Petikan gitar mengalun merdu di dalam sebuah kamar bernuansa biru langit oleh seorang namja tampan yang sedang memainkannya. Seorang wanita cantik perlahan mendekati namja tersebut kemudian menghentikan langkahnya tepat disamping ranjang.

Mendapati seorang yeoja manis berdiri dengan malu-malu, membuat namja tampan itu mengulum senyum kemudian meletakkan gitarnya disisi tempat tidur. Namja itu pun berdiri dari duduknya kemudian perlahan mendekati seseorang bagaikan malaikat di depannya.

Dengan perlahan, sang namja pun menarik sang yeoja cantik untuk semakin mendekat kearahnya kemudian tanpa aba-aba mencium dengan lembut yeoja tersebut hingga membuatnya memilih untuk memejamkan mata.

Tangan besar itu pun perlahan membuka kancing kemeja kotak-kotak yang yeoja cantik tersebut kenakan sambil membawa tubuh mungil itu untuk mengiringi permainan bibir mereka.

Seiring dengan terlepasnya kemeja di depannya, perlahan sang namja pun menghentikan kepalanya diperpotongan leher mulus tersebut. Ia pun mengecup dan sesekali menghisap leher yang mulus seolah tak pernah ternodai sebelumnya.

Tangan itu pun perlahan meraba bagian punggung sempit di depannya kemudian perlahan melepas pengait atasan terakhir yang yeoja tersebut kenakan hingga dalaman putih itu pun terlepas dan tak berdaya jatuh ke atas lantai.

"Eunghh… Jung Yunho…"

Love Lesson (REMAKE)

Cast : Lee Sungmin (29th) , Cho Kyuhyun (19th), Jung Yunho (30th)

Disclaimer : Cerita ini murni saya ambil dari K-Movie "Love Lesson" yang disutradarai oleh Ko Kyung-a, namun disini saya hanya mengubah cast menjadi OTP kita tercinta, Kyuhyun dan Sungmin, dan sedikit tambahan ide dari saya untuk penyesuaian jalan cerita

Warning : GS! Sex Activity! Typo's! Tidak sesuai EYD!

DON'T BE SILENT READERS!

DON'T BASH! DON'T LIKE, DON'T READ!

~Happy Reading~

.

.

.

.

.

Suara dentuman music memenuhi aula bernuansa erotis tersebut. Dari arah pintu muncul seorang wanita berambut pendek berjalan memasuki ruangan yang penuh akan manusia-manusia yang sibuk menggila bahkan suara music kini terdengar memekakkan telinga.

Karena terlalu banyak manusia yang berada disana sehingga wanita tersebut sulit untuk menerobos kerumunan bahkan ia sempat menyenggol seorang laki-laki yang bahkan sama sekali tidak meminta maaf padanya.

"Dia sudah menunggu. Mari ikut saya."

Seorang waitress tiba-tiba mendatangi wanita tersebut kemudian mempersilahkan wanita itu untuk mengikutinya. Wanita itu pun mengangguk kemudian mengikuti waitress tersebut yang kini tengah menapaki beberapa anak tangga kemudian mempersilahkannya untuk masuk kedalam sebuah ruangan.

"Woooooo~"

Baru saja wanita itu memasuki ruangan, ia pun kini disambut oleh teman-temannya yang ternyata sudah lebih dulu berada di dalam ruangan VIP itu beserta dengan makanan serta minuman-minuman beralkohol yang yang terletak penuh di atas meja, tak lupa dengan hiasan khas perayaan berupa potongan-potongan kertas kecil pun terlempar kearahnya.

"Ya! Kami sudah mempersiapkan semua ini tanpa kau ketahui. Bagaimana, hebat kan?"

Ujar salah seorang namja yang berada di dalam ruangan tersebut hingga membuat wanita yang diberi kejutan tadi hanya terkekeh dibuatnya. Setelah itu, wanita cantik yang memakai rok selutut itu pun memilih untuk mendudukkan diri tak lupa dengan senyum menawannya.

"Kau pasti terkejut? Ayo kita berpesta!" Ujar namja bertubuh tambun itu lagi sambil mengangkat gelas berisi minuman beralkohol ditangannya ke udara.

"Ayo bersulang! Ayolah angkat gelas kalian dan bersulang bersama-sama!" Ajaknya sehingga mereka disana pun masing-masing mengangkat gelas mereka dan bersulang bersama.

"Kenapa kalian membuat pesta ini untukku? Seharusnya kalian tak usah repot-repot." Ujar wanita itu sambil memandang tak enak kearah mereka semua, namun seorang lelaki lain yang berada disebelahnya hanya terkekeh sambil memandang wanita itu dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kenapa? Karena kau memang pantas untuk mendapatkannya Sunbae. Bagimana bisa kami tidak membuatkanmu pesta yang meriah?" Ujar lelaki tampan tersebut sambil memandang intens wanita bernama Sungmin disampingnya, namun wanita itu hanya tersenyum menanggapi sambil meletakkan kembali gelas minumnya keatas meja.

"Oh iya, bagaimana kabarmu?" Tanya lelaki bertubuh tambun yang duduk di depannya sambil memakan kacang yang tersedia diatas meja.

"Hariku sangat menyenangkan Kangin-sshi."

"Kami akan membuatnya lebih menyenangkan." Ujar lelaki tambun yang ia panggil Kangin itu lagi sambil merangkul seorang wanita cantik disampingnya. Namun Sungmin kembali menyunggingkan senyum manis nya kemudian memilih untuk berdiri sambil menepuk-nepuk sisi rok nya.

"Tapi aku harus pergi."

Tingkah dan ucapan itu terang saja membuat semua orang disana mebulatkan mata mereka, terlebih Kangin yang sedari tadi mengajaknya bicara.

"Tunggu, tunggu. Tunggu, tunggu! Kau baru saja sampai lalu sudah mau pergi saja." Tegur lelaki itu sambil menatap tak percaya wanita cantik yang kini tengah berjalan santai kearah pintu.

"Kalian berpesta saja sendiri. Aku pergi." Sungmin pun menekan knop pintu kemudian berlalu pergi sebelum lelaki lain yang kini ikut menatapnya kepergiannya itu menahannya.

"Hei, jangan pergi begitu saja!" Ujar Kangin lagi namun terlambat. Sungmin lebih memilih untuk tetap pergi dan menyisakan semua orang disana menatap kecewa kearah kepergiannya.

"Aisshh. Dia selalu saja seperti itu. Menyebalkan sekali!"

Dumel Kangin tak terima karena merasa jika pesta kejutan yang ia buat ternyata sia-sia. Tapi, tak sepenuhnya sia-sia karena nyatanya ia kini malah asyik 'bermain' dengan wanita sexy disampingnya dan dengan cepatnya melupakan apa yang terjadi barusan.

Namja tampan yang sedari tadi terdiam ditempatnya pun kini memilih untuk bangkit dari duduknya hingga membuat 'aktivitas panas' Kangin pun kembali berhenti.

"Ya! Kim Jungmo! Apa kau juga akan ikut meninggalkan pesta meriah ini juga?" Kangin berujar sedikit kesal sambil menatap namja tampan tersebut yang kini hanya menyungingkan senyum tipisnya. Setelah itu namja tinggi tersebut pun melangkah pergi tanpa mengindahkan Kangin yang sibuk mendumel diatas sofa miliknya.

.

.

Sebuah mobil audi putih telah terparkir di basement apartemen. Seorang wanita cantik pun turun dari mobil tersebut dengan gaya anggun yang tak lepas darinya. Ia pun berjalan perlahan menuju lift namun panggilan seorang lelaki berhasil menghentikan langkahnya.

"Sunbae…"

Wanita tersebut pun menoleh kearah belakang namun belum sempat ia membalas sapaan tersebut, sebuah benda kenyal tiba-tiba saja menempel diatas bibir miliknya hingga membuat wanita tersebut terkejut dan membulatkan mata.

Benda kenyal yang ternyata bibir sexy seorang namja di depannya pun tanpa izin meraup bibir Sungmin bahkan tangannya kini sudah menarik tenguk Sungmin untuk semakin mendekat kearahnya hingga wanita tersebut hampir terjungkal. Namun karena merasa jika ciuman lelaki ini terlalu memaksa, Sungmin pun melepas paksa ciuman tersebut kemudian memandang sinis namja di depannya.

PLOP!

"Ya! Kim Jungmo! Apa yang kau lakukan eoh?!" Bentak Sungmin kepada namja di depannya namun namja tersebut hanya terkekeh kemudian menarik tangan Sungmin untuk masuk kedalam lift. Namja bertubuh tinggi itu pun menggiring tubuh langsing Sungmin untuk bersandar ke dinding lift kemudian dengan cepat kembali meraup bibir sexy tersebut yang sudah terlihat membengkak akibat aktivitas yang sebelumnya mereka lakukan.

Ciuman panas tersebut pun kembali terjadi. Suara kecipak dan desahan jelas terdengar di dalam ruang sempit tersebut bahkan kini Sungmin nampak membalas ciuman namja di depannya.

"A-ahn… eumhhh…"

Tangan namja bernama Jungmo itu pun kini sudah berani meremas gundukan kembar di depannya. Bibir itu pun kini telah sibuk menyusuri perpotongan leher Sungmin hingga membuat kepala wanita cantik tersebut mendongak dengan mata yang terpejam. Tangan lentik itu pun kini hanya bisa mencekeram bahu Jungmo demi menyalurkan kenikmatan atas cumbuan yang namja tersebut berikan.

Aktivitas itu berlangsung hingga suara denting lift berbunyi hingga terbuka lah pintu pada lantai 3 dengan seorang namja berumur belasan tahun berdiri mematung di depan pintu akibat melihat aktivitas panas di depannya.

Sungmin yang mendengar suara pintu lift yang terbuka itu pun terkejut ketika melihat ada seorang namja lelaki yang melihat aktivitas panasnya namun disaat bersamaan Jungmo malah menggigit perpotongan leher Sungmin hingga membuat wanita itu memekik tertahan.

"A-ahhn..sshhh…"

Mendengar desahan itu terang saja membuat remaja lelaki tersebut tersadar dari lamunannya hingga ia menunduk karena merasa tak sanggup melihat adegan live di depan matanya.

Karena remaja lelaki itu tak kunjung masuk, lift itu pun kembali tertutup menyisakan Sungmin yang menatap penuh arti pada pintu lift namun ia tetap menikmati sentuhan yang Jungmo berikan.

Di lain sisi, remaja lelaki yang sedari tadi menunduk itu pun memandang bagian selangkangannya yang nampak sedikit basah akibat kejadian tak terduga yang baru saja terjadi.

"Aish… apa aku harus berganti celana setelah ini?"

.

.

.

Drrttt…drrrrtttt…..

"Eunghh…"

"Aih… sial! Hei, jawablah panggilannya!"

Suara getaran ponsel membuat Sungmin terbangun dari tidurnya. Ia pun menoleh kearah samping dan mendapati tubuh polos Jungmo yang sedang menyamankan posisi tidurnya akibat terganggu akan getaran ponsel yang ia dengar.

Wanita tersebut pun hanya mendesah pelan kemudian menyapu pandangannya kearah lantai yang nampak berantakan akibat pakaian-pakaian mereka yang berserakan.

Mata nya tertuju pada under ware putih yang berada disisi ranjang. Ia pun mengambil under ware tersebut dengan mengaitkannya pada jempol kaki, kemudian mengenakan nya sambil mengambil bathrobe putih miliknya dan berjalan menuju arah getaran nyaring ponsel tersebut berasal.

Ia pun melihat ID call tersebut sebentar dan melihat nama Kim Kangin tertera disana. Namun bukannya mengangkat, Sungmin hanya melemparkan ponsel tersebut kemudian memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi.

20 menit berlalu. Sungmin sudah terlihat segar dengan rambut basah yang ia keringkan dengan hairdryer yang ia pegang. Setelah merasa kering, wanita tersebut pun memilih untuk mengambil dress biru dari dalam lemari, kemudian mengenakannya di ruang kamar yang masih terdapat sesesok lelaki tampan yang saat ini masih nyaman di dalam tidurnya.

Ia pun mendekati meja rias dan memoleskan bedak keatas kulit wajahnya yang memang sudah terlihat cantik kemudian memoleskan lipstick merah muda keatas bibir sexy miliknya.

Sedikit merapihkan rambut pendeknya, wanita cantik itu pun mengambil dompet kulit yang ia letakkan diatas nakas, kemudian memandang ranjang miliknya yang masih menampakkan wajah damai Jungmo dalam tidurnya. Wanita tersebut hanya membuang nafasnya kasar kemudian memilih untuk keluar.

.

.

.

"Kau sudah datang?" Tanya seorang staf ketika Sungmin telah memasuki sebuah studio rekaman tempat selama ini rekan baiknya Kangin bekerja.

"Ne. Dimana dia?"

"Ada di dalam."

Staf tersebut pun mempersilahkan Sungmin untuk masuk dengan gesture tangannya kemudian wanita itu pun mengangguk sambil melangkahkan kakinya ke ruangan pribadi Kangin.

"Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Sungmin tiba-tiba ketika ia mendorong pintu bercat coklat tersebut tanpa mengetuk terlebih dahulu hingga membuat Kangin sempat terlonjak dari duduknya dengan kedatangan Sungmin yang secara mendadak.

"Aish… bersabarlah. Berilah aku sedikit waktu lagi." Desah Kangin sambil menyamankan posisi duduknya sambil menarik nafasnya kasar.

"Baiklah jika itu maumu."

Sungmin berujar dengan nada datar namun sukses membuat alis Kangin mengkerut. Lelaki tambun itu pun berdiri dari duduknya dengan wajah kesal kemudian mempersilahkan Sungmin untuk melihat hasil berita yang Ia buat di dalam layar computer miliknya.

"Baiklah. Lihat sendiri kalau tidak percaya. Periksalah! Kau pikir mudah mengerjakannya itu sendirian?

Sungmin seolah tidak menghiraukan ucapan Kangin namun ia pun memilih untuk menduduki kursi yang Kangin tinggalkan tadi kemudian menatap layar computer di depannya. Ia pun membaca isi artikel yang telah Kangin buat untuknya mengenai sebuah project lagu yang sedang ia garap bersama Kangin beberapa minggu ini. Artikel tersebut juga bercerita mengenai Sungmin sedang mencari penyanyi baru yang akan ia rekrut untuk menyanyikan lagu ciptaannya nantinya.

"Nah, lihatlah semua yang ku kerjakan untukmu. Semuanya kubuat dengan rapi, sesuai dengan permintaanmu. Sesuai kemauan mu kan?"

"Apa ini kau buat sendiri?" Tanya Sungmin dengan matanya yang masih menatap layar namun pertanyaan itu sukses membuat mata Kangin mendelik kemudian menatap belakang kepala Sungmin kesal.

"Tentu saja ku buat sendiri."

"Jadi tidak ada yang membantumu?" tanya Sungmin lagi sambil memutar kepalanya dan mendongak untuk menatap Kangin hingga lelaki itu hanya dapat menghela nafasnya kasar sambil menatap Sungmin dengan mata lelahnya.

"Aku selalu saja bekerja sendirian, tak ada yang membantu." Balas Kangin dengan wajah kesalnya namun respon tak terduga kembali Sungmin berikan. Wanita tersebut pun memilih untuk bangkit dari duduknya dan berniat untuk beranjak pergi.

"Sudahlah, aku mau pergi saja."

"Ya! Tapi setidaknya lihatlah itu dulu!" Bentak Kangin sambil menunjuk hasil kerjanya sebelum Sungmin pergi, hingga wanita tersebut pun sempat menghentikan langkahnya. "Kau tak bisa datang, duduk, dan mengomel begitu saja!"

"Sejak kapan kau mebentakku, hah?" Sungmin berujar kesal hingga berhasil membuat Kangin bungkam. Merasa tak ada yang perlu dibicarakan lagi, wanita tersebut pun memilih untuk beranjak pergi meninggalkan Kangin yang hanya bisa berteriak kesal ditempatnya.

"Ya, ya, ya! Kau selalu saja begitu! Kau pikir aku ini apa, hah?! Aishhh!"

.

.

.

"Berhenti disini!"

Sungmin pun membayar taxi yang ia gunakan karena ia lupa untuk mengendarai mobil hari ini. Ia pun keluar dari taxi dan berjalan menyusuri halaman gedung. Ia sungguh merasa ingin cepat-cepat mencium bantal miliknya sekarang.

Tak sengaja ia menoleh kearah kursi taman yang berada dekat dengan halaman gedung dan mendapati 2 orang sejoli yang sedang asyik memadu kasih. Nampak jika sang namja mencium dengan intens yeoja di depannya hingga terlihat sang yeoja mengeratkan genggangan tangannya karena gugup.

Lama sang namja lebih mendominasi permainan hingga tangan besarnya kini perlahan menjalar untuk mendekati gundukan kembar yang berada tepat di depannya dan berniat untuk diremas, namun siapa sangka sang yeoja terkejut kemudian dengan cepat mendorong bahu namja tesebut dengan keras sembari membulatkan matanya.

"Huh! Menyingkirlah!" Bentak yeoja tersebut kemudian beranjak dari bangku taman. "Dasar brengsek!"

Sempat-sempatnya yeoja tersebut memaki setelah meninggalkan sang namja yang hanya dapat membuang nafasnya kasar.

"Aishhh!" Ujarnya frustasi sambil mengacak rambutnya hingga tak beraturan.

Sungmin yang melihat dengan jelas adegan tersebut terang saja mengulum senyum bahkan di dalam hatinya merutuki tindakan konyol remaja tersebut. Wanita itu pun memilih untuk kembali melanjutkan langkahnya hingga kini ia pun sudah masuk kedalam lift.

"Tahan liftnya!"

Teriakan dari luar hingga membuat Sungmin urung untuk memencet tombol lift. Ia pun menoleh kearah luar dan malah mendapati namja yang barusan ia lihat di taman tadi kini tengah berlari-lari kecil kemudian ikut masuk kedalam lift bersamanya.

"Gamsahamnida." Ujarnya namja atau bisa dikatakan remaja lelaki tersebut setelah berhasil masuk kedalam lift dan berdiri dengan nafas terengah di depannya.

Kecanggungan menyelimuti mereka berdua selama di dalam lift. Namja tampan tersebut sesekali menoleh kebelakang kemudian menarik nafasnya karena gugup juga merasa beruntung berada di dalam lift bersama dengan wanita cantik. Jika diingat-ingat, wanita ini juga yang kemarin malam ia lihat sedang asyik bercumbu hingga ia tak jadi ikut masuk kedalam lift tersebut bersamanya, pikir namja tersebut.

Sama halnya dengan Sungmin. Ia pun masih mengingat rupa namja yang ia lihat kemarin malam hingga kini pun ia tengah menyusuri postur tubuh namja di depannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Entah mengapa ia merasa tertarik untuk memandangi namja di depannya bahkan sampai denting lift yang berhenti dilantai 3 pun terdengar.

Namja tersebut pun dengan cepat keluar dari lift meninggalkan sang wanita yang masih terus menatap kearahnya, hingga pintu lift itu tertutup kembali. Ia pun hanya dapat menghela nafasnya pelan kemudian memilih untuk berjalan cepat ke kamar apartemennya.

.

.

.

Ruangan seni lukis salah satu Sekolah Menegah Atas ternama di Korea Selatan itu nampak hening. Para mahasiswa seni disana kini sibuk untuk menggambar model di depan mereka yang kini dengan tubuh telanjangnya berpose menggoda untuk mereka lukis.

2 orang dari 5 orang disana kita tengah serius menggambar objek yang bisa dikatakan "vulgar" yakni seorang wanita yang tengah bertelanjang dengan posisi kaki menyilang namun payudaranya terekspos dengan jelas di depan mereka. Sesekali namja yang lebih tinggi menelan ludahnya gugup namun matanya tak pernah terlepas oleh model yang ia lihat.

"Hei, kau sudah selesai?" Tanya Changmin, salah seorang remaja lelaki disana sambil menoleh kearah teman nya.

"Sedikit lagi selesai." Ujar Kyuhyun, teman namja tersebut seadanya sambil serius menggambar sketsa diatas kanvas miliknya. Kyuhyun kini masih saja sibuk dengan pensilnya hingga suara Changmin terkesan kembali mengganggunya.

"Lihat lah itu?"

"Lihat apa?" Kyuhyun tetap sibuk mengerjakan lukisannya namun Changmin masih saja bersikeras mengajaknya untuk berbicara.

"Lihat tubuhnya?" Desak Changmin sekali lagi hingga sukses membuat Kyuhyun sedikit menggeram kemudian menghela nafasnya pelan. "Konsentrasilah pada gambarmu saja." Nasehat Kyuhyun berharap jika sahabatnya itu bisa diam, namun bukannya mengerti namja kelewat tinggi malah mendesis sambil memandang Kyuhyun dengan alis berkerut.

"Konsentrasi pada gambar? Memangnya kau bisa?" Changmin pun melirik kembali kepada model di depan mereka namun diam-diam ia pun menelan ludahnya sulit. "Dengan model seperti ini, aku tidak bisa berkonsentrasi." Gumamnya lagi tanpa mengalihkan tatapannya dari sana.

Melihat jika ekspresi Changmin terlalu berlebihan, Kyuhyun hanya dapat menghela nafasnya pelan kemudian berujar dengan santainya.

"Itu artinya kau harus mencoba lebih keras."

"Hah!"

Teriakan Changmin sukses membuat yeoja disampingnya menatap namja tersebut aneh. Namja tinggi itu pun sukses menjadi gelabakan bahkan sempat membuang pandangannya kemana pun walaupun kini ia tengah menggeram. Ditatapnya wajah polos Kyuhyun disampingnya hingga namja tersebut pun menggertakkan giginya karena kesal.

"Ya! Jangan berbicara keras-keras, orang disebelahku bisa mendengarnya! Apa kau mau membuatku malu dihadapan orang-orang?" Bisik Changmin sambil berusaha untuk menahan geramnya namun Kyuhyun masih saja menatapnya santai.

"Mengapa kau harus malu?"

"Kalau kau membuatku malu, mau taruh dimana wajah tampan ku ini? Apa kau pernah ku permalukan, eoh?"

Kyuhyun hanya bisa terdiam mendengar curhatan tak sengaja dari sahabat nya itu. Perlahan ia mulai berpikir jika memang apa yang dikatakan namja tersebut ada benarnya juga.

Ditatapnya model didepannya dalam diam. Jika ditelisik lebih jauh, memang benar apa yang dikatakan oleh Changmin beberapa menit yang lalu. Entah mengapa ia menjadi bingung sendiri kenapa model didepannya ini begitu menggoda.

'Apa karena yang saat ini aku membayangkan wanita di dalam lift tadi malam yang tengah duduk didepan sana?'

Pikir Kyuhyun ketika wajah model didepannya berubah menjadi sesosok wanita cantik yang beberapa hari ini entah tidak sengaja sering bertemu dengannya tengah berpose menggoda dengan pahatan payudara yang begitu indah dan mudah untuk menarik siapa pun juga agar mendekatinya.

GLUP!

Kyuhyun hanya dapat menelan ludahnya susah bahkan telapak tangannya kini mulai basah. Ia bahkan tak bisa berpikir jernih kala wajah cantik itu kian berputar-putar di dalam pikirannya terlebih ketika mengingat insiden "Vulgar" yang beberapa hari lalu ia saksikan secara live di depan matanya.

Kyuhyun menjadi tak habis pikir jika seseorang yang tengah mencium intens wanita cantik yang berada di dalam lift itu adalah dirinya sendiri, hingga perlahan telapak tangan besarnya kini sudah merayap keatas pangkal paha nya hingga ia merasakan jika bagian sensitive itu kini sudah mulai basah.

'Aku rasa tak hanya telapak tanganku saja yang basah tapi bagian selatan ku juga. Aishh…jinjja!'

=to be continued=

Annyeong Haseyo. Saya kembali lagi dengan ff baru dengan cerita yang baru pertama kali ini saya coba me-REMAKE nya kedalam kemasan yang baru XD

Semoga ini enggak mengecewakan yak? Saya hanya berharap ada respon positif dari kalian semua. Jika banyak yang review, ff ini saya usaha kan bakalan tetep lanjut kok, tergantung respon kalian tentunya. Hihihihi…

RnR juseyo? ^^