memakai baju atau tidak!" Goda Jun lagi.

"Lagipula, mengapa kau malu, Sugar? Kita berjenis kelamin sama!" Lanjut Jun. Kini berada di depan Minghao.

.

BLUSH!

.

"Gege~ Jangan menggodaku~!" Rengek Minghao.

"Arraseo. Nah, sekarang buka matamu karena Gege sudah memakai pakaian." Ujar Jun sambil menjauhkan telapak tangan Minghao dari wajah imutnya.

"Buka matamu, Babe. Gege tidak berbohong." Ujar Jun lagi. Perlahan-lahan Minghao membuka matanya dan menatap mata Jun.

.

CUP!

.

"Ayo pergi, Sugar!" Setelah itu Jun pergi mengantar Minghao yang masih memproses apa yang baru saja Jun lakukan pada bibirnya.

.

.

XU'S FAMILY HOUSE

"Mamaa~ Hao pulang~!" Ucap Minghao riang.

"Hao? Itu kau sayang? Itu sungguhan kau?" Ujar Bambam sambil menengok dari dapur.

"Tentu saja!" Rajuk Minghao mengerucutkan bibirnya.

"Aigoo~ bayi kecilku kembali!" Bambampun berlari menerjang (memeluk) Minghao.

"Maafkan Mama, Hao~ seharusnya Mama tidak menyuruhmu untuk pergi membeli bahan makanan kemarin!" Sesal Bambam sambil mengelus kepala Minghao lembut.

"Nee, Mama :3! Jun Gege yang menolong Hao, kemarin!" Jelas Minghao sambil tersenyum hingga matanya menyipit.

"Gomawo! Jeongmal gomawo, Jun-ie!" Ujar Bambam sambil menatap Jun dengan pandangan tulus.

"Nee, Cheonma-yo Mama." Balas Jun tulus. Bertanya mengapa Jun memanggil Bambam dengan sebutan Mama? Itu karena Bambam sendiri yang memintanya.

"Sugar, istirahatlah. Dan Mama, Jun pamit dulu. Anyeongg!" Setelah itu Jun kembali ke rumahnya.

.

Semenjak kejadian tragis yang hampir merenggut kewarasan dan juga keperawanan(?) Minghao. MarkBam menjadi overprotective pada Minghao. Membuat peraturan bahwa Minghao harus bepergian bersama mereka atau dengan Jun dan melarang Minghao pergi saat malam hari.

Kini Minghao sedang duduk santai sambil menonton berita TV yang membosankan…

"Pemirsa, baru-baru ini ditemukan jasad tiga orang pria di dalam tumpukan sampah yang terletak di Gang X. Salah satunya memiliki tatobesar dilengannya sementara satunya memiliki tindikan di daerah telinga dan bibir. Polisi tidak menemukan bukti kekerasan atapun penganiayaan, kasus yang masih berlanjut hingga hari ini belum menemukan hasil apapun. Siapakah pembunuh misterius itu? Darimanakah asalnya? Mari kita tunggu berita selanjutnya."

.

DEG!

.

"I-itukan Preman yang mencegatku…" Lirih Minghao. Masih teringat jelas wajah dan perilaku bejad yang diterimanya saat itu.

"-Hao? Minghao sayang?" Panggilan itu menyadarkan Minghao dari lamunannya.

"E-eh? Ada apa Mama?" Sahut Minghao gugup.

"Jun menunggumu di depan, Sayang! Katanya Ia ingin mengajakmu pergi ke taman hiburan. Bersiaplah, Sayang!" Balas Bambam dari dapur.

"Nee, Mama!" Minghaopun pergi bersiap-siap, katanya akan ke taman bermain kan? Berarti pakaian simple adalah pilihan yang tepat. Setelah cukup lama bersiap, Minghaopun pergi berpamitan kepada Bambam lalu menemui Jun.

.

"Hai, Gege!" Sapa Minghao, wajahnya memerah melihat wujud Jun yang berpakaian simple rupanya cukup tampan. Kaus putih polos, Cardigan abu-abu bercorak, Jeans berwarna baby blue dan oh! Jangan lupakan rambutnya yang menawan! (Mansae mv.)

"Halo, Sugar! Wah, apakah Gege sudah pernah mengatakan bahwa kau itu indah, Babe?" Ujar Jun mengundang rona merah menjalari pipi tembam Minghao. Padahal pakaian Minghao sangat simple, Ia hanya mengenakan sweater berwarna hitam tanpa dalaman, ripped jeans dan juga sepatu Nike berwarna putih.

"G-gege~ jangan menggodaku~!" Rajuk Minghao.

"Hahaha! Ayolah! Ini menyenangkan, Babe!" Sahut Jun. senang karena Minghao tersipu malu.

"Gegeee~!" Oh astaga, Minghao merengek!

"Arraseo, ayo masuk ke mobil! Kita akan pergi bersenang-senang!" Ujar Jun sambil tersenyum tampan.

"Nee~!" Akhirnya, Maserati berwarna abu-abu itu pergi meninggalkan perumahannya.

.

"Gege, kita akan kemana?" Tanya Minghao antusias.

"Ke Lotte World, Sugar~" Jawab Jun membuat mata Minghao berbinar-binar.

"Jinjjayo? Yeyy~ !" Melihat Minghao yang bersorak kegirangan membuat Jun tersenyum lalu mengelus kepala Minghao dengan tangan kirinya.

"Setelah itu kita akan menonton film. Apa kau senang, Hao-ie?" Tanya Jun.

"Ne! Gomawo Gege!" Saking bahagianya, Minghao memeluk Jun. Walau agak sulit, mengingat Jun sedang menyetir.

"Sama-sama, Babe."

"Tapi Ge…" Minghao memandang Jun dengan pandangan bertanya.

"Ada apa, Hao-ie?" Tanya Jun, penasaran melihat raut wajah Minghao yang berubah.

"Kenapa Gege memanggilku dengan sebutan Sugar, Babe dan Sa-sayang?" Tanya Minghao malu-malu.

"Karena kau adalah peri menggemaskan milik Gege. Hanya Milik Gege seorang. Tak ada seorangpun yang bisa membantahnya, Babe." Jawab Jun sambil memandang mata indah minghao.

.

BLUSH!

.

"A-aaaa! Gege menggoda ku~ .!" Kini Minghao menunduk dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Hanya untukmu, Babe. Hanya untukmu." Bisik Jun tepat ditelinga Minghao.

.

.

.

.

"Huekk! Hiks! Hueekkk!" Suara muntahan itu terdengar menjijikan dan menyedihkan disaat bersamaan.

"Hao, duduklah di bangku itu. Gege akan pergi membelikanmu minuman." Oh ternyata yang muntah itu adalah Minghao.

"Unggh, Gege~ hiks! Aku tidak mau menaikinya lagi~" Rengek Minghao sesenggukan.

"Iya, Sayang. Sekarang duduk di bangku itu dan jangan kemana-mana sebelum Gege kembali, oke?" Pinta Jun agak panik. Bagaimana tidak panik? Kalau setelah naik roller coaster, kekasihmu muntah-muntah dan menangis disaat yang bersamaan?

"N-nee…" Jun pun pergi meninggalkan Minghao sendirian.

.

.

"Hei, manis! Kenapa menangis sendirian, hm?"

.

DEG!

.

Uh! Oh tidak! Siapa itu?

"Hey, aku bertanya padamu. Ah! Jangan takut!" Ucap orang itu sambil mendekat ke arah Minghao yang bergetar.

"Shi-shirreo!" Bagaikan De Javu, Minghao mengulang kalimat yang sama dengan yang ia ucapkan waktu itu.

"Uh, kasar sekali~ baiklah! Sekarang kau ikut denganku!" Orang asing itu mulai mencengkram pergelangan tangan milik Minghao dan menyeretnya.

"Shirreo! Lepaskan aku!" Ronta Minghao, airmata mulai mengalir deras di pipinya. Orang asing itu seakan tuli.

"Lepa-hmph!" Kini Minghao merasa kepalanya pusing. Sial! Orang asing itu membekapnya menggunakan sapu tangan yang mengandung obat tidur!

.

BUGH!

.

BRAK!

.

.

.

.

.

.

"Eungh…" Suara lenguhan lemah itu terdengar. Sang pemilik suara mulai mengerjapkan matanya pelan, membiasakan cahaya lampu yang menerpa matanya.

"Kau sudah bangun?" tanya seorang pemuda berwajah tampan khas china.

"J-jun gege…." Sahut orang itu lemah sambil berusaha bangun dari tidurnya.

"Tetaplah berbaring sayang, kau masih lemah untuk bangun." Tegas si pemuda, Jun.

"Bagaimana bisa aku berada di rumahmu, Ge?" tanya Minghao sambil menatap Jun.

"Kamu ketiduran saat menunggu Gege, tadi.." Jawab Jun, membuat Minghao mengernyitkan dahinya.

"Benarkah?" Tanya Minghao kurang yakin.

"Iya, Sugar. Aku akan pergi ke dapur sebentar." Setelah itu Jun pergi meninggalkan Minghao dalam kebingungannya.

.

MINGHAO POV.

Ini aneh, benarkah aku tertidur? Aku merasa Jun gege berbohong…

Tiba-tiba saja sekelebat bayangan kejadian tadi terlintas di otakku. Dari aku yang duduk disebuah kursi taman, kedatangan orang asing, lallu aku diberikan obat bius hingga kehilangan kesadaran.

Aku mengingatnya… aku ingat saat itu.. Jun Gege datang menolongku dan kalau tidak salah… iris mata Jun Gege berubah warna seperti saat itu!

MINGHAO POV END.

.

"Akh!" Ringis Minghao sambil memegang kepalanya. Sekelebat bayangan tadi membuat kepalanya sakit.

.

CKLEK!

.

"Aku mendengar kau meringis, ada apa? Ada yang sakit?" Tanya Jun khawatir.

"Gege…" Panggil Minghao, membuat Jun melangkah mendekati Minghao dan duduk di pinggir kasur.

"Wae, Sugar?" Tanya Jun sambil mengelus lembut kepala Minghao.

"Kau ini siapa sebenarnya?" Pertanyaan Minghao membuat Jun menghentikan gerakan mengelusnya.

"Aku? Aku adalah Moon Junhwi." Jawab Jun polos.

"Bukan ituuu~!" Rengek Minghao.

"Lalu apa, Sugar?" Tanya Jun penasaran.

"Gege ini sebenarnya apa? Manusia atau bukan?" Tanya Minghao lagi.

"Tentu saja Gege manusia, sugar." Jawab Jun seadanya.

"Gege berbohong." Bantah Minghao.

"Gege tidak bohong, hao-ie." Balas Jun, mencoba meyakinkan Minghao.

"Sungguh?" Tanya Minghao.

"Tentu saja, sayang." Jawab Jun sambil mengelus kepala Minghao.

"Arraseo…" Minghaopun percaya, membuat Jun menghela nafas lega pelan.

.

.

.

MALAMNYA

"Minghao~ sugar~, bangunlah. Ini sudah malam." Ucap Jun sambil mengecupi telapak tangan Minghao. (Telapak yee telapak! Punggung tangan udah mainstream!)

"Engh… Gege…" Lirih Minghao, seakan tau siapa yang membangunkannya.

"Bangun, sugar. Ini sudah malam, bersiaplah. Gege akan mengantarmu pulang." Ucap Jun lagi, kini ia sudah berhenti mengecupi telapak tangan Minghao.

"Biarkan aku menginap, Ge~" Rengek Minghao sambil berguling ke samping, membelakangi Jun.

"Wae, hm?" Tanya Jun gemas.

"Aku sanagt mengantuk, Ge~ pulangnya besok saja, nee?" Rengek Minghao lagi sambil berpuppy eyes menatap Jun.

"Aigoo~ menggemaskan sekali! Arraseo, Gege akan bilang kepada ibumu bahwa kau kelelahan. Tunggu sebentar nee, sugar." Jun pun berjalan keluar kamarnya dan menghilang. Sedangkan Minghao? Melanjutkan acara tidurnya di atas kasur nyaman milik Jun.

TBC!

Ahoy! Fufu kambek! Tambah aneh yee? T.T padahal Fufu udah nyusun segala scene yang bakal terjadi di buku jurnal, Fufu T.T! tapi hasilnya malah begini… Fufu merasa tidak cocok menjadi Authorrr padahal Fufu suka sekali menulis cerita, Hueee~T.T! Author macam apa yang ceritanya makin kesini makin aneh :" Padahal ini baru chapter kedua tapi ceritanya mulai aneh yasalamm. Jujur aja, Fufu kecewa sama diri sendiri.. gabisa bahagiain reader yang menunggu kelanjutan FF ini.. Mianhae Reader-deul :"( Jeongmal Mianhae! :"(. Tapi, bolehkah Fufu berharap reviewan FF ini bisa mencapai 70? :")