Naruto milik Masashi Kishimoto
.
Sebenarnya aku masih ragu buat ngelanjutin fic ini, karena aku masih takut buat nulis fic ber- rated M
Iya sih umurku udah 17 tahun, dan mau ke 18. Cuman ga tau kenapa rada bimbang gitu huhuu..
.
Tapi, setelah lihat fav&foll story aku yg ini. Cukup buat rasa bimbang aku hilang dan setuju untuk nerusin fic ini. Apalagi didukung dari reviewers, ya meskipun cuman 4 orang hiks :"
.
Tapi itu wajar sih, aku kan juga masih newbie
So, let's chap 2 begin
.
.
.
In this story, real it's Mine!
Tapi terinspirasi juga dari fic-fic Author yg laen.
Jadi maaf ya apabila terdapat hal yang sama seperti author-author laen. Entah itu alur, setting, atau entah apa itu. Karena memang aku tidak sengaja. Jadi sekali lagi saya minta maaf.
.
Summary :
Saat melihat senyumannya dan juga mata emerald yang sangat menyejukkan itu, entah kenapa aku tidak bisa melepaskan tatapan ini. Tapi saat dia tertawa bersama dengan anak lain, ada rasa amarah yang tidak bisa kujelaskan. Dan sejak saat itu, aku sudah memutuskan.
.
No one else can have you, You're Mine!
.
Naruto milik Masashi Kishimoto
Ide Dasar : Real is mine. Dan terinspirasi dari beberapa author
Warning : Dramatis, Hurt, Romance, Bahasa kasar
.
Not for Underage!
.
Pairing : Sasusaku
Rated : M
Uchiha Itachi = 23 tahun
Uchiha Sasuke = 17 tahun
Haruno Sakura = 17 tahun
.
No one else can have you, You're Mine!
.
DLDR!
.
Happy Reading Minna-san
.
.
at Uchiha Manshion
.
Tak terasa sudah 10 tahun berlalu semenjak kepergian orang tuanya. Kini Sasuke menjadi seorang pemuda yang digilai oleh perempuan-perempuan disekitarnya. Bagaimana tidak? Berparas bak pangeran Yunani, memiliki tubuh atletis serta kulit putih nan bersih, rahang yang begitu tegas, dan jangan lupa dengan bibir yang begitu kissable
Selama ini ia benar-benar kehilangan kasih sayang dari orang tuanya. Tapi ia tidak pernah kehilangan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang sekitarnya, Itachi
Ya, meskipun semenjak orang tuanya meninggal, dan Itachi pergi meninggalkannya ke Paris untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai Direktur Utama Uchiha Group. Itachi tidak pernah lupa dengan dirinya, Itachi selalu memberikan perhatiannya kepada Sasuke. Tak jarang selama 3 bulan sekali Itachi datang ke Konoha untuk melihat perkembangan adik-adiknya.
Adik-adiknya?
Ya, Sasuke dan Sakura.
Selama ini juga kehidupan Sasuke berubah, menginjak ke jenjang High School. Ia mulai berani pergi ke club dengan teman-temannya, dan sering main wanita. Tapi meski begitu, di sekolahnya Uchiha Sasuke tidak pernah mendapatkan predikat dibawah 3 besar. Bagaimana bisa ia mendapatkan predikat dibawah 3 besar, toh IQ nya 155.
Ada beberapa hal yang tidak pernah berubah dari Sasuke. Cuek, Dingin, Irit bicara, dan menyiksa Sakura.
.
.
.
Bicara tentang Sakura, kini ia pun juga tumbuh sebagai gadis yang sangat mempesona dikalangan sekitar. Manis, Ceria, Memiliki tubuh tinggi bak model, Memiliki rambut panjang berwarna merah muda, dan jangan lupakan dengan kedua tonjolan di dadanya yang begitu menggairahkan bagi kaum Adam. Bukan hanya kaum Adam, bahkan kaum Hawa pun berdecak iri melihat kesempurnaan yang dimiliki oleh Uchiha Sakura.
Ia juga tidak pernah berubah, ia tumbuh sebagai gadis yang baik, selalu tersenyum kepada semua orang yang menyapanya, dan memberikan kasih sayang serta perhatian kepada orang didekatnya.
Selama 10 tahun pula ia tinggal di Uchiha Manshion dengan kakak keduanya.
.
Kakak?
Masih bisakah Sakura menganggap ia sebagai kakaknya. Kakak yang selama ini ia ingini tuk menganggapnya sebagai Adik, Kakak yang selama ini ia ingini tuk berbagi kasih sayang dan perhatian.
Sasuke tidak pernah berubah, malah ia sangat dingin kepada Sakura. Tak jarang- bukan, sering sekali Sasuke memperlakukannya seperti budak. Bukan sebagai adik.
.
Pagi telah tiba, kicauan burung terdengar begitu merdu.
Sasuke melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga. Ia melangkahkan kakinya tuk menuju ke ruang makan
.
"Emm.. O-ohaiyo Sasuke-nii. Aku sudah memasakkan sup tomat kesukaan Sasuke-nii" Seru Sakura kakaknya turun dari lantai kamarnya berada.
Tanpa menjawab seruan dari sang adik, Sasuke langsung duduk di kursi makan. Dengan datar Sasuke mengambil piring dimana piring tersebut telah disiapkan oleh sang adik. Ia pun mencicipi makanan tersebut dan-
Prangg..
"Ini yang kau sebut sup tomat kesukaanku hah? Kau bisa masak tidak sih, apa lidahmu sudah tidak dapat merasakan mana makanan enak dan tidak? Dasar tidak berguna. Gara-gara kau selera makanku hilang.
Dan satu lagi, jangan pernah panggil aku kakak. Karena aku tak sudi memiliki adik sepertimu."
Lagi.
Lagi dan lagi Sasuke membentaknya, sudah berjuta ribu Sasuke membentaknya dan memperlakukan Sakura seperti budak. Sudah berulang kali Sakura menangis karena Sasuke. dan berulang kali juga ia tak pernah berhenti untuk mengharapkan sang kakak melihatnya sebagai adik.
Sebenarnya tidak masalah jikalau Sakura yang memasakkan makanan Sasuke setiap hari, akan tetapi bentakan dan cacian dari Sasuke lah yang membuat Sakura kecewa dan menangis
Sakura POV
Kenapa?
Kenapa Sasuke-nii tidak pernah menghargai aku.
Kenapa Sasuke-nii tidak sudi memiliki adik seperti aku hiks..
Aku tidak boleh menangis seperti ini, aku yakin kalau aku bisa melakukan hal yang baik untuk Sasuke-noii, pasti Sasuke-nii akan menganggapku sebagai adiknya
Iya iya, aku tidak boleh nangis. Aku kuat, aku akan melakukan apapun agar Sasuke-nii melihatku
.
Sakura POV end
.
Setelah menghapus air matanya, sakura bergegas menuju kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya. Hari ini adalah awal semester genap dikelas 10. Jadi mau tidak mau Sakura harus tertib untuk datang kesekolah agar ia mendapatkan hasil ujian yang maksimal nantinya.
Sakura dan Sasuke bersekolah di sekolah yang sama, Konoha High School. Memang mereka juga setingkat. Namun mereka berbeda kelas. Sakura di kelas XB dan Sasuke di kelas XA. Dimana kelas XA adalah kelas murid-murid yang memiliki IQ tinggi
Di sepanjang perjalanan menuju kesekolah, Sakura bersenandung ria dan senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Ia tidak memiliki kendaraan pribadi. Jadi ia memutuskan untuk menaiki bus. Berbeda dengan Sasuke yang menaiki mobil sport keluaran terbaru. Sebenarnya Sakura ingin sekali berangkat bersama kakaknya, namun sudah jelas apa yang ia terima saat meminta untuk berangkat bersama Sasuke
"Aku tak sudi jika mobilku ditumpangi oleh orang sepertimu. Kau pikir kau pantas hah duduk disampingku!"
.
.
Sakura sadar ia memang bukan dari anggota asli keluarga Uchiha. Namun Uchhiha Fugaku dan Uchiha Mikoto lah yang mengangkatnya sebagai anak
Ia tak pernah meminta apapun kepada Ayah dan Ibunya, ia hanya minta kasih sayang dan perhatian dari keluarga. Itu sudah lebih dari cukup menurut Sakura
.
at Konoha High School
.
Tiga mobil sport memasuki kawasan di Konoha High School. Beberapa murid yang sedang berjalan ataupun duduk santai pun berdecak kagum melihatnya.
Keluarlah mereka semua yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh kaum Hawa.
"Kyaa… Sasuke-kun aku merindukanmu. ."
"Naruto-koi, kau semakin tampan. ."
"Neji.. kau manis sekali. ,"
"Kyaaa.. Sai, aku cinta padamu. ."
"Shikaa sini tidurlah di pangkuanku. ."
.
Yaa.. begitulah sekiranya para kaum Hawa melihat mereka berlima.
Meskipun mereka semua adalah murid kelas X, tetapi banyak sekali kakak kelas mereka yang sangat mengagumi ketampanan dan kepopuleran mereka
Disisi lain, Sakura telah menapaki kakinya di gerbang KHS
Saat memasuki sekolahnya, ia disuguhkan dengan pemandangan yang sudah biasa terjadi di sekolahnya.
Dimana para siswi-siswi bergerombolan hanya untuk melihat kelompok kakaknya
.
Tanpa menengok sedikitpun, ia melalui mereka semua. Ia hanya ingin sampai di kelas dan bertemu sapa dengan teman-temannya.
"Ohaiyou Forehead. ." Sapa Ino, teman dekat Sakura sekaligus teman sebangkunya.
"Ohaiyou Pig, Ohaiyou semua" Jawab Sakura dengan senyum tulusnya
Sakura, Ino, Hinata, Tenten, dan Temari. Mereka adalah salah satu sekelompok orang yang mempunyai rasa persahabatan dengan baik. Mereka mulai saling mengenal dan saling bersahabat sejak duduk di bangku Chogakkou
.
Bel sekolahpun berbunyi, semua siswa dan siswi berhamburan untuk cepat-cepat masuk kedalam kelas. Karena terlambat sedikit saja, sanksi yang akan mereka terima sangatlah berat
.
Lain hal nya jika itu semua menyangkut dengan kelima tokoh pria ini, mereka merupakan anak dari keluarga yang menyumbang dana terbesar di sekolah ini.
Meskipun mereka terlambat, satu gurupun tidak akan memberi mereka sanksi. Paling-paling juga cuman disuruh masuk tanpa omelan seperti guru biasanya
.
Dalam perjalanan menuju ke kelas, mereka terlibat dalam percakapan yang sayang untuk dilewatkan-
"Hoi Teme, kenapa sih aku tidak pernah melihatmu berangkat bersama Sakura-chan? Malah yang ku ketahui, Sakura selalu berjalan ke jalan raya untuk menunggu bus"
"Bukan urusanmu Dobe!"
"Ckk kau ini, apa kau tidak pernah sadar hah kalau Sakura-chan sudah tumbuh menjadi gadis incaran pria-pria diluar?"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Naruto, langkah kaki Sasuke pun mendadak berhenti
"Apa maksudmu Dobe?"
"Jangan pura-pura bodoh Sasuke. Jangankan pria diluar, disekolahpun banyak yang menatap Sakura dengan pandangan penuh nafsu." Saut Shikamaru dengan malas
.
"Jadi kau belum tau? Padahal kemarin pulang sekolah aku melihat Sakura dibonceng oleh Akasuna" Balas Sai dengan senyuman palsunya
.
Deg. .
Mendengar hal itu, Sasuke mengepalkan tangannya. Tanpa memerdulikan tanggapan oleh sahabat-sahabatnya. Sasuke berjalan dengan langkah penuh amarah kedalam kelas
at XB
Pelajaran telah berlangsung, saat ini mereka belajar Fisika. Suasana kelas yang tenang nan damai begitu terasa di kelas ini. Namun itu hanya untuk beberapa saat saja. Karena setelah sang guru pergi keluar, suasana kelas menjadi seperti biasanya. Ramai
"Stt stt Sakura, kemarin kau pulang dengan Sasori-san anak kelas XA ya? Apa benar itu"
Sakura pun terkejut, bagaimana bisa Ino mengetahui hal itu
"Kau tahu darimana?" Jawab Sakura dengan santai
"Heii.. bagaimana aku tidak tau kalau semua siswi pada menggosipimu tadi pagi" Balas Ino dengan sewot
"Hust Pig, pelankan suaramu. Memang iya kemarin aku pulang bersama Sasori-san. Karena pada saat itu bus yang kutunggu tidak datang-datang. Dan ternyata Sasori-san memberikan tumpangan kepadaku"
"Kyaaa.. benarkah itu? Jadi gossip itu benar ya kalau Sasori-san menaruh hati padamu. Lalu bagimana denganmu?"
Suara teriakan Ino mengagetkan sahabat Sakura yang lainnya. Hingga mereka semua berkumpul di meja Sakura dan Ino
"Benarkah itu Sakura?" Tanya Tenten dngan raut penasaran yang diikuti aanggukan oleh kedua temannya
"Bagaimana apanya? Dan benar apanya? Balas Sakura kaget
"Ckk, jangan pura-pura tidak tau Sakura. Benarkah Sasori-san menaruh hati padamu? Lalu apakah kau juga menaruh hati pada dia?" Saut Temari
"Kalian ini apa-apaan sih, memangnya kalian dapat berita itu dari siapa? Dan aku dengan Sasori-san hanya berteman. Tidak lebih. Aku juga baru kemarin saja kok ditawarin tumpangan oleh Sasori-san"
.
"Forehead,dengarkan aku. Semua orang juga sudah tau kalau selama ini Sasori-san menaruh hati padamu. Tidakkah kau lihat saat kita berolahraga, ia selalu saja menatapmu. Dan jangan lupa saat kita berada di kantin, ia selalu menatapmu dengan mata seperti sedang Falling in Love"
"A-aku setuju dengan Ino-chan" Saut Hinata yang diikuti anggukan sahabat lainnya
"Hahh.. terserah apa yang kalian katakan. Karena aku tidak menaruh hati pada siapapun. Selama ini aku menganggap Sasori-san hanya sebatas teman. Begitupun dengan teman-teman lainnya" balas Sakura pasrah
"Huhh.. sayang sekali kalau begitu. Padahalkan Sasori-san cukup popular di sekolah kita"
Sakura hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar seruan Ino, ia kemudian melanjutkan apa yang telah dicatat oleh gurunya di papan tulis
Kring.. kring..
Jam pelajaran ke-2 telah usai, sekarang adalah jam pelajaran ke-3 dimana kelas XB sedang Olahraga
Sakura dan teman-temannya berkumpul ditengah lapangan. Saat ini mereka sedang melakukan pemanasan sebelum melakukan Olahraga yang sesungguhnya.
Banyak sekali kaum Adam yang izin keluar kelas hanya untuk melihat Sakura dan teman-temannya berolahraga. Siapa coba yang mau melewatkan kesempatan emas ini. Kesempatan untuk melihat lekuk tubuh dari Uchiha Sakura dan teman-temannya yang aduhai. Pantat yang begitu menggoda, serta dua gundukan di dadanya yang membusung sempurna.
.
Di lantai dua, dimana siswa-siswi kelas XA sampai XD berada. Untuk kelas XA jam pelajaran kali ini free, dikarenakan sang guru izin pergi ke dinas.
Mereka semua keluar kelas. Entah itu ke kantin atau dimanapun sesukanya. Kali ini, Uchiha Sasuke dan teman-temannya sedang berada di tempat biasanya mereka duduki. Atap sekolah
Di atap sekolah ini, mereka dapat melihat semua aktivitas siswa-siswi lainnya. Termasuk melihat kelas XB melakukan pemanasan
Uchiha Sasuke menatap Sakura dengan intens. Pikirannya kembali melayang dengan perkataan teman-temannya jika Sakura merupakan incaran siswa di sekolahnya. Apalagi kemarin Sakura pulang dengan Akasuna sialan itu
Ia melirik ke pantat sang gadis yang begitu sekal.
Shitt..
Pantanya sangat indah.
Naik keatas, kemuadian pandangannya menuju ke payudara sang gadis.
Sasuke meneguk ludahnya dengan susah, melihat payudara sang adik yang begitu menggairahkan membuat sesuatu dibalik celana tegang begitu saja
Sebenarnya Sasuke memang sedari dulu mengamati tubuh indah Sakura. Hanya saja ia tidak pernah memikirkan sejauh ini, apalagi sampai terangsang seperti ini.
.
Bel istirahat pun terdengar
Sakura dan teman-temannya pergi ke ruang ganti untuk menggati pakaiannya.
Setelah berganti pakaian, ia berpapasan dengan Sasori
"Hai Sakura" sapa Sasori dengan senyum yang begitu mempesona
"Emm hai Sasori-san" balas Sakura dengan sopan
"Bolehkah jangan memanggilku begitu?"
"Lalu aku harus memanggilmu apa?" Tanya Sakura heran
"Panggil aku dengan Sasori-kun juga boleh" balas Sasori menggoda dan berlalu begitu saja
"E-ehh.." muka Sakura memerah, ia benar-benar malu untuk saat ini. Karena jika ia memanggil Sasori dengan suffiks –kun, Sasori adalah orang pertama yang ia panggil dengan begitu. Apa jangan-jangan memang benar yang dikatakan oleh teman-temannya selama ini, jika Sasori menaruh hati padanya.
Jika memang benar, sebenarnya sih tidak apa-apa. Namun untuk saat ini Sakura memang tidak menaruh hati pada siapapun, apalagi terhadap Sasori. Ia takut jika ia mengecewakan Sasori
Dengan mengenyahkan pikiran itu, Sakura pergi begitu saja untuk menyusul teman-temannya
Tanpa ia sadari, sedari tadi Uchiha Sasuke melihat semua kejadiannya. Melihat saat ia bertemu sapa dengan Sasori. Melihat saat ia merona karena Sasori menyuruh Sakura untuk memanggilnya dengan suffiks –kun. Ia mengira jika Sakura juga menyukai Sasori. Padahal-
.
.
Dengan tangan yang terkepal dan aura marah yang begitu besar, Sasuke pergi meninggalkan tempat itu dengan bisikan yang mungkin hanya ia yang bisa
mendengarnya serta seringai yang begitu mempesona
.
.
"Hmm, Akasuna. Kau akan berurusan denganku jika kau berani mendekati Milikku!"
.
.
.
TBC
.
.
Terima kasih banyak buat fav&Foll fic ini. Terima kasih juga buat para readers and silent readers tercintaaa. .
Buat silent readers, ga bosan apa diem mulu cuman baca. Munculin dong kritik dan saran kalian dikolom review ^^
.
.
Balasan review
Bang Kise Ganteng : Wah.. makasih ya bantuannya. Ia banyak banget typo nya hiks :"
Jangan sungkan-sungkan bantuin aku wkwk.. aku nak belajar seperti mu yg jadi author hits :v
R&R lagi yaa ^^
Jamurlumutan462 : Iya ini udah update. R&R lagi yaa. .
Kirara967 : Terima kasih. Ini udah lanjut. R&R lagi.
zehakazama : Wahh benarkah? Kyaa.. mungkin selera kita sama. Btw ini udah lebih panjang kan daripada chap pertama kemarin hehe. . R&R lagi yaa..
.
.
See you in chap 3
.
Pasuruan, 15 February 2016
azizaanr_