Naruto and All Characters belong to Masashi Kishimoto

AU, Story Not fully Mine.

A SasuHina fanfic

Unexpected Patient.

.

.

.

"Senang sekali bertemu dengan anda,"

Aku segera berdiri. Melihat potret yang aku genggam lalu melihat ke arah pria tinggi dihadapanku.

Aku tidak tahu apa aku sedang di bodohi atau Pamankulah yang salah memberikan potret.

Pria di hadapanku, yang hampir membungkus seluruh tubuhnya dengan baju berwarna hitam, -mengingatkanku pada Shino- sama sekali bukan pria yang tersenyum maniak seperti di potret yang aku genggam.

Mr. S. Begitu Pamanku menyebutnya. salah satu bentuk perlindungn privasi untuk calon pasien spesial.

Beberapa bulan terakhir ini, Mr. S mengisi kepalaku sebagai seorang psikopat yang berjuang melawan depresi.

Aura yang dia pancarkan sangat jauh berbeda dengan apa yang paman deskripsikan.

Pamanku bilang pasiennya ini sangat berbahaya dan perlu penangnan khusus.

Dan aku adalah orang yang tepat. Karena aku orang yang terbilang sabar dan telaten.

Pasien dengan kejiwaan yang tidak seimbang, memiliki ketergantungan pada obat-obat penenang yang paling membuatku khawatir adalah bahwa dia memiliki kelainan orientasi Sex.

Nyatanya, pria yang akan aku rawat adalah pria yang bisa bertutur sopan meski gaya berpakaiannya begitu menyolok.

Aku memperhatikan seluruh gerak- geriknya.

Menilai gaya berpakaian orang ini dari kepala sampai ujung kaki.

Setelah melakukan pengamatan singkat, aku simpulkan bahwa orang ini sangat mencurigakan.

Tidak hanya gayanya yang mirip seperti seorang teroris.

Tapi sikapnyapun menunjukan bahwa dia adalah salah satu dari mereka.

Seingatku paman tidak bilang bahwa calon pasienku adalah seorang yang nyentrik.

Atau mungkin pria ini adalah bodyguard Mr. S.

Kalau begitu, aku belum benar-benar bertemu dengan Mr. Psikopat yang sebenarnya, kan?

Aku mulai merasa rileks karena dugaan-dugaanku tentang Mr. S di kepalaku sendiri kini berterbangan.

Mempersilahkan duduk dengan gestur tanganku.

"Mrs. H?"

"Um, ya?"

"Saya rasa kita tidak seharusnya bertemu di sini." Pria itu seperti tidak nyaman berada di keramaian.

Dia berkali-kali melirik ke arah pelanggan lain.

Apa aku salah bertemu orang? Apa orang di depanku adalah pelaku bom bunuh diri.

Aku mulai merasa panik.

Pinggulku mulai tidak betah berada di kursi yang sedang kududuki.

Aku tidak mau mati konyol!

Aku masih ingin hidup, aku masih ingin mencari Mr. Right, Aku baru saja akan memulai karierku menjadi seorang perawat. Meskipun merawat seorang Psikopat tidak pernah ada di benakku!

Tapi dia baru saja memanggil inisial namaku-yang hanya aku, pamanku, dan Mr. S saja yang tahu.

Itu berarti aku tidak salah orang.

Itu berarti dia bukan anggota teroris.

Ah, penyakit panikku seharusnya aku atasi terlebih dulu.

Dia mungkin orang suruhan Mr. S. Atau dia sebenarnya Adalah Mr. S.

Bukankah Mr. S seharusnya berbahaya dan seorang anti sosial? karena untuk seorang yang banyak kelainan seperti Mr. S tentu dia tidak akan tahan berada di kerumunan.

Ah! ini menjelaskan semuanya.

Sekarang, aku sedang bersama Psikopat itu!

Aku berada lima atau empat jengkal di hadapannya! Berbicara dengannya!

Crap!

Holly Fucking Craaaap!

Hinata! Bernafaslah!

Ya tuhan aku rasa aku sudah menahan napas selama kurang lebih satu menit. Buku- buku jariku sudah memutih karena aku mengepalkan tanganku terlalu kuat.

Aku mulai mencoba mengumpulkan seluruh nyawaku.

Demi tuhan aku sudah mempersiapkan diriku dengan baik.

Aku sudah membaca lima buku berbeda dengan tebal 3 cm setiap hari.

Aku sudah mempersiapkan diri menjadi seorang tumbal.

Aku sudah mempersiapkan mentalku umtuk menjadi seorang perawat terhormat yang mengurus seorang Psikopat yang -aku tidak mau membayangkannya- mungkin akan di burunya setiap saat.

Ketukan meja di hadapanku membuat tubuhku sedikit mengejang.

Jari-jarinya begitu bersih, terurus dan lentik.

Perlahan- lahan, aku menaikkan mukaku. Saat mataku berhenti di wajahnya, isi perutku seakan jatuh melawan gravitasi.

Holy God.

Holy mother of God!

"Anda tidak apa-apa? muka anda terlihat sangat Biru." Kata MR. S.

Bola matanya begitu hitam. Hidungnya memiliki bentuk yang sempurna. Garis rahangnya yang tegas dan seakan bisa membuat siapa saja yang menyentuhnya terluka.

Tidak! Apa orang-orang mulai berpikir aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama pada orang yang beberapa detik lalu membuka maskernya di depanku lalu menutupnya kembali karena takut ketahuan bahwa dia bukan seorang kriminal?

Apa aku lupa cara bernapas secata normal? kenapa mulutku menganga begini?

Dia menyodorkan segelas air putih kehadapanku.

Lalu berniat melakukan jabat tangan denganku.

Tersenyum melalui matanya.

Dan aku mengutuk diriku untuk menjadi seorang tolol di pertemuan pertama.

"Dr. Hizashi benar. Anda memang manis."

Aku dan ketidaksadaranku mengabaikan pujiannya.

Dia melihat tangannya masih menggantung di udara. Dengan cepat aku meraih tangannya.

Sentuhan tangannya terasa seperti sengatan listrik. Membuatku tolol dan bisu semantara.

Bukan hanya karena Auranya yang terasa berat di Udara.

Tapi juga cara berpakaiannya yang terlalu dibuat-buat.

Untuk seorang pria dia tertlalu Flamboyan.

Siapa yang mengenakan Baju serba hitan dengan aksesoris seperti nya?

Selebriti.

Semuanya menjelaskan kenapa aku terkesima bahkan sejak dia berada di hadapanku. Terutama saat dia membuka maskernya.

Dia begitu familiar. Aku merasa melihatnya setiap hari.

Tentu saja.

Aku sudah bilang aku tidak jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sikapku yang Idiot dan over, mempunyai alasan yang tepat.

Ya. Itu karena pria yang memandang ke arahku tidak lain adalah...

Sasuke Uchiha.

Aktor terkenal yang memiliki bayaran tertinggi di dunia.

.

.

.

To be Continue-

Tidak yakin apa Gee akan merubah plot yang ringan ini menjadi agak sedikit berbobot. Karena ide awal fiksi ini adalah fiksi yang berat. Angst atau minimal Hurt/comfort yang jauh sekali ke romens haha..

Ke psikopatan Sasuke akan tampak di chapter selanjutnya

#sekedar bocoran.

Ini fenfik BDSM(?) bener kagak nulisnya?

Yang berarti NO MINOR ALLOWED!

tapi untuk chapter awal-awal ini masih aman lah...

dan yang minta sekuel The Heartless... maaf sekali Gee gak bisa kabulin. kalau Gee buat sekuel.. ficnya bakal jadi kaya sinetron yang kepaksa huhu

Sebelumnya, thanks for RnR juga FnF nya.