By : Lovgrafanime

Main Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon, and other

Happy reading ^^

Hiruk pikuk kebahagiaan nampak jelas mewarnai pesta pernikahan itu,

Bahkan mungkin juga menyelimuti seorang namja yang tampak sedikit menjauh dari kerumunan, menatap teduh sepasang insan yang tengah tertawa bersama menambah romansa yang sudah ada.

Mungkin

"Kau mencintainya heum? Benar bukan?"

Namja itu tersadar dari lamunannya dan menemukan sahabatnya yang sudah berdiri disampingnya dengan dua tangan masing-masing memegang gelas berisi sampanye, salah satu hidangan yang disuguhkan di pesta itu.

Namja itu mengambil salah satu sampanye itu lalu meminumnya matanya kembali menatap pasangan yang tengah berbahagia tersebut lagi. Disampingnya, sahabat si namja berdecak kesal.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku."

"Heum?"

"Kau mencintainya kan Cho Kyuhyun? Mencintai seorang Choi Siwon yang sedang menyelenggarakan pernikahannya saat ini…disini?"

Namja itu—Cho Kyuhyun menjengit pelan, lalu mencoba kembali mengulas senyumnya, "Hahaha, apa maksudmu Changmin-ah? Tentu saja aku tidak—"

"Ya, kau mencintainya Kyu, for the f*cking 10 years! You do and always love him."

"Changmin-ah…"

"Tidak, kau pikir aku tidak tahu? Tidak tahu saat kau selalu mencuri-curi pandang kepadanya, saat kau selalu merona jika ia berada di dekatmu, saat kau selalu mencoba memenuhi kebutuhannya tanpa ia ketahui, kau pikir aku tidak tahu semua itu? for the God sake, kita bukan baru saja bersahabat selama satu dua tahun Kyu."Ujar Shim Changmin tajam.

Kyuhyun terdiam, tak tahu harus bagaimana menimpali perkataan Changmin barusan. Oh, bagaimana ia harus menjawab jika yang dikatakan sahabatnya itu sebagian besar memang benar?

"Kau benar, aku memang mencintainya…lalu apa? Apakah aku harus berlari kehadapannya sekarang juga dan berkata 'hai Siwon hyung, kau tahu, selama ini aku selalu mencintaimu semenjak dulu, begitu?Dan aku tidak akan memiliki kesempatan untuk berdekatan dengannya lagi, bahkan hanya untuk sekedar menampakkan mukaku dihadapannya!"Kyuhyun berkata pelan namun sengit, membuat Changmin terdiam, "Kau tahu aku sangat mencintainya. Hal terakhir yang kuinginkan adalah dia membenci diriku. Jika ini memang kebahagiaannya, aku bisa apa?"

"Tapi kau akan tersakiti Kyu…ani, kau malah sudah tersakiti dan akan selalu tersakiti jika kau tidak memiliki tindakan untuk perasaanmu kepada Siwon." Kata Changmin sambil meremas bahu Kyuhyun, mencoba menyadarkan sahabatnya itu.

Kyuhyun menepis tangan Changmin pelan dan menatap sahabatnya itu sendu, "Aku tahu apa yang kulakukan Changmin-ah, aku percaya Tuhan sudah menorehkan skenario hidupku seperti ini, dan pasti ada alasan baik dibalik semua …ini."

Changmin mengerutkan dahinya saat Kyuhyun menyodorkan sebuah amplop padanya. Ia membuka amplop itu dan matanya sontak terbelalak kaget saat membaca isi dari kertas yang berada dalam amplop itu. Lalu ia memandang Kyuhyun masih dengan ekspresi tak percaya di wajahnya.

"Kyu…ini…kau serius?"

Dan Kyuhyun hanya membalasnya dengan senyum getir.

#Kyuhyun pov

"Selamat atas pernikahanmu ne, Siwon hyung. Aku turut berbahagia untuk kalian."

Siwon yang berdiri disampingku tersenyum lembut, rona bahagia tercetak jelas di wajah tampannya, "Ne, gomawo Kyu. Kau selalu membantuku selama ini." katanya, aku hanya tersenyum kecil mendengarnya.

Disinilah kami, berdiri berdua menatap danau yang terbentang yang memang ada di dekat pesta pernikahan Siwon berlangsung. Aku memintanya untuk berbicara sebentar dan ia menyetujui.

Hening sesaat. Namun entah bagaimana keheningan ini menimbulkan perasaan damai tersendiri bagiku. Dia ada di dekatku, orang yang selalu kucintai selama ini. Walaupun orang yang kucintai ini sudah dimiliki oleh orang lain, benar-benar wanita yang sangat beruntung.

"Jadi…hal apa yang ingin kau bicarakan itu Kyu?" tanya Siwon akhirnya, memutuskan keheningan diantara kami.

Aku menghela nafas dalam sebelum menjawabnya, "Tentu saja untuk mengucapkan selamat sedari tadi sibuk dengan tamu lainnya, kalau aku tidak memutuskan untuk menculikmu, aku pasti sudah menjadi fosil duluan menunggumu." Kataku dengan nada bercanda.

Aku dan Siwon tertawa. Mendengar lelucon garing ku barusan.

"Dan untuk…berpamitan."

Kali ini Siwon sontak terdiam mendengar kelanjutan ucapanku. Ia menolehkan kepalanya padaku dan memandangku bingung, "Apa?"

"Aku akan pergi hyung. Jadi aku ingin berpamitan denganmu." Aku memutar badanku hingga kami berdiri berhadapan, "Aku diminta menjadi dokter relawan di suatu daerah yang sedang terjadi konflik perang. Mereka kekurangan relawan disana, jadi aku memutuskan ikut."

Beberapa detik lengang, sebelum akhirnya Siwon bertanya lamat-lamat, "Di..mana?"

"Palestina."

Mata Siwon terbelalak ngeri, "Itu…daerah itu…bukannya sangat berbahaya?", tanyanya.

Aku tertawa datar mendengar pertanyaannya, "Tentu saja. Memang apa lagi yang bisa diharapkan?" kataku sedikit sakartis.

"Kau tidak perlu melakukan itu negeri ini masih banyak yang membutuhkanmu. Kau tidak perlu mengambil resiko seberat itu." kata Siwon bersikukuh, ekspresi wajahnya terlihat mengeras.

Sejenak aku berpikir, apakah mungkin kau tidak ingin jauh dariku Siwon hyung? Apakah kau mengkhawatirkanku?

Namun segera kutepis pikiran gila tersebut. Ia hanya mengkhawatirkanmu sebagaimana seseorang mengkhawatirkan sahabatnya Kyu! Sadarlah!

"Kau benar." Aku mengalihkan pandanganku dan menatap kosong ke arah danau, "Tapi tetap saja, aku ingin melakukan sesuatu yang lebih ingin menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku untuk menolong sesama, walaupun mereka tidak mengenalku, walaupun mereka berbeda denganku. Kau tahu jelas tentang hal itu Siwon hyung. Itu pekerjaan yang sangat mulia."

Kurasakan bahu kananku disentak kuat dan detik berikutnya aku sudah berhadapan kembali dengan Siwon. Kebahagiaan yang beberapa saat lalu tercetak jelas di wajahnya, sudah hilang entah kemana digantikan dengan amarah yang aku tidak tahu disebabkan oleh apa.

"Kyu, katakan kau bahwa semua ucapanmu itu adalah omong kosong. Katakan kalau kau akan tetap berada disini! Kau tidak akan kemana-mana Kyu! Tidak, tanpa seizin dariku!"

Aku hampir menangis saat Siwon mengatakan hal itu kucoba lawan sisi cengengku dan menatap manik mata yang selalu membuatku hanyut itu, "Kenapa? Kenapa aku harus meminta izin darimu? Kau bukan orang tuaku, kau bukan saudara ku, dan kau bukan ke.." hampir saja ku katakan 'kekasih' tapi aku menghentikannya, "Kau hanya sahabatku hyung. Jadi kau tak memiliki hak untuk mengatur keputusanku semaumu."

Siwon terlihat tertohok dengan ucapanku. Namun aku tidak sempat lagi untuk merasa bersalah karenanya. Aku bukan siapa-siapa baginya. Mungkin bagi Siwon, aku hanya tempatnya untuk mencurahkan segala permasalahan hidupnya, seseorang yang dengan sukarela nya melakukan apa saja agar pujaan hatinya bahagia.

Aku melepaskan diri dari tangan Siwon yang memegang bahuku erat sebelum mundur teratur dan tersenyum sendu menatapnya yang masih memandangku kosong, "Berbahagialah, Siwon hyung. Aku tahu kau tidak akan membutuhkanku lagi sebagai tempatmu mengadu. Wanita paling beruntung hari inilah yang akan menggantikan perananku mulai detik ini. Jadi, semoga hidupmu menjadi lebih baik mulai saat ini." Kataku. Kuberanikan diriku kembali mendekati tubuhnya yang mendadak kaku lalu memeluknya perlahan, dan saat itulah air mataku mulai menetes.

"Selamat tinggal…"

Selamat tinggal, aku mencintaimu…

Kyuhyun menatap keluar jendela pesawat dengan pandangan kosong. Sudah setengah jam berlalu sejak ia meninggalkan Korea dan menjemput tugasnya menjadi seorang dokter relawan di Palestina. Otaknya terus mengingat kejadian di pernikahan Siwon yang baru saja dihadirinya 2 jam yang lalu. Prosesi pernikahan Siwon, perkataan Changmin, perdebatan dan perpisahannya dengan Siwon. Semua itu terus berputar dalam kepalanya hingga membuatnya pusing.

Kyuhyun tahu, ia bersikap seperti seorang pengecut sekarang. Mencoba kabur dari permasalahan hatinya dengan dalih menggapai cita-citanya, walaupun tidak seratus persen begitu. Ia memang ingin menjadi seorang dokter relawan, tapi tidak dengan kondisi seperti ini.

Lalu teringat kembali dengan perbincangannya dengan Changmin yang cukup tersenyum hambar.

'Mianhae Changmin-ah…banyak hal yang sebenarnya tidak kau ketahui tentang aku dan Siwon...'

Dan Kyuhyun memutuskan untuk menutup pintu hatinya dan menjemput kehidupan baru yang akan dihadapinya.

TBC/END?