REMAKE fanfiction from The Half Blood Vampire - karya TaniaMs
Cast : Shim Changmin, Cho Kyuhyun, and others
Warning : GS, Typo(s)
a/n: Fanfic ini merupakan karya milik TaniaMs. Saya hanya meREMAKE dan sedikit merubah tempat, nama serta mengurangi atau menambah kata seperlunya untuk keperluan cerita.
.
.
.
"Sudah siap?"
Kyuhyun menatap Changmin yang berdiri di ambang pintu dengan Hyun Min di gendongannya. Dia mengangguk, dan segera menggendong Min Hyun yang disambut dengan gelak tawa oleh putri keduanya tersebut. Min Hyun baru saja selesai mengganti pakaian karena bajunya yang sebelumnya basah terkena tumpahan minumannya.
Hari ini mereka berempat akan pergi ke taman, menikmati musim panas dengan berjemur sekaligus mengenalkan Hyun Min dan Min Hyun dengan dunia luar, dan orang-orang lainnya. Sedangkan kedua anaknya yang lain bersama Mr. & Mrs. Cho di rumah mereka.
"Ayo kita berangkat!"
Kyuhyun terkejut begitu menginjakkan kakinya di lantai bawah, Minho tiba-tiba muncul di hadapannya dengan baju putih tanpa lengan, di temani dengan topi berwarna senada. Min Hyun langsung memajukan tubuhnya, minta di gendong oleh pamannya itu.
"Tenang yeoja kecil, aku juga ikut," ujar Minho pada Min Hyun.
"Siapa yang mengajakmu?" tukas Changmin ketus dan tatapan matanya menajam.
"Tidak ada," jawab Minho enteng. "Aku dan Arrum noona berpikir kalau menghabiskan waktu di taman sepertinya menyenangkan juga."
Changmin menolehkan kepalanya, menatap Arrum tajam. "Kau?"
Arrum tersenyum, mengabaikan mata Changmin yang menakutkan. "Aku dan Minho tidak akan menganggumu dan Kyuhyun, kalau itu yang kau takutkan," ujarnya. "Kau pasti ingin menghabiskan waktu dengan Kyuhyun, kan?"
Changmin mendengus. "Apa katamu?"
"Tapi kami juga ingin menghabiskan waktu dengan Minnie dan Hyunnie," ujar Minho dengan wajah memelas. "Jadi, bagaimana kalau kita ke taman bersama-sama?"
Changmin mengerang kesal. Menatap dua makhluk di hadapannya dengan tajam, lalu beralih pada Kyuhyun. "Bagaimana?"
Kyuhyun mengangkat bahunya. Menyerahkan semuanya pada Changmin. Kalau dia mengatakan setuju, bisa-bisa dia di makan oleh namja itu. Kalau dia mengatakan tidak, dia merasa tidak enak pada Arrum dan Minho. Memang, ide untuk menghabiskan waktu di taman adalah ide Changmin, entah kenapa namja itu tiba-tiba mendapat pencerahan sehingga mengajaknya dan anak-anak keluar.
Changmin mendelik. "Harusnya kau bilang tidak," ketusnya sambil menyerahkan Hyun Min pada Kyuhyun, dan berlalu meninggalkan mereka.
Kyuhyun mendesah melihat Changmin menghilang di balik pintu depan. "Aku bahkan masih tidak mengerti jalan pikirannya."
Arrum terkekeh. "Kyu, tentu saja kau tidak mengerti jalan pikirannya. Saudara kembarku itu tidak punya pikiran sama sekali," ujarnya enteng tanpa rasa bersalah.
"Kyuhyun! Aku bisa terpanggang kalau berdiri lebih lama di luar sini!"
Kyuhyun mendesah. "Aku segera kesana!"
oOoOoOoOo
Kyuhyun ikut tertawa ketika melihat Min Hyun memekik senang karena Minho mengangkatnya tinggi-tinggi. Sementara Arrum sedang mengajak Hyun Min berkeliling, dan Changmin sendiri tengah berbaring tidak jauh dari mereka. Musim panas saat ini belum memasuki puncaknya sehingga panas matahari masih tidak begitu menyakitkan. Masih hangat, sehingga orang-orang betah berada di bawahnya.
Kyuhyun mengedarkan pandangannya, dan tanpa sadar tersenyum ketika melihatnya banyak anak-anak yang berlarian disana. Kebanyakan orang-orang di taman itu memang sudah berkeluarga, mereka bersantai di atas tikar, sementara anak-anak mereka berlarian disekitarnya. Dan sebagian besar remaja, pasti akan menghabiskan waktu mereka di pantai.
Kyuhyun terkejut ketika seorang bocah tersungkur di hadapannya. Sebagai seorang Ibu, dia langsung membantu bocah yang ia yakini baru berusia lima tahun. "Kau baik-baik saja?" tanya Kyuhyun sambil memperhatikan seluruh tubuh bocah namja itu.
Bocah itu mengangguk sambil tersenyum. "Tidak ada luka," ujarnya dengan semangat.
Kyuhyun ikut tersenyum lega, dan membersihkan rumput dan tanah yang melekat pada lulut bocah tersebut. "Dimana ummamu, bocah pintar?"
Sebelum sang anak sempat menjawab pertanyaannya, seorang yeoja berusia akhir 20-an menghampiri mereka. "Astaga, Jiyoung! Umma mencarimu kemana-mana, sayang!"
Kyuhyun berdiri, dan tersenyum pada yeoja itu. "Putramu?"
Yeoja itu balas tersenyum sambil mengangguk. "Ya, dia suka sekali berlarian kemana-mana," jawabnya sambil menggendong bocah yang dipanggil Jiyoung itu. "Berhenti membuat ummamu cemas."
"Putramu tampan sekali," puji Kyuhyun sambil mengusap pipi Jiyoung.
"Terima kasih," balasnya. Lalu tatapan yeoja itu beralih pada Minho yang sedang menyuapi buah pada Min Hyun. "Dan dia pasti putrimu, benar?"
Kyuhyun menggangguk. "Ya."
"Dia sangat mirip dengan Ayahnya."
Kyuhyun tersentak. Ayahnya? Apa maksud yeoja itu Minho adalah ayah Min Hyun? "Dia—"
"Sekali lagi terima kasih," ujar yeoja itu, sebelum Kyuhyun sempat mengatakan kebenarannya. "Kami permisi."
Kyuhyun menatap kepergian yeoja itu dengan resah. Bagaimana mungkin yeoja itu mengatakan Min Hyun sangat mirip dengan Minho?
"Benarkah aku mirip dengan Minnie?" tanya Minho begitu Kyuhyun sudah duduk di sampingnya.
"Bagaimana mungkin dia mirip denganmu?" tukas Changmin ketus, dan segera mengambil Min Hyun dari pangkuan Minho. "Aku ayahnya. Sudah pasti dia mirip denganku."
Minho mencibir. "Hyung tidak dengar kata yeoja tadi? Dia bilang Min Hyun mirip denganku."
"Matanya pasti bermasalah karena mengatakan Hyunnie mirip denganmu," balas Changmin dingin. Lalu dia beralih pada Kyuhyun. "Dan kau, kenapa kau tidak katakan padanya kalau Minho bukan suamimu, hah? Membuat orang kesal saja!" gerutu Changmin, lalu dia bangkit dari duduknya. "Nikmati piknikmu dengan suamimu itu, aku mau jalan-jalan dengan putriku."
Kyuhyun menatap kepergian Changmin dengan mulut menganga. Astaga, ada apa dengan namja itu? "Apa dia memakan sesuatu yang salah ketika di hutan?" tanya Kyuhyun pada Minho.
Minho mengangkat bahu tak peduli, dan membaringkan tubuhnya dengan nyaman. Menikmati sinar matahari yang menyirami tubuhnya.
Kyuhyun memutuskan untuk duduk di bawah sebuah pohon yang tidak jauh dari mereka membentang tikar. Meskipun panas matahari tidak terik, dia tetap tidak tahan berlama-lama di bawahnya. Membuatnya pusing. Kyuhyun memasang headset ke telinganya dan memutar lagu favoritnya belakangan ini, Need You Now milik Lady Antebellum. Perlahan dia memejamkan matanya.
And I wonder if I ever cross your mind?
For me it happens all the time.
It's quarter after one, I'm all alone and I need you Now
Said I wouldn't call but I lost all control and I need you now
And I don't know how I can do without
I just need you now
Kyuhyun nyaris mencapai alam tidur ketika mendengar suara gemersik di sampingnya. Dia baru akan membuka mata untuk melihat siapa orang tersebut ketika sebuah tangan menyelipkan poninya yang terjuntai ke depan wajah ke belakang telinganya. Dia kenal aroma parfum ini. Tanpa kentara Kyuhyun menekan tombol pause di ponselnya.
"Minnie, umma sedang tidur," ujar Changmin sambil menahan tangan Min Hyun yang ingin menggapai wajah Kyuhyun.
Min Hyun menatap Changmin dengan wajah masam.
Changmin tersenyum ketika melihat wajah protes Min Hyun. "Anak pintar tidak mengganggu tidur ummanya. Lihat ini." Changmin menyerahkan gelangnya pada Min Hyun dan putrinya itu menerima dengan senang hati.
Kyuhyun kembali merasakan sentuhan Changmin di wajahnya. Kali ini namja itu mengusap pipinya dengan lembut. Hal yang tidak pernah di lakukan namja itu dalam keadaan normal. Sesaat kemudian, Changmin menurunkan tangannya.
Kyuhyun nyaris berpikir kalau Changmin meninggalkannya ketika sebuah tangan menarik kepalanya hingga dia merasakan kepalanya bersandar pada sesuatu. Yang kemudian dia ketahui adalah pundak Changmin itu sendiri.
Changmin menghela napas panjang. Dia mengusap puncak kepala Kyuhyun dengan gerakan teratur sementara putrinya itu tampak sibuk dengan gelang yang dia berikan. "Aku pasti terlihat aneh dimatamu, kan?" gumam Changmin. "Seperti yang kau tahu, beginilah aku. Aku bukan orang yang pandai mengekspresikan perasaanku dengan benar. Aku hanya tidak suka jika ada orang lain yang menganggapmu milik orang lain. Kau istriku, lalu kenapa yeoja tadi malah mengatakan secara tidak langsung kalau Minholah suamimu? Aku tahu yeoja itu tidak tahu kebenarannya, tapi tetap saja hal itu membuatku kesal." Changmin terkekeh. "Apa aku terdengar seperti suami yang posesif? Hah! Bahkan aku tidak bisa mengatakan hal ini secara langsung padamu. Terlepas dari statusku yang berdarah campuran, aku pasti termasuk namja pengecut. Meskipun begitu, setidaknya aku mencintaimu, benar kan?" Changmin mengecup bibir Kyuhyun sekilas sebelum akhirnya menenangkan Min Hyun yang mulai gelisah.
Kyuhyun tersenyum dalam diam, dan memperbaiki posisi kepalanya pada pundak Changmin.
oOoOoOoOo
"Demi Tuhan! Cepat bangun!"
Kyuhyun menutup wajahnya dengan guling ketika mendengar bentakan Changmin. Jujur saja, dia masih belum ingin bangun. Terlepas dari matanya yang tidak sanggup terbuka, dia juga kelelahan.
Pagi-pagi sekali, sekitar pukul lima, Changmin tiba-tiba muncul di kamar. Entah kerasukan apa, namja itu menciumnya habis-habisan dan tentu saja mereka berakhir di ranjang. Mereka melakukannya hingga beberapa kali sebelum akhirnya dia ketiduran karena kelelahan.
Dan sekarang namja itu membentaknya seolah-olah penyebabnya bangun kesiangan adalah dirinya sendiri. Benar-benar sulit di percaya.
"Tidak usah membela diri! Kemalasan itu memang sudah mendarah daging di tubuhmu!" sambar Changmin. "Sekarang, cepat bangun!"
Kyuhyun melempar guling yang digunakannya untuk menutup wajah beberapa saat lalu sembarang arah. "Kecilkan suaramu sedikit! Kalau anak-anak terbangun bagaimana?!" protes Kyuhyun sambil mencengkram selimutnya di depan dada.
Changmin mendengus keras lalu berkacak pinggang. "Mereka sudah di bawah. Bahkan ketika jam belum menunjukkan pukul tujuh, mereka semua sudah bangun. Tidak seperti seseorang yang melahirkan mereka," ujar Changmin sengit.
"Kalau kau tidak meniduriku tadi pagi, aku tidak akan bangun sesiang ini," sungut Kyuhyun dengan wajah memerah.
"Cih! Teruslah mencari alasan!" Changmin melipat tangannya di depan dada dan menatap Kyuhyun datar. "Turun dari tempat tidur dan pergi mandi, semua orang sudah menunggu di bawah."
Kyuhyun mengerutkan dahi. "Semua orang?"
"Kalau kau ingin tahu, cepat lakukan perintahku!" Changmin maju selangkah dan memegang ujung selimut yang digunakan Kyuhyun. Dalam sekejap mata, dia menariknya dan detik selanjutnya Changmin terkejut karena Kyuhyun menjerit keras.
"Kenapa kau menarik selimutnya?! Aku tidak..." Kyuhyun mengehentikan ucapannya ketika tangannya merasakan sesuatu. Perlahan dia melirik tubuhnya sendiri. Dia sudah berpakaian. Meskipun hanya tanktop dan hot-pants, setidaknya dia sudah berpakaian. Kyuhyun mengangkat kepalanya dan mendapati Changmin tengah menatapnya dengan tatapan sengit.
"For your information, aku tidak semesum itu hingga menarik selimut ketika aku tahu kau tidak berpakaian sedikitpun."
Kyuhyun merengut, lalu turun dari tempat tidur. Namja itu memang tidak pernah bicara baik-baik padanya dalam keadaan sadar. Lupakan saja kata-kata manis yang diucapkan namja itu kemarin siang. "Tidak mesum katanya? Lalu apa sebutan bagi namja yang memakaikan pakaian pada seorang yeoja sementara yeoja itu sedang tidur?" gerutu Kyuhyun dengan suara rendah.
Selesai mandi, Kyuhyun terkejut karena Changmin masih di kamar. Mengabaikan keberadaan namja itu, Kyuhyun mengambil pakaiannya dan kembali masuk ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian dia keluar.
"Kenapa kau masih disini?" tanya Kyuhyun sambil menyisir rambutnya.
"Ini juga kamarku, lalu kenapa aku tidak boleh berada disini?" balas Changmin ketus.
Kyuhyun memutar bola matanya jemu. Dia menghempaskan sisirnya dengan sedikit keras, lalu berjalan menuju pintu. Dia menuruni tangga dengan hati dongkol.
"Ngomong-ngomong, kau ingat ini hari apa?" tanya Changmin yang berada satu anak tangga di atas Kyuhyun.
Kyuhyun mendengus. "Memangnya aku peduli, ini hari apa?" balasnya, dan mendapatkan dorongan keras dari belakang kepalanya hingga dia nyaris tergelincir di anak tangga terakhir.
Kyuhyun mengedarkan kepalanya ke seluruh rumah, dan tidak mendapati siapa-siapa disana. Hanya terdengar bunyi jam yang berdetak. Dia melihat ruang tengah yang kosong. Bahkan televisipun tidak di nyalakan. Suasana rumah benar-benar sepi.
"Mana semua orang yang kau katakan?" tanya Kyuhyun dengan nada mencemooh. "Ini hari senin, dan masih pukul 10 pagi. Semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Kau mengerjaiku, ya?"
Changmin menatap Kyuhyun dengan tatapan mencela. Lalu tanpa suara, dia mendorong Kyuhyun menuju pintu belakang.
Kyuhyun tidak membantah ketika Changmin mendorongnya dengan pelan menuju pintu belakang. Begitu tiba di depan pintu tersebut, Changmin berhenti hingga membuat Kyuhyun bingung.
"Buka pintunya," bisik Changmin.
Dengan kening berkerut, Kyuhyun membuka pintu tersebut. "Memangnya ada apa di..."
"HAPPY THIRD ANNIVERSARY!"
Kyuhyun membeku di tempatnya berdiri. Samar-samar dia mendengar ucapan selamat dari semua orang yang ada disana, saling tumpang tindih dengan suara tiupan terompet. Sementara dia masih dalam keadaan syok, dia mendengar suara tawa Changmin. Tawa yang jarang terdengar dari orang seperti namja itu. Tampaknya dia benar-benar senang. Terkutuklah dia karena melupakan hari pernikahannya sendiri!
Kyuhyun menatap Changmin takut-takut. Dia sudah yakin sekali akan mendapat tatapan tajam dari namja itu. Makanya ketika mendapati Changmin tengah tersenyum padanya, dia benar-benar terdiam.
"Changmin..." Kyuhyun tidak melanjutkan ucapannya karena Changmin sudah membungkam bibirnya dengan ciuman panas. Hal itu mendapat sorakan dari semua orang.
"Hentikan! Cukup!" Minho berseru tidak suka. "Kalian ingin pamer kemesraan disini?!"
Changmin melepaskan bibir Kyuhyun, lalu mengecup kening yeoja itu dengan penuh kasih sayang, "Selamat ulang tahun pernikahan, Kyuhyun."
Kyuhyun tersenyum dengan mata berkaca-kaca. "Selama ulang tahun pernikahan, Changmin." Kyuhyun menarik napas panjang. "Maafkan aku. Aku sama sekali tidak ingat."
Changmin mengangkat bahu tak acuh. "Tidak masalah," ujarnya. "Aku tidak heran karena kinerja otakmu tidak begitu bagus."
"Jaga ucapanmu, Shim Changmin," desis Donghae geram.
Changmin tersenyum singkat pada kakak iparnya itu. "Senang bertemu juga, Hae hyung."
"Hilangkan aura permusuhan disini," ujar Jaejoong dengan senyuman hangat. "Ayo Kyu, Changmin, kalian harus meniup lilin dan buat permohonan. Cepat!"
oOoOoOoOo
Setelah meniup lilin bersamaan dengan Changmin, semua orang menyuruh Kyuhyun dan Changmin saling menyuapkan kue. Lalu foto bersama, dan di lanjutkan dengan berdansa. Mereka berdua seperti orang gila karena berdansa di bawah siraman matahari musim panas.
Kyuhyun duduk di sebuah bangku yang di naungi oleh parasol. "Mereka sudah gila," gumam Kyuhyun sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan tangannya sendiri. Beberapa saat yang lalu, lagu yang di putar Arrum berakhir begitu pula dengan dansanya bersama Changmin.
Changmin tidak menanggapi, hanya meminum air mineral dingin yang baru saja di ambilnya dari meja di dekat pintu belakang. Tempat beberapa makanan dan minuman di sajikan.
Halaman belakang rumahnya terlihat ramai. Beberapap parasol didirikan, dan Changmin tidak peduli dari mana saudara-saudaranya mendapatkan semua itu. Jaejoong dan Yunho berdiri di dekat meja prasmanan dengan Soeul dan Haru di gendongan mereka masing-masing. Min Hyun berada di pelukan Donghae sementara Hyun Min bersama Minho. Heechul duduk berdekatan dengan Hyoyeon serta putrinya di bawah sebuah parasol, Sulli dan Sehun sibuk dengan urursan mereka masing-masing, sedangkan Arrum tampak terlibat obrolan yang menarik bersama orang tua Kyuhyun.
"Min, aku benar-benar minta maaf," ujar Kyuhyun.
Changmin melirik Kyuhyun sekilas dan kembali menenguk air mineralnya. "Tidak masalah," ujarnya datar.
Kyuhyun menghembuskan napas panjang. Benar-benar merasa tidak enak pada Changmin.
"Kalau ini bisa membantumu, sebenarnya aku juga tidak ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kita," ujar Changmin dengan nada tak acuh. "Lalu aku mendengar pikiran-pikiran Minho dan Arrum ketika merencanakan ini semua."
Kyuhyun mendongak ke arah Changmin sambil tersenyum. Dia menggenggam tangan kiri Changmin. "Benarkah?"
Changmin menyeringai. "Setidaknya aku lebih dulu ingat dari pada dirimu," ujarnya sinis.
Sisa hari itu berjalan menyenangkan. Mereka semua di kejutkan oleh kedatangan Kris bersama seorang yeoja berambut pirang yang bernama Tao. Tentu saja yeoja itu adalah vampire berdarah murni, namun dia punya sifat yang menyenangkan. Lalu Victoria juga datang bersama dengan Nickhun, dan tak lama setelah itu di susul oleh Woobin. Mereka semua memenuhi halaman belakang, dan halaman yang semula terasa luas, mulai terasa sempit karena ada orang dimana-mana.
Satu jam setelah gelap, para tamu pamit pulang, hingga yang tersisa hanya Kyuhyun dan keluarga Shim. Setelah membersihkan sisa-sisa pesta kecil itu, Kyuhyun memutuskan ke kamar karena badannya benar-benar lelah. Sedangkan Yunho dan Jaejoong bersiap-siap untuk pergi ke jamuan makan malam. Heechul dan Hyoyeon pulang ke rumahnya, lalu Minho, Arrum serta si kembar Sulli dan Sehun sudah menghilang ke dalam hutan.
"Mereka langsung tertidur," ujar Kyuhyun sambil menatap ke empat anak-anaknya yang sudah tertidur lelap.
"Tentu saja," sahut Changmin. "Mereka pasti kelelahan. Kau tidak mau mandi?"
Selesai mandi dan berpakaian, Kyuhyun terkejut melihat tumpukan kado di kaki tempat tidur. Kado itu di bungkus dengan kertas pembungkus yang berbeda-beda, dan dengan ukuran yang berbeda pula.
"Mereka meninggalkan semua ini di depan kamar," ujar Changmin sambil menatap kado itu dengan kening berkerut.
"Kau tidak mandi?" tanya Kyuhyun sambil duduk di pinggir tempat tidur sementara pandangannya tertuju pada tumpukan kado tersebut.
"Aku sudah mandi, bodoh! Kau tidak lihat pakaianku sudah berubah?"
Kyuhyun mendongak, dan melihat rambut Changmin yang basah. "Tidak bisakah kau bicara baik-baik untuk hari ini saja?" ketusnya.
Changmin mengabaikan Kyuhyun dan mengambil sebuah kado yang terbalut pembungkus kado berwarna merah. "Ini dari Heechul hyung dan Hyoyeon noona."
Kyuhyun menatap kado itu curiga. "Itu pasti sesuatu yang buruk," gumam Kyuhyun, mengingat keusilan Heechul yang sudah tidak dapat di tolong lagi.
Changmin menatap Kyuhyun sebentar dan mulai membuka bungkus kado tersebut. Dia juga merasa ada yang tidak beres dengan kado yang di berikan Heechul. Kalau ada penghargaan pada orang terusil di dunia, Heechul pasti mendapatkan penghargaan itu. Begitu bungkus kado itu terbuka, mata Changmin melotot ketika melihat tulisan yang ada di kotak tersebut. Ini benar-benar buruk. Victoria's Secret. Dia tidak mungkin mengharapkan sebuah pakaian biarawati, kan?
"Apa kadonya?" tanya Kyuhyun penasaran karena wajah Changmin terlihat terkejut.
"Aku tidak ingin melihatnya," ujar Changmin sambil menyerahkan kotak itu pada Kyuhyun. "Lebih baik kau simpan kotak itu dimana aku tidak bisa menemukannya."
Kyuhyun menerima kotak yang di berikan Changmin dan matanya melotot sempurna. "Awas kau oppa," desis Kyuhyun.
"Ini dari Kris," ujar Changmin sambil mengangkat sebuah kepingan kaset. "Kau tertarik melihatnya?"
"Memangnya kau tidak ke hutan?" Kyuhyun balik bertanya. Bagaimana kalau isi kaset yang di berikan Kris adalah video mesum?
"Aku lebih tertarik pada kado-kado ini." Changmin berjalan menuju meja dan mengambil laptopnya, lalu meletakkan laptop tersebut di tempat tidur. Changmin menghidupkan laptop lalu memasukkan kaset tersebut ke dalam laptop sambil berdecak puas. "Wah, ini video."
Kyuhyun menatap laptop Changmin dengan cemas. "Kau benar-benar ingin melihatnya?"
"Memangnya kau tidak?" balas Changmin. Dan dia mulai memutar video itu.
Kyuhyun menunggu dengan cemas. Setelah beberapa detik, layar laptop itu tidak menampilkan apa-apa selain warna hitam. Beberapa saat kemudian, Kris muncul dengan senyuman yang bersahabat.
"Hai," sapanya. "Aku tidak tahu harus memberi kalian kado apa, sementara ulang tahun pernikahan kalian semakin dekat. Kalian mungkin bertanya-tanya bagaimana aku bisa tahu ulang tahun pernikahan kalian, kan?"
"Tidak juga," sahut Changmin tak acuh.
"Aku tidak sengaja bertemu dengan Arrum dan dia bilang dia sedang mencari kado untuk kalian berdua. Dan dia mengatakan kapan ulang tahun pernikahan kalian. Lalu, akupun memikirkan kado yang pantas untuk kalian. Jadi, selamat menikmati kado yang ku berikan. Semoga kalian menyukainya."
Lalu layar laptop kembali gelap.
Changmin mendengus. "Apa-apaan itu?!"
Beberapa saat kemudian, layar laptop menunjukkan perubahan. Sebuah kalimat muncul secara perlahan memenuhi layar laptop.
"ChangKyu's love story".
Sebuah foto muncul di belakang kalimat yang mulai memudar itu. Kyuhyun merasakan napasnya tercekat karena terkejut. Fotonya dan Changmin ketika di depan pastor. Sepertinya ketika mereka sedang mengucap sumpah. Foto itupun memudar di gantikan oleh foto yang baru. Kali ini fotonya dan Changmin ketika di depan geraja, beberapa saat setelah pemberkatan selesai.
Lalu foto-fotopun bergulir dengan dilatari oleh lagi 'Two People' milik Sung Si Kyung. Membuat Kyuhyun semakin menghayati video tersebut. Fotonya ketika berciuman dengan Changmin di bawah sebuah pohon. Fotonya dan Changmin saat sedang berjalan di sekitar rumah dan perutnya terlihat membuncit. Lalu ada foto ketika dia berjalan di belakang Changmin dan melihat namja itu seolah Changmin adalah pusat dunianya. Foto itu memudar berganti dengan Changmin yang sedang memegang tangannya, dan menatapnya penuh harap, sementara dia tertidur di ranjang rumah sakit.
"Astaga! Kapan dia mengambil foto itu?" tanya Changmin tak percaya.
Kyuhyun melirik Changmin dan tersenyum dalam diam.
Foto kembali berganti. Kali ini foto ketika beberapa hari setelah dia melahirkan. Dia duduk di ranjang dengan Hyun Min di gendongannya, sementara Changmin berdiri disampingnya sambil menggendong Min Hyun. Foto selanjutnya adalah terlihat seperti taman. Changmin bersandar di sebuah pohon sementara dia tidur di pangkuan namja itu. Kyuhyun bahkan tidak ingat kapan foto itu di ambil.
Foto kembali berganti dan Kyuhyun menganga saking tidak percayanya. Kris mengikutinya dan Changmin ke New Zealand? Foto itu menunjukkan ketika dia dan Changmin tengah berdiri berdampingan menghadap ke danau pada malam hari. Foto itu diambil dari belakang. Lalu fotopun berganti dengan latar bandara. Dia menggenggam tangan Changmin dan menyandarkan kepalanya pada pundak namja itu. Kalau dia tidak salah saat itu mereka baru mendarat di New Zealand. Dia sangat kelelahan, jadi mengabaikan rasa malunya dia menggandeng tangan Changmin.
Fotonya dan Changmin ketika di New Zealand terus bergulir. Ada foto ketika dia sedang berada dalam gendongan Changmin. Lalu, foto ketika dia menatap Changmin sengit, sedangkan namja menatap ke arah lain. Ada juga foto ketika duduk di ujung teras menatap danau, sementara Changmin di sampingnya sedang menatapnya dengan penuh cinta kalau dia boleh bilang.
Kyuhyun merasakan kedua pipnya memanas. Astaga! Apa benar Changmin pernah menatapnya dengan tatapan seperti itu? Tiba-tiba dia ingin memeluk namja itu.
Video itu di tutup dengan foto dia dan Changmin yang tengah berciuman di balkon kamar di bawah siraman cahaya bulan purnama.
"Itu menakjubkan," ujar Changmin dengan suara serak. Dia tidak tahu bagaimana Kris mendapatkan semua foto-foto itu, namun dia benar-benar ingin berterima kasih karenanya.
Changmin baru saja akan meng-klik kotak merah di sudut ketika layar laptop kembali menampilkan wajah Kris. Dia menjauhkan tangannya dari laptop dan menatap Kris.
"Bagaimana? Apa kalian menyukainya?" Kris terkekeh. "Penuh perjuangan keras bagiku untuk mendapatkan foto-foto itu, kalian tahu? Dan tentang foto kalian ketika di New Zealand. Aku minta maaf. Aku memang mengikuti kalian. Kalian pikir aku bisa tenang membiarkan kalian berdua kesana? Aku juga sengaja mengambil foto kalian, ingin mencetaknya lalu memasukkannya ke dalam album lalu memberikannya pada kalian. Tapi aku lebih tertarik memasukkannya ke dalam video ini."
"Aku minta maaf karena ketika di awal aku sangat menjengkelkan. Entahlah, sepertinya aku sedang kasmaran saat itu, dan aku berusaha menarik perhatian Kyuhyun, bahkan berusaha untuk mengubah yeoja itu hingga menjadi milikku. Lalu aku kemudian tersadar bahwa tidak seharusnya aku merusak hubungan kalian, jadi aku bertobat," ujarnya. "Di ulang tahun pernikahan kalian yang ketiga ini, aku mengharapkan yang terbaik untuk kalian. Kalian berdua terlihat mengangumkan hingga membuatku iri. Jadi, aku selalu berdoa untuk kebahagiaan kalian. Sekali lagi, Happy anniversary!"
Sebuah foto kembali muncul. Kali ini adalah fotonya dan Changmin bersama keempat anak mereka. Itu adalah foto satu minggu yang lalu, yang diambil oleh Heechul. Dia dan Changmin sedang tertawa dengan Soeul dan Haru di gendongan mereka, sedangkan Hyun Min dan Min Hyun duduk di hadapan mereka juga terlihat sedang tersenyum. Lalu sebuah kalimat muncul perlahan di atas foto tersebut.
And I hope, they live happily ever after...
Kyuhyun segera menyeka air matanya ketika layar laptop kembali gelap. Kali ini videonya benar-benar telah selesai. Kyuhyun merasakan Changmin bangkit dari duduknya, dan sebelum dia sempat berpikir apa yang akan di lakukan namja itu, Changmin sudah menciumnya. Namja itu melepaskannya beberapa saat kemudian. "Saranghae, yeongwonhi," bisik Kyuhyun.
"Andwae."
Kyuhyun menatap Changmin bingung. "Andwae?"
"Forever is a long time and time has a way of changing things*," ujar Changmin. "Jadi, aku akan mencintaimu hari ini. Lalu ketika esok tiba, aku akan jatuh cinta lagi padamu dan mencintai sepanjang sisa hari itu. Begitu seterusnya."
Kyuhyun merasakan air matanya kembali jatuh. Sebelum dia sempat mengusapnya, Changmin sudah melakukannya lebih dulu.
"Aku tidak punya kado yang menakjubkan seperti Kris. Kadoku sangat sederhana."
"Apa itu?" tanya Kyuhyun penasaran.
"Hidup dan hatiku," ujar Changmin sambil menatap mata Kyuhyun. "Aku menyerahkan seluruh sisa hidupku, juga seluruh hatiku padamu. Ku harap kau mau menjaganya sampai nanti kematian menjemputku."
Kyuhyun tersenyum, dan matanya kembali berkaca-kaca. "Aku akan menjaganya dengan baik," ujarnya. "Aku juga menyerahkan semuanya padamu, Changmin. Sisa hidupku. Juga hatiku."
"Tentu saja," ujar Changmin sambil menyeka air mata Kyuhyun yang kembali menetes.
Kyuhyun langsung menghambur ke dalam pelukan Changmin. Menangis disana. "Saranghae."
"Nado saranghae, Kyuhyun."
END
.
.
REALLY END