Saya bukan pemilik Naruto atau Highschool DxD!

Iblis Berjiwa Ninja – Anak Seorang Playboy


"Uhuk..." Seorang pria paruh baya memuntahkan darah. Perutnya terlihat berlubang, dengan cairan amis berwarna merah keluar membasahi tanah tempatnya berbaring.

"Ayah..." Bisik seorang bocah berambut perak yang melihat keadaan ayahnya. Cairan bening berlahan membasahi kulit putih wajahnya, sedangkan kedua tangannya mengepal erat karena menahan amarah dan kesedihan.

"Heh, playboy sepertiku ternyata akan mati sebelum menihkah... uhuk..." Tukas pria yang tengah sekarat sambil mengulas senyum kecut, meskipun tepi bibirnya terselimuti cairan merah dari batuk darahnya.

"..." Sedangkan sang bocah yang mendengarnya hanya mengulas senyum hambar, dirinya tidak menyangka kalau ayahnya masih sempat bercanda meskipun nyawanya sudah di ambang batas.

"...Tapi setidaknya aku berhasil menyelamatkanmu dari genggaman Iblis Tua Lucifer itu." Lanjut pria tadi.

Sang bocah menggigit bibir bawahnya, entah kenapa hatinya terasa begitu perih. "Tapi kenapa... kenapa kau menyelamatkanku bahkan rela mengorbankan nyawamu? Aku tau kalau kau sudah mengetahui bahwa aku bukan lagi Vigil Focalor, anakmu."

"Tch... jiwamu mungkin bukan lagi Vigil, tapi darah yang mengalir dalam tubuhmu tetap barasal dariku. Vigil Focalor mungkin sudah mati, tapi tubuhnya hidup kembali meskipun dengan jiwa yang berbeda. Aku melihat hal itu sebagai kelahiran anak keduaku, jadi aku adalah ayahmu. Sudah kewajiban seorang ayah untuk melindungi keluarganya, anaknya. Kau setuju 'kan, Vi... Siapa namamu?"

Sejenak bocah yang sedari tadi mendengarkan penjelasan pemimpin Klan Iblis Focalor itu melebarkan matanya, lantas mengulas senyum tulus saat pria yang bersikeras tetap ingin menjadi ayahnya menanyakan namanya. "Naruto, Uzumaki Naruto."

Focalor merupakan salah satu klan iblis dari 72 pillar yang menempati 'Underworld'. Layaknya Klan Iblis lainnya, Focalor memiliki keistimewaan dalam pengunaan sihir yaitu pengendalian angin dan air. Sedangkan anggotanya bisa dikenali dengan ciri khas rambutnya, karena kebanyakan dari mereka berambut ungu. Tapi yang lebih mencolok adalah sayap mereka, memiliki ciri khas tersendiri layaknya Klan Phenex. Selain memiliki sayap menyerupai kalelawar seperti kebanyakaln iblis lainnya, mereka juga dianugrahi sayap kecil berbulu hitam di sisi luar kedua lengan tangan serta betis. Sayap berbulu hitam itu sering digunakan untuk mempermudah pengendalian angin di sekitar tubuh anggota Klan Focalor saat bertarung, terkadang bulu itu sendiri juga digunakan untuk melancarkan serangan bahkan menjadi sirip saat berenang maupun menyelam di perairan. Untuk kedudukan, Klan Focalor menempati 'Rank Marquis' layaknya Klan Phenex.

"Naruto... Naruto Focalor, nama yang sesuai untuk seorang iblis dari klan penguasa sihir angin dan air." Sekali lagi, iblis paruh baya itu mengulas senyum. Tapi kali ini senyumnya terlihat begitu tulus, walaupun kulit wajahnya tampak sangat pucat karena banyaknya darah yang keluar melalui lubang menganga di perutnya. "Yah... Naruto Focalor, putra sekaligus penerus Pernadius Focalor."

Pernadius Focalor merupakan pemimpin Klan Iblis Focalor Ke-3. Kepemimpinannya di mulai saat ayah dan kakeknya gugur di perang besar antara Tiga Fraksi beberapa tahun yang lalu. Dia memimpin klannya dengan bantuan Ignatius Focalor, selaku adiknya yang menjabat sebagai penasehat pribadi.

"Hem..." Naruto mengulas senyum tulus sambil menganguk pelan. Sekalipun dia belum mengenal lama Pernadius, dirinya bisa menerima penjelasan pria itu. Dia sudah melihat pandangan penuh kasih dan cinta yang ditujukan padanya saat melakukan tatap mata dengan Pernadius, hal itu mengingatkannya dengan pandangan ayahnya sendiri, Namikaze Minato.

"Ibumu..." Pernadius terdiam sejenak saat mengingat iblis yang pernah mengandung anaknya. "Tch... aku tidak tahu apa yang ada di pikiran wanita Lucifuge itu. Meskipun aku playboy, tapi aku tidak akan pernah menelantarkan keluargaku, terlebih anakku sendiri. Tapi mungkin ini semua adalah kesalahanku sehingga kau mengalami penderitaan di tangan Rizevim, bahkan diabaikan oleh ibumu sendiri Vigil... kau juga Naruto."

Pernadius Focalor adalah iblis berambut ungu panjang yang tergerai hingga punggungnya. Matanya berwarna kuning, dengan wajah yang begitu tampan, sehingga banyak iblis wanita yang tertarik padanya. Dia memiliki banyak pacar dan meniduri banyak iblis wanita maupun manusia yang jumlahnya sudah tidak lagi dia ingat. Akan tetapi Pernadius sama sekali tidak tertarik dengan ikatan pernikahan, sehingga sampai sekarang dirinya masih melajang. Meskipun begitu, tidak pernah ada satupun dari banyaknya wanita baik iblis maupun manusia yang ditidurinya hamil, karena dia selalu memastikannya saat berhubungan intim. Namun sihir sterilisasi Pernadius digagalkan oleh Rizevim Lucifer saat dirinya berhubungan dengan salah satu pelayan temannya itu.

Rizevim berkehendak mendapatkan dukungan kekuatan Pernadius dalam perang sipil yang akan terjadi saat itu, tapi karena dirinya menolak sepertinya temannya itu memilih untuk mendapatkan dukungan Focalor yang dapat dikendalikan. Kesempatan datang saat Pernadius berhubungan dengan Lucifuge, salah satu pelayan Kediaman Lucifer. Saat itulah awal terlahirnya tubuh Naruto, atau dulunya lebih dikenal dengan nama Vigil Focalor.

"Tidak, itu bukan kesalahanmu. I... Lucifuge lebih memilih kesetiaannya sebagai pelayan Lucifer daripada anaknya sendiri. Aku justru bersyukur kau adalah ayahku, meskipun playboy... tapi kau mau mengakui dan bertanggung jawab terhadap anakmu." Tukas Naruto dengan tulus.

"Begitu ya?" Sesaat Pernadius memandang Naruto dengan jeli untuk mengklarifikasi kebenaran dari perkataan anaknya. Setelah yakin apa yang didengarnya merupakan kebenaran, dia mengulas senyum lembut. "Aku bersyukur kau dan Vigil adalah anakku. Aku titipkan kelangsungan Klan Focalor padamu, Naruto." Dia mengulurkan tangannya yang menggenggam erat 'Tombak Focalor' pada Naruto.

"Hem..." Naruto menerima tombak bercabang tiga yang ujungnya menyerupai pedang dengan keseluruhan senjata berwarna perak pemberian Pernadius.

"Aku berharap bisa bertemu saudarumu... Vi..." Tubuh Pernadius kini hancur menjadi debu tanpa bisa menyelesaikan perkataannya.

Sedangkan Naruto hanya diam dalam sunyi memandang kematian Pernadius, ayah angkat sekaligus ayah kandungnya di dunia yang dia tempati sekarang.

Naruto mengalihkan pandangnya kelangit yang dipenuhi gemerlipnya cahaya bintang, sambil mengingat semua kenangan kehidupannya sebelumnya. Dia adalah pahlawan Perang Dunia Shinobi Ke-4, tapi tidak bisa merayakan kemenangan bersama teman dan gurunya. Pasalnya setelah dirinya dan Sasuke berhasil menghentikan Mugen Tsukuyomi serta membebaskan para Bijuu, Naruto dipaksa meninggalkan Negeri Elemental karena jiwanya dipanggil oleh penghuni Kediaman Lucifer menggunkan Sihir Terlarang dengan medium tubuh yang dia diami sekarang.

Awalnya Naruto dikuasai oleh kebingungan, sampai jiwanya menyatu dan stabil mendiami tubuh Vigil Focalor. Lantas berbagai ingatan berputar di otaknya sehingga membantu dirinya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

Vigil Focalor atau lebih dikenal dengan Vigil Lucifuge saat berada di Kediaman Lucifer, memiliki tubuh yang lemah tapi dikaruniai kapasitas sihir yang besar. Sehingga membuat dirinya dianggap lemah oleh Rizevim, lantas dijadikan sebagai bahan percobaan untuk meningkatkan kualitas prajuritnya di Perang Sipil Underworld saat itu. Ibunya, yang notabene-nya adalah Lucifuge justru mengabaikannya dan menyampaikan bahwa itu merupakan kewajibannya sebagai pelayan Kediaman Lucifer.

Sebelum jiwa Naruto dipanggil, tubuhnya sudah pernah diinjeksi dengan berbagai macam serum maupun DNA baru. Melewati pelatihan berat meskipun tubuhnya lemah, bahkan berkali-kali mendapatkan siksaan karena menemtang perintah ataupun tidak bisa mencapai ekspektasi Rizevim.

Mulai dari milik Klan Phenex, berharap mendapatkan senjata dengan tubuh yang dapat beregenerasi cepat.

Hasilnya, gagal!

Selanjutnya Nekoshou, berharap mendapatkan senjata dengan kemampuan menggunakan chakra maupun senjutsu.

Hasilnya, masih gagal!

Lantas Naga, berharap mendapatkan senjata dengan kekuatan fisik yang layaknya baja.

Hasilnya, juga gagal!

Eksperimen menggunakan DNA naga justru membunuh Vigil, karena tubuh dan jiwanya tidak lagi sanggup menerima eksperimen maupun pelatihan keras dari Rizevim. Pada akhirnya, tubuh Vigil dijadikan sebagai percobaan untuk memanggil jiwa pejuang [warrior] dari dimensi [dunia] lain menggunakan Sihir Terlarang.

Menurut ingatan Vigil, Rizevim sudah berkali-kali menggunakan sihir itu, tapi semuanya gagal dan membunuh korban. Naruto tidak tahu penyebab keberhasilan Rizevim memanggil jiwanya, tapi saat pertama kali dia membuka matanya, hampir keseluruhan tubuhnya telah menjadi angin. Setelah itu, Naruto lah yang menerima kekerasan Rizevim meskipun dia tetap menyembunyikan identitas dirinya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa, pasalnya dirinya masih belum terbiasa dengan sihir maupun dunia barunya serta kekuatan Rizevim. Sampai kedatangan Pernadius, datang untuk membebaskan dirinya meskipun harus menghadapai Rizevim yang memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan Pemimpin Klan Focalor itu.

"Nah, sekarang lebih baik aku segera berkelana mencari Kedai Ramen." Naruto beranjak berdiri, dirinya kini bisa merasakan kebebasan setelah selama dua tahun berada dalam kekangan Rizevim. "Berapa mangkok ramen yang bisa aku makan sekarang ya?" Lanjutnya sambil mengulas senyuman kecut.


Cerita Berakhir


Nama : Naruto Focalor

Rambut : Perak

Mata : Biru Es

Usia : 7 Tahun

Ras : Iblis Berdarah Murni [Sebelumnya], Iblis Berdarah Campuran [?] [Sekarang]

Keluarga : Pernadius Focalor [Ayah], [?] Lucifuge [Ibu], Ignatius Focalor [Paman]

Rank : Iblis Tingkat Tinggi

Sihir : Angin, Air, [?], [?], [?]

Senjata : Tombak Focalor [Javelin : Tombak/lembing cabang tiga dengan ujung menyerupai pedang berwarna perak]

Sacred Gear : Masrur The Winged Red Lion/The True Red Emperor


Silahkan reviews!

Frozen Clouds.