(**)/

Yaoi story, based on Yunho X Jaejoong Couple.

For my fellow YunJae Shipper...

Feel free to read.

.

Jingle Bubble

YOUR VOICE

.

Chapter 11

.

.

.

.

Jaejoong masih terdiam di tempat, kakinya kaku tidak mau digerakkan. Dilihatnya Karam perlahan mendekati Yunho dan langsung memeluk lengan Yunho manja.

"Ah Boo kau mengagetkanku sudah dapat buah persiknya?"

"Ne baby, I got it" sahut Karam tersenyum.

"Baiklah kalau begitu ayo kita bayar dan pulang. Aku sudah lapar sekali Boo"

Jaejoong semakin sakit hati melihat pemandangan itu. Selesai sudah. Dirinya akan kembali menjadi upik abu. Namja Jung itu sudah kembali ke pelukan kekasih aslinya. Jaejoong melihat Yunho dan Karam saling berpelukan menuju kasir.

'Andwe….Yunnie aku di sini' batin Jaejoong pilu.

"Hiks…Yunnie…"

Kaki mungilnya mulai melangkah berniat menghentikan suaminya, namun sebelum itu terjadi tanganya dicekal oleh seseorang.

Srett

"Jaejoong-ssi mohon ikut saya" ucap orang itu.

"Seungri-ssi…"

.

.

.

Satu jam sebelumnya, Jung Residence

Di pagi yang cerah ini Jung Heechul terlihat sedang sibuk mempersiapkan keberangkatanya ke Jepang esok hari. Dia akan menemani suaminya di sana. Mr Jung sudah berangkat terlebih dahulu karena ada beberapa hal yang harus segera dia tangani.

Heechul sedang memasukkan pakaian terakhirnya ke dalam koper ketika didengarnya derap kaki seseorang di depan kamarnya.

Tok tok tok

"Masuk"

Salah seorang maid terlihat memasuki kamarnya dengan penampilan yang agak berantakan dan keringat yang mengucur di pelipisnya.

"Ada apa Sunny-ssi ? Jangan berlarian di dalam rumah" ucap Mrs Jung dingin.

"M-Mianhae nyonya Jung" cicit Sunny ketakutan.

"Ya sudah. Ada perlu apa?"

"Eh? I-Itu nyonya ada yang ingin bertemu dengan anda. Dia sedang menunggu di ruang tamu"

"Siapa?"

"Park Karam"

DEG

Mrs Jung membulatkan matanya. Ada urusan apa namja itu kembali muncul disini?

"Bawa dia ke ruang kerja suamiku" perintah Mrs Jung.

"Baik nyonya"

Mrs Jung jatuh terduduk di ranjang setelah maid mungil itu pergi. Dipijatnya pelipisnya yang berdenyut sakit. Kenapa cobaan seolah tidak ada habisnya?

Mrs Jung mengambil segelas air putih di meja nakas dan meminumnya. Setelah tenang namja cantik itu memantapkan hatinya dan berjalan menuju ruang kerja suaminya.

Mrs Jung membuka pintu ruang kerja itu dan menutupnya kembali. Dipandangnya sesosok namja yang dulu dipilihnya sebagai pendamping putranya itu dengan pandangan tajam.

"Hello ahjumma long time no see" ucap Karam tersenyum.

"Apa yang kau inginkan?" ucap Mrs Jung dingin.

"Woaa chill ahjumma. Aku hanya ingin bertemu dengan Yunho. Bagaimana kabarnya? Aku sangat merindukanya" ujar Karam tanpa dosa.

"Rindu katamu? Kenapa kau baru muncul sekarang? Dimana kau ketika Yunho terpuruk sendirian Karam-ssi?"

"Oh aku sedang berobat ke luar negeri. Ahjumma tahu sendiri kan kesehatanku agak memburuk akhir-akhir ini" bohong Karam.

Hahaha Mrs Jung tertawa mengerikan. Kaki Jenjangnya menuju meja kerja suaminya dan membuka salah satu lacinya. Mrs Jung mengambil sesuatu dari sana dan melemparkannya ke muka Karam.

"Kupikir kau cukup sehat untuk melakukannya" desis Mrs Jung.

Karam mengambil foto-foto yang baru saja dilemparkan kepadanya. Mata namja kurus itu membelalak lebar melihat gambar di foto tersebut. Dirinya terlihat sedang bermesraan dengan Siwon, mereka berpelukan, berciuman bahkan ada beberapa foto ketika mereka sedang bercinta di sebuah balkon hotel mewah yang mereka tempati. Karam terlihat tertegun sebentar namun kemudian namja itu tersenyum remeh.

"Jadi ahjumma sudah mengetahuinya. Inikah alasan ahjumma menikahkan Yunho dengan namja palsu itu? Aku tidak pernah menyangka jika ahjumma akan membiarkan Yunho menikah dengan namja miskin dan kampungan sepertinya" ucap Karam meremehkan

Tap tap tap

PLAKK!

"Jangan sekali-kali kau menghina menantuku dengan mulut busukmu itu. Kau tidak lebih baik darinya. Keluar kau dari sini!" geram Mrs Jung emosi.

Karam menyentuh pipinya yang baru ditampar kuat oleh Mrs Jung. Namja itu menyeringai dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Srakk

Karam membeberkan semua foto-foto yang diambil dari tasnya di atas meja. Namja itu kemudian mendekati Mrs Jung.

"Aku akan keluar. Tapi ahjumma perlu mengetahui kebenaran ini"

Mrs Jung dengan malas mulai memperhatikan foto-foto yang ada di atas meja. Beberapa detik kemudian ekspresinya langsung berubah drastis. Karam tersenyum menyeringai melihatnya.

"Foto-foto ini diambil tepat sebelum Yunho kecelakaan. Di foto itu terlihat seseorang namja yang menyeberang tanpa menghiraukan keadaan di sekitarnya. Sehingga Yunho yang hendak menghindarinya malah mengalami kecelakaan maut itu. Dan ahjumma pasti tahu siapa namja pembawa sial itu"

Mrs Jung terdiam tubuhnya bergetar tak karuan.

"Benar ahjumma namja itu adalah Kim Jaejoong. Kim Jaejoong adalah penyebab semua penderitaan Yunho saat ini. Dia yang menyebabkan Yunho buta dan cacat. Meskipun aku bukan namja yang baik tapi setidaknya aku tidak pernah membuat Yunho menderita"

Karam tersenyum penuh kemenangan melihat wajah cantik Mrs Jung menjadi pucat seketika. Namun entah mengapa kesan angkuh itu tetap bertengger di wajahnya.

"Pergi" desis Mrs Jung.

.

.

.

"Hahh….okay aku akan pergi. Oh ya ada satu hal lagi. Aku akan tinggal di sini mulai besok. Bagaimanapun aku masih tetap istri sah Jung Yunho. Dan ahjumma harus menyetujuinya jika tidak aku akan membongkar semua persekongkolan ahjumma pada Yunho. Dan untuk namja palsu itu aku akan menuntutnya karena telah melakukan penipuan dengan menggunakan namaku seenaknya. Ahjumma tidak perlu khawatir aku akan membuat namja miskin itu menderita"

Karam tersenyum lebar kemudian berjalan menuju pintu keluar. Sedangkan Mrs Jung masih diam dengan wajah shock, diraihnya handphone yang ada di saku celananya.

"Seungri…"

.

.

.

Mobil keluarga Jung

"Yunho-ah aku lapar baby, aku akan memesan makanan di restoran langganan kita. Kau mau kupesankan juga?" tawar Karam.

"Kenapa kau tidak memasak saja Boo? Masakanmu jauh lebih enak dari restoran manapun. Dan kau sudah berjanji akan membuatkanku dukkboki tadi" ucap Yunho sambil mengelus rambut Karam yang bersandar di bahunya.

"Eh? Ah t-tentu saja baby aku akan memasak untukmu hehe~" sahut Karam gugup.

'Duh mati aku. Aku kan tidak bisa memasak. Baiklah aku akan memesannya saja nanti' batin Karam licik.

"Baby sebentar lagi Hyundai akan mengeluarkan mobil sport terbaru yang hanya diproduksi lima unit di dunia. Haruskah aku memesankanya untukmu?" tanya Yunho sambil tersenyum.

"Ah really? Tentu saja aku mau baby hihi~"

Yunho kemudian mengambil handphone di saku jaketnya dan terlihat akan menelpon seseorang.

"Taeyang" ucap Yunho di depan handphone canggihnya.

Gadget mahal itu langsung menghubungi kontak yang baru saja Yunho sebutkan.

"Yoboseyo"

"…."

"Ne"

"…."

"Hahaha jadi begitu. Ne arraso"

Klik

Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di apartemen. Yunho langsung menuju ruang TV dan duduk di sofa. Sedangkan Karam sedang memasukan barang belanjaan mereka dengan menggerutu ke dalam kulkas dibantu oleh Pak Lee. Setelah selesai Pak Lee pamit pulang. Yunho berjalan menuju Karam dan langsung menyerang lehernya.

"Ah~ Yunho-ah" lenguh Karam manja.

.

.

.

Mansion Jung

Jaejoong sudah ada di depan Mrs Jung saat ini. Wajah cantik Jaejoong terlihat sembab dan basah oleh air mata.

"Pergilah. Jangan pernah menginjakkan kakimu di mansion Jung lagi. Dan jika kita bertemu lagi nanti anggap saja kita tidak saling kenal" ucap Mrs Jung dingin.

"U-Umma"

"Bawa dia pergi"

Beberapa bodyguard yang ada di ruangan itu langsung mengapit tubuh mungil Jaejoong dan menyeretnya keluar.

"Andwee hiks..hiks umma biarkan aku melihat Yunho untuk terakhir kali. Aku mohon umma Jung hiks hiks…"

Para bodyguard itu merasa kasihan melihat keadaan Jaejoong, mereka berhenti sebentar dan melihat ke arah Mrs Jung yang berdiri angkuh di tengah ruangan.

"Seungri tutup pintunya"

Jaejoong membelalakan mata bulatnya tak percaya. Kristal bening itu kembali berjatuhan dari doe eyesnya yang cantik.

"Tidakkk! Umma jaebal huhuhu Lepaskan aku! Ummaaaaaa"

Jaejoong meronta sekuat tenaga namun dua bodyguard itu lebih kuat dan terus menyeretnya keluar dari mansion Jung. Namja cantik itu menangis meraung-raung sepanjang proses itu tapi tidak ada yang berani menolongnya. Seluruh maid di mansion megah itu menitikkan airmata melihat nasib pilu Jaejoong.

.

.

.

Yunjae apartement

Brukk

Tubuh pendek Karam terjatuh ke lantai ketika Yunho menghempaskannya secara tiba-tiba.

"Siapa kau?" ucap Yunho dingin.

Namja tampan itu sudah merasakan keanehan dari istrinya yang ada di depannya kini. Istrinya tidak memanggilnya Yunnie. Ketika Yunho membelai rambutnya, rasanya tidak sehalus biasanya.

Hal ini membuat Yunho curiga sehingga memancingnya dengan umpan sebuah mobil sport yang dia janjikan. Jaejoong tidak akan mau dibelikan mobil mahal seperti itu. Namja cantik itu akan mengomel jika hal itu hanya buang-buang uang saja. And voila! Kedok orang itu langsung terbuka. Dan Yunho sudah dapat mengira siapa yang ada di sampingnya.

Yunho juga memastikannya dengan menelpon Taeyang. Dan namja pemilik eyes smile itu juga mengatakan jika mantan tunanganya sudah kembali. At last Yunho mencoba membuktikannya sendiri dengan mengendus bau orang di sampingnya. Nihil. Namja musang itu tidak mencium bau vanilla favoritnya di tubuh orang itu. Hanya bau parfum mahal yang menyengat.

"Aww baby kenapa kau mendorongku? Ini aku istrimu baby, Park Karam"

Yunho tertawa meremehkan. " Mian Karam-ssi aku hanya punya satu orang istri dan namanya adalah Kim Jaejoong"

"Yun-Yunho kau…."

"Ne aku tahu semuanya! Aku juga tahu kau berselingkuh di belakangku. Tapi gomawo Karam-ssi karena kau telah membuatku bertemu dengan malaikat cantik yang sekarang sudah menjadi istriku. Dan jika kau sudah selesai dengan urusanmu kau boleh keluar!"

Karam mengepalkan tanganya emosi. Ternyata Yunho sudah tahu semuanya? 'Aku tidak akan membiarkan namja miskin itu merebut apa yang sebelumnya adalah milikku' batinnya jahat.

"Kau belum tahu Yunho-ah! Namja itu hanya menikahimu karena merasa bersalah padamu! Dia membohongimu! Dia adalah penyebab kau kecelakaan sehingga membuatmu buta! Dia yang membuatmu seperti ini!" Karam mulai berteriak.

"A-Apa maksudmu?"

"Saat kau kecelakaan kau mencoba menghindari seseorang pengendara sepeda yang tiba-tiba lewat di depanmu kan?"

"…."

"Orang itu adalah Kim Jaejoong! Dia yang menyebabkan kau cacat dan buta! Kalau kau tidak percaya aku mempunyai bukti-buktinya"

"Ti..Tidak mungkin…"

"Yes baby. Dia yang membuat kau seperti ini. Come on babe, just come back to me okay?" Karam membelai lengan Yunho seduktif.

Srett

Bruakk

Tubuh kurus Karam terpental dan menabrak meja yang ada di depanya membuat meja kecil itu rusak seketika. Namja bertubuh kecil itu merasakan tubuhnya remuk ketika Yunho melemparnya sekuat tenaga, perlahan kesadaranya mulai menghilang.

Yunho benar-benar terlihat mengerikan.

.

.

.

.

Apartemen Kibum

"Hyung lebih baik membantu appa di toko daripada bermalas-malasan di sini" omel Kibum.

"Aigoo Kibum-ah apa kau tidak kangen dengan hyungmu yang ganteng ini? Aku masih lelah setelah menyelesaikan proyek di Kanada itu. Biarlah hyung bermalas-malasan sebentar"

Siwon kembali memandang televisi yang ada di depanya sambil tiduran. Diambilnya keripik kentang yang tinggal setengah dari atas meja dan mulai menggiling dengan mulutnya. Kibum hanya mendesah pasrah dan kembali melanjutkan kegiatannya membaca buku.

"Oh ya Kibum-ah siapa namja jangkung yang kemarin mengantarkanmu? Pacarmu?" tanya Siwon.

"Eh? A-Ania, dia mantan bimbinganku. Kemarin dia baru saja lulus" ucap Kibum merona.

"Ah~ jadi begitu. Kupikir kalian baru pulang dari kencan. Jadi namja itu masih bocah haha"

"Kami tidak kencan hyung. Aku hanya menghadiri pesta perayaan kelulusan di kediaman keluarga Jung. Karena sudah terlalu malam maka namja itu mengantarkanku pulang"

"Keluarga Jung?"

"Ne hyung. Namja itu adalah anak bungsu keluarga Jung. Namanya Jung Changmin adik dari Jung Yunho"

"Mwo?!" Siwon langsung menyemprotkan keripik kentang yang ada di mulutnya.

"Aishh hyung jorok sekali. Ah Jaejoong juga ada di pesta itu"

"Jaejoongie? Apa yang dilakukannya disana?"

"Oh hyung belum tahu? Jaejoong sudah menikah dengan Jung Yunho beberapa bulan yang lalu. Jadi tentu saja dia ada di sana, pesta itu untuk kelulusannya juga hyung"

JDERR

Namja berlesung pipi itu terlihat membatu mendengar apa yang dikatakan adik tirinya. Jaejoongnya yang manis itu sudah menikah? Dengan tunangan Karam, Jung Yunho? Bagaimana bisa? Tunggu dulu. Beberapa hari yang lalu Karam berceloteh tentang rencananya untuk menuntut seseorang yang katanya menyamar menjadi dirinya. Apakah orang itu Kim Jaejoong?

Kibum melihat kakak tirinya yang langsung terdiam tak bergerak. Duh dirinya lupa jika hyungnya itu naksir berat dengan Jaejoong sepupunya.

"Hyung m-mian"

Siwon tidak menyahut, masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Kibum semakin merasa bersalah. Dirinya tahu jika Siwon sudah mengejar-ngejar Jaejoong dari dulu. Namun Jaejoong selalu menolaknya dan mengatakan jika dia hanya menganggap Siwon sebagai kakaknya. Tidak lebih.

.

.

.

Apartemen Yunjae

Yunho terlihat sudah cukup tenang. Di depannya terlihat Taeyang sedang sibuk dengan handphone di tangannya.

"Jadi benar dia yang menyebabkan aku kecelakaan?"

"Ne sajangnim"

"Dimana dia sekarang?"

"Maaf sajangnim. Tapi saya tidak bisa menemukanya dimanapun"

Srett. Yunho meraih tongkatnya dan beranjak dari ruang tamu apartemen itu.

"Anda mau kemana sajangnim?" ucap Taeyang mengekori Yunho.

"Mencari istriku, apa lagi?"

"Mohon jangan gegabah. Masalah ini menyangkut banyak orang jadi anda perlu berpikir dulu sebelum bertindak"

"Aku tidak peduli" namja tampan itu terus melangkah.

"Yunho-ah tolong dengarkan aku dulu"

Namja bermata musang itu berhenti ketika mendengar Taeyang memanggil nama kecilnya.

"Aku tahu kau marah, kecewa, dan emosi. Tapi tidak ada yang bisa kau lakukan sekarang. Park Karam sudah mempersiapkan berkas-berkas untuk menuntut istrimu karena sudah menyamar menjadi dirinya. Jaejoong akan terjerat banyak pasal tentang penipuan dan pencemaran nama baik. Dia pasti akan dijebloskan ke penjara. Sehingga adalah hal baik jika Jaejoong menghilang sekarang"

"Aku merasa ada campur tangan nyonya dibalik semua ini, karena terakhir kali kulihat Seungri membawa Jaejoong ke mansion Jung. Dan untukmu kau harus bisa bersabar Yunho-ah. Kita harus mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Kita buat Park Karam tidak berkutik pada saat yang tepat. Dan jika waktu itu tiba kau bisa bersatu kembali dengan istrimu.

"Aku berjanji akan selalu membantumu, meskipun itu berarti aku harus melawan nyonya Jung dan adikku sendiri"

Yunho terdiam, otaknya mulai berpikir. Taeyang benar dia harus mempersiapkan semuanya.

"Baiklah. Aku sudah tahu apa yang harus kulakukan. Sekarang tolong antarkan aku ke dokter Park"

"Ne" Taeyang bernafas lega. "Oh ya, apa yang harus kita lakukan dengan namja ini?"

Taeyang melihat Karam yang tergeletak di lantai dengan posisi yang menyedihkan.

"Biarkan saja. Aku tidak peduli"

.

.

.

Sebulan kemudian

Seperti biasa keadaan mansion Jung terlihat semakin sepi. Semua keluarga Jung seakan tidak berminat menghuni mansion besar itu lagi semenjak namja bernama Park Karam itu tinggal di sana. Mr dan Mrs Jung lebih suka menetap di Jepang, Changmin yang kembali mengejar gelar S2 memilih menetap di asrama, sedangkan Yunho lebih betah di apartemennya.

Karam sendiri juga jarang di rumah karena hobinya yang suka keliling dunia dengan pria-pria tampan selingkuhannya. Uang keluarga Jung selalu mengalir ke rekeningnya karena Karam selalu mengancam akan membawa kasus penipuan ini ke meja hijau jika kemauannya tidak dituruti. Seperti yang kita tahu bahwa Mrs Jung akan ikut terseret jika kasus ini terbongkar. Dan tentu saja hal ini akan membawa dampak yang jelek bagi nama besar keluarga Jung.

Di lain tempat tepatnya di sebuah rumah sakit ternama Bolero, seorang namja bermata musang tengah duduk di ranjang pasien dengan hati berdebar. Semua keluarga Jung tengah berkumpul disana haraboji, halmoni, Mr & Mrs Jung juga Changmin. Hari ini adalah hari dimana perban mata Yunho akan dibuka setelah seminggu yang lalu melakukan operasi.

.

Yunho POV

Sudah seminggu aku menanti datangnya hari ini. Beberapa saat lagi perban pembungkus mataku akan segera dibuka. Tuhan berikanlah keajaibanmu padaku.

"Saya akan membuka perbannya sekarang" ucap dokter Park.

Srett

Aku ingin melihatnya…

Srett

Malaikatku yang cantik…

Srett

Istriku yang kucinta, tunggu aku…

Srett srett

"Anda boleh membuka mata anda sekarang"

Mata setajam musang itu perlahan terbuka, menampilkan manic cokelat hazelnya yang menawan. Yunho mengedipkan matanya beberapa kali. Dilihatnya seluruh keluarganya ada disana tengah memandangnya dengan tangis bahagia dan bersiap menubruknya memberikan pelukan keluarga.

Yunho tersenyum.

I'll find you…

.

.

.

My Boojae

.

.

End

.

.

Bubble's Note

FF ini sudah bisa dipesan dalam bentuk buku full version. Open PO paling lambat tgl 5 tiap bulan. Untuk reader setia ffn/watty, hayuk lanjut ke Magenta!

Capcuss cyiiiin~~

: *