Chapter 1 : Cosplay
Disclaimer : Boboiboy © Monsta Studio
Warning : AU , Boboiboy elemental and Yaya are sibling, Gaje, OOC , Humor garing, Alur kecepetan , No super power , de el el.
Ice : 17 th
Gempa, Taufan : 15 th
Blaze, Halilintar : 13 th
Yaya : 10 th
.
.
.
Happy Reading and…. Don't like don't read this fanfiction !
"KYAAAA" terdengar sebuah teriakan yang memecah keheningan pagi yang indah di sebuah kota bernama Pulau Rintis. Kemudian terdengar suara-suara lainnya dari beberapa sudut rumah bertuliskan Boboiboy's Family yang menjadi sumber teriakan itu.
"BRUGH"
"PRANK"
"WAAA, BRUK"
"Syuuut, ADOOHH!"
"CTAK"
Halilintar salah satu pemuda tampan penghuni rumah tersebut menggerutu kesal karena pensil satu-satunya yang ia miliki sekarang sudah patah menjadi 2. Dia tak sengaja mematahkan pensilnya itu karena terkejut mendengar sebuah suara gaib (?) yang berasal dari adik perempuannya –Yaya- .
"Ugh, sial" gerutunya. Kini ia terpaksa mengakhiri kegiatannya. Tidak, Halilintar tidak sedang belajar karena sekarang sedang liburan sekolah jadi dia sudah menyingkirkan jauh-jauh semua buku pelajarannya di sudut terdalam lemarinya. Dia kan juga ingin menikmati liburan sekolah seperti anak-anak lainnya. Halilintar sebenarnya sedang melakukan salah satu hobinya yaitu mengisi buku TTS milik kakak sulungnya yang jones –Ice-. Tapi konsentrasinya buyar karena jeritan Yaya.
Setelah menenangkan diri, Halilintar memutuskan untuk mencari tau kenapa adiknya yang manis (baca : menyebalkan) itu berteriak sangat keras sampai bisa mengacaukan radar pesawat yang sedang melintas diatas kota itu.
Saat keluar kamar Halilintar bertemu Ice yang sepertinya baru bangun dari acara hibernasi (?) nya.
"Ugh, Yaya kenapa lagi sih? Aku sampai jatuh dari kasur gara-gara kaget." Gerutu Ice dengan wajah kesal tapi juga mengantuk.
"Entah aku juga gak tau." Kata Halilintar sambil menutup pintu kamarnya. Beberapa detik berikutnya pintu kamar yang ada di depan kamar Halilintar terbuka menampilkan si empunya kamar yang berwajah sama dengan Halilintar.
"Aduh~"
"Kamu kenapa?" Tanya Halilintar kepada kembarannya yang lahir 3 menit lebih dulu darinya –Blaze-.
"Kepleset di kamar mandi." Kata Blaze sambil mengusap belakang kepalanya yang terasa sedikit sakit dan mendapat tanggapan 'Oh' dari Ice dan Halilintar. Lalu mereka bertiga turun ke lantai 1.
Sementara itu di dapur terlihat si anak nomer 2, Gempa tengah membersihkan pecahan gelas yang tadi tak sengaja ia jatuhkan saat mendengar teriakan Yaya. Pintu belakang yang menghubungkan dapur dengan halaman belakang terbuka. Dari sana masuk Taufan yang merupakan adik kembar Gempa sambil membawa skateboard disalah satu tangannya. Sedangkan tangannya yang lain memegangi pinggangnya.
"Aduh pinggangku~" kata Taufan sambil meletakkan skateboardnya di belakang pintu.
"Jatuh dari skateboard?" Tanya Gempa mendekati adik kembarnya itu setelah mambuang pecahan gelas.
"Iya." Jawab Taufan singkat kemudian mengambil jus jeruk didalam kulkas. "Yaya kenapa sih teriak-teriak gitu?" lanjutnya.
"entah lah. " kata Gempa. Setelah memastikan pinggang Taufan baik-baik saja, ia lalu berjalan ke ruang tengah tempat adik perempuan satu-satunya itu disusul Taufan yang mengikutinya. Mereka bertemu dengan Ice, Halilintar dan Blaze yang baru turun dari lantai 2.
Saat sampai diiruang tengah, mereka bengong melihat Yaya yang sedang loncat-loncat kegirangan.
"Ah, Kakak~" katanya riang lalu memeluk kelima kakaknya.
"Kamu kenapa?" Tanya Ice sambil duduk disofa dan diikuti adik-adiknya (kecuali Halilintar yang masih berdiri senderan ke tembok dekat sofa ) setelah Yaya melepaskan pelukannya.
"Hihihi aku dapat surat dari majalah 'K'. katanya aku kedaftar sebagai peserta kompetisi cosplay Aika*su, Pri*ara, sama Pretty Rhy*hm." Jawab Yaya senang tapi sedetik kemudian wajahnya terlihat lesu.
"Kenapa?" Tanya Blaze
"Tapi aku bingung gimana mau jadi cosplayer buat ketiganya sekaligus."
"Ya ajak temen lah." Kata Halilintar.
"masalahnya gak ada yang mau." Kata Yaya. Lalu terlintas sebuah ide "kecuali-" lanjutnya sambil menatap kelima kakaknya. Sebuah seringai menghiasi wajahnya yang manis.
Halilintar yang melihat seringaian adiknya itu langsung paham dengan rencana Yaya.
"Jangan bilang kalau kamu mau nyuruh kakak-kakakmu ini ikutan cosplay ya!" kata Halilintar sedikit berharap apa yang dipikirkannya itu salah. Ia merasa takut membayangkan seorang laki-laki pakai baju perempuan. Hal itu membuatnya teringat banci-banci dipinggir jalan yang suka menggodanya kalau ia pulang sekolah agak malam. Keempat kakaknya menatap Halilintar kaget.
"heheh kok tau?" kata Yaya polos. Sungguh detik itu juga Halilintar merasa bulu kuduknya berdiri. Ia menatap horror Yaya. Tanpa sadar Halilintar mundur perlahan. Detik berikutnya ia sudah lari ke kamarnya. Saudaranya yang lain menatap bingung tingkah Halilintar.
~~~~Cosplay~~~~
"GYAA, LEPASIN AKU!" teriak Halilintar disebuah ruangan belakang panggung. Ya saat ini ia dan kakak-kakaknya sedang menemani (karena dipaksa) Yaya ke acara cosplay.
"Ayolah kak sekali ini aja." Kata Yaya memohon.
Halilintar menatap horror keempat saudaranya yang pakai baju cosplay yang sudah dipilihkan Yaya. Entah apa yang sudah dilakukan adiknya itu sampai saudaranya yang lain mau menuruti permintaan anehnya.
"Gak! Aku gak mau pakai baju perempuan!" jeritnya lagi.
"mungkin Hali takut ketauan fansnya kalau dia bisa juga terlihat feminim?" kata Taufan yang kakinya langsung diinjak Halilintar. Ia tak peduli Taufan merasa kesakitan.
"Psst Hali, kamu ikut aja. Yaya bilang kalau kita mau, di gak bakal bikin biscuit maut lagi." Bisik Gempa. Halilintar yang mendengar hal itu merasa terkejut. 'Berarti aku gak perlu makan racunitu lagi' batinnya. Biscuit buatan Yaya itu memang sangat tak enak. Entah bahan apa yang dipakainya.
"I-iya deh. " katanya. Setidaknya hanya sekali ini. Lagipula tak akan ada hal buruk yang akan menimpanya, kan?
"Yeeeyyyy, makasih kak. Nah untuk kak Hali, emmm yang ini aja. Mari kita mulai." Kata Yaya mengeluarkan satu set kostum lengkap dengan aksesoris dan tak lupa alat make upnya.
Di sudut lain ruang lomba cosplay, seorang pemuda bersurai ungu sedang menemani adiknya melihat-lihat peserta cosplay.
"Kak Fang cepetan." Kata Ying kepada kakaknya Fang.
"Iya,iya." Kata Fang ketus. Padahal aslinya dia senang ke acara seperti ini. Soalnya ia bisa lihat banyak perempuan cantik berpakaian anime jepang yang seksi. Berkali-kali ia berusaha menahan diri agar tak mimisan. Tak berapa lama pandangannya berhenti pada sesosok gadis berambut ungu yang mengenakan kostum Shion Todo dari PriPara. Jantungnya berdetak lebih cepat saat gadis itu menoleh. Terlihat jelas wajah cantiknya. 'Waaaa, imutnya~' Batin Fang. Tanpa sadar setetes darah keluar dari hidungnya.
"Kak Fang mimisan." Kata Ying menyadarkan Fang dari berbagai imajinasi yang terlintas dikepalanya. Jangan Tanya apa yang dibayangkan oleh Fang.
"E-eh." Cepat-cepat Fang mengelap darah dari hidungnya itu. "Ying kamu lagi nunggu teman kamu kan? Kakak ke situ bentar ya." Kata Fang yang langsung pergi tanpa menunggu tanggapan dari adiknya itu. Ia mendekati gadis yang ia perhatikan sejak tadi.
"Ehem, hai namaku Fang, nama kamu siapa cantik?" Tanya Fang sambil menyerahkan sekuntum mawar merah yang entah dari mana ia dapatkan.
Gadis itu spontan menengok kebelakang dan hampir saja ia berciuman dengan Fang karena jarak antara wajah Fang dan gadis itu sangat dekat.
"Lho Hali kamu lagi ngapain? Dicariin Yaya tuh." Kata gadis lain dengan rambut merah yang mengenakan kostumBell Renjojinya Pretty Rhythm.
"HEEEE!" teriak Fang terkejut dengan apa yang didengarnya.
~~~~Cosplay~~~~
Halilinta POV On
"Duh, pada kemana sih" gerutuku kesal. Bagaimana tidak setelah aku disiksa oleh saudaraku sendiri (terutama Yaya) dan disuruh pakai baju perempuan, aku ditinggalkan seperti ini. Haaahhh kakiku sakit. Sepatu ini benar-benar menjengkelkan.
"Kanashimi no umi ni shizunda watashi, akeru no mo okkuu , kono mama dokomademo ochiteyuki da , ni mo mitsu kerenai no kana~". Tunggu kayaknya itu suara kak Ice. Ku alihkan pandanganku ke sumber suara. Rupanya kakakku itu sedang ikut lomba menyanyi rupanya. Tapi dari mana ia tau lagu itu? Lagipula apa dia gak malu pakai baju perempuan, menyanyi di atas panggung pula. Aduuhhh kenapa aku punya kakak seperti itu? Kalau dipikir suaranya kak Ice itu merdu juga. Jarang-jarang aku dengar dia menyanyi. Oh dia sudah selesai menyanyi.
"Ehem, hai namaku Fang, nama kamu siapa cantik?"
DEG
Tunggu dulu suara ini…..
FANG!
'TIDAAAKKKK APA YANG DIA LAKUIN DISINI! ' jeritku dalam hati.
Gawaat ini benar-benar buruk, apa jadinya kalau si landak ungu melihatku pakai baju seperti ini? Dan lagi tadi aku dan dia hampir-hampir berci…. arghhhh
"Lho Hali kamu lagi ngapain? Dicariin Yaya tuh."
"HEEEE!"
Hancur sudah...
Halilintar POV End
"HALILINTAR!" teriak Fang. Ia merasa tak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar. 'gadis' cantik didepannya ini adalah Halilintar, rivalnya. Fang berkali-kali membersihkan lensa kaca matanya dan membersihkan telinganya.
"PFFTTT BUAHAHAHAHAHAHA, TERNYATA HALILINTAR YANG STOIC ITU BISA BERPENAMPILAN FEMINIM, HAHAHAHAH." Fang tertawa sangat keras bahkan hingga menarik semua perhatian orang-orang disekitar mereka.
"Temanmu?" Tanya Ice kepada Halilintar.
"Bukan." Jawab Halilintar ketus sementara Fang masih tertawa dengan keras.
"Terus kok kenal kamu?" Tanya Ice lagi dengan wajah datar. Sungguh kini Halilintar benar-benar tidak suka wajah datar kakak sulungnya yang dulu ia anggap wajah datar Ice itu menenangkan.
"Dia rivalku, orang yang paling menyebalkan yang pernah kukenal, Fang." Jawab Halilintar dengan penekanan disetiap katanya.
"Oh rivalmu ya?" kata Ice lirih mulai mengerti. "Pantas dia bereaksi seperti itu." Lanjutnya.
Wajah Halilintar benar-benar merona karena emosi dan malu.
Lalu tanpa diduga-duga, dengan gerakan yang sangat cepat Fang memotret Halilintar. "Hahah lumayan juga bisa dijual ke fansmu." Kata Fang sambil menunjukan foto Halilintar yang terpampang di layar handphone miliknya.
Halilintar yang terkejut langsung berusaha merebut handphone milik Fang. "Woi hapus foto itu!" mukanya kini benar-benar seperti kepiting rebus. Ice yang ada didekat Halilintar hanya menonton 'pertunjukan' itu.
'Kayak orang yang lagi pacaran' batin Ice. Tapi lama-kelamaan ia jadi merasa terganggu karena teriakan-teriakan Halilintar dan suara tawa Fang yang sangat keras.
" Sudah kalian berdua berhenti!" perintahnya dengan nada tegas. Dan itu berhasil membuat perkelahian sepasang kekasih- eh maksudnya sepasang rival itu berhenti. Tak berapa lama muncul 3 gadis lain yang mengenakan kostum Yurika Todo Aikatsu, Sophie Hojo PriPara dan Juri Kurebayashi dari Aikatsu.
"Ada apa ini?" Tanya gadis cosplayernya Juri Kurebayashi dari Aikatsu, yang sebenarnya itu adalah Gempa. Dan lagi-lagi Fang mulai mimisan.
"Fang kamu mimisan." Kata Halilintar.
"E-eh" kata Fang lalu dengan segera ia melap mimisannya. Sungguh mungkin kalau berlama-lama disitu Fang bias terkena penyakit anemia karena berkali-kali mimisan.
" Heeemmm Hali jangan-jangan dia memotretmu untuk dijadikan koleksi pribadi, sebaiknya kamu hati-hati." Kata Ice sambil menepuk pundak adiknya itu. Halilintar langsung menatap kakak sulungnya itu dengan tatapan super tajam.
"Kak Fang, kakak lagi ngapain? Ayo pulang." Tanya Ying yang berjalan mendekati kakaknya. Dibelakangnya ada Yaya yang membawa beberapa minuman kaleng. Dia juga mengenakan kostum Leona West dari PriPara.
"Eh, tunggu bentar lagi lah." Kata Fang. "Kamu kalau mau pulang sana pulang sendiri. Aku masih mau disini." Kata Fang ketus.
"Lho bukannya tadi kak Fang bilang gak suka ke acara seperti ini?" Tanya Ying mulai curiga.
"E-eh, eng anu eng.." Fang menjadi bingung ia tak mau hobinya yang suka anime bishoujo(*) ketahuan orang lain. Terutama rivalnya, Halilintar.
"Wah Fang jangan-jangan kau…" kata Halilintar juga mulai curiga.
"A-apa!" kata Fang dengan nada mulai panic.
"Jangan-jangan kak Fang itu-" kata-kata Ying terputus saat terdengar suara yang bias merusak pendengaran semua orang yang ada disitu.
"Natsugakita zoi booken suru zo, shiritai koto nara yama mori-mori aru mon~" rupanya itu suara Blaze yang tengah menyanyi disebuah panggung berlatarkan gambar laut yang merupakan panggung tempat Ice menyanyi tadi.
"ADUUUHHHH, SIAPA YANG MEMPERBOLEHKAN BLAZE MENYANYI!" teriak Halilintar dan Gempa bersamaan sambil menutup telinga. 2 orang di keluarga Boboiboy yang tidak boleh menyanyi yaitu Taufan dan Blaze karena mereka berdua itu benar-benar sangat cempreng, berbeda dengan Ice, Gempa dan Yaya yang punya suara sangat merdu.
"Hehehe maaf aku lupa." Kata Yaya sambil menunjukan wajah bersalah.
"I-itu Blaze?" kata Fang akhirnya setelah dengungan ditelinganya hilang. "Wah Hali, ternyata kau dan kembaranmu sama-sama terlihat manis ya kalau pakai baju perempuan" lanjutnya. Tanpa sengaja Fang mengucapkan kata-kata yang bisa membuat orang salah paham. Tidak Fang masih normal kok. Dia masih suka perempuan, mungkin.
Halilintar langsung menatap Fang horror. 'Jangan-jangan yang dibilang kak Ice tadi benar kalau Fang mengambil fotoku untuk koleksi pribadi' Batin Halilintar.
"TIDAAAKKKK!" Teriak Halilintar histeris lalu kabur entah kemana. Ice, Yaya dan Gempa heran melihat tingkah Halilintar. Fang yang melihat Halilintar kabur baru menyadari perkataannya itu. Tanpa sadar ia tadi bilang kalau Halilintar dan Blaze itu manis. Seketika itu juga keringat dingin mengucur dari dahinya.
'pasti dia mengira aku hom-hom… arggghhhhh gawaaaatttt apa yang tadi aku katakana!' Jerit Fang dalam hati. Sungguh Fang itu masih normal. Dia masih menyukai perempuan. Ia kemudian menyadari kalau orang di hadapannya kini menatap Fang dengan tatapan 20 % menganggap dia aneh, 30% curiga dan 50 % jijik (?).
"He-hei aku ini masih normal tau." Bantahnya. Memang dia sempat menganggap Halilintar itu imut tapi kan dia tak tau kalau 'gadis' yang ia dekati tadi adalah laki-laki.
"terus kenapa kakak menganggap kak Hali dan kak Blaze manis." Kata Yaya curiga.
"I-itu karena, karena… arghhh sudah ah Ying ayo pulang." Kata Fang kemudian ia membalikan badan dan berjalan menjauh dengan wajah merona.
"Heee tadi katanya gak mau pulang, huh gimana sih." Kata Ying mengikuti kakaknya dengan masih menggerutu.
"O iya, Hali gimana ?" kata Gempa .
"Kalau kak Hali serahkan saja sama Yaya." Kata Yaya yang kemudian pergi mencari Halilintar.
"Taufan mana?" Tanya Ice menyadari ketidakhadiran Taufan. Gempa hanya mengangkat bahu tanda dia juga tidak tau keberadaan adik kembarnya itu.
Sementara Halilintar terus berlari, air matanya hampir keluar. Ia benar-benar sudah terpengaruh kata-kata Ice dan Fang tadi. Dia mulai membayangkan hal yang aneh-aneh. Langkahnya terhenti saat ia hampir menabrak seseorang yang menggunakan kostum Shopie Hojo yang sebenarnya adalah Taufan.
"Lho Hali kamu kenapa?" Tanya Taufan.
"Kak Taufan~." Kata Halilintar lalu ia memeluk kakak kesayangannya itu. Adegan itu membuat beberapa otaku (*) yang berada disekitar mereka mimisan.
"Kenapa?" Tanya Taufan lagi. Halilintar hanya diam. "Ya sudah daripada sedih ayo ikut aku." Kata Taufan lalu menarik tangan Halilintar. Rupanya Taufan mengajak Halilintar naik ke atas panggung. Lalu ia memberikan mic kepada Halilintar.
"Nah ayo menyanyi." Kata Taufan. Selama ini dia dan saudaranya yang lain belum pernah sekalipun mendengar Halilintar menyanyi.
"T-tapi." Kata Halilintar ragu.
"Tak apa menyanyi itu bias menenangkan pikiran lho." Kata Taufan lalu ia menjauh memberikan ruang untuk Halilintar.
Halilintar bingung mau menyanyi apa. Kemudian bahunya ditepuk oleh seseorang yang ternyata adalah Yaya (entah sejak kapan juga ada diatas panggung). Adik perempuannya itu memberikan secarik kertas bertuliskan sebuah lirik lagu. Music mulai mengalun. Halilintar memang tak tau lagu apa itu. Tapi ia bisa menyesuaikan dengan music yang mengalun.
"heibonna hibi ni akichatta no nara, kokoro kigaete ashobi ni~" Halilintar mulai bernyanyi. Ternyata itu lagu yang cukup ceria. Dan siapa sangka suara Halilintar itu sangat merdu bahkan lebih merdu dari suara Ice. Perlahan Halilintar mulai menikmati lagu tersebut. Dan tanpa sadar penampilannya menarik perhatian semua orang diacara tersebut. Selesai menyanyi semua orang bertepuk tangan. Sejenak pikiran anehnya Fang terlupakan. Dan siapa sangka Boboiboy bersaudara ke-enam enamnya memenangkan lomba cosplay tokoh PriPara, Aikatsu dan Pretty Rhythm. Bahkan Ice dan Halilintar menang lomba menyanyi. Yaya merasa sangat senang akan hal itu.
~~~~Cosplay~~~~
Beberapa hari kemudian….
"KYAAAAAA!" lagi-lagi terdengar sebuah teriakan Yaya yang menggelegar dan terdengar hingga radius 500 meter dari rumah Boboiboy bersaudara.
"Aduuuhh kenapa lagi sih, Yaya." Kata Gempa yang masuk ke ruang tengah bersama saudaranya yang lain.
"Kak coba lihat ini." Kata Yaya sambil memberikan sebuah majalah kepada kelima kakaknya. Di cover majalah itu terpampang foto Halilintar yang tengah bernyanyi diatas panggung menggunakan kostum Shion Todo. Disana tertulis 'HIGHLIGHT: PENAMPILAN GADIS COSPLAYER TERBAIK' . lalu ada sebuah artikel yang menunjukan foto Halilintar dan Fang yang sedang berebut handphone. Judul artikel 'Penampakan Menarik Diacara Cosplay'
" Tertangkap Kamera sepasang kekasih tengah ber cosplayer bersama sebagai Shion Todo Pripara Versi Perempuan dan Laki-laki." Kata Ice saat membacakan isi artikel tersebut.
Halilintar yang membaca langsung merona.
"PFffttt Gadis pfftt." Taufan berusaha menahan tawanya.
"HAHAHAHAHA HALILINTAR DIBILANG GADIS HAHAHAHAHAHA, DAN LAGI DIA DIBILANG PACARNYA FANG BUAHAHAHAHAHA" Blaze yang tak tahan langsung tertawa terbahak-bahak disusul Taufan yang juga sudah tidak kuat menahan tawanya. Lalu Halilintar mulai mengejar Blaze dan Taufan yang kabur.
Ice dan Gempa kemudian juga mulai tertawa.
"Hehehe kerja bagus Yaya." Kata Ice.
"Ternyata Halilintar memang bisa terlihat feminim ya, mungkin kapan-kapan kita bisa me make up I nya lagi. Lumayan kan bisa mendatangkan uang." Kata Gempa dengan sebuah seringaian diwajahnya.
Ice yang melihat seringaian Gempa mulai merasa takut. Sedangkan Yaya hanya tersenyum polos karena tak mengerti apa yang dimaksudkan Gempa.
Sementara itu…
"Kak Fang ayo bangun sudah siang." Kata Ying tangannya sudah sakit karena dari tadi berusaha membangunkan kakaknya itu. Karena kesal akhirnya Yingpun meninggalkan kamar kakaknya. Sebenranya Fang sudah bangun dari tadi tapi ia pura-pura tak mendengar panggilan adiknya.
Fang masih berbaring ditempat tidurnya sambil memandangi layar handphone milinya. Terkadang ia terkekeh geli, terkadang ia tersenyum, terkadang menyeringai, tapi lebih sering ia merona. Saat ini Fang masih memandangi foto Halilintar yang mengenakan kostum tokoh favoritnya, Shion Todo.
'Imut juga.' Batin Fang. Entah apa yang terlintas dibenaknya. Mungkin mulai sekarang pandangan Fang mengenai pasangan harus dipertanyakan.
-Cosplayer End-
FootNote :
(*) Bishoujo : anime/manga yang dibuat khusus untuk kesenangan cowok tokoh-tokoh dalam anime/manga tersebut kebanyakan adalah cewek-cewek cantik.
(**) Otaku : sebutan untuk orang-orang yang freak terhadap sesuatu(anime,manga,game)
Haiiii minna... perkenalkan aku Mizu, sementara ini menggantikan Famel karena dia lagi ada proyek lain... nah famel berpesan katanya dia minta maaf karena satu-dua hal darenya gak bisa terlaksana... tapi karena terua kepikiran jadi dia nyuruh Mizu untuk buat fanfic yang isinya kira2 agak menyinggung dare kemarin... ya terima kasih untuk dukungannya *nunduk*... dan oh iya awalnya mau dibikin 2 chapter tapi mizu rasa kalau dibagi 2 nanggung jadi Mizu jadiin 1 Chapter nanti untuk chapter 2 nya udah beda judul dan jalan cerita...
nahh seperti biasa mohon kritik, saran dan jangan lupa RnR nya ya... daaaahhhh Jaa ne mina...
Mizu