"PANAS... PANAS... KANTIN KEBAKARAN!" teriak Naruto.

PLETAK

Dan Naruto mendapat geplakan ketiganya.

.

.

.

.

Pacar(babu)nya Sasuke

.

.

.

Disclaimer: Naruto milik Kasashi Mishimoto

.

.

.

Genre: Romance, Komedy

.

.

.

Selamat membaca.

.

.

.

.

.

.

Flash back Jam 7 pagi.

Kelas 10A.

Pagi ini pak Kakashi, alias wali kelas Sakura datang tepat waktu.

"Tumben banget... ..", teriak para siswa termasuk Sakura dan Ino.

Sang guru hanya bisa nyengir kuda, dan menggaruk leher belakangnya. Bukan karena gatal atau ada panu di sana tapi memang kebiasaan beliau yang datang selalu terlambat. Jadi datang tepat waktu akan menjadi hal aneh untuk Guru Kakashi.

Di belakang beliau ada seorang siswa dengan kulit putih pucat. Seperti mayat karena kulit pucatnya. Jika tidak ditunjang dengan wajah tampan dan penampilan stylish bisa dipastikan siswa ini akan menjadi korban bulli. Alih-alih menjadi bagian pangeran sekolah yang baru. Lihat lah caranya memakai seragam. Meskipun baju itu dibeli dari koperasi Sekolah tapi akan terlihat beda bila pemakainya bak model cem siswa baru itu. Seragam itu hanya dimasukkan setengah kedalaman celananya. Bagian kiri dimasukkan sedangkan bagian kanan nya menjuntai indah ke bawah.

Hei... Siswa di sekolah tersebut bukanlah model yang tau bagaimana memadu padankan seragam biasa menjadi kemeja keren layaknya boyband. Sepertinya style tersebut akan ngetren tak lama lagi.

"Perhatian...", guru Kakashi berhasil membuat diam seluruh kelas, karena sedari tadi menjadi heboh setelah masuknya siswa tampan yang akan menjadi angin segar bagi siswi-siswi kelas Sakura.

"Baiklah, kelas kita ada murid pindahan dari Jepang. Bapak harap kalian bisa berteman akrab dan mau membantunya", ucap Kakashi sok bijak.

"Silahkan perkenalkan namamu".

.

.

"Pagi semuanya, namaku Sai. Salam kenal", ucap Sai memperkenalkan dirinya secara singkat. Tak kurang tak lebih.

Setelahnya Kakashi memberikan waktu untuk mereka bertanya.

"Oke, ada pertanyaan?"

Sebelum calon temannya memberikan pertanyaan, Sai mengangkat telunjuk nya.

"Aku juga saudara sepupunya Sakura, jadi jika mau tanya-tanya tentang aku tanyakan sama Sakura", ucap Sai sambil mengerling mata pada sepupunya.

Dari tempatnya berdiri, Sai bisa merasakan kejengkelan Sakura. Sepupunya yang berambut Pink mudah kesal jika harus kerepotan menjawab pertanyaan seputar Sai. Dan membuat kesal Sakura merupakan hobi menyenangkan baginya. Mata Sai beralih menatap teman sebangku Sakura, kulit putih body montok.

"Hm... Mantap juga", batin Sai. Selain berpenampilan stylist, Sai merupakan cassanova. Sang lady kiler. Alias penakluk hati wanita.

.

.

.

.

.

Saat bel istirahat berbunyi, para murid saling berebut meninggalkan kelas. Sebagian besar akan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kelaparan. Padahal istirahat pertama dimulai jam 10 pagi. Atau sekedar beli cemilan untuk menghilangkan stres karena pelajaran sebelumnya. Ada juga murid yang memilih tinggal di kelas untuk tidur atau mengobrol dengan teman sekelasnya. Bahkan menggosip.

Seperti saat ini para Pangeran dari kelas khusus,aka SasShiNaru. Atau Sasuke, Shikamaru, dan Naruto sedang berjalan beriringan.

Sasuke, "Sang Pangeran Es", karena sikapnya kelewat dingin dan cuek. Meskipun begitu masih mampu menyejukan hati para siswi yang terbakar api cemburu karena sang pangeran sudah ada yang punya. Lokernya yang paling penuh mendapatkan surat cinta. Padahal Sasuke selalu mengunci pintu loker sebelum meninggalkannya. Tapi akan selalu sama keadaan loker Sasuke ketika sang pemilik kembali. Kunci loker yang rusak dan ada puluhan amplop pink ato biru muda didalamnya. Sasuke berulang kali harus mengganti kunci lokernya, tapi lama kelamaan sang pangeran bosan juga dan terlalu malas ke tukang kunci untuk kesekian kalinya. Jadi kerjaan sampingan Sasuke menjadi tukang sampah, mengangkuti surat surat berlambang hati itu ke tong sampah terdekat.

Naruto, "Sang Pangeran penebar virus kebahagiaan". Lihat saja sikapnya pecicilan, gak mampu jalan lurus. Dari kelas Naruto ada di samping Sasuke, lalu pindah ke sisi Shikamaru setelah 10 meter mereka berjalan. Lalu mulai jalan ditengah antara Sasuke dan Shikamaru. Begitu seterusnya. Dan itu mengundang senyuman para siswi yang melihat tingkah menggemaskan dari Naruto.

"Naruuuuuuu...", panggilan sayang para siswi dari kelas 10C untuk bocah kuning itu.

"Sayangkuuuuuu", balas Naruto. Dan sial bagi Sasuke karena Naruto berteriak saat posisi nya ada di samping Sasuke.

PLETAK

Sasuke menggeplak kepala Naruto kejam.

"SASUKE... Sakit tau...", teriak Naruto gak terima. Takut otaknya geser. Naruto berada di kelas khusus bukan karena cerdas, malah nilai tiap mata pelajarannya tak lebih dari hitungan jari di satu tangan. 4,5,3. Kalaupun dapet 6 itu karena faktor keberuntungan, beruntung jawabannya benar dengan menghitung kancing seragam. Maka tak heran jika Naruto salah satu siswa tercepat menyelesaikan soal ujiannya. Dia ada di kelas khusus karena prestasi lomba dalam bidang olahraga. Selalu menjadi langganan juara pertama ketika mewakili sekolah untuk bertanding.

Lain halnya dengan otak jongkok Naruto, Shikamaru "Sang Pangeran tercerdas". Mampu menjadi juara pertama umum satu sekolah dari SD, SMP, dan sekarang SMA. Bukan hanya membuat penasaran para siswa satu kelasnya, tapi juga guru-guru bahkan Kepala Sekolah SMA TARUNA DHARMA. Karena kerjaan Shikamaru di Sekolah, tidur, menguap, kembali tidur lagi. Sesekali pergi ke kantin bersama teman-temannya lalu mengobrol sambil bergumam

"Merepotkan... !"

Karena penasaran Naruto berkata, "Shika, apa rambut mu itu semacam radar untuk menangkap sinyal pelajaran. Karena kulihat kau tidur sepanjang jam pelajaran. Tapi bisa mengerjakan soal di papan tulis dengan benar." Naruto mengehela nafas.

Lalu matanya beralih pada pangeran tampan sebelahnya, Sasuke. Sang juara kedua.

" Hah... ".

"Aku juga, rambutku mencuat keatas. Tapi kemampuan otak kita beda jauh. Apa karena rambutku pendek gak bisa dikuncir dan mencuat keatas seperti punya kalian, hingga sinyal itu gak aku tangkap. Atau karena rambut kalian yang tumbuh terlalu tinggi menjadi penghalang antara sinyal pelajaran dan radar rambutku". Ucapnya lalu menggelengkan kepalanya prihatin.

PLETAK

Dan Naruto mendapatkan geplakan kedua lebih dasyat dari kedua tangan sahabatnya untuk hari Senin ini karena mulut tanpa filternya.

.

.

.

.

.

Jam istirahat pertama, kantin heboh. Sakura yang notabennya pacar Sasuke dan satu Sekolah tau hal itu sedang membawa selingkuhannya... Eh salah teman cowoknya. Kulit nya putih sama kayak Sasuke tapi lebih pucat. Tingginya hampir sama. Rambut hitam, bedanya punya Sasuke mencuat keatas nantang langit punya Sai kalem tunduk ke bawah. Sama-sama stylist kayak model. Selera Sakura memang tinggi. Ino hadir sebagai orang ketiga,itulah pikiran para siswa-siswi yang melihat mereka.

Mereka bertiga makan makanan yang masing-masing mereka pesan. Tak lupa juga saling bercanda bahkan tertawa lepas. Dan itu semua tak luput dari pandangan Sasuke dan kedua sahabatnya. Memang lagi sial, saat langkah kaki jenjangnya memasuki kantin Sasuke sudah disuguhi pemandangan yang membuat hatinya panas terbakar. ShikaNaru bahkan menyingkir lebih jauh, karena kemarahan Sasuke membawa energi negatif bagi keduanya.

"Eh... Eh... Eh... Lihat lihat!", bisik Naruto keras.

Tangan Sakura terulur untuk mengambil tisu lalu menyeka sisa makanan dibibir kanan bawah Sai.

"Sas... Sas...", tangan Naruto tidak bisa diam mulai mencolek colek lengan Sasuke. Dasar kutu loncat gak bisa diam.

Mereka melihat Sakura berbagi minuman dengan Sai. Dari satu sedotan. Artinya" Ciuman tak langsung", salahkan Naruto yang memberikan pelajaran extra pada kedua sahabatnya mengenai hal hal semacam itu. Membuat tangan Sasuke makin erat mencengkeram pintu kantin.

Belum reda amarah Sasuke, kini mereka bertiga menyaksikan Sakura menyenderkan kepalanya dibahu Sai.

"OH MY GOOOOODDDD", teriak Naruto heboh sebelum terkapar dilantai karena Sasuke melampiaskan emosinya dengan tendangan sayang pada sahabat kuningnya itu. Lalu melangkahkan kaki penuh hentakan ke meja Sakura, selanjutnya menarik tangan siswi berstatus kekasihnya itu.

" Sasuke...?" ucap Sakura heran. Kenapa kekasih jabriknya ini mengeluarkan aura hitam pekat. Sakura merasa tidak merasa berbuat kesalahan apapun. Mata jamrudnya beralih menatap Ino , mungkin Ino tau apa masalah pemuda sableng yang sedang menariknya ini. Sedangkan yang ditatap hanya mengendikan bahu sambil memberi isyarat melalui bibirnya, " Kudoakan semoga selamat!"

Sakura hanya pasrah menuruti keinginan Sasuke ,atau paksaan sang pangeran buntut ayam. Nyatanya tangan Sakura kini mulai memerah karena genggaman Sasuke terlalu erat. Takut Sakura kabur... Mungkin! Lalu melangkah keluar kantin. Tapi sebelum kedua sejoli tesebut berjalan terlalu jauh meninggalkan kantin, ada mulut sialan berteriak...

"PANAS... PANAS... KANTIN KEBAKARAN!" teriak Naruto yang masih terkapar.

Sasuke bersumpah akan menyumpal mulut tanpa saringan milik Naruto dengan kaos kaki Itachi yang telah dipakai seminggu tanpa dicuci, setelah urusannya dengan Sakura selesai.

PLETAK

Kali ini perbuatan Shikamaru dan Naruto mendapat geplakan ketiganya. Nasib sial bagi Naruto memiliki sahabat ringan tangan... untuk melakukan KDRP (Kekerasan Dalam Ranah Pesabahatan)

Mulutmu adalah harimaumu

Tbc

Cuitan Author : Makasih semuanya karena sudah meluangkan waktunya untuk membaca, like dan koment ceritaku yang jauh dari kata menarik ini. Saya masih belajar jadi harap maklum bila banyak typo nya. Semoga bisa menghibur teman sekalian.