Yuuma-nanny
Disclamer: Ansatsu Kyoushitsu milik Yuusei Matsui, dan cerita absurd ini milik saya~
Cast: Asano Gakushuu, Asano Gakuhou, Akabane Karma, Isogai Yuuma.
Sibling!Gakushuu & Karma.
Warning: aneh, ooc, ooc, ooc, ooc, bahasa non baku, tidak sesuai EYD, lebay, miss typo, dll.
Tertarik? Silahkan review :D
Tidak Tertarik? Silahkan klik tombol 'Back'
Tertarik, tapi gak mau review? Silahkan 'Fav' XD
Tidak tertarik tapi mau review ? Ampun jangan Flame DX
Reader and Silent Reader, welcome :D
Enjoy Reading Minna :D
.
.
.
.
.
.
Bagi Yuuma banting tulang di usia dini sudah menjadi tanggung jawabnya. Tak perlu pendidikannya tinggi jika hanya membuat susah keluarganya. Dia tak apa hanya lulusan sekolah atas, yang penting kedua adiknya bisa jadi sarjana. Dia sudah berlapang dada untuk urusan itu. Menabung uang dan membuka usaha kecil adalah harapannya.
Pengalamannya bekerja sudah tak bisa diremehkan lagi, mulai dari pelayan kafe, office boy, loper koran, semua sudah ia jabani. Tapi yah begitulah, dengan hanya bermodal ijazah SMA tak membuatnya berlimpah gaji. Maka dari itu, dia sedang mencoba peruntungan lewat lowongan di iklan baris di koran.
Ada iklan lowongan yang terpampang besar.
'DIBUTUHKAN BABYSITTER'
Ijazah terakhir SMA.
Oke dia sangat percaya diri dapat lolos ditahap ini. Mata coklat madunya bergulir ke baris selanjutnya.
'Mampu memasak, membersihkan rumah, mengurus anak dan coret mengurus duda coret'
Kedip-kedip. Apa maksudnya itu? Ah mungkin salah pihak percetakan. Mengabaikan dua kata terakhir. Yuuma kembali membaca.
'Fasilitas lengkap. Makan 3 kali sehari. Tempat tidur nyaman. Gaji boleh minta berapapun'
Ini tambang emas. Benar-benar tambang emas.
'Tes Psikologi, Tes Interview, Tes memasak, Tes mengurus rumah,
Tes Mengurus anak'
Glup
Kenapa ada tes segala. Tak apa ini semua sepadan.
'contact person: 0123-456-789 (Gakuhou-sama)'
.
.
.
"Kaa-san, Yuuma mau melamar jadi babysitter, mohon doa restunya." Sebagai anak yang berbakti pada orang tua sebelum berangkat Yuuma menyempatkan mencium ibu tersayangnya. Tak lupa meminta doa restu untuk segala kelancaran untuk hari ini.
Sang ibu tersenyum terharu. Yuuma memang putra yang sangat membanggakan."Kaa-san selalu restuimu, Yuuma."
"Arigatou, kaa-san. Itekimasu."
"Itterashai."
Dengan berbekal map biru, dengan dokumen lengkap. Ijazah SMA, sertifikat toefl, piagam pelayan terbaik, piagam OB terfavorit, dan piagam membanggakan lainnya. Yuuma siap melamar pekerjaan ini.
Niatnya baik, untuk membahagiakan keluarganya. Semoga Kami-sama memberkahinya.
.
.
.
PRANK
"Ahahahaha!"
"Gakushuu."
KRAAK
"Yah patah."
"Karma."
"Ada apa papa?" tanya si mungil polos.
Menarik nafas panjang."Papa mau bekerja, jangan buat ulah mengerti?" sang ayah tersenyum mengintimidasi.
"Tidak ahaha!" sahut si oren, diikuti anggukan si merah lalu gelengan.
.
"Pe-permisi."
Tiga kepala itu menoleh serempak. Drama sabun yang berlangsung di depan rumah terhenti. Saat menyadari kedatangan mahkluk raven berpucuk yang berpakaian rapi.
Yuuma menggaruk tengkuknya canggung mendapat tatapan dari tiga mahkluk uhuk ganteng.
"Siapa?" tanya si pria dewasa.
"Sa-saya mau melamar pekerjaan, tuan." Sahutnya dengan suara kecil."Berkas yang diperlukan sudah saya persiapkan."
Sang tuan rumah melirik galau antara si raven manis dengan guci kesayangannya yang sedang dibuat mainan kedua setan penghuni rumah agungnya. Si pria dewasa membalikkan badannya, mengabaikan sodoran map yang ditujukan padanya.
"Oi! Gakushuu, keluarkan adikmu dari dalam guci!" si ayah dengan sigap menarik anak bungsunya dari dalam guci.
"Yah, papa nggak asik, kan bagus lihat dedek Karma megap-megap." Jawab si kakak yang sudah berumur tujuh tahun itu dengan enteng.
Kalau si oren bukan anaknya sudah ia timbun di pekaragan.
"Shuu, sini gantian masuk gucinya." Si adik sudah sadar dari megap-megapnya.
"Kau!" tunjuknya pada si raven."Cepat urus mereka berdua. Hari ini mereka meliburkan diri. Soal pekerjaanmu kita bicarakan nanti."
"T-tapi tu_"
Si tuan sudah menghambur ke dalam mobil sport violet metalic yang terpakir cantik di depan rumah.
Brruuum
Mobil itu akhirnya pergi.
"Dedek Karma, renang yuk!"
Yuuma tersadar akan satu hal. Mengurus anak.
"H-hei, kalian mau kemana?"
"Mau nyemplungin dedek Karma ahahaha!" bocah merah yang ditarik si kakak hanya tertawa mengikuti si sulung.
"Shuu ntar Karma cemplungin juga~"
"H-heei!" si babysitter Yuuma mengikuti kedua bocah itu ke pekarangan belakang.
.
Yuuma basah kuyup di hari pertama ia bekerja. Sepertinya dewi keberuntungan tidak mengikutinya kali ini.
Kejadian yang cukup dramatis sebelum berakhir basah kuyup. Intinya dia berusaha mati-matian mencegah aksi dorong-dorongan kedua bocah itu dipinggir kolam renang. Namun sayang beribu sayang, dia malah yang terpleset dan...byuur
Dia mandi dua kali. Hebat sekali.
Setelah kembali dari kamar mandi Yuuma pergi mencari dua setan itu. Dia sedikit heran kenapa rumah sebesar ini hanya ada mereka bertiga?
.
"Ahahaha!"
Plung
"Shuu, kenapa celana dalamnya papa masuk ke akuarium?"
"Buat selimut ubur-uburnya dedek Karma. Dedek mau di cemplungin juga?" sang kakak sudah menarik baju sang adik.
.
Ya Tuhan!
Yuuma hanya bisa mengelus dada ratanaya. Apa pula ini!
"Gakushuu, apa yang mau kau lakukan?" tanyanya pelan, ikut menarik Karma dari tarikan sang kakak beda dua tahunnya.
"Dedek Karma mau mandi di akuarium." Jawab Gakushuu dengan senyum khasnya.
Yuuma melirik si bungsu yang sudah berada digendongannya. Mata si bungsu tertuju pada akuarium."Ada apa Karma?"
"Lipannya Papa renang sama ubur-ubur." Tunjuknya pada binatang berkaki banyak itu.
"Heee, kok bisa ada disana? Yuuma itu lipan kesayangan Papa loh, Papa bisa marah ntar." Si sulung berkata enteng. Yuuma yakin siapa yang usil disini.
Tuhan jangan bilang kalau dia harus menggambil mahkluk-mahkluk itu dari akuarium penuh ubur-ubur itu. Yuuma mematung ditempat.
Plung
"Guritanya Karma, ikut renang juga ya!" dua ekor gurita kecil ikut bergabung.
"Gakushuu!" Yuuma tak bisa menahan teriakannya.
.
.
.
Mandi tiga kali dalam kurun waktu setengah hari, ini tidak wajar. Yuuma lelah Kaa-san, tapi ini baru satu hari. Tidak lucu jika dia mengundurkan diri dihari pertama. Yuuma tak akan pernah melupakan sensasinya memegang para lipan dan gurita itu.
Ada apa dengan peliharaan keluarga ini!
Menarik nafas panjang, dia harus profesional.
"Apa kalian tidak lapar?" tanyanya pada kedua bocah yang syukurnya sudah tenang menonton tv di ruang keluarga.
"Karma mau es krim!"
"Pizza!" sahut si sulung.
Yuuma menarik nafas panjang lagi. Dia akan memasak untuk makan siang kedua anak ini. Segera menuju dapur dan memeriksa lemari es.
"Makanan kaleng? Apa mereka hanya makan ini? Apa ayah mereka tidak peduli kesehatan?" gerutunya.
"Ada yang salah?" suara berat khas laki-laki dewasa membuat Yuuma begidik.
"T-tuan!" sapanya gugup. Kenapa bisa majikannya sudah berdiri diambang pintu dapur!
"Aku pulang cepat karena aku baru ingat, telah meninggalkan anak-anakku pada orang asing."
Glup
Salivanya tertelan dengan susah payah. Yuuma takut bukan main. Padahal pria didepannya tersenyum lebar, tapi kesannya malah menakutkan. Atmosfernya begitu berat.
"Tapi kulihat mereka baik-baik saja. Dan rumahku nampak tak berantakan." Biner violet itu bergulir kesana kemarin."Dan..."
Jantung yuuma berdetak kencang.
Apa!
Apa!
Apa dia akan dipecat karena mengomentari kulkasnya?
"...dan...kau manis juga."
Jedeerrr
"..."
Ya Tuhan majikannya pedo sekali.
The End
Ahahaha maaf saya nubi malah bikin ff sampah kyk gni X"D
Sebelum itu, halo salam kenal panggil aja Rin :D
Saya pengelana, suka ngrandom di fandom yang disinggahi. Dan saya mohon maaf karena merecoki ketenangan di FAKI :"
Sebelumnya saya juga sudah memulai debut dengan FAKI tapi saya xover dgn KnB :D
Mungkin ada yang sudah singgah xD
Salam kenal :D
Sekian
With love,
Narin