Baekhyun tersentak ketika sepasang tangan kekar melingkar dipinggangnya dari belakang. Dia tersenyum manis saat menoleh dan mendapati wajah sang kekasih.

"Selamat pagi Baek..."

"Selamat pagi Chanyeol. Duduklah, aku akan mempersiapkan sarapan untukmu."

Lelaki itu mengangguk kemudian berjalan kearah meja makan setelah sebelumnya mencium pipi perempuannya.

Baekhyun tersenyum dan melanjutkan kegiatan memasaknya. Dia saat ini sedang berada diapartement kekasihnya, bukan untuk yang pertama kali dia bahkan sering menginap disini.

Setelah selesai dengan pancake dan sudah menatanya diatas piring, Baekhyun berjalan mendekati sang kekasih dan menaruh piring didepan lelaki itu.

"Makanlah Chan."

"Suapi aku~"

Baekhyun terkekeh saat melihat sifat manja lelaki tinggi itu. "Ingat umurmu Park," walaupun begitu, dia tetap mengambil garpu dan menyodorkan potongan pancake kedepan mulut kekasihnya.

"Duduk disini sayang."

Baekhyun memutar bola matanya malas. Tapi dia tetap menuruti keinginan Chanyeol, duduk dipangkuan lelaki itu.

"Mmm..."

Dia tersenyum saat bayi besarnya itu memakan satu potong besar pancake yang diberikannya. Baekhyun mengelus tangan besar Chanyeol yang melingkar indah dipinggangnya.

"Baek..." Baekhyun bergumam kecil. "Aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku..."

Baekhyun mengangguk dan tersenyum –sangat manis. Tangannya menangkup wajah lelakinya dan mengecup pelan bibirnya. "Aku juga mencintaimu Chan, aku tidak akan meninggalkanmu."

.

Kang Seulla Present

COMEBACK (LIE)

BYUN BAEKHYUN (GS)

PARK CHANYEOL

OH SEHUN

XI LUHAN (GS)

Summary

Baekhyun tau kalau hidupnya benar-benar penuh dengan kebohongan. Mengajarkan anaknya untuk berbohong. Walaupun begitu, dia tetap bahagia diatas kebohongan ini. Tapi semua berubah saat seseorang berucap "Aku kembali."

.

Cerita ini murni hasil pemikiran Seulla. Jika ada kesamaan itu tidak disengaja

.

Tulisan yang dicetak miring adalah flashbacj

.

Happy Reading~

.

.

.

oOo

.

Baekhyun tersenyum geli saat melihat suaminya masih terlelap diatas kasur mereka. Bagaimana tidak tertawa, suaminya tidur dengan sangat... aneh? Selimut sudah berada dilantai, kakinya terbuka lebar dan jangan lupakan mulutnya yang terbuka, mengeluarkan dengkuran halus dari sana. Padahal seingat Baekhyun, saat dirinya terbangun untuk mandi dan membuat sarapan, suaminya itu masih tidur dengan –gaya yang biasa.

Dia duduk dipinggir kasur dan mengelus pelan dada suaminya itu.

"Sehun? Bangunlah."

Mata sipitnya dapat melihat gerakan pada kelopak mata suaminya dan etelah itu menunjukkan bola mata beningnya yang indah tapi tajam.

"Uhh... sebentar lagi sayang. Aku masih mengantuk."

"Kau bisa telat, cepat bangun!"

Dia menarik guling yang dipeluk Sehun dan juga bantal yang dipakai lelaki itu.

"Okay, aku bangun."

Baekhyun tersenyum kecil dan mengangguk. Dia kembali berdiri berniat meninggalkan kamarnya untuk membangunkan anaknya. Tapi tiba-tiba tubuhnya kembali jatuh keatas kasur saat suaminya itu menarik tangannya.

"Morning kiss~"

Sehun memejankan matanya dengan bibir yang dia kerucutkan, menunggu ciuman dari istrinya. Tapi, bukannya sebuah ciuman yang dia dapatkan, melainkan sentilan dibibirnya.

"Tidak mau, kau bau."

Dia terkekeh saat melihat istrinya itu berlari meninggalkan kamar mereka. Setelah itu dia turun dari kasurnya dan berjalan kearah kamar mandi, bersiap untuk kerja.

.

.

.

"Appa!"

Sehun mengalihkan pandangannya dari koran paginya saat mendengar suara khas anak kecil memanggilnya. Dia tersenyum saat melihat putra kecilnya berlari kearah ruang makan. Dia menggdendong sang anak kemudian mendudukkan tubuh kecil anaknya diatas pangkuannya.

"Selamat pagi sayang," bibirnya mencium pipi gembil Jesper –anaknya. Hatinya menghangat saat melihat senyuman polos dibibir anaknya itu.

"Selamat pagi appa~" Jesper membalas ciuman sang ayah. "Appa, suapi Jesper ya?"

Sehun mengangguk dan mencubit pipi Jesper dengan gemas. "Baiklah pangeran."

Jesper tertawa senang kemudian memakan sarapannya semangat saat ayahnya menyuapi dirinya. Sesekali dia juga menyuapi ayahnya. Uhh, romantis bukan?

"Hati-hati makannya sayang, nanti seragammu kotor."

Jesper mengangguk lucu saat ibunya memperingati dirinya. Baekhyun yang baru datang diruang makan tersenyum kemudian duduk dihadapan suami dan anaknya.

"Eomma, appa, kata Seulgi ssaem, Jes akan tampil diacara perpisahan nanti."

"Bagus kalau begitu. Pangeran appa akan menampilkan apa?" Sehun menatap bangga kearah anaknya. Tangannya mengelus kepala Jesper dan bibirnya tersenyum hangat.

"Jes akan menjadi domba!"

"Menjadi domba bangga? Domba itu 'kan bau."

Bibir bocah kecil itu mengerucut lucu mendengar ucapan ibunya. Matanya menatap sang ayah, meminta pembelaan.

"Haha Jes memerankan apapun appa akan selalu bangga."

"Yey~ Jes sayang appa."

Baekhyun tersenyum kecil melihat anaknya yang memeluk erah tubuh Sehun. Dia sangat bahagia. Keluaga kecilnya sungguh harmonis. Dia benar-benar bahagia.

.

.

Jesper berlari kecil saat dirinya sudah sampai di tempatnya belajar. Sebuah taman kanak-kanak yang berada tidak jauh dari komplek rumahnya. Dia memutar kepalanya dan melambaikan tangannya kearah kedua orang tuanya.

"Sekarang hanya ada kita berdua sayang~"

Baekhyun tersentak saat suaminya itu memeluk dirinya dari belakang. "Hei, lepaskan Sehun, kita masih didepan gerbang sekolah!"

Sehun terkekeh dan melepaskan pelukkannya, tapi sebelum itu dia mencium gemas pipi istrinya.

"Ehem!"

Keduanya menoleh saat sebuah suara terdengar.

"Oh... Seulgi!"

Baekhyun terpekik kemudian memeluk perempuan yang tadi sudah mengganggu keromantisannya dengan sang suami. Sedangkan Sehun hanya diam sambil memperhatikan kedua [erempuan itu.

"Kalian semakin lengket saja hm?"

Baekhyun menyenggol lengan Seulgi dengan wajah malunya. Sedangkan perempuan yang lain hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu Baekhyun.

"Kau ini. Oh, aku dan Sehun harus pergi bekerja. Aku titip Jesper ya."

Kepala perempuan bermata kucing itu mengangguk. "Tenang saja."

"Oh! Satu lagi, kenapa kau memilih anakku untuk berperan sebagai domba?"

Seulgi terkekeh, membuat Baekhyun menatapnya sebal. "Jesper sendiri yang memintanya. Sudah cepat sana kau harus bekerja."

Baekhyun mengangguk kemudian menarik tangan Sehun menuju mobil mereka. Dia melambai kearah Seulgi.

"Sepertinya kau sangat dekat dengannya."

Baekhyun tersenyum kemudian memakai sabuk pengamannya. "Aku bertemu dengannya saat mengantar Jesper dihari pertamanya. Dan sejak itu kami dekat."

Sehun mengangguk paham. Dia mulai menjalankan mobilnya untuk mengantar istrinya ketempat kerjanya. Sedangkan Baekhyun menghela nafasnya pelan, dia kembali berbohong.

.

.

.

Baekhyun melepaskan sabuk pengamannya dan menoleh menatap suaminya. Dia terkekeh saat melihat wajah lelaki itu, ternyata Sehun kembali kesal. Dia tau apa masalah suaminyaitu, setiap dia mengantar dirinya ketempat kerjanya, Sehun akan berwajah seperti ini. Alasannya selalu sama.

"Bisakah kau cepat berhenti dari pekerjaanmu?"

Baekhyun mengelus tangan Sehun. "Tunggu hingga akhir bulan ini, aku tidak mau honorku dipotong nanti."

Sehun mengangguk, tapi bibirnya masih mengerucut lucu. "Aku hanya ingin kau duduk manis dirumah dan aku yang bekerja. Aku seperti suami yang kurang ajar membiarkan istri cantikku bekerja."

Baekhyun tersenyum malu kemudian memukul pelan lengan Sehun.

Matanya menatap mata Sehun saat suaminya itu mengelus pipinya. Matanya terpejam saat Sehun mendekatkan wajah mereka.

"Mmhh..." dia melingkarkan tangannya dileher Sehun dan meremas rambutnya saat merasakan nikmat dari ciuman mereka.

Baekhyun membuka mulutnya saat lidah Sehun menerobos masuk kedalam. Hawa dimobil mereka semakin panas saat Sehun memojokkan tubuh Baekhyun dipintu mobil.

"Aahh..."

Satu desahan lolos dari mulut Baekhyun saat suaminya itu menyesap dadanya hingga menimbulkan bercak merah disana. Dia bahkan tidak menyadari dua kancing kemejanya lepas.

"Aku mencintaimu," Sehun menempelkan kening mereka. Matanya menatap wajah cantik istrinya, sedangkan tangannya kembali mengancingkan kemeja Baekhyun yang dibukanya tadi. "Kau milikku."

.

.

.

Baekhyun berdiri didalam lift bersama dengan karyawan lain. Ah, dia baru ingat kalau hari ini divisinya kedapatan direktur baru. Dia harus cepat, dia tidak mau direktur barunya itu datang lebih awal. Dan dengan tergesa dia keluar dari lift setelah sebelumnya dia merapikan penampilannya dicermin yang berada disamping lift.

"Baekhyun!"

Dia menoleh saat mendengar pekikkan perempuan yang sangat dikenalnya. Dia dapat melihat rekan kerja yang merangkap sebagai sahabatnya itu berlari kearahnya.

"Ada apa Kyung?"

"Kau ini, cepat direktur akan segera keruangan."

Baekhyun mengangguk kemudian berjalan cepat bersama Kyungsoo kearah meja mereka. Tempat kerja mereka terbagi dalam beberapa divisi. Dan disetiap divisi menempati ruangan bersama dengan ssebuah ruangan kecil khusus pemimpim –direktur mereka. Jadi, jika sang direktur ingin keruangannya, dia akan melewati dua belas meja karyawannya.

"Tadi aku sudah melihat direktur baru kita. Dia sangaaaaat tampan. Tubuhnya tinggi dan matanya bulat! Mungkin jika aku belum bertunangkan dengan Jongin aku sudah mengejarnya."

Baekhyun memutar malas bola matanya. Dia menaruh tasnya kemudian berjalan kearah mesin coffe yang berada dipojok ruangan, dekat dengan mejanya.

"Kau gila Kyung."

"Aku hanya becanda Baek."

Baekhyun membuat secangkir kopi susu untuk dirinya kemudian kembali duduk dibangkunya. Dia mulai menyalakan komputernya, dan membuka berkas dimejanya. Dia harus menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat agar dia dapat resign diakhir bulan nanti.

"Semuanya, tolong berkumpul."

Suara bas seorang lelaki yang menjabat sebagai manager dan asisten direktur terdengar diruangan itu, membuat para karyawan terfokus padanya dan menjalankan perintahnya.

"Direktur akan segera datang."

Suara bisik-bisik mulai terdengar dari para karyawan perempuan disana. Baekhyun hanya diam, tidak mengerti. Mungkin mereka sudah melihat rupa direktur itu.

TAP TAP TAP

Sebuah langkah cepat mengarah keruangan mereka membuat para karyawan terdiam. Dan saat sosok tinggi itu memasuki ruangan dan berjalan kearah manager, decak kagum terdengar jelas dari para karyawan disana.

Baekhyun-pun begitu. Matanya tidak pernah lepas dari pergerakan sosok direktur barunya itu. Hanya saja yang membedakan adalah tatapannya. Yang lain menatap penuh kagum, tapi dia menatap penuh keterkejutan.

Bagaimana tidak, direktur barunya itu...

"Saya Park Chanyeol. Yang akan menjadi direktur baru kalian."

... mantan kekasihnya.

Dan ketika mata mereka bertemu, Baekhyun dapat mengartikan tatapan itu.

'Aku kembali'

.

.

.

"Byun Baekhyun, kau dipanggil oleh sajangnim."

Baekhyun menghela nafasnya pelan kemudian berdiri meninggalkan pekerjaannya. Dia tersenyum kearah Mina yang sudah menyampaikan pesan tersebut.

Langkahnya terlihat sangat berat saat memasuki ruangan diorekturnya. Dikepalanya berpikir, apa dia berbuat kesalahan? Bukankah dia mengerjakan pekerjaannya dengan baik?

Matanya menatap kearah Junho –manager yang sedang sibuk dengan kerjaannya. Merasa dipandangi, lelaki itu mengangkat kepalanya dan terkejut saat melihat karyawannya itu.

"Junho-ssi , apa aku berbuat kesalahan? Kenapa sajangnim memanggilku?"

Lelaki itu mengangkat bahunya. "Aku tidak tau Baek, sajangnim tidak mengatakan apapun."

Baekhyun mengangguk dan berjalan lesu. Langkahnya berhenti saat bahunya dipegang oleh managernya itu. "Tenanglah Baekhyun-ssi. Semangat!"

Baekhyun tersenyum lebar kemudian mengangguk. Beruntung divisinya memiliki manager yang baik dan perhatian seperti ini. Kemudian dia berjalan mendekati pintu ruangan direktur kemudian mengetuknya. Saat mendengar suara "Masuk." dia perlahan membuka pintu kayu tersebut.

Jantungnya berdetak sangat cepat saat melihat sosok direkturnya. Lelaki itu...

"Byun Baekhyun. Silahkan duduk."

Baekhyun mengangguk kecil kemudian duduk didepan meja direkturnya. Matanya masih asik menatap wajah lelaki didepannya yang sedang sibuk dengan berkas ditangannya.

"Apa kabarmu Baekhyun? Lama tidak bertemu."

Baekhyun meremas jari-jari tangannya. "Saya baik sajangnim."

Chanyeol menghela nafasnya kemudian berdiri dari duduknya. Dia berjalan mendekati tubuh mungil perempuan didepannya. Tangannya memegang kursi yang diduduki perempuan itu kemudian memutarnya menjadikan tubuh keduanya saling berhadapan.

Dia berlutut didepan Baekhyun, mensejajarkan tubuh tingginya pada perempuan yang hanya bisaduduk mematung. "Aku merindukanmu Baek..."

Dengan lancang dia memeluk tubuh mungil itu, menenggelamkan wajahnya didada Baekhyun. Menghirup aroma tubuhnya yang masih diingatnya.

Sedangkan Baekhyun hanya bisa menahan nafasnya dengan mata yang melotot. Tangannya diam kaku diatas pahanya, sedangakn jantungnya berdetak sangat keras. Dia yakin lelaki yang memelukmya ini dapat mendengarnya.

"Sa...sajangnim lepas..."

Dia mencoba mendorong dada Chanyeol, tapi lelaki itu hanya menggeleng dan semakin menenggelamkan wajahnya didadanya. Bahkan dengan kurang ajarnya, Chanyeol menciumi dadanya dari luar kemejanya.

"KUBILANG LEPAS!"

Entah kekuatan darimana, Baekhyun mendorong tubuh besar Chanyeol hingga lelaki itu terdorong kebelakang dan jatuh terduduk dilantai.

PLAK

Baekhyun menatap tangannya tidak percaya, sedangkan kepala Chanyeol menoleh kekanan akibat tamparan yang diberikan Baekhyun.

"Sa...saya permisi."

Tidak mau berlama-lama dalam kondisi ini, Baekhyun langsung berlari keluar ruangan direktur, meninggalkan sang direktur yang belum bergerak dari posisinya. Dan saat mendengar suara bantingan pintu, Chanyeol tersenyum miris sambil memegang pipinya yang memerah.

.

.

.

Baekhyun tersenyum lebar dan melambaikan tangannya saat Kyungsoo –yang sudah dijemput oleh Jongin meninggalkan gedung kantor mereka. Setelah itu dia menghela nafasnya. Hari ini benar-benar buruk untuknya.

Chanyeol... dia kembali.

TIN TIN

"EOMMA!"

Dia tersadar dari lamunannya saat sebuah mobil berhenti didepannya dan teriakan anak kecil yang sangat dikenalnya.

Dia terkekeh saat melihat Sehun keluar dari mobil kemudian mencium keningnya. Dia semakin tertawa geli saat melihat Sehun yang membukaan pintu mobil untuknya.

"Hei kau ini berlebihan sekali."

"Tadi Jesper yang menyuruhku. Katanya dia sering melihat pangeran melakukan ini."

Baekhyun tertawa keras dan melihat kearah anaknya yang duduk dikursi belakang sedang bermain dengan robotnya.

"Dia menjadi sepertimu, maniak disney."

Kemudian Baekhyun masuk kedalam mobil dan diikuti Sehun setelah dia menutup pintu mobil untuk Baekhyun.

"Ayo kita kerestoran disney appa!"

"Hei, memangnya ada restoran seperti itu?" Baekhyun menatap kedua lelaki yang mengangguk dengan kompak. Kemudian dia menghela nafasnya. "Hidupku dikelilingi lelaki maniak disney."

Setelah itu Sehun menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan gedung kantor tempat kerja Baekhyun. Tanpa mengetahui sepasang mata yang menatap mereka tajam tapi penuh luka.

.

.

.

Baekhyun menutup pintu kamar Jesper saat memastikan anaknya itu sudah sepenuhnya tertidur. Dan saat membalikkan tubuhnya, dia tersentak kaget saat melihat tubuh tinggi suaminya berdiri didepannya.

"Aish Sehun, kau mengejutkanku."

Bukannya merasa bersalah, Sehun malah tersenyum kemudian menggendong paksa tubuh istrinya dan membawanya kekamar mereka. Dengan lembut Sehun merebahkan tubuh Baekhyun dikasur mereka dan meninduhnya.

"Aku merindukanmu."

Baekhyun tersenyum kemudian mengelus kepala suaminya dengan sayang. Kalimat 'aku merindukanmu' serasa sangat deja vu baginya. Sehun yang mengucapkannya, tapi bukan suara Sehun yang terdengar ditelinganya.

"Aku milikmu Sehun."

Setelah itu Baekhyun hanya pasrah saat bibirnya dilumat pelan oleh lelaki diatasnya ini. Dia melingkarkan tangannya dileher Sehun dan memperdalam ciuman mereka.

"Aahhmmm~"

Sebuah desahan tertahan saat tangan Sehun mengelus perutnya. Lelaki itu sudah membuka bajunya, membuat mereka topless saat ini.

"Aaahh Sehun!"

"Ssshhh..."

Mereka mendesah nikmat saat kelamin mereka sengaja digesekkan dari luar celana yang mereka kenakan. Dengan tergesa, Sehun membuka sisa kain yang merekat ditubuh mereka, membuat kulit mereka dapat bergesekkan secara intim.

"Sayang hhh aku tidak tahan."

"Masukkan aahhh Sehun ngghh."

Sehun mengangguk kemudian memegang kejantanannya. Dengan pelan dia menggesekkan ujung kejantanannya didepan lubang kewanitaan Baekhyun. Mendengar desahan seksi yang keluar dari bibir istrinya, Sehun menggeram kemudian menenggelamkan kejantanannya kedalam lubang kewanitaan Baekhyun.

"Aakkhh Sehun!"

"Aahh sempithh."

"Bergeraklah."

Sehun menuruti keinginan istrinya. Dia menggerakkan pinggulnya mengeluar-masukkan kejantanannya. Dan saat dirinya sudah menemukan titik kenikmatan Baekhyun, gerakannya semakin cepat, tidak lupa bibirnya yang mengulum puting payudara Baekhyun dan tangannya yang meremas payudara satu lagi.

"Sehun aahh aku keluar hhhh..."

"Bersama sayang aaahhh."

CROT CROT

Setelah menembakkan spermanya, Sehun terjatuh diatas tubuh Baekhyun. Dia melepaskan penyatuan mereka kemudian berbaring disamping istrinya. Dia tersenyum kemudian mencium kening perempuan didekapannya dengan lembut.

"Tidurlah." Baekhyun mengangguk kemudian menyamankan dirinya didekapan Sehun. "Aku mencintaimu, Luhan."

Baekhyun tersenyum getir. "Aku juga mencintaimu, Sehun."

.

.

.

Bersambung

.

.

.

LOL. Cerita apaan lagi ini wkwk. Drama lagi :' gimana gimana? Banyak yang minat? Sumpah sejujurnya aku gapede sama cerita ini :' dan itu si Sehun, dia kenapaaaa? Udah Chanyeol kurang ajar banget, baru ketemu udah langsung cium dada wkwkwk.

Kalo banyak yang minat, aku bakal lanjut ff ini tapi gajanji buat update cepet soalnya udah mau masuk kuliah dan juga laptop rusak :' ini aja ngetik di laptop doi, makanya cuma bisa ngetik ini wkwk. Dan kalau yang respon sedikit atau pada gak minat, maybe aku hapus atau ditelantarin(?) dan lanjut ff lain._.

Jadi, Review? Thank you :*