OK
.
Paperoheart
SoonHoon or SeokHoon?
Kwon Soonyoung & Lee Jihoon & Lee Seokmin
Angst Maybe
Warning!
yaoi;boyslovetypo(s);gaje
.
Enjoy!
"Ayo pergi. Kau sudah cukup lama berdiri disini, tidak ingin pulang?" Seokmin menatap iba sang peri kecilnya. Entah kenapa ia merasa semua insiden ini tega-teganya terjadi pada tubuh rapuh itu.
Kini Jihoon tengah menatap mading disebelah kelasnya.
"Seokmin"
Yang dipanggil menoleh.
"Terimakasih. Tapi aku masih takut untuk memulai hal baru lagi"
Seokmin tersenyum, Jihoon akui wajahnya sangat tampan. Sangat. Tapi ia tidak berani jatuh hati pada pemuda itu. Tidak berani jatuh lebih dalam kedalam indahnya cinta dan pedihnya air mata.
"Ayo"
.
.
"Hyung.. yakin?"
Si kecil mengangguk, menaikkan kedua alisnya lalu berdehem. "Aku yakin, mungkin ini bisa membuatku sedikit, ehem, lega"
"Wonwoo! Dua menit lagi!" Kepala Junghan menyembul di sela-sela pintu kaca.
Jihoon mengangguk mantap ketika Wonwoo kembali mempertanyakan keyakinannya saat ini.
"Baiklah, selamat mendengarkan ngomong-ngomong"
Lalu pemuda emo itu menghilang dibalik pintu Klub Penyiaran yang tertutup.
Okay! Selamat siang para pendengar yang lagi makan dikantin, di perpus ato dimana aja yang pasti ada di sekolah kebanggaan kita! Kita masuk dalam Menfess time, hohoho~ Yang pertama kita dapat menfess dari seseorang yang tidak mau disebutkan namanya, ehem.
Jihoon menutup matanya dan berbalik, melangkah menjauh dari ruang klub penyiaran.
Untuk Kwon Soonyoung anak kelas 3-A. Nih! Untuk Soonyoung kelas 3-A! Pokoknya harus denger ini! Soonyoung mana yaaa? Soonyounggg! Harus dengar pokoknya!
Telinganya tidak tuli, ia masih bisa mendengar apa yang Wonwoo siarkan sekarang.
Hyung pasti tau siapa aku, aku tidak berani mengatakannya langsung padamu. Tapi, terimakasih. Ini memang saatnya aku mengikhlaskanmu.
Hanya bisa tersenyum simple, penuh kemenangan dan wajahnya secerah matahari.
Wohoooo~~ Soonyoungie ku yang baik hatinya, semoga mendengar kata-kata tulus dari peri kecil kita yang manis—
Si kecil melangkah, kedepan, membiarkan Seokmin mengerjarnya.
"Jihoon hyung! Kau yang mengrim Menfess itu?!"
Dan untuk itu mari kita dengarkan Epik High – Spoiler! Cek it yo~
(Your cold eyes and words are the spoiler
In your every action, I see our end
I tell myself it's not true but I feel the spoiler
Should I watch till the end? Or should I leave now?
What if there's a twist?)
.
.
Nah untuk Menfess yang kelima didedikasikan untuk Yoon Jeonghan anak kelas 3-A yang bentar lagi lulus. Hai Junghanie! Senyummu mengalihkan duniaku. Dari inisial CSC. Yang pasti bukan dari CSC anak 3-B yang ganteng itu yaa—
Soonyoung yakin sekali,beberapa menit yang lalu Jeon Wonwoo member satu klubnya itu menyebutkan namanya pada Menfess Time saat penyiaran.
Dia tidak tuli, dan telinganya masih ada dua.
Soonyoung yakin sekali. Dan ia ingin mendengaarnya sekali lagi. Dia tahu tempatnya.
.
.
"Seokmin—"
"Hyung, berhenti menangis ok? Kan ada aku disini" Namun, bukannya tenang. Jihoon malah makin terisak.
"Apa kah aku sudah melakukan hal yang benar?" Jihoon mendongkak menatap seokmin yang tengah memeluknya. Setelah insiden menfess pada klub penyiaran tadi, mendadak Jihoon tumbang dengan senyum secerah matahari yang masih melekat diwajahnya.
"Seokmin" Jeda agak lama yang diisi oleh isakan-isakan kecil.
"Jujur saja aku belum rela, aku tidak mau, tidak suka, aku tidak rela—" Menahan ssakit yang terus mencabik-cabik sesuatu di dadanya, Seokmin mengelus punggung Jihoon.
"Ini sulit Seokmin— aku, a-aku—hik"
Jihoon kembali mengeratkan peluknnya pada Seokmin. Ia merasa besalah pada bocah ini, selalu ada untuknya namun tidak pernah dapat balasan apapun.
"Dengar Lee Jihoon, kita semua tau kau orang yang kuat dan tegar. Ingat insiden dimana kau di marahi habis-habisan oleh Senior kita? Kau tidak menangis, tapi kenapa hanya karena Soonyoung kau menangis Jihoonie?" Napasnya tercekat dan Jihoon terbatuk beberapa kali. Efek terlalu banyak menelan air matanya sendiri.
Tidak. Seokmin tidak mengerti apapun tentang dirinya dan Soonyoung. Tidak penah ada yang mengerti sesuatu dibalik hubungan mereka yang lengket dan manis.
Hubungan mereka sudah berjalan selama dua tahun. Selama dua tahun itulah terdapat beberapa konflik yang terjadi. Mereka sudah disibukkan oleh kesibukannya masing-masing. Dimana Soonyoung sebagai Lead dance harus ada selama waktu itu ada. Sama dengan Jihoon yang juga sibuk mengkomposer lagunya. Atau bahkan menjadi guru privat anak-anak sekolah menengah pertama.
Mereka sibuk sehingga jarang terdapat atau bahkan tidak ada sama sekali waktu luang yang mereka sempatkan untu bersama. Waktu mereka sendiri.
Meski Jihoon selalu mengirim pesan pagi-siang-malam dan juga sesekali menunggu Soonyoung-nya didepan pintu Dance. Menatap lekat pintu biru dengan khayalan dimana Soonyoung akan berdiri disana dan cepat-cepat memeluknya.
Namun khayalan tetaplah khayalan. Nyatanya setiap Soonyoung berdiri disana ia akan segera melewati Jihoon sambil mengeluh kelelahan. Jihoon maklum, tapi tetap tidak bise menahan gurat kecewa di wajahnya. Sehingga ada rasa jenuh yang sebenarnya terselip satu diantara mereka.
.
"Seokmin, bintangnya indah"
Mereka mendongkak menatap langit yang cerah kehitaman.
"Hyung, kenapa kau begitu rapuh sekarang?" Seokmin bertanya dengan nada agunamun tetap di ucapkan.
"Karena aku mencintainya" Jihoon tersenyum tanpa berpaling dari pandangannya.
Seokmin tersenyum melihat Jihoon tersenyum dan langsung terkekeh. "Pasti dia sangat beruntung ya" Sakit. Seokmin tidak bisa menahan semua ini. Tapi, ia berdiri keukeuh untuk tetap menjaga Jihoon sampai akhir.
"Aku mencintainya" Jihoon menatap genggaman tangan Seokmin. "Aku mencintainya" menatap jari-jari Seokmin yang mencoba mengeratkan genggaman mereka. "Aku mencintainya" terus mengatakannya berulang-ulang.
"Aku—"
"—lebih mencintaimu" Seokmin menatapnya. Yang jelas-jelas tersakiti disini bukan hanya Jihoon, karena dari sudut manapun, Seokmin tetap yang paling sakit.
Jihoon kembali terisak, ia benar-benar merasa bersalah sekarang. Seokmin mencintainya, tapi Jihoon mencintai Soonyoung, yang sekarang tengah menggantungnya pada gedung tertinggi dan hendak menghempaskannya keras-keras atau menariknya naik.
"Aku mencintaimu" semakin menegaskan kalimatnya.
"Berhenti— Seokmin, kumohon berhenti" Jihoon menarik tangannya. Perlahan mundur dan terus menangis.
"Aku mencintaimu, dan rasanya sakit, tapi aku tetap mencintaimu" Seokmin kembali berseru. Menatap Jihoon yang berurai air mata. Katakanlah Seokmin itu masokis. Namun, untuk melihat peri kecilnya menangis seperti itu tidak tega juga.
Walau rasa sakitnya sangat nikmat, ia tidak tega membaginya dengan Jiihoon. Cukup. Cukup ia seorang yang menggenggam rasa sakit itu sendiri.
.
.
"Jihoon! Lee Jihoon?!" si biru berlarian. Terus memanggil nama Jihoon. Berteriak. Tanpa lelah terus menelusuri koridor sekolah yang sudah mulai gelap.
"Lee Jihoon, dimana kau—"
Terengah-engah, Soonyoung terduduk di undakan tangga. Jihoon belum sampai asrama nya hingga detik ini. Minghao yang mengadu sejam yang lalu.
Padahal sudah sangat larut, bahkan tengah malam hanya tinggal beberapa detik lagi. Dan untuk menyusuri sekolah yang luas ini Soonyoung butuh banyak tenaga.
Bahkan setengahnya pun belum. Sekarang ia tengah menuju tempat dimana seharusnya Lee Jihoon berada.
Studio.
Dan memang benar Jihoon berada disana. Lengkap dengan Seokmin yang tertidur pulas di sofa sebelah.
Jihoon menoleh ketika suara decitan pintu dibelakangnya terdengar dan mendapati Soonyoung yang menatapnya dengan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan.
"Lee Jihoon—"
Soonyoung berjalan mendekatinya.
"Soonyoung, apa yang kau lakukan disini" mendesis.
Soonyoung menangkup pipinya dan mencium tepat dibibir. "Maaf kan aku, maafkan aku, maafkan aku"
"Soonyoung—"
"Maafkan aku, maafkan aku" mengecup lama bibir Jihoon yang bergetar.
Dan Seokmin tidak benar-benar tertidur.
.
.
TBC
Note: Saya benar-benar gatau nulis apa kaya gini ini. Kurang greget kah Angst nya? Udah kerasa Feelnya? Atau ada yang kurang? Bisa tulis dikolom review, soalnya saya juga bingung mau nulis ini kaya gimana. Ini jelas-jelas belum ada penyelesaian masalah. Saya mau buat ini menjadi 4-5 Chapter.
Note(2): Jangan mengharapkan Happy Ending. Karena semuanya akan tersakiti disini heuheuheuheu
Note(3): Tolong jangan bunuh saya HUAAAA. karena Ff ini akan digantungi 2 minggu. Nunggu saya TO dulu ya heuheueheu.
Note(4): Ada yang lihat Svt-Adore U Fangirl ver? Moodbooster wakaka. Saya ga bisa berhenti ngakak guling-guling.
Paperoheart.
Mind to Review?