I Won't Give Up!

Cross Gender, Drama, Romance, OOC.

Your cold words, cold face, cold action. Your angry voice, as if talking to a stranger. Even after seeing all of this, I don't hate you and I won't give up!

Warning : Contains 'M' Content.

-I Won't Give Up-

Previous Chapter...

Siwon menunjukan video CCTV yang terekam dihalaman rumah musim panasnya, ''Siapa yang ada di dalam video ini?'' Kyuhyun terkejut melihat video dirinya dan Kibum.

''Siwon, aku bisa menjelaskan semuanya.''

Siwon terlihat kecewa, apa yang sedang Kyuhyun lakukan sampai dia harus berbohong. Apa yang ingin Kyuhyun ketahui sampai dia pergi ke tempat sejauh itu. Apa Kyuhyun mencurigainya? Apa yang Kyuhyun cari disana?

''Apa ada hal yang ingin kau ketahui? Kenapa kau harus melakukan ini sementara kau bisa bertanya padaku secara langsung.'' Nada bicara Siwon terdengar marah. Kyuhyun tidak bisa menahan airmatanya, ''Maafkan aku, aku tidak bermaksud memata-mataimu atau melakukan sesuatu dibelakangmu.''

Siwon ingat dengan kekhawatiran Kyuhyun belakangan ini, ''Apa kau berpikir aku menyembunyikan wanita lain di rumah itu?''

''Tidak Siwon, tentu saja tidak. Aku benar-benar minta maaf, aku hanya penasaran dengan foto ini.'' Kyuhyun memberikan foto itu pada Siwon. Siwon menatap tidak percaya kalau Kyuhyun memiliki foto itu, ''Kau menggeledah barang-barangku? Aku tidak percaya.'' Siwon meletakan foto itu diatas meja.

Kyuhyun mengatakan semua yang mengganggu pikirannya, ''Aku hanya penasaran, apa sebelumnya kau pernah ke hotel itu? Aku ingin menemukan jawaban atas pertanyaan itu. Jadi, apa kau pernah kesana dengan seseorang? Seseorang yang selalu mengirimimu surat cinta dan barang-barang romantis yang selalu kau simpan.''

Siwon tidak percaya dengan apa yang didengarnya, Siwon berdiri dari duduknya. ''Kau bahkan membuka kotak itu? Katakan padaku jika tujuanmu kesana bukan untuk menemukan bukti perselingkuhan suamimu.''

Kyuhyun ikut berdiri, ''Bukan soal perselingkuhan tapi ini soal orang di masa lalumu, apa kau masih memikirkan wanita itu?''

Siwon menatapnya tidak percaya, ''Kyuhyun, jadi kau meragukan diriku? Apa kau berpikir jika aku masih memiliki perasaan pada orang dimasa laluku?'' Siwon meremas rambutnya sendiri dan mundur, ''Aku tidak percaya kalau kau mencurigaiku sampai seperti ini.''

''Siwon, kau telah membuatku berpikir seperti itu. Sikapmu saat di hotel dan ketidakjujuranmu saat itu ditambah kau yang masih menyimpan barang-barang kenangan ini sampai kau mengambilnya lagi setelah bertahun-tahun kau simpan. Apa maksud dari semua itu, apa artinya aku dan bayi ini bagimu?''

''Ini sudah keterlaluan Kyuhyun. Kau memojokanku seakan-akan aku melakukan sesuatu dibelakangmu. Baik, aku akan jujur padamu.''

Kyuhyun tidak siap mendengar kenyataan, dia refleks memundurkan tubuhnya. ''Tidak Siwon, aku tidak ingin tahu soal itu. Tolong jangan katakan apapun, aku tidak ingin tahu.'' Kyuhyun menutup kupingnya sendiri. Siwon maju mendekatinya, menahan tangan Kyuhyun agar tidak menutupi kupingnya. ''Dengarkan aku.'' Kyuhyun sudah menangis karena tidak ingin mendengar hal buruk.

''Foto itu diambil sekitar 7 tahun yang lalu, di musim panas terakhir bagi kami berdua. Aku dan orang yang mengambil foto itu memutuskan untuk berpisah dan mengakhiri semuanya ditempat kami bertemu. Kami berpisah karena dia menginginkan itu, dia tidak ingin meneruskan hubungan kami.''

''Aku tidak ingin tahu soal itu, aku hanya ingin tahu apa kau masih memiliki perasaan padanya?'' Potong Kyuhyun.

''Iya.'' Jawab Siwon, Kyuhyun terkejut lalu menarik tangannya dari Siwon. ''Siwon...'' Kyuhyun semakin mengeluarkan airmata. Siwon menahan Kyuhyun yang ingin pergi, ''Iya, karena aku masih tidak menemukan jawaban kenapa dia meninggalkanku.''

Kyuhyun semakin keras menangis, lututnya tidak sanggup lagi berdiri sampai dia terduduk diatas sofa. Siwon melanjutkan ucapannya, ''Tempat itu yah hotel itu terlalu banyak kenangan yang tersimpan disana. Semuanya terasa terputar begitu saja saat aku menginjakan kakiku kesana. Aku tidak suka perasaan seperti itu, masa lalu bukan hal yang ingin aku ingat dalam hidupku.''

Kyuhyun menatap padanya, ''Itu artinya kau masih memiliki perasaan pada wanita itu, kau masih mencintainya? Sedangkan aku... Aku tidak pernah menang atas dirimu.'' Siwon menatap Kyuhyun lalu berjongkok di depannya, ''Itu bukan berarti aku masih memiliki perasaan padanya. Aku hanya teringat pada kebaikannya dan keluarga, saat teringat itu aku jadi bertanya-tanya tentang kehidupan dia sekarang.''

''Kau masih peduli padanya?''

''Mungkin ini rasa peduli sebagai teman dan rasa terima kasihku padanya yang tidak pernah hilang. Sayang, aku tidak bisa melupakan orang yang telah berjasa pada kehidupanku. Jika bukan karena dia... Aku tidak akan menjadi diriku yang sekarang.''

''Lalu kenapa kau pergi mengambil barang kenangan kalian?''

Siwon tersenyum, ''Aku membuangnya, aku hanya ingin hidup dengan rasa terima kasih padanya sebagai orang yang berjasa padaku bukan karena hal lain. Aku memang pernah mencintainya tapi perasaan seperti itu sudah lama mati terutama saat kau mengisi hidupku yang baru.''

''Kau benar-benar tidak memiliki perasaan padanya lagi?''

Siwon mengangguk yakin, ''Sama sekali tidak memiliki perasaan apapun. Aku hanya mencintai dirimu dan anak kita.'' Kyuhyun mulai lega setidaknya Siwon telah jujur padanya dan ucapan Siwon sama dengan yang Kibum katakan padanya. Kyuhyun memeluk Siwon sambil menangis lagi, ''Aku tidak ingin kehilanganmu, aku sangat mencintaimu.''

''Aku sangat menyayangi dan mencintaimu Kyuhyun, hanya kau seorang.'' Siwon mengecupi pundak Kyuhyun, tentu dia sangat mencintai istrinya melebihi apapun didunia ini.

I Won't Give Up Chapter 27.

Keesokan Harinya, Author's POV-

Kyuhyun berjalan mendekati tempat tidur, slip dress yang dikenakannya tidak menghalangi gerak tubuhnya yang sudah berperut besar tersebut. Slip dress warna merah menyala begitu mengekspos tubuh dan kulitnya, lingerie yang dikenakannya bahkan terlihat jelas dibalik pakaian tidur transparan tersebut. Siwon masih fokus dengan buku yang dibacanya, entahlah sekarang setiap akhir pekan dia selalu membaca buku baru dan melakukan workout diluar.

''Siwonie~'' Suara familiar itu tidak mampu membuat Siwon mengalihkan pandangannya. ''Hmm.'' Dia hanya menyahut sekenanya. Wajah Kyuhyun terlihat sedikit masam, padahal dia sudah berusaha untuk terlihat cantik hanya untuk suaminya tersebut. ''Apa kau haus?'' Kyuhyun masih berusaha merebut perhatian Siwon.

''Iya, aku haus.'' Siwon menatap kearahnya sebentar sebelum kembali fokus pada buku. Kyuhyun sedikit menyeringai, dia sudah mempersiapkan semuanya dengan benar. Dia kembali ke luar kamar untuk mengambil segelas wine merah, buah cherry dan segelas cocktail tanpa alkohol yang telah dia siapkan diatas nampan. ''Anggap saja permintaan maafku.'' Kyuhyun kembali masuk ke dalam kamar, meletakan nampan tersebut di meja samping tempat tidur.

Kyuhyun duduk ditepi tempat tidur tepat disebelah Siwon. ''Wine dengan dua balok es batu kesukaanmu.'' Kyuhyun memberikan Siwon segelas wine, Siwon menatap wajah Kyuhyun lalu menatap gelas yang Kyuhyun pegang. ''Aku haus Sayang bukan ingin minum, aku hanya butuh air putih.'' Ujar Siwon.

''Kau kan sudah lama tidak minum wine, jadi tidak ada salahnya jika sekarang minum segelas.'' Kyuhyun masih memaksa. Siwon tidak bisa menghancurkan usahanya untuk mengembalikan bentuk tubuh ideal dan menjaga kesehatan tubuhnya tapi menolak Kyuhyun bukan hal yang benar, istrinya itu bisa kecewa dan sedih.

''Aku sangat ingin minum tapi kau sendiri tahu kalau aku benar-benar ingin mengurangi minum alkohol, tapi aku tidak bisa menolakmu Sayang.'' Siwon meraih gelas kaca tersebut, sebelum meneguk minumannya dia mengecup sudut bibir Kyuhyun yang merah merona seperti buah cherry. ''Tunggu.'' Kyuhyun meraih gelas minumannya sendiri lalu mengajak Siwon bersulang, Siwon tersenyum lalu keduanya sama-sama minum.

''Hanya satu gelas, ini sudah cukup.'' Siwon meletakan gelasnya yang telah kosong menyisakan dua balok kecil es batu yang baru mencair setengah. Kyuhyun dengan sengaja memperlambat acara minumnya, dia ingin menikmati cocktail tanpa alkoholnya dengan nyaman. Siwon kembali fokus dengan bukunya hal itu membuat Kyuhyun mencari cara agar perhatian suaminya hanya terarah padanya.

Kyuhyun mengambil satu buah cherry yang masih menempel di tangkainya, dengan sengaja mengemut cherry tersebut seperti permen lollipop lalu menggigitnya perlahan membuat cairan merah membuat bibirnya terlihat sexy. Hal itu tidak berhasil membuat Siwon menatap ke arahnya, kemudian Kyuhyun mengambil satu buah lagi lalu mencelupkannya ke dalam cocktail dan mengulumnya lagi tapi dengan suara yang dibuat-buat agar terdengar sexy.

''Ukh.. Ukh.'' Kyuhyun memejamkan mata menikmati buah cherry merah di dalam mulutnya yang masih terasa cocktail yang kuat. Cara itu berhasil membuat Siwon menatap ke arahnya, wajah Siwon memerah begitu saja melihat apa yang istrinya lakukan. ''Stop it!'' Siwon menyentuh tangan Kyuhyun yang memegang gelas, Kyuhyun membuka matanya menatap Siwon. Mata Kyuhyun mengisyaratkan tanda tanya, dia pura-pura tidak mengerti.

''Cocktail tanpa alkohol dan buah cherry dalam mulutmu bukan perpaduan yang baik di malam hari, Sayang.'' Siwon meletakan gelas cocktail ke atas meja lalu menarik tangkai buah cherry yang masih berada di dalam mulut Kyuhyun. ''Wow, buah ini bahkan berukuran sangat kecil, tidak setengahnya Sayang.'' Siwon meletakan buah yang basah oleh saliva Kyuhyun itu dipiring.

Kyuhyun menyeringai karena rencananya berhasil, ''Ukuran apa yang kau maksud, aku hanya menikmati buah cherry tapi kau menggangguku.'' Siwon menggelengkan kepala, ''Bagaimana bisa kau menggodaku dengan perut besarmu ini Sayang.'' Siwon mengelus perut Kyuhyun, Kyuhyun begitu menikmati elusan Siwon karena belakangan ini bayinya selalu membuatnya kesakitan setiap saat.

''Hanya cara ini yang berhasil mengalihkanmu dari buku itu.'' Kyuhyun memandang buku soal 'kehidupan' itu dengan tatapan kematian, dia merasa telah diselingkuhi oleh hobi baru suaminya. ''Oke Sayang, aku akan melanjutkan membaca ini nanti.'' Siwon menyimpan bukunya di laci, sekarang dia fokus menghadap pada istrinya. ''Apa yang kau inginkan, Sayang?''

''Kenapa sih sekarang kau suka membaca buku dan olahraga di malam hari? Aku sangat kesal setiap kali kau sibuk dengan hobi barumu itu dan kau mengabaikanku. Kau masih marah soal hal itu?''

''Tidak Sayang, mana mungkin aku mengabaikanmu.''

''Aku takut kau masih belum memaafkanku, aku memang begitu bodoh sudah mencurigaimu.'' Kyuhyun menundukan kepalanya, dia menyesal atas sikapnya saat itu. Siwon menarik Kyuhyun ke dalam pelukannya, ''Lupakan soal itu Sayang, aku mohon.'' Kyuhyun mengeratkan pelukannya, ''Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.'' Ucap Kyuhyun. ''Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu.'' Balas Siwon.

''Janji untuk tidak membaca buku saat aku sedang bersamamu dan jangan meninggalkanku di malam hari hanya karena kau ingin lari di malam hari.'' Kyuhyun melepaskan pelukannya. Siwon tersenyum, ''Aku janji Sayang, seluruh waktuku hanya untukmu.'' Siwon mencium keningnya. Kyuhyun sekarang bisa tersenyum lalu mulai merasa malu dengan apa yang dilakukannya untuk menggoda Siwon.

''Aku akan membersihkan ini.'' Kyuhyun ingin membawa nampan yang dibawanya tapi Siwon menahan, ''Biarkan saja disana, sekarang tidurlah denganku.'' Mata Kyuhyun membulat mendengarnya, ''What!'' Kedua pipi Kyuhyun memerah dengan sendirinya. ''Tidur denganku Cho Kyuhyun.'' Ulang Siwon lalu melepas kaos putihnya, tubuh athletisnya terlihat. Kyuhyun mendadak gugup, ''Si-won... Tad-i aku hanya bercanda.''

''Bercanda? Dengan pakaian itu? Minuman ini dan buah ini?'' Siwon tidak percaya. Kyuhyun berusaha menenangkan dirinya, ''Yah, karena kau terlalu sibuk dengan bukumu.'' Apakah kali ini Kyuhyun tidak ada lolos?

''Aku pikir kau benar-benar ingin mengajakku melakukannya, jika hanya bercanda... Aku bisa apa.'' Siwon ingin memakai lagi kaosnya tapi Kyuhyun malah menahan, ''Baiklah, ini sudah terlanjur.'' Wajah Kyuhyun tersenyum dengan wajah merahnya. ''Jika kau yang mengajak, baiklah Nyonya Choi. Aku tidak bisa menolak.'' Siwon benar-benar melepas celana tidurnya, hanya boxer yang tersisa.

''Kenapa kau begitu bersemangat sih.'' Kyuhyun jadi kesal sendiri lalu dia menurunkan satu tali dari gaun tidurnya yang super tipis dan halus. ''Biar aku yang melakukannya.'' Siwon menahan tangan Kyuhyun, ''Dasar Tuan tidak tahu malu!''

''Kau juga, dasar Nyonya tidak tahu malu!'' Balas Siwon sambil melakukan tugasnya. Kyuhyun sekarang tertawa keras, bagaimana bisa dia terpikir cara rayuan seperti tadi.

-I Won't Give Up-

02:00 PM, Donghae's House.

Barbecue and Swimming Party untuk merayakan kepindahan Donghae dan istrinya ke rumah baru mereka, pasangan suami istri itu mengundang semua keluarga untuk makan siang. Semua orang nampak akrab, sudah lama sejak terakhir berkumpulnya semua keluarga. Hanya ada keluarga inti ditambah sepupu-sepupu Donghae mengingat keluarga besar Eunhyuk tidak tinggal di Seoul.

Kibum dan Changmin terlihat sudah berbaikan bagaimana pun Kibum bukan orang yang akan memendam amarah terlalu lama, apalagi jika Changmin bisa memberikan penjelasan yang masuk akal mengenai kerja samanya dengan mantan kekasihnya itu. Itu semua memang hanya cerita lama, kedatangan mantan kekasihnya juga tidak disertai niat buruk.

Kibum mendekati tempat Kyuhyun duduk, Kyuhyun hanya diam melihat yang lainnya bermain air. ''Ehm, Kyuhyunnie kau baik-baik saja?'' Kibum duduk disamping Kyuhyun lalu meletakan gelas berisi jus miliknya. Kyuhyun menoleh pada kakaknya, ''Aku baik-baik saja, memangnya aku terlihat tidak baik?''

Kibum tersenyum, ''Aku senang mendengarnya, bagaimana dengan...''

''Itu hanya masa lalu Siwon, memang benar jika Siwon kesana untuk mengambil barang kenangan mereka tetapi alasannya dia ingin menyingkirkan semua hal yang berkaitan dengan orang itu. Dan yah, aku dan Siwon sekarang baik-baik saja.''

''Bagus, aku berharap semuanya selalu baik-baik saja.''

''Lalu, kau dan Changmin?''

Kibum tersenyum sambil menatap kearah Changmin, ''Ternyata mantan kekasihnya itu orang yang baik, dia tidak memiliki niat buruk apapun. Aku yang merasa malu sudah berpikiran buruk, memang benar sikap wanita itu saat pertama bertemu sangat tidak sopan tapi sekarang aku mengerti kalau wanita itu tidak memiliki maksud yang jahat.''

''Kau benar-benar yakin soal itu, maksudku...''

''Kyuhyun, kita harus percaya pada orang yang kita cintai. Apakah kau akan menghianati orang yang kau cintai? Lagipula aku telah memberikan Changmin begitu banyak hal bahkan aku mengandung anaknya, hanya pria jahat yang akan menghianati kepercayaan istrinya dan aku tahu kalau Changmin bukan orang jahat.''

''Yah, kau benar... Changmin bukan orang yang jahat begitupun dengan Siwon. Aku akan memberikan kepercayaan penuh padanya bukan karena aku begitu mencintainya tapi aku ingin belajar menjadi istri yang baik untuknya.''

''Kau benar Sayang apalagi putra kalian sebentar lagi lahir, apalagi yang Siwon cari karena kau sudah memberikan segalanya.''

Pesta terus berlanjut dengan penuh kegembiraan, Siwon memiliki banyak sepupu laki-laki yang tampan. Sayang sekali karena tidak banyak gadis disana, semua gadis telah menikah dan memiliki pasangan hanya ada dua teman dekat Eunhyuk yang masih belum menikah tetapi mereka sudah memiliki kekasih.

''Jika sudah masuk ke dalam air dia akan lupa segalanya.'' Eunhyuk duduk diantara Kyuhyun dan Kibum, keduanya menatap Eunhyuk dengan wajah penuh pertanyaan. Eunhyuk sadar jika sekarang dia tengah ditatap oleh kakak beradik itu, ''Maksudku Donghae, entah sejak kapan dia suka berenang.'' Eunhyuk memperjelas maksud kata-katanya tadi.

Kyuhyun bisa mengerti karena sejak masih sekolah Donghae memang suka mengikuti berbagai kejuaraan dibidang olahraga air tersebut. ''Kalau tidak salah sejak di sekolah menengah pertama dia mulai mengikuti lomba renang tapi semuanya hilang saat dia mulai kuliah dan masuk fakultas kedokteran.''

''Aku sangat iri padamu Kyuhyun-ah, kau mengenal Donghae sejak sangat lama. Tapi aku tetap senang walaupun baru sekarang mengenalnya, sekarang setiap hari aku bisa menemukan hal baru tentangnya dan itu hal yang menyenangkan.''

"Sebenarnya aku tahu itu dari Siwon, aku mengenal Donghae tidak selama itu walaupun Donghae sempat mengatakan soal mimpi lamanya itu padaku." Guman Kyuhyun dalan hati.

Kyuhyun dan Kibum saling berpandangan, terlihat sekali jika Eunhyuk sedang dimabuk oleh rasa cintanya pada Donghae. ''Aku juga setiap hari selalu jatuh cinta pada Siwon, sekarang dia memiliki hobi baru.''

''Hobi baru?'' Eunhyuk dan Kibum penasaran.

''Membaca buku dan olahraga lari setiap minggu, apakah masuk akal untuk membaca buku ratusan halaman dalam dua hari?''

Kibum terlihat kagum, ''Itu hal yang bagus, aku pikir orang sepertinya tidak butuh membaca buku untuk menjadi pintar.''

''Jangan bilang kau merasa diselingkuhi oleh hobi barunya itu?'' Eunhyuk menggoda Kyuhyun.

''Kebanyakan buku yang dibacanya soal kehidupan, dari buku filosofi sampai buku rohani. Aku dengar sepupu Siwon bergabung diperusahaan jadi ada yang membantunya mengelola perusahaan mungkin itu alasan dia memiliki waktu untuk membaca dan olahraga. Jujur, aku kadang kesal karena diabaikan.''

''Aku senang mendengarnya, setidaknya sekarang Donghae tidak akan terlalu merasa bersalah.'' Eunhyuk mulai bisa lega sekarang.

''Cuaca hari ini sangat cerah, sangat menyenangkan jika bisa minum seperti yang lainnya.'' Kibum menatap iri pada deretan minuman dingin, minuman beralkohol. Dia bahkan tidak bisa menikmati daging panggang yang lezat, bau asapnya membuat perutnya mual.

''Tenang, aku telah menyiapkan minuman yang tidak kalah lezat untuk kalian berdua. Tunggu sebentar, oke?'' Eunhyuk meninggalkan keduanya, Kyuhyun dan Kibum sama-sama tersenyum menerima kebaikan Eunhyuk. ''Dia orang yang sangat baik, aku berharap dia dan Donghae bahagia.'' Ucap Kyuhyun. ''Kau benar, dia juga terlihat sangat mencintai suaminya.'' Balas Kibum lalu keduanya sama-sama tersenyum.

''Siapa dia? Wah, dia sangat pandai berenang.'' Kyuhyun tiba-tiba berdiri, dia terpukau dengan seorang pria yang baru saja melompat masuk ke dalam kolam. Kibum mengikuti arah pandang Kyuhyun, ''Sepertinya aku pernah melihat pria itu.''

Pria itu tengah melakukan adu kecepatan dengan Donghae, terlihat sekali kalau dia mampu menyaingi Donghae yang pandai berenang bahkan sekarang pria itu mengalahkan Donghae dengan mudah. Terlihat Donghae kesal tetapi pada akhirnya dia melakukan high five dengan pria itu dan sama-sama tertawa lepas. Siwon mendekati keduanya lalu mengulurkan tangan untuk pria yang tidak Kyuhyun kenal itu.

Ketiga pria itu terlihat indah jika ditatap dari jauh, ketiga pria dengan tubuh athletis yang rupawan. Pria tadi terlihat akrab dengan Siwon lalu bersalaman dengan orangtua Siwon, sepertinya semua orang juga terkejut karena pria itu tiba-tiba saja muncul lalu meluncur ke dalam air. Saat melihat Eunhyuk, Donghae langsung meminta istrinya itu mendekat dan memperkenalkannya pada pria itu.

''Apa kita harus kesana?'' Tanya Kyuhyun pada Kibum. ''Mungkin kalau kau iya tapi tidak denganku, dia sepertinya kenalan suamimu.'' Jawab Kibum. ''Ah tapi sepertinya mereka berjalan kesini.'' Kyuhyun melihat Siwon membawa pria itu mendekat padanya, refleks Kyuhyun merapihkan rambut dan pakaiannya.

Siwon berdiri dibelakang Kyuhyun dengan merangkul pinggang istrinya dari belakang, ''Bro, kenalkan istriku.'' Ucap Siwon pada pria itu. Pria itu mengulurkan tangannya pada Kyuhyun, ''Hallo, senang melihatmu. Aku Yoochun, teman Siwon.'' Kyuhyun tersenyum lalu menerima perkenalan pria itu, ''Senang melihatmu juga, aku Kyuhyun.'' Kyuhyun melihat kesebelah, Kibum sudah tidak ada disana.

Pria itu tersenyum lalu menggaruk belakang kepalanya, dia merasa malu sekaligus bodoh. ''Maaf karena aku datang dengan begitu tiba-tiba, tadinya sih hanya ingin mengejutkan Donghae saja.'' Pria itu merasa malu. Siwon tersenyum lalu memukul lengan pria itu pelan, ''Cepat ganti pakaianmu, aku akan mengenalkanmu pada semua orang.''

''Oke, oke lagipula aku takut jika pria itu akan menantangku lagi.'' Yoochun menatap kearah Donghae, ''Aku ganti pakaian dulu.'' Yoochun menepuk pelan lengan Siwon dan tersenyum pada Kyuhyun sebelum pergi. Kyuhyun memperhatikan pria itu, lalu mulai bertanya-tanya soal siapa sebenarnya pria itu. ''Kenapa, apa temanku tampan?'' Siwon menegur Kyuhyun.

Kyuhyun menatap padanya, ''Bukan itu, dia terlihat asing bagiku tapi sepertinya tidak dengan Kibum Eonnie.'' Kyuhyun sekarang melihat jika pria itu sekarang bicara dengan kakaknya. Siwon ingat sesuatu, ''Mereka pernah beberapa kali bertemu saat di US, Yoochun sudah lama tinggal disana.''

Oh jadi mereka pernah bertemu dan pastinya pria itu tahu soal masa lalu Siwon dengan Kibum. Entah kenapa rasanya Kyuhyun sedikit kesal saat memikirkan itu. ''Apa dia tahu kalau aku adalah adik Kibum?'' Kyuhyun penasaran dengan itu. Siwon menuntun Kyuhyun agar duduk lalu pria itu duduk disampingnya, ''Dia tahu itu, makanya dia sangat penasaran denganmu.''

''Hah, penasaran denganku atau dengan cerita cinta kita?''

''Keduanya Sayang, Yoochun seorang yang perhatian. Dia terkesan seperti orang yang suka ikut campur tapi sebenarnya dia mengkhawatirkanku. Kau mungkin ingat dengan kencan pertama kita, itu saran darinya.''

Kencan pertama? Maksudnya saat mereka pergi ke Seoul Forest dan kehujanan disana? ''Ah, saat kita kencan di hutan dan pada akhirnya kita sakit karena kehujanan?'' Kyuhyun ingin memastikan.

''Dia tidak tahu kalau akan turun hujan.'' Siwon tertawa kecil. Kyuhyun mendengus, ''Jangan bilang kau mengatakan semua tentang kita, aku sekarang tidak bisa menatap dia seperti tadi.''

''Kenapa? Bagaimana bisa sekarang kau tidak bisa menghadapi sahabatku seperti tadi, apa yang membuatmu malu atau apa salah sahabatku?''

''Well, kau mengatakan soal kisah kita bertiga Siwon. Itu... Aku pikir itu hanya akan menjadi rahasia kita dan keluarga, aku merasa malu karena masa lalu itu.''

Siwon menggenggam tangan Kyuhyun, ''Aku tahu apa yang pantas aku katakan dan tidak, jadi tidak perlu khawatir. Dia memang tahu kalau kau adik Kibum tapi dia hanya tahu sebatas itu, dia tidak lebih banyak tahu dari sahabatmu.'' Siwon menyindir soal Seunghyun lagi.

Kyuhyun jengah juga, ''Well, maafkan aku soal Seunghyun dan aku mohon untuk memaafkannya. Bagaimanapun dia telah banyak membantuku, dia juga dengan tidak sengaja terlibat dalam masalah kita.''

''Oke Sayang, oke.'' Siwon mencium tangan Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum padanya kemudian sadar kalau Kibum dan Eunhyuk tidak kunjung kembali, ''Apa sebaiknya kita masuk ke dalam, disini panas dan aku sedikit lelah.''

''Kau benar, kau pasti lelah sayang. Ayo kita istirahat di dalam.''

-I Won't Give Up-

Sudah 30 menit, Yoochun mampu menghidupkan suasana dengan selera humornya. Semua orang tertawa dengan lelucon yang dia katakan sesekali Siwon dan Donghae pura-pura kesal karena pria itu membeberkan soal masa lalu mereka berdua. Dulu keduanya memang sangat dekat, jarak usia yang dekat membuat mereka seperti sahabat. Kyuhyun baru tahu kalau pria itu adalah pria yang sama dengan yang dibicarakan oleh Siwon dan Donghae tempo hari, dia mantan pembalap nasional.

''Kau dan Donghae sangat memalukan di masa lalu, aku tidak percaya Tuan Choi.'' Bisik Kyuhyun pada Siwon, ''Jangan percaya, dia pandai mengarang sesuatu.'' Balas Siwon. ''Tapi aku percaya pada ceritanya, kau seorang yang pervert sejak muda.'' Balas Kyuhyun lagi. ''Aku hanya seperti itu padamu, percaya padaku.'' Balas Siwon.

''Aku benar-benar merindukan suasana seperti ini, kapan lagi aku bisa melihat kedua putraku terdiam tanpa bisa mengelak seperti itu.'' Appa Choi benar-benar terlihat bahagia begitupun dengan Eomma Choi. ''Kenapa kau tidak datang lebih awal Yoochun-ah, kau bahkan tidak datang saat keduanya menikah.'' Eomma Choi sedikit kecewa.

''Maafkan aku Eommanim, saat mereka menikah aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Aku bertanya-tanya siapa yang membuat mereka menikah secepat itu ternyata istri mereka sangat cantik. Ah... Aku sangat iri karena Siwon akan memiliki seorang putra, dia memang paling pandai soal seperti itu.''

Semua orang terkejut dan tertawa. Kyuhyun menatap Siwon dengan tatapan membunuh, jadi benar jika Siwon pandai soal itu. Sudah berapa banyak, berapa banyak wanita yang dia kencani. ''Tuan Choi, ternyata benar kalau kau itu sangat pandai.'' Wajah Kyuhyun tidak lagi terlihat baik.

''Yak, jangan menyebarkan fitnah seperti itu. Pandai seperti apa yang kau maksud, kata-katamu bisa membuat istriku salah paham.'' Siwon memarahi Yoochun, tentu saja tidak benar-benar marah. Semua orang sekarang menatap ke arah Kyuhyun, ternyata benar kalau Kyuhyun mulai marah terlihat sedikit menakutkan.

Yoochun menyadari kesalahannya, ''Maksudku dia sangat pandai mencari pacar, semua pacarnya cantik dan pintar apalagi saat memilih istri. Wah aku sangat salut padanya, Choi Siwon istrimu sangat cantik. Choi Siwon, respect!''

Siwon pura-pura tertawa, ''Bilang saja kau ingin memuji istriku yang super cantik, aku bahkan tidak memiliki banyak mantan pacar. Aku sangat beruntung mendapatkan istri yang cantik dan baik.'' Siwon benar-benar tidak ingin istrinya marah. Kyuhyun juga pura-pura tertawa, ''Dia memang sangat beruntung mendapatkanku padahal mantan pacarku banyak yang lebih tampan, Kibum Eonnie pasti ingat dengan si bule yang pernah berkencan denganku dulu.''

Kibum menunjuk dirinya sendiri, si bule yang Kyuhyun maksud adalah guru bahasa asing Kyuhyun saat sekolah dulu? Yang benar saja jika Kyuhyun menganggap mereka berkencan hanya saja guru itu sering mengantarnya pulang karena pulang terlambat saat membantu guru itu memberikan kelas tambahan.

''Bule yang mana, kenapa Eomma tidak pernah tahu soal itu.'' Dengan polosnya Eomma Cho berkata jujur. Kyuhyun pura-pura tertawa lagi, ''Eomma pasti sudah lupa, sudahlah kita lupakan soal itu. Kau sendiri Yoochun-ssi kenapa belum menikah sampai sekarang?'' Pada akhirnya mereka hanya membicarakan masa lalu, kenangan lucu dan hal-hal lainnya.

-I Won't Give Up-

10:00 PM.

Kyuhyun masih membahas soal perkataan sahabat Siwon, seakan masalah itu belum selesai begitupun dengan Siwon yang terus bertanya soal mantan kekasih Kyuhyun. Keduanya sepertinya tidak mau kalah dan berusaha mengulik masa lalu masing-masing. Padahal semua itu hanya kebohongan belaka, yah Yoochun tadi hanya bercanda dan Kyuhyun berbohong soal kekasihnya.

''Jika dilihat-lihat kau memang sangat berpengalaman Choi Siwon-ssi.'' Kyuhyun masih belum mau kalah. ''Wah, berpengalaman seperti apa Kyuhyun-ssi?'' Siwon mendekat, mendekatkan wajahnya pada Kyuhyun. Kyuhyun berusaha tenang untuk bertahan, ''Kisseu, kau pandai dalam berciuman.'' Siwon tersenyum mendengarnya, ''Kau benar, aku memang pandai.''

Siwon menempelkan bibirnya diatas bibir Kyuhyun, sedikit menekannya lalu mulai mengulumnya lembut secara perlahan. Tanpa Kyuhyun sadari dia menikmati ciuman Siwon bahkan mengijinkan lidah Siwon untuk bermain dengannya. Ciuman Siwon selalu berbeda, Kyuhyun tidak pernah tidak menikmati setiap ciuman yang Siwon berikan. Tangan Siwon sudah berada ditengkuk Kyuhyun tanpa disadarinya, deep kiss salah satu keahlian Siwon.

Punggung Kyuhyun menempel di dinding, kedua tangannya ditahan oleh Siwon untuk tetap berada diatas kepalanya. Bibir Siwon masih mempermainkan bibirnya, mata keduanya terpejam dan hanya menikmati setiap sentuhan kulit mereka. Mata Siwon terbuka saat pria itu perlahan melepaskan ciumannya, hanya melepasnya selama tiga detik sebelum kembali mempermainkan bibir Kyuhyun.

Kaki Kyuhyun terasa lemas, dia tidak bisa lagi berdiri dengan benar. ''Hmm...'' Kyuhyun berusaha bicara, kakinya bergerak menyentuh kaki Siwon. Siwon menyadari hal itu lalu melepaskan tautan bibirnya, keduanya mencoba untuk bernafas dengan benar sekarang. Perlahan Siwon melepaskan genggaman tangannya pada Kyuhyun, kedua lengan Kyuhyun bahkan terasa pegal sekarang.

''Cu-kup. Kau sudah cukup menunjukannya Siwon, daebak!'' Kyuhyun meninggalkan Siwon tetapi pria itu menahan tangannya, ''Hanya kau yang membuatku gila seperti ini, semua tentangmu... Membuatku gila.'' Ucap Siwon. Kyuhyun melepaskan tangan Siwon dengan perlahan, ''Kau sangat pandai, aku tidak bisa melakukan apapun saat kau mulai menyentuhku. Bukan aku penyebabnya tapi memang kau yang pandai.'' Entah kenapa pikiran soal mantan kekasih dan hotel waktu itu membayanginya.

''Jadi kau percaya perkataan Yoochun? Kau pikir aku akan tidur dengan semua gadis yang aku pacari? Apa kau pikir, aku dan kakakmu pernah tidur bersama?''

Kyuhyun terjebak! Dia yang sejak tadi tidak membiarkan Siwon menang untuk membuatnya mengakui ucapan Yoochun tetapi sekarang pria itu telah membuatnya tidak bisa berkata-kata. Benar kata Siwon, jika Kyuhyun mempercayai perkataan Yoochun itu artinya dia percaya jika Siwon dan Kibum pernah melakukannya. Apa Siwon juga mencium Kibum seperti dia menciumnya tadi?

''Itu... Itu mungkin saja. Kalian tinggal di tempat yang sama, Amerika merupakan negara bebas.'' Jawab Kyuhyun tidak yakin, dia tahu seperti apa kakaknya.

Siwon malah tertawa, ''Yah kau benar, aku memang pernah tinggal di negara bebas untuk waktu yang lama.''

Kyuhyun kesal lagi, ''Jadi kau benar-benar tidur dengan kakakku? Tidak bisa dipercaya, bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang pernah berhubungan dengan kakakku.''

Entah nada atau ucapan Kyuhyun membuat Siwon kesal, refleks dia kembali memojokan Kyuhyun di dinding. ''Tidur, tidur dan tidur. Kenapa hal itu sangat mengganggumu? Aku tidak pernah menghamili orang lain kecuali dirimu, lihat dan rasakan anak kita. Dia adalah bukti jika aku hanya mencintaimu.''

''Aku tahu kalau aku tidak bisa merubah atau mengatur masa lalumu, itu hidup dan hakmu untuk melakukan apapun tapi... Aku kesal membayangkan kau melakukan apa yang kau lakukan padaku pada orang lain.'' Entah kenapa Kyuhyun menangis, dia sangat tidak bisa menerima jika dia bukan yang pertama.

Siwon berusaha mengerti, Siwon mungkin bukan pria pertama yang Kyuhyun cintai tetapi Kyuhyun memberikan miliknya hanya untuk Siwon. Dia pasti merasa kesal jika benar Siwon seperti itu, pria yang suka mengencani banyak wanita bahkan pernah tidur dengan kakaknya. Jujur saja Kyuhyun memang bukan yang pertama tetapi dia tidak pernah tidur dengan Kibum.

''Maafkan aku Sayang, aku tidak bermaksud membuatmu merasa sedih. Memang benar aku pernah beberapa kali berkencan tetapi tidak sampai ke tahap yang seperti itu. Soal aku dan Kibum... Status kami memang berkencan tapi sebenarnya kami tidak lebih dari rekan yang saling menguntungkan.''

''Apa itu benar? Aku tidak peduli dengan yang lain, tapi apa benar kau dan Kibum tidak pernah melakukannya?''

Siwon memegang kedua pipi Kyuhyun, ''Tidak pernah, sama sekali tidak pernah. Kau pasti tahu seperti apa kakakmu itu, apa dia akan berani melakukan hal seperti itu? Jika masih tidak percaya kau boleh tanyakan pada Changmin.''

''Aku percaya kakakku.'' Kyuhyun akhirnya tersenyum, Siwon mengacak rambutnya dan merasa frustasi dengan apa yang baru saja terjadi. Hanya satu kata dari mulut asal Yoochun, dia dan Kyuhyun harus melewati semua hal tadi.

''Siwon, soal mantan pacarku yang bule itu... Itu semua bohong, aku hanya membohongimu.'' Yeah, pada akhirnya dia mengakuinya juga. Siwon sudah curiga soal itu, ''Aku tahu, aku langsung tahu saat melihat ekspresi Kibum saat kau mengatakan itu lalu ucapan Eommanim juga menunjukan jika kau berbohong.''

''Tidak adil padahal aku sampai semarah ini karena ucapan sahabatmu itu!'' Kyuhyun mendengus kesal. Siwon malah tertawa lalu menciumi seluruh wajah istrinya, ''Cantik, cantik, cantik tidak terhingga.'' Kyuhyun merasa geli dengan perlakuan Siwon tersebut. ''Yak, kau benar-benar ingin membuat seluruh wajahku kotor Tuan Choi.''

''Apa yang barusan kau katakan Sayang, kotor? Jadi malam ini kau ingin bermain kotor lagi, maksudku membuat tempat tidur kita kotor?'' Masih dengan wajah santai pria itu menunjuk tempat tidur, seketika wajah Kyuhyun memerah. ''Sebentar lagi aku melahirkan, kenapa belakangan ini kita sering melakukannya sih.''

''Dokter bilang itu bisa melancarkan persalinan Sayang.''

''Huh, kau sangat pandai mencari alasan.''

"Itu memang keahlianku, Sayang." Siwon kembali menempelkan bibirnya, jauh lebih dalam dan intens dari sebelumnya. Kyuhyun memang tidak pernah bisa menolaknya dan Siwon selalu menang.

-I Won't Give Up-

2 Month Later, Kyuhyun's POV-

Waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru kemarin saat dokter mengatakan jika aku akan menjadi seorang Ibu. Aku juga ingat masa-masa itu saat aku dan Siwon berselisih, saat dia membohongiku dan berhasil membuatku berpikir jika aku telah membuat dirinya dan Donghae bertengkar. Dan moment ulang tahun dan ulang tahun pernikahan kami yang pertama juga terasa baru kemarin aku lalui, moment dimana aku mengumumkan kabar baik ini kepada semua keluarga.

Tidak banyak yang berubah selama masa kehamilanku, hanya saja aku pernah membuat Siwon cemburu karena aku selalu memuji dan ingin dekat dengan Donghae. Terdengar aneh memang, ini seperti sebuah karma untukku. Bukannya aku tidak tahu jika di masa lalu Donghae pernah mencintaiku, dia bahkan pernah memintaku untuk menjadi kekasihnya. Tapi seperti yang semua orang tahu, aku hanya mencintai Siwon dan aku menolak perasaan Donghae saat itu.

Kisah cintaku dan Siwon adalah persoalan lain, aku dan Siwon pernah membahas ini dan kami sadar kalau anak kami yang telah membuat kami bisa bersama. Anak yang bahkan hanya tinggal di dalam tubuhku selama beberapa minggu, anak kami yang telah menyatukan kami. Jika aku ingat sikap Siwon sebelum aku pergi meninggalkannya, mungkin sampai kapan pun kami tidak akan pernah bersama. Tapi setelah aku mengalami keguguran saat itu, aku sadar jika semuanya merubah kisah cinta kami.

Putraku yang akan segera lahir adalah keajaiban lain untuk kisah cinta kami. Aku mulai mempercayai cinta, aku percaya jika ibuku mencintaiku sebesar aku mencintai putraku. Aku tidak lagi meragukan hal itu, aku sadar jika kasih sayang seorang Ibu itu sangat besar bahkan saat anakku belum lahir sekalipun. Aku merasa malu dan menyesal karena sempat berpikir jika Ibuku tidak mencintaiku, aku sekarang sadar jika sikap Ibuku seperti itu karena kesalahanku sendiri.

''Eomma, maafkan aku.'' Aku menatap Ibuku dari kejauhan, beliau tengah bicara dengan resepsionis. Yah, sekarang kami berada di rumah sakit karena ini waktunya aku melakukan pemeriksaan rutin. Aku datang bersama Ibuku karena Siwon memiliki pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan.

''Sayang sepertinya kita harus menunggu sekitar 15 menit lagi.'' Ibuku kembali dan duduk disebelahku. Aku memiringkan sedikit dudukku menghadapnya, ''Eomma, aku ingin ke kamar kecil.'' Ucapku.

''Ayo, Eomma akan mengantarmu.'' Ibuku berdiri dan memberikan tangannya, aku tersenyum lalu menerima uluran tangan Ibuku. Tangan yang terasa hangat dan sangat aku sukai, aku menggandeng lengan Ibuku menuju kamar kecil. ''Eomma tunggu disini sebentar ya.'' Pintaku, Ibuku mengelus lenganku sambil tersenyum. ''Oke Sayang.'' Aku tersenyum lebar lalu masuk ke dalam toilet.

Sebenarnya ini terdengar aneh dan menggelikan, diusiaku ini bagaimana bisa aku meminta Ibuku mengantarku ke kamar kecil? Tapi sejak perutku bertambah semakin besar bahkan minggu ini tepat minggu ke 37, rasanya aku jadi takut sendirian. Aku takut jika tiba-tiba aku merasa perutku sakit, ingin melahirkan seperti di dalam drama. Bagaimana jika aku pendarahan lalu tidak ada satu orang pun? Membayangkannya saja sudah menakutkan.

''Akh, leganya.'' Lega rasanya setelah mengeluarkan sesuatu yang sejak tadi terasa menumpuk dibawah perutku. ''Oh, apa ini?'' Aku cukup terkejut saat mengeringkan dengan tissue, ada bercak merah yang menempel di tissue yang sebelumnya berwarna putih bersih. Aku berusaha tenang dan memakai celanaku dengan benar, setelah membuang tissue itu aku jadi merasa sedikit takut.

''Perutku sama sekali tidak terasa sakit, apa hanya lecet?'' Aku berusaha tenang, ayolah jangan sampai adegan di drama yang pernah aku tonton itu menjadi kenyataan. Aku menarik pintu kamar mandi, pintu ini dapat terbuka dan aku melihat ada dua orang wanita yang tengah berdandan di depan cermin. Hampir saja aku berpikir jika aku akan melahirkan di dalam toilet yang terkunci, astaga kau terlalu banyak menonton drama Kyuhyun!

Aku berjalan mendekati cermin, mengeluarkan bedak untuk mentouch-up wajahku. Wajahku terlihat lebih pucat dari sebelumnya, aku rasa butuh sedikit warna dengan mengoleskan lipstik kesayangku. Wajahku sekarang jauh lebih manusiawi dari sebelumnya, apa aku harus menghubungi Siwon? Aku menyentuh lagi perutku, benar-benar tidak terasa sakit lalu darah apa tadi?

''Kyuhyun, kau sedang apa? Sebentar lagi kau dipanggil.'' Tiba-tiba Ibuku masuk dan mengejutkanku, aku hampir menjatuhkan lipstikku. ''Eomma, apa pasien sebelumnya sudah keluar?'' Aku langsung menghampiri Ibuku. ''Sepertinya dia baru keluar sekarang, ayo cepat kita kesana.'' Ibuku menggandeng lenganku seperti tadi, kami sama-sama berjalan menuju ruangan dokter.

Aku melakukan pemeriksaan seperti biasa, dokter mengukur berat badan dan melakukan tensi seperti biasa. Aku sedikit lebih lega saat bertatapan dengan Dokter setelah mendengar jika hasilnya bagus. Berat badanku termasuk berat badan idela untuk kehamilan yang sudah menginjak usia 9 bulan, hasil tensiku juga bagus. Tekanan darahku termasuk normal, tidak kurang ataupun terlalu tinggi.

''Wah, minggu ini sudah 37 minggu yah.'' Ucap Dokter Park saat membereskan peralatan tensinya. ''Iya Dokter, rasanya semakin tegang mendekati kelahiran.'' Dokter itu kembali tersenyum, ''Itu hal yang normal, jangan terlalu dipikirkan.''

Aku harus menceritakan soal bercak darah tadi, ''Dokter, apa normal jika mengalami flek di usia 9 bulan?''

Dokter Park mulai menatap dengan serius, ''Apa anda mengalaminya?'' Aku hanya mengangguk, ''Tadi saat buang air kecil.'' Dokter itu terlihat berpikir, astaga itu membuatku semakin ketakutan. Dokter lalu tersenyum, ''Apa jangan-jangan sudah mulai tanda melahirkan.''

Demi apapun rasanya mulutku tiba-tiba kering, tidak ada yang aku pikirkan kecuali Siwon! ''Lalu bagaimana, Dokter?''

Dokter Park melakukan pemerikaan dengan memeriksa bagian dalam, aku sudah tidak bisa berpikir saat Dokter memintaku berbaring dengan membuka lebar kakiku. Ya Tuhan jangan-jangan sekarang sudah waktunya.

''Nyonya, ini sudah bukaan 2.'' Wajah Dokter itu terlihat tenang dan bahagia berbanding dengan wajahku yang sudah tidak berbentuk, Siwon kau dimana cintaku?

''Nyonya, ayo turun. Sekarang langsung rawat inap ya.'' Sambil membuka sarung tangannya dokter itu menyadarkanku dari semua pikiran buruk yang tiba-tiba menghinggapi pikiranku. ''Ini serius Dok, apa aku akan melahirkan sekarang?'' Aku turun dan memakai sandalku.

Dokter malah tertawa, ''Semoga nanti malam sudah lahir ya. Semangat Nyonya!'' Dokter itu memberikan pakaian rumah sakit padaku, tanganku sampai bergetar menerimanya. ''Dokter aku harus bicara dengan Ibuku dulu.''

''Tentu saja, akan saya panggilkan untuk anda.'' Dokter keluar lalu tidak lama Ibuku masuk. ''Kyuhyun, apa kau akan melahirkan sekarang?'' Ibuku juga panik. ''Eomma...'' Aku memeluk Ibuku, tidak terasa airmataku jatuh. ''Oh Sayang, semuanya akan baik-baik saja. Kau dan anakmu akan baik-baik saja.'' Aku tidak bisa berhenti menangis. ''Eomma, aku harus menghubungi Siwon.''

''Tenanglah, biar Eomma yang menghubunginya. Sekarang kau ganti pakaian dan lekas ke ruang bersalin.'' Aku mengikuti kata-kata Ibuku, tidak lama aku sudah berada di ruang bersalin.

-I Won't Give Up-

Author's POV-

Kyuhyun sudah berada di ruang bersalin tepat pukul satu siang. Eomma Cho sudah menghubungi Siwon dan meminta menantunya itu untuk membawa perlengkapan bayi termasuk pakaian Kyuhyun. Kyuhyun tidak bisa tenang, bagaimana rasanya melahirkan bahkan sekarang dia tidak merasakan sakit apapun kecuali perasaan tegang. Tiba-tiba ruang bersalin terbuka dengan sendiri, lebih tepatnya ada yang membuka paksa pintu sampai terbuka lebar.

''Kyuhyun.'' Pria yang masih berpakaian kantor lengkap itu masuk begitu saja menghampiri tempat tidur. ''Sayangku.'' Pria itu memeluk Kyuhyun, Kyuhyun sampai menggelengkan kepala sementara Eomma Cho hanya tersenyum. ''Sayang, aku akan melahirkan putra kita sekarang.'' Kyuhyun sedikit ceria karena kehadiran Siwon.

''Maafkan aku.'' Siwon membenamkan wajahnya dipundak Kyuhyun, Kyuhyun dapat merasakan saat pria itu menangis di pundaknya. ''Suuttt... Aku baik-baik saja, putra kita akan segera lahir dengan selamat.'' Kyuhyun menepuk punggung Siwon. Siwon melepaskan pelukannya, matanya memerah sekarang. ''Mulai sekarang aku akan menemanimu.'' Pria itu mencium kedua punggung tangan Kyuhyun.

''Dokter bilang masih bukaan 2, kemungkinan akan lahir nanti malam.'' Eomma Cho mengintrupsi anak dan menantunya yang entah sejak kapan saling menempelkan bibir. Masih sempat-sempatnya mereka melakukan itu, dasar pasangan aneh. Keduanya jadi merasa bodoh dan aneh. Siwon langsung duduk disebelah Kyuhyun, tangannya tidak melepaskan tangan Kyuhyun yang dia genggam.

4 jam kemudian, dokter bilang baru bukaan 4. Kyuhyun masih tidak merasakan sakit apapun, dia masih melarang Siwon menghubungi orangtuanya. Kyuhyun akan semakin tegang dan takut jika banyak orang disana, cukup Siwon dan Eommanya saja. Kyuhyun tahu mungkin Eomma Choi akan marah jika diberitahu setelah putranya lahir.

Saat pembukaan ke 6, sudah mulai terjadi sedikit kontraksi. Wajah Siwon langsung pucat melihat Kyuhyun meringis walaupun dia berusaha menahannya. ''Apa sakit, ya Tuhan maafkan aku.'' Siwon terus mencium keningnya, entah kenapa dia meminta maaf. Rasa sakit itu terasa setiap lima menit sekali, Kyuhyun meremas tangan Siwon begitu rasa sakit itu muncul.

Saat pembukaan ke 7, air ketuban Kyuhyun mulai pecah. Kyuhyun menutup matanya karena tiba-tiba terasa lemas saat sesuatu yang merembes keluar dari dalam dirinya, Siwon menyaksikan semua itu tanpa merasa takut atau jijik dengan genggaman tangan yang semakin kuat. Setelah ketuban pecah rasa sakit itu seakan bertambah 3 kali lipat, cukup untuk membuat Kyuhyun mengeluarkan suara.

''Sa-kit, ya Tuhan akh.. Akh...'' Nafas Kyuhyun terasa naik turun menahan rasa sakit yang menekan perutnya. Eomma Cho jadi terlihat panik seperti Siwon tapi Eomma Cho berusaha menenangkan Kyuhyun begitupun dengan Siwon. ''Eom-ma... Siwo-on... Sakit.'' Kyuhyun berusaha keras menahannya, Siwon sudah menangis sementara Eomma Cho terus memberi semangat.

Kyuhyun sudah tidak peduli dengan apapun, dia menjadikan tangan Siwon pelampiasan dari rasa sakitnya. Sesekali dia miring untuk menggigit bantal, tidak peduli noda lipstiknya menempel disana. Wajahnya sudah tidak berbentuk lagi, penuh dengan keringat dengan riasan yang berantakan. Siwon semakin menangis, seakan dia bisa merasakan rasa sakit itu.

''Astaga, Eomma sudah tidak tahan lagi. Maafkan Eomma.'' Eomma Cho keluar dan menangis disana, tidak ada satu Ibupun yang sanggup saat melihat anaknya kesakitan seperti itu. Masih dengan airmatanya, Eomma Cho menghubungi suami dan besannya.

Karena Kyuhyun sudah mencapai bukaan ke 9. Kyuhyun diminta untuk mengedan yang lebih keras disela rasa sakit yang semakin menjadi bahkan kontraksi terasa setiap menit. Kyuhyun berusaha kuat, dia melakukan semua yang yang dia bisa sampai rasanya tenggorokannya sakit karena terlalu keras mengedan. Ditemani dokter kandungannya dan 4 orang perawat, Kyuhyun benar-benar berjuang antara hidup dan mati.

''Tarik nafas yang dalam... Satu dua tiga lalu keluarkan. Ayo Nyonya anda pasti bisa, mata tolong lihat ke perut dan kaki anda tolong lebih dinaikan.'' Perawat itu meminta agar Kyuhyun merangkul kedua kakinya yang terbuka lebar. ''Sayang, kau pasti bisa.'' Siwon tidak berhenti memberikan semangat.

''Suster berikan lagi suntikan sampai dosis maksimal.'' Perintah Dokter, dengan cepat perawat yang berada disebelah kiri menyuntikan suntikan induksi sampai level yang tinggi untuk memperkuat kontraksi namun tetap tidak membantu. ''Ayo Nyonya, kepalanya sudah mulai terlihat.'' Dokter seperti sudah mulai lelah apalagi Kyuhyun yang sepertinya sudah sangat mengantuk.

''Sepertinya ada masalah dengan jalan lahir, terpaksa kami harus memperlebarnya.'' Akhirnya Dokter menemukan permasalahan itu. Wajah Kyuhyun semakin pucat, dia benar-benar sudah pasrah dan tidak sanggup lagi bicara.

Kyuhyun melihat dengan mata kepala sendiri saat dokter menggunting daerah perineumnya, dokter meraih kepala dari bayi kecil itu lalu memajukannya ke depan. Darah langsung terlihat mengotori pakaian putihnya, kali ini Kyuhyun diminta untuk kembali mengejan. Kyuhyun sudah tidak bisa berpikir lagi saat dia mengejan dengan begitu kuat sampai terasa sesuatu keluar dengan bantuan tangan dokter.

Bayi laki-lakinya akhirnya lahir dengan selamat. Siwon langsung jatuh terduduk di lantai sementara Kyuhyun sudah tidak memiliki tenaga bahkan untuk menangis haru saja tidak bisa. Dokter mendekatkan bayi itu pada Kyuhyun, Kyuhyun menyentuh bayinya yang bersimbuh darah. "Anakku."

''Bayi anda laki-laki, selamat.'' Seorang perawat membantu Siwon untuk berdiri, dia semakin menangis saat melihat putranya. Siwon menatap Kyuhyun lalu menangis bersama, Kyuhyun menangis tanpa mengeluarkan suara begitu Siwon memeluknya. "Kau hebat Sayang, kau luar biasa!" Siwon terus memujinya.

Dengan cekatan Dokter memandikan bayi merah tersebut, alasan bayi itu sedikit sulit dilahirkan karena tubuhnya yang cukup besar ditambah bayi itu memiliki tali pusar yang sedikit lebih pendek. Bayi dengan kulit putih kemerahan dengan rambut hitam kecoklatan itu sudah terlihat bersih dari darah.

Pandangan Kyuhyun sedikit buram, tubuhnya benar-benar lemas karena melahirkan selama 8 jam ditambah dia kehilangan darah cukup banyak. Kyuhyun rasanya ingin tidur karena terlalu lemas dan capek. Saat waktunya Kyuhyun dijahit, dokter meminta Siwon untuk keluar.

Siwon keluar bersamaan dengan suster yang membawa bayi itu ke ruang bayi. Ternyata diluar semua keluarga sudah menunggu dengan gelisah, semua orang bahagia begitu melihat bayi kecil itu dipindahkan ke ruang bayi. Siwon duduk di salah satu bangku, dia masih tidak percaya jika sekarang dia telah menjadi seorang ayah.

''Astaga Hyung, kau baik-baik saja?'' Donghae tidak pernah melihat kakaknya terlihat seperti sekarang. ''Siwonnie, Kyuhyun baik-baik saja kan?'' Eomma Choi menghampiri putranya. Penampilan Siwon memang sangat kacau sekarang tapi dia tentu baik-baik saja.

''Kyuhyun... Tadi dokter memintaku keluar, Kyuhyun masih di dalam dan aku ingin melihatnya.'' Siwon berusaha masuk tapi Appa Cho menahan menantunya, ''Jika Dokter memintamu menunggu diluar, kau harus tunggu diluar, Kyuhyun baik-baik saja di dalam.''

Kyuhyun terus berteriak walaupun tidak terlalu kencang, demi apapun rasanya sangat menyakitkan. Bayangkan saja rasanya saat jalan lahir itu dijahit luar dalam, rasanya ini seratus kali lebih menyakitkan dari melahirkan tadi. Mungkin karena ini juga Dokter meminta Siwon untuk keluar, pria itu bahkan hampir pingsan tadi apalagi saat melihat Kyuhyun kesakitan seperti sekarang.

''Apa sudah selesai, dok sakit.'' Kyuhyun hanya bisa mengeluh, dokter hanya mengatakan jika sebentar lagi selesai tetapi rasanya tidak selesai-selesai. Kyuhyun benar-benar sudah lelah, mengantuk bahkan rasa sakit itu terasa melayang di ubun-ubun karena terlalu menyakitkan. ''Aduh... Aduh...'' Rasanya proses jahit menjahit itu benar-benar masa paling menyakitkan dalam hidup Kyuhyun.

-I Won't Give Up-

Di kamar inap, sebelum semua keluarga masuk, Eomma Cho membantu Kyuhyun untuk ganti pakaian lalu menyeka wajahnya dengan air hangat. Bibir Kyuhyun juga terasa kering untuk itu dia membutuhkan pelembab bibir. Siwon dan Ayah Kyuhyun tengah melihat bayi kecilnya di ruang bayi, karena sudah tengah malam keluarga yang lain memilih menemui Kyuhyun besok pagi.

''Eomma, ini sangat menyakitkan. Aku lelah dan mengantuk.'' Bisik Kyuhyun, Eomma Cho tersenyum lalu mencium pucuk kepala putrinya. ''Kau luar biasa Sayang, kau sekarang telah menjadi wanita yang sempurna.''

''Dimana putra dan suamiku, apa Appa juga ada disini? Kibum, apa Kibum Eonnie dan mertuaku juga disini?'' Kyuhyun masih sempat menanyakan keluarganya.

''Siwon dan Ayahmu sedang melihat putramu. Mertuamu tadi pergi minum kopi di kantin sementara Kibum sudah pulang bersama suaminya, kau kan tahu kalau kakakmu sudah berbadan besar. Tadi Donghae dan istrinya juga ada tapi mereka pulang setelah melihat bayi karena takut mengganggu istirahatmu.''

''Apa putraku tampan? Dia memiliki badan yang tinggi, sulit sekali melahirkannya.'' Kyuhyun tersenyum kecil, Eomma Cho ikut tersenyum. ''Itu karena Ayahnya dan kau memiliki tubuh tinggi, Sayang Eomma akan segera kembali.'' Eomma Cho keluar dari kamar inap. Kyuhyun benar-benar merasa lemas, tubuhnya terasa sakit dan tidak nyaman.

Dokter masuk, memberikan selamat lalu meminta Kyuhyun untuk makan. Selagi perawat menyuapi Kyuhyun, Kyuhyun diberikan suntikan pasca melahirkan, dokter juga memberikan obat yang harus Kyuhyun minum. Orangtua Siwon masuk saat Kyuhyun meminum obatnya, Kyuhyun tersenyum pada keduanya.

''Terima kasih banyak Dokter.'' Ucap Eomma Choi pada dokter Park, dokter itu tersenyum lalu keluar dengan perawat. Eomma Choi langsung menghampiri Kyuhyun, menangis dan memeluk menantunya. ''Sayangku kau telah berjuang, terima kasih banyak karena telah berjuang demi kelahiran cucuku.'' Kyuhyun ikut menangis dipundak mertuanya. ''Eommanim aku sangat takut tadi, tapi sekarang aku sangat bahagia.''

''Kau luar biasa menantu, terima kasih kerena telah memberikanku seorang cucu yang tampan.'' Ucap Appa Choi. Kyuhyun menatap mertuanya dengan airmata bahagia, ''Terima kasih kembali Appa, terima kasih sudah datang.''

Eomma Choi memeriksa tubuh Kyuhyun, memastikan jika tidak ada luka ditubuh menantunya. ''Apa yang sakit Sayang, katakan pada Eomma?'' Kyuhyun tersenyum lebar mendengarnya, ''Aku baik-baik saja hanya sedikit lelah tapi aku tidak bisa tidur karena belum melihat putraku.''

''Putramu akan segera dibawa kemari, bagaimanapun terima kasih banyak.'' Eomma Choi mencium kedua pipi Kyuhyun, Kyuhyun merasa semua rasa sakitnya hilang. Benar kata Eomma Choi, tidak lama suster membawa putranya masuk diikuti Siwon yang mengikuti dibelakang. ''Selamat malam menjelang pagi, Nyonya sudah saatnya IMD.''

Eomma Choi mundur sementara Appa Choi keluar, sekarang hanya ada kedua Eomma, Kyuhyun dan Siwon disana. Suster mengarahkan dengan meletakan bayi itu di dada Kyuhyun, membiarkan bayi itu mengeluarkan instingnya untuk mencari puting Ibunya. Tapi bayi kecil itu malah tidur di dada Kyuhyun tidak mencari putingnya, bayi itu tahu kalau ini sudah tengah malam.

Siwon tersenyum melihat tingkah putranya, ''Minho memang menggemaskan, dia sangat mirip denganmu.'' Ucap Siwon, Kyuhyun menatap padanya. ''Jadi nama itu yang kau pilih? Itu sama seperti nama asli temanku.''

''Oh iya aku lupa, si penyanyi rapper itu kan? Kalau begitu aku pilih nama Suho yang artinya pelindung. Putra kita akan jadi pelindung keluarga kecil kita dari segala hal buruk, dia sumber kebahagiaan kita.'' Siwon mencium kening Kyuhyun lagi, kedua Eomma sama-sama tersenyum melihatnya.

''Wah sepertinya putra kalian sudah tidur nyenyak, maaf saya harus memindahkannya lagi ke ruang bayi. Besok pagi saya akan membawanya lagi untuk diberikan asi yang pertama kali jadi saya harap Ibu bisa istirahat dengan baik malam ini.''

Kyuhyun merasa tidak rela saat suster membawa putranya. ''Tidurlah Sayang, Mommy mencintaimu.'' Ucap Kyuhyun begitu putranya dibawa keluar. Siwon mencium pipi Kyuhyun lagi, ''Tidurlah Sayang, kau pasti lelah setelah berjuang demi putra kita.''

''Kami juga akan pulang, iya kan Nyonya Choi?'' Tanya Eomma Cho. ''Ah iya, kami akan kembali besok pagi.'' Jawab Eomma Choi. Kyuhyun merasa akan kesepian tetapi itu lebih baik karena tidak akan nyaman jika kedua Eomma itu tidur di rumah sakit.

''Eomma, Eommanim terima kasih banyak untuk semuanya.'' Ucap Kyuhyun. Kedua Eomma itu bergantian memeluk Kyuhyun, ''Cepatlah sehat kembali Sayang.''

''Siwon, jika ada apa-apa tolong hubungi Eomma. Besok pagi Eomma akan kembali sekalian membawakanmu pakaian. Tolong jaga Kyuhyun dengan baik, dia benar-benar luar biasa.'' Eomma Choi memeluk Siwon. Kedua orangtua sudah pulang meninggalkan Siwon berdua dengan Kyuhyun.

''Tidurlah Sayang, besok kita akan bertemu dengan putra kita lagi.'' Siwon menaikan selimut Kyuhyun. ''Seandainya kau bisa tidur disebelahku Sayang.'' Kyuhyun sedikit merajuk. Siwon mencubit pelan hidung Kyuhyun, ''Kau itu butuh istirahat, aku akan tidur di sofa. Jangan sungkan membangunkanku jika butuh sesuatu, kalau perlu kau teriak jika aku tidak kunjung bangun.''

''Baiklah Sayang, kau juga sudah lelah hari ini. Terima kasih banyak Siwon, kau benar-benar menemaniku dari awal sampai akhir, aku kuat karena ada kau disisiku.''

Kyuhyun ini benar-benar pintar membuat Siwon terharu, ''Ah Sayangku, aku benar-benar mencintaimu. Cepatlah pulih agar kita bisa bersama-sama merawat dan membesarkan putra kita.''

Kyuhyun sedikit tertawa tapi dia sadar jika jahitannya belum kering dan terasa sakit setiap kali tubuhnya bergerak. ''Ah.. Ah... Ini memang sakit.'' Ucap Kyuhyun dalam hati.

-I Won't Give Up-

TBC.

180817, 7562 Word.